Anda di halaman 1dari 11

Struktur Standar ISO 45001:2018

Berikut adalah penjelasan struktur isi dari klausa yang terdapat pada standar
terbaru versi tahun 2018 :

1. Scope

Klausa mengenai penjelasan Ruang Lingkup

2. Normative references

Penjelasan mengenai Referensi normative Standar

3. Terms and definitions

Istilah dan Definisi

4. Context of the organization

Konteks organisasi

4.1 Understanding the organization and its context (new)

Memahami organisasi dan konteksnya, termasuk klausa baru di versi 2018, dapat
dilakukan dengan cara :

o Menetapkan isu eksternal dan internal yang relevan


o Menentukan faktor dan kondisi yang mempengaruhi operasional
organisasi, misalnya : peraturan, tata kelola stakeholders, visi-misi perusahaan.
 

4.2 Understanding the needs and expectations of workers and other


interested parties (new)

Memahami kebutuhan dan harapan dari pekerja dan pihak pemangku kepentingan
yang lain, maksudnya adalah :
o Pihak berkepentingan yang relevan, seperti : pekerja, pemerintah,
pelanggan atau customer, masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM),
anggota dewan, competitor, regulator dan lainnya.
o Kebutuhan dan harapan yang relevan dari pekerja dan pihak
berkepentingan. Sebaiknya perusahaan mengutamakan kebutuhan dan harapan
dari sisi “Pekerja” terlebih dahulu sebelum pihak lain.
 

4.3 Determining the scope of the OH&S management system

Menentukan ruang lingkup sistem manajemen OH&S dilakukan dengan cara :

o Menentukan batasan penerapan SMK3, termasuk aktivitas yang dalam


kendali atau pengaruh organisasi yang dapat berdampak terhadap performa
SMK3.
 

4.4 OH&S management System

Sistem manajemen OH&S termasuk pada proses organisasi dan interaksinya yang
termasuk dalam scope SMK3.

5. Leadership and worker participation

Klausa kelima memuat mengenai Kepemimpinan dan partisipasi dari pekerja

5.1 Leadership and commitment

Kepemimpinan dan Komitmen dapat dilakukan dengan :

o Penekanan pada akuntabilitas manajemen puncak untuk memastikan


konsultasi dan partisipasi dengan para pekerja
o Meningkatkan kinerja dan mendukung SMK3 serta integrasinya ke dalam
proses bisnis lainnya
o Perlindungan terhadap pekerja dari “serangan balik” (reprisal) ketika
melaporkan kejadian kecelakaan, bahaya, risiko (termasuk social or sexual
harassment)
o Mendukung terbentuknya dan berjalannya fungsi komite K3 (P2K3)
o Delegasi diperbolehkan namun tetap terlibat
o Perwakilan Manajemen tidak lagi disebutkan secara eksplisit
(Management Representative)
 

5.2 OH&S Policy

Kebijakan terhadap OH&S ditentukan oleh Manajemen Puncak atau Top


Management.

Top Management adalah orang atau kelompok orang yang secara langsung
mengendalikan organisasi pada posisi tertinggi.

Manajemen Puncak harus menetapkan, mengimplementasikan dan memelihara


kebijakan K3 yang :

o Termasuk komitmen untuk menyediakan tempat kerja yang aman dan


sehat untuk mencegah KK dan PAK
o Menyediakan kerangka kerja untuk mengatur sasaran K3
o Termasuk komitment untuk pemenuhan perundangan dan persyaratan
lainnya
o Termasuk komitmen untuk mengeliminasi hazard dan mengurasi risiko K3
o Termasuk komitmen untuk melakukan continual improvement
o Termasuk komitmen untuk konsultasi dan partisipasi pekerja
Kebijakan tersebut harus :

o Tertulis
o Dikomunikasikan
o Tersedia untuk pihak berkepentingan
 

5.3 Organization roles, responsibilities and authorities

Wewenang, tanggung jawab dan peran dari organisasi juga ditentukan oleh Top
Management.

Top manajemen harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang untuk
peran yang relevan dalam SMK3 diberikan dan dikomunikasikan kepada seluruh
level serta terdokumentasi.

Jobdesc mengenai tanggung jawab dan wewenang terhadap K3 juga harus


tercantum.

 
5.4 Participation and consultation

Konsultasi dan partisipasi dari pekerja, maksudnya adalah penekanan terhadap


keterlibatan pekerja dalam proses SMK3.

Seperti contoh : penentuan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan,


penetapan kebijakan K3, penentuan langkah pemenuhan perundangan , penentuan
tujuan dan perencanaan K3 dan sebagainya.

6. Planning

Klausa mengenai Perencanaan

6.1 Actions to address risks and opportunities (new)

Klausa baru mengenai tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang.

