Anda di halaman 1dari 46

PANDUAN IDENTITAS

HSSE PLN
DAFTAR ISI

LOGO & IDENTITAS IMPLEMENTASI LOGO

1. Materi Panduan Identitas HSSE 02 18. Uniform (Rompi) 23


2. Kebijakan HSSE 03 19. Helm Keselamatan 24
3. Filosofi Logo 05 20. Uniform (Seragam) 27
4. Komponen Logo 06 20. Infografis (Ikon Instruksi Keselamatan) 30
5. Sistem Grid 07 20. Infografis (Life Saving Rules) 31
6. Ukuran Minimum Cetak & Website 08 21. Poster & Roll Banner (Life Saving Rules) 32
7. Warna Logo 09 22. Poster (Peduli, Taat, Tanggap) 33
8. Bagan Warna 10 23. Infografis 34
9. Warna Turunan 11 24. Roll Banner (infografis) 37
10. Aplikasi Warna (Solid) 12 25. Kartu Identitas (Panduan) 38
11. Aplikasi Warna (Monotone) 13 26. Kartu Identitas (Aplikasi) 39
12. Aplikasi Warna (Hitam Putih B/W) 14
13. Aplikasi Warna (Greyscale) 15
14. Penerapan Logo (Pada Background Warna) 16
15. Penggunaan Logo (Yang Tidak Dibenarkan) 17
16. Penggunaan Logo (Watermark) 19
17. Tipografi 20
PENDAHULUAN

Materi Panduan Identitas HSSE

Ruang lingkup yang dikelola oleh Divisi HSSE (Health, Safety, Security, and Environment/
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keamanan, dan Lingkungan) :

A. Memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dan strategi pengelolaan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) termasuk di dalamnya menerbitkan ketentuan/
prosedur/pedoman K3, melakukan sosialisasi, dan meningkatkan kompetensi K3;

B. Memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dan strategi pengelolaan


Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) termasuk di dalamnya menerbitkan ketentuan/
prosedur/pedoman K2, melakukan sosialisasi, dan integrasi pengelolaan K2 dan K3 di
Perusahaan;

C. Memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dan strategi pengelolaan


Keamanan (Corporate Security), pengendalian Keamanan, dan pengamanan semua instalasi
stratejik Perusahaan termasuk di dalamnya menerbitkan prosedur/ketentuan/pedoman
Keamanan serta melakukan integrasi pengelolaan Keamanan di Perusahaan;

D. Memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dan strategi dalam


pengelolaan Lingkungan Hidup (Environment) termasuk di dalamnya UKL dan UPL/SPPL,
menerbitkan prosedur/ketentuan/pedoman tentang Lingkungan Hidup serta melakukan
integrasi pengelolaan Lingkungan Hidup di Perusahaan;

02
PENDAHULUAN

Kebijakan HSSE

1. Mengutamakan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan, dan Perlindungan


Lingkungan dalam setiap aktifitas di PLN.

2. Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan


Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan, Perlindungan Lingkungan, dan Mitigasi
Perubahan Iklim.

3. Melaksanakan identifikasi bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, identifikasi


ancaman Keamanan, dan identifikasi aspek Perlindungan Lingkungan sesuai
dengan tingkat risiko dan identifikasi potensi Perubahan Iklim serta melakukan
upaya-upaya pencegahan, perlindungan, dan pengendalian serta
penanggulangannya yang ditinjau secara berkala dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi Pegawai agar dapat melaksanakan


pekerjaan secara aman, andal, dan ramah lingkungan.

5. Melakukan pembinaan kepada Mitra Kerja untuk memenuhi Aspek Keselamatan,


Kesehatan Kerja, Keamanan, dan Lingkungan melalui penerapan Contractor Safety
Management System dan kepedulian lingkungan.

6. Menciptakan dan memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholders pada


kegiatan usaha PLN untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan
dengan tetap mengedepankan aspek Good Corporate Governance.

03
LOGO
& IDENTITAS
FILOSOFI LOGO

Arti dan Makna Logo

Palang Hijau
Seluruh kegiatan usaha di PLN bebas dari
kecelakaan kerja, kecelakaan instalasi, kecelakaan
masyarakat umum, Penyakit Akibat Kerja (PAK),
dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)

5 (Lima) Roda Gerigi Biru


Melambangkan 5 elemen Sistem Manajemen
Pengamanan Objek Vital Nasional dan Objek Vital
tertentu yaitu:
1. Komitmen dan Kebijakan,
2. Pola Pengamanan,
3. Konfigurasi Pengamanan,
4. Standar Kemampuan Pelaksanaan
Pengamanan,
5. Monitoring Evaluasi.

4 (Empat) Daun Hijau


Melambangkan pengelolaan lingkungan dengan
4 ruang lingkup yaitu:
1. Pelaksanaan dan Pemantauan Dokumen
Lingkungan,
2. Pengendalian Pencemaran Air Limbah,
3. Pengendalian Pencemaran Udara dan
Pencapaian Carbon Neutral,
4. Pengendalian Limbah B3.

05
KOMPONEN LOGO

Komponen Logotype & Logomark


Logogram

Logo HSSE PLN terdiri dari komponen logogram


dan logotype. Dalam pengaplikasiannya pada
berbagai media, kedua komponen logo ini tidak
boleh dipisah.

Logogram tersusun dari 2 (dua) elemen visual yang


tidak terpisahkan, yaitu gerigi yang terkumpul
dengan daun menjadi bentuk gir mesin.

Logotype

Logotype HSSE PLN menggunakan font tipe bold


dengan tagline dibawahnya berupa : Peduli, Taat,
Tanggap.

06
SISTEM GRID

Panduan Penerapan Grid

Panduan standar penerapan bentuk utama


logo HSSE PLN sesuai dengan susunan
kerangka yang dibangun atas garis dengan
posisi vertikal dan horisontal (Grid).

07
UKURAN MINIMUM

Ukuran Minimum
Untuk Cetak Dan Website

Penggunaan logo HSSE PLN diharuskan Pada penerapan printing, satuan logo dapat
untuk menggunakan batas ukuran minimal menggunakan cm/mm/inch.
pada penggunaan setiap bidang. Tujuan
penentuan batas ukuran minimal adalah Pada penerapan website atau berbasis desktop/
agar logo HSSE PLN dapat selalu terlihat dan screen, satuan logo dapat menggunakan pixel.
terbaca dengan jelas.

2 cm 56,7 px

Patokan standar ukuran minimum (vertikal)


adalah logo setinggi 2 cm atau 56,7 px
(lebar mengikuti proporsionalnya).

08
WARNA LOGO

Pembagian Warna Logo

Logo HSSE PLN terdiri dari 5 warna utama yaitu warna biru gelap korporat, biru
teramg korporat, biru logo PLN, hijau dan putih sesuai dengan komposisi warna
seperti yang tercantum (Warna Solid), serta juga terdapat warna gradasi.

CMYK dan Pantone digunakan untuk penerapan printing atau cetak offset.
Sedangkan RGB & HEX untuk penerapan berbasis web atau screen monitor.

Warna Solid

1. P 2151 C C 100 / M 70 / Y 53 / K 0 R 4 / G 91 / B 113 HEX #045B71

2. P 3135 C C 100 / M 7 / Y 28 / K 0 R 0 / G 162 / B 185 HEX #00A2B9

3. P 2995 C C 100 / M 0 / Y 0 / K 0 R 0 / G 175 / B 240 HEX #00AFF0

4. P 375 C C 50 / M 0 / Y 100 / K 0 R 141 / G 198 / B 63 HEX #8DC63F

5. - C0 / M0 / Y0 / K0 R 255 / G 255 / B 255 HEX #FFFFFF

Warna Gradasi

1. C 100 / M 7 / Y 28 / K 0 C 100 / M 70 / Y 53 / K 0

2. C 30 / M 0 / Y 100 / K 0 C 85 / M 10 / Y 100 / K 10

09
BAGAN WARNA

0 100

C 100 C 100
M 70 M7
Y 53 Y 28
K0 K0

C0
M0
Y0
K0

C0
0 100 M0
Y 100
C 30
K0
M0
C 85 Y 100
M 10 K0
Y 100
K0

C 100 M 0 Y 0 K 0

10
WARNA TURUNAN

Warna Turunan Untuk Elemen Grafis

Penggunaan saturasi (turunan warna) dengan skala persentase


0-100% dapat digunakan sebagai variasi latar belakang atau
elemen grafis tambahan, bukan pada logo.

Warna Turunan (Tint)


Desaturasi Warna 80% - 20%.

(Dipergunakan hanya untuk


latar belakang atau elemen grafis).

80% 60% 40% 20%

CMYK / RGB

CMYK / RGB

CMYK / RGB

CMYK / RGB

CMYK / RGB

11
APLIKASI WARNA (SOLID)

Panduan Warna Solid

Logo HSSE PLN apabila pada penerapannya


tidak menggunakan gradasi warna maka
warna biru menjadi solid gelap, sedangkan
bagian hijau menjadi hijau terang.

