Laporan Transformator
Info
Laporan Transformator
LAPORAN PRAKTIKUM
TRANSFORMATOR
NIM : 211810201080
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Laporan Transformator
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Transformator……………………………………16
Laporan Transformator
BAB I PENDAHULUAN
Praktikum ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja praktikum, dimana
akan menyusun kumparan dengan susunan sekunder, saklar jembatan penghubung
serta inti U dan I lalu dihubungkan dengan catu daya. Praktikum ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui prinsip kerja dari transformator serta mengetahui
tegangan keluaran dari jumlah lilitan sekunder yang divarisasi. Dilakukannya
praktikum ini dapat menambah wawasan serta ilmu mengenai transformator dan
fisika lebih mendalam.
Percobaan ini akan membahas tentang prinsip kerja transformator step-up dan
step-down. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan
sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai
penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan
dalam transmisi jarak jauh. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
Laporan Transformator
2 Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Percobaan ini juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan
sekunder terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan. Percobaan ini juga
menggunakan variasi kumparan yaitu meliputi kumparan primer dan kumparan
sekunder.
mampu memijarkan campuran udara dalam silinder mesin, tidak hanya itu
fungsi transformator ini juga digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo
jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada
perangkat elektronika seperti trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV,
dll.Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk
menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor. Praktikan juga
mampu mengetahui prinsip kerja transformator step up dan transformator step
down dan mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan sekunder terhadap
tegangan keluaran yang dihasilkan
Laporan Transformator
2.1 Sejarah
Transformator atau trafo merupakan alat yang dapat berfungsi mentransfer
energi listrik dari sirkuit listrik satu ke sirkuit listrik lainnya melalui dua konduktor
secara induktf. Konduktor listrik dalam trafo berupa gulungan-gulungan
(kumparan) trafo itu sendiri, yakni kumparan pertama (primer) dan kumparan
kedua (sekunder). Sebuah trafo terdiri dari satu inti (yang berbahan besi berlapis)
dan dua buah kumparan (primer dan sekunder). Prinsip kerja trafo yakni induksi
elektromagnetik, ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday pada tahun 1831.
Michael Faraday menemukan bahwa interaksi antara medan magnet dengan
rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak listrik. Fenomena inilah yang
sekarang kita sebut induksi elektromagnetik. Kemudian beliau merumuskan
sebuah persamaan sebagai hukum dasar elektromagnetik untuk memprediksi
fenomena induksi elektromagnetik tersebut. Hukum ini lebih dikenal dengan
nama Hukum Induksi Faraday (faraday's law of induction). Kemudian, Faraday
melakukan percobaan pertamanya terkait induksi antara kumparan-kumparan
kabel, termasuk melilitkan kabel pada sebuah cincin besi, yang menciptakan
nenek moyangnya trafo. Akan tetapi saat itu Faraday hanya mengaplikasikan satu
arus pada trafo pertamanya. Trafo pertama yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari diciptakan oleh Nicholas Callan di Irlandia pada tahun
1836. Ia adalah salah satu peneliti pertama yang menyadari prinsip bahwa semakin
banyak kumparan kabel kedua, semakin besar medan elektromagnetik yang
dihasilkan. Kumparan induksi berkembang sejalan dengan penelitian dan
percobaan demi percobaan yang dilakukan oleh para penemu dan ilmuwan dalam
rangka mendapatkan tegangan listrik yang lebih tinggi lagi. Selanjutnya, berbagai
penemuan dan modifikasi dalam percobaan-percobaan membuat trafo yang
paripurna muncul, seperti inovasi dan penggunaan listrik AC pada tahun 1850 dan
pembuatan trafo spesifik yang mengacu pada generator listrik AC oleh George
Westinghouse dan William Stanley di tahun 1885 (Giancoli, 2004).
2.2 Definisi
Laporan Transformator
2.2.1 Transformator
Transformator adalah suatu peralatan mesin listrik statis
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik untuk
menyalurkan tenaga/daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain tanpa merubah frekuensi. Pada
umumnya transformator terdiri dari 2 belitan yaitu belitan primer
dan belitan sekunder, dan ada juga transformator yang secara
khusus memiliki belitan tersier sehingga menjadi 3 belitan. Bagian
utama transformator adalah dua buah kumparan yang keduanya
dililitkan pada sebuah inti besi lunak. Kedua kumparan tersebut
memiliki jumlah lilitan yang berbeda. Kumparan yang dihubungkan
dengan sumber tegangan AC. Dalam teknik tenaga listrik
pemakaian transfornator dikelompokkan menjadi :
1. Transformator daya, Transformator daya memiliki peranan
sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Transformator daya
digunakan untuk menyalurkan daya dari generator bertegangan
menengah ke transmisi jaringan distribusi. Kebutuhan
transformator daya bertegangan tinggi dan berkapasitas besar,
menimbulkan persoalan dalam perencanaan isolasi, ukuran
bobotnya.
2. Transformator distribusi, Transformator distribusi digunakan
untuk mengubah tegangan menengah menjadi tegangan rendah.
Sebagaimana halnya dengan komponen-komponen lain dari
rangkaian distribusi, rugi-rugi energi dan turun tegangan yang
disebabkan arus listrik mengalir menuju beban merupakan
penentuan untuk pemilihan dan lokasi transformator.
Laporan Transformator
2.3 Formula
2.3.1 Hukum Maxwell
Laporan Transformator
�㕁 = ÿ × Ā...…………………… (2.1)
N = Jumlah lilitan
I = Arus litrik (A)
H = Kuat medan magnit
l = Panjang jalur
Nl = adalah merupakan Gaya gerak Magnit (GGM)
yang merupakan penghasilan flux.
Kuat medan mengasilkan garis Flux yang kerapatannya adalah :
þ = �㔇 × ÿ
B = Kerapatan flux dalam weber/meter2
μ = Permeabilitas dalam weber/ampere turn
(Berahim dan Hamzah, 1991).
2.3.2 Hukum Induksi Faraday
Hukum induksi yang digunakan pada prinsip kerja transformator
adalah hukum induksi Faraday.
þ = −�㕁
�㕑Φ
�㕑ā
.…………………… (2.2)
2. Prosedur Percobaan
Berikut adalah prosedur percobaan Pada Praktikum Transformator :
Praktikum 1 :
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1
Laporan Transformator
3. Variabel Eksperimen
Berikut adalah variabel eksperimen yang terdapat pada praktikum Pada
Praktikum Transformator :
a. Variabel Bebas : Tegangan catu daya dan jumlah lilitan kumparan
b. Variabel Terikat : Nilai voltmeter
c. Variabel Kontrol : Rangkaian percobaan
3.3 Metode Analisis Data
1. Rumus ralat yang digunakan sebagai berikut :
�㕆ā�㕎Ă�㕎 �㕦�㕎�㕛�㕔 ýÿþÿ�㕛Āÿā
�㕉�㕜Ăā = × �㕉ĀÿāÿĀ Ă�㕘Ăÿ
þ�㕎þ�㕎ý ýā�㕎Ă�㕎 �㕝þ�㕛ÿ�㕛Āÿā
Laporan Transformator
)2 − �㕉�㕜Ăā
∑(�㕉�㕜Ăā−�㕖
∆�㕉�㕜Ăā = √
�㕛 − 1
menentukan I, K dan AP gunakan persamaan berikut
∆�㕉�㕜þý
Ā= × 100%
�㕉�㕜þý
�㔾 = 100% − I
∆�㕉�㕜Ăā
ý�㕃 = 1 − log( )
�㕉�㕜Ăā
Laporan Transformator
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Transformator adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pengubah
level tegangan, bisa menurunkan atau menaikkan level tegangan.
Transformator atau disingkat trafo umumnya berbentuk kotak yang dibuat dari
bahan lempengan besi atau ferit yang dililit 2 kawat tembaga berisolali.
Transformator berisi 2 gulungan kawat tembaga berisolasi yang masing masing
diberi nama primer dan sekunder. Gulungan primer sebagai terminal input trafo
dan gulungan sekunder sebagai terminal output trafo. Jika input trafo diberikan
tegangan AC (DC tidak bisa, karena tidak memiliki frekuensi) maka gulungan
primer akan membuat medan elektromagnetik di lempengan besi/ferit yang
kemudian menginduksi gulungan sekunder hingga menghasilkan kembali
tegangan listrik. Proses induksi ini juga dikenal dengan hukum faraday.
Transformator sebagai komponen listrik sebenarnya transformer dapat
dianggap sebagai komponen listrik daripada komponen elektronik, karena
pengaplikasiannya. Sebuah transformator pada dasarnya statis (atau stasioner),
Trafo bekerja pada prinsip hukum Faraday dengan menciptakan induksi maka
akan dihasilkan energi listrik dari satu nilai ke nilai yang lain. Sebuah
transformator beroperasi pada prinsip-prinsip induksi elektromagnetik. Induksi
adalah proses dimana kumparan kawat magnetis menginduksi tegangan
Laporan Transformator
hasil dari Vout pun semakin besar. Hal tersebut disebabkan tegangan total yang
diinduksikan pada kumparan sekunder merupakan jumlah dari tegangan tiap
tiap lilitan.
Teori dasar sebuah transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
kerangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnetik atau dengan kata lain Transformator atau bisa
disebut dengan trafo adalah alat untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah dan digunakan untuk memindahkan energi dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya tanpa mengubah frekuensi.
Trnasformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak
jauh.
Pada percobaan transformator, praktikan melakukan pengukuran kuat arus
primer, teganagn primer, dan tegangan sekunder. Pengukuran tersebut
menggunakan tiga transformator denga lilitan 1000, 250 dan 500 lilitan, dan
dihubungkan dengan sumber arus pada power supply sebesar 3 volt, 9 volt, dan
12 volt. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali dengan mengubah-ubah
besar sumber arus pada power supply, untuk kuat arus menggunakan
amperemeter, dan tegangan menggunakan voltmeter. Selain dengan
pengukuran juga dilakukan perhitungan kuat arus primer, tegangan primer dan
tegangan sekunder secara teori. Setelah didapatkan hasil perhitungan. Setelah
dibandingkan ternyata didapatkan hasil bahwa nilai tegangan primer hasil
pengukuran lebih besar dari hasil perhitungan. Lalu untuk tegangan sekunder
hasil pengukuran lebih rendah dari hasil perhitungan. Sehingga hasil
perhitungan dengan teori yang ada yaitu sebanding atau sesuai. Namun
mungkin ada beberapa yang kurang sesuai karena terkendala metode
pembulatan yang digunakan ketika perhitungan, sehingga dapat mempengaruhi
hasil akhir perhitungan.
Laporan Transformator
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam praktikum kali ini adalah :
1. Prinsip kerja transformator sendiri ialah transformator tidak memiliki
bagian yang bergerak, bekerja berdasar kepada hukum Faraday mengenai
induksi dan tidak memiliki padanan arus searah yang sederhana.
Transformator terdiri atas dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan
sekunder yang bersifat induktif.
2. Dapat disimpulkan bahwa Np dan Ns sangatlah berpengaruh dikarenakan
semakin besar nilai Np dan Ns yang didukung dengan nilai Vin maka akan
didapat hasil Vout pun semakin besar. Hal tersebut disebabkan tegangan
total yang diinduksikan pada kumparan sekunder merupakan jumlah dari
tegangan tiap tiap lilitan.
3. Pengaplikasian transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik
jarak jauh.
5.2 Saran
Diharapkan kepada para praktikan agar lebih serius lagi dalam melakukan
percobaan dan memahami betul prosedur percobaan agar di peroleh hasil yang
memuaskan serta hendaknya memastikan alat-alat praktikum yang digunakan
dalam keadaan baik dan tidak rusak sebelum digunakan. Persiapan praktikum
dirasa masih kurang hal tersebut membuat praktikan masih kurang memahami
tentang praktikum tersebut.
Laporan Transformator
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
No. Vinput Nprimer Nsekunder Vbatas Skala yang Batas skala
ukur ditunjuk penunjuk
14 500 1000 50 V 19 V 50
15 500 1000 50 V 18 V 50
9 (volt)
16 1000 250 10 V 2,2 V 10
24 500 1000 50 V 25 V 50