Anda di halaman 1dari 9

ANALISA KEBUTUHAN DAYA MOTOR LIFT PENUMPANG BERDASARKAN

SNI NO. 03-6573-2001

Yoseph Santosa,Deris Febriansyah


Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung
Jln Geger Kalong Hilir, Bandung,4000, INDONESIA
yost_dtl@yahoo.com

ABSTRAK

Hotel bertingkat harus memiliki fasilitas lift yang mampu melayani tamu hotel dengan nyaman dan
aman, ketika hotel memiliki kapasitas tamu maksimum kebutuhan lift harus mampu melayani tamu
hotel, sehingga kecepatan dan kapasitas angkut lift harus ditentukan untuk jumlah tamu yang harus
terlayani. Penulis mengambil judul Analisa Kebutuhan Daya Motor Lift Penumpang Berdasarkan
SNI No. 03-6573-2001. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi literatur
penelitian sebelumnya yang terkait dengan lift serta regulasi dari instalasi lift di Indonesia. Melalui
metode tersebut didapatkan data mengenai analisis lalu lintas lift dan populasi manusia yang terdapat
di hotel sehingga dapat dilakukan Perhitungan ulang mengenai kebutuhan lift penumpang yang
selanjutnya dilakukan analisis hasil perhitungan ulang dengan data existing lift di hotel tersebut.
Permasalahan yang akan dibahas adalah kecepatan lift, kapasitas lift, daya motor lift dan pengaman
penghantar instalasi listrik tenaga sehingga menjadi pengetahuan untuk menentukan motor lift sesuai
dengan standar nasional indonesia. Dari hasil studi observasi dan wawancara didapatkan bahwa lift
yang terpasang di hotel tersebut memiliki kecepatan lift 105 mpm (1,75 m/s), kapasitas daya angkut
lift 1.000 kg (15 orang) dan daya output motor 16 kW. Setelah dilakukan perhitungan ulang
didapatkan hasil yang sesuai Standar Nasional Indonesia tentang perencanaan lift, rekomendasi untuk
lift tersebut kecepatan lift menjadi 120 mpm (2m/s), kapasitas daya angkut lift 1.000 kg (15 orang), ),
daya keluaran motor 13,07 kW.
Key word : Lift, kapasitas daya motor

ANALYSIS OF PASSENGER LIFT MOTOR POWER REQUIREMENT BASED ON SNI NO.


03-6573-2001

ABSTRACT
Multilevel hotels must have elevator facilities that are able to serve hotel guests comfortably and safely,
when the hotel has a maximum guest capacity the lift needs to be able to serve hotel guests, so the speed
and lift capacity of lifts must be determined for the number of guests that must be served. The author takes
the title Analysis of Passenger Lift Motor Power Needs Based on SNI No. 03-6573-2001. This study uses
the method of observation, interviews, and studies of previous research literature related to elevators as
well as regulations of elevator installations in Indonesia. Through this method the data obtained about the
analysis of elevator traffic and the human population contained in the hotel so that it can be recalculated
about the needs of the passenger elevator which is then performed an analysis of the results of
recalculation with the existing elevator data at the hotel. Issues to be discussed are elevator speed, lift
capacity, elevator motor power and the safety of the conductor of electrical power installations so that it
becomes knowledge to determine the motor lift in accordance with Indonesian national standards. From
the results of observational studies and interviews found that the elevator installed at the hotel has an
elevator speed of 105 mpm (1.75 m / s), a lift capacity of lift capacity of 1,000 kg (15 people) and a motor
output power of 16 kW. After recalculating the results obtained in accordance with the Indonesian
1
National Standard regarding elevator planning, the recommendation for the elevator is the elevator speed
to 120 mpm (2m / s), the lift carrying capacity of 1,000 kg (15 people),), the motor output power is 13.07
kW .
Key word: Lift, motor power capacity

