Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


PADA NY. A UMUR 32 TAHUN P2A0 AKSEPTOR KB SUNTIK
DI PUSKESMAS PARAKAN

Pembimbing Institusi :
Arfiana, S.Kep, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes

Disusun Oleh:
DEA YULIANA
P1337424822173

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus Stase Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor KB


Suntik 3 bulan telah disahkan oleh pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan yang telah diperiksa dan disetujui
oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang Tahun 2023.

Temanggung, 2023
Pembimbing Klinik Mahasiswa

Andika Wahyusari, S.Tr.Keb,Bdn Dea Yuliana


NIP. 19790402 200903 2007 NIM. P1337424822173

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Arfiana, S.Kep, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes


NIP. 19730317 199803 2001
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY. A UMUR 32 TAHUN P2A0 AKSEPTOR ULANG KB SUNTIK
DI PUSKESMAS PARAKAN

A. PENGKAJIAN:
Tanggal : 1 Februari 2023 Jam : 07.55 WIB
B. IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab, Status : Suami
1. Nama : Ny. A 1. Nama : Tn. T
2. Umur : 32 Tahun 2. Umur : 40 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Karyawan Pabrik
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Coyudan 2/4 7. Alamat : Coyudan 2/4
C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin KB suntik ulang 3 bulanan.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki dan tidak sedang menderita penyakit tertentu
baik menurun (DM, asma, hipertensi) dan menular (TBC, hepatitis HIV/AIDS).
4. Riwayat Obstetri
Riwayat haid
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : Tidak ada
Siklus : 28-29 hari Lama : 3-5 hari
Warna darah : Merah tua Leukhorea : Tidak ada
Banyaknya : 3-4x ganti pembalut
HPHT : 29 Januari 2023
5. Riwayat perkawinan : Ibu mengatakan menikah 1 kali, sah, waktu umur
menikah 20 tahun, lama pernikahan 15 tahun.
6. Riwayat KB : Ibu mengatakan pemakai KB suntik dari anak pertama
selama 3 tahun dan pernah memakai pil 4 tahun, setelah melahirkan anak kedua
ibu hingga sekarang menggunakan KB suntik sudah 3 tahun.
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan NIfas Kead
Th anak
Frek Keluhan/ UK Jenis Penolong JK/ Penyulit IMD Penyulit Asi
ANC penyulit BB Eks skrg
2011 4x Tidak 9 Norm Bidan L / Tidak Tdk Tidak Tdk Sehat,
ada bln al 3300 ada ada hidup
gr usia 11
tahun
2018 7x Tidak 9 Norm Bidan P / Tidak Tdk Tidak Tdk Sehat,
ada bln al 3500 ada ada hidup
gr usia 4
tahun
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :
a. Pola Nutrisi : Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan nasi, lauk, dan
sayur dan minum air putih 6-8 gelas/hari.
b. Pola Eliminasi : Ibu mengatakan BAK 5-6x/hari dan BAB 1x/hari,
tanpa keluhan.
c. Pola Aktivitas : Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga
dan kuliah.
d. Pola Istirahat : Ibu mengatakan melakukan tidur malam 5-6 jam dan
tidak tidur siang, tanpa keluhan
e. Pola higiene : Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi setiap
mandi, keramas 3x/minggu, ganti baju setiap mandi.
f. Pola hidup sehat : Ibu mengatakan tidak pernah olahraga.
g. Riwayat psikososial-spiritual : Mekanisme koping ( penyelesaian masalah) :
bermusyawarah dengan suami, tidak ada adat istiadat yang dilakukan ibu
berkaitan dengan KB, penggunaan KB kesepakatan bersama dengan suami
dan sudah tidak berencana memiliki anak kembali.
9. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal yang sudah diketahui ibu : Efek samping penggunaan alat kontrasepsi
suntik
Hal yang ingin diketahui ibu : -
D. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 117/77 mmhg
2) Kesadaran : Composmentis Nadi : 80x/menit
3) BB : 59,3 kg Suhu /T : 36,2 oC
4) TB : 151 cm RR : 20x/menit
b. Status present
Kepala : Mesosephal, tidak ada massa, rambut tidak mudah rontok, kulit
kepala bersih
Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera
putih
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran atau sekret
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada pembesaran tonsil, lidah bersih
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka, berfungsi baik
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dn tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Dada : Nafas normal, tidak ada retraksi dinding dada, suara paru dan
jantung tidak ada suara tambahan
Abdomen : Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan
ginjal
Lipat Paha : Tidak ada varises
Vulva : Tidak ada pengeluaran abnormal
Anus : Tidak ada hemoroid
2. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan

E. ANALISA
Ny. A usia 32 tahun akseptor KB suntik 3 bulan

F. PELAKSANAAN
Tanggal 1 Februari 2023 Jam : 07.55 WIB
1. Jam 07.55 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu,
bahwa ibu dalam kondisi yang baik dan sehat sehingga memenuhi kriteria
untuk mendapatkan KB suntik dengan tekanan darah 117/77 mmhg, nadi : 80
x/mnt, RR: 20x/mnt, S: 36,20C.
Hasil : Ibu senang hasil pemeriksaannya normal
2. Jam 08.00 WIB Memberitahu ibu tentang penggunaan jangka panjang KB
suntikk 3 bulan yang telah ibu gunakan selama 3 tahun terakhir. Menjelaksakan
pada ibu bahwa penggunaan KB suntik memiliki masa penggunaan dimana
apabila penggunaan KB hormonal harus segera dihentikan untuk mencegah
penumpukan hormonal pada tubuh ibu. Dan menyarankan ibu untuk
menggunakan KB non hormonal untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Hasil : ibu tetap menggunakan kb suntik 3 bulan, dan berencana untuk berganti
ke KB non hormonal namun ingin berkonsultasi dahulu dengan suami.
3. Jam 08.10 WIB Memberikan surat inform consent kepada ibu sebagai bentuk
persetujuan tertulis atas tindakan suntik KB yang dilakukan
Hasil : Ibu bersedia dan menandatangani inform consent
4. Jam 08.15 WIB Petugas mencuci tangan dengan teknik 6 langkah.
Hasil : Bidan telah mencucui tangan bersih dan kering.
5. Jam 08.18 WIB Menyiapkan alat dan obat yaitu spuit disposible 3 cc, kapas
alkohol, obat KB 3 bulan, serta memposisikan ibu tengkurap.
Hasil : Obat dan ibu sudah siap.
6. Jam 08.20 WIB Meminta ijin dan memberikan injeksi KB suntik 3 bulan secara
IM dibokong ibu sebelah kiri di 1/3 SIAS.
Hasil : Injeksi telah diberikan.
7. Jam 08.23 WIB Menganjurkan ibu untuk datang kembali kepuskesmas atau
tenaga kesehatan lainnya jika mendapatkan keluhan seperti sakit kepala berat,
perdarahan banyak yang diakibatkan KB.
Hasil : Ibu bersedia kontrol kembali jika ada keluhan.
8. Jam 08.27 WIB Menginformasikan kepada ibu jadwal suntik ulang KB 3 bulan
yang akan datang, diharapkan setelah ini ibu dapat berganti alat kontrasepsi
dengan KB non hormonal
Hasil : Ibu bersedia kembali sesuai tanggal yang ditentukan.
9. Jam 09.29 WIB Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Hasil : Data telah dicatat kartu KB, RM dan Register KB
PEMBAHASAN

