Anda di halaman 1dari 78

AGENDA INDUCTION

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA


SITE - MTBU
INDUKSI K3 UMUM
TUJUAN INDUKSI K3LH
SHE Induction Objectives
Karyawan mengetahui dan memahami tentang :

a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang

timbul dalam tempat kerja.

• Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan

yang diharuskan dalam tempat kerjanya.

• Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja

yang bersangkutan.

• Cara-cara dan sikap yang aman dalam

melaksanakan pekerjaanya.
1. KEBIJAKSANAAN K3 PT. PAMA
1. KEBIJAKSANAAN K3 PT. PAMA
PT PAMAPERSADA NUSANTARA

Vision
To be world leader mining
contractor’ with the best
present Productivity,
Engineering, Safety and
Environment
PAMA

 TIM YANG SINERGIS

BERTINDAK PENUH TANGGUNGJAWAB

 SIAP MENGHADAPI SETIAP TANTANGAN

DAN MEWUJUDKANNYA

PERBAIKAN TERUS MENERUS

 K3LH ADALAH CARA HIDUP KITA

MEMBERIKAN NILAI TAMBAH PADA

SEMUA PIHAK TERKAIT


Induction
PROFIL DISTRIK MTBU
PAMA Responsibilities Customer Responsibilities
Land Clearing

Top Soil Removal


Reclamation
Blasting

Overburden Removal

Crushing Plant

Dewatering & Road Maintenance

Coal Barging
Coal Hauling
3. DEFINISI DAN TUJUAN (1)

APA KESELAMATAN KERJA


 Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan
 Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman
 Dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya

TUJUAN KESELAMATAN KERJA


• Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan agar karyawan tidak mendapat
luka/cidera/mati
• Tidak terjadinya kerusakan /kerugian pada alat /material/produksi
• Upaya pengawasan terhadap 4 M yaitu: manusia, material, mesin, metode
kerja yang dapat memberikan lingkungan kerja aman dan nyaman sehingga
tidak terjadi kecelakaan
4. DEFINISI DAN TUJUAN CHART (2)

Tidak Ada
Manusia Cidera
Pengawasan Mesin Lingkungan
4M Kerja Aman
Material
Tidak
Metode
Kerusakan /
Kerugian
5. PRINSIP K3 (1)

Berikut Prinsip K3:


 Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat tanpa harus ada cidera
 Setiap kecelakaan pasti ada penyebabnya
 Setiap penyebab kecelakaan harus dicegah/ditiadakan

UPAYA BEKERJA DENGAN AMAN


• Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan tersebut
• Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dari pekerjaan yang
akan dilakukan
• Mengetahui cara mengendalikan terhadap bahaya-bahaya tersebut
5. PRINSIP K3 (2)

Pentingnya K3 adalah bertujuan untuk:


1. Menyelamatkan Karyawan
 Sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan
gaji/nafkah
2. Menyelamatkan Keluarga
 Kesedihan, masa depan yang tak menentu, kehilangan
pendapatan
3. Menyelamatkan Perusahaan
 Kehilangan tenaga kerja, pengeluaran biaya akibat
kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti kegiatan,
melatih atau mengganti karyawan yang celaka, bahkan
bisa sampai terhentinya produksi
5. PRINSIP K3 (3)

Pembinaan K3, dapat dilakukan antara lain dengan :


A. Penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan dapat berupa :
- Ceramah-ceramah K3
- Pemasangan poster-poster K3
- Pemutaran film/slide K3
B. Safety Talk (Toolbox Meeting)
Dilakukan setiap minggu
C. Safety Training
- Pelatihan penggunaan peralatan keselamatan kerja
- Pelatihan pemadam kebakaran
- Pelatihan pengendalian keadaan darurat
- Pelatihan P3K
- Pelatihan JSA
- Pelatihan Penilaian Resiko
- Pelatihan Working at Height (WAH)
- Pelatihan Isolasi (Lock Out Tag Out)
5. PRINSIP K3

D. Safety Inspection
- Rutin
- Berkala
- Inspeksi K3 bersama, dll
E. Safety Investigasi
Investigasi terhadap kejadian berbahaya/hampir kecelakaan
F. Safety Meeting
Suatu pertemuan yang membahas hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan K3
G. Safety Audit
Audit Internal, Audit Corporate, dan Audit Pihak Ke-3
5. PRINSIP K3

