Anda di halaman 1dari 18

IMPLEMENTASI KESELAMATAN KERJA &

KESELAMATAN INSTALASI
DILINGKUNGAN PT PLN (Persero)
SEKILAS
PENERAPAN KESELAMATAN KERJA & KESELAMATAN INSTALASI
DILINGKUNGAN PT PLN (Persero)

Berdasarkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero)


No.0250.P/DIR/2016 & No.0251.P/DIR/2016
TENTANG
PEDOMAN KESELAMATAN KERJA & PEDOMAN
KESELAMATAN INSTALASI
DILINGKUNGAN
PT PLN ( Persero )

www.pln.co.id |
BEBERAPA CUPLIKAN DARI PERDIR 250/2016 & 251/2016

MAKSUD / TUJUAN :

1. Pedoman Keselamatan Kerja : Mewujudkan kondisi aman bagi pegawai dan


tenaga kerja dari bahaya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab di
Perseroan.
2. Pedoman Keselamatan Instalasi : Mewujudkan kondisi andal dan aman bagi
instalasi, aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya serta ramah
lingkungan.

www.pln.co.id |
RUANG LINGKUP

Lingkup Pedoman Keselamatan Kerja di lingkungan PT PLN (Persero) :


Adalah peraturan K3 bagi pegawai dan tenaga kerja di semua tempat
kerja di lingkungan Perseroan, dengan cara memberikan pencegahan,
perlindungan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja,
Penyakit Akibat Kerja (PAK) / Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK).

www.pln.co.id |
RUANG LINGKUP

Lingkup Pedoman Keselamatan Instalasi di Lingkungan PT PLN


(Persero) adalah peraturan keselamatan bagi instalasi tenaga listrik
(instalasi pembangkitan, transmisi dan distribusi) dan instalasi
bangunan/sarana/prasarana milik Perseroan atau yang dikelola
Perseroan, dengan cara memberikan pencegahan, perlindungan,
pengamanan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan
instalasi.

www.pln.co.id |
PERSYARATAN KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI
KETENAGALISTRIKAN PT PLN (Persero)
1. Personil yang akan bekerja (Pelaksana & Pengawas Pekerjaan / Pengawas K2/K3) memiliki
kompetensi sesuai bidangnya (memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya).
2. Personil yang bekerja dalam keadaan sehat Jasmani dan rohani
3. Memahami , menerapkan dan mematuhi SOP/ IK
4. Melakukan identifikasi bahaya ,penilaian dan pengendalian resiko (Menyusun
HIRARC/HIRAD/JSA) dan menerapkannya.
5. Memiliki Working Permit (WP) dan kelengkapan dokumen keselamatan kerja yang diterbitkan
oleh PT PLN (Persero). Dokumen Keselkamatan Kerja antara lain berisi :
• Checklist pengaman instalasi/lokasi yang akan dikerjakan

• Daftar pemeriksaan kesiapan personil sebelum bekerja

• Daftar pembagian tugas pelaksana pekerjaan dan pemakaian APD yang diwajibkan

• Manuver pembebasan tegangan (jika diperlukan pemadaman instalasi)

• Pernyataan bebas tegangan & keadaan aman pada lokasi pekerjaan

• Pernyataan selesai pekerjaan

• Manuver pemberian tegangan (jika sebelumnya ada pemadaman instalasi).

www.pln.co.id |
PERSYARATAN KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI
KETENAGALISTRIKAN PT PLN (Persero)

6. Menggunakan PPE / APD sesuai standard


7. Memasang & Mematuhi rambu-rambu peringatan/larangan & rambu-rambu
bahaya
8. Menerapkan sikap kerja yang aman,benar dan “disiplin”
9. Melaksanakan Safety Briefing
10.Pelaksanaan pekerjaan selalu diawasi oleh Pengawas Pekerjaan / Pengawas
K2/K3) yang memiliki kompetensi dibidangnya.
11. Kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan dilingkungan PT PLN (Persero)
sudah memenuhi persyaratan yang tertuang dalam CSMS (Contractor Safety
Managemen System) / Sesuai PerDir No: 0254.P/DIR/2016 Tentang : (SPLN
U1.006:2015) SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRAKTOR
(CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYATEM / CSMS) PT PLN (Persero).

