Anda di halaman 1dari 39

Keamanan &

Keselamatan
Kerja
Pertemuan ke-2
Time Table
•Terminologi K3
•Teori Kecelakaan Kerja
•Statistika Kecelakaan kerja

2
Terminologi K3
• Sebelum memahami tentang penyebab kecelakaan kerja dan kaitannya
dengan keselamatan kerja, perlu diketahui beberapa terminologi yang akan
sering ditemui dalam keselamatan kerja. Terminologi yang dimaksud adalah
1. bahaya/ hazard
2. Kecelakaan/ accident
3. Kejadian hampir celaka/ near miss/ near accident
4. Risiko/ risk
5. Kerugian/ loss
6. Keselamatan/ safety

3
Bahaya/ hazard
• Bahaya adalah suatu sumber yang berpotensi menimbulkan kerusakan
misalnya cidera, sakit, kerusakan properti, lingkungan atau gabungan dari
semuanya.
• Bahaya merupakan suatu karakteristik yang menjadi satu atau melekat
pada suatu bahan, kondisi, sistem dan peralatan. Penting untuk memahami
konsep bahaya.
• Pemahaman yang keliru mengenai konsep bahaya akan mengakibatkan
bentuk pengendalian bahaya yang tidak efektif.
• Bahaya juga berkaitan dengan keberadaan energi. Supaya dapat
menimbulkan kecelakaan, maka harus terjadi kontak dengan energi atau
substansi.

4
Next
• Bila merujuk pada pengertian ini, bahaya merupakan bentuk energi. Jenis-
jenis bahaya atau energi yang dapat membahayakan dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Bahaya mekanis
b. Bahaya listrik
c. Bahaya fisik
d. Bahaya biologis
e. Bahaya kimia

5
Next
• Bahaya mekanis
• bersumber dari peralatan mesin yang bergerak secara mekanis.
• Contoh bahaya mekanis adalah mesin pemotong kayu, mesin pengepakan, penggergajian, mesin gerindra.
• Jenis karyawan yang berkaitan dengan bahaya mekanis antara lain karyawan pemotong kayu, karyawan di proses produksi.
• Bahaya listrik.
• Bahaya listrik berasal dari energi listrik.
• Contoh bahaya listrik hubungan singkat, kebakaran, sengatan listrik
• Bahaya fisik.
• Sumber bahaya fisik ini misalnya kebisingan, getaran mekanis, temperatur yang ekstrim, radiasi, tekanan udara.
• Karyawan yang berkaitan dengan sumber bahaya ini adalah karyawan di unit radiologi, bengkel kereta api, karyawan di pabrik pengalengan
ikan, dan penyelam.
• Bahaya biologis.
• Sumber bahaya biologis ini bisa berupa keberadaan virus, bakteri, jamur, protoza yang berada di lingkungan kerja.
• Sumber bahaya biologis banyak terdapat di rumah sakit,laboratorium.
• Karyawan sering terpapar bahaya biologis yaitu mereka yang bekerja di penyamakan kulit, penyembelihan hewan, laboratorium.
• Bahaya kimia.
• Sumber bahaya kimia adalah bahan-bahan kimia dengan karakteristik yang dimiliki.
• Karakteristik bahaya bahan kimia adalah korosif, mudah meledak, iritasi, mutagen, karsinogen.
• Contoh bahan kimia timbal (Pb), H2SO4, karbonmonoksida (CO2), amonia (NH3).

6
Kecelakaan/ accident
• Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
menyebabkan kerugian baik pada manusia, properti dan proses produksi.
Berdasarkan jenisnya, kecelakaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kecelakaan umum / community accident. Kecelakaan umum adalah suatu kejadian
yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerugian dan tidak merujuk selain
ketentuan di atas. Contoh kecelakaan yang umum adalah kecelakaan lalu lintas,
peristiwa kebakaran di rumah tangga, seoarang anak yang tidak sengaja menelan
mainannya dan keracunan makanan.
2. Kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan
yang dapat menyebabkan kerugian dan terjadi pada saat jam kerja dan di tempat
kerja. Suatu kecelakaan dapat juga disebut kecelakaan kerja meskipun tidak terjadi
di tempat kerja, namun kejadiannya ada di jalur rutin yang biasa dilewati dari dan
ke tempat kerja.

