BASED SAFETY
(BBS)
LATAR BELAKANG
• Tingginya angka kecelakaan di suatu perusahaan
• 80 % Kecelakaan kerja disebabkan oleh Unsafe Action (Perilaku tidak
aman)
• Dalam rangka merubah perilaku Unsafe Action menjadi Safe Action
• Adanya Iceberg Paradigm (Paradigma Gunung Es)
www.pln.co.id |
KERUGIAN Kecelakaan Ketenagalistrikan
www.pln.co.id |
MITOS BBS
(Menurut H.L Kaila) yang menjadi “belenggu” penerapan BBS
HANYA
HANYA MODE /
HANYA AKAL SEHAT HANYA TERAPI MENYALAHKAN
TREND
KARYAWAN
TIDAK
HANYA HANYA PERUBAHAN
MEMBERIKAN
PERUBAHAN SIKAP DALAM ORGANISASI
KEUNTUNGAN
www.pln.co.id |
TUJUAN BEHAVIOUR BASED SAFETY
BEHAVIOUR
BASED SAFETY
WORK SAFELY
(untuk jangka
pendek)
www.pln.co.id |
BAGAIMANA BUDAYA TERBENTUK ?
ZERO
BUDAYA SELAMAT ACCIDENT
DIPAKSA TERPAKSA BISA TERBIASA (KARAKTER) (BAHAGIA)
CONTOH :
Hamka kecil yang disiram air oleh orang tuanya di waktu subuh
Dipaksa oleh Camera Otomatis di traffic light
Dipaksa oleh CCTV
Dipaksa oleh Gadget (HP, Tablet, dll)
dll
www.pln.co.id |
PENGERTIAN PERILAKU
• Menurut E. Scott Geller :
Apa yang seseorang katakan atau lakukan yang merupakan
hasil dari pikirannya, perasaannya, atau yang diyakininya.
• Menurut Notoatmodjo :
Bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar
organisme (orang), namun dalam memberikan respon sangat tergantung
pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan
www.pln.co.id |
Faktor Penentu Perilaku
• Faktor Internal :
Karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan
dan berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar.
TINGKAT
KECERDASAN PERSEPSI MOTIVASI
PENGETAHUAN
• Faktor Eksternal :
Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik
SOSIAL DAN EKONOMI DAN
MANUSIA LAIN
BUDAYA POLITIK
www.pln.co.id |
PENGERTIAN BBS
www.pln.co.id |
PENGERTIAN BBS
• Pendekatan pro aktif terhadap manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja
• Pendekatan pro aktif terhadap pencegahan terjadinya
kecelakaan dan cedera
• Fokus terhadap perilaku berisiko atau perilaku tidak aman
yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera
• Fokus terhadap perilaku aman dalam bekerja yang dapat
berkontribusi terhadap pencegahan kecelakaan dan
cedera
www.pln.co.id |
7 KRITERIA PELAKSANAAN BBS
www.pln.co.id |
PRINSIP ABC DALAM PROSES BBS
www.pln.co.id |
MODEL ABC
Model ABC terdiri dari 3 Elemen yaitu :
• Activator/Antecedent
Dapat dideskripsikan sebagai orang, tempat, sesuatu, atau
kejadian yang datang sebelum perilaku terbentuk yang dapat
mendorong kita untuk melakukan sesuatu atau berkelakuan
tertentu.
• Behaviour / Perilaku
Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang dapat kita lihat
• Konsekuensi
Kejadian-kejadian yang mengikuti perilaku .
www.pln.co.id |
KONSEKUENSI
2. Konsekuensi Negatif
Contoh : - Merokok di Area mudah terbakar
- Tidak menggunakan APD saat bekerja High Risk
www.pln.co.id |
KONSEKUENSI
www.pln.co.id |
REINFORCEMENT
(Penguatan/Memperkuat)
Penguatan berarti memperkuat. Penguatan (reinforcement) adalah
konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan
terjadi. Istilah reinforcement mengacu pada peristiwa-peristiwa yang
memperkuat perilaku. Ada 2 macam Reinforcement (Penguatan) :
1. Reinforcement Positif
2. Reinforcement Negatif
www.pln.co.id |
REINFORCEMENT POSITIF
www.pln.co.id |
REINFORCEMENT NEGATIF
www.pln.co.id |
PUNISHMENT
(Hukuman)
www.pln.co.id |
IGNORING
(Pengabaian)
www.pln.co.id |
PEMETAAN ANALYSIS PERILAKU
Memetakan :
Perilaku yang dapat diobservasi, antesenden yang direncanakan atau
antesenden terencana dan penetapan konsekuensi.
www.pln.co.id |
PEMETAAN ANALISIS PERILAKU
Perilaku sasaran ada,tetapi tidak dalam bentuk yang diharapkan
Contoh : Para pekerja ingin menggunakan APD tetapi APD yang tersedia sangatlah terbatas
untuk digunakan seluruh pekerja
Perilaku sasaran ada,tetapi tidak tepat dalam saat yang tepat
Contoh : Pekerja mengunakan APD pada saat dia mengalami kecelakaan kerja.
Perilaku sasaran tidak ada sama sekali
Contoh : Pekerja tidak mengunakan APD pada saat melakukan pekerjaan.
Ada Perilaku tandingan
Contoh : Pekerja mengunakan APD akan mendapatkan reward dari manajemen
Perilaku sasaran merupakan perilaku kompleks
Contoh : Pekerja yang baru terjun didalam pekerjaan diberikan pendidikan atau pengetahuan
tentang penggunaan APD dan bekerja berdasarkan keselamatan.
www.pln.co.id |
PEMETAAN ANALISIS PERILAKU
www.pln.co.id |
DEVELOPMENT OF CRITICAL BEHAVIOURAL CHECKLIST
www.pln.co.id |
Langkah - langkah
Langkah untuk mengidentifikasi perilaku kritis atau berbahaya :
•Cermati tren kecelakaan / insiden yang sering terjadi untuk menentukan
risiko terbesar yang menyebabkan kecelakaan
•Lakukan evaluasi terhadap bahaya dari seluruh fasilitas baik peralatan
maupun tempat kerja untuk menentukan daerah-daerah atau peralatan
yang memiliki risiko terbesar yang dapat menyebabkan kecelakaan
•Cermati pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
Sebagai contoh : pekerjaan pemeliharaan pada JTM (Jaringan
Tegangan Menengah).
www.pln.co.id |
Langkah - langkah
www.pln.co.id |
Langkah - langkah
Tata ruang
Pengamat akan mengevaluasi area kerja dan mendokumentasikan
perilaku serta kondisi kritis atau berbahaya dan hambatan untuk
keselamatan kerja.
www.pln.co.id |
Langkah - langkah
www.pln.co.id |
ALUR METODE CHECK LIST
www.pln.co.id |
CHECK LIST
www.pln.co.id |
CHECK LIST
www.pln.co.id |
CHECK LIST
www.pln.co.id |
CHECK LIST
www.pln.co.id |
OBSERVATION METHODOLOGY
(METODE OBSERVASI)
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau di lokasi
penelitian.
TUJUAN OBSERVASI
Untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan
atau tempat penelitian.
www.pln.co.id |
JENIS OBSERVASI
Observasi Partisipasi
Observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara
langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan
Keuntungan cara ini : peneliti merupakan bagian yang
integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya
tidak memengaruhi situasi penelitian
Kelemahan cara ini : Ada kecenderungan peneliti terlampau
terlibat dalam situasi itu sehingga prosedur yang berikutnya
tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.
www.pln.co.id |
JENIS OBSERVASI
www.pln.co.id |
INSTRUMEN OBSERVASI
1. Check List
merupakan suatu daftar yang berisikan nama-nama responden dan faktor- faktor
yang akan diamati.
2. Rating Scale
merupakan instrumen untuk mencatat gejala menurut tingkatan- tingkatannya
3. Anecdotal Record
merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa
yang ditampilkan oleh responden
www.pln.co.id |
JENIS OBSERVASI
www.pln.co.id |
LANGKAH – LANGKAH OBSERVASI
1. Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
2. Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan
diobservasi.
3. Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang
diperlukan.
4. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data
agar berjalan mudah dan lancar.
5. Harus diketahui tentang cara mencatat hasi! observasi,
seperti telah menyediakan buku catatan, kamera, tape
recorder, dan alat-alat tulis lainnya.
www.pln.co.id |
ALAT – ALAT PENGAMATAN
www.pln.co.id |
COMMUNICATION SKILLS for SAFETY
(KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI UNTUK
KESELAMATAN KERJA)
Komunikasi adalah pemindahan dan pemahaman
makna. Pengertian lain dari komunikasi adalah suatu
proses seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat yang menciptakan atau
menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain
www.pln.co.id |
KOMPONEN KOMUNIKASI
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan
kepada komunikan.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan
pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
www.pln.co.id |
PROSES KOMUNIKASI
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan
kepada komunikan.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan
pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
www.pln.co.id |
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI UNTUK KESELAMATAN
1. Agresif :
Perilaku dimana Anda akan mempertahankan Sikap dan Pendapat, tanpa mempedulikan
orang lain, dan menginginkan hasil akhirnya sebagai Pemenang dari Komunikasi yang
terjadi.
• Contoh :
- Terlalu banyak membuat permintaan kepada orang lain
- Terlalu dominan dalam menyuruh dan memerintah orang lain
- Kontak Mata cenderung Tegas dan Melotot kepada lawan bicara
- Bahasa Tubuh kaku dan menunjuk-nunjuk atau mengepalkan tangan
- Postur Tubuh Tegang dan cenderung membusungkan dada
- Ekspresi muka tampak memerah atau menahan emosi
- Intonasi suara tinggi dan berbicara keras dengan berapi-api
www.pln.co.id |
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI UNTUK KESELAMATAN
2. Pasif :
Perilaku atau Sikap Pasif ibarat Anda selalu menghindari Konflik atau Konfrontasi
dengan lawan bicara, demi menjaga suasana damai dan tenang.
Contoh :
- Tidak mampu membuat permintaan kepada lawan bicara atau orang
lain
- Terlalu dominan dalam menyuruh dan memerintah orang lain
- Tidak mampu berkata “tidak” atau menolak permintaan orang lain
- Bahasa Tubuh kaku dan menunjuk-nunjuk atau mengepalkan tangan
- Postur Tubuh Tegang dan cenderung membusungkan dada
- Ekspresi muka tampak memerah atau menahan emosi
- Intonasi suara tinggi dan berbicara keras dengan berapi-api
www.pln.co.id |
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI UNTUK KESELAMATAN
3. Asertif / Tegas :
Perilaku atau Sikap inilah yang merupakan salah satu Tabiat atau Perilaku Manusia Efektif.
Anda tidak mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi pun sebaliknya tidak semena-
mena menahan diri dari intervensi orang lain.
Contoh :
- Mampu membuat permintaan kepada orang lain dengan cara wajar,
tanpa menunjukkan Sikap Kuasa atau Kata Perintah
- Mampu menolak Permintaan Orang lain dengan Sikap Wajar, Sopan dan
Tidak menyakiti Perasaan Orang lain dan Perasaan Diri Sendiri
- Kontak Mata terjadi secara Wajar, dengan Pandangan yang Tenang
dan pantas
- Berbicara dengan Intonasi Sedang, Volume Suara Cukup, dan terasa
Lemah Lembut
www.pln.co.id |
KOMUNIKASI K3 DALAM PRAKTEK
Walaupun prinsip komunikasi terlihat mudah dan hanya terdiri penyebar
pesan (komunikator), pesan, media/sarana dan penerima pesan, namun
pada pada prakteknya tidak begitu mudah dilaksanakan.
www.pln.co.id |
BEBERAPA FAKTOR YANG SANGAT
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI K3
DI PERUSAHAAN, ADALAH :
1.KEPEMIMPINAN
www.pln.co.id |
2. KETELADANAN
www.pln.co.id |
3. MOTIVASI K3
www.pln.co.id |
4. PERILAKU K3
www.pln.co.id |
5. PENGETAHUAN TENTANG K3
www.pln.co.id |
6. SIKAP MENGENAI K3
Dengan mengambil dasar teori sikap, maka sikap mengenai K3 terdiri tiga
komponen, yaitu :
a.Kepercayaan atau keyakinan terhadap obyek
b.Kehidupan emosional atau evaluasi emosional
c.Kecenderungan untuk bertindak
Contoh:
Seseorang yang telah memiliki keyakinan akibat negatif bila merokok ditempat
yang terdapat bahan kimia, didalam dirinya ada norma subyektif tentang bahaya
merokok maka dia akan membatalkan niatnya untuk merokok di tempat yang
berbahaya. Dengan demikian akan timbul perilaku untuk tidak merokok di
tempat berbahaya.
www.pln.co.id |
DALAM PENYAMPAIAN PESAN, YANG PERLU DIPERHATIKAN:
www.pln.co.id |
PELAKSANAAN BBS (BEHAVIOR BASED SAFETY)
IDENTIFIKASI:
1 OBSERVASI LAPANGAN • PERILAKU AMAN (SAFE BEHAVIOR)
2 • PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE
BEHAVIOR/CRITICAL BEHAVIOR)
9 PERBAIKAN BERKELANJUTAN