P 2151 C C 100 / M 70 / Y 53 / K 0

P 2995 C C 100 / M 0 / Y 0 / K 0

P 375 C C 50 / M 0 / Y 100 / K 0

P- C0 / M0 / Y0 / K0

12
WARNA MONOTONE

Panduan Warna Monotone

Logo HSSE PLN apabila pada penerapannya menggunakan salah


satu warna, maka diberikan penerapan logogram seperti tercantum.

P 2151 C C 100 / M 70 / Y 53 / K 0

P 2995 C C 100 / M 0 / Y 0 / K 0

P 375 C C 50 / M 0 / Y 100 / K 0

- C0 / M0 / Y0 / K0

13
APLIKASI WARNA (B/W)

Warna Hitam & Putih (B/W)

Logo HSSE PLN apabila pada penerapannya menggunakan


Black and White (B/W), maka diberikan penerapan logogram
seperti tercantum.

14
APLIKASI WARNA (GREYSCALE)

Warna Greyscale

Logo HSSE PLN apabila pada penerapannya


menggunakan warna greyscale, maka diberikan
penerapan logogram seperti tercantum.

Pada warna solid greyscale tetap menggunakan


5 warna.

15
PENERAPAN LOGO

Penerapan Logo
Pada Warna Solid
Penggunaan logo pada bidang
warna solid, wajib menggunakan
latar belakang putih pada belakang
logo.

Penerapan Logo
Pada Warna Gradasi
Penggunaan logo pada bidang
warna gradasi, wajib menggunakan
latar belakang putih pada belakang
logo.

Penerapan Logo Pada


Warna Abstrak
Penggunaan logo pada bidang
warna abstrak, wajib menggunakan
latar belakang putih pada belakang
logo.

16
PENGGUNAAN LOGO

Penggunaan Logo
Yang Tidak Dibenarkan

Tidak diperkenankan mengubah, memanipulasi, maupun menghiasi logo. Penggunaan logo


hanya diproduksi dari digital master artwork. Logo yang sudah merupakan satu kesatuan,
tidak boleh dipisahkan ataupun dikomposisi ulang setiap bagiannya. Logo harus selalu
digunakan dengan menggunakan batas ukuran minimal yang sudah ditentukan.

1 2. 3.

1. Membalik/ menukar 2. Mengubah warna 3. Memberi outline/


warna asli atau warna orisinil logo HSSE PLN selain kontur pada logo.
ketentuan.

17
PENGGUNAAN LOGO

Penggunaan Logo
Yang Tidak Dibenarkan

4. 5. 6.

4. Memberi efek 5. Membolak-balikkan 6. Merubah ukuran


shadow pada logo. komposisi logogram logo yang tidak proporsi.
dan logotype pada logo.

18
PENGGUNAAN LOGO

Logo Watermark

Logo sebagai watermark memiliki fungsi sebagai tanda pengaman dari data atau
dokumen hardcopy atau softcopy yang dilindungi agar tetap teridentifikasi sebagai
hak milik Logo HSSE PLN. Menggunakan warna transparan 80% dan simbol logo flat.

Greyscale - Kegelapan 80% Color - Kegelapan 80%

19
TIPOGRAFI

Tipografi Myriad Pro

Dalam kondisi di mana penggunaan Myriad Pro (Reguler)


huruf selain logotype HSSE PLN, ABCDEFGHOJKLMNOPQRSTUVWXYZ
maka harus menggunakan font abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
Myriad Pro, sebagaimana terlampir.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Myriad Pro Bold

ABCDEFGHOJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

20
STANDAR
DESAIN IDENTITAS
& IMPLEMENTASI LOGO
UNIFORM

Standar Desain/Warna Rompi untuk Personil HSSE PLN


dan Implementasi Logo

Tampak Depan Tampak Belakang

23
HELM KESELAMATAN

Standar Desain/Warna Helm dan Implementasi Logo


Tampak Depan Tampak Depan

GROUP GROUP

Tampak Belakang & Samping Tampak Belakang & Samping

TEKNISI
MANAJEMEN PEMELIHARAAN

PUTIH BIRU

A. Manajemen* 1. Teknisi Pemeliharaan


1. General Manager 2. Petugas/ Pegawai Bidang Pemeliharaan
2. Manajer Bidang 3. Enjinering
3. Deputi Manajer 4. Gudang Material
4. Manajer Unit Pelaksana
5. Manajer Sub Unit Pelaksana

B. Pengawas Pekerjaan
1. PLN
2. Mitra Kerja

C. Tamu*
D. Magang
*Logo HSSE hanya digunakan untuk helm Manajemen dan Tamu
24
HELM KESELAMATAN

Standar Desain/Warna Helm dan Implementasi Logo

Tampak Depan Tampak Depan

GROUP GROUP

Tampak Belakang & Samping Tampak Belakang & Samping

PENGAWAS K3 KONTRAKTOR

MERAH KUNING

1. Pengawas K3* 1. Yantek (Anak Perusahaan


2. Pegawai Bidang/Bagian K3* dan Non Anak Perusahaan PLN)
3. Petugas Pemadam Kebakaran* 2. Kontraktor atau Pegawai mitra kerja

*Logo HSSE hanya digunakan untuk helm Pengawas K3,


Pegawai Bidang/Bagian K3, dan Petugas Pemadam Kebakaran

25
HELM KESELAMATAN

Standar Desain/Warna Helm dan Implementasi Logo

Tampak Depan Tampak Depan

GROUP GROUP

Tampak Belakang & Samping Tampak Belakang & Samping

PENGAWAS
LINGKUNGAN OPERATOR

HIJAU ORANYE

1. Pengawas Lingkungan* 1. Operator


2. Pegawai Bidang/Bagian Lingkungan* 2. Petugas/Pegawai Bidang Operasional
3. Laboratorium* (contoh : Staf Rendal/Renval Operasi Proyek,
Pembangkit, Transmisi/Distribusi, Staf niaga/
*Logo HSSE hanya digunakan untuk helm Pengawas Lingkungan, Transaksi Energi, dan lain-lain)
Pegawai Bidang/Bagian Lingkungan, Laboratorium

26
UNIFORM

Implementasi Logo pada Seragam PLN

Bordir Logo

Bis selip Skotlight


(0,5 cm) (lebar 1 inch)

Emblem nama
dipasang dengan
perekat (velcro)

Tampak Depan Tampak Belakang


27
UNIFORM

Implementasi Logo pada Rompi PLN

Tampak Depan Tampak Belakang

Keterangan Bahan : Keterangan Bahan :


Kemeja : Bellini Kemeja : Bellini
Celana : Bellini Celana : Bellini
Skotlight : 3M Skotlight : 3M

28
UNIFORM

Kombinasi Seragam

Bis biru
(lebar 0,75 cm)
Skotlight

Skotlight
(lebar 1 inch) Bordir emblem
nama mitra

Skotlight

Emblem nama
dipasang dengan
perekat (velcro)

Keterangan Bahan :
Rompi : Mesh
Skotlight : 3M

Keterangan Warna :
Kemeja : P. 17-4433 TP
Celana : P. 18-5203 TP
Rompi : P. 811 C

Tampak Depan Tampak Belakang


29
INFOGRAFIS

Ikon Instruksi Keselamatan (LIFE RULES)

PENILAIAN RESIKO / RISK ASSESSMENT


Pekerjaan tidak akan dimulai dan dilaksanakan sebelum kajian resiko
dibuat dan didiskusikan oleh pengawas dan pekerja.
Work will not be conducted without pre-job risk assessment and safety
discussion with supervisor and worker.

PEKERJA BERKOMPETEN / COMPETENT WORKER


Pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh pekerja yang berkompeten
dan telah di training untuk jenis pekerjaan terkait.
Jobs should only be done by qualified and trained workers for related jobs.

PERALATAN KERJA / WORK TOOLS


Pastikan semua peralatan kerja sesuai dengan jenis pekerjaan,
sesuai standar dan layak digunakan.
Make sure all work tools appropriate to work type, appropriate to
standard and proper to use.

IJIN KERJA / WORK PERMIT


Pastikan setiap pekerjaan dengan tingkat resiko tinggi
dan menengah memiliki izin kerja yang berlaku.
Ensure thet every work with a high and medium risk level
has a valid work permit.

PENGUNCIAN DAN PELABELAN / LOCK OUT TAG OUT (LOTO)


LOTO memastikan sumber energi terisolasi saat pekerja
melakukan pekerjaan mereka.
LOTO ensures energy resources isolated while worker conduct their work.

BEKERJA DI KETINGGIAN / WORKING AT HEIGHT


Wajib menggunakan Full Body Harness, penahan jatuh, dan
pengait ganda apabila ketinggian lebih dari 1.8 Meter.
Must use Full Body Harness, fall arrestor and double snap hook
if the height is more than 1.8 Meters.
30
INFOGRAFIS

Ikon Instruksi Keselamatan (LIFE RULES)

CEK TEGANGAN DAN GUNAKAN GROUNDING /


CHECK THE VOLTAGE AND USE GROUNDING
Selalu cek tegangan sebelum bekerja dan selalu gunakan grounding.
Always check the voltage before working and always use grounding.