Ketika melakukan perencanaan SMK3, sebuah organisasi harus


mempertimbangkan terkait issue yang ada pada klausa : 4.1 (context), 4.2
(Interested parties), 4.3 (Scope).

Risk and Opportunities tersebut harus mencakup semua hal berikut :

o Hazards
o Risiko K3 dan risiko lainnya
o Peluang K3 dan peluang lainnya
o Persyaratan peraturan perundangan
Kemudian, organisasi juga harus memelihara dokumentasi yang terkait dengan :

o Risiko dan peluang


o Prosedur atau mekanisme dan tindakan yang dibutuhkan dalam
penentuan risk and opportunities.
 

6.1.2 Hazard identification and assessment of risks and opportunities


Identifikasi bahaya dan penilaian terhadap resiko dan peluang

 
6.1.2.1 Hazard Identification
Identifikasi bahaya ini bisa dilakukan melalui metode Best Practice seperti
HIRADC.

6.1.2.2 Assessment of OH&S risks and other risks to the OH&S MS (new)
Klausa baru mengenai penilaian terhadap resiko OH&S dan resiko lain terhadap
system manajemen OH&S.

Bukan hanya terkait langsung dengan K3 pekerja saja, namun harus


mempertimbangkan juga mengenai :

o Risiko yang mempengaruhi sistem manajemen K3 itu sendiri


o Risiko yang berdampak pada hasil yang diinginkan
 

6.1.2.3 Assessment of OH&S opportunities and other opportunities for the OHS
management system
Penilaian terhadap peluang OH&S dan peluang lain terhadap sistem manajemen
OH&S.

Hal ini akan membuka peluang untuk meningkatkan kinerja K3 dan sistem
manajemen K3.

6.1.3 Determination of legal requirements and other requirements


Penetapan dari persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
diidentifikasi sesuai klausa ini, terhadap K3.

6.1.4 Planning action


Merencanakan tindakan untuk menjalankan SMK3 (master plan).

6.2 OH&S objectives and planning to achieve them

Tujuan dari OH&S dan perencanaan untuk pencapaiannya

6.2.1 OH&S Objective


Tujuan K3 harus:
o konsisten sesuai kebijakan K3
o measureable atau dapat dievaluasi
o sesuai persyaratan (UU, persyaratan lainnya), risks and opportunities, hasil
dari konsultasi pekerja
o dimonitor
o dikomunikasikan
o diupdate
 

6.2.2 Planning to achieve OH&S objective


Perencanaan untuk mencapai tujuan K3 adalah dengan mencakup :

o item apa yang akan dikerjakan


o sumberdaya yang dibutuhkan, PIC, waktu
o bagaimana hasilnya di evaluasi dan dimonitoring
o bagaimana tujuan K3 tersebut dapat berpengaruh terhadap proses bisnis
perusahaan
o metode Best Practice dengan Activity plan
 

7. Support

Klausa mengenai dukungan

7.1 Resources

Berupa penyediaan sumber daya untuk penerapan SMK3.

7.2 Competence

Klausa Kompetensi ini dilakukan dengan :

o Organisasi harus menetapkan kompetensi pekerja yang bisa berdampak


terhadap peforma K3. Misalnya : Operator Forklift kompetensi Lisensi Operator
Forklift.
o Memastikan pekerja kompeten (termasuk kemampuan untuk identifikasi
hazard), berdasarkan pendidikan, training, atau pengalaman.
o Adanya evaluasi keefektifan pelatihan
o Tersedianya dokumentasi bukti kompetensi
Ada dua istilah yaitu Kompetensi dan kompeten, keduanya adalah hal yang
berbeda . Berikut pengertiannya :

Kompetensi adalah kemampuan memeragakan pengetahuan dan skill untuk


mencapai tujuan yang diinginkan.

Kompeten adalah kemampuan memeragakan pengetahuan dan skill untuk bekerja


secara aman dan sehat.

7.3 Awareness

Kesadaran

Setiap karyawan harus aware atau sadar mengenai:

o Kebijakan K3 dan Tujuan K3


o Kontribusi mereka terhadap keefektifan SMK3
o Implikasi dan konsekuensi dari tidak menjalankan SMK3
o Insiden dan hasil investigasi yang terkait dengan mereka
o Hazard, risiko, dan action yang ditetapkan yang terkait dengan mereka
o Kemampuan untuk menjauhkan diri sendiri dari situasi kerja yang Danger
terhadap kehidupan dan kesehatan.
 

7.4 Communication

Komunikasi terbagi menjadi 2 klausa :

7.4.1 Internal Communication

7.4.2 External Communication

7.5 Documented information (new)

Klausa baru mengenai informasi yang terdokumentasi, mengatur bahwa :

o Tidak lagi dipersyaratkan level dokumen


o Dokumen lagi tidak harus berbentuk hard copy, bisa soft copy misal foto,
video, dsb
Berikut ilustrasinya :

8. Operation

8.1 Operation planning and control

8.1.1 General
Implementasi semua yang sudah direncanakan pada klausul 6

8.1.2 Eliminating hazards and reducing OH&S risks (new)


Pengendalian bahaya harus sesuai hierarki pengendalian bahaya Eliminasi,
Substitusi, Engineering Control, Administrasi dan APD.

