Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ TRANSFORMATOR”

DISUSUN OLEH :
1. ARGIA BAYU LOPARI (1924152021)
2. NURZAM (1924152022)
3. IKHLASUL AMAL (1924152024)

TEKNIK ELEKTRO D.4


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala pertolongan dan karunianya hingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “ Transformator” dengan baik, benar dan tepat waktu.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah
diberikan baik dari segi materi, tenaga, biaya, waktu dan lain sebagainya kepada
segala pihak yang dengan senang hati mengambil bagian atau berkontribusi
bersama-sama dalam pembuatan makalah ini.
Tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi tata bahasa, struktur, susunan kalimat,
materi yang disajikan maupun kekeliruan dalam penulisan kata. Oleh krena itu,
penulis sangat terbuka dalam menerima berbagai kritik maupun masukan yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga kedepannya penulis dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini, sehingga menjadi
makalah yang baik dan benar.
Akhir kata, bila terdapat informasi dalam makalah ini yang tidak sesuai
dengan semestinya ataupun menyinggung pihak tertentu mohon dimaafkan.
Kiranya makalah ini dapat memberikan inspirasi dan berguna dalam membangun
sistem edukasi kearah yang lebih baik sesuai dengan semestinya.

Makassar, April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………….... i

Daftar Isi …………………………….... ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………….... 1

Latar Belakang …………………………….... 1

Rumusan Masalah …………………………….... 1

Tujuan …………………………….... 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………….... 2

Pengertian Transformator …………………………….... 2

Sejarah Transformator …………………………….... 2

Jenis-jenis Transformator …………………………….... 3

Bagian-bagian Transformator …………………………….... 5

Prinsip Kerja Transformator …………………………….... 10


Pemeliharaan Transformator …………………………….... 11
PengaplikasianTransformator …………………………….... 12
………………………………
BAB III PENUTUP 13
.
Kesimpulan …………………………….... 13

Saran …………………………….... 13
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Seiring meningkatnya tuntutan manusia akan kemudahan dalam proses
penyaluran energi listrik, berbagai usahapun akan di tempuh dengan penerapan
ilmu dan teknologi, usaha tersebut semakin mudah dilakukan ketika manusia
mampu mengembangkan ilmu dan teknologi. Berbagai masalah yang dapat
dijadikan implementasi adalah dari ilmu dan teknologi, salah satunya dalam hal
mengubah daya listrik AC dari satu level ke level yang lain dalam suatu
instalasi kelistrikan.
Salah satu implementasi itu adalah Transormator. Proses kerja dari
transformator telah menjadi tinjauan yang penting dalam suatu instalasi listrik,
pemakaian transformator dalam suatu instalasi listrik menjadi hal pokok yang
sangat berpengaruh pada kelangsungan dan kemajuan proses penyaluran energi
listrik, beberapa hal yang nampak mencolok dari hasil penggunaan
transformator adalah beragam jenis perangkat elektronik yang dapat digunakan
pada instalasi listrik dengan tegangan yang cukup tinggi.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan transformator?
2. Bagaimana sejarah transformator?
3. Apa saja jenis -jenis transformator?
4. Apa saja bagian-bagian transformator?
5. Bagaimana prinsip kerja transformator?
6. Bagaimana cara pemeliharaan transformator?
7. Jelaskan aplikasi transformator?
             
1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian Transformator
2. Mengetahui sejarah Transformator
3. Mengetahui jenis-jenis transformator
4. Mengetahui bagian-bagian dari transformator
5. Mengetahui bagaimana Transformator bekerja
6. Mengetahui bagaimana cara memelihara Transformator
7. Mengetahuhi bagaimana pengaplikasian Transform

1| P a g e
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformator
Transformator atau lebih dikenal dengan nama “transformer” atau
“trafo” sejatinya adalah suatu peralatan listrik yang  mengubah daya listrik AC
pada satu level tegangan yang satu ke level tegangan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik tanpa merubah frekuensinya. Tranformator biasa
digunakan untuk mentransformasikan tegangan (menaikkan atau menurunkan
tegangan AC). Selain itu, transformator juga dapat digunakan untuk sampling
tegangan, sampling arus, dan juga mentransformasi impedansi. Transformator
terdiri dari dua atau lebih kumparan yang membungkus inti besi feromagnetik.
Kumparan-kumparan tersebut biasanya satu sama lain tidak dihubungkan
secara langsung.  Kumparan yang satu dihubungkan dengan sumber listrik AC
(kumparan primer) dan kumparan yang lain mensuplai listrik ke beban
(kumparan sekunder). Bila terdapat lebih dari dua kumparan maka kumparan
tersebut akan disebut sebagai kumparan tersier, kuarter, dst.
Transformer adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik.Trafo satu fasa sama seperti trafo pada umumnya
hanya penggunaannya untuk kapasitas kecil Frekuensi pada kumparan primer
dan kumparan sekunder adalah sama,
f1=f2
Tegangan dan arus pada kumparan primer dan kumparan sekundr dapat
diubah ubah sesuai dengan yang dikehendaki, dimana perbandingan tegangan
antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan
jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

B. Sejarah Transformator
Sejarah dari transformator adalah sebagai berikut:
a. 1831,Michael Faraday mendemonstrasikan sebuah koil dapat
menghasilkan    tegangan dari koil lain.
b. 1832, Joseph Henry menemukan bahwa perubahan flux yang cepat
dapat    menghasilkan tegangan koil yang cukup tinggi
c. 1836, Nicholas Callan memodifikasi penemuan Henry dengan dua koil.
d. 1850 – 1884, Era penemuan generator AC dan penggunaan listrik AC
e. 1885, Georges Westinghouse & William Stanley mengembangkan
transformer berdasarkan generator AC.
f. 1889, Mikhail Dolivo-Dobrovolski mengembangkan transformer 3 fasa
pertam

1| P a g e
C. Jenis-Jenis Transformator
1. Trafo Daya (Step Up)
Trafo ini berfungsi untuk menaikkan tegangan. Disebut sebagai trafo
daya karena trafo ini digunakan untuk menaikkan daya pada energi listrik
dari pembangkit untuk kemudian disalurkan ke gardu induk.  Ciri-ciri trafo
daya yaitu:
 jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder
 tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder
 kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder

https://rumus.co.id/wp-content/uploads/2018/11/trafo-step-up.jpg

2. Trafo Distribusi (Step Down)


Trafo ini berfungsi untuk menurunkan tegangan. Disebut trafo distribusi
karena trafo ini digunakan untuk mendistribusikan energi listrik dari gardu
induk ke konsumen. Ciri-cirinya yaitu:
 jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder
 tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder
 kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder

https://rumus.co.id/wp-content/uploads/2018/11/trafo-step-
down.jpg

3. Trafo Pengukuran
Untuk pemasangan alat-alat ukur dan proteksi pada jaringan tegangan
tinggi diperlukan transformator pengukuran. Transformator pengukuran
terdiri dari :
a. Trafo arus ( Current Transformator )
Berfungsi untuk menurunkan besarnya arus listrik pada tegangan
tinggi menjadi arus listrik yang kecil dan diperlukan untuk alat ukur
dan pengaman.

1| P a g e
https://lh3.googleusercontent.com/4q0hANVcQTdSUxUHnntWFu0Q3VY-
6IpAc1TuJrMwV3EAiZPsrdHby3tvdF6_cgtD8TSRGIigS8cXqYxr60kTsnwj4t6WjoO4KjZkbZwswJ
DKimCgOBbksUvmGRhlFKdBLKOKXq-Qr20yTvgIJg

b. Trafo tegangan (Potensial transformator)


Berfungsi untuk menurunkan besarnya tegangan tinggi menjadi
tegangan rendah yang diperlukan untuk alat ukur dan
pengaman/proteksi.

https://lh4.googleusercontent.com/DDAUiipoE9Mq4WCXE2cB6cCbkKekUhwFaz0mt6tK__uEqfjdCe
xSXR3L18xmiynVG8WSdgzg151e98MLbiq87n49vhe-
o3919DR9WzcCGCl7wVHIhzwM2FwnN8O06eZmg6m7XH6rTm_JE0wRaQ

4. Trafo IF/Intermediate Frequency


Sesuai namanya trafo inin digunakan untuk penguat frekuensi menengah
yaitu 10,7 MHz seperti pada radio.

https://pandu
anteknisi.com
/pengertian-
transformator
-dan-cara-
kerjanya.html

1| P a g e
5. Trafo Adaptor/Power Supply
Tarfo ini berfungsi untuk mengubah tegangan arus AC ke DC. Trafo ini
masuk dalam kategori trafo step down

https://panduanteknisi.com/pengertian-transformator-dan-cara-kerjanya.html

6. Trafo OT
Trafo ini digunakan pada rangkaian penguat di perangkat audio seperti
TOA, receiver, dll.

https://panduanteknisi.com/pengertian-transformator-dan-cara-kerjanya.html

D. Bagian-Bagian Transformator
1. Bagian Utama
a. Kumparan/Lilitan Trafo; kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan
kawat tembaga yang dilapisi dengan bahan isolasi (karton, pertinax, dll)
untuk mengisolasi baik terhadap inti besi maupun kumparan lain. .
Untuk trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam minyak trafo
sebagai media pendingin. Banyaknya lilitan akan menentukan besar
tegangan dan arus yang ada pada sisi sekunder.Kadang kala
transformator memiliki kumparan tertier. Kumparan tertier diperlukan
untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk
kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta.
Kumparan tertier sering  juga untuk dipergunakan penyambungan
peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan
reactor shunt.

1| P a g e
https://panduanteknisi.com/pengertian-transformator-dan-cara-kerjanya.html

b. Inti Besi; dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang


berguna untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Inti besi ini juga diberi isolasi untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus
eddy “Eddy Current”.

c. https://panduanteknisi.com/pengertian-transformator-dan-cara-kerjanya.html
Minyak Trafo; berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.Minyak trafo
mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan mempunyai
daya tegangan tembus tinggi. Pada power transformator, terutama yang
berkapasitas besar, kumparan-kumparan dan inti besi transformator
direndam dalam minyak-trafo. Syarat suatu cairan bisa dijadikan sebagai
minyak trafo adalah  sebagai berikut:
1) Ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm )
2) Berat jenis harus kecil, sehingga partikel-partikel inert di dalam
minyak dapat mengendap dengan cepat
3) Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik Titik nyala yang
tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
4) Tidak merusak bahan isolasi padat
5) Sifat kimia yang stabil

http://3.bpblogspot.com/-
vbZ8D5hbpXQ/WOCkgbbLoul/AAAAAAAABSU/v9BCdazLgKsoOID5N6qn03aTfLe-
k44SwCK4B/s1600/Tabel%2Bminyak%2Bisolasi%2B1.jpg

1| P a g e
d. Bushing; sebuah konduktor (porselin) yang menghubungkan kumparan
transformator dengan jaringan luar. Bushing diselubungi dengan suatu
isolator dan berfungsi sebagai konduktor tersebut dengan tangki
transformator. Selain itu juga bushing juga berfungsi sebagai pengaman
hubung singkat antara kawat yang bertegangan dengan tangki trafo.

https://centrado.
co.id/trafo-
medium-
voltage/aksesori
s-trafo-
distribusi.html

e. Tangki dan Konservator (khusus untuk transformator basah); pada


umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo
ditempatkan di dalam tangki baja. Tangki trafo-trafo distribusi
umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin ( cooling fin ) yang
berfungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga penyaluran
panas minyak pada saat konveksi menjadi semakin baik dan efektif
untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan
konservator.

2. Bagian Pendukung
a. Peralatan Pendingin ; pada inti besi dan kumparan-kumparan akan
timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas
tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak
isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang
berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin
untuk menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada
sistem pendingin dapat berupa: udara/gas, minyak dan air.

1| P a g e
https://smartbrain555.wordpress.com/2015/01/22/transformator-tenaga/amp/
b. Tap Changer; yaitu suatu alat yang berfungsi untuk merubah kedudukan
tap (sadapan) dengan maksud mendapatkan tegangan keluaran yang
stabil walaupun beban berubah-ubah. Tap changer selalu diletakkan
pada posisi tegangan tinggi dari trafo pada posisi tegangan tinggi. Tap
changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau
dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya.

https://alineasinad
ra.wordpress.com/
2012/03/11/0n-
load-tap-changer-
oltc/amp/

c. Peralatan Proteksi; peralatan yang mengamankan trafo terhadap bahaya


fisis, elektris maupun kimiawi. Yang termasuk peralatan proteksi
transformator antara lain sebagai berikut:
1) Rele Bucholz; yaitu peralatan rele yang dapat mendeteksi dan
mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan
gas. Di dalam transformator, gas mungkin dapat timbul akibat
hubung singkat antar lilitan (dalam phasa/ antar phasa), hubung
singkat antar phasa ke tanah, busur listrik antar laminasi, atau busur
listrik yang ditimbulkan karena terjadinya kontak yang kurang baik.
2)  Rele tekanan lebih; peralatan rele yang dapat mendeteksi gangguan
pada transformator bila terjadi kenaikan tekanan gas secara tiba-tiba
dan an langsung mentripkan CB pada sisi upstream-nya.
3) Rele diferensial; rele yang dapat mendeteksi terhadap gangguan
transformator apabila terjadi flash over antara kumparan dengan
kumparan, kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di
dalam kumparan ataupun antar kumparan.
4) Rele beban lebih; rele ini berfungsi untuk mengamankan trafo
terhadap beban yang berlebihan dengan menggunakan sirkit
simulator yang dapat mendeteksi lilitan trafo yang kemudian apabia
terjadi gangguan akan membunyikan alarm pada tahap pertama dan
kemudian akan menjatuhkan PMT.
5) Rele arus lebih; rele ini berfungsi untuk mengamankan transformator
terhadap gangguan hubunga singkat antar fasa didalam maupun
diluar daerah pengaman trafo, juga diharapkan rele ini mempunyai
sifat komplementer dengan rele beban lebih. Rele ini juga berfungsi
sebagai cadangan bagi pengaman instalasi lainnya. Arus berlebih
dapat terjadi karena beban lebih atau gangguan hubung singkat.

1| P a g e
6) Rele fluks lebih; rele ini berfungsi untuk mengamankan
transformator dengan mendeteksi besaran fluksi atau perbandingan
tegangan dan frekwensi.
7) Rele tangki tanah; rele ini berfungsi untuk mengamankan
transformator bila terjadi hubung singkat antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada
transformator.
8) Rele gangguan tanah terbatas; rele ini berfungsi untuk mengamankan
transformator terhadap gangguan tanah didalam daerah pengaman
transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik netral yang
tidak dapat dirasakan oleh rele diferential
9) Rele termis; rele ini berfungsi untuk mengamankan transformator
dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang
ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam rele ini
adalah kenaikan temperatur.
10) Fire Protection, Setiap Trafo Tenaga terisi dengan material yang
mudah terbakar dengan jumlah yang cukup besar dan beresiko
menyebabkan kebaran. Oleh karena itu sangat perlu dilengkapi
dengan peralatan pengamannya.
11) Peralatan Pernapasan (Dehydrating Breather); semacam ventilasi
udara yang berupa saringan silikagel yang akan menyerap uap air.
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar,
maka suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan
tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan
mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki,
sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara
luar akan masuk ke dalam tangki.
12) Indikator; untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka
perlu adanya indikator pada transformator yang antara lain sebagai
berikut:
 indikator kedudukan tap
 indikator permukaan minyak
 indikator sistem pendingin
 indikator suhu minyak

http://blog,unnes.ac.id/antosupri/sistem-proteksi/

1| P a g e
E. Prinsip Kerja Transformator
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang
bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun
berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi
(reluctance) rendah.
Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena
kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer.
Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi
induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena
pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama
(mutualinduction),yang  menyebabkan  timbulnya  fluks  magnet  di  kumparan 
 sekunder,  maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani,
sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).
Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction)
antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang
sederhana,transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara
listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang
mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai
mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang
dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl
(gaya gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum
faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya
gerak listrik (ggl).

https://rumus.co.id/wp-content/uploads/2018/11/lebih-
mempermudah-memahami-transformator.jpg

Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan


sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Vp=Np Vp = tegangan primer (volt) 
Vs  Ns Vs = tegangan sekunder (volt) 
Np = jumlah lilitan primer 
Ns = jumlah lilitan sekunder 

1| P a g e
F. Pemeliharaan Transformator
1. Pemeriksaan Nameplate Trafo
Sebelum pekerjaan pemeliharaan trafo dilaksanakan, prosedur
pelaksanaan pekerjaan yang pertama dilakukan adalah mendata spesifikasi
teknis dari trafo tersebut dengan mengamati (nameplate).
2. Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan fisik trafo secara visual meliputi pemeriksaan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kondisi tangki dari kebocoran atau akibat dari benturan.
b. Pemeriksaan kondisi baut-baut pengikat di bushing
c. Pemeriksaan kondisi bushing primer atau sekunder.
d. Pemeriksaan valve tekanan udara.
e. Pemeriksaan thermometer.
f. Pemeriksaan kondisi tap charger/sadapan.
3. Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi
Setelah pemeriksaan secara visual dilakukan, maka selanjutnya
dilakukan pemeriksaan/pengukuran nilai tahanan isolasi trafo dengan
menggunakan megger (primer-body, sekunder-body dan primer-sekunder),
sehingga dapat dipastikan jenis kerusakan dan bagian mana dari trafo yang
mengalami kerusakan.
Dengan melakukan perawatan secara berkala dan pemantauan kondisi
transformator pada saat beroperasi akan banyak keuntungan yang didapat,
antara lain:
 Meningkatkan keandalan dari transformator tersebut.
 Memperpanjang masa pakai.
 Jika masa pakai lebih panjang, maka secara otomatis akan dapat
menghemat biaya penggantian Unit trafo.
Adapun langkah-langkah perawatan dari transformator, antara lain
adalah:
 Pemeriksaan berkala kualitas minyak isolasi.
 Pemeriksaan/pengamatan berkala secara langsung (Visual Inspection)
 Pemeriksaan-pemeriksaan secara teliti (overhauls) yang terjadwal.