Ny.A usia 32 tahun P2A0 datang ke puskesmas untuk melakukan suntik ulang
KB 3 bulan. Ny.A tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu, tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan pada keluarga, serta tidak memiliki penyakit menular. Ny.A
memilih KB suntik karena menurutnya suntik lebih mudah dan terjangkau. KB suntik
merupakan metode dengan minat tertinggi (Pusdatin Kemenkes RI, 2014). Beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi seorang ibu dalam memilih alat kontrasepsi dalam
rahim, diantaranya: usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, ekonomi, tarif pelayanan,
persetujuan pasangan, dan budaya.
Kebanyakan dari akseptor KB memilih KB suntik karena mereka hanya perlu
melakukannya 1-3 bulan sekali dan tidak perlu melalui proses trauma seperti pada
saat pemasangan spiral. Kontrasepsi suntik dinilai efektif, pemakaiannya yang
praktis, harganya relatif murah dan aman. KB suntik 3 bulan juga tidak
mempengaruhi proses menyusui, tidak bergantung pada faktor senggama, bisa
digunakan oleh semua wanita yang usia reproduktif (Yurike Septianingrum, Erika
Martining Wardani, 2018). Sedangkan menurut (Departemen Kesehatan RI, 2016)
keuntungan untuk KB suntik ini berupa sedikit efek samping dan dapat digunakan
oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause. Hal-hal tersebutlah yang
membuat KB suntik banyak diminati oleh wanita usia subur.
Dari hasil pengkajian diperoleh riwayat haid ibu dalam batas normal. Ibu
mengatakan efek samping KB suntik ini seperti flek-flek hanya dirasakan ketika awal
penggunaan KB. Semakin lama hingga 3 tahun ini, ia sudah tidak merasakkan
spotting. Namun ibu mengatakan kadang haidnya hanya sebentar dan sedikit, tidak
seperti dahulu saat anak pertama. Hal ini dapat mengarah menuju usia maneupause
atau efek samping berkepanjangan dari KB hormonal. Pada penelitian yang dilakukan
oleh (Setyorini and Lieskusumastuti, 2020) disebutkan bahwa menggunakan
kontrasepsi suntik 3 bulan semakin lama maka kejadian amenorrhea semakin
meningkat.
Ny.A sudah menggunakan KB suntik ini selama 3 tahun sejak kelahiran anak
keduanya. Dari riwayat KB terdahulu Ny.A juga pernah menggunakan KB suntik
selama 3 tahun. Dapat disimpulkan bahwa Ny.A sudah lama menggunakan Kb ini
dan ia mengatakan tidak ada efek samping yang mengganggu ataupun keluhan. Pada
penggunaan jangka panjang dapat terjadi menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, nervositas, dan jerawat (Winarsih, 2017). Pada penatalkasanaan, ibu
dianjurkan untuk ganti metode KB non hormonal yang lebih efektif, sehingga tidak
memasukkan hormon lagi kedalam tubuh, dan menghindari efek penggunaan jangka
panjang KB hormonal. Hal ini disampaikan secara jelas mengenai ketentuan-
ketentuan pada penggunaan KB. Informasi yang diberikan kepada calon /klien KB
harus disampaikan selengkap-lengkapnya, jujur dan benar tentang metode kontrasepsi
yang akan diadakan oleh calon/ klien KB tersebut (Prijatni and Rahayu, 2016)
Dikaji tentang status perkawinan ibu dan suami. Perkawinan pasien ditanyakan
untuk mengetahui pengaruh status perkawinannya terhadap kesehatannya, kesiapan,
dan tanggung jawab secara psikologis, emosional serta kepedulian ibu secara fisik,
support keluarga (Depkes RI, 2013). Hasil penelitian (Erlyna, 2018) chi square di
peroleh nilai p=0,001 (p<0,05) sehingga H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan penggunaan alat
kontrasepsi Implant di Desa Sindang Sari wilayah kerja Puskesmas Baros tahun 2016.
Dukungan keluarga ini terlihat pada saat penatalaksanaan anjuran ganti metode KB,
ibu mengatakan ia akan mendiskusikannya dengan suami.
Pada penatalaksanaan, sudah dilakukan injeksi KB 3 bulan. Ibu diharapkan
dapat mengganti metode KB non hormonal selama ia masih mendapatkan haid yang
teratur untuk menghindari efek samping KB hormonal jangka panjang. Ibu sudah
diberikan jadwal untuk kunjungan ulang suntik. Serta itu disarankan untuk
melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila terjadi keluhan seperti
migrain, pusing yang menetap, perdarahan vagina yang abnormal, nyeri daada, nyeri
perut, dan terjadi infeksi di bekas suntikan.
Temanggung, Februari 2023

Pembimbing Klinik Praktikan

Dea Yuliana
Andika Wahyusari, S.Tr.Keb.Bdn

Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Arfiana, S.Kep, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI (2016) SOP KB Suntik, Kemenkes RI. Jakarta Selatan:


DEPKES RI. Available at:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kespro-dan-
KB-Komprehensif-1.pdf.

Depkes RI (2013) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Erlyna (2018) ‘Hubungan Pengetahuan, Pendidikan dan Dukungan Keluarga dengan


Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant’, Jurnal Obstretika Scientia, 5(1).

Prijatni, I. and Rahayu, S. (2016) Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana.


Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI Pusdik SDM Kesehatan. Available at:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kespro-dan-
KB-Komprehensif.pdf.

Pusdatin Kemenkes RI (2014) ‘Situasi dan Analisis Keluarga Berencana’, Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Selatan: Kemenkes RI, pp. 1–6.
Available at: https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/
infodatin/infodatin-kb.pdf.

Setyorini, C. and Lieskusumastuti, A. D. (2020) ‘Lama Penggunaan Kb Suntik 3


Bulan Dengan Kejadian Spotting Dan Amenorrhea Di Pmb Darmiati Ngemplak
Boyolali’, Jurnal Kebidanan Indonesia : Journal of Indonesia Midwifery, 11(1), p.
124. doi: 10.36419/jkebin.v11i1.333.

Winarsih, S. (2017) Memahami Kontrasepsi Hormonal Wanita. Yogyakarta: Trans


Medika.

Yurike Septianingrum, Erika Martining Wardani, Y. K. (2018) ‘Factors Affecting the


High Rates of 3 Month Injection Contraceptive Acceptors’, Jurnal Ners dan
Kebidanan, 5(1), pp. 15–19. doi: 10.26699/jnk.v5i1.ART.p015.

Anda mungkin juga menyukai