Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Kegagalan Isolasi Padat

Fajar Ahmad Septianta ( 17/410141/TK/45498)

Pada isolasi padat, dapat terjadi beberapa jenis mekanisme kegagalan. Kegagalan
ini akan terjadi apabila suatu bahan dielektrik padat dialiri tegangan yang melebihi
batas tegangan tembusnya. Hal tersebut akan membuat arus dapat mengalir melalui
isolator dan bahan berubah menjadi sebuah konduktor bagi arus listrik. Mekanisme
kegagalan isolasi ini sendiri dibagi berdasarkan fungsi waktu penerapan tegangannya.
Hal ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa terdapat lima jenis mekanisme
kegagalan isolasi padat. Terlihat pula bahwa semakin besar tegangan yang diberikan
maka semakin cepat pula kegagalan isolasi terjadi. Mekanisme-mekanisme kegagalan
isolasi zat padat yaitu kegagalan intrinsik, kegagalan elektromagnetik, kegagalan
streamer, kegagalan thermal, serta kegagalan erosi.

Kegagalan intrinsik adalah suatu kegagalan yang terjadi dengan proses yang
paling cepat dengan tegangan yang paling besar. Kegagalan ini terjadi akibat adanya
penerapan tegangan yang melebihi sifat bahan isolator. Kondisi suhu dari bahan
isolator juga berpengaruh terhadap terjadinya kegagalan intrinsik.

Kegagalan elektromagnetik adalah kegagalan yang terjadi akibat adanya


perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi padat sehingga timbul
tekanan listrik pada bahan tersebut. Tekanan listrik ini kemudian akan menghasilkan
tekanan mekanik yang dapat menyebabkan adanya gaya tarik menarik antar kedua
elektroda.

Kegagalan streamer adalah suatu jenis kegagalan yang terjadi akibat adanya
banjiran elektron (avalanche). Ketika suatu elektron memasuki band conduction di
katoda, elektron tersebut akan bergerak menuju anoda dibawah pengaruh medan dan
memperoleh energi antara benturan dan kehilangan energi pada waktu membentur.
Apabila lintasan bebasnya cukup panjang, maka tambahan energi yang diperoleh akan
melebihi pengionisasi latis (latice). Hal ini menyebabkan adanya tambahan elektron
pada saat terjadi benturan dan terjadi banjiran.

Kegagalan thermal adalah kegagalan yang terjadi jika kecepatan pembangkitan


panas di suatu titik dalam bahan melebihi laju kecepatan pembuangan panas keluar.
Kegagalan termal umumnya terjadi karena panas disebabkan kerugian dielektrik.
Panas yang dibangkitkan ini sebagaian dipakai untuk menaikkkan suhu dari bahan
dielekrik dan sebagian lagi hilang di udara. Kenaikan suhu dari bahan menyebabkan
konduktivitas naik. Akibatnya terjadi keadaan tidak stabil sehingga pada suatu saat
bahan mengalami kegagalan.

Kegagalan erosi adalah kegagalan yang disebabkan zat isolasi padat yang tidak
sempurna. Keadaan ini timbul akibat adanya lubang atau rongga dalam bahan isolasi
padat tersebut. Kegagalan terjadi karena lubang atau rongga akan terisi oleh gas atau
cairan yang kekuatan gagalnya lebih kecil dari kekuatan gagal zat padat. Kegagalan
tipe ini tidak membutuhkan tegangan yang besar dengan waktu kegagalan yang relatif
lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai