TRANSFORMATOR
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
Daftar gambar............................................................................................................ iii
Daftar tabel.................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
BAB 3 METODE EKSPERIMEN............................................................................ 6
3.1 Alat dan Bahan.........................................................................................6
3.2 Desain Eksperimen.................................................................................. 7
3.2.1 Variabel Eksperimen.......................................................................7
3.2.2 Prosedur Eksperimen...................................................................... 8
3.3 Metode Analisis Data...............................................................................9
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 10
4.1 Hasil......................................................................................................... 10
4.2 Pembahasan..............................................................................................
10
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 12
5.2 Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
iv
Pada tahun 1831 Michael Faraday menemukan bahwa interaksi antara medan
magnet dengan rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak listrik. Fenomena
rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak listrik ini disebut dengan induksi
elektromagnetik. Michael Faraday merumuskan sebuah persamaan sebagai hukum
dasar elektromagnetik untuk memprediksi fenomena induksi elektromagnetik tersebut
dan menamakannya sebagai Hukum Induksi Faraday. Sejak ditemukannya induksi
elektromagnetik yaitu pada tahun 1832, seorang ilmuan bernama Joseph Henry
menemukan bahwa perubahan fluks magnet yang cepat pada sebuah kumparan dapat
menghasilkan tegangan listrik yang cukup tinggi. Pada tahun 1836 terciptalah alat
transfomator pertama yang dapat digunakan oleh Nicholas Callan dari hasil
memodifikasi temuan Joseph Henry dengan cara membuat dua buah kumparan. Pada
sebuah transformator atau trafo terdapat dua atau lebih kumparan (coil) yang
mengelilingi sebuah inti (Sutrisno, 1979).
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Fungsi transformator ini sangat
diperlukan sekali dalam sebuah sistem atau rangkaian elektronika. Transformator
berperan dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
yang rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Transformator
bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Transformator ini
berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya terdapat susunan pelat baja.
Transformator terbuat dari bahan kawat tembaga berukuran kecil yang melilit pelat
tersebut yang membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder. Transformator
didalamnya terjadi suatu perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan
diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik gaya
gerak listriik induksi dan arus induksi. Perubahan fluks magnetakan selalu terjadi jika
arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik (Halliday, 2010).
4
Keterangan :
Vp = tegangan pada kumparan primer (V)
Vs = tegangan pada kumparan sekunder (V)
Np = banyaknya lilitan pada kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan pada kumparan sekunder
η = Efisiensi transformator (%)
Ps = daya pada kumparan sekunder (W)
Pp = daya pada kumparan primer (W)
Is = kuat arus pada kumparan sekunder (A)
Ip = kuat arus pada kumparan primer (A)
Praktikum transformator jika dibandingkan dengan literatur , maka akan
mengasilkan pernyataan. Nilai perbandingan lilitan primer dan lilitan sekunder sama
dengan perbandingan volt primer dan volt sekunder. Nilai perbandingan kuat arus
sekunder dan primer sama dengan perbandingan volt primer dan vollt sekunder.
5
Prinsip kerja pada trafo didasarkan pada kenyataan bahwa arus bolak-balik dalam
satu rangkaian akan menginduksi (mengimbas) ggl bolak- balik pada rangkaian di
dekatnya karena adanya induktansi bersama antara dua rangkaian yang dihubungkan
oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana,transformator terdiri dari dua buah
kumparan yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu
alur induksi. Kedua kumparan tersebut mempunyai induktansi bersama yang tinggi.
Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks
bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain
menimbulkan ggl induksi (Ahmadun, 2014).
88
3.2.2 Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen yang diperlukan dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
Start
Hasil 9
∆V output =
√ Ɛ (V out x I −V )2
n−1
∆ V output
S= x 100 %
V output
K = 100 % - I
∆ V output
∆P = 1 – log ( ¿
V output
10
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum transformator adalah sebagai berikut.
4.1 Tabel Hasil Praktikum Transformator
V out ± ∆V
No. Vinput Np Ns
out
1 500 1000 6,1 ± 0,067
3
2 1000 250 1,52 ± 0,055
3 500 1000 18,6 ± 0,447
9
4 1000 250 2,12 ± 0,055
5 500 1000 24,6 ± 0,274
12
6 1000 250 3,12 ± 0,055
4.2 Pembahasan
Transformator merupakan alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan
AC. Transformator didalamnya terjadi suatu perubahan fluks magnet pada kumparan
primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya
gerak listrik gaya gerak listriik induksi dan arus induksi. Perubahan fluks magnet
akan selalu terjadi jika arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik.
Praktikum pertama yaitu membahas tentang prinsip kerja transformator step up dan
step down. Transformator step up merupakan transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Hasil data menunjukan bahwa praktikum kali ini
menggunakan variasi lilitan primer (Np) dan lilitan sekunder (Ns) serta variasi
tegangan input. Tegangan input sebesar 3 volt dihubungkan dengan lilitan primer
sebesar 500 dan lilitan sekunder sebesar 1000. Tegangan output yang diukur dengan
voltmeter menghasilkan 6,1 volt. Hal ini sudah sesuai dengan prinsip kerja
transformator step up yaitu jika lilitan primer lebih kecil dari pada lilitan sekunder
11
maka akan menghasilkan tegangan output yang besar juga atau dapat dikatakan
transformator ini menaikkan tegangan AC. Kondisi berbeda jika lilitan primer lebih
banyak daripada lilitan sekunder maka tegangan output yang dihasilkan akan semakin
kecil atau menurun. Hal ini merupakan prinsip kerja transformator step down yang
berfungsi untul menurunkan tegangan AC. Variasi tegangan catudaya (input) akan
mempengaruhi hasil dari tegangan output yang dihasilkan. Hal ini sudah sesaui
dengan persamaan transformator yaitu perbandingan antara lilitan primer dan
sekunder sama dengan perbandingan antara tegangan input dan output.
