yang bersangkutan.
melaksanakan pekerjaanya.
1. KEBIJAKSANAAN K3 PT. PAMA
1. KEBIJAKSANAAN K3 PT. PAMA
PT PAMAPERSADA NUSANTARA
Vision
To be world leader mining
contractor’ with the best
present Productivity,
Engineering, Safety and
Environment
PAMA
DAN MEWUJUDKANNYA
Overburden Removal
Crushing Plant
Coal Barging
Coal Hauling
3. DEFINISI DAN TUJUAN (1)
Tidak Ada
Manusia Cidera
Pengawasan Mesin Lingkungan
4M Kerja Aman
Material
Tidak
Metode
Kerusakan /
Kerugian
5. PRINSIP K3 (1)
D. Safety Inspection
- Rutin
- Berkala
- Inspeksi K3 bersama, dll
E. Safety Investigasi
Investigasi terhadap kejadian berbahaya/hampir kecelakaan
F. Safety Meeting
Suatu pertemuan yang membahas hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan K3
G. Safety Audit
Audit Internal, Audit Corporate, dan Audit Pihak Ke-3
5. PRINSIP K3
Hak:
• Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
• Pendidikan dan Latihan (28-30)
• Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban: (32)
• Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
• Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya kepada Pengawas
• Memakai dan merawat APD
• Memberikan keterangan yang benar kepada KAPIT
7. Perundang-Undangan
Langkah 2
Apakah ada peralatan atau perlengkapan dalam keadaan yang
membahayakan?
Langkah 3
Apakah ada orang melakukan sesuatu yang membahayakan?
Langkah 4
Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaikinya?
EMPAT LANGKAH KESELAMATAN
Langkah 1
Penanganan Tabung
Bertekanan Tidak
Standar
Langkah 3
JENIS-JENIS BAHAYA
BAHAYA CONTOH
BAHAYA CONTOH
BAHAYA CONTOH
Jenis–Jenis Kecelakaan
• Terjatuh/Tergelincir • Terjepit
• Terpukul • Terkena aliran listrik
• Terbentur • Kemasukan benda
• dll
9. KECELAKAAN (1)
9. KECELAKAAN (2)
KECELAKAAN TAMBANG
Dalam KEPMEN No: 555.K/26/M.Pe/1995 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada pertambangan umum, kecelakaan
dikategorikan sebagai kecelakaan tambang apabila memenuhi 5
kriteria dibawah ini:
1.Benar-benar terjadi
2.Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi
izin
3.Akibat kegiatan usaha pertambangan
4.Terjadi pada jam kerja
5.Terjadi didalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau area
proyek
9. KECELAKAAN (3)
PENGGOLONGAN CIDERA
Dalam KEPMEN No: 555.K/26/M.Pe/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada pertambangan umum, kecelakaan dikategorikan sebagai kecelakaan Tambang ada 3
klasifikasi Cidera:
1.Luka Ringan
Bila kurang 3 minggu pekerja sudah dapat bekerja kembali ke tempat semula
1.Luka Berat
- Lebih dari 3 minggu pekerja pekerja memulai pekerjaan ditempat semula
- Cacat tetap sehingga tidak bekerja seperti semula
- Patah/Retak/Dislokasi (Kepmen 555. K)
1.Mati
Apabila meninggal dunia dalam waktu 24 jam sejak kecelakaan itu terjadi.
9. KECELAKAAN (5)
Teori HW Heinrich
A. Tindakan tidak aman (88%)
- Tidak memakai APD
- Tidak mengikuti prosedur kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
- Bekerja sambil bergurau
A. Kondisi tidak aman (10%)
- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli
- Tempat kerja berserakan barang-barang bekas
- Pencahayaan yang kurang
- Kondisi tempat kerja berdebu
C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
9. KECELAKAAN (6)
PENDORONG KECELAKAAN
Adalah hal-hal yang menyebabkan atau memberikan
kontribusi terhadap timbulnya Tindakan Tidak Aman
dan Kondisi Tidak Aman (Disebut juga dengan istilah
Penyebab Dasar)
BIAYA KECELAKAAN
A. Biaya Langsung
- Biaya kompensasi
- Biaya perawatan/pengobatan
- Biaya reparasi peralatan
- Biaya penyelidikan
A. Biaya Tidak Langsung
- Kehilangan waktu dari teman teman sekerja pekerjaan
terhenti
- Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong
korban
- Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang
baru terjadi
- Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
9. KECELAKAAN (8)
●Gaji - kompensasi
US $ 1 - 3 ●Pengobatan/perawatan
●Pemeriksaan
BIAYA LANGSUNG ●Kerusakan alat/material
US $ 5 - $ 50 ● Lost time
● Investigasi
Biaya Tidak ● Pelatihan
● Karyawan baru
Langsung
ICEBERG TEORY
9. KECELAKAAN (10)
KLASIFIKASI API
1. Golongan Api A (Ash/Meninggalkan Abu)
Golongan api yang berasal dari material mudah terbakar
seperti: kayu, kertas, kain, plastik dll
Pemadam: air bertekanan, foam/busa, kimia kering,
halon
WATER
Pemadam api yang sudah lama dipakai manusia,
karena air bersifat sebagai
pendingin/melarutkan/menutupi &
mengemulsi permukaan bahan bakar.
