Anda di halaman 1dari 23

Laporan Transformator

Laporan Transformator

Course: Fisika Dasar II (FD2) 939 documents

University: Universitas Jember

Info
Laporan Transformator

LAPORAN PRAKTIKUM

TRANSFORMATOR

Nama Praktikan : Diaz Syafril Dwi Anggi

NIM : 211810201080

Fakultas/ Jurusan : MIPA/FISIKA

Hari/Tanggal : 12 Mei 2022

Nama Asisten : M. Faisal Rizky Pratama (18-33)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Laporan Transformator

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


DAFTAR TABEL ................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7
2.1 Sejarah ...................................................................................................... 7
2.2 Definisi ..................................................................................................... 7
2.3 Formula .................................................................................................. 10
BAB 3 METODE PRAKTIKUM ......................................................................... 12
3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................... 12
3.2 Desain Eksperimen ................................................................................. 12
3.3 Metode Analisis Data ............................................................................. 14
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 16
4.1 Hasil ........................................................................................................ 16
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 16
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 20
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20
5.2 Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
Laporan Transformator

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Transformator……………………………………16
Laporan Transformator

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan


mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi -
elektromagnet tanpa mengubah frekuensinya. Pada umumnya transformator terdiri
dari sebuah inti,yang terbuat dari besi berlapis,dan dua buah kumparan, yaitu
kumparan primer dan kumparan skunder. Biasanya kumparan terbuat dari
kawat tembaga yang dibelit seputar ”kaki” inti transformator. Secara umum
dapat dibedakan dua jenis transformator menurut konstruksinya, yaitu tipe inti
dan tipe cangkang. Pada tipe inti terdapat dua kaki dan masing-masing kaki
dibelit oleh satu kumparan. Sedangkan tipe cangkang mempunyai tiga buah kaki,
dan hanya kaki yang tengah - tengah dibelit oleh kedua kumparan (Kadir, 1991).

Praktikum ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja praktikum, dimana
akan menyusun kumparan dengan susunan sekunder, saklar jembatan penghubung
serta inti U dan I lalu dihubungkan dengan catu daya. Praktikum ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui prinsip kerja dari transformator serta mengetahui
tegangan keluaran dari jumlah lilitan sekunder yang divarisasi. Dilakukannya
praktikum ini dapat menambah wawasan serta ilmu mengenai transformator dan
fisika lebih mendalam.

Percobaan ini akan membahas tentang prinsip kerja transformator step-up dan
step-down. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan
sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai
penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan
dalam transmisi jarak jauh. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
Laporan Transformator

2 Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Percobaan ini juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan
sekunder terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan. Percobaan ini juga
menggunakan variasi kumparan yaitu meliputi kumparan primer dan kumparan
sekunder.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada Praktikum Transformator adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja transformator step up dan transformator step
down?.
2. Bagaimana pengaruh variasi jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan
keluaran yang dihasilkan?.
1.3 Tujuan
Tujuan pada Praktikum Transformator adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari prinsip kerja transformator step up dan transformator step
down.
2. Mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan
keluaran yang dihasilkan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum transformator dalam kehidupan sehari-hari yaitu
menaikkan tegangan arus listrik. Namun, hampir semua alat yang
menggunakan listrik memakai transformator. Transformator memegang
peranana penting dalam transmisi listrik. Pembangkit listrik sering kali berada
jauh dari area metropolitan. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil seringkali
berada jauh dari kota karena kekurangan tempat untuk mencegah peningkatan
polusi udara. Oleh sebab itu, listrik seringkali harus ditransmisi melalui jarak
yang jauh. Pada jalur transmisi selalu terdapat kerugian daya, dan kerugian ini
dapat ditekan jika daya transmisi pada tegangan tinggi, menggunakan
transformator. Transformator juga banyak digunakan pada peralatan.
Misalnya, agar busi dapat berpijar dibutuhkan suatu transformator step up
untuk menaikkan tegangan dari 12 volt menjadi ribuan volt. Tegangan ini juga
Laporan Transformator

mampu memijarkan campuran udara dalam silinder mesin, tidak hanya itu
fungsi transformator ini juga digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo
jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada
perangkat elektronika seperti trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV,
dll.Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk
menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor. Praktikan juga
mampu mengetahui prinsip kerja transformator step up dan transformator step
down dan mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan sekunder terhadap
tegangan keluaran yang dihasilkan
Laporan Transformator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Transformator atau trafo merupakan alat yang dapat berfungsi mentransfer
energi listrik dari sirkuit listrik satu ke sirkuit listrik lainnya melalui dua konduktor
secara induktf. Konduktor listrik dalam trafo berupa gulungan-gulungan
(kumparan) trafo itu sendiri, yakni kumparan pertama (primer) dan kumparan
kedua (sekunder). Sebuah trafo terdiri dari satu inti (yang berbahan besi berlapis)
dan dua buah kumparan (primer dan sekunder). Prinsip kerja trafo yakni induksi
elektromagnetik, ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday pada tahun 1831.
Michael Faraday menemukan bahwa interaksi antara medan magnet dengan
rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak listrik. Fenomena inilah yang
sekarang kita sebut induksi elektromagnetik. Kemudian beliau merumuskan
sebuah persamaan sebagai hukum dasar elektromagnetik untuk memprediksi
fenomena induksi elektromagnetik tersebut. Hukum ini lebih dikenal dengan
nama Hukum Induksi Faraday (faraday's law of induction). Kemudian, Faraday
melakukan percobaan pertamanya terkait induksi antara kumparan-kumparan
kabel, termasuk melilitkan kabel pada sebuah cincin besi, yang menciptakan
nenek moyangnya trafo. Akan tetapi saat itu Faraday hanya mengaplikasikan satu
arus pada trafo pertamanya. Trafo pertama yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari diciptakan oleh Nicholas Callan di Irlandia pada tahun
1836. Ia adalah salah satu peneliti pertama yang menyadari prinsip bahwa semakin
banyak kumparan kabel kedua, semakin besar medan elektromagnetik yang
dihasilkan. Kumparan induksi berkembang sejalan dengan penelitian dan
percobaan demi percobaan yang dilakukan oleh para penemu dan ilmuwan dalam
rangka mendapatkan tegangan listrik yang lebih tinggi lagi. Selanjutnya, berbagai
penemuan dan modifikasi dalam percobaan-percobaan membuat trafo yang
paripurna muncul, seperti inovasi dan penggunaan listrik AC pada tahun 1850 dan
pembuatan trafo spesifik yang mengacu pada generator listrik AC oleh George
Westinghouse dan William Stanley di tahun 1885 (Giancoli, 2004).
2.2 Definisi
Laporan Transformator

2.2.1 Transformator
Transformator adalah suatu peralatan mesin listrik statis
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik untuk
menyalurkan tenaga/daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain tanpa merubah frekuensi. Pada
umumnya transformator terdiri dari 2 belitan yaitu belitan primer
dan belitan sekunder, dan ada juga transformator yang secara
khusus memiliki belitan tersier sehingga menjadi 3 belitan. Bagian
utama transformator adalah dua buah kumparan yang keduanya
dililitkan pada sebuah inti besi lunak. Kedua kumparan tersebut
memiliki jumlah lilitan yang berbeda. Kumparan yang dihubungkan
dengan sumber tegangan AC. Dalam teknik tenaga listrik
pemakaian transfornator dikelompokkan menjadi :
1. Transformator daya, Transformator daya memiliki peranan
sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Transformator daya
digunakan untuk menyalurkan daya dari generator bertegangan
menengah ke transmisi jaringan distribusi. Kebutuhan
transformator daya bertegangan tinggi dan berkapasitas besar,
menimbulkan persoalan dalam perencanaan isolasi, ukuran
bobotnya.
2. Transformator distribusi, Transformator distribusi digunakan
untuk mengubah tegangan menengah menjadi tegangan rendah.
Sebagaimana halnya dengan komponen-komponen lain dari
rangkaian distribusi, rugi-rugi energi dan turun tegangan yang
disebabkan arus listrik mengalir menuju beban merupakan
penentuan untuk pemilihan dan lokasi transformator.
Laporan Transformator

