Kebakaran
B3 LB3
Investigasi Kecelakaan
Difinisi K-3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dankesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada
umnya, baik jasmani maupun rohani,
- hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
»Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit,
dll
(ACCIDENT PREVENTION)
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Policy Nasional K-3
Menteri Tenaga Kerja RI
Pengawasan Langsung
Pengurus/Pengusaha
Pengawas & Ahli K3) Tenaga kerja & orang lain
Definisi
1. Bahaya
Bahaya adalah sumber potensial yang dapat menyebabkan
kerusakan (harm). Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-
bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
2. Resiko
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari
sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi
3. Near Miss
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
4. Accident
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.
5. Aman/Selamat
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai
Kecelakaan
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.
Recordable
Kematian
1
Kecelakaan
30
Serius
Kerusakan Properti /
Peralatan / Bangunan
300
Nyaris Celaka
SYSTEM
SOFTWARE
EQUIPMENT
MANPOWER
INTERACTIONS
RELIABLE KNOWLEDGE
HARDWARE BRAINWARE
1. Eleminasi
2. Subtitusi
3. Engineering Control
4. Administrative Control
2011 94.491 - - - - -
2017 123.000 - - - - -
Sumber PT. Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan) . Dari tabel diatas tampak jelas kasus kecelakaan kerja yang terjadi
ditahun 2017 merupakan tertinggi sejak 2007 atau 11 tahun terakhir
Manajemen Resiko K3
A. Bahaya adalah situasi atau benda yang berpotensi merugikan atau mengancam orang, properti,
peralatan atau lingkungan
B. Risiko adalah kemungkinan celaka (kematian, cedera atau penyakit) yang dapat terjadi jika
terpajan suatu bahaya tertentu
C. Pengendalian Risiko adalah tindakan yang diambil untuk menghilangkan resiko terhadap aspek
keselamatan dan kesehatan sejauh mungkin yang dapat dilakukan, namun jika tidak
memungkinkan kurangi resikonya sebesar mungkin. Mengeliminasi bahaya juga akan
menghilangkan risiko terkait dengan bahaya tersebut
A. Jenis Bahya
SOSIAL-
BIOLOGI KIMIA FISIK/MEKANIK BIOMEKANIK
PSIKOLOGI
• Jamur • Bahan/material/ • Ketinggian • Postur/posisi • Stress
• Virus cairan/gas/debu/ • Konstruksi kerja • Kekerasan
• Mikroorganisme uap • Mesin/alat/ • Pengangkatan • Pelecehan
• Tanaman • Berbahaya kendaraan/alat manual • Pengucilan
• Binatang • Beracun berat • Gerakan • Intimidasi
• Reaktif • Ruang terbatas berulang
• Emosi negatif
• Readioaktif • Tekanan • Ergonomi
• Mudah meledak • Kebisingan tempat
kerja/alat/mesin)
• Mudah terbakar • Suhu
• Iritan • Cahaya
• Korosif • Listrik
• Karsinogen • Getaran
• radiasi
B. Wilmar Risk Matriks
C. Hirarki Pengendalian Resiko
1
2
CEDERA / KERUSAKAN
10% 2%
Unsafe
BIAYA
actions
Unsafe
condition
88% Etc
PROGRAM K3
KURANGNYA PENGAWASAN
CEDERA / KERUSAKAN
BIAYA
Teori Domino
Piramida Kecelakaan
Terori Gunung Es – Biaya Kecelakaan
$5 HINGGA $50 •
•
Biaya legal hukum
Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
26
K3-DEPNAKER-
3/7/2019
HEAT
OUT PUT
SEGITIGA API
(FUEL-OXYGEN-HEAT)
DIHUBUNGKAN OLEH
BESARAN ANGKA -ANGKA
VAPOR
FIRE FEEDBACK ? FLAMMABLE RANGE
? ?
FUEL ? • FLASH POINT
• FIRE POINT
• AUTO IGNITION TEMPERATURE
SOURCE ENERGY
BESARAN ANGKA-ANGKA TSB.
HARUS DIKENALI DAN DIKENDALIKAN 27
FLAMMABLE RANGE
Setiap jenis bahan bakar
memiliki batasan LEL & UEL.