1. Pendahuluan yang diinginkan dengan cepat serta aman dan


Sebuah gedung bertingkat yang memiliki nyaman.
lantai yang banyak membutuhkan konstruksi Penentuan lift yang diperlukan hotel
bangunan yang tinggi, sehingga memerlukan bertingkat harus mengutamakan keamanan dan
sebuah fasilitas untuk menuju ke lantai yang kenyamanan tetapi harus mampu melayani
diinginkan dengan cepat dan mudah. Alat kebutuhan lift untuk tamu hotel disesuaikan
transportasi vertikal gedung yang sudah umum dengan populasi tamu maksimum hotel,
di gedung bertingkat dinamakan lift. sehingga kecepatan dan kapasitas lift perlu
Perencanaan yang baik dan sesuai standar perlu didesain dengan mengikuti standar agar lift
dilakukan pada instalasi lift untuk menjaga lift dapat bekerja efisien serta pemilihan motor
dalam keadaan baik dan mampu melayani untuk menggerakan lift perlu dilihat kecepatan
penumpang dengan aman dan nyaman. Dalam dan kapasitas angkut yang sesuai pula untuk
sebuah perencanaan pembuatan gedung kebutuhan lift itu sendiri. Berdasarkan uraian
bertingkat, perencanaan lift perlu diperhatikan di atas perumusan masalah yang diambil
karena lift merupakan sarana transportasi yang adalah mengambil penelitian yang berkaitan
sering digunakan orang untuk mencapai lantai dengan penentuan kecepatan lift dan kapasitas
angkut lift.

2
2. Landasan Teori Waktu sekali jalan (One Round Trip Time)
merupakan waktu yang dibutuhkan lift dari
2.1Lift mulai lantai dasar hingga puncak dan kembali
Lift merupakan alat pengangkut orang atau turun dalam waktu 1 kali perjalanan atau biasa
barang yang ditarik menggunakan motor listrik disebut RTT (Round Trip Time).
maupun transmisi dengan gerakan vertikal Waktu sekali jalan merupakan
turun dan naik. Peralatan pengaman lift harus gabungan waktu dari setiap perhentian lift,
direncanakan dengan berbagai standar untuk untuk bagian lantai dasar dan lantai yang
menjamin keamanan dan kenyamanan lift memiliki akses layanan gedung seperti tangga
dapat terjaga dengan baik. tidak dimasukan kepada perhentian lift,
sehingga waktu sekali jalan lift hanya
2.1.1 Peralatan pengaman Lift menghitung jumlah layanan perhentian yang
a) Governor masuk kedalam potensial lalu lintas. Terdapat
Governor merupakan peralatan komponen beberapa faktor yang mempengaruhi waktu
pengaman pada penggerak utama lift, didalam sekali jalan lift antara lain [1]:
governor ini terdapat saklar pemutus jika a) waktu lift beroperasi
kecepatan lift melebihi kecepatan yang b) waktu buka & tutup pintu
ditentukan maka akan menonaktifkan semua c) waktu penumpang keluar masuk
rangkaian sehingga lift mati dan tidak d) waktu terbuang
berfungsi. Selain saklart terdapat juga pengait Data waktu diatas merupakan waktu dari
rem, berfungsi untuk menghentikan kawat semua lantai yang dilalui lift dari mulai dasar
selling dan kemudian kawat tersebut akan hingga lantai puncak, dari data tersebut maka
menarik rem yang ada di sangkar lift didapatkan persamaan sebagai berikut [1]:
b) Safety Over Speed 𝑅𝑇𝑇 = 𝑇𝑟 + 𝑇𝑑 + 𝑇𝑝 + 𝑇𝑙 (2.2)
Safety Over Speed merupakan alat pengamanan Dimana :
yang terdapat pada bagian atas yang mengarah Tr = waktu lift beroperasi (Tr)
pada main rail dengan menggunakan safety Td = waktu buka & tutup pintu (Td)
over speed ini maka rail akan terjepit dan Tp = waktu penumpang keluar masuk
menghentikan sangkar lift jika sangkar lift Tl = waktu terbuang
melebihi kecepatan yang ditentukan. Menghitung Waktu Menunggu (Waiting Time)
c) Counter weight Menghitung interval waktu menunggu lift
Berat penyeimbang membantu kinerja motor diperlukan data hasil perhitungan dari Round
agar mampu mengangkat lift dari lantai bawah Trip Time atau Waktu sekali jalan lift dari
k lantai atas, beban penyeimbang ini biasanya lantai bawah menuju lantai atas. Waktu sekali
didesain (0,425-0,5) dari jumlah berat sangkar jalan tersebut dibagi dengan jumlah lift yang
dan kapasitas angkut lift [5] tersedia di gedung tersebut maka akan
d) Over Speed Switch didapatkan hasil interval waktu menunggu lift.
Pengaman lift yang ini ditempatkan pada Seperti persamaan berikut [5]:
governor yang memiliki fungsi untuk I=RT/N ..................................................... (2.3)
pengaman kecepatan jika lift bergerak dengan Dengan :
kecepatan tinggi, untuk mengembalikan pada I = Interval Waktu Menunggu
posisi semula maka perlu dilakukan mereset RT = Round Trip Time
secara manual. N = Jumlah Unit lift