FOAM
pendesak udara, pendingin, penutup dan
membawa air yang berguna untuk pemadaman.
12. BAHAYA API/KEBAKARAN (5)
CO2
4. Dry Chemical
Tepung kimia kering A,B, dan C ukuran butir
10-75 mikron (ukuran efektif)
Sifat: pendingin, menyelimuti & menahan
radiasi panas.
5. Bahan Halogen (Brom, Chlor, Fluor = BCF)
POWDER
Jenis ini cocok untuk kelas api B dan C
Ingat :
“BCF Halon 1211 & Halon 1301 tidak boleh dipakai di tambang
dalam/bawah tanah, karena beracun”
13. EVAKUASI
Anda Dilarang:
Mendahului kendaraan dalam jarak 100 meter dari setiap persimpangan jalan
Mendahului haul truck atau truk tangki air tanpa didahului dengan menghubungi
terlebih dahulu dan mendapatkan ijin dari kendaraan/alat berat tersebut
Mendekati kendaraan/peralatan tambang dalam jarak 30 meter sebelum menghubungi
operator peralatan tersebut terlebih dahulu
Mengoperasikan kendaraan bermotor dan kendaraan/peralatan bergerak lainnya tanpa
memiliki surat izin/ijin untuk mengoperasikan kendaraan/peralatan tersebut
Anda Dilarang:
Mengoperasikan kendaraan tanpa dilakukan commissioning atau ijin
pengoperasian sudah tidak berlaku lagi
Kendaraan/peralatan dilarang digunakan untuk mengangkut personil kecuali
dirancang khusus untuk tujuan tersebut oleh pabrik pembuat
kendaraan/peralatan
Dilarang menarik kendaraan atau benda lainnya kecuali dirancang khusus untuk
keperluan tersebut
Anda Dilarang:
1. Merokok disekitar explosive dan atau saat penanganan bahan peledak
2. Masuk lokasi blasting jika tidak memiliki ijin dari Blaster
3. Menangani bahan peledak jika tidak memiliki ijin dari KTT dan KAPIT
4. Berada dalam radius bahaya peledakan
5. Tidak mempergunakan radio pada saat Radio Silence
6. Tidak mempergunakan alat yang memancarkan frekuensi (HP, radio, dll.) di area
blasting
Jika Anda yakin akan keadaan di atas, jauhi area tersebut dan laporkan kepada
MINE MANAGER atau PIT SUPERINTENDENT untuk mendapat saran
BEKERJA DIDEKAT AKTIFITAS PELEDAKAN
Hanya personil yang terlibat langsung dalam peledakan yang boleh berada di
area tersebut dan atau mendekati Juru ledak.
Personil yang diizinkan hadir:
Juru ledak berkompeten (maksimum 1 orang memiliki izin Indonesia (KIM ))
Juru ledak yang sedang dilatih (maksimal 2 orang)
• Jarak aman setiap peralatan dari lokasi peledakan adalah 300 meter
diluar radius peledakan
• Jarak aman untuk semua personil dari lokasi peledakan adalah 500
meter diluar radius peledakan
Jika ada personil lain yang sangat perlu hadir saat peledakan
berlangsung, maka surat izin harus diperoleh dari supervisor
blasting.
Personil lain tidak diperbolehkan masuk melewati petugas jaga
peledakan.
BEKERJA DIDEKAT AIR
Bekerja didekat air – maksudnya bekerja di atas air atau cairan lainnya yang
memiliki kedalaman lebih dari 1,4 meter. (Dan juga berlaku di area dimana
hilangnya kendali bisa terjadi yang menyebabkan pekerja terjatuh ke dalam
sungai atau sumber air lainnya)
Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai harus dikenakan setiap saat ketika
bekerja di dekat air termasuk alat pelampung.
BLIND SPOT AREA