1. Tujuan
1.1 Dapat menjelaskan prinsip dasar dari penyearahan gelombang setengan tidak terkendali
1.3 Dapat membedakan penggunaan AV dan Rms meter ketika mengukur tegangan/arus AC
dan DC pada rangkaian
1.4 Dapat melihat perbedaan daya input (Pi) dan daya rata-rata (Pav) serta daya reaktif (Pm)
2. Pendahuluan
2.1 Rangkaian penyearah gelombang setengah juga dikenal sebagai penyearah pulsa tunggal
yang sedikit atau jarang digunakan pada rangkaian elektronika daya. Pada gambar di
bawah ini merupakan contoh penggunaan rangkaian penyearah setengah gelombang :
I1 I2
V1 V2 Pm Vo RL
a. Parameter AC
b. Parameter penyearahan
c. Parameter
2.2 Yang berhubungan dengan penyearah setengah gelombang adalah :
a. Vo = 0,45 Veff
b. Vm = 0,707 Veff
Perubahan daya dari sisi ac ke dc dibentuk dari hasil nilai rms dari masing-masing
parameter arus dan tegangan yaitu :
Pi = Vo.I 2
2.3 Karena penyearahan adalah konverter yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC,
maka output dari penyearahan yaitu tegangan DC tidak terlepas dari pengaruh tegangan
AC yang berupa riak-riak gelombang dan bukan merupakan tegangan DC murni yang
disebut dengan riple dan dapat dinyatakan dengan perbandingan nilai riak riple (tegangan
riple) dengan tegangan output DC
- 1 buah dioda
4. Gambar Rangkaian
S1 F1 Vm
I1 1:1 I2 Iv
L1
+
V1 V2 Vo RL = 200
-
N
Trafo
4.1 R = 100 Ohm
5. Langkah Kerja
Rangkailah gambar di atas dan ikuti langkah kerjanya. Konsultasikan dengan instruktur.
Setelah dianggap benar operasikan dengan memasukan (onkan) S1. Ukur tegangan Vo dan daya
Pm pada beban R1 dengan menggunakan wattmeter. Untuk langkah selanjutnya, hubung
singkatkan dioda Vm, ulangi pengukuran.
5.3 Ulangi pengukuran dengan meter kumparan putar untuk Vo dan Iv dan hitung daya Pi
5.4 Ukur tegangan AC pada sisi input penyearah dengan menggunakan rms meter dan moving
coil meter
35 V 0,39 A
R = 100 Ohm+
L50mH
34 V 0,38 A
R = 100 Ohm+
L100mH
31 V 0,34 A
R = 200 Ohm+
L50mH
34 V 0.38 A
R = 200 Ohm+
L100mH
31 V 0,34 A