Anda di halaman 1dari 33

Pengaruh Tegangan Tinggi

pada Bahan Isolasi Padat


Sifat yang diperlukan dari bahan dielektrik

• Sifat Mekanis : elastisitas, kekerasan,


kekuatan, kekenyalan
• Sifat Tahan Panas : ekspansi termal,
pengaliran panas
• Sifat Listrik : resistivitas/konduktivitas,
kekuatan dielektrik, konstanta dielektrik
• Sifat Kimia : oksidasi, korosi
• Kemampuan optik : indeks dari refaksi,
absorbsi dan emisifity (pemancaran).
• Partial discharge (peluahan parsial)
adalah peristiwa pelepasan/loncatan
bunga api listrik yang terjadi pada suatu
bagian isolasi (pada rongga dalam atau
pada permukaan) sebagai akibat adanya
beda potensial yang tinggi dalam isolasi
tersebut
• Mekanisme kegagalan pada bahan isolasi
padat meliputi kegagalan asasi (intrinsik),
elektro mekanik, streamer, thermal dan
kegagalan erosi.
• Pengukuran partial discharge pada
peralatan tegangan tinggi merupakan hal
yang sangat penting karena dari data data
yang diperoleh dan interpretasinya dapat
ditentukan reability suatu peralatan yang
disebabkan oleh penuaan (agging) dan
resiko kegagalan dapat dianalisa.
• Adanya partial discharge di dalam bahan
isolasi dapat ditentukan dengan tiga
metode :
1. pengukuran tegangan pada objek,
2. pengukuran arus di dalam rangkain luar
3. mengukur intensitas radiasi gelombang
elektromagnetik yang disebabkan karena
adanya partial discharge
• Pada benda padat, apabila terjadi
kegagalan, maka ia adalah kegagalan
permanen, karena ia termasuk bahan
yang non-self restoring. Sebaliknya untuk
benda cair dan gas, bila terjadi kegagalan
maka kegagalan ini adalah kegagalan
yang sementara. Sesudah beberapa lama
maka kekuatannya akan kembali lagi
Beberapa kegagalan pada benda padat :
• Kegagalan Intrinsik (asasi)
• Kegagalan Elektromekanik
• Kegagalan Streamer
• Kegagalan Termal
• Kegagalan Erosi
Kegagalan intrinsik
• Kegagalan intrinsik (asasi) adalah
kegagalan yang berasal dari atau
disebabkan oleh jenis dan suhu bahan
dengan menghilangkan faktor-faktor luar
seperti tekanan bahan elektroda,
ketidakmurnian, dan kantong-kantong
udara
• Kegagalan ini terjadi jika tegangan yang
diterapkan pada bahan dinaikkan
sehingga tekanan listriknya mencapai nilai
tertentu yaitu 106 volt/cmdalam waktu
yang sangat singkat yaitu 10-8 detik
Kegagalan elektromekanik
• adalah kegagalan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan polaritas antara elektroda yang
mengapit zat isolasi padat sehingga timbul
tekanan listrik pada bahan tersebut.
• Tekanan listrik yang terjadi menimbