Anda di halaman 1dari 29

TEKNIK AUDIT ISO

14001:2015
Pada standar ISO 14001:2015, terjadi perubahan struktur dibanding dengan versi sebelumnya. Standar ini
memiliki struktuk klausul yang sama dengan ISO 9001:2015, atau bisa dikatakan high level structure (annex SL).
Sehingga, memudahkan organisasi menerapkan ISO 14001:2015 agar terintegrasi dengan ISO 9001:2015.
Sebelum organisasi menerapkan standar ISO 14001, organisasi perlu mengetahui dan paham 10 klausul yang
terdapat pada ISO 14001:2015. 10 klausul tersebut adalah :

1. Scope (Ruang Lingkup)


2. Acuan Normatif ISO 14001:2015 merupakan persyaratan Sistem Manajemen
3. Istilah dan Definisi
Lingkungan yang dikeluarkan oleh International Organization
for Standardization. ISO 14001:2015 memberikan petunjuk
4. Konteks Organisasi
kepada organisasi dalam menerapkan Sistem Manajemen
5. Kepemimpinan Lingkungan. Standard ini menggunakan sistematikan P-D-C-A
6. Perencanaan untuk memastikan proses perbaikan berkelanjutan terhadap
kinerja Sistem Manajemen Lingkungan yang diterapkan oleh
7. Proses Pendukung
Organisasi. P-D-C-A terdiri dari Plan (Perencanaan)- Do
8. Operasional (Pelaksanaan)- Check (Pemantauan dan Pengukuran)- Act
9. Evaluasi Performa (Tindakan Perbaikan).
10. Peningkatan
DOKUMEN DAN REKAMAN WAJIB YANG DIPERLUKAN DALAM
IMPLEMENTASI
ISO 14001:2015

Dokumen Wajib Klausul ISO 14001:2015 Rekaman Wajib Klausul ISO 14001:2015
Risiko dan Peluang untuk ditangani beserta proses yang
Lingkup Sistem Manajemen Lingkungan 4.3 diperlukan
6.1.1

Kebijakan Lingkungan 5.2 Rekaman Data Kepatuhan terhadap Perundangan 6.1.3, 9.1.2

Prosedur dan Evaluasi dampak Lingkungan (termasuk Rekaman data pelatihan, keterampilan, pengalaman dan
kriteria penilaian aspek dampak lingkungan yang 6.1.2 7.2
kualifikasi
signifikan)
Rekaman Komunikasi Internal maupun Eksternal 7.4
Sasaran Lingkungan dan rencana pencapaian 6.2.1
Pemantauan dan pengukuran kinerja 9.1.1
Prosedur pengendalian operasional 8.1 Rekaman Kalibrasi Peralatan yang digunakan untuk
9.1.1
pemantauan dan pengukuran
Kesiapan dan tanggap darurat 8.2
Program dan Hasil Audit Internal 9.2.2

Hasil Tinjauan Manajemen 9.3

Rekaman Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan 10.2


DOKUMEN NON WAJIB

Dokumen Non Wajib Klausul ISO 14001:2015


Prosedur untuk menentukan konteks organisasi dan pihak
4.1, 4.2
yang berkepentingan
Daftar Kompetensi karyawan, pelatihan dan Prosedur
Kesadaran terkait Sistem Manajemen Lingkungan ISO 7.2, 7.3
14001

Bukti Komunikasi Internal maupun Eksternal terkait Sistem


7.4
Manajemen Lingkungan

Prosedur untuk pengendalian dokumen dan rekaman 7.5

Prosedur untuk Pemantauan dan Pengukuran 4.5.1

Prosedur untuk Evaluasi Kepatuhan terhadap Perundangan


9.1.2
ataupun Persyaratan yang lain
Prosedur untuk Audit Internal 9.2
Prosedur untuk pengelolaan ketidaksesuaian dan tindakan
10.2
perbaikan
BAGAIMANA CARA MENYUSUN DOKUMEN DAN
REKAMAN DALAM ISO 14001:2015
• Prosedur Penentuan Konteks Organisasi dan Pihak Terkait (Klausul 4.1 dan 4.2)

Ini adalah persyaratan baru dari standar dan merupakan suatu perkembangan yang bagus untuk mendokumentasikan bagaimana proses penentuan konteks
dan mengidentifikasi pihak yang berkepentingan. Dokumen ini harus mencakup semua masalah internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan ,
proses identifikasi peran dan tanggung jawab untuk pihak yang berkepentingan, kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan atas implementasi ISO
14001:2015.

• Lingkup Sistem Manajemen Lingkungan (Klausul 4.3)

Dokumen ini biasanya relatif pendek/singkat, dan ditulis pada awal implementasi ISO 14001:2015. Umumnya, dokumen ini disebut Lingkup Sistem
Manajemen Lingkungan, meskipun dapat digabungkan ke dalam Pedoman Lingkungan, dokumen ini menjelaskan batasan sistem manajemen lingkungan
dalam perusahaan Anda, dan mengidentifikasi elemen apa yang termasuk di dalamnya.

• Risiko dan Peluang yang Perlu Ditangani (Klausul 6.1.1)

Menurut ISO 14001:2015, risiko dan peluang mengenai SML harus diidentifikasi dan ditangani, tetapi tidak ada persyaratan khusus terkait metodologi
yang harus digunakan dalam penulisan prosedur. ISO 14001 hanya mensyaratkan agar ada pendokumentasian terhadap risiko dan peluang yang perlu
ditangani. Proses menangani risiko dan peluang mencakup pertimbangan masalah internal dan eksternal yang relevan dengan SML, pihak yang
berkepentingan, lingkup SML serta aspek lingkungan dan kepatuhan terhadap perundangan.
LANJUTAN…

• Prosedur untuk Identifikasi dan Evaluasi Aspek Lingkungan (Klausul 6.1.2)

ISO 14001: 2015 mengharuskan perusahaan untuk mendokumentasikan; 1). semua aspek lingkungan dalam perusahaan dan mengaitkannya dengan
dampak lingkungan, 2). aspek lingkungan yang dianggap signifikan dan 3). kriteria untuk menentukan aspek yang dianggap siginifikan.

• Rekaman Kepatuhan terhadap Perundangan (Klausul 6.1.3 dan 9.1.2)

Merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk mengetahui dan memahami persyaratan hukum yang berlaku untuk praktik/operasional bisnis
perusahaan. Perusahaan perlu memastikan bahwa praktik bisnisnya tidak menyalahi perundangan/hukum yang berlaku, dan perusahaan juga perlu untuk
tetap up to date terhadap perubahan hukum yang berpengaruh pada praktik bisnisnya. Di samping kewajiban terhadap hukum/perundangan, perusahaan
juga perlu memperhatikan kewajiban terhadap pihak lain yang berkepentingan. ISO 14001:2015 mengharuskan agar data kepatuhan terhadap
perundangan didokumentasikan dan dievaluasi secara berkala.

• Sasaran Lingkungan dan Rencana Pencapaian (Klausul 6.2.1)

Sasaran diambil dari tujuan yang tercantum dalam Kebijakan Lingkungan (klausul 5.2). Sasaran Lingkungan diharapkankan sesuai dengan konsep
S.M.A.R.T. (Spesifik, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistis, dan Time Based (berjangka waktu tertentu)) dan harus memiliki
relevansi di semua tingkat perusahaan, yang berarti bahwa semua karyawan harus memahami bagaimana pekerjaan mereka mendukung dalam pemenuhan
tujuan dan sasaran lingkungan.
LANJUTAN…
• Rekaman data pelatihan, keterampilan, pengalaman dan kualifikasi (Klausul 7.2)

Cara terbaik untuk melaksanak proses ini adalah dengan membuat prosedur yang menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan pelatihan, perencanaan pelatihan,
pelaksanaan dan evaluasi efektivitas pelatihan.

• Bukti Komunikasi SML (Klausul 7.4)

Standar ISO 14001:2015 mensyaratkan agar organisasi/perusahaan untuk menjaga bukti komunikasi baik internal ataupun eksternal yang berkaitan dengan SML,
dianjurkan juga untuk membuat Prosedur Komunikasi SML untuk mempermudah pendokumentasian bukti komunikasi tersebut.

• Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman (Klausul 7.5)

Prosedur yang diharapkan menjelaskan langkah/tahapan yang mampu menjawab pertanyaan berikut:

• Bagaimana perusahan menyetujui, update, dan menyetujui dokumen?

• Ketika dokumen berubah, bagaimana perusahaan mengidentifikasi perubahan, dan memastikan bahwa orang yang membutuhkan dokumen saat memilikinya
dan berhenti menggunakan dokumen lama?

• Bagaimana perusahaan memastikan dokumen dapat dibaca?

• Bagaimana perusahaan mengontrol dokumen yang berasal dari luar organisasi untuk digunakan?

• Bagaimana perusahaan mempertahankan rekaman yang menunjukkan implementasi SML ISO 14001?

• Bagaimana perusahaan mengidentifikasi, menyimpan dan melindungi rekaman sehingga dapat digunakan saat diperlukan.
LANJUTAN…
• Prosedur Pengendalian Operasional (Klausul 8.1)

Ketika perusahaan telah mengidentifikasi bahwa dalam operasionalnya berpeluang memberikandampak negatif pada lingkungan (juga disebut aspek lingkungan
yang signifikan), perusahaan harus membuat serangkaian kendali untuk memastikan tidak terjadinya dampak negatif dan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya,
perusahaan harus membuat prosedur pengendalian operasional. Jika sudah dipastikan tidak ada peluang dampak negatif yang muncul, Anda perlu memastikan
bahwa tidak ada penyimpangan dari kebijakan, tujuan & sasaran, atau aspek penting terkait yang mampu memunculkan peluang dampak negatif yang lain.

• Prosedur Kesiapan dan Rencana Tanggap Darurat (Klausul 8.2)

Ketika ada risiko bahwa keadaan darurat mungkin terjadi (seperti tumpahan bahan kimia), Perusahaan harus memiliki rencana untuk merespon dan bereaksi
terhadap keadaan darurat dan membatasi peluang terjadinya kerusakan lingkungan. Perusahaan juga perlu untuk memastikan bahwa rencana darurat akan diikuti
oleh karyawan, hal ini dilakukan dengan cara menguji rencana tanggap darurat dan secara berkala meninjau dan merevisi proses dan rencana tanggap darurat
tersebut.

• Pemantauan dan Pengukuran Kinerja (Klausul 9.1.1)

Ketika Perusahaan mengidentifikasi karakteristik dari sebuah proses implementasi SML, perusahaan juga perlu menentukan apakah karakteristik ini dapat
memiliki dampak lingkungan yang signifikan jika tidak dikontrol oleh perusahaan. Ketika hal ini terjadi, perusahaan perlu untuk mendokumentasikan informasi
apa yang perlu dipantau sehingga karyawan dapat bereaksi terhadap perubahan dalam kinerja dan menghindari dampak lingkungan.
LANJUTAN…
• Rekaman Data Kalibrasi (Klausul 9.1.1)

Dalam proses implementasi SML, ada kalanya perusahaan memantau dan mengukur elemen-elemen penting dari SML untuk memastikan kepatuhan dengan
persyaratan hukum. Sebagai contoh, perusahaan mungkin perlu untuk mengukur konsentrasi bahan kimia di air limbah hasil produksi. Ketika perusahaan
melakukan ini, maka perlu menggunakan peralatan kalibrasi untuk memastikan pengukuran yang akurat, dan perusahaan harus memelihara catatan kalibrasi ini.