Campuran
kurus
Menguap/bocor
FUEL
Campuran
gemuk (LIQUID)
Density lebih berat, uap akan berada dipermukaan tanah,
semakin jauh semakin tipis (kurus)
LEL = Lower Explosive Limit (Batas bawah)
UEL = Upper Explosive Limit (Batas atas)
28
KONDUKSI
KONVEKSI
RADIASI
KONDUKSI
KONDUKSI
29
FLAS OVER - SAAT TERJADI PENYALAAN
SERENTAK
YANG MELIBATKAN SELURUH BENDA YANG ADA
DI DALAM RUANGAN, DITANDAI DENGAN 30
PECAHNYA KACA-KACA 3/7/2019
INTENSITAS Phenomena kebakaran
Flashover
3 - 10 menit
STEDY
Fully
development fires
(600-1000 o C)
INITIATION
FIRE STAGE
TIME
SOURCE
ENERGY
POSKO Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
Lapis II
Fire Men Lapis IV
Dinas Pemadam
Prinsip
PEMADAMAN Udara
Dilution
Smothering
Starving Cooling
Bahan bakar
API Heat
ALAT PEMADAM API
RINGAN
Portable Fire Extinguisher
ALAT PEMADAM API RINGAN
POWDER
FOAM
HALON
Tipe konstruksi
STORED
CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
Dry Chemical Powder
Prinsip :
Nyala api diselimuti
kabut (serbuk kimia) secara fisik
memutuskan oksigen
Reaksi indotermal
FOAM
JENIS BUSA/FOAM
A
STORED
PRESSURE B
( N2 )
Foam B
Liquid
Chemical Foam
Mechanical
(A) + (B)
Foam
FOAM
Cairan Kimia
HALON (Halogeneted Hydrocarbon)
STORED
PRESSURE
( N2 )
Tipe konstruksi
POWDER
CO2
STORED
PRESSURE
10-15 kg/cm2 CARTRIDGE
( N2 )
WATER
HALON
POWDER
2
FOAM
Jenis tidak sesuai
A Combustible
Material
Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment
D Metals
C
ABC
A B
Multi Purpose
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
Keterangan :
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
TANDA PEMASANGAN
Perlu diperhatikan sebelum
pemadaman kebakaran:
• Arah angin (faktor keselamatan dan
keberhasilan pemadaman).
• Jenis bahan yang terbakar (klasifikasi
kebakaran).
• Volume dan potensi bahan yang terbakar (fire
load).
• Letak dan situasi lingkungan (lay out).
• Lamanya telah terbakar.
• Alat pemadam yang tersedia atau yang harus
diadakan berdasarkan kebutuhan
TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA PEMADAM
KEBAKARAN.
Media Pemadam Air.
• Pancaran jet.
– pancaran jet utuh (solid stream) Pancaran berasal dari
nosel-nosel yang dari masukan sampai moncongnya tak
ada penghalang kecuali penyempitan diameter (play-pipe
nozzle).
Pembagian Alat
Keterangan:
Tugas Penggelaran 1 – orang pertama/komandan
2 – orang kedua/mekanik
3 – orang ketiga/nozzle man
4 – orang keempat/pembantu
Posisi dalam pemadaman
Keterangan:
1 – orang pertama/komandan
2 – orang kedua/mekanik
Tugas dalam penggelaran
3 – oang ketiga/nozzle man
4 – orang keempat/pembantu
5 – orang kelima/nozzle man
Posisi dalam pemadaman
Dampak limbah B3 :
1. Pencemaran
lingkungan.
2. Meracuni ekositem
mahkuk hidup.
3. Menimbulkan
wabah penyakit.
4. Citra perusahaan
menjadi buruk.
Penyimpanan Limbah B3
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
penyimpanan limbah B3, untuk melakukan penyimpanan limbah
B3 harus memiliki izin pengelolaan limbah B3 kegiatan
penyimpanan limbah B3.
Pengajuan Permohonan
Perlengkapan persyaratan
perizinan pengelolaan.
Proses
Perizinan Proses Perizinan pengelolaan
limbah B3 : Administrasi,
Limbah B3 Teknis, Verifikasi, Final
N Kode Bentuk
Jenis Limbah
o Limbah /Fase
1 A102D Aki Bekas Padat
2 A102D Baterai Bekas Padat
3 A106D Limbah Laboratorium Cair
4 B104D Kemasan Bekas B3 Padat
Sumber Limbah 5 B105D Minyak Pelumas Bekas Cair
B3 di PT MNA
Serang : 6 B107D Limbah Elektronik Padat
1. Lab/QC. 7 B110D Kain Majun Bekas Padat
2. Engineering. 8 A337-1 Limbah Klinis memiliki infeksius Padat
3. Blowmouldin.
9 A337-2 Produk farmasi kadarluarsa Padat
10 A337-3 Bahan kimia kadarluarsa Cair
11 A338-3 Residu sampel Limbah B3 Cair
12 B232-1 Sisa Proses Blasting Padat
13 B324-1 Sludge lemak/minyak Cair
14 A108D Limbah Terkontaminasi B3 Padat
Format Simbol dan Label LB3
Ukuran simbol
(minimal):
ALAT ANGKUT
25 cm x 25 cm
WADAH/KEMASAN
10 cm X 10 cm
Ukuran Label
(Minimal) :
10 x 20 Cm
Berisikan tentang
informasi tentang
limbah B3
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI
PERMEN LH 14/2013 TENTANG
SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
JENIS-JENIS LABEL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013
TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
Label Kemasan
Kosong
CONTOH KEMASAN & TATA CARA
PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL
Label Petunjuk
Tutup Kemasan
Label Limbah B3
Simbol Limbah
B3
Dokumen
Limbah B3
Bagian Pertama: No. 1-
12
diisi oleh
pengirim/penghasil
LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengolah Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Lingkungan
Hidup dan
Bagian Kedua: 13-22 Kehutanan No 56
diisi oleh pengangkut Tahun 2015
LB3
Tentang Tata
Cara dan
Persyaratab
Teknis
Bagian Ketiga: No. 23-36 Pengelolaan
diisi oleh penerima LB3: Limbah B3.
pengumpul, pemanfaat,
pengolah LB3
HIGH RISK WORK
Pekerjaan Beresiko Tinggi :
Wilmar Global mengklasifikasikan pekerjaan berdasarkan kategori bahaya. Pekerjaan beresiko
tinggi terbagi menjadi :
1. Pekerjaan Panas
Pengelasan, Penggerindaan, Pemotongan Material, Pengecatan
dengan sistem compressor, sandblasting
3. Pekerjaan Diketinggian
a. Bekerja dengan ketinggian lebih dari 1,8 m
b. Bekerja diatap/permukaan miring
c. Bekerja pada tempian yang tidak terlindungi
d. Seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan jatuh
• Sebuah izin-diperlukan ruang terbatas setidaknya memiliki salah satu ciri berikut :
– Mengandung atau memiliki potensi untuk mengandung atmosfer yang
berbahaya
– mengandung bahan yang memiliki potensi untuk menelan sebuah peserta
– memiliki konfigurasi internal seperti bahwa peserta dapat terjebak atau
sesak napas
– mengandung lainnya diakui bahaya keselamatan dan kesehatan yang serius
Bahaya Ruang Terbatas
• Kekurangan Oksigen
• Cairan/Bahan Gas Mudah Terbakar dan Uap
• Gas Beracun
• Tenggelam di Padat atau Cair
• Tingkat Kebisingan Tinggi
• Mekanisme Menggiling, Menghancurkan & Pencampuran
• Konfigurasi
• Suhu Ekstrim
• Bahan Kimia
• Kurangnya Pencahayaan
Bahaya Tambahan Ruang Terbatas
• Kebisingan
– Diperkuat karena akustik ruang
– Kerusakan pendengaran dan mempengaruhi komunikasi
• Permukaan Licin atau Basah
– Peningkatan resiko jatuh dan sengatan listrik
• Kerja Panas
• Alat Pelindung Diri
– ppe lebih umum seperti topi keras, sepatu bot berujung keras, kacamata keselamatan,
pelindung wajah, sarung tangan, dan semuanya harus dipakai saat dibutuhkan
50 Kematian dalam 4 Tahun
• Lebih dari 200 kematian ruang terbatas per tahun
• 60% terlibat dalam operasi penyelamatan
• Hampir 90% mati sesak napas
• Lebih dari 95% tidak memiliki pelatihan formal
• Wilmar Statistik…?
• Mereka semua bisa dicegah!!!!!!
Pengukuran atmosfer
LOTO seluruh energi
Pekerjaan berlangsung
Baricade area
Pekerjaan Selesai
• Selalu lengkapi analisa resiko pekerjaan & ijin kerja untuk pekerjaan beresiko tinggi
• Jangan pernah melakukan pekerjaan beresiko tinggi kecuali telah terlatih, berlisensi, dan
berwenang
• Izin Kerja Panas akan ditempatkan untuk semua Pekerjaan Panas yang dilakukan di Plant
oleh Karyawan atau Kontraktor
• Form Izin harus diletakkan dilokasi Pekerjaan Panas
• Seorang Pengawas Api Diperlukan (Fire Watcher)
• APAR atau lainnya yang sesuai untuk Peralatan Pemadam Kebakaran harus tersedia,
Pengawas Api harus terlatih dalam penggunaannya
• Menggunakan APD General & Khusus yang sesuai
• Penggunaan tabung gas/tabung bertekanan harus dilengkapi dengan alat proteksi jatuh/trolly
dan wajib diikat
• Setiap isi tabung wajib ditandai
• Penggunaan Flashback arrestor pada tabung dan stick las
• Setiap tabung bertekanan wajib diberikan cap valve jika tidak digunakan/kosong dan dalam
transportasi
• Area Pekerjaan panas wajib di isolasi dengan fire blanket
Klasifikasi Area Pekerjaan Panas
• Area Ditunjuk/Ditetapkan
– Dirancang untuk Pekerjaan Panas
– Tidak diperlukan Izin (Permits)
– Misalnya, Bengkel Perawatan/Workshop
• Area Diizinkan
– Daerah Operasi Umum
– Izin (Permits) diperlukan
• Area Dilarang/Dibatasi
– Tidak ada Pekerjaan Panas diizinkan
– Resiko harus diminimalkan untuk Pengecualian
Contoh Pekerjaan Panas
• Pengelasan, pemotongan, mematri atau membakar dengan obor, busur listrik atau besi solder;
• Menggunakan obor propana;
• Menggunakan api terbuka;
• Mengerinda;
• Merokok;
• Sandblasting (abrasive blasting; baik basah atau kering);
• Pengecatan dengan Spray;
• Mencacah, Merobek, atau Pemotongan lainnya oleh dampak;
• Menghancurkan Dinding/Lantai semen;
• Penggunaan peralatan pembakaran internal (Kendaraan, Genset Portabel, dan Kompresor udara,
Dll)
Bahaya Pekerjaan Panas
Berikan tanda
Permit / Izin kerja ditutup
2 sec./64 feet
50 fatalities in 4 years, 20 last
year
Employment Type Cause
Working
Fatalities
at Confined Electro-
Year Employee Contractor Heights Space Crush Vehicle cution LOTO Burns
2015 20 5 15 5 8 3 1 2 1 0
2014 6 3 3 3 1 0 0 1 0 1
2013 11 3 8 6 3 2 0 0 0 0
2012 13 7 6 3 0 2 4 2 1 1
50 18 32 17 12 7 5 5 2 2
• Likely to be fatalities
unreported
3. Warning Signs
• Anchorage
Tempat pengait
• Body
Full Body Harness
Pemilihan/Penggunaan Body Harness
Alat Pelindung Jatuh Minimum
• Connector
Baricade area
Berikan tanda
2015 20 5 15 5 8 3 1 2 1 0
2014 6 3 3 3 1 0 0 1 0 1
2013 11 3 8 6 3 2 0 0 0 0
2012 13 7 6 3 0 2 4 2 1 1
50 18 32 17 12 7 5 5 2 2
• Likely to be fatalities
unreported
Definisi
Lock Out adalah suatu metode yang digunakan untuk mencegah
pelepasan energi sebelum waktunya.
Tag Out
Kapan LOTO digunakan
1. Saat kegiatan pembersihan rutin selama proses beroperasi
2. Kegiatan Pemeliharaan Berkala
3. Kegiatan Perbaikan/Maintenance
4. Seluruh aktifitas yang berpotensi terdapat energi yang tidak terduga
menciderai pekerja / menyebabkan kontak langsung dengan mesin.
