Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan keselamatan kerja dan
determinannya
Beberapa Terminologi K3
Sebelum memahami tentang penyebab kecelakaan kerja dan
kaitannya dengan keselamatan kerja, perlu diketahui beberapa terminologi
yang akan sering ditemui dalam keselamatan kerja. Terminologi yang
dimaksud adalah 1) bahaya/ hazard, 2) Kecelakaan/ accident, 3) Kejadian
hampir celaka/ near miss/ near accident, 4) Risiko/ risk, 5) Kerugian/ loss
dan 6) Keselamatan/ safety.
Bahaya/ hazard. Bahaya adalah suatu sumber yang berpotensi
menimbulkan kerusakan misalnya cidera, sakit, kerusakan properti,
lingkungan atau gabungan dari semuanya. Bahaya merupakan suatu
karakteristik yang menjadi satu atau melekat pada suatu bahan, kondisi,
sistem dan peralatan. Penting untuk memahami konsep bahaya.
Pemahaman yang keliru mengenai konsep bahaya akan mengakibatkan
bentuk pengendalian bahaya yang tidak efektif. Bahaya juga berkaitan
dengan keberadaan energi. Supaya dapat menimbulkan kecelakaan, maka
harus terjadi kontak dengan energi atau substansi.
Incident is usually the result of contact with source of energy (i.e
kinetic,electrical, chemical, thermal,etc)above the threshold limit of the
body or structure (Frank E Bird-Loss Control Management).
Bila merujuk pada pengertian ini, bahaya merupakan bentuk
energi. Jenis-jenis bahaya atau energi yang dapat membahayakan dapat
diklasifikasikan menjadi: a) Bahaya mekanis, b) Bahaya listrik, c) Bahaya
fisik, d) Bahaya biologis, e) Bahaya kimia.
Bahaya mekanis. Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mesin
yang bergerak secara mekanis. Contoh bahaya mekanis adalah mesin
pemotong kayu, mesin pengepakan, penggergajian, mesin gerindra. Jenis
karyawan yang berkaitan dengan bahaya mekanis antara lain karyawan
pemotong kayu, karyawan di proses produksi.
Bahaya listrik. Bahaya listrik berasal dari energi listrik. Contoh
bahaya listrik hubungan singkat, kebakaran, sengatan listrik
Bahaya fisik. Sumber bahaya fisik ini misalnya kebisingan,
getaran mekanis, temperatur yang ekstrim, radiasi, tekanan udara.
16 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a
Penjelasan
Keturunan/ herediter. Keturunan atau herediter dalam hal ini
adalah karakteristik atau kondisi yang dimiliki oleh seseorang yang
berisiko celaka. Misalnya keras kepala, ceroboh, lalai.
Perilaku tidak aman. Perilaku tidak aman adalah kebiasaan yang
berisiko terjadi kecelakaan. Misalnya tidak memakai alat pelindung anti
radiasi ketika bekerja di instalasi radiologi, bekerja melebihi jam kerja,
atau kerja lembur pada malam hari tanpa istirahat yang cukup.
Kondisi tidak aman. Kondisi tidak aman adalah keadaan yang
berisiko menimbulkan kecelakaan. Misalnya mesin dibiarkan tanpa
penutup, ruang kerja tanpa ventilasi cukup, pencahayaan yang tidak
memenuhi standar.
Kecelakaan. Pada penjelasan sebelumnya telah didefinisikan
dengan tegas tentang kecelakaan kerja.
Kerugian. Pada penjelasan sebelumnya telah didefiniskan dengan
tegas tentang kerugian.
Menurut Heinrich, kecelakaan bisa dicegah dengan ”mengambil”
salah satu domino, misalnya domino nomer 2, yaitu kondisi tidak aman.
Kondisi tidak aman ini diperbaiki, dipelihara sehingga aman. Misalnya
pencahayaan yang kurang terang atau terlalu silau diganti dengan yang
lebih baik. Mesin gerindra yang dibiarkan tanpa penutup, ditutup sehingga
lebih aman. Tidak harus domino 2 (kondisi tidak aman), pencegahan bisa
pula dengan memperbaiki perilaku. Memperbaiki perilaku misalnya
dengan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan mengenai suatu objek,
sehingga pengetahuan dan ketrampilannya meningkat. Secara ringkas teori
20 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a
Penjelasan
Pertama, lemahnya manajemen pengendalian (lack of control).
Pengendalian merupakan salah satu dari empat fungsi dari manajemen.
Fungsi ini berkaitan dengan manajer di semua lini administrasi,
pemasaran, quality control, teknik, pemesanan, keselamatan. Supervisor /
pimpinan/ manajemen harus menerapkan funsgi manajamen ini. Seorang
manajer yang profesional mengetahui program pengendalian bahaya;
mengetahui standar;merencanakan dan merancang standar kerja;
mendorong karyawan untuk memenuhi standar;mengukur
kinerja;mengevaluasi hasil dan kebutuhan. Ini semua merupakan
manajemen pengendalian. Tanpa manajemen pengendalian yang memadai,
kecelakaan penyebab dan akibatnya akan terjadi. Ada tiga hal yang
termasuk lemahnya manajemen pengendalian, yaitu 1)program tidak
memadai, 2)standar program tidak memdai, 3)ketidakpatuhan terhadap
standar. Penjelasannya sebagai berikut:
Program tidak memadai. Program K3 tidak memadai karena
terlalu sedikit. Program K3 seharusnya dirancang sesuai dengan lingkup
dan karakteristik perusahaan, kebiasaan, berdasarkan hasil penelitian yang
bermakna dan mengambil pengalaman berharga dari perusahaan sejenis.
Sasaran program K3 yang baik seharusnya meliputi kepemimpinan dan
22 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a