Gambar 2.1 Belitan Transformator


(sumber:Tondok dkk, 2019)

Gambar 2.2 Kumparan Transformator


(sumber: Tondok dkk, 2019)
3. Transformator pengukuran, Dalam prakteknya tidaklah aman
menghubungkan instrumen, alat ukur atau peralatan kendali
langsung ke rangkaian tegangan tinggi. Transformator
Instrumen umumnya digunakan untuk mengurangi tegangan
tinggi dan arus hingga harga aman dan dapat digunakan untuk
kerja peralatan demikian (Kadir, 1984).

Prinsip Kerja Transformator

Transformator akan bekerja berdasarkan prinsip


induksielektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang
membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya
semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
Laporan Transformator

sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke


lilitan sekunder (Badaruddin dan Firdianto, 2016).

Transformator digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga


listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem
tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, dan
ekonomis untuk tiap - tiap keperluan misalnya kebutuhan akan
tegangan tinggi dan pengiriman daya listrik jarak jauh. Sebuah
kawat jika dialiri arus listrik, maka di sekitar kawat berarus tersebut
akan timbul medan magnetik. Jika kawat dibentuk melingkar atau
segi empat, maka kuat medan magnetik yang paling besar berada
pada tengah lingkaran atau segi empat tersebut. Kuat medan
magnetik akan lebih besar jika lilitan dibuat berlapis-lapis
membentuk kumparan. Medan magnetik akan lebih besar lagi jika
di dalam kumparan diberi inti besi, selanjutnya jika pada inti besi
tersebut diberi kumparan yang lain dan kumparan pertama dialiri
arus bolak-balik, maka pada ujung kumparan kedua akan timbul
tegangan bolak-balik pula. Besar tegangan yang terjadi tergantung
jumlah lilitan pada kumparan. Fungsi inti besi ialah untuk
meningkatkan medan magnetik pada arus yang diketahui dan untuk
mengarahkan medan magnetik ini agar seluruh fluks magnetik yang
melalui satu kumparan masuk melalui kumparan lain. Inti besi ini
diberi lapisan untuk mengurangi kerugian arus-pusar. Kerugian
daya lainnya timbul karena pemanasan Joule dalam tahanan yang
kecil dalam kedua kumparan dan histerisis dalam inti besi. Jika
tegangan AC diberikan pada kumparan primer, medan magnet akan
menginduksi tegangan AC pada kumparan sekunder, tetapi
mempunyai nilai yang tak sama dengan tegangan primernya
(Zaelani,2005).

2.3 Formula
2.3.1 Hukum Maxwell
Laporan Transformator

�㕁 = ÿ × Ā...…………………… (2.1)
N = Jumlah lilitan
I = Arus litrik (A)
H = Kuat medan magnit
l = Panjang jalur
Nl = adalah merupakan Gaya gerak Magnit (GGM)
yang merupakan penghasilan flux.
Kuat medan mengasilkan garis Flux yang kerapatannya adalah :
þ = �㔇 × ÿ
B = Kerapatan flux dalam weber/meter2
μ = Permeabilitas dalam weber/ampere turn
(Berahim dan Hamzah, 1991).
2.3.2 Hukum Induksi Faraday
Hukum induksi yang digunakan pada prinsip kerja transformator
adalah hukum induksi Faraday.
þ = −�㕁
�㕑Φ
�㕑ā
.…………………… (2.2)

E = Gaya gerak listrik (ggl) dalam volt


N = Jumlah lilitan
= Flux dalam weber
Dt = unsur waktu
− = Arah tegangan terinduksi berlawanan dengan
tegangan sumber yang membangkitkannya.
(Berahim dan Hamzah, 1991).
Laporan Transformator

BAB 3 METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan Pada Praktikum Transformator adalah sebagai
berikut:
1. Kumparan 1000 lilitan, digunakan untuk mengalirkan arus dan
tegangan secara bolak-balik.
2. Kumparan 500 lilitan, digunakan untuk mengalirkan arus dan tegangan
secara bolak-balik.
3. Kumparan 250 lilitan, digunakan untuk mengalirkan arus dan tegangan
secara bolak-balik.
4. Intibesi U, digunakan untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
5. Intibesi I, digunakan untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
6. Papan rangkaian, digunakan sebagai tempat pemasangan rangkaian.
7. Kabel penghubung, digunakan untuk menghubungkan arus listrik dari
catu daya ke papan rangkaian.
8. Jembatan penghubung, digunakan sebagai penghubung pada papan
rangkaian.
9. Saklar 1 kutub, digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan
suatu hantaran listrik.
10. Catu daya, digunakan untuk menentukan jumlah tegangan yang masuk
pada rangkaian.
11. Multimeter, digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial
atau tegangan.
3.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen pada praktikum Pada Praktikum Transformator adalah
sebagai berikut:
1. Diagram Alir
Praktikum 1 :
Laporan Transformator

2. Prosedur Percobaan
Berikut adalah prosedur percobaan Pada Praktikum Transformator :
Praktikum 1 :
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1
Laporan Transformator

Gambar 3.1 Rancangan Praktikum Transformator


(sumber: Tim Penyusun, 2022)

2. Gunakan kumparan 500 lilitan sebagai kumparan primer dan


kumparan 1000 lilitan sebagaikumparan sekunder.
3. Posisikan saklar dalam keadaan terbuka.
4. Gunakan multimeter sebagai voltmeter dengan batas ukur 50 V AC.
5. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan PLN (alat masuh dalam
keadaan off) dan putar pada skala tegangan 3 V AC.
6. Tutuplah saklar sehingga rangkaian dalam keadaan terhubung
dengan catu daya, kemudian catatlah hasil pengukuran yang terbaca
pada voltmeter.
7. Buka saklar (posisikan pada angka 0), kemudian ubah tegangan
keluaran dari catu daya pada skala 6 V AC.
8. Lakukan kembali langkah 6 dan catat hasilnya pada tabel
pengamatan.
9. Tukar kumparan 1000 lilitan dengan kumparan 250 lilitan.
10. Lakukan kembali langkah 7 dan 8 dengan mengubah tegangan
keluaran catu daya menjadi 9 dan 12 V AC.

3. Variabel Eksperimen
Berikut adalah variabel eksperimen yang terdapat pada praktikum Pada
Praktikum Transformator :
a. Variabel Bebas : Tegangan catu daya dan jumlah lilitan kumparan
b. Variabel Terikat : Nilai voltmeter
c. Variabel Kontrol : Rangkaian percobaan
3.3 Metode Analisis Data
1. Rumus ralat yang digunakan sebagai berikut :
�㕆ā�㕎Ă�㕎 �㕦�㕎�㕛�㕔 ýÿþÿ�㕛Āÿā
�㕉�㕜Ăā = × �㕉ĀÿāÿĀ Ă�㕘Ăÿ
þ�㕎þ�㕎ý ýā�㕎Ă�㕎 �㕝þ�㕛ÿ�㕛Āÿā
Laporan Transformator

)2 − �㕉�㕜Ăā
∑(�㕉�㕜Ăā−�㕖
∆�㕉�㕜Ăā = √
�㕛 − 1
menentukan I, K dan AP gunakan persamaan berikut
∆�㕉�㕜þý
Ā= × 100%
�㕉�㕜þý

�㔾 = 100% − I
∆�㕉�㕜Ăā
ý�㕃 = 1 − log( )
�㕉�㕜Ăā
Laporan Transformator

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Transformator

500 1000 6,12 ± 0,11


3
1000 250 1,52 ± 0,11
500 1000 18,60 ± 0,89
9
1000 250 2,12 ± 0,11
500 1000 24,60 ± 0,55
12
1000 250 3,12 ± 0,11

