Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Elektronika Daya

Dosen Mata Kuliah : Nofiansyah, S.T, M.T


Kelompok 2 Kelas 5LB

Agung Septeja 061830310168

Nama Anggota Kelompok :


1. Fajria Agustina 061830310171
2. M. Hafiz Fakhri 061830310174
3. M. Seftian Agung S 061830310175
4. Miranda Anggraini 061830310177
5. Muhammad Balqin I 061830310178

Program Studi DIII Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tahun Akademik 2020
PERCOBAAN 8

PENYEARAH GELOMBANG SETENGAH TIDAK TERKENDALI

1. Tujuan

1.1 Dapat menjelaskan prinsip dasar dari penyearahan gelombang setengan tidak terkendali

1.2 Untuk mendapatkan maksimum kompotable

1.3 Dapat membedakan penggunaan AV dan Rms meter ketika mengukur tegangan/arus AC
dan DC pada rangkaian

1.4 Dapat melihat perbedaan daya input (Pi) dan daya rata-rata (Pav) serta daya reaktif (Pm)

2. Pendahuluan

2.1 Rangkaian penyearah gelombang setengah juga dikenal sebagai penyearah pulsa tunggal
yang sedikit atau jarang digunakan pada rangkaian elektronika daya. Pada gambar di
bawah ini merupakan contoh penggunaan rangkaian penyearah setengah gelombang :

I1 I2

V1 V2 Pm Vo RL

Gambar di atas mempunyai tiga parameter utama, yaitu :

a. Parameter AC

b. Parameter penyearahan

c. Parameter
2.2 Yang berhubungan dengan penyearah setengah gelombang adalah :

a. Vo = 0,45 Veff

b. Vm = 0,707 Veff

Perubahan daya dari sisi ac ke dc dibentuk dari hasil nilai rms dari masing-masing
parameter arus dan tegangan yaitu :

Pi = Vo.I 2

2.3 Karena penyearahan adalah konverter yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC,
maka output dari penyearahan yaitu tegangan DC tidak terlepas dari pengaruh tegangan
AC yang berupa riak-riak gelombang dan bukan merupakan tegangan DC murni yang
disebut dengan riple dan dapat dinyatakan dengan perbandingan nilai riak riple (tegangan
riple) dengan tegangan output DC

3. Peralatan yang Digunakan

- 1 buah osiloscope - 1 buah avometer

- 1 buah wattmeter universal - 1 buah RMS meter

- 1 buah transformator 1 fasa - 1 buah beban resistif 2x100


ohm/2A

- 1 buah dioda

4. Gambar Rangkaian

S1 F1 Vm
I1 1:1 I2 Iv
L1
+

V1 V2 Vo RL = 200

-
N
Trafo
4.1 R = 100 Ohm

4.2 R = 100 Ohm + L50mH

4.3 R = 100 Ohm + L100mH

4.4 R = 200 Ohm + L50mH


4.5 R = 200 Ohm + 100mH

5. Langkah Kerja

Rangkailah gambar di atas dan ikuti langkah kerjanya. Konsultasikan dengan instruktur.
Setelah dianggap benar operasikan dengan memasukan (onkan) S1. Ukur tegangan Vo dan daya
Pm pada beban R1 dengan menggunakan wattmeter. Untuk langkah selanjutnya, hubung
singkatkan dioda Vm, ulangi pengukuran.

5.1 Tampilkan dan gambarkan tegangan Vo pada beban R1 untuk :

a. Dioda tidak terhubung singkat

b. Dioda terhubung singkat

5.2 Ukur Iv dan Vo dengan alat ukur rms

5.3 Ulangi pengukuran dengan meter kumparan putar untuk Vo dan Iv dan hitung daya Pi

5.4 Ukur tegangan AC pada sisi input penyearah dengan menggunakan rms meter dan moving
coil meter

5.5 Dari persamaan Vo/V2 , dapatkan berapa besarnya tegangan riple

5.6 Tentukan faktor riple dari jenis penyearah tersebut!


6. Hasil dan Analisa
6.1 Hasil
Batas ukur ampermeter 3 A
Batas ukur voltmeter 100 V

Beban Tegangan Arus Daya Gambar Osiloskop


(V) (A) (Watt)
R = 100 35V 0,39 V 13,65 W
Ohm

R = 100 34 V 0,39 A 12,92 W


Ohm+
L50mH

R = 100 31 V 0,34 A 10,54 W


Ohm+
L100mH
R = 200 34 V 0,38 A 12,92 W
Ohm+
L50mH

R = 200 31 V 0,34 A 10,54 W


Ohm+
L100mH
Beban Tegangan (V) Arus (A)
R = 100 Ohm

35 V 0,39 A

R = 100 Ohm+
L50mH

34 V 0,38 A

R = 100 Ohm+
L100mH

31 V 0,34 A
R = 200 Ohm+
L50mH

34 V 0.38 A

R = 200 Ohm+
L100mH

31 V 0,34 A

Anda mungkin juga menyukai