• Prosedur Internal Audit (Klausul 9.2)

Prosedur ini memuat beberapa hal seperti Bagaimana perusahaan mengaudit untuk memastikan bahwa SML berjalan efektif sebagaimana yang direncanakan,
siapa yang bertanggung jawab untuk perencanaan dan melaksanakan audit serta bagaimana pelaporan hasil dan catatan audit disimpan.

• Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan (Klausul 10.2)

Berisikan tentang kendali apa saja yang disiapkan untuk mencegah potensi ketidaksesuaian, siapa yang bertanggung jawab, untuk memastikan penanganan
ketidaksesuaian (bila terjadi). Bagaimana perusahaan memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dibuat dan dilaksanakan serta catatan apa yang didapatkan dari
proses tindakan perbaikan. Selain itu, prosedur juga memuat bagaimana perusahaan meninjau ketidaksesuaian, menentukan penyebab, dan mengevaluasi
kebutuhan tindakan untuk memperbaikinya. Dalam implementasi SML perusahaan akan menemukan adanya ketidaksesuaian terjadi dalam proses; dan ketika
perusahaan menyelidiki akar penyebab masalah ini tentu akan muncul tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang diambil. Diharapkan perusahaan
membuat dan menyimpan catatan dari kegiatan ini untuk digunakan sebagai peningkatan dalam implementasi SML.
PROSES SERTIFIKASI ISO 14001

Proses sertifikasi mensyaratkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) organisasi telah


memenuhi ketentuan berikut ini:

• Tersedia seluruh dokumentasi SML sesuai persyaratan ISO 14001;


• SML telah diimplementasikan (minimum 3 bulan), yang nantinya dibuktikan oleh tersedianya
rekaman-rekaman penerapan SML;
• Telah dilaksanakan audit internal ISO 14001;
• Telah dilaksanakan kaji ulang manajemen.
TAHAPAN AUDIT

Pada umumnya proses sertifikasi melalui dua tahapan audit, yaitu:

• Audit Tahap Pertama; terdiri dari dua kegiatan, yakni audit kecukupan (adequacy audit) yaitu pemeriksaan
dan penelaahan dokumentasi SML organisasi untuk menentukan bahwa sistem memenuhi persyaratan
standar ISO 14001. Setelah dokumentasi SML organisasi dinilai cukup, selanjutnya dilakukan audit
pendahuluan (initial audit atau pre-assessment), yaitu pemeriksaan dan pengujian awal implementasi
sistem untuk memastikan sistem telah siap untuk dinilai secara menyeluruh. Sertifikasi ISO 14001
• Audit Tahap Kedua; merupakan penilaian kesesuaian secara menyeluruh terhadap ISO 14001 organisasi,
atau dikenal audit penaatan (compliance audit atau main assessment).
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

• Apakah kebijakan lingkungan hidup sesuai dengan sifat bisnis perusahaan jenis resiko yang dihadapinya atau
produk yang dihasilkannya.
• Apakah kebijakan lingkungan sudah mencantumkan komitmen pemenuhan hukum dan peraturan serta perbaikan
terus menerus
• Apakah ada prosedur atau tercantum dalam kebijakan mengenai penyusunan, peninjauan dan penilaian atas
kebijakan lingkungan.
• Apakah ada prosedur untuk memastikan kebijakan Lingkungan Hidup itu disosialisasikan pada seluruh tingkat
karyawan, kontraktor dan suplier serta pihak lain yang mungkin memintanya.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL

IDENTIFIKASI ASPEK & DAMPAK LINGKUNGAN

• Apakah perusahaan telah mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan yang
dipahami oleh setiap karyawan yang dalam kegiatannya dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
• Apakah perusahaan telah mengidentfikasi aspek dan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari setiap
kegiatan produksi.
• Apakah semua data hasil identifikasi telah didokumentasikan dan dijadikan masukan dalam penentuan
tujuan dan sasaran lingkungan.
• Apakah perusahaan menilai dan mengevaluasi dampak-dampak yang berkaitan dengan aspek lingkungan.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL

IDENTIFIKASI PERATURAN HUKUM DAN PERSYARATAN LAINNYA

• Apakah perusahaan telah mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi aspek hukum dan persyaratan lain yang dipahami
oleh karyawan terkait.
• Apakah perusahaan telah mengidenfikasi dan mempunyai akses terhadap peraturan pemerintah dan persyaratan lainnya.
• Apakah peraturan yang ada di perusahaan adalah peraturan yang masih berlaku.
• Apakah perusahaan mempunyai metode untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan hukum dan persyaratan
lainnya, tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan.
• Apakah perusahaan mempunyai metode untuk melakukan sosialisasi terhadap perubahan dari peraturan hukum dan
lainnya terhadap karyawan terkait.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL

OBJECTIVE, TARGET & PROGRAM

• Apakah perusahaan mempunyai visi dan misi dalam pengelolaan lingkungannya.

• Apakah perusahaan telah menentukan objective dan target jangka panjang dan tahunan dalam bidang pengelolaan lingkungan.

• Dalam menentukan Objective dan Target apakah perusahaan telah mempertimbangkan tuntutan dari perusahaan induk, top management dan peraturan
setempat.

• Apakah Objective dan Target telah dipahami dan dijabarkan oleh tiap level dan fungsi, terutama yang mungkin menimbulkan dampak penting bagi
lingkungan

• Apakah perusahaan telah mempunyai program manajemen lingkungan sesuai dan memadai untuk pencapaian objective dan target yang telah dibuat.

• Apakah hasil-hasil dari program manajemen lingkungan dievaluasi secara periodik oleh manajemen.

• Apakah program manajemen dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL

SUMBER DAYA, PERANAN, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

• Apakah peran, tanggung jawab dan kewenangan sudah ditetapkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan dalam rangka untuk memfasilitasi
manjemen lingkungan yang effektif?

• Apakah sumberdaya manusia dan ketrampilan khusus, teknologi, dan sumber dana yang penting untuk menerapkan dan mengontrol sistem
manajemen lingkungan, sudah disediakan?

• Apakah Manajemen puncak sudah menunjuk manajemen representative yang mempunyai peran dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa
persyaratan sistem manajemen lingkungan ditetapkan, dijalankan, dan dipelihara sesuai dengan ISO-14001?

• Apakah peran dan tanggung jawab Manajemen representative yang telah ditunjuk telah mencakup pelaporan kinerja sistem manajemen lingkungan
kepada manajemen puncak sebagai dasar untuk melakukan perbaikan?
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL

PELATIHAN, KEPEDULIAN, KOMPETENSI

• Apakah perusahaan telah mengidentifikasi kebutuhan training untuk karyawan.

• Apakah ada upaya untuk meningkatkan kepedulian karyawan dan kontraktor dalam hal kebijakan, prosedur dan sistem
manajemen lingkungan hidup.

• Apakah hasil-hasil training dicatat dan dievaluasi secara periodik.

• Bagaimana perusahaan mengukur kemampuan karyawan.

• Apakah ada pelatihan untuk karyawan baru.


CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
KOMUNIKASI

Apakah perusahaan mempunyai prosedur untuk menerima dan merespon informasi atau keluhan dari luar perusahaan.

Apakah perusahaan mempunyai metode untuk penyebar luasan informasi di dalam perusahaan.

Apakah perusahaan mempertimbangkan proses untuk komunikasi ekternal mengenai aspek yang signifikan dari lingkungan, dan
mendokumentasikan keputusan tersebut?

DOKUMENTASI

Apakah struktur dokumentasi sistem manajemen lingkungan sudah digambarkan/didefinisikan.

Apakah dokumentasi level 1 (Company Manual) sudah mempunyai referensi terhadap dokumentasi level 2 (Company Bussiness Manual).

Apakah prosedur / instruksi kerja tersedia guna menunjang konsistensi mutu produk.

Apakah implementasi yang ada sudah sesuai dengan prosedur/instruksi kerja yang ada?

Apakah sistem yang ada untuk produk/proyek/order tertentu didokumentasikan dalam perencanaan sistem manajemen lingkungan secara
umum.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
PENGENDALIAN DOKUMEN
• Apakah dokumen & data yang diterbitkan telah disetujui oleh pihak yang berwenang.
• Apakah daftar induk dokumen & data tersedia.
• Apakah dokumen & data tersedia di semua tempat yang membutuhkan.
• Apakah dokumen yang telah kadaluarsa disingkirkan untuk menghindari pemakaian yang keliru.
• Apakah dokumen kadaluarsa diidentifikasi dengan jelas.
• Apakah perubahan dokumen disetujui oleh pihak asal yang menyetujui dokumen.

PENGENDALIAN OPERASIONAL

• Apakah perusahaan mempunyai metode untuk memastikan kegiatan, jasa, atau produk yang mungkin dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan telah dikendalikan secara memadai.

• Apakah prosedur telah mencakup seluruh kegiatan perusahaan sejak dari bahan baku atau bahan tambahan lain diterima perusahaan sampai
dikeluarkan lagi dari perusahaan
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
Pembelian :
• Apakah subkontraktor yang dipilih sesuai dengan kemampuannya dan komitmennya untuk lingkungan, seperti menyediakan MSDS,
kesediaan untuk menampung kemasan sisa.
• Apakah subkontraktor dievaluasi secara rutin.
• Apakah persyaratan terhadap subkontrakor ditentukan.
• Apakah “approve vendor list” atau “daftar pemasok terpilih” tersedia.
• Apakah data pembeliannya jelas.
• Apakah barang dan kemasan diperiksa dengan baik.
• Apakah tanggung jawab atas kerusakan, tumpahan / kebocoran atas barang telah didefinisikan dengan jelas.

Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan, Penyerahan


• Apakah penanganan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghindari kerusakan, tumpahan atau kebocoran dari kemasan.
• Apakah penyimpanan melindungi barang terhadap kerusakan.
• Apakah tempat penyimpanan terjaga sehingga jika terjadi kerusakan dapat ditangani langsung.
• Apakah kondisi barang secara periodik diperiksa.
• Apakah pengemasan dan penandaan dilakukan sesuai persyaratan.
• Apakah barang dipelihara di tempat penyimpanan.
• Apakah metode pembersihan dan penanganan jika terjadi kebocoran atau tumpahan bahan kimia.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
Pengendalian Lingkungan

• Apakah perusahaan memiliki metode kontrol terhadap lingkungan.


• Apakah semua barang, terutama bahan beracun dan berbahaya ditangani dengan baik.
• Apakah karyawan yang bekerja dengan bahan beracun dan berbahaya memahami metode handling, storage, dan mampu menangani jika
terjadi tumpahan / kebocoran.
• Apakah tempat penyimpanan B3 sesuai dengan persyaratannya.
• Apakah pembuangan B3 telah sesuai dengan peraturan.
• Apakah dokumen B3 tersedia dilokasi yang penting.

KESIAPSIAGAAN & TANGGAP DARURAT

• Apakah semua area yang dapat menimbulkan bahaya telah diidentifikasi dan dievaluasi secara periodik.
• Apakah karyawan memahami apa yang harus dilakukan pada saat terjadi situasi darurat.
• Apakah semua peralatan penanganan keadaan darurat tersedia ditempat yang diperlukan dan terpelihara dengan baik.
• Apakah perusahaan telah mempunyai pasukan pengendali keadaan darurat yang telah dilatih.
• Apakah jalur-jalur untuk keadaan darurat telah tersedia dan dipahami oleh semua karyawan.
• Proses Khusus: Apakah kualifikasi personil dan paramater proses dipantau secara berkesinambungan. Catatan: Pastikan karyawan
mengetahui batas-batas parameter yang digunakan.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