www.pln.co.id |
PERDIR 250/2016 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN KERJA
DILINGKUNGAN PT PLN (Persero)

BAB V
PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN
TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DAN PAK / PAHK
(1) Manajemen Unit Perseroan wajib melakukan kegiatan pencegahan terjadinya
kecelakaan kerja dan PAK/PAHK dengan melakukan pengendalian personel terhadap
perilaku berbahaya (unsafe act) dari Pelaksana dan Pengawas pekerjaan, antara lain
namun tidak terbatas pada:
a. Memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Membaca dan mematuhi Standing Operation Procedure (SOP) dan Job safety
analysis (JSA) untuk setiap pelaksaaan pekerjaan.
c. Mewajibkan penggunaan peralatan keselamatan kerja dan/atau APD sesuai standar
pada pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya.
d. Memperhatikan tanda peringatan/larangan atau rambu-rambu tanda bahaya pada
saat melaksanakan pekerjaan atau berada di tempat kerja yang berpotensi bahaya.

www.pln.co.id |
PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TERJADINYA
KECELAKAAN KERJA DAN PAK / PAHK

e. Berdisiplin pada saat melakukan pekerjaan.


f. Memberikan petunjuk dan arahan keselamatan (safety briefing)
kepada Pelaksana Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan sebelum
melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya.
g. Melakukan pengawasan terhadap perbuatan yang membahayakan
bagi diri sendiri dan orang lain, yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja.

www.pln.co.id |
(2) Manajemen Unit Perseroan wajib melakukan kegiatan pencegahan terjadinya kecelakaan
kerja dan PAK/PAHK dengan melakukan pengendalian teknis terhadap adanya kondisi
berbahaya (unsafe condition) pada tempat-tempat kerja, antara lain namun tidak terbatas
pada :
a. Menunjuk/menetapkan Pelaksana pekerjaan, Pengawas pekerjaan dan Pengawas K3 yang
memiliki kompetensi di bidang pekerjaannya.
b. Melengkapi Standing Operation Procedure (SOP) untuk setiap pelaksaaan pekerjaan.
c. Melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) pada setiap pelaksanaan pekerjaan.
d. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja khusus secara berkala bagi para pegawai
atau tenaga kerja yang bekerja pada pekerjaan yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja
atau PAK/PAHK.
e. Memberikan extra voeding kepada Pelaksana pekerjaan dan Pengawas pekerjaan yang
bekerja pada tempat yang berpotensi terjadinya PAK/PAHK.

www.pln.co.id |
f.Melakukan inspeksi keselamatan ketenagalistrikan pada tempat-tempat kerja
berpotensi bahaya secara berkala.
g. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi Pelaksana Pekerjaan, Pengawas
Pekerjaan dan Pengawas K3.
h. Mempekerjakan pelaksana dan pengawas pekerjaan yang memiliki sertifikasi
kompetensi.
i. Melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko dan membuat
Job Safety Analysis (JSA) pada tempat-tempat kerja yang berpotensi terjadinya
kecelakaan kerja.
j. Melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko pada tempat-
tempat kerja yang berpotensi terjadinya PAK/PAHK (meliputi : penataan ruang kerja,
pengendalian pencemaran dan/atau pengelolaan limbah), dengan menerapkan NAB
dan melakukan pengukuran faktor-faktor fisika dan kimia (unsur-unsur dari NAB)
secara berkala.

www.pln.co.id |
k. Melengkapi Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi peralatan yang berpotensi bahaya
(ketel, bejana tekan, alat angkat, dan sebagainya).
I. Melengkapi Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi instalasi penyediaan tenaga listrik yang
dioperasikan.
m. Memasang tanda peringatan/larangan dan rambu-rambu tanda bahaya pada tempat-
tempat kerja yang berpotensi bahaya.
n. Memasang instalasi sistem pencegahan kebakaran (Fire Protection System) sesuai
standard.
o. Menyediakan APAR (alat pemadam api ringan), APAT (alat pemadam api tradisional),
system hydrant, mobil pemadam kebakaran, mobil vacuum cleaner.
p. Menunjuk dan menetapkan Tim pencegahan kebakaran di instalasi.