AREA TERBATAS / CONFINED SPACE


Ruang terbatas harus terdata, pastikan ruang terbatas dapat
dimasuki secara aman.
Confined space must be recorded, ensure that confined space
can be safely entered.

ALAT PELINDUNG DIRI / PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMNET


Selalu gunakan alat pelindung diri yang sesuai saat bekerja.
Always use appropriate personal protective equipment while working.

ALKOHOL DAN NARKOBA / ALCOHOL AND DRUGS


Dilarang bekerja dibawah pengaruh narkoba dan alkohol.
Prohibited to work under the influence of drugs and alcohol.

MEROKOK / SMOKING
Dilarang merokok saat bekerja dan di dalam tempat kerja.
Smoking is prohibited while working and in the workplace.

STOP PEKERJAAN TIDAK AMAN / STOP TO UNSAFE WORK


Setiap orang memiliki kewajiban untuk menghentikan pekerjaan
yang tidak aman - melaporkan semua jenis kecelakaan dan
hampir celaka kepada pengawas.
Everyone has obligation to stop work that is unsafe - report all kind
accident and nearmiss to your supervisor.

31
INFOGRAFIS

Poster & Roll Banner Instruksi Keselamatan (LIFE RULES)

Pekerjaan tidak akan dimulai dan dilaksanakan sebelum kajian resiko dibuat dan didiskusikan
oleh pengawas dan pekerja.
Work will not be conducted without pre-job risk assessment & safety discussion
with supervisor and worker.

Selalu cek tegangan sebelum bekerja dan selalu gunakan grounding.


Always check the voltage before working and always use grounding.

Pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh pekerja yang berkompeten dan telah du training untuk
jenis pekerjaan terkait.
Jobs should only be done by qualified and trained workers for related jobs.

Ruang terbatas harus terdata, pastikan ruang terbatas dapat dimasuki secara aman.
Confined space must be recorded, ensure that confined space can be safely entered.

Pastikan semua peralatan kerja sesuai dengan jenis pekerjaan, sesuai standar dan layak digunakan.
Make sure all work tools appropriate to work type, appropriate to standard and proper to use.

Selalu gunakan alat pelindung diri yang sesuai saat bekerja.


Always use appropriate personal protective equipment while working.

Pastikan setiap pekerjaan dengan tingkat resiko tinggi dan menengah memiliki
izin kerja yang berlaku.
Ensure that every work with a high & medium risk level has a valid work permit.

LOTO memastikan sumber energi terisolasi saat pekerja melakukan pekerjaan mereka.
LOTO ensures energy resources isolated while worker conduct their work.

Wajib menggunakan Full Body Harness, penahan jatuh dan pengait ganda apabila ketinggian
lebih dari 1.8 Meter.
Must use Full Body Harness, fall arrestor and double snap hook if the height is more than 1.8 Meters.

Setiap orang memiliki kewajiban untuk menghentikan pekerjaan yang tidak aman - melaporkan
semua jenis kecelakaan dan ampir celaka kepada pengawas.
Everyone has obligation to stop work that is unsafe - report all kind accident and nearmiss
to your supervisor.

Poster

Roll Banner

32
INFOGRAFIS

PEDULI

1 Keselamatan kerja, tanggung jawab setiap insan


(staff - manajemen puncak - pegawai mitra) perusahaan;

2 Berkomitmen dan penuh tanggung jawab memastikan


K3 dalam seluruh proses bisnis;

TAAT

1 Selalu mematuhi SOP dan comply regulasi

2 Tidak mengambil jalan pintas dan mengabaikan resiko

TANGGAP

1 Proaktif mengidentifikasi dan mengambil tindakan


perbaikan terhadap unsafe action dan unsafe condition;

2 Melakukan continuous improvement.

33
INFOGRAFIS

MINDSET
DO DON’T
1 Keselamatan pegawai kontraktor adalah 1 Menganggap Keselamatan Kerja pegawai
bagian dari tanggung jawab PLN Kontraktor adalah tanggung jawab
manajemen kontraktor
2 Mengedepankan aspek K3 dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan 2 Mengesampingkan aspek K3 dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan
3 Berani melakukan intervensi yaitu
menghentikan pekerjaan jika ditemukan 3 Tidak perduli jika menemukan Unsafe act
Unsafe act dan Unsafe condition dan Unsafe condition dalam pelaksanaan
pekerjaan
4 Pelaksanaan K3 dapat meningkatkan
produktivitas kerja 4 Menganggap K3 sebagai hambatan atau
mempersulit pelaksanaan pekerjaan
5 Peduli terhadap keselamatan diri sendiri
dan rekan kerja 5 Hanya peduli terhadap keselamatan
diri sendiri
6 K3 adalah tanggung jawab bersama
6 Menganggap tanggung jawab K3
hanyalah pada bidang / biro K3