Pengaruh jumlah lilitan sekunder terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan
yaitu jika lilitan sekunder lebih besar daripada lilitan primer maka tegangan output
yang dihasilkan akan meningkat. Hal ini berbeda jika menggunakan lilitan sekunder
yang lebih sedikit daripada lilitan primer, maka tegangan yang dihasilkan akan
menurun. Semakin besar variasi tegangan catudaya (input) yang digunakan maka
tegangan sekunder (output) yang dihasilkan akan menurun atau naik secara drastis.
Sebagai contoh kita ambil salah satu data dari variasi tegangan catudaya sebesar 12
volt. Lilitan primer yang digunakan sebesar 500 lilitan dan lilitan sekunder sebesar
1000 lilitan. Tegangan sekunder jika diukur pada voltmeter maka akan menghasilkan
tegangan yang naik sebesar 24,6 volt. Kondisi ini akan berbeda jika lilitan sekunder
diganti dengan 250 lilitan dan lilitan primer sebesar 1000. Tegangan yang ditunjukan
pada voltmeter akan semakin menurun sebesar 3,12 volt. Hal ini sudah sesuai dengan
prosedur percobaan dan menghasilkan data yang benar sehingga prinsip transformator
sudah terwakili oleh data-data yang dihasilkan.
12
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
1. Prinsip kerja transformator step up adalah lilitan Ns > Np akan menghasilkan Vp
< Vs. Hal itu menunjukan bahwa lilitan sekunder lebih besar dari lilitan primer
maka akan menghasilkan tegangan sekunder yang besar juga. Transformator step
down adalah lilitan Ns < Np akan menghasilkan Vp > Vs. Lilitan sekunder jika
lebih kecil daripada lilitan primer maka akan menghasilkan tegangan output yang
kecil juga.
2. Pengaruh variasi lilitan sekunder terhadap tegangan output yang dihasilkan adalah
semakin besar lilitan sekunder yang digunakan maka tegangan yang dihasilkan
akan besar juga, sedangkan lilitan sekunder yang digunakan kebih kecil maka
tegangan yang dihasilkan juga akan lebih kecil. Lilitan sekunder berbanding lurus
dengan tegangan sekunder dan lilitan primer berbanding lurus dengan tegangan
primer.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum transformator ini praktikan harus mengecek terlebih
dahulu alat dan bahan agar tidak terjadi konsleting atau kesalahan mengambil data.
Sebaiknya praktikan harus berhati-hati dengan praktikum ini karena berkaitan dengan
aliran listrik. Sebaiknya praktikan dalam membaca jarum voltmeter harus teliti agar
tidak terjadi kekeliruan dalam mengolah data pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
a. Tabel Pengamatan
Tabel pengamatan yang diperoleh dari praktikum transformator adalah
sebagai berikut.
Batas
V input N primer N sekunder V batas ukur Skala yang
No. skala
ditunjuk
penunjuk
1 500 1000 10 V 6,2 V 10
2 500 1000 10 V 6,2 V 10
3 500 1000 10 V 6,0 V 10
4 500 1000 10 V 6,0 V 10
5 500 1000 10 V 6,2 V 10
3 (volt)
6 1000 250 10 V 1,6 V 10
7 1000 250 10 V 1,6 V 10
8 1000 250 10 V 1,4 V 10
9 1000 250 10 V 1,4 V 10
10 1000 250 10 V 1,6 V 10
11 500 1000 50 V 18 V 50
12 500 1000 50 V 18 V 50
13 500 1000 50 V 20 V 50
14 500 1000 50 V 19 V 50
15 500 1000 50 V 18 V 50
9 (volt)
16 1000 250 10 V 2,2 V 10
17 1000 250 10 V 2,0 V 10
18 1000 250 10 V 2,0 V 10
19 1000 250 10 V 2,2 V 10
20 1000 250 10 V 2,2 V 10
21 12 (volt) 500 1000 50 V 25 V 50
22 500 1000 50 V 25 V 50
23 500 1000 50 V 24 V 50
24 500 1000 50 V 25 V 50
25 500 1000 50 V 24 V 50
26 1000 250 10 V 3,2 V 10
27 1000 250 10 V 3,0 V 10
28 1000 250 10 V 3,2 V 10
29 1000 250 10 V 3,0 V 10
30 1000 250 10 V 3,2 V 10
b. Tabel Perhitungan
Skala
V batas ukur Batas
No Ns yang
V out V out ∆V
V¿ Np skala I K AP
. (V) ditunju
penunjuk
(V ¿ ¿ out−V out ) ² ¿ out
k
1 10 6,2 10 6,2 0,01
0,010928962
2 10 6,2 10 6,2 0,01
98,91%
1000
500
0,036034379
7 10 1,6 10 1,6 0,0064
96,40%
1000
250
12 (volt) 50 18 50 18 0,36
97,60%
1000
500
97,
1
2
17 10 2 10 2 0,0144
2583597
18 10 2 10 2 0,0144
42%
000
50
19 10 2,2 10 2,2 0,0064
20 10 2,2 10 2,2 0,0064
0,011132572
22 50 25 50 25 0,16
98,89%
1000
500
0,01755521
27 10 3 10 3 0,0144
98,24%
1000
3,12 0,055 3
29 10 3 10 3 0,0144
30 10 3,2 10 3,2 0,0064