7
Kejadian hampir celaka /near miss/ near accident/ incident
• Jika pengertian kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dan
dapat menimbukan kerugian, kejadian hampir celaka atau near miss/ near
accident/ incident adalah kejadian yang tidak diinginkan, namun tidak
sampai menimbulkan kerugian.
• Contoh kejadian hampir celaka adalah sesorang sedang mengecat
bangunan lantai atas, tanpa disadari kakinya menyenggol suatu benda dan
menyebabkan tergelincir. Namun karena orang tersebut memakai sabuk
pengaman, maka bisa selamat.

8
Risk & Loss
• Risiko/ risk.
• Risiko adalah kombinasi antara kemungkinan dan keparahan.
• Besarnya risiko dapat diketahui melalui suatu pengukuran risiko (risk assessment).
• Penilaian risiko meliputi dua tahapan proses yaitu analisis risiko (risk analisis) dan mengevaluasi
risiko (risk evaluation).
• Kerugian/loss.
• Sebagai akibat dari peristiwa kecelakaan adalah kerugian.
• Dari gambaran definisi kecelakaan kerja, kerugian yang paling terlihat adalah cidera pada manusia,
kerusakan properti dan hilangnya waktu proses produksi.
• Secara tidak langsung mengurangi performa dan berkurangnya keuntungan.
• Kerugian yang diakibatkan kecelakaan kerja berupa : cidera pada manusia yang dapat menyebabkan
hilangnya waktu kerja karyawan, bahkan meninggal dunia, hilangnya waktu kerja rekan kerja, dan
supervisor.
• Selain waktu kerja yang hilang, kerugian akbiat kecelakaan kerja berupa kerusakan properti dan
terhambatnya proses produksi.

9
Selamat / safety
• Selamat mengandung arti terbebas dari kerugian, kondisi aman dari cidera,
sakit atau kerugian (free from loss). Definisi lain yang diungkapkan oleh ILCI
lebih fungsional.
• Pengertian berkaitan dengan cidera, keluhan, kerusakan properti dan
berkurangya waktu produksi/ proses. Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, peralatan, dan suatu sistem
kerja.
• Sasaran keselamatan kerja adalah mesin, peralatan, proses produksi dan
sistem kerja.

10
Ada banyak standar yang menjelaskan referensi tentang kode-
kode kecelakaan kerja, salah satunya adalah standar Australia AS
1885-1 tahun 1990, sebagai berikut:

KLASIFIKASI o Jatuh dari atas ketinggian


o Jatuh dari ketinggian yang sama

KECELAKAAN o Menabrak objek dengan bagian tubuh


o Terpajan oleh getaran mekanik

KERJA o Tertabrak oleh objek yang bergerak


o Terpajan oleh suara keras tiba-tiba
o Terpajan suara yang lama
o Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)
o Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot yang rendah
o Otot tegang lainnya

11
DAMPAK KECELAKAAN KERJA

• Lack of control (kurang kontrol): tdk terpenuhinya sistem, standar, penyesuaian.


• Immediate causes (penyebab langsung):
• Loss (kerugian): unintended (tdk diinginkan), harm (bahaya), dan/atau kerusakan/kerugian

12
Pengertian cidera berdasarkan Heinrich et al. (1980) adalah
patah, retak, cabikan, dan sebagainya yang diakibatkan oleh
kecelakaan. Bureau of Labor Statistics, U.S. Department of
Labor (2008) menyatakan bahwa bagian tubuh yang terkena

CIDERA AKIBAT cidera dan sakit terbagi menjadi:


• Kepala; mata.

KECELAKAAN • Leher.
• Batang tubuh; bahu, punggung.

KERJA • Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan, tangan


selain jari, jari tangan.
• Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain jari kaki,
jari kaki
• Sistem tubuh.
• Banyak bagian.

13
Tujuan Analisis Cidera atau Sakit:

Tujuan menganalisa cidera atau sakit yang mengenai anggota bagian tubuh yang spesifik adalah untuk
membantu dalam mengembangkan program untuk mencegah terjadinya cidera karena kecelakaan, sebagai
contoh cidera mata dengan penggunaan kaca mata pelindung. Selain itu juga bisa digunakan untuk menganalisis
penyebab alami terjadinya cidera karena kecelakaan kerja.

14
Banyak standar referensi penerapan yang digunakan berbagai
oleh perusahaan, salah satunya adalah standar Australia AS

KLASIFIKASI
1885-1 (1990) . Berikut adalah pengelompokan jenis cidera
dan keparahannya:

CIDERA AKIBAT
A. Fatality
B. Loss Time Injury

KECELAKAAN
C. Loss Time Day
D. Restricted duty

KERJA E. Medical Treatment Injury


F. First aid injury
G. Non Injury Incident

15
1. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap.