H. Penyedian Alat-Alat Perlengkapan K3


- Alat Pelindung Diri
- Alat Perlengkapan K3
I. Organisasi K3
Safety Committee, SAR (Safety Area Representative)
J. Program K3 Tahunan
Berguna sebagai evaluasi pelaksanaan K3 yang telah
diterapkan (dapat sebagai monitoring)
Unsur-unsur program K3 :
- Kebijakan/Policy K3
- Tanggung Jawab K3
- Rasa Keterlibatan
- Motivasi
6. HAK & KEWAJIBAN PEKERJA TAMBANG (1)

Hak:
• Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
• Pendidikan dan Latihan (28-30)
• Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)

“Melindungi karyawan dari segala hal yang dapat merugikan


kesehatan akibat kerja”

Pemeriksaan Kesehatan Karyawan


a. Pekerja baru (kondisi awal kesehatan)
b. Pekerja lama (memantau kesehatan)
- 1 tahun sekali tambang di permukaan
- 6 bulan sekali tambang bawah tanah
6. HAK & KEWAJIBAN PEKERJA TAMBANG (2)

Kewajiban: (32)
• Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
• Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya kepada Pengawas
• Memakai dan merawat APD
• Memberikan keterangan yang benar kepada KAPIT
7. Perundang-Undangan

Semua pekerja tambang, harus mematuhi Peraturan


Keselamatandan Kesehatan Kerja dari Menteri
Pertambangan dan Energi yang berhubungan dengan
tambang (Keputusan Menteri 555.K/26/M.PE/1995)
dan Rencana atau prosedur Keselamatan dan Kesehatan
yang diterapkan oleh PT. Jembayan Muarabara.
Setiap peraturan harus diterapkan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan oleh pekerja tambang yang bisa
menyebabkan cidera ketika bekerja untuk
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
4 Langkah Keselamatan
Langkah 1
Apakah ada situasi yang berbahaya?

Langkah 2
Apakah ada peralatan atau perlengkapan dalam keadaan yang
membahayakan?

Langkah 3
Apakah ada orang melakukan sesuatu yang membahayakan?

Langkah 4
Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaikinya?
EMPAT LANGKAH KESELAMATAN

Langkah 1

PAMA SAFETY MANAGEMENT SYSTEM


Langkah 2
Palu & Bethel Sudah
Mengembang

Penanganan Tabung
Bertekanan Tidak
Standar
Langkah 3

PAMA SAFETY MANAGEMENT SYSTEM


UNSAFE ACT
( TINDAKAN YANG BERBAHAYA)
Langkah 4

APA YANG DAPAT


SAYA LAKUKAN
UNTUK MEMPERBAIKINYA?

PAMA SAFETY MANAGEMENT SYSTEM


8. BAHAYA (HAZARD) (1)

Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan


cedera atau kecelakaan baik terhadap manusia, peralatan dan
lingkungan.
BAHAYA TERLIHAT: suatu bahaya yang mengakibatkan
kerusakan nyata dan dapat terlihat secara langsung
diidentifikasi melalui inspeksi.

BAHAYA TERSEMBUNYI: suatu bahaya yang tidak dapat


terlihat secara langsung tanpa perhatian yang seksama,
contohnya kerusakan suku cadang pada rem atau gear box.

BAHAYA BERKEMBANG: merupakan suatu bahaya yang bila


tidak dilakukan perbaikan akan menjadi lebih parah. Bahaya ini
dapat pula disebabkan oleh bahaya yang tersembunyi.
8. BAHAYA (HAZARD) (2)

JENIS-JENIS BAHAYA
BAHAYA CONTOH

BIOLOGI Micro Biologi: Bakteri, Virus, Jamur, Tengu (Mites)

Macro Biologi: Serangga, Parasit, Tumbuhan &


Binatang

FISIK Suara Bising, Getaran, Pencahayaan, Radiasi,


Temperatur, Tekanan

KIMIA Debu, Asap, Gas, Kabut (Aerosols), Fiber, Fume,


Uap (Vapors), B3
8. BAHAYA (HAZARD) (4)

BAHAYA CONTOH

ERGONOMI Stres Fisik (Physical Stresses): Ruang sempit &


terbatas, menarik, mendorong, Canggung/aneh
(awkward) or Static Postures, overexertion, repetitive
motion, fatigue, excessive force, direct Pressure

Stres kejiwaan/Mental (Psychological Stresses); Bosan


(monotony), Terlalu berat (Overload), Perceptual
confusion
8. BAHAYA (HAZARD) (5)

BAHAYA CONTOH

MEKANIS Permesinan, Peralatan (Titik operasi, Titik jepit,


Titik geser)

LINGKUNGAN Kemiringan, Permukaan tidak rata, Cuaca tidak


SEKITAR ramah, Berlumpur/basah, Kegelapan

PSIKO Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi,


SOSIAL Pengorganisasian kerja

TINGKAH Ketidak patuhan, kurang keahlian, tugas


LAKU baru/tidak rutin, overconfident,
Hazard Report
Hazard merupakan sebuah kartu, kertas, form, sarana yang menunjukkan partisipasi
karyawan dalam melakukan perbaikan terhadap deviasi kondisi tidak aman.
Sobat Card
Hazard merupakan sebuah kartu, kertas, form, sarana yang menunjukkan partisipasi
karyawan dalam melakukan perbaikan terhadap deviasi tindakan tidak aman.
9. KECELAKAAN (1)

Adalah suatu kejadian yang antara lain:


 Tidak direncanakan  Terjadi kapan saja
 Tidak diinginkan  Dimana saja
 Tidak diduga  Menimpa siapa saja

Jenis–Jenis Kecelakaan
• Terjatuh/Tergelincir • Terjepit
• Terpukul • Terkena aliran listrik
• Terbentur • Kemasukan benda
• dll
9. KECELAKAAN (1)
9. KECELAKAAN (2)

KECELAKAAN TAMBANG
Dalam KEPMEN No: 555.K/26/M.Pe/1995 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada pertambangan umum, kecelakaan
dikategorikan sebagai kecelakaan tambang apabila memenuhi 5
kriteria dibawah ini:
1.Benar-benar terjadi
2.Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi
izin
3.Akibat kegiatan usaha pertambangan
4.Terjadi pada jam kerja
5.Terjadi didalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau area
proyek
9. KECELAKAAN (3)

PENGGOLONGAN CIDERA
Dalam KEPMEN No: 555.K/26/M.Pe/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada pertambangan umum, kecelakaan dikategorikan sebagai kecelakaan Tambang ada 3
klasifikasi Cidera:
1.Luka Ringan
Bila kurang 3 minggu pekerja sudah dapat bekerja kembali ke tempat semula
1.Luka Berat
- Lebih dari 3 minggu pekerja pekerja memulai pekerjaan ditempat semula
- Cacat tetap sehingga tidak bekerja seperti semula
- Patah/Retak/Dislokasi (Kepmen 555. K)
1.Mati
Apabila meninggal dunia dalam waktu 24 jam sejak kecelakaan itu terjadi.
9. KECELAKAAN (5)

Teori HW Heinrich
A. Tindakan tidak aman (88%)
- Tidak memakai APD
- Tidak mengikuti prosedur kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
- Bekerja sambil bergurau
A. Kondisi tidak aman (10%)
- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli
- Tempat kerja berserakan barang-barang bekas
- Pencahayaan yang kurang
- Kondisi tempat kerja berdebu
C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
9. KECELAKAAN (6)

PENDORONG KECELAKAAN
Adalah hal-hal yang menyebabkan atau memberikan
kontribusi terhadap timbulnya Tindakan Tidak Aman
dan Kondisi Tidak Aman (Disebut juga dengan istilah
Penyebab Dasar)

Sedangkan penyebab langsung dari kecelakaan adalah:


1. Tindakan Tidak Aman (TTA)
2. Kondisi Tidak Aman (KTA)
9. KECELAKAAN (7)

BIAYA KECELAKAAN
A. Biaya Langsung
- Biaya kompensasi
- Biaya perawatan/pengobatan
- Biaya reparasi peralatan
- Biaya penyelidikan
A. Biaya Tidak Langsung
- Kehilangan waktu dari teman teman sekerja pekerjaan
terhenti
- Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong
korban
- Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang
baru terjadi
- Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
9. KECELAKAAN (8)
●Gaji - kompensasi
US $ 1 - 3 ●Pengobatan/perawatan
●Pemeriksaan
BIAYA LANGSUNG ●Kerusakan alat/material

US $ 5 - $ 50 ● Lost time
● Investigasi
Biaya Tidak ● Pelatihan
● Karyawan baru
Langsung

ICEBERG TEORY
9. KECELAKAAN (10)

FOTO KECELAKAAN TAMBANG


9. KECELAKAAN (11)
9. KECELAKAAN (12)
12. BAHAYA API/KEBAKARAN (1)

Api adalah sebagai benda menyala yang


mengeluarkan lidah api atupun tidak (bara).