Tindakan yang biasa dilakukan pada saat Pemeriksaan Teliti (Overhaul)


a) Perawatan dan pemeriksaan ringan (Minor overhaul), setiap 3 atau 6
tahun.
o on-load tap changers
o oil filtering dan vacuum treatment
o relays dan auxiliary devices.
b) Perawatan dan pemeriksaan teliti (Major overhaul)
o Secara teknis setidaknya 1 kali selama masa pakai.
o pembersihan, pengencangan kembali dan pengeringan.
c) Analisa kimia
o analisa kertas penyekat/laminasi (sekali setiap 10 tahun)
d) Pengujian listrik (Electrical Test) untuk peralatan;
o power transformer
o bushings

1| P a g e
o Transformator ukur (measurement transformator)
o breaker capacitors
Pengujian listrik (electrical test) dilakukan setidaknya setiap 6 - 9 tahun.
Pengujian yang dilakukan meliputi;
 Doble measurements
 PD-measurement
 Frequency Responce Analysis, FRA
 voltage tests
Penyebab Hubung Singkat didalam Transformator, antara lain:
 Gangguan hubung singkat antar lilitan karena rusaknya laminasi.
 Perubahan kandungan gas H2, CH4, CO, C2H4 dan C2H2
4. Pemeriksaan Kondisi Transformator Saat Beroperasi
Pada saat transformator beroperasi ada beberapa pemeriksaan dan
analisa yang harus dilakukan, antara lain
a. Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi transformator, meliputi:
 Tegangan tembus (breakdown voltage)
 Analisa gas terlarut (dissolved gas analysis, DGA)
 Analisa minyak isolasi secara menyeluruh (sekali setiap 10 tahun)
 Pemeriksaan dan analisa kandungan gas terlarut (Dissolved gas
analysis, DGA), untuk mencegah terjadinya:(partial) discharges,
Kegagalan thermal (thermal faults), Deteriorasi /pemburukan kertas
isolasi/laminasi.
 Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi secara menyeluruh, meliputi:
power factor (cf. Tan δ), kandungan air (water content),
neutralisation number, interfacial tension, furfural analysis dan
kandungan katalisator negatif (inhibitor content)
b. Pengamatan dan Pemeriksaan Langsung (Visual inspections)
 Kondisi fisik transformator secara menyeluruh.
 Alat-alat ukur, relay, saringan/filter dll.
 Pemeriksaan dengan menggunakan sinar infra-merah (infrared
monitoring) setiap 2 tahun sekali.
G. Pengakplikasian Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang
memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal
radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka
diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt
menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang
memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik
dan sebagainya.
Penggunaan ttrafo dimanapun adalah sama, khusunya trafo daya yaiu
sebagai penaik atau penurun tegangan, menyesuaikan tegangan dari mesin itu
sendiri.

1| P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demikian karya tulis yang telah kami susun dengan semaksimal
mungkin, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan dalam penyusunan ini baik mengenai struktur, tatabahasa,
serta uraiannya.
Kami berharap agar pengalaman ini dapat memberikan pelajaran
untuk meningkatkan kwalitas dimasa yang akan datang terutama
mengenai penyusunan karya tulis, dan dari karya tulis ini yang telah
kami susun.
3.2 Saran
a. Manfaatkanlah waktu dengan sebaik – baiknya.
b. Jangan mudah putus asa bila mengalami kegagalan.
c. Bekerjalah dengan penuh ketelitian.
Dan penulis mengucapkan Terimakasih kepada segenap pihak yang
terkait baik instruktur pembimbing, teman satu jurusan yang telah
memberikan dukungan moril maupun materi guna kesuksesan penyusunan
karya tulis ini.

1| P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Agus F. Suyatno, Teknik Listrik Motor & generator Arus Bolak Balik, 1984
http://sinardunia1234.blogspot.com/2017/02/contoh-pembuatan-makalah-kelompok-fisika.html

https://rumus.co.id/transformator/

http://kampus-hijau-tridarma.blogspot.com/2015/05/makala-transformator.html

http://makalah-beta.blogspot.com/2016/02/makalah-transformator-pemeliharaan.html

http://blog,unnes.ac.id/antosupri/sistem-proteksi/

https://www.academia.edu/35605317/MAKALAH_TRANSFORMATOR.docx

1| P a g e

Anda mungkin juga menyukai