FAKTOR
2. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan
kesehatan atau keselamatan pekerja.

PENYEBAB
3. Faktor sumber bahaya yaitu:
• Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena

TERJADINYA
metode kerja yang salah, keletihan/kecapekan, sikap
kerja yang tidak sesuai dan sebagainya;

K.K
• Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak
aman dari pekerja
4. keberadaan mesin atau peralatan, lingkungan, proses, sifat
pekerjaan/faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya
pemeliharaan/ perawatan mesin/peralatan sehingga tidak
bisa bekerja dengan sempurna
16
Teori kecelakaan kerja yang pertama
adalah Teori Domino yang dikemukakan

Teori oleh Heinrich, dan kedua adalah

Kecelakaan modifikasi teori domino yang


dikemukakan oleh Frank E Bird dari
Kerja International Loss Control Institute, -
yang nantinya akan dikenal sebagai
dasar manajemen K3.

17
Teori kecelakaan kerja Heinrich/ Teori Domino

• Teori ini digunakan secara meluas sebagai salah


satu prinsip pencegahan kecelakaan dan
pengendalian kerugian. Heinrich mengadopsi
domino untuk menjelaskan terjadinya
kecelakaan kerja.

18
Teori Domino
I. Keturunan/ herediter.
• Keturunan atau herediter dalam hal ini adalah
karakteristik atau kondisi yang dimiliki oleh seseorang
yang berisiko celaka. Misalnya keras kepala, ceroboh,
lalai.

II. Perilaku tidak aman.


• Perilaku tidak aman adalah kebiasaan yang berisiko
terjadi kecelakaan. Misalnya tidak memakai alat
pelindung anti radiasi ketika bekerja di instalasi
radiologi, bekerja melebihi jam kerja, atau kerja
lembur pada malam hari tanpa istirahat yang cukup.

III. Kondisi tidak aman.


• Kondisi tidak aman adalah keadaan yang berisiko
menimbulkan kecelakaan. Misalnya mesin dibiarkan
tanpa penutup, ruang kerja tanpa ventilasi cukup,
pencahayaan yang tidak memenuhi standar.

IV. Kecelakaan.
• Pada penjelasan sebelumnya telah didefinisikan
dengan tegas tentang kecelakaan kerja.

V. Kerugian.
• Pada penjelasan sebelumnya telah didefiniskan
dengan tegas tentang kerugian.

19
Teori kecelakaan kerja Frank E Bird/ ILCI.
• Teori Domino telah digunakan secara meluas di banyak negara dalam
menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja dan upaya pengendaliannya.
Namun dalam perkembangnya muncul berbagai pendapat yang
mengungkapkan bahwa kecelakaan kerja tidak bukan disebabkan satu
faktor saja, melainkan interaksi multifaktor yang merupakan refleksi dari
manajemen. Salah satu orang yang mengungkapkan hal ini adalah Frank E
Bird. Frank E Bird memodifikasi Teori Domino.

20
Modifikasi Teori Domino

21
Penjelasan
• Pertama, lemahnya manajemen pengendalian (lack of control).
Pengendalian merupakan salah satu dari empat fungsi dari manajemen.
Fungsi ini berkaitan dengan manajer di semua lini administrasi, pemasaran,
quality control, teknik, pemesanan, keselamatan. Supervisor / pimpinan/
manajemen harus menerapkan funsgi manajamen
• Ada tiga hal yang termasuk lemahnya manajemen pengendalian, yaitu
1. program tidak memadai
2. standar program tidak memdai
3. ketidakpatuhan terhadap standar

22
TEORI PENYEBAB KEC. KERJA

Teori Bird & Loftus:


Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan oleh Heinrich, yaitu adanya tindakan dan kondisi tidak
aman. Bird dan Loftus tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada manusia/pekerja semata, melainkan lebih
menyoroti pada bagaimana manajemen lebih mengambil peran dalam melakukan pengendalian agar tidak
terjadi kecelakaan.

23
Sebab-sebab suatu kecelakaan, dibagi menjadi:
a. Direct Cause.
Direct Cause sangat dekat hubungannya dengan kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerugian atau
cidera pada saat kecelakaan tersebut terjadi. Kebanyakan proses investigasi lebih konsentrasi kepada
penyebab langsung terjadinya suatu kecelakaan dan bagaimana mencegah penyebab langsung
tersebut.
b. Latent Cause.
Tetapi ada hal lain yang lebih penting yang perlu di identifikasi yakni “Latent Cause”. Latent cause
adalah suatu kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya dimana suatu kondisi menunggu terjadinya
suatu kecelakaan.
KATEGORI KECELAKAAN KERJA
• Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang terjadi
di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
• Kecelakaan dalam perjalanan (commuty accident) yaitu kecelakaan
yan terjadi di luar tempat kerja dalam kaitannya dengan adanya
hubungan kerja.

25
ANALISIS KECELAKAAN KERJA
Analisis kecelakaan kerja berguna untuk mengetahui:
1. penyebab kecelakaan kerja
2. akibat kecelakaan kerja
3. langkah‐langkah pencegahannya.
Penyebab Kecelakaan Kerja
4. perbuatan berbahaya
5. keadaan berbahaya
Tujuan Analisis Kecelakaan Kerja
6. Untuk menjawab pertanyaan ”mengapa kecelakaan dapat terjadi”,
7. Sehingga dapat ditentukan ”bagaimana mencegah agar kecelakaan sejenis tidak terjadi”
Statistik Kecelakaan Kerja
Penilaian program K3 adalah:
• Rerata kekerapan kecelakaan (frequency rate)
• rerata keparahan kecelakaan (severity rate)
• persentase kejadian kecelakaan kerja (incident rate)
• rerata hilangnya waktu kerja (average time lost injury/ ATLR) dan
• Perbandingan kinerja K3 pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya (Safe
T Score).
Incident rate. Frekwensi rate. Loss Time Injury
Adalah jumlah Adalah jumlah kejadian Frekwensi Rate.
kejadian/kecelakaan cidera atau sakit akibat Jumlah cidera atau
cidera atau sakit akibat kerja setiap satu juta sakit akibat kecelakaan
DEFINISI RATE kerja setiap
seratus orang karyawan
jam
kerja.
kerja dibagi satu juta
jam kerja.
yang dipekerjakan.

Severity Rate. Total Recordable Injury


Waktu (hari) yang hilang Frekwensi Rate.
dan waktu pada (hari) Jumlah total cidera
pekerjaan alternatif yang akibat kerja yang harus
hilang dibagi satu juta jam dicatat (MTI, LTI &
kerja. Cidera yang tidak
mampu bekerja) dibagi
satu juta jam kerja.

29
Rerata kekerapan kecelakaan (frequency rate)
• Frekuensi Rate (FR) digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang
menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang karyawan.
• Data yang digunakan untuk menganalisis FR, yaitu jumlah jam kerja hilang
akibat kecelakaan kerja (lost time injury); dan jumlah jam kerja orang yang
telah dilakukan (total person-hours worked/ man hours).

30
Contoh
• Soal
Suatu tempat kerja memiliki karyawan sebanyak 500 orang,jumlah jam
kerja yang dicapai 1.150.000 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama
cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 46. Berapa nilai
FR?
• Jawab :
FR = (46 x 1.000.000) / 1.150.000
FR = 40
Nilai frekuensi 40 ini berarti bahwa pada periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya
waktu kerja sebesar 40 jam per sejuta orang kerja. Angka ini tidak bisa mengidikasikan
tingkat keparahan kecelakaan kerja. Angka ini mengindikasikan bahwa karyawan tidak
berada di tempat kerja.

31
Rerata keparahan kecelakaan (severity rate)
• Severity rate (SR) digunakan sebagai indikator hilangnya hari kerja untuk
per sejuta jam kerja orang. Data yang digunakan untuk menganalisis SR
adalah hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja dan jumlah jam kerja
orang yang telah dilakukan (man hours). Rumus:

32
Contoh
• Soal
Sebuah tempat kerja telah mengkaryawankan karyawan dengan jumlah
jam kerja 365.000 jam orang.Selama setahun telah terjadi 5 kasus
kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya hari kerja sebanyak 175
hari. Berapa nilai SR?
• Jawab:
SR = (175 x 1.000.000/ 365.000)
SR = 479
Nilai SR = 479 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu terbeut berarti
telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 479 hari per sejuta jam kerja
orang.

33
Persentase kejadian kecelakaan kerja (incident rate)
• Incident rate (IR) digunakan untuk menginformasikan mengenai persentase jumlah kecelakaan kerja yang
terjadi di tempat kerja. Data yang digunakan untuk menganalisis IR adalah
a. Jumlah kasus
b. Jumlah tenaga kerja terpapar.

• Contoh soal
Suatu tempat kerja dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang terlah dicapai 1.150.000 juta
jam kerja orang dan Lost Time Injury (LTI) sebesar 46. Berapakah nilai IR ?
• Jawab:
IR = 46 x 100/ 500 IR = 9,2%

34
Rerata hilangnya waktu kerja (average time lost injury/ ATLR).

• Ukuran indikator ini sering juga disebut duration rate, digunakan untuk
mengindikasikan tinkat keparahan suatu kecelakaan.
• Penggunaan ALTR yang dikombinasikan dengan FR akan lebih menjelaskan
hasil kinerja program K3.
• ALTR dihitung dengan membagi jumlah hari yang hilang akinbat kecelakan
kerja dengan jumlah jam kerja yang hilang (LTI).

35
Contoh
• Soal :
• Suatu tempat kerja dengan tenaga kerja sebanyak 500 orang, jumlah jam kerja yang
telah dicapai 1.150.000 juta jam kerja orang dan Lost Time Injury (LTI) sebesar 46.
• Misalkan dari laporan kecelakaan kerja selama 6 bulan diperoleh informasi sebagai
berikut:
• terdapat 10 kasus hilang waktu kerja selama 3 hari sekali = 30; terdapat 8 kasus hilang waktu kerja
selama 6 hari sekali = 48, terdapat 12 kasus hilang waktu kerja selama 14 hari sekali = 168, terdapat
4 kasus hilang waktu kerja selama 20 hari sekali= 80, terdapat 10 kasus hilang waktu kerja selama 28
hari sekali = 280, terdapat 2 kasus hilang waktu kerja selama 42 hari sekali = 84, Dari keseluruhann
kasus total waktu kerja hilang = 690. Sehingga rerata hilangnya waktu kerja yaitu 690/ 46 = 15.
• Informasi ini memberi gambaran mengenai hilangnya waktu kerja kecelakaan sebesar
40 tiap sejuta jam kerja orang dengan rata-rata menyebabkan 15 hari tidak masuk kerja.

36
Perbandingan kinerja K3 pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya (Safe T Score).

• Safe T Score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan antara dua kelompok yang
dibandingkan. Nilai signifikansi perbedaan ini dalamn statistik disebut t-test. Perbedaan ini
dipakai untuk menilai kinerja yang telah dilakukan.

• Interpretasi hasil:
Skor positif mengindikasikan jeleknya rekam kejadian, sebaliknya skor negatif menunjukkan
peningkatan rekam sebelumnya. Secara lebih lengkap:
• Safe T Score diantara +2 hingga -2 artinya tidak ada perbedaan makna
• Safe T Score >+2, menunjukan penurunan kinerja
• Safe T Score <-2, menunjukan peningkatan kinerja

37
Contoh
Nilai FR pada lokasi A meningkat 50 %, sedangkan pada lokasi B
meningkat 10 %. Apakah nilai FR lokasi A dan B bermakna ?
Lokasi A Tempat kerja A Kasus Kecelakaan Jam kerja orang FR
Tahun lalu 10 10.000 1.000
Safe T score
= (1.500-1.000)/ √(1000/0,01) Tahun Sekarang 15 10.000 1.500

= 500/317 = + 1,58
Artinya peningkatan FR 50% pada lokasi A tidak bermakna.

Lokasi B
Safe T score = (1.100-1.000)/ √(1.000/0,01)
= 100/317
= +3,17
Artinya peningkatan 10% pada lokasi B ini ada perbedaan yang
bermakna, yaitu penurunan kinerja yang perlu mendapatkan
Tempat kerja B Kasus Kecelakaan Jam kerja orang FR
perhatian. Tahun lalu 1000 1.000.000 1.000

Tahun Sekarang 1100 1.000.000 1.000


38
Sumary
• Keselamatan kerja adalah suatu upaya pengendalian bahaya supaya tidak
menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian dan
memberikan jaminan karyawan dan sistem kerja aman.
• Terjadinya kecelakaan kerja dapat dijelaskan melalui teori Domino, teori
ILCI. Kecelakaan kerja dapat dihitung dengan statistik kecelakaan.
• Untuk menganalisis kecelakaan kerja yang terjadi dapat digunakan
beberapa kriteria, yaitu Rerata kekerapan kecelakaan kerja (frequency
rate), Rerata keparahan (severity rate), Persentase kejadian kecelakaan
kerja (incident Rate), rerata hilangnya waktu kerja (average time lost injury/
ATLR).

39

Anda mungkin juga menyukai