Proses terjadinya api disebabkan adanya kontak 3 unsur yaitu :

Fuel/bahan: kayu, tekstil, kertas, cairan dll


Oksigen: adalah oksigen bebas di udara
atau oksigen murni (pabrik)
Heat/panas: panas, tenaga panas kimia,
tenaga panas listrik,
nuklir, dll
12. BAHAYA API/KEBAKARAN (2)

KLASIFIKASI API
1. Golongan Api A (Ash/Meninggalkan Abu)
Golongan api yang berasal dari material mudah terbakar
seperti: kayu, kertas, kain, plastik dll
Pemadam: air bertekanan, foam/busa, kimia kering,
halon

1. Golongan Api B (Boil/Cairan mendidih)


Golongan api yang berasal dari cairan yang mudah terbakar
seperti: oli, solar, bensin, avtur, cat, thiner, gemuk dan lainnya
Pemadam : foam/busa, CO2, kimia kering, halon
12. BAHAYA API/KEBAKARAN (3)

3. Golongan Api C (Current/listrik)


Golongan api yang berasal dari peralatan listrik seperti:
generator, mesin lisrik, kabel listrik, transformator dll
Pemadam: kimia kering, karbondioksida (CO2)

4. Golongan Api D (Logam)


Golongan api yang berasal dari metal yang dapat terbakar
seperti: magnesium, titanium, zirconium, sodium, potasium.
Pemadam: bubuk kering yang mengandung garam dapur, grafit
(agar tidak merusak metal)

Golongan api D jarang ditemukan di tambang.


12. BAHAYA API/KEBAKARAN (4)

FIRE EXTINGUISHER/BAHAN PEMADAM API


1. Air

WATER
Pemadam api yang sudah lama dipakai manusia,
karena air bersifat sebagai
pendingin/melarutkan/menutupi &
mengemulsi permukaan bahan bakar.

1. Busa Pemadam Api


Kumpulan gelembung cairan yang di dalamnya
berisi udara, karena busa lebih ringan dari pada
cairan asalnya maka busa akan mengapung di
atas permukaan cairan yang terbakar & menjadi

FOAM
pendesak udara, pendingin, penutup dan
membawa air yang berguna untuk pemadaman.
12. BAHAYA API/KEBAKARAN (5)

3. Carbondioksida (CO2)… B & C


Dipakai sebagai pendingin & menurunkan
konsentrasi O2 sehingga api dapat padam.

CO2
4. Dry Chemical
Tepung kimia kering A,B, dan C ukuran butir
10-75 mikron (ukuran efektif)
Sifat: pendingin, menyelimuti & menahan
radiasi panas.
5. Bahan Halogen (Brom, Chlor, Fluor = BCF)

POWDER
Jenis ini cocok untuk kelas api B dan C

Ingat :
“BCF Halon 1211 & Halon 1301 tidak boleh dipakai di tambang
dalam/bawah tanah, karena beracun”
13. EVAKUASI

LANGKAH BILA TERJADI KEBAKARAN:


1. JANGAN PANIK, USAHAKAN TENANG
- CARI SUMBER API
- BESARNYA KEBAKARAN
- ALAT PEMADAM YG TEPAT
1. BUNYIKAN ALARM KEBAKARAN
2. MATIKAN ALIRAN LISTRIK, GAS, BAHAN BAKAR
3. PERGUNAKAN APAR YANG TEPAT & AMAN
4. LAPOR KE BAGIAN EMERGENCY RESPON
1. Pengoperasian Peralatan Bergerak (Mobile Equipment Operation)

