KERJA
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan keselamatan kerja dan
determinannya
Penjelasan
Keturunan/ herediter. Keturunan atau herediter dalam hal ini
adalah karakteristik atau kondisi yang dimiliki oleh seseorang yang
berisiko celaka. Misalnya keras kepala, ceroboh, lalai.
Perilaku tidak aman. Perilaku tidak aman adalah kebiasaan yang
berisiko terjadi kecelakaan. Misalnya tidak memakai alat pelindung anti
radiasi ketika bekerja di instalasi radiologi, bekerja melebihi jam kerja,
atau kerja lembur pada malam hari tanpa istirahat yang cukup.
Kondisi tidak aman. Kondisi tidak aman adalah keadaan yang
berisiko menimbulkan kecelakaan. Misalnya mesin dibiarkan tanpa
penutup, ruang kerja tanpa ventilasi cukup, pencahayaan yang tidak
memenuhi standar.
Kecelakaan. Pada penjelasan sebelumnya telah didefinisikan
dengan tegas tentang kecelakaan kerja.
Kerugian. Pada penjelasan sebelumnya telah didefiniskan dengan
tegas tentang kerugian.
Menurut Heinrich, kecelakaan bisa dicegah dengan ”mengambil”
salah satu domino, misalnya domino nomer 2, yaitu kondisi tidak aman.
Kondisi tidak aman ini diperbaiki, dipelihara sehingga aman. Misalnya
pencahayaan yang kurang terang atau terlalu silau diganti dengan yang
lebih baik. Mesin gerindra yang dibiarkan tanpa penutup, ditutup sehingga
lebih aman. Tidak harus domino 2 (kondisi tidak aman), pencegahan bisa
pula dengan memperbaiki perilaku. Memperbaiki perilaku misalnya
dengan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan mengenai suatu objek,
sehingga pengetahuan dan ketrampilannya meningkat. Secara ringkas teori
20 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a
Penjelasan
Pertama, lemahnya manajemen pengendalian (lack of control).
Pengendalian merupakan salah satu dari empat fungsi dari manajemen.
Fungsi ini berkaitan dengan manajer di semua lini administrasi,
pemasaran, quality control, teknik, pemesanan, keselamatan. Supervisor /
pimpinan/ manajemen harus menerapkan funsgi manajamen ini. Seorang
manajer yang profesional mengetahui program pengendalian bahaya;
mengetahui standar;merencanakan dan merancang standar kerja;
mendorong karyawan untuk memenuhi standar;mengukur
kinerja;mengevaluasi hasil dan kebutuhan. Ini semua merupakan
manajemen pengendalian. Tanpa manajemen pengendalian yang memadai,
kecelakaan penyebab dan akibatnya akan terjadi. Ada tiga hal yang
termasuk lemahnya manajemen pengendalian, yaitu 1)program tidak
memadai, 2)standar program tidak memdai, 3)ketidakpatuhan terhadap
standar. Penjelasannya sebagai berikut:
Program tidak memadai. Program K3 tidak memadai karena
terlalu sedikit. Program K3 seharusnya dirancang sesuai dengan lingkup
dan karakteristik perusahaan, kebiasaan, berdasarkan hasil penelitian yang
bermakna dan mengambil pengalaman berharga dari perusahaan sejenis.
Sasaran program K3 yang baik seharusnya meliputi kepemimpinan dan
22 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a
tidak tepat, penempatan yang tidak tepat, pengangkutan yang tidak tepat,
perbaikan peralatan saat sedang dioperasikan, berkelakar saat bekerja,
bekerja di bawah pengaruh alkohol. Tindakan yang tidak standar ini bisa
dikurangi jika perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan pada
karyawannya.
Kondisi-kondisi di bawah standar meliputi tidak memadainya
pelindung mesin, tidak memadainya alat pelindung diri, alat, peralatan
dalam kondisi rusak, terdapat penghalang, sehingga pekerjaan tidak lancar,
sistem kewaspadaan tidak bekerja dengan baik, bahaya kebakaran dan
ledakan, ketatarumahtanggaan tempat kerja buruk, lingkungan kerja
berbahaya (gas, debu, asap, fume dan uap), paparan kebisingan, paparan
radiasi, paparan temperatur ekstrim, pencahayaan tidak memadai, ventilasi
tidak memadai. Untuk menurunkan bahaya karena kondisi yang tidak
standar dilakukan inspeksi tempat kerja secara teratur.
Kecelakaan/incident contact with energy or substance. Mengacu
pada definisi yang sudah dipelajari sebelumnya, kecelakaan/ accident/
incident adalah kotak dengan energi atau zat. Apabila jumlah energi yang
dipidahkan jumlahnya terlampau besar atau dengan kata lain melebihi
batas penerima maka akan terjadi kerusakan. Kerusakan ini bisa berupa
cidera, sakit, kerusakan properti, dan berkurangnya waktu kerja.
Kerugian/loss. Hasil dari sebunah kecelakaan adalah berupa
kerugian. Beberapa kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya
kecelakaan kerja telah dijelaskan pada materi di atas. Kerugian yang
diakibatkan oleh kecelakaan kerja bisa diibaratkan sebagai sebuah
fenomena gunung es.
26 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a
Contoh soal
Suatu tempat kerja memiliki karyawan sebanyak 500 orang,jumlah jam
kerja yang dicapai 1.150.000 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama
cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 46. Berapa
nilai FR?
Jawab :
FR = (46 x 1.000.000) / 1.150.000\
FR = 40
Nilai frekuensi 40 ini berarti bahwa pada periode orang kerja
tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 40 jam per sejuta orang
kerja. Angka ini tidak bisa mengidikasikan tingkat keparahan kecelakaan
kerja. Angka ini mengindikasikan bahwa karyawan tidak berada di
tempat kerja.
Rerata keparahan kecelakaan (severity rate). Severity rate
(SR) digunakan sebagai indikator hilangnya hari kerja untuk per sejuta
jam kerja orang. Data yang digunakan untuk menganalisis SR adalah
hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja dan jumlah jam kerja orang
yang telah dilakukan (man hours). Rumus:
Contoh soal
Sebuah tempat kerja telah mengkaryawankan karyawan dengan jumlah
jam kerja 365.000 jam orang.Selama setahun telah terjadi 5 kasus
kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya hari kerja sebanyak 175
hari. Berapa nilai SR?
Jawab:
SR = (175 x 1.000.000/ 365.000)
SR = 479
Nilai SR = 479 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu terbeut
berarti telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 479 hari per sejuta jam
kerja orang.
Persentase kejadian kecelakaan kerja (incident rate)/. Incident rate (IR)
digunakan untuk menginformasikan mengenai persentase jumlah
K e s e l a m a t a n K e r j a d a n K e c e l a k a a n K e r j a | 29
kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. Data yang digunakan untuk
menganalisis IR adalah a)Jumlah kasus, b)Jumlah tenaga kerja terpapar.
Rumus:
Contoh soal
Suatu tempat kerja dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang
terlah dicapai 1.150.000 juta jam kerja orang dan Lost Time Injury (LTI)
sebesar 46. Berapakah nilai IR ?
Jawab:
IR = 46 x 100/ 500
IR = 9,2%
Rumus
FR sekarang - FR sebelumnya
Safe T Score =
√ (FR sebelumnya/ juta jam kerja sekarang)
Interpretasi hasil:
Skor positif mengindikasikan jeleknya rekam kejadian, sebaliknya skor
negatif menunjukkan peningkatan rekam sebelumnya. Secara lebih
lengkap:
Safe T Score di antara +2 hingga -2, artinya tidak ada perbedaan
bermakna
Safe T Score ≥ +2, menunjukkan penurunan kinerja
Safe T Score ≤ -2, menunjukkan peningkatan kinerja
Contoh soal.
tempat kerja kasus jam kerja FR
A kecelakaan orang
tahun lalu 10 10.000 1.000
tahun 15 10.000 1.500
sekarang
2.4 Ringkasan
Keselamatan kerja adalah suatu upaya pengendalian bahaya
supaya tidak menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan
kerugian dan memberikan jaminan karyawan dan sistem kerja aman.
Terjadinya kecelakaan kerja dapat dijelaskan melalui teori Domino, teori
ILCI. Kecelakaan kerja dapat dihitung dengan statistik kecelakaan. Untuk
menganalisis kecelakaan kerja yang terjadi dapat digunakan beberapa
kriteria, yaitu Rerata kekerapan kecelakaan kerja (frequency rate), Rerata
keparahan (severity rate), Persentase kejadian kecelakaan kerja (incident
Rate), rerata hilangnya waktu kerja (average time lost injury/ ATLR).
Jawab :
Bahaya mekanis. Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mesin
yang bergerak secara mekanis. Contoh bahaya mekanis adalah mesin
pemotong kayu, mesin pengepakan, penggergajian, mesin gerindra.
Jenis karyawanan yang berkaitan dengan bahaya mekanis antara lain
karyawan pemotong kayu, karyawan di proses produksi.
Bahaya listrik. Bahaya listrik berasal dari energi listrik. Contoh
bahaya listrik hubungan singkat, kebakaran, sengatan listrik
Bahaya fisik. Sumber bahaya fisik ini misalnya kebisingan, getaran
mekanis, temperatur yang ekstrim, radiasi, tekanan udara.
Karyawanan yang berkaitan dengan sumber bahaya ini adalah
karyawan di unit radiologi, bengkel kereta api, karyawan di pabrik
pengalengan ikan, dan penyelam.
Bahaya biologis. Sumber bahaya biologis ini bisa berupa keberadaan
virus, bakteri, jamur, protoza yang berada di lingkungan kerja.
Sumber bahaya biologis banyak terdapat di rumah sakit,laboratorium.
Karyawan sering terpapar bahaya biologis yaitu mereka yang bekerja
di penyamakan kulit, penyembelihan hewan, laboratorium.
Bahaya kimia. Sumber bahaya kimia adalah bahan-bahan kimia
dengan karakteristik yang dimiliki. Karakteristik bahaya bahan kimia
adalah korosif, mudah meledak, iritasi, mutagen, karsinogen. Contoh
bahan kimia timbal (Pb), H2SO4, karbonmonoksida (CO2), amonia
(NH3).
4. Terjadinya kecelakaan kerja dapat dijelaskan melalui teori kecelakaan
kerja. Teori kecelakaan kerja menurut Domino dan modifikasi teori
domino Farank E Bird. Jelaskan perbedaan kedua teori tersebut!
Jawab :
Teori domino mengemukakan bahwa kecelakaan kerja diakibatkan
oleh faktor yang diilustrasikan seperti kartu domino yang berjejer
yaitu faktor keturunan, kesalahan manusia, kondisi tidak aman yang
pada akhirnya menyebabkan kecelakaan dan kerugian. Supaya tidak
terjadi kecelakaan kerja, salah satu kartu harus diambil, dalam hal ini
dikendalikan. Hampir sama dengan teori Domino Frank E Bird
memodifikasi teori domino. Dikatakan kecelakaan kerja tidak
34 | D a s a r K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a