4.2 Pembahasan
Transformator adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pengubah
level tegangan, bisa menurunkan atau menaikkan level tegangan.
Transformator atau disingkat trafo umumnya berbentuk kotak yang dibuat dari
bahan lempengan besi atau ferit yang dililit 2 kawat tembaga berisolali.
Transformator berisi 2 gulungan kawat tembaga berisolasi yang masing masing
diberi nama primer dan sekunder. Gulungan primer sebagai terminal input trafo
dan gulungan sekunder sebagai terminal output trafo. Jika input trafo diberikan
tegangan AC (DC tidak bisa, karena tidak memiliki frekuensi) maka gulungan
primer akan membuat medan elektromagnetik di lempengan besi/ferit yang
kemudian menginduksi gulungan sekunder hingga menghasilkan kembali
tegangan listrik. Proses induksi ini juga dikenal dengan hukum faraday.
Transformator sebagai komponen listrik sebenarnya transformer dapat
dianggap sebagai komponen listrik daripada komponen elektronik, karena
pengaplikasiannya. Sebuah transformator pada dasarnya statis (atau stasioner),
Trafo bekerja pada prinsip hukum Faraday dengan menciptakan induksi maka
akan dihasilkan energi listrik dari satu nilai ke nilai yang lain. Sebuah
transformator beroperasi pada prinsip-prinsip induksi elektromagnetik. Induksi
adalah proses dimana kumparan kawat magnetis menginduksi tegangan
Laporan Transformator

kumparan lain yang terletak di dekatnya. Transformator fasa tunggal pada


dasarnya terdiri dari dua kumparan kawat listrik, satu disebut "Primary
Winding" dan yang lain "Secondary Winding". Dalam tegangan transformator
fase tunggal primer biasanya berada disisi tegangan yang lebih tinggi. Kedua
kumparan tidak saling tersambung satu sama lain tetapi di lilit bersama-sama
di sekitar sirkuit besi magnet tertutup disebut "inti". Dua gulungan kumparan
elektrik terisolasi satu sama lain akan tetapi magnetis yang timbul mampu
mengalir melalui inti yang memungkinkan daya listrik juga akan ditransfer dari
satu kumparan ke kumparan yang lain. Jadi ketika arus listrik melewati
gulungan primer akan ada aliran medan magnet yang akan menginduksi
tegangan di gulungan sekunder. Sehingga dapat diperjelas bahwasannya
terminal input (Vin) terdapat pada kumparan primer. Terminal output (Vout)
terdapat pada tegangan sekunder. Tegangan listrik yang diubah dihubungkan
dengan terminal input. Adapun hasil pengubahan tegangan diperoleh pada
terminal output. Pada penjelasan diatas kita dapat memaparkan agar lebih jelas
apa itu Vin dan Vout, namun pada rumusan pertama tentang hubungan antara
Vin dan Vout pada transformator dengan memaparkan hasil yang terdapat pada
tabel hasil yaitu dengan nilai Vin sebesar 3 volt dihasilkan nilai Vout sebesar
6,12±0,11 dan 1,52±0,11. Kemudian nilai Vin yang kedua sebesar 9 volt
dihasilkan Vout sebesar 18,60±0,89 dan 2,12±0,11. Nilai Vin yang ketiga
sebesar 12 volt didapatkan nilai Vout sebesar 24,60±0,55 dan 3,12±0,11.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan Vin dan Vout yaitu berbanding
lurus. Jika semakin besar nilai Vin maka nilai Vout juga semakin tinggi pula,
begitupula sebaliknya jika nilai Vin bernilai kecil maka nilai Vout nya pun juga
rendah.
Pada perbobaan transformator dikenal dengan Np dan Ns. Transformator
merupakan sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC.
Sebuah transformator memiliki dua kumparan yang dinamakan kumparan yang
dinamakan kumparan primer dan kumparan sekumder. Trafo memiliki dua
terminal yaitu terminal input dan terminal output pada kumparan sekunder.
Transformator ada trafo step-up dan step-down. Trafo step-up adalah
Laporan Transformator

transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC, sedangkan trafo


step-down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
AC. Pada trafo step up nilai tegangan pada kumparan sekunder lebih besar
dibandinkan dengan tegangan pada kumparan primer (Vs>Vp), jumlah lilitan
pada kumparan primer lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah lilitan
primer (Ns>Np), kuat arus listrik pada kumparan sekunder kurang dari kuat
arus pada kumparan primer (Is < Ip). Sedangkan step down yaitu nilai-nilai
tegangan pada kumparan sekunder lebih kecil atau kurang dibandingkan
dengan tegangan pada kumparan primer (Vs<Vs), jumlah lilitan pada
kumparan primer lebih kecil atau kurang jika dibandingkan dengan jumlah
lilitan primer (Ns<Np) dan kuat arus listrik pada kumparan sekunder lebih
besar dari kuat arus pada kumparan primer (Is > Ip).
Pada percobaan tersebut pengaruh Np dan Ns yaitu tergantung pada jumlah
lilitan. Jumlah lilitan tersebut sebanding dengan jumlah tegangan. Hal tersebut
mengacu pada persamaan umum dalam transformator. Pada transformator
jumlah lilitan pada kumparan primer sama dengan jumlah lilitan kumparan
sekunder. Namun, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak lilitan sekunder,
semakin besar tegangan sekunder. Perbandingan tegangan kumparan sekunder
Vs dengan kumparan primer Vp sama dengan perbandingan jumlah lilitan
kedua kumparan yaitu Ns dan Np.
Nilai Np dan Ns sangat berpengaruh pada nilai Vout. Pada Vin (Volt)
sebesar 3 volt dengan nilai Np sebesar 500 dan 1000, kemudian nilai Ns sebesar
1000 dan 250 sehingga dihasilkan nilai Vout yaitu sebesar 6,12±0,11 dan
1,52±0,11. Pada Vin (Volt) sebesar 9 volt dengan nilai Np sebesar 500 dan
1000, kemudian nilai Ns sebesar 1000 dan 250 sehingga dihasilkan nilai Vout
yaitu sebesar 18,60±0,89 dan 2,12±0,11. Pada Vin (Volt) sebesar 12 volt
dengan nilai Np sebesar 500 dan 1000, kemudian nilai Ns sebesar 1000 dan
250 sehingga dihasilkan nilai Vout yaitu sebesar 24,60±0,55 dan 3,12±0,11.
Dari penjelasan yang terdapat pada tabel hasil kemudian dipaparkan pada
pembahasan yang kedua bahwa pengaruh Np dan Ns sangatlah berpengaruh
karena semakin besar nilai Np dan Ns yang didukung dengan nilai Vin maka
Laporan Transformator

hasil dari Vout pun semakin besar. Hal tersebut disebabkan tegangan total yang
diinduksikan pada kumparan sekunder merupakan jumlah dari tegangan tiap
tiap lilitan.
Teori dasar sebuah transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
kerangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnetik atau dengan kata lain Transformator atau bisa
disebut dengan trafo adalah alat untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah dan digunakan untuk memindahkan energi dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya tanpa mengubah frekuensi.
Trnasformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak
jauh.
Pada percobaan transformator, praktikan melakukan pengukuran kuat arus
primer, teganagn primer, dan tegangan sekunder. Pengukuran tersebut
menggunakan tiga transformator denga lilitan 1000, 250 dan 500 lilitan, dan
dihubungkan dengan sumber arus pada power supply sebesar 3 volt, 9 volt, dan
12 volt. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali dengan mengubah-ubah
besar sumber arus pada power supply, untuk kuat arus menggunakan
amperemeter, dan tegangan menggunakan voltmeter. Selain dengan
pengukuran juga dilakukan perhitungan kuat arus primer, tegangan primer dan
tegangan sekunder secara teori. Setelah didapatkan hasil perhitungan. Setelah
dibandingkan ternyata didapatkan hasil bahwa nilai tegangan primer hasil
pengukuran lebih besar dari hasil perhitungan. Lalu untuk tegangan sekunder
hasil pengukuran lebih rendah dari hasil perhitungan. Sehingga hasil
perhitungan dengan teori yang ada yaitu sebanding atau sesuai. Namun
mungkin ada beberapa yang kurang sesuai karena terkendala metode
pembulatan yang digunakan ketika perhitungan, sehingga dapat mempengaruhi
hasil akhir perhitungan.
Laporan Transformator

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam praktikum kali ini adalah :
1. Prinsip kerja transformator sendiri ialah transformator tidak memiliki
bagian yang bergerak, bekerja berdasar kepada hukum Faraday mengenai
induksi dan tidak memiliki padanan arus searah yang sederhana.
Transformator terdiri atas dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan
sekunder yang bersifat induktif.
2. Dapat disimpulkan bahwa Np dan Ns sangatlah berpengaruh dikarenakan
semakin besar nilai Np dan Ns yang didukung dengan nilai Vin maka akan
didapat hasil Vout pun semakin besar. Hal tersebut disebabkan tegangan
total yang diinduksikan pada kumparan sekunder merupakan jumlah dari
tegangan tiap tiap lilitan.
3. Pengaplikasian transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik
jarak jauh.
5.2 Saran
Diharapkan kepada para praktikan agar lebih serius lagi dalam melakukan
percobaan dan memahami betul prosedur percobaan agar di peroleh hasil yang
memuaskan serta hendaknya memastikan alat-alat praktikum yang digunakan
dalam keadaan baik dan tidak rusak sebelum digunakan. Persiapan praktikum
dirasa masih kurang hal tersebut membuat praktikan masih kurang memahami
tentang praktikum tersebut.
Laporan Transformator

DAFTAR PUSTAKA

Badaruddin dan F. A. Firdianto. 2016. Analisa Minyak Transformator Pada


Transformator Tiga Fasa Di Pt X. Jurnal Teknologi Elektro. 7(2): 72-83
Berahim dan Hamzah. 1991. Pengantar Teknik Tenaga Listrik. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
Kadir, A. 1991. Pembangkit Tenaga Listrik. Jakarta: UI Press.
Kadir, A. 1984. Pengantar Teknik Tenaga Listrik. Jakarta: LP3ES.
Giancoli, Douglas C. 2004. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Tim penyusun.2020.Petunjuk Praktikum Fisika Dasar 2. Jember: Universitas
Jember.
Tondok, Y., P., L. S. Patras, dan F. Lisi. 2019. Perencanaan Transformator
Distribusi 125 kVA. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. 8(2): 83-92
Zaelani, Ahmad. 2005. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung : Yrama Widya.
Laporan Transformator

LAMPIRAN
No. Vinput Nprimer Nsekunder Vbatas Skala yang Batas skala
ukur ditunjuk penunjuk

1 500 1000 G.1 G.1 G.1


2 500 1000 10 V 6,2 V 10
3 500 1000 10 V 6,0 V 10

4 500 1000 10 V 6,0 V 10

5 500 1000 10 V 6,2 V 10


3 (volt)
6 1000 250 10 V 1,6 V 10

7 1000 250 10 V 1,6 V 10

8 1000 250 10 V 1,4 V 10


9 1000 250 10 V 1,4 V 10

10 1000 250 10 V 1,6 V 10


11 500 1000 50 V 18 V 50
12 500 1000 50 V 18 V 50
13 500 1000 50 V 20 V 50

14 500 1000 50 V 19 V 50

15 500 1000 50 V 18 V 50
9 (volt)
16 1000 250 10 V 2,2 V 10

17 1000 250 10 V 2,0 V 10

18 1000 250 10 V 2,0 V 10


19 1000 250 10 V 2,2 V 10

20 1000 250 10 V 2,2 V 10


21 500 1000 50 V 25 V 50
22 12 500 1000 50 V 25 V 50
23 (volt) 500 1000 50 V 24 V 50

24 500 1000 50 V 25 V 50

Anda mungkin juga menyukai