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua kendaraan dan alat


bergerak yang dioperasikan oleh orang-orang yang kompeten dan
berwenang dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan lalu lintas
jalan sedemikian rupa sehingga risiko timbulnya kecelakaan fatal dapat
dikendalikan Pencegahan:
Potensi bahaya: 1. Pengemudi/operator harus memiliki
1. Pengemudi kurang kompeten Kimper yang masih berlaku dan sesuai
dengan kendaraan yang dioperasikan
2. Pengemudi mengantuk/ kelelahan
2. Mengikuti pelatihan–pelatihan yang
3. Pandangan terbatas/terhalang diberikan.
4. Melaju melebihi batas kecepatan yang 3. Mematuhi rambu-rambu lalulintas
ditentukan
4. Selalu menggunakan safety belt
5. Kurang memahami rambu – rambu di
tambang 5. Mengikuti prosedur mendahului
6. LV mengikuti prosedur mendekati alat
berat
1. Pengoperasian Peralatan Bergerak (Mobile Equipment Operation)

Anda Dilarang:
 Mendahului kendaraan dalam jarak 100 meter dari setiap persimpangan jalan
 Mendahului haul truck atau truk tangki air tanpa didahului dengan menghubungi
terlebih dahulu dan mendapatkan ijin dari kendaraan/alat berat tersebut
 Mendekati kendaraan/peralatan tambang dalam jarak 30 meter sebelum menghubungi
operator peralatan tersebut terlebih dahulu
 Mengoperasikan kendaraan bermotor dan kendaraan/peralatan bergerak lainnya tanpa
memiliki surat izin/ijin untuk mengoperasikan kendaraan/peralatan tersebut

Yang harus dilakukan


• Melaksanakan Inspeksi peralatan (P2H)
• Mendahului kendaraan lain setelah ada kontak positif dengan operator
• Mengoperasikan kendaraan sesuai dengan KIMPER yang dimiliki dan masih berlaku
• Selalu mematuhi traffic rules yang ada dan telah ditetapkan
1.Pengoperasian Peralatan Bergerak (Mobile Equipment Operation)

Operator wajib memiliki kompetensi


• Inspeksi peralatan (Pre Start Check)
• Prosedur operasi (prosedur start up/operating/shut down/LOTO)
• Teknik operasi (penggunaan peralatan/pelaksanaan prosedur)
• Keahlian khusus untuk tugas-tugas yang dianggap berbahaya (pembersihan
lahan,dozer pada jenjang tanpa berm/pembatas)
1. SARL-CSPS-OHS-001 Pengoperasian Peralatan Bergerak (Mobile Equipment Operation)
(4)

Contoh kecelakaan yang berkaitan dengan Mobile Equipment Operation


2. SARL-CSPS-OHS-002 Kondisi Peralatan Bergerak (Mobile Equipment Condition) (1)

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua kendaraan dan alat


bergerak dibeli, diinspeksi, dimodifikasi dan dipelihara sesuai standar
sedemikian rupa sehingga kecelakaan fatal dapat dikendalikan.
Potensi Bahaya: Pencegahan :
1. Rem, Kemudi atau ban pecah/lepas 1. Memastikan kendaraan bergerak telah
2. Kaca kabur, lampu kurang terang sehingga lulus commissioning
pandangan terbatas/terhalang 2. Melakukan daily pre-start check dengan
3. Lampu-lampu yang tidak menyala baik dan terdokumentasi
4. Akses keluar masuk kabin operator 3. Pemeliharaan dilakukan oleh mekanik
5. Disc Brake lengket dan terbakar yang berkompeten
6. Bocoran pada hose-hose fuel/oil 4. Memastikan penggunaan suku cadang
yang standar atau yang sama
5. Segera melaporkan jika terjadi kerusakan
2. SARL-CSPS-OHS-002 Kondisi Peralatan Bergerak (Mobile Equipment Condition)

Anda Dilarang:
 Mengoperasikan kendaraan tanpa dilakukan commissioning atau ijin
pengoperasian sudah tidak berlaku lagi
 Kendaraan/peralatan dilarang digunakan untuk mengangkut personil kecuali
dirancang khusus untuk tujuan tersebut oleh pabrik pembuat
kendaraan/peralatan
 Dilarang menarik kendaraan atau benda lainnya kecuali dirancang khusus untuk
keperluan tersebut

Yang harus dilakukan


• Melaksanakan Inspeksi peralatan (Pre Start Check)
• Melaksanakan commissioning secara periodik
• Inspeksi secara periodik dilakukan terhadap kendaraan dan kendaraan/peralatan
bergerak lainnya untuk memelihara status commissioning
• Kursi dan sabuk pengaman yang terpasang dengan baik/pasti untuk pengemudi dan
seluruh penumpang
3. Penanganan & Penggunaan Peledak (Explosive Handling & Use)

Anda Dilarang:
1. Merokok disekitar explosive dan atau saat penanganan bahan peledak
2. Masuk lokasi blasting jika tidak memiliki ijin dari Blaster
3. Menangani bahan peledak jika tidak memiliki ijin dari KTT dan KAPIT
4. Berada dalam radius bahaya peledakan
5. Tidak mempergunakan radio pada saat Radio Silence
6. Tidak mempergunakan alat yang memancarkan frekuensi (HP, radio, dll.) di area
blasting

Yang harus dilakukan :


1. Membuat JSA saat melakukan penanganan bahan peledak
2. Anda harus meminta ijin dengan Blaster sebelum memasuki lokasi blasting
3. Orang harus berada diluar jarak 500 m dari pusat peledakan atau diluar jarak 300 m
jika berada dalam peralatan
5. Penanganan & Penggunaan Peledak (Explosive Handling & Use)

Kendaraan bahan pengangkut meledak saat membawa bahan peledak


4. Keselamatan Dinding Tambang (Mine Slope Stability)

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua bahaya yang berhubungan


dengan stabilitas lereng tambang diidentifikasi, dinilai dan dikendalikan oleh
orang kompeten sehingga resiko cidera dapat dikurangi.
Potensi bahaya: Pencegahan:
1. Longsor, retak karena tanah tidak 1. Menginspeksi kondisi tanah atau
stabil keretakan
2. Kecuraman keseluruhan dari
2. Mengikuti desain dinding tambang
dinding tambang
3. Kejatuhan material dari dinding 3. Membatasi waktu berada di dekat dinding
tambang tambang untuk mengurangi posisi bahaya
akan adanya material yang jatuh dan atau
bekerja dengan jarak minimal 1,5 kali
tinggi dinding galian
FATIGUE MANAGEMENT
PERATURAN UMUM LALULINTAS
 Semua kendaraan dan peralatan bergerak HARUS LULUS KOMISIONING
sebelum dioperasikan di site (kecuali visitor harus di escort/diiringi)
 Sabuk pengaman HARUS TERPASANG untuk semua kendaraan dan
peralatan bergerak DAN WAJIB DIPAKAI setiap saat untuk pengemudi dan
penumpang, kecuali mesin bor/Drilling
 TIDAK seorangpun DIPERBOLEHKAN menumpang kendaraan apapun
kecuali kendaraan khusus untuk penumpang yang diperuntukan
 TIDAK seorangpun DIPERBOLEHKAN menurunkan atau menaikkan
penumpang pada peralatan bergerak kecuali untuk pelatihan atau
orientasi
 JANGAN berjalan dengan seketika didepan atau dibelakang kendaraan dan
perlatan bergerak
 DILARANG berdiri disisi atau dibelakang truck muatan
 JANGAN mendekati atau mendahului kendaraan atau peralatan bergerak
sebelum mendapat ijin melalui kontak positif dengan kendaraan lain
 Anda HARUS BERKOMUNIKASI dengan operator melalui radio dan
menginformasikan tujuan anda
PERATURAN UMUM LALULINTAS

 Pre Start Check HARUS DILAKUKAN sebelum mengoperasikan


kendaraan atau peralatan bergerak.
 GUNAKAN metode 3 titik kontak harus digunakan saat naik dan turun
dari alat.
 Nomer kendaraan harus terpasang pada sisi kiri, kanan dan belakang
TANDA KLAKSON

Operator atau driver harus menggunakan tanda klakson yang


benar sebelum menghidupkan dan menjalankan kendaraan.
Hal ini untuk memastikan agar orang disekitar anda mengetahui
maksud ada.

Tanda klakson tersebut adalah:

Satu kali bunyi - Hidupkan Mesin


Dua kali bunyi - Bergerak Maju
Tiga kali bunyi - Bergerak Mundur

(Tunggu 5 detik setelah membunyikan klakson)


Setiap kendaraan yang dilengkapi dengan radio harus mengecek
kondisi radio sebelum mengoperasikan
PERSYARATAN UMUM DITAMBANG

Jumlah penumpang TIDAK BOLEH melebihi jumlah sabuk pengaman


yang ada di kendaraan
Semua penumpang kendaraan atau peralatan bergerak harus
mengenakan sabuk pengaman setiap saat selama peralatan/unit
tersebut dioperasikan
Penumpang TIDAK DIIZINKAN berada di dalam kabin
peralatan/kendaraan mining atau konstruksi, kecuali yang diijinkan
seperti trainer atau tranee, personel maintenance melakukan
pengetesan atau personnel yang melakukan pengawasan tambang
Hanya orang yang MEMILIKI KIMPER dapat mengemudi kendaraan
dan peralatan bergerak
GUNAKAN RADIO DUA ARAH untuk komunikasi tujuan dan
keberadaan ada dilokasi yang telah ditentukan
PERSYARATAN UMUM DITAMBANG

• Seluruh personnel yang akan masuk ke area PIT disyaratkan untuk


WASPADA terhadap:
– Kendaraan/unit yang sedang beroperasi disekitar
– Titik buta (Blind Spot) kendaraan/unit
– Potensi bahaya di dalam area PIT (seperti Dinding yang tinggi,
Dinding yang rendah, peledakan, debu dll)
• Alat Pelindung Diri HARUS dikenakan setiap saat selama di dalam PIT
– Pakaian yang berwarna terang dengan pita reflective
– Helm Pengaman
– Boot/sepatu Pengaman
– Peralatan lainnya seperti yang diinstruksikan
• Lakukan komunikasi Radio atau kontak positif dengan operator dan
peralatan sebelum mendekati alat yang sedang beroperasi
PETUNJUK KESELAMATAN DINDING PIT

Anda harus melihat tanda-tanda seperti:

• Material yang baru jatuh di dasar dinding PIT


• Keretakan pada dinding PIT
• Material yang longgar dan tergantung
• Batuan “terbang” yang berasal dari dinding PIT

Jika Anda yakin akan keadaan di atas, jauhi area tersebut dan laporkan kepada
MINE MANAGER atau PIT SUPERINTENDENT untuk mendapat saran
BEKERJA DIDEKAT AKTIFITAS PELEDAKAN
 Hanya personil yang terlibat langsung dalam peledakan yang boleh berada di
area tersebut dan atau mendekati Juru ledak.
 Personil yang diizinkan hadir:
Juru ledak berkompeten (maksimum 1 orang memiliki izin Indonesia (KIM ))
Juru ledak yang sedang dilatih (maksimal 2 orang)

• Jarak aman setiap peralatan dari lokasi peledakan adalah 300 meter
diluar radius peledakan
• Jarak aman untuk semua personil dari lokasi peledakan adalah 500
meter diluar radius peledakan

Jika ada personil lain yang sangat perlu hadir saat peledakan
berlangsung, maka surat izin harus diperoleh dari supervisor
blasting.
Personil lain tidak diperbolehkan masuk melewati petugas jaga
peledakan.
BEKERJA DIDEKAT AIR

 Bekerja didekat air – maksudnya bekerja di atas air atau cairan lainnya yang
memiliki kedalaman lebih dari 1,4 meter. (Dan juga berlaku di area dimana
hilangnya kendali bisa terjadi yang menyebabkan pekerja terjatuh ke dalam
sungai atau sumber air lainnya)

 Pekerjaan yang dilakukan didekat air dengan potensi dapat tenggelam dn


tidak dilengkapi dengan prosedur kerja aman membuat JSA guna
mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya sebelum kegiatan tersebut
dilakukan.

 Tiap resiko yang teridentifikasi karena memiliki potensi yang menyebabkan


kecelakaan fatal harus dikendalikan sebelum pekerjaan di dekat air
diperbolehkan atau diizinkan.

 Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai harus dikenakan setiap saat ketika
bekerja di dekat air termasuk alat pelampung.
BLIND SPOT AREA

Dengan bidang gelap alat memanjang kurang lebih 2,5 meter


dibelakang alat
BLIND SPOT AREA (2)

• Semua peralatan bergerak memiliki bidang gelap (Blind spot)

• Dengan peralatan ini, bidang gelap memanjang 7 meter di depan peralatan


BLIND SPOT AREA (3)

Bidang gelap grader memanjang 7 meter di belakang alat


BLIND SPOT DOZER (4)
BLIND SPOT AREA KOMATSU 785 (5)

Anda mungkin juga menyukai