34
INFOGRAFIS

CAPABILITIES
DO DON’T
1 Memiliki kemampuan dalam 1 Tidak memiliki kemampuan dalam
mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengidentifikasi bahaya, menilai dan
mengendalikan risiko sesuai dengan mengendalikan risiko jenis pekerjaan
jenis pekerjaan
2 Menyampaikan pemenuhan aspek K3
2 Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan komunikasi yang tidak baik
yang baik dalam menyampaikan
pemenuhan aspek K3 3 Memberikan pengaruh yang tidak baik
terhadap pelaksanaan K3
3 Memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain guna 4 Tidak memiliki pengetahuan dasar
melaksanakan K3 secara konsisten aspek K3 pada jenis pekerjaan

4 Memiliki pengetahuan dasar aspek K3


sesuai dengan jenis pekerjaan

35
INFOGRAFIS

LEADERSHIP
DO DON’T
1 Menjadi Role Model dalam pelaksanaan 1 Kurang peduli terhadap pemenuhan
aspek K3 dan pelaksanaan K3

2 Menciptakan Lingkungan Kerja yang sadar 2 Menyerahkan tanggung jawab


dan peduli K3 pelaksanaan K3 kepada pejabat K3

3 Mengintegrasikan K3 di dalam sistem 3 Pembiaran terhadap pelanggaran K3


manajemen perusahaan meskipun hal kecil dan sederhana

4 Mempelopori kedisiplinan dalam 4 Tidak menerapkan Reward and


penerapan prinsip K3 Punishment

5 Zero Tolerance terhadap ketidakpatuhan 5 Adanya Korban kecelakaan kerja


terkait pelaksanaan K3 (Luka berat, Luka berat yang
mengakibatkan cacat dan fatality)
6 Menerapkan Reward and Punishment dianggap sebagai hal yang biasa dan
secara proporsional merupakan konsekuensi pekerjaan

7 Memahami dampak internal dan eksternal


terhadap adanya kecelakaan kerja bagi
perusahaan

36
INFOGRAFIS

Roll Banner
Infografis

MINDSET
DO DON’T
1 Keselamatan pegawai kontraktor adalah 1 Menganggap Keselamatan Kerja pegawai
bagian dari tanggung jawab PLN Kontraktor adalah tanggung jawab
manajemen kontraktor
2 Mengedepankan aspek K3 dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan 2 Mengesampingkan aspek K3 dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan
3 Berani melakukan intervensi yaitu
menghentikan pekerjaan jika ditemukan 3 Tidak perduli jika menemukan Unsafe act
Unsafe act dan Unsafe condition dan Unsafe condition dalam pelaksanaan
pekerjaan
4 Pelaksanaan K3 dapat meningkatkan
produktivitas kerja 4 Menganggap K3 sebagai hambatan atau
mempersulit pelaksanaan pekerjaan
5 Peduli terhadap keselamatan diri sendiri
dan rekan kerja 5 Hanya peduli terhadap keselamatan
diri sendiri
6 K3 adalah tanggung jawab bersama
6 Menganggap tanggung jawab K3
hanyalah pada bidang / biro K3

CAPABILITIES
DO DON’T
1 Memiliki kemampuan dalam 1 Tidak memiliki kemampuan dalam
mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengidentifikasi bahaya, menilai dan
mengendalikan risiko sesuai dengan mengendalikan risiko jenis pekerjaan
jenis pekerjaan
2 Menyampaikan pemenuhan aspek K3
2 Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan komunikasi yang tidak baik
yang baik dalam menyampaikan
pemenuhan aspek K3 3 Memberikan pengaruh yang tidak baik
terhadap pelaksanaan K3
3 Memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain guna 4 Tidak memiliki pengetahuan dasar
melaksanakan K3 secara konsisten aspek K3 pada jenis pekerjaan

4 Memiliki pengetahuan dasar aspek K3


sesuai dengan jenis pekerjaan

LEADERSHIP
DO DON’T
1 Menjadi Role Model dalam pelaksanaan 1 Kurang peduli terhadap pemenuhan
aspek K3 dan pelaksanaan K3