• Apakah semua kegiatan / area yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan telah diidentifikasi.
• Apakah kegiatan tersebut dimonitor dan dilakukan pengukuran terhadap parameter kunci secara periodik.
• Apakah alat ukur yang digunakan untuk mengukur telah di kalibrasi.
• Jika pengukuran dilakukan oleh perusahaan luar, apakah perusahaan telah memastikan bahwa prosedur pemeriksaan telah sesuai dengan
kriteria yang disyaratkan. Catatan: Pastikan karyawan mengetahui batas-batas parameter yang digunakan

EVALUASI KESESUAIAN
• Apakah perusahaan mempunyai prosedur untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan lain?

KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN KOREKSI DAN PENCEGAHAN


1. Tindakan Koreksi
• Apakah keluhan pelanggan / laporan ketidak sesuaian produk / jasa ditindak lanjuti.
• Apakah penyebab ketidak sesuaian diselidiki.
• Apakah tindakan koreksi untuk masalah ditentukan.
• Apakah ada verifikasi atas tindakan koreksi yang dilakukan.
2. Tindakan Pencegahan
• Apakah ada usaha untuk mengidentifikasi tindakan pencegahan.
• Apakah tindakan pencegahan ditentukan.
• Apakah ada verifikasi atas tindakan pencegahan yang dilakukan.
• Apakah tindakan yang diambil dilaporkan dalam tinjauan manajemen.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
PENGENDALIAN CATATAN

• Apakah catatan lingkungan disimpan secara sistematis sehingga memudahkan pencarian / penyimpanan.
Apakah masa simpan catatan lingkungan diidentifikasikan.

AUDIT LINGKUNGAN INTERNAL

• Apakah perusahaan mempunyai program dan prosedur untuk melakukan internal audit sistem manajemen lingkungan secara periodik?
• Apakah program audit perusahaan menentukan bahwa sistem manajemen lingkungan nya sesuai dengan manajemen lingkungan yang
direncanakan termasuk ketentuan didalam ISO-14000 atau tidak?
• Apakah program audit perusahaan menetapkan apakah sitem manajemen lingkunganya sudah dijalankan dan dipelihara sebagaimana
mestinya?
• Apakah program audit perusahaan menyediaakan informasi tentang hasil audit kepada manajemen?
• Apakah program audit mengacu pada faktor lingkungan penting dari aktifitas penting dan hasil dari audit sebelumnya?
• Apakah prosedur audit perusahaan meliputi ruang lingkup audit, frekuensi, dan methodologi serta tanggung jawab dan persyaratan untuk
pelaksanaan audit dan pelaporan hasil audit?
• Apakah auditor lingkungan internal telah terlatih.
• Apakah audit dilaksanakan sesuai status dan kepentingannya.
• Apakah audit dilaksanakan oleh pihak yang independen.
• Apakah hasil audit dilaporkan kepada pihak yg terkait untuk ditindaklanjuti.
• Apakah hasil audit diverifikasi.
CONTOH PERTANYAAN SAAT AUDIT INTERNAL
TINJAUAN MANAJEMEN

• Apakah setiap karyawan mengerti kebijakan lingkungan.


• Apakah karyawan mengetahui apa yang diharapkan, wewenang yg dimiliki dan apakah uraian tugas konsisten dengan pelaksanaan dan
prosedur / instruksi kerja yang ada.
• Apakah sumber daya memadai guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah dibuat.
• Apakah tinjauan manajemen mengevaluasi keefektifan sistem secara keseluruhan guna mencapai kebijakan lingkungan.
• Apakah tinjauan dicatat dan dikendalikan sesuai “Pengendalian Catatan Lingkungan”.
• Apakah tinjauan manajemen membahas: kebijakan / sasaran lingkungan, hasil audit lingkungan internal, tindakan perbaikan &
pencegahan, keluhan masyarakat.
t o h
n
co
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai