Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH LISTRIK MAGNET

TRANSFORMATOR

Nama Praktikan : Fuad Yusuf E


NIM : 221810201047
Fakultas/Jurusan : MIPA/Fisika
Hari/Tanggal :
Nama Asisten :

LABORATORIUM FISIKA DASAR

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
Daftar gambar............................................................................................................ iii
Daftar tabel.................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
BAB 3 METODE EKSPERIMEN............................................................................ 6
3.1 Alat dan Bahan.........................................................................................6
3.2 Desain Eksperimen.................................................................................. 7
3.2.1 Variabel Eksperimen.......................................................................7
3.2.2 Prosedur Eksperimen...................................................................... 8
3.3 Metode Analisis Data...............................................................................9
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 10
4.1 Hasil......................................................................................................... 10
4.2 Pembahasan..............................................................................................
10
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 12
5.2 Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Transformator........................................................................................ 4


Gambar 3.1 Gambar Rangkaian Transformator.........................................................7
DAFTARiiiTABEL

4.1 Tabel Hasil Praktikum Transformator................................................................. 10


1

BAB 1 PENDAHULUAN
iv

1.1 Latar Belakang


1.2 BAB I PENDAHULUAN
1.3 1.1 Latar Belakang
1.4 Transformator merupakan peralatan mesin listrik stars yang dapal
memindahkan energi dan suatu rangkatan listrik ke rangkaian listrik yang
lain tanpa merubah frekuensi yang bekerja berdasarkan prinsip Induki
elektromagnetik. Penggunaan yang sangat sederhana dan andal itu
merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak- back sangat banyak
dipergunakan untuk pembangkitan dan pe- nyaluran tenaga Ustrik.
Transformator merupakan alat untuk mena- Ikan atau menurunkan
tegangan. Bagian-bagian transformator ter- din atas kumparan primer,
sekunder, dan Inti berilunak. Inti bati lundy berfungsi untux tempat
melingkarnya kumparan primer dan sekunder (Sigid, 2011).
1.5 Praktikum tentang transformator dilakukan untuk memelajari prinsip kerja
transformator step up dan step down serta mengetahui Pengaruh variasi
jumlah tititan serunder ferhadap tegangan yang dihasilkan. Penggunaannya
dalam sistem tenaga memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan
ekonomis untut tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan
tinggi dalam pengiriman daya strik Jarak Jauh. Transformator dalam
bidang elektronika digunakan sebagai gandingan Impedans antara sumber
dan beban, untuk memisahkan say rangkaian dari rangkaian lain, dan untul
morghambat arus searah sambil tetap melakukan arw bolak-balik antara
rangkaian. Transformator pada bidang Industri, digunakan sebagai penaik
tegangan (transformator step up) dan digunakan sebagai penurun tegangan
(step down). Transformator tentunya sangat bermanfaat untuk pemenuhan
kebutuhan manusia.
1.6 Praktikum transformator dilakukan dengan menyusun peralatan Seperti
gambar yang de funjukkan pada modal praktikum. Rangka tersebut terdiri
dan kumparan 500 Curtan (primer), kumparan 1000 lube (sekunder),
saklar, muttimeter (voltmeter) 50 VAG, dan calu daya 3 VAC. Saklar
ditukip dan dibaca hasil pengukuran pada voltmeter. Skala caluday
1.7 3
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Transformator merupakan alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan,Alat ini bekerja dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Bagian -
bagian Transformator terdiri atas kumparan primer , kumparan sekunder , dan inti
besi lunak. Kumparan primer bagian trafo yang terhubung dengan sumber tegangan.
inti besi lunak berfungsi untuk tempat melingkarnya kumparan primer dan sekunder
(Ahmad Zaelani, 2006).
Praktikum tentang transformator dilakukan untuk mempelajari prinsip kerja
tarnsformator step up dan step down serta mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan
sekunder terhadap tegangan yang dihasilkan. Transformator dapat diterapkan pada
power supply atau catu daya. Catu daya adalah alat yang dipakai untuk menghasilkan
tegangan AC yang rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya
antara 2 V hingga 12 V. Adaptor adalah catu daya yang ditambah dengan penyearah
arus. Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang
berupa dioda yang fungsinya yaitu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Praktikum transfromator dilakukan dengan menyusun peralatan seperti
gambar yang ditunjukan pada modul praktikum. Rangkaian tersebut terdiri dari
kumparan 500 lilitan (primer), kumparan 1000 lilitan (sekunder), saklar, multimeter
(voltmeter) 50 VAC, dan catu daya 3 VAC. Saklar ditutup dan dibaca hasil
pengukuran pada voltmeter. Skala catudaya dirubah menjadi 6 VAC dan diukurlagi
pada voltmeter. Dengan menggunakan variasi lilitan kumparan sekunder dan variasi
tegangan catudaya maka kita mengetahui prinsip kerja transformator step up dan step
2
down serta pengaruh jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan yang dihasilkan.
1.8 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan dalam praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana prinsip kerja transformator step up dan transformator step down.
2. Bagaimana pengaruh variasi jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan keluaran
yang dihasilkan .
1.9 Tujuan
Tujuan dari praktikum transfornmator adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui prinsip kerja transformator step up dan transformator step down.
2. Mengetahui pengaruh variasi jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan keluaran
yang dihasilkan.
1.10 Manfaat
Praktikum transformator memiliki manfaat untuk diterapkan dalam alat untuk
menunjang kegiatan sehari-hari. Transformator atau trafo digunakan untuk berbagai
macam tujuan antara lain, menaikkan dan menurunkan tegangan lisitrik, serta
mengalirkan tegangan listrik ke sejumlah alat-alat listrik yang membutuhkan
tegangan listrik yang kecil, seperti bel pintu, mainan mobil listrik, mainan kereta
listrik, dan lain-lain. Selain itu, transfornmator juga meningkatkan tegangan listrik
dengan melakukan transmisi jarak jauh, contohnya tegangan listrik dari generator
pembangkit listrik. Tidak hanya itu, transformator juga berfungsi untuk mengirim
tenaga listrik, pemisah rangkaian, penyesuaian tegangan, serta pemberi tenaga untuk
alat elektronik tertentu.
3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada tahun 1831 Michael Faraday menemukan bahwa interaksi antara medan
magnet dengan rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak listrik. Fenomena
rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak listrik ini disebut dengan induksi
elektromagnetik. Michael Faraday merumuskan sebuah persamaan sebagai hukum
dasar elektromagnetik untuk memprediksi fenomena induksi elektromagnetik tersebut
dan menamakannya sebagai Hukum Induksi Faraday. Sejak ditemukannya induksi
elektromagnetik yaitu pada tahun 1832, seorang ilmuan bernama Joseph Henry
menemukan bahwa perubahan fluks magnet yang cepat pada sebuah kumparan dapat
menghasilkan tegangan listrik yang cukup tinggi. Pada tahun 1836 terciptalah alat
transfomator pertama yang dapat digunakan oleh Nicholas Callan dari hasil
memodifikasi temuan Joseph Henry dengan cara membuat dua buah kumparan. Pada
sebuah transformator atau trafo terdapat dua atau lebih kumparan (coil) yang
mengelilingi sebuah inti (Sutrisno, 1979).
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Fungsi transformator ini sangat
diperlukan sekali dalam sebuah sistem atau rangkaian elektronika. Transformator
berperan dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
yang rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Transformator
bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Transformator ini
berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya terdapat susunan pelat baja.
Transformator terbuat dari bahan kawat tembaga berukuran kecil yang melilit pelat
tersebut yang membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder. Transformator
didalamnya terjadi suatu perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan
diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik gaya
gerak listriik induksi dan arus induksi. Perubahan fluks magnetakan selalu terjadi jika
arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik (Halliday, 2010).
4

Transformator terdiri dari dua macam yaitu transformator step up dan


transformator step down. Transformator step up adalah transformator yang berfungsi
untuk menaikkan tegangan AC. Transformator step up memiliki lebih banyak lilitan
pada kumparan sekunder daripada kumparan primer. Jika lilitan pada kumparan
sekunder lebih banyak daripada lilitan pada lilitan pada kumparan primer, maka
tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer. Transformator step down adalah
transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Transformator step
down memiliki lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit daripada kumparan
primer (Giancoli, 2001).
Vp Np Is
= =
Vs Ns Ip
Ps
η = Pp x 100 %

Keterangan :
Vp = tegangan pada kumparan primer (V)
Vs = tegangan pada kumparan sekunder (V)
Np = banyaknya lilitan pada kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan pada kumparan sekunder
η = Efisiensi transformator (%)
Ps = daya pada kumparan sekunder (W)
Pp = daya pada kumparan primer (W)
Is = kuat arus pada kumparan sekunder (A)
Ip = kuat arus pada kumparan primer (A)
Praktikum transformator jika dibandingkan dengan literatur , maka akan
mengasilkan pernyataan. Nilai perbandingan lilitan primer dan lilitan sekunder sama
dengan perbandingan volt primer dan volt sekunder. Nilai perbandingan kuat arus
sekunder dan primer sama dengan perbandingan volt primer dan vollt sekunder.
5
Prinsip kerja pada trafo didasarkan pada kenyataan bahwa arus bolak-balik dalam
satu rangkaian akan menginduksi (mengimbas) ggl bolak- balik pada rangkaian di
dekatnya karena adanya induktansi bersama antara dua rangkaian yang dihubungkan
oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana,transformator terdiri dari dua buah
kumparan yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu
alur induksi. Kedua kumparan tersebut mempunyai induktansi bersama yang tinggi.
Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks
bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain
menimbulkan ggl induksi (Ahmadun, 2014).

Gambar 2.1 Transformator


( Sumber : Ahmadun, 2014)
6

BAB 3 METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
1. Kumparan 1000 lilitan, untuk menyimpan arus listrik dalam medan magnet yang
dihubungkan pada multimeter dengan 1000 lilitan.
2. Kumparan 500 lilitan, untuk menyimpan arus listrik dalam medan magnet yang
dihubungkan pada multimeter dengan 500 lilitan.
3. Kumparan 250 lilitan, untuk menyimpan arus listrik dalam medan magnet yang
dihubungkan pada multimeter dengan 250 lilitan.
4. Inti besi U,untuk mempermudah jalannya medan magnet serta untuk menyalurkan
suhu panas dari kabel tembaga ke bagian inti logam U.
5. Inti besi I, untuk mempermudah jalannya medan magnet serta untuk menyalurkan
suhu panas dari kabel tembaga ke bagian inti logam I.
6. Papan rangkaian, untuk merangkai semua komponen yang diperlukan atau
dinamakan papan sirkuit.
7. Kabel penghubung merah, kabel untuk menghubungkan kuat arus listrik pada
kumparan.
8. Jembatan penghubung, medium untuk menghantarkan arus listrik pada rangkaian
listrik.
9. Saklar 1 kutub, untuk , menyambung dan memutus arus listrik yang dipasangan
pada papan sirkuit.
10. Catu daya, sebagai sumber tegangan listrik dengan skala tertentu yang dialirkan
pada rangkaian listrik.
11. Multimeter, alat untuk mengukur tegangan listrik, kuat arus listrik, dan tahanan/
hambatan.

3.2 Desain Eksperimen


Desain ekperimen yang diperlukan dalam praktikum transformator adalah
sebagai berikut.

Gambar 3.1 Gambar Rangkaian Transformator


( Sumber : Tim Penyusun Fisika Dasar Lanjutan, 2020 )

3.2.1 Variabel Ekperimen


Ekperimen yang akan dilakukan yaitu transformator terdapat variabel-variabel
yang akan ditentukan. Variabel tersebut antara lain variabel bebas, terikat, dan
kontrol. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat, contohnya lilitan sekunder dan
tegangan yang masuk (input). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, contohnya tegangan yang keluar
(output). Varibel kontrol adalah variabel yang dibatasi dan dikendalikan pengaruhnya
sehingga tidak berpengaruh pada gejala yang sedang diteliti, contohnya tegangan
catudaya dan lilitan primer.

88
3.2.2 Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen yang diperlukan dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.

Start

Disusun semua komponen seperti gambar 2

Digunakan kumparan primer 500 lilitan dan


kumparan sekunder 1000 lilitan

Digunakan multimeter sebagai voltmeter


dengan batas ukur 50 VAC

Catudaya dihubungkan pada


tegangan 3 VAC

Saklar ditutup dan diukur tegangannya


menggunakan voltmeter

Saklar dibuka dan tegangan dirubah


menjadi 6 VAC

Langkah diatas diulangi

Kumparan 1000 lilitan ditukar


dengan kumparan 250 lilitan
Langkah diatas ulang menggunakan variasi
catudaya 9 dan 12 VAC

Hasil 9

3.3 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang diperoleh dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
a. Metode analisis data pada praktikum transformator adalah mengenai perbedaan
antara transformator step up dan step down. Selain itu, kita juga menganalisi
perbandingan besar nilai input dan output pada setiap variasi catudaya dan jumlah
lilitan sekunder yang digunakan. Analisis selanjutnya adalah perbandingan antara
lilitan primer dan lilitan sekunder sama dengan perbandingan tegangan primer
dan tegangan sekunder. Tegangan yang dihasilkan akan memiliki nilai yang
berbeda-beda karena pengaruh variasi lilitan sekunder.
b. Ralat
Ralat yang dipakai pada eksperimen transformator adalah sebagai berikut.
N1
∆V = ∆V1
N2
N1
∆V = ∆V2
N2
Vp Np
Vs
= Ns
skala yang ditunjuk
V output = x V batas ukur
batas skala penunjuk

∆V output =
√ Ɛ (V out x I −V )2
n−1
∆ V output
S= x 100 %
V output
K = 100 % - I
∆ V output
∆P = 1 – log ( ¿
V output

10

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum transformator adalah sebagai berikut.
4.1 Tabel Hasil Praktikum Transformator
V out ± ∆V
No. Vinput Np Ns
out
1 500 1000 6,1 ± 0,067
3
2 1000 250 1,52 ± 0,055
3 500 1000 18,6 ± 0,447
9
4 1000 250 2,12 ± 0,055
5 500 1000 24,6 ± 0,274
12
6 1000 250 3,12 ± 0,055

4.2 Pembahasan
Transformator merupakan alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan
AC. Transformator didalamnya terjadi suatu perubahan fluks magnet pada kumparan
primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya
gerak listrik gaya gerak listriik induksi dan arus induksi. Perubahan fluks magnet
akan selalu terjadi jika arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik.
Praktikum pertama yaitu membahas tentang prinsip kerja transformator step up dan
step down. Transformator step up merupakan transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Hasil data menunjukan bahwa praktikum kali ini
menggunakan variasi lilitan primer (Np) dan lilitan sekunder (Ns) serta variasi
tegangan input. Tegangan input sebesar 3 volt dihubungkan dengan lilitan primer
sebesar 500 dan lilitan sekunder sebesar 1000. Tegangan output yang diukur dengan
voltmeter menghasilkan 6,1 volt. Hal ini sudah sesuai dengan prinsip kerja
transformator step up yaitu jika lilitan primer lebih kecil dari pada lilitan sekunder
11
maka akan menghasilkan tegangan output yang besar juga atau dapat dikatakan
transformator ini menaikkan tegangan AC. Kondisi berbeda jika lilitan primer lebih
banyak daripada lilitan sekunder maka tegangan output yang dihasilkan akan semakin
kecil atau menurun. Hal ini merupakan prinsip kerja transformator step down yang
berfungsi untul menurunkan tegangan AC. Variasi tegangan catudaya (input) akan
mempengaruhi hasil dari tegangan output yang dihasilkan. Hal ini sudah sesaui
dengan persamaan transformator yaitu perbandingan antara lilitan primer dan
sekunder sama dengan perbandingan antara tegangan input dan output.
Pengaruh jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan
yaitu jika lilitan sekunder lebih besar daripada lilitan primer maka tegangan output
yang dihasilkan akan meningkat. Hal ini berbeda jika menggunakan lilitan sekunder
yang lebih sedikit daripada lilitan primer, maka tegangan yang dihasilkan akan
menurun. Semakin besar variasi tegangan catudaya (input) yang digunakan maka
tegangan sekunder (output) yang dihasilkan akan menurun atau naik secara drastis.
Sebagai contoh kita ambil salah satu data dari variasi tegangan catudaya sebesar 12
volt. Lilitan primer yang digunakan sebesar 500 lilitan dan lilitan sekunder sebesar
1000 lilitan. Tegangan sekunder jika diukur pada voltmeter maka akan menghasilkan
tegangan yang naik sebesar 24,6 volt. Kondisi ini akan berbeda jika lilitan sekunder
diganti dengan 250 lilitan dan lilitan primer sebesar 1000. Tegangan yang ditunjukan
pada voltmeter akan semakin menurun sebesar 3,12 volt. Hal ini sudah sesuai dengan
prosedur percobaan dan menghasilkan data yang benar sehingga prinsip transformator
sudah terwakili oleh data-data yang dihasilkan.
12

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
1. Prinsip kerja transformator step up adalah lilitan Ns > Np akan menghasilkan Vp
< Vs. Hal itu menunjukan bahwa lilitan sekunder lebih besar dari lilitan primer
maka akan menghasilkan tegangan sekunder yang besar juga. Transformator step
down adalah lilitan Ns < Np akan menghasilkan Vp > Vs. Lilitan sekunder jika
lebih kecil daripada lilitan primer maka akan menghasilkan tegangan output yang
kecil juga.
2. Pengaruh variasi lilitan sekunder terhadap tegangan output yang dihasilkan adalah
semakin besar lilitan sekunder yang digunakan maka tegangan yang dihasilkan
akan besar juga, sedangkan lilitan sekunder yang digunakan kebih kecil maka
tegangan yang dihasilkan juga akan lebih kecil. Lilitan sekunder berbanding lurus
dengan tegangan sekunder dan lilitan primer berbanding lurus dengan tegangan
primer.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum transformator ini praktikan harus mengecek terlebih
dahulu alat dan bahan agar tidak terjadi konsleting atau kesalahan mengambil data.
Sebaiknya praktikan harus berhati-hati dengan praktikum ini karena berkaitan dengan
aliran listrik. Sebaiknya praktikan dalam membaca jarum voltmeter harus teliti agar
tidak terjadi kekeliruan dalam mengolah data pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadun. 2014. Laporan Praktikum Fisika Dasar II : Transformator. Cirebon :


IAIN Syekh Nurjati
Giancoli, Douglas. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Halliday. 2010. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar : Listrik Magnet dan Termofisika. Bandung : ITB.
Zaelani, Ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya.
Tim Penyusun, 2020. Modul Praktikum Fisika Dasar Lanjutan. Jember :
Universitas Jember
LAMPIRAN

a. Tabel Pengamatan
Tabel pengamatan yang diperoleh dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
Batas
V input N primer N sekunder V batas ukur Skala yang
No. skala
ditunjuk
penunjuk
1 500 1000 10 V 6,2 V 10
2 500 1000 10 V 6,2 V 10
3 500 1000 10 V 6,0 V 10
4 500 1000 10 V 6,0 V 10
5 500 1000 10 V 6,2 V 10
3 (volt)
6 1000 250 10 V 1,6 V 10
7 1000 250 10 V 1,6 V 10
8 1000 250 10 V 1,4 V 10
9 1000 250 10 V 1,4 V 10
10 1000 250 10 V 1,6 V 10
11 500 1000 50 V 18 V 50
12 500 1000 50 V 18 V 50
13 500 1000 50 V 20 V 50
14 500 1000 50 V 19 V 50
15 500 1000 50 V 18 V 50
9 (volt)
16 1000 250 10 V 2,2 V 10
17 1000 250 10 V 2,0 V 10
18 1000 250 10 V 2,0 V 10
19 1000 250 10 V 2,2 V 10
20 1000 250 10 V 2,2 V 10
21 12 (volt) 500 1000 50 V 25 V 50
22 500 1000 50 V 25 V 50
23 500 1000 50 V 24 V 50
24 500 1000 50 V 25 V 50
25 500 1000 50 V 24 V 50
26 1000 250 10 V 3,2 V 10
27 1000 250 10 V 3,0 V 10
28 1000 250 10 V 3,2 V 10
29 1000 250 10 V 3,0 V 10
30 1000 250 10 V 3,2 V 10

b. Tabel Perhitungan

Skala
V batas ukur Batas
No Ns yang
V out V out ∆V
V¿ Np skala I K AP
. (V) ditunju
penunjuk
(V ¿ ¿ out−V out ) ² ¿ out
k
1 10 6,2 10 6,2 0,01

0,010928962
2 10 6,2 10 6,2 0,01

98,91%
1000
500

3 10 6 10 6,0 6,1 0,01 0,067 3


4 10 6 10 6,0 0,01
5 10 6,2 10 6,2 0,01
3
∑ V out =¿24,4 ∑ (V ¿ ¿ out−V out )²=¿ ¿ ¿
(volt) 0,04
6 10 1,6 10 1,6 0,0064

0,036034379
7 10 1,6 10 1,6 0,0064

96,40%
1000

250

8 10 1,4 10 1,4 1,52 0,0144 0,055 2


9 10 1,4 10 1,4 0,0144
10 10 1,6 10 1,6 0,0064

∑ V out =¿7,6 ∑ (V ¿ ¿ out−V out )²=¿ ¿ ¿


0,048
11 9 50 18 50 18 0,36
0,024043742

12 (volt) 50 18 50 18 0,36
97,60%
1000
500

13 50 20 50 20 18,6 1,96 0,447 3


14 50 19 50 19 0,16
15 50 18 50 18 0,36

∑ V out =¿93 ∑ (V ¿ ¿ out−V out )²=¿ ¿ ¿


3,2
16 10 2,2 10 2,2 2,12 0,0064 0,055 3
0,0

97,
1

2
17 10 2 10 2 0,0144

2583597
18 10 2 10 2 0,0144

42%
000

50
19 10 2,2 10 2,2 0,0064
20 10 2,2 10 2,2 0,0064

∑ V out =¿10,6 ∑ (V ¿ ¿ out−V out )²=¿ ¿ ¿


0,048
21 50 25 50 25 0,16

0,011132572
22 50 25 50 25 0,16

98,89%
1000
500

23 50 24 50 24 24,6 0,36 0,274 3


24 50 25 50 25 0,16
25 50 24 50 24 0,36
12 ∑ V out =¿123 ∑ (V ¿ ¿ out−V out )²=¿ ¿ ¿
(volt) 1,2
26 10 3,2 10 3,2 0,0064

0,01755521
27 10 3 10 3 0,0144

98,24%
1000

28 10 3,2 10 3,2 0,0064


250

3,12 0,055 3
29 10 3 10 3 0,0144
30 10 3,2 10 3,2 0,0064

∑ V out =¿15,6 ∑ (V ¿ ¿ out−V out )²=¿ ¿ ¿


0,048

Anda mungkin juga menyukai