2 Menciptakan Lingkungan Kerja yang sadar 2 Menyerahkan tanggung jawab


dan peduli K3 pelaksanaan K3 kepada pejabat K3

3 Mengintegrasikan K3 di dalam sistem 3 Pembiaran terhadap pelanggaran K3


manajemen perusahaan meskipun hal kecil dan sederhana

4 Mempelopori kedisiplinan dalam 4 Tidak menerapkan Reward and


penerapan prinsip K3 Punishment

5 Zero Tolerance terhadap ketidakpatuhan 5 Adanya Korban kecelakaan kerja


terkait pelaksanaan K3 (Luka berat, Luka berat yang
mengakibatkan cacat dan fatality)
6 Menerapkan Reward and Punishment dianggap sebagai hal yang biasa dan
secara proporsional merupakan konsekuensi pekerjaan

7 Memahami dampak internal dan eksternal


terhadap adanya kecelakaan kerja bagi
perusahaan

37
KARTU IDENTITAS

Panduan Kartu Identitas

SAFETY INDUCTION
1. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN
SISTEM MANAJEMEN SESUAI PERATURAN POLRI
NO. 24 TAHUN 2007.

2. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA.
Keterangan
GU Gedung 3. TAMU WAJIB MENJAGA KESELAMATAN
& KEAMANAN SELAMA BERADA DI LINGKUNGAN
PT PLN (PERSERO).

VISITOR Tamu
4. GUNAKAN KARTU INI SELAMA BERADA DI
LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO).

5. APABILA MENEMUKAN ATAU MENJUMPAI HAL


YANG MENCURIGAKAN DAN MEMBAHAYAKAN
SEGERA LAPORKAN HAL TERSEBUT KEPADA
PETUGAS SECURITY TERDEKAT.
Akses 6. KARTU INI BERLAKU DI PT PLN (PERSERO).
MAGANG Tamu
7. APABILA MENINGGALKAN KAWASAN
PT PLN (PERSERO), WAJIB MENGEMBALIKAN
KARTU VISITOR.
Keterangan
DAERAH TERBATAS Daerah Listrik Untuk Kehidupan Lebih Baik

Warna
Perdaerah
Tampak Depan Tampak Belakang

Keterangan Warna Daerah

Daerah Tertutup Daerah Terlarang

Daerah Terbatas Daerah Bebas Terbatas

38
KARTU IDENTITAS

Visitor (Daerah Tertutup)

SAFETY INDUCTION
1. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN
SISTEM MANAJEMEN SESUAI PERATURAN POLRI
NO. 24 TAHUN 2007.

2. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA.

3. TAMU WAJIB MENJAGA KESELAMATAN


& KEAMANAN SELAMA BERADA DI LINGKUNGAN
PT PLN (PERSERO).

VISITOR 4. GUNAKAN KARTU INI SELAMA BERADA DI


LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO).

5. APABILA MENEMUKAN ATAU MENJUMPAI HAL


YANG MENCURIGAKAN DAN MEMBAHAYAKAN
SEGERA LAPORKAN HAL TERSEBUT KEPADA
PETUGAS SECURITY TERDEKAT.

6. KARTU INI BERLAKU DI PT PLN (PERSERO).

7. APABILA MENINGGALKAN KAWASAN


PT PLN (PERSERO), WAJIB MENGEMBALIKAN
KARTU VISITOR.

DAERAH TERTUTUP Listrik Untuk Kehidupan Lebih Baik

Tampak Depan Tampak Belakang

Daerah tertutup (daerah merah), yaitu daerah/lokasi yang sangat vital dengan ketentuan
dalam hal terjadi gangguan akan atau dapat mengakibatkan terhentinya aktivitas instalasi
tenaga listrik dan hanya dapat dikunjungi atau dimasuki oleh pihak yang memiliki akses khusus
dari pejabat yang berwenang.

39
KARTU IDENTITAS

Visitor (Daerah Terbatas)

SAFETY INDUCTION
1. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN
SISTEM MANAJEMEN SESUAI PERATURAN POLRI
NO. 24 TAHUN 2007.

2. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA.

GU G.1 3. TAMU WAJIB MENJAGA KESELAMATAN


& KEAMANAN SELAMA BERADA DI LINGKUNGAN
PT PLN (PERSERO).

VISITOR VISITOR 4. GUNAKAN KARTU INI SELAMA BERADA DI


LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO).

5. APABILA MENEMUKAN ATAU MENJUMPAI HAL


YANG MENCURIGAKAN DAN MEMBAHAYAKAN
SEGERA LAPORKAN HAL TERSEBUT KEPADA
PETUGAS SECURITY TERDEKAT.

6. KARTU INI BERLAKU DI PT PLN (PERSERO).


MAGANG MAGANG
7. APABILA MENINGGALKAN KAWASAN
PT PLN (PERSERO), WAJIB MENGEMBALIKAN
KARTU VISITOR.

DAERAH TERBATAS DAERAH TERBATAS Listrik Untuk Kehidupan Lebih Baik

Tampak Depan Tampak Belakang

Daerah terbatas (daerah biru), yaitu daerah/lokasi yang tidak terlalu vital , dengan ketentuan
dalam hal terjadi gangguan tidak mengakibatkan terhambatnya atau terhentinya aktivitas
instalasi tenaga listrik dan dapat dikunjungi atau dimasuki oleh pihak yang menggunakan
tanda atau identitas resmi serta telah memperoleh izin khusus dari Satuan Pengamanan
(Satpam).

40
KARTU IDENTITAS

Visitor (Daerah Terlarang)

SAFETY INDUCTION
1. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN
SISTEM MANAJEMEN SESUAI PERATURAN POLRI
NO. 24 TAHUN 2007.

2. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA.

3. TAMU WAJIB MENJAGA KESELAMATAN


& KEAMANAN SELAMA BERADA DI LINGKUNGAN
PT PLN (PERSERO).

VISITOR 4. GUNAKAN KARTU INI SELAMA BERADA DI


LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO).

5. APABILA MENEMUKAN ATAU MENJUMPAI HAL


YANG MENCURIGAKAN DAN MEMBAHAYAKAN
SEGERA LAPORKAN HAL TERSEBUT KEPADA
PETUGAS SECURITY TERDEKAT.

6. KARTU INI BERLAKU DI PT PLN (PERSERO).


DIREKSI
7. APABILA MENINGGALKAN KAWASAN
PT PLN (PERSERO), WAJIB MENGEMBALIKAN
KARTU VISITOR.

DAERAH TERLARANG Listrik Untuk Kehidupan Lebih Baik

Tampak Depan Tampak Belakang

Daerah terlarang (daerah kuning), yaitu daerah/lokasi yang lebih vital dengan ketentuan dalam
hal terjadi gangguan akan atau dapat mengakibatkan timbulnya gangguan terhadap aktivitas
instalasi tenaga listrik dan hanya dapat dikunjungi atau dimasuki oleh pihak yang memiliki
akses dan/atau telah mendapatkan surat penugasan atau izin untuk memasuki daerah/lokasi
tersebut dari pihak yang berwenang.
41
KARTU IDENTITAS

Visitor (Daerah Bebas Terbatas)

SAFETY INDUCTION
1. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN
SISTEM MANAJEMEN SESUAI PERATURAN POLRI
NO. 24 TAHUN 2007.

2. PT PLN (PERSERO) MENGIMPLEMENTASIKAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA.

3. TAMU WAJIB MENJAGA KESELAMATAN


& KEAMANAN SELAMA BERADA DI LINGKUNGAN
PT PLN (PERSERO).

VISITOR 4. GUNAKAN KARTU INI SELAMA BERADA DI


LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO).

5. APABILA MENEMUKAN ATAU MENJUMPAI HAL


YANG MENCURIGAKAN DAN MEMBAHAYAKAN
SEGERA LAPORKAN HAL TERSEBUT KEPADA
PETUGAS SECURITY TERDEKAT.

6. KARTU INI BERLAKU DI PT PLN (PERSERO).


DIREKSI
7. APABILA MENINGGALKAN KAWASAN
PT PLN (PERSERO), WAJIB MENGEMBALIKAN
KARTU VISITOR.

DAERAH BEBAS TERBATAS Listrik Untuk Kehidupan Lebih Baik

Tampak Depan Tampak Belakang

Daerah bebas terbatas (daerah hijau), yaitu daerah/lokasi yang tidak vital dengan ketentuan
dalam hal terjadi gangguan tidak mengakibatkan terhambatnya atau terhentinya aktivitas
instalasi tenaga listrik dan dapat dikunjungi atau dimasuki oleh pihak manapun dengan
menggunakan tanda atau identitas resmi serta telah memperoleh izin khusus dari Satpam.

42
PLN Kantor Pusat
Jl. Trunojoyo Blok M-I No.135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia
p. (021) 7251234, 7261122
f. (021) 7221330

Anda mungkin juga menyukai