3
2.1.2 Menghitung kapasitas angkut lift dalam 2.1.4 Rekomendasi Daya output Motor Lift
waktu 5 menit Setelah didapatakan kecepatan dan
SNI 03-6573-2001 menentukan besaran kapasitas angkut lift yang sesuai dengan
kapasitas angkut lift dihitung selama 5 menit standar maka dapat dihitung daya output yang
bertujuan memudahkan menentukan potensial dibutuhkan lift dengan menggunakan
penumpang lift. Daya angkut lift dalam 5 menit persamaan (2.9) :
merupakan kemampuan lift dalam waktu 300 K = Kapasitas lift
detik untuk mengangkut penumpang. S = kecepatan lift
Perhitungan ini berfungsi untuk menghitung CF = overbalance 0
kapasitas angkut lift dalam 5 menit atau 300 6120 = angka konversi dalam kgm/m/kw
detik [5]: η = efisiensi lift
5 𝑥 60 𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 (𝑟𝑢+𝑟𝑑)
𝑃′ = (2.4) 𝐾 𝑥 𝑠 𝑥 (1−𝐶𝐹)
𝑅𝑇𝑇 Pout = ……………..(2.7)
Dengan : 6120 𝑥 𝜂
P’ = Daya angkut lift dalam 5 menit 2.1.5 Tahapan Proses evaluasi kecepatan dan
RTT = waktu sekali jalan lift kapasitas angkut lift.
ru = Jumlah penumpang naik Bagian ini akan membahas mengenai
rd = Jumlah penumpang turun beberapa tahapan diagram alir, data penghuni
maka didapatkan kapasitas semua lift unit lift hotel, lalu lintas lift, dan existing lift .
maka didapatkan dengan berikut [5]: Terdapat 2 unit lift yang masing- masing
P = P’ x n (2.5) memiliki daya motor sebesar 16 kW sehingga
Dengan : mampu menggerakan lift dengan kecepatan
P = kapasitas orang semua lift 5 menit 1,75 m/s. Data lalu lintas dan jumlah penghuni
n = jumlah unit lift hotel tersebut selanjutnya dapat dihitung untuk
mendapatkan hasil perhitungan dengan
2.1.3 Kapasitas Penanganan Lift Dalam 5 mengikuti standar nasional Indonesia.
Menit Kapasitas penanganan lift dalam 5 2.1.6 Diagram Alir
menit merupakan pembagian dari kapasitas
gabungan lift dibagi jumlah penghuni gedung
maksimal dikali dengan persen,perhitungan
ini diperlukan untuk menentukan berapa
kemampuan lift untuk menangani penumpang
digedung yang akan dipasang lift, kapasitas
penanganan lift dalam 5 menit merupakan
salah satu kriteria dari 2 kriteria untuk
mendesain atau merencanakan sebuah lift. [5]
𝑃
𝐻𝐶 = 𝑋 100% (2.6)
Q

Dengan :
HC = kapasitas penangganan lift 5 menit
P = kapasitas angkut semua lift 5 menit
Q = Jumlah populasi manusia gedung

4
waktu tunggu (average waiting time interval),
Kapasitas penanganan lift dalam waktu 5 menit
(handling capacity 5 minute) dan untuk
menentukan 2 hal tersebut dilakukan dengan
metode trial dan error dimana dilakukan 4
analisis lalu lintas lift dengan menggunakan 4
kecepatan lift yang berbeda dan 4 kapasitas
angkut lift yang berbeda.

2.2.3 Membandingkan hasil perhitungan


Gambar 2.1
kecepatan lift terhadap kecepatan lift
2.2 Pengumpulan Data Lift Terpasang terpasang (exisiting)
Hasil perbandingan menunjukan kecepatan lift
Pada bagian ini dilakukan pengumpulan data
terpasang apakah sudah sesuai dengan standar
lift terpasang dengan menggunakan metode
SNI 03-6573-2001, jika hasilnya menunjukan
wawancara dan observasi. Dengan melakukan
tidak sesuai standar maka hasil perhitungan
wawancara kepada teknisi hotel mengenai
kecepatan lift bisa menjadi saran/rekomendasi
jumlah kamar yang tersedia, tipe kamar yang
dalam menentukan kecepatan lift.
tersedia, kapasitas setiap tipe kamar, kapasitas
Perbandingan kecepatan lift dapat dilihat pada
lobby room, dan kapasitas meeting room
tabel
didapatkan hasil populasi manusia yang
2.2.4 Membandingkan hasil perhitungan
menggunakan lift.
kapasitas angkut lift terhadap kapasitas
Dari observasi lift terpasang dan wawancara
angkut lift terpasang (exisiting)
teknisi hotel maka didapatkan beberapa data
Hasil perbandingan kapasitas angkut lift
seperti tinggi lintasan, kecepatan lift, kapasitas
menunjukan apakah lift terpasang apakah
angkut lift , jumlah unit lift, mesin traksi lift,
sudah sesuai standar SNI 03-6573-2001, jika
sistem bukaan pintu lift, ukuran pintu lift, daya
hasilnya tidak sama maka hasil perhitungan
output motor, berat sangkar kosong, dan
kapasitas bisa menjadi saran/rekomendasi
counter weight, dapat dilihat pada tabel (2.1 ,
dalam menentukan kapasitas angkut lift.
2.2)
Perbandingan kapasitas angkut lift dapat dilihat
pada tabel
2.2.1 Mencari/Menemukan standar SNI 03- 2.2.5 Mencari/menentukan alternatif solusi
6573-2001 kecepatan dan kapasitas angkut lift yang
Mencari standar untuk menentukan interval dapat diusulkan sesuai SNI 03-6573- 2001
waktu tunggu, kapasitas penanganan lift dalam Pada tahap ini dilakukan pemberian saran
5 menit yang menjadi kriteria penentuan untuk data yang tidak sesuai dengan hasil
kecepatan lift dan kapasitas angkut lift yang perhitungan ulang seperti kecepatan lift,
sesuai SNI 03-6573-2001. Standar untuk kapasitas angkut lift, dan motor lift yang
menentukan kecepatan lift, interval waktu digunakan agar menjadi lebih baik dan mampu
tunggu, kapasitas penanganan lift dalam 5 melayani kebutuhan lift di hotel tersebut
menit terdapat pada tabel . berdasarkan SNI 03-6573-2001.
2.2.2 Perhitungan Analisis lalu lintas Lift 4 menjelaskan mengenai hasil perbandingan
alternatif kecepatan dan kapasitas angkut dengan existing jika hasil perbandingan sudah
Analisis lalu lintas lift perlu melakukan
tahapan perhitungan untuk menghitung interval
5
sesuai dengan SNI 03-6573-2001 maka Tabel 2. 1. Populasi Manusia yang
kesimpulannya lift yang terpasang sudah menggunakan lift
mengikuti rekomendasi dari SNI 03-6573-
2001, Dari hasil perhitungan ulang dapat
digunakan sebagai alternatif solusi penentuan
kecepatan lift dan kapasitas angkut lift,
sehingga penentuan motor lift dapat mengikuti
kecepatan lift dan kapasitas angkut lift yang
tersedia. Setelah terdapat rekomendasi untuk
motor yang akan dipasang maka dapat
disesuaikan untuk instalasi listrik tenaga motor
lift.
2.3 Pengumpulan Data Lift Terpasang Survei
dilakukan dengan melakukan
wawancara, mencari dokumen pendukung
Tabel diatas menunjukan jumlah populasi yang
existing, dan pangambilan gambar, dari hasil
berada di hotel tersebut dari jumlah kamar dan
survei didapatkan beberapa data terpasang lift:
jenis kamar dapat dihitung jumlah tamu hotel
adalah 480 orang yang menjadi potensial
2.3.1 Data Hasil Survei Populasi Manusia
pengguna lift. Jumlah kamar ada 180 kamar
Yang Menggunakan Lift
dengan 4 jenis kamar yang berbeda dan
berukuran berbeda disetiap lantainya, sehingga
Populasi manusia di gedung bertingkat
dalam menentukan potensial pengguna lift
didasarkan dalam berbagai faktor dan ada
didasarkan pada kapasitas kamar disetiap
beberapa faktor yang diabaikan pula
lantai.
dikarenakan penghuni tersebut dianggap tidak
memerlukan fasilitas lift untuk menjangkau
2.3.2 Data Lift Terpasang
lantai yang diinginkan. Maka dari itu Setelah
dilakukan pengambilan data dengan
Pengambilan data lift yang terpasang
menggunakan metode wawancara dan
merupakan data motor lift, instalasi listrik
observasi mengenai jumlah kamar dan
motor lift dan penempatan motor. Pengambilan
kapasitas tiap kamar maka didapatkan data
data motor dilakukan dengan mengambil
populasi manusia.
gambar langsung pada ruang luncur lift yang
Bagian lobby dan ruang meeting tidak
terdapat di hotel tersebut panel kendali lift
dimasukan kepada jumlah populasi yang
tersebut terdapat diluar ruang luncur atau tepat
menggunakan lift sesuai dengan SNI 03-6573-
bersebelahan dengan tombol memanggil lift.
2001 dikarenakan pengunjung hotel yang
Berikut data yang didapatkan lift tersebut:
berada pada lobby dan ruang meeting tidak
memerlukan lift untuk transportasi antar lantai
dan telah disediakan pula tangga untuk
pengujung yang akan menggunakan ruangan
meeting.

6
Tabel 2. 2. Data lift terpasang
𝑅𝑇𝑇 = 𝑇𝑟 + 𝑇𝑑 + 𝑇𝑝 + 𝑇𝑙
𝑅𝑇𝑇 = 60,076 + 20,809 + 35,572 + 5.638
𝑅𝑇𝑇 = 122,097 detik
Waktu sekali jalan yang didapatkan adalah
122,097 detik Untuk kecepatan 150 dengan
kapasitas angkut 17 orang.

3.1 Menghitung Interval Waktu


Menunggu (Interval Waiting Time)
Interval waktu menunggu lift dengan RTT
122,097 detik untuk 2 unit lift yang
beroperasi dapat dihitung menggunakan
persamaan (2.3) seperti berikut :
RTT
I=
N
122,097
I=
2
I = 61,048 detik
3.2 Kapasitas semua lift 5 menit
Kapasitas yang dihitung dengan kecepatan lift
3. Analisis lalu lintas lift kecepatan 150 150 meter permenit dengan kapasitas 17 orang
mpm kapasitas 17 orang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.4)
Data yang diperlukan untuk seperti berikut :
melakukan analisis lalu lintas lift adalah 5 𝑥 60 𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 (𝑟𝑢 + 𝑟𝑑)
𝑃′ =
waktu sekali perjalanan lift, Kapasitas semua 𝑅𝑇𝑇
lift 5 menit, dan Interval Waktu Menunggu 5 𝑥 60 𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 (5,27 + 5,27)
𝑃′ =
Waktu sekali jalan Lift (One Round Trip 122,097
Time) 𝑃′ = 25,897 orang
Berdasarkan analisis lalu lintas yang terdapat
di lampiran 2.2 waktu sekali jalan lift dengan Dari rumus diatas maka didapatkan kapasitas
kecepatan 150 mpm dengan kapasitas angkut semua lift yang berjumlah 2 unit lift dapat
17 orang dapat dihitung menggunakan dihitung menggunakan persamaan (2.5)
persamaan (2.2) seperti berikut : seperti berikut :
Tabel 3. 1. Waktu sekali jalan Lift P = P’ x n
kecepatan 150 mpm kapasitas 17 orang P = 25,897 x 2
P = 51,794 orang
3.3 Kapasitas Penanganan Lift Dalam 5
Menit
Kapasitas penanganan lift dalam 5 menit
dengan Kapasitas angkut semua lift 5 menit
51,794 orang dan jumlah populasi manusia
480 orang dapat dihitung menggunakan
Dengan melihat data diatas dapat dihitung
persamaan (2.6) seperti berikut :
waktu sekali jalan lift menggunakan 𝑃
persamaan (2.2) seperti berikut : 𝐻𝐶 = 𝑋 100%
𝑄
7
51,794 Hasil perhitungan diatas didapatkan 13,07 kW
HC = 𝑋 100%
480 dan bisa dibulatkan lebih tinggi (disesuaikan
𝐻𝐶 = 10,790 %
dengan motor yang tersedia di ningbo xinda
Hasil analisis perhitungan ulang lalu lintas lift elevator), motor yang direkomendasikan
maka didapatkan data interval waktu tunggu adalah tipe motor gearless WWTY5 dengan
dan kapasitas angkut lift sebagai berikut:
nomor seri 5-20-1000-2 dengan daya 13,6 kW
dan memiliki kapasitas angkut 1000 Kg.

4.Kesimpulan
1. Kecepatan lift terpasang tidak memenuhi
ketentuan 4.5.3 SNI 03-6573-2001 dan
direkomendasikan menggunakan kecepatan
120 mpm.
2. Kapasitas angkut lift terpasang tidak
memenuhi ketentuan 4.4.3 SNI 03-6573-
2001 dan direkomendasikan menggunakan
kapasitas angkut lift 1000 Kg.
Rekomendasi Daya output Motor Lift Setelah
3. Daya output motor lift penumpang yang
didapatakan kecepatan dan kapasitas angkut
dibutuhkan berdasarkan kecepatan dan
lift yang sesuai dengan standar maka dapat
kapasitas angkut lift yang
dihitung daya output yang dibutuhkan lift
direkomendasikan dibutuhkan daya output
dengan menggunakan persamaan (2.9) :
motor lift berdaya 13,07 Kw.

K = Kapasitas lift 1000 kg


Daftar Pustaka
s = kecepatan lift 120 mpm
CF = overbalance 0,5
6120 = angka konversi
A. Sulistyo, "Optimasi perhitungan ulang
η = efisiensi lift 0.75 kebutuhan lift penumpang type
iris 1-Nv pa 20 (1350) co105
pada gedung apartemen 17
𝐾 𝑥 𝑠 𝑥 (1−𝐶𝐹) lantai," jurnal teknik mesin, p. 8,
Pout =
6120 𝑥 𝜂 2016.
M. &. A. M. Dicky Rivandi, "studi analisis
1000 𝑥 120 𝑥 (1−0.5) daya hasil proses regeneratif
= = 13.07 𝐾𝑊 pada motor elevator," jurnal
6120 𝑥 0.75
emitor, p. 5, 2017.

8
M. D. Sembayang, "Cara Kerja Dan
Perbaikan Lift di Gedung
BUMN," Jurnal Teknik Mesin,
pp. 1-19, 2016.
Y. D. W. A. S. B. Beny Nugraha,
"PERANCANGAN DAN
PENGUJIAN MINIATUR LIFT
BERBASIS RFID," Jurnal
Teknik Elektro, p. 6, 2015.
S. 03-6573-2001, "Tata Cara Perancangan
Transportasi Verikal Dalam
Gedung," in BSNI, Jakarta, 2001.
M. Drs. Pristiadi Utomo, "Fisika SMA," mei
2010. [Online]. Available:
https://cobaberbagi.files.wordpre
ss.com/2010/05/hukum-
newton.pdf/. [Accessed 23
Februari 2019].
M. G. Benjamin Stein, "Mechanical and
electrical equipment for
buildings," University of
Michigan, Wiley, 1986.
S. Adibroto, "Name-plate," Juli 2008.
[Online]. Available:
http://soemarno.org/2008/07/na
me-plate/. [Accessed 13 Maret
2019].
P. D. JAKARTA, Sistem Instalasi listrik
&Transportasi Vertikal,
JAKARTA: PEMPROV DKI,
2015.
I. M. P. Nyoman Bagja, motor-motor listrik,
kupang: CV. RasI Terbit, 2017.
Y. PUIL, "Persyaratan Umum Instalasi
Listrik," in Badan Standarisasi
Nasional Indonesia, Jakarta,
2011.

Anda mungkin juga menyukai