www.pln.co.id |
(3). Kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan memberikan pencegahan
dan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
yang dialami pegawai dan tenaga kerja antara lain memasukan
klausul Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) beserta sanksi
(berupa surat peringatan sampai pemutusan kontrak secara sepihak)
di dalam kontrak pengadaan barang dan jasa antara Perseroan
dengan perusahaan penyedia barang dan jasa, melakukan
pembinaan fisik dan mental melalui kegiatan spiritual, budaya dan
olah raga (SBO).

www.pln.co.id |
P2K3 & KOMITE K2
BAB X
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3) DAN KOMITE
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (KOMITE K2)
Pasal 17

(1) PLN Kantor Pusat, PLN Unit Induk dan PLN Unit Pelaksana wajib membentuk P2K3 yang merangkap
sebagai Komite K2.

(2) P2K3 sebagaimana ayat (1) pasal ini dibentuk sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

(3) P2K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini antara lain:
a. Melaksanakan peran dan fungsi P2K3 sebagaiman ketentuan perundangan yang berlaku.
b. Membantu manajemen dalam hal perencanaan, pembinaan, analisa dan evaluasi atas implementasi
program keselamatan ketenagalistrikan.
c. Melakukan investigasi atas kecelakaan yang terjadi untuk kepentingan perbaikan sistem keselamatan
ketenagalistrikan.

www.pln.co.id |
SANKSI-SANKSI KESELAMATAN KERJA

• Sanksi administratip dan kewajiban dari Perseroan


• Sanksi pidana dari Pemerintah

www.pln.co.id |
BAB V
PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP
TERJADINYA KECELAKAAN INSTALASI

Pasal 8
MANAJEMEN UNIT PERSEROAN WAJIB MELAKUKAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN
TERHADAP KEMUNGKINAN TERJADINYA KECELAKAAN INSTALASI, DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN
ANTARA LAIN NAMUN TIDAK TERBATAS PADA:

a. Melakukan inspeksi instalasi tenaga listrik dan/atau bangunan/sarana/prasarana


secara berkala dan menindaklanjuti hasil inspeksi.
b. Melakukan pemeliharaan instalasi tenaga listrik dan bangunan/sarana/ prasarana
secara berkala sesuai dengan standar yang ditentukan.
c. Melakukan sertifikasi laik operasi (SLO) bagi instalasi tenaga listrik dan
bangunan/sarana/prasarana.
d. Mengganti peralatan instalasi yang tidak layak pakai.

www.pln.co.id |
PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP
TERJADINYA KECELAKAAN INSTALASI
e.Melengkapi peralatan/sistem proteksi kebakaran bagi instalasi tenaga listrik dan
bangunan/sarana/ prasarana sesuai dengan Standard.
f.Melakukan identifikasi bahaya pada instalasi tenaga listrik dan
bangunan/sarana/prasarana yang berpotensi bahaya dan menindaklajuti hasil identifikasi
tersebut.
g. Melakukan pengujian terhadap peralatan berpotensi bahaya (seperti: ketel, bejana
tekan, alat angkat, dll) sesuai ketentuan peraturan perundangan secara berkala.
h.Memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum di sekitar instalasi tenaga listrik,
guna mencegah tindakan berbahaya yang dapat membahayakan keselamatan instalasi
tenaga listrik dan keselamatan masyarakat umum.
i. Melakukan tindakan antisipasi terhadap adanya sabotase.
j. Memasang rambu-rambu tanda bahaya pada instalasi tenaga listrik.
k.Memasang kunci pengaman pada instalasi tenaga listrik.

www.pln.co.id |
TERIMAKASIH
SELAMAT BEKERJASAMA
DAN SAMA-SAMA BEKERJA

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Anda mungkin juga menyukai