Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

“EFEK MEDAN ELEKTROMAGNETIK

PADA TRANSFORMATOR “

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Medan Elektromagnetik

Dosen Pembimbing: Kiswanta

Disusun Oleh :

Nama Muhammad Afif

Nim : 2016010358

PROGRAM STUDI TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

2017
KATAPENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan KaruniaNya
Saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada Mata
Kuliah Medan Elektromagnetik.

Saya menyadari dalam penyusunan tugas ini tentu masih banyak kekurangan,oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kemajuan Saya ke depannya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kami dalam Medan Elektromagnetik ini.

Demikian Saya sampaikan, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassallamualaikum Wr.Wb

Tangerang Selatan, 15 Desember 2017


I

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 2


1. Pengertian Medan Elektromagnetik ................................................. 2
2. Pengertian Induksi Elektromagnetik ................................................ 2
3. Efek Medan Elektromagnetik Pada Transformator ......................... 3

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8

A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9


ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital. Dengan adanya
transformator keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk
membawa listrik diperlukan kuda. Kuda akan membawa pembangkit listrik untuk penerangan
lapangan ski. Seandainya transformator belum ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan
untuk penerangan sebuah kota. Fenomena pemindahan listrik akan kamu dibahas dalam induksi
elektromagnetik.
Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba diperhatikan. Pembangkit listrik
biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk membawa energy listrik, atau lebih
dikenal transmisi daya listrik, diperlukan kabel yang sangat panjang. Kabel yang demikian dapat
menurunkan tegangan. Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan kembali tegangan
sesuai keperluan. Dan kamu pasti melihat tabung berwarna biru yang dipasang pada tiang listrik.
Alat tersebut adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Medan Elektromagnetik


2. Pengertian Induksi Elektromagnetik
3. Efek Medan Elektromagnetik Pada Transformator

C. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Medan Elektromagnetik ?


2. Untuk Mengetahui Pengertian Induksi Elektromagnetik ?
3. Untuk Mengetahui Efek Medan Elektromagnetik Pada Transformator ?
1

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Medan Elektromagnetik

Medan elektromagnetik yaitu semua partikel yang bermuatan listrik dan dikelilingi oleh
medan listrik pula. Partikel yang bermuatan dan bergerak menghasilkan medan magnet. Ketika
kecepatan perubahan partikel bermuatan makan medan elektromagnetik diproduksi.

2. Pengertian Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya GGL (gaya gerak listrik) didalam suatu
kumparan, bila terdapat perubahan fluks magnetik pada kumparan konduktor tersebut atau bila
konduktor bergerak relatif melintasi medan magnetic.Fluks magnetic adalah banyaknya garis
gaya magnet yang menembus suatu bidang.

Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Michael Faraday memiliki gagasan bahwa medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik. Pada tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa
perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Galvanometer merupakan alat yang
dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Gaya gerak listrik
yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi,
sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi
elektromagnetik.

Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu :

1) Kecepatan perubahan medan magnet, Semakin cepat perubahan medan magnet, maka
GGL induksi yang timbul semakin besar.
2) Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.

3) Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar.

3. Efek Medan Elektromagnetik Pada Transformator

Salah satu pemanfaatan prinsip induksi elektromagnetik adalah pembuatan transformator.


Transformator atau yang biasa disebut trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah
tegangan pada arus bolak-balik (AC = Alternating Current). Penggunaan trafo dalam kehidupan
sehari-hari dapat ditemui pada alat-alat elektronika seperti komputer, bel listrik, radio, dan lain
sebagainya. Trafo juga dimanfaatkan pada tungku induksi dan alat pengelasan yang
menggunakan listrik. Selain itu, prinsip kerja trafo juga digunakan untuk mendistribusikan listrik
dari pembangkit listrik ke rumah-rumah masyarakat dengan tujuan melakukan penghematan
biaya. Trafo terdiri atas dua bagian yaitu bagian primer dan sekunder. Peran kumparan primer
adalah sebagai input. Sedangkan peran kumparan sekunder adalah sebagai output.

a) Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari trafo melibatkan bagian-bagian utama pada trafo, yaitu: kumparan
primer, kumparan sekunder dan inti trafo. Kumparan tersebut mengelilingi inti besi dalam bentuk
lilitan. Apabila kumparan pada sisi primer trafo dihubungkan dengan suatu sumber tegangan
bolak-balik sinusoidal (Vp), maka akan mengalir arus bolak-balik yang juga sinusoidal (Ip) pada
kumparan tersebut. Arus bolak-balik ini akan menimbulkan fluks magnetik (Ф) yang sefasa dan
juga sinusoidal di sekeliling kumparan. Akibat adanya inti trafo yang menghubungkan kumparan
pada sisi primer dan kumparan pada sisi sekunder, maka fluks magnetik akan mengalir bersama
pada inti trafo dari kumparan primer menuju kumparan sekunder sehingga akan membangkitkan
tegangan induksi pada sisi sekunder trafo:
3

Dimana :

Vs = tegangan induksi pada sisi sekunder

Ns = jumlah belitan pada sisi sekunder

dФ/dt = perubahan fluks terhadap waktu

Dari persamaan tersebut diketahui bahwa tegangan induksi yang terbangkitkan pada kumparan
trafo berbanding lurus dengan jumlah lilitan kumparan pada inti trafo. Selain itu, tegangan
induksi juga dapat terbangkitkan apabila ada perubahan fluks terhadap waktu, jika fluks yang
mengalir adalah konstan maka tegangan induksi tidak dapat terbangkitkan.

Setiap trafo juga memiliki suatu besaran yang dinamakan perbandingan transformasi (a), untuk
menunjukkan perbandingan lilitan atau perubahan level tegangan dan arus pada sisi primer dan
sekunder yang ditransformasikan pada trafo tersebut. Berikut perumusannya:

Gambar 4-Ilustrasi prinsip kerja trafo (sumber : www.electrical4u.com)


4

Gambar 5-(a) timbulnya fluks magnetik pada sisi primer, (b) terbangkitnya tegangan induksi pada sisi
sekunder akibat fluks bersama (sumber : www.learnengineering.org)

Pembahasan di atas merupakan penjelasan trafo dalam keadaan tanpa beban, bagaimana jika
trafo dihubungkan pada beban di sisi sekundernya ?

Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, maka akan mengalir I2 pada
kumparan sekunder trafo, dimana besarnya I2dapat dirumuskan sebagai berikut:

I2 = V2 / ZL

Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) atau fluks yang cenderung
berlawanan dengan fluks bersama (Ф) yang telah ada akibat arus pemagnetan pada sisi primer.
Agar fluks bersama tersebut nilainya tidak berubah akibat pengaruh ggm yang berlawanan, maka
pada kumparan primer harus mengalir arus I2 dan menimbulkan fluks Ф2’ yang menentang fluks
akibat arus beban I2.

Gambar 6-Ilustrasi trafo berbeban (sumber : sapoean.wordpress.com)

b) Macam-Macam Transformator

Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang
digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih
kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan.
Dengan demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step
down.

1) Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo
ini memiliki ciri-ciri:
 jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder.
 tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
 kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

2) Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
 jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
 tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
 kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.

c) Transformator Ideal

Transformer ideal merupakan trafo yang rugi-ruginya hanya berasal dari rugi lilitan input
dan lilitan output. Pada transformer ideal, hubungan antara tegangan input dengan tegangan
output, arus input dengan arus output, lilitan input (primer) dengan lilitan output (sekunder)
memiliki hubungan yang dijelaskan melalui persamaan berikut ini.

Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding
dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal
ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan
sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan Trafo dikatakan ideal jika
tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada
kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan
antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan Jika kedua
ruas dibagi dengan t,

4. Efisiensi Transformator

Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo yang ideal.
Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi
kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar
daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh
besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi
antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi
trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai
berikut.

e). Penggunaan Transformator

Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo tersebut
berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih
rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat, tegangan 220 V
dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya
kebutuhan peralatan listrik 25 V.

Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu akan rusak atau terbakar. Namun,
apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V,
alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang menggunakan transformator
antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik jarak jauh.

1) Power supply (catu daya)

Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu
daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi
beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V.

2) Adaptor (penyearah arus)

Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode.
Adaptor merupakan catu daya yang ditambah dengan si penyearah arus adalah mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalahnya, kesmpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:

a. Medan Elekromagnetik adalah Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat
adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.

b. Penerapan Induksi Elektromagnetik contohnya pada transformator

c. Transformator adalah Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC

A. SARAN

Demikianlah makalah ini saya susun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis pada khususnya , serta pembaca pada umumnya. Tidak lupa, saran yang konstruktif
selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. http://rudichum.blogspot.co.id/2013/11/makalah-induksi-elektromagnetik.html
2. http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-transformator/
3. https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211033muhammadarfanpratama/2013/04/29/tran
sformator/

Anda mungkin juga menyukai