Baricade area
Berikan tanda
Pesawat Angkat dan Angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkut muatan baik bahan atau barang atau orang seraca vertikal dan atau
horizontal dalam jarak yang di tentukan
• Peralatan Angkat adalah alat yang dikonstruksi atau dibuat khusus untuk menngangkat naik
dan menurunkan muatan
Investigation
Process & Training
GOAL
Incident Group
Investigation PEEPO
Exercise
& ICAM
Actions &
5-Why
ALARP
2015 – YTD 2018 – Fatalities by Circumstance (69)
Fall from Height (16) Confined Space / Explosion (4)
Asphyxiation (12)
Exertion (3)
Vehicle (11)
Burns (2)
Electrocution (7)
Introduction to Investigation
Why Investigate?
• Investigations are like sport, a lot depends on how you view the
game and the result you want
Investigation Process Overview
1 2 3 4 5 6 7
Immediate Investigation Data Data Data Recommend Report
Actions Planning Collection Organisation Analysis
G O A L
Gather Organise Analyse Learn
Actions (hierarchy
PEEPO
of control)
Incident report
Toolbox
ICAM & James Reason’s Swiss Cheese Model
INCIDENT
Limited window(s)
Latent / existing conditions Active failures of opportunity Adapted from J. Reason, 1990
Corrective Corrective
Local Learning Human Error
Actions Actions
Investigation Process
Investigation Process Overview
1 2 3 4 5 6 7
Immediate Investigation Data Data Data Recommend Report
Actions Planning Collection Organisation Analysis
G O A L
Gather Organise Analyse Learn
Exercise – Dust Explosion
• Microdoser explosion
– Note: This is an actual incident, however details have been altered for this
exercise
Exercise – Pallet Rack Collapse
1
Immediate Actions – Ensure it is Safe Immediate
Actions
• The single most important action is ensuring your safety and the
safety of others in the area
• Never enter an area where an incident has occurred without
ensuring that it is safe for you to do so.
1
Immediate Actions – Preserve the Scene Immediate
Actions
1 2 3 4 5 6 7
Immediate Investigation Data Data Data Recommend Report
Actions Planning Collection Organisation Analysis
G O A L
Gather Organise Analyse Learn
• Ensure that all angles are examined, don’t only go for the easiest
or the one that supports a preconceived belief
People
P - all of the people who may have relevant information
Environment
E - consider conditions at the time the event occurred
Equipment
E - any equipment involved or related to the event
Procedures
P - any procedures, JSEA, training, etc. that is relevant
Organisation
O - failings of the organisation
PEEPO
People Environment Equipment Process Organisation
• Witnesses • Weather • Vehicles • SOPs • Structure
• People • Workplace • Plant • Risk • Supervision
associated with • Incident scene assessments • Culture
• Tools
the event
• Infrastructure, • Training records • Attitude
Etc. • Maps • Previous
• Charts incidents
• Photographs, • Policies
Etc.
• 5 Whys
1. Ask why an event happened or a condition was present
2. Continue asking why until the question can no longer be answered
3. When why can no longer be answered you have reached
– A control point (organisational factor)
– A point that is beyond organisational control
– A point where more data needs to be collected to answer why
4
Organise Data - Timelines (Sequence of Events) Data
Organisation
3
4
2 6
5
1
Organise Data – Pallet Racking
1 2 3
4 5 6
Investigation Process Overview
1 2 3 4 5 6 7
Immediate Investigation Data Data Data Recommend Report
Actions Planning Collection Organisation Analysis
G O A L
Gather Organise Analyse Learn
Corrective Corrective
Local Learning Human Error
Actions Actions
Investigation Process Overview
1 2 3 4 5 6 7
Immediate Investigation Data Data Data Recommend Report
Actions Planning Collection Organisation Analysis
G O A L
Gather Organise Analyse Learn
Actions (hierarchy
PEEPO
of control)
Incident report
Toolbox
Analysis - Assumptions
ABSENT / FAILED
DEFENCES
INDIVIDUAL / TEAM
ACTIONS
TASK /
ENVIRONMENTAL
CONDITIONS
ORGANISATIONAL
FACTORS
Analysis - Assumptions
Pallet Racking
• XX
WHY Analysis
1 2 3 4 5 6 7
Immediate Investigation Data Data Data Recommend Report
Actions Planning Collection Organisation Analysis
G O A L
Gather Organise Analyse Learn