8.1.3 Management of change (new)


Klausul baru mengenai segala perubahan yang dapat berdampak terhadap peforma
K3 harus             dikendalikan, termasuk:

o Produk, jasa dan proses baru atau perubahan pada produk, jasa atau proses
eksisting (kondisi lingkungan kerja, organisasi, peralatan, man power).
o Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
o Perubahan informasi bahaya dan risiko
o Perkembangan teknologi
Organisasi harus mereview konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan,
menetapkan mitigasi yang penting dilakukan (Contigency Plan).

8.1.4 Procurement
Procurement adalah bagian pembelian dan manajemen pemasok atau supplier.

 
8.1.4.1 General
8.1.4.2 Contractors  (new)
Organisasi harus berkoordinasi dengan kontraktor untuk Identifikasi hazard dan
kontrol risiko yang timbul dari:

o Aktivitas dan operasional kontraktor yang berdampak terhadap organisasi


o Aktivitas dan operasional organisasi yang berdampak terhadap kontraktor
o Aktivitas dan operasional kontraktor yang berdampak terhadap pihak
berkepentingan
o JSA atau risk assessment kontraktor untuk pekerjaannya
Organisasi harus memastikan kontraktor memenuhi semua persyaratan SMK3
yang diterapkan oleh perusahaan.

Proses procurement harus menetapkan dan menerapkan kriteria K3 pada tahap


seleksi kontraktor.

8.1.4.3 Outsourcing (new)


Organisasi harus memastikan bahwa fungsi dan proses yang dijalankan di
oursourching terkendali.

8.2 Emergency preparedness and response

Organisasi harus mempersiapkan keadaan darurat yang teridentifikasi di 6.1.2.1


(atau HIRA atau Risk Assessment), termasuk :

o Rencana respon keadaan darurat


o Training untuk respon keadaan darurat
o Secara periodik menguji dan melatih kemampuan respon keadaan darurat.
o Evaluasi peforma dan, apabila diperlukan, merubah rencana respon,
termasuk setelah pengujian respon.
o Mengkomunikasikan dan memberikan informasi yang relevan kepada
pekerja terhadap tugas dan tanggung jawab mereka.
o Mengkomunikasikan informasi yang relevan kepada kontraktor, tamu,
Emergency response service (Damkar, RS), pemerintah, dan komunitas /
masyarakat lokal Organisasi harus mendokumentasikan proses diatas.
 

9. Performance Evaluation
Klausa mengenai Evaluasi Kinerja

9.1 Monitoring, measurement, analysis and performance evaluation

9.1.1 General
Organisasi harus mengevaluasi peforma dan efektifitas SMK3.

Organisasi harus memastikan alat ukur terkalibrasi.

9.1.2 Evaluation of compliance


Evaluasi pemenuhan peraturan perundangan K3 dan persyaratan lainnya

9.2 Internal audit and programme

9.3 Management Review

Top Management harus mereview SMK3 organisasi dalam periode waktu            
tertentu, untuk memastikan keberlanjutan, ketepatan dan keefektifan SMK3.

Hal yang di review pada management review seperti :

o status tindak lanjut management review sebelumnya.


o isu internal dan eksternal.
o kebijakan K3 dan pencapaian tujuan K3 apakah sudah sesuai atau in line.
o peforma K3 (insiden, NC, corrective action, continual improvement, hasil
pengukuran, hasil evaluasi perundangan, hasil audit, konsultasi dan partisipasi
pekerja, risk dan opportunities.
o ketersediaan sumber daya
o komunikasi dengan pihak berkepentingan yang relevan
o peluang untuk melakukan improvement
 

10. Improvement

 
10.1 General

Organisasi harus menentukan peluang untuk Improvement dan melakukan tindak


lanjut untuk mencapai hasil yang diinginkan dari SMK3.

10.2 Incident, nonconformity and corrective action

o Melakukan tindak lanjut segera ketidaksesuaian atau incident (Correction)


o Menginvestigasi dan menetapkan root cause
o Menentukan dan mengantisipasi apabila insiden atau NC serupa berpotensi
muncul kembali
o Review Assessment setelah ada insiden / NC
o Menentukan tindak lanjut termasuk memperbaiki penyebab insiden / NC
Corrective Action)
o Assess apakah terdapat bahaya atau risiko baru setelah tindakan perbaikan
o Review efektivitas tindak lanjut
 

10.3 Continual Improvement

Merupakan tindakan atau Action atau Aktifitas yang dapat meningkatkan peforma
K3.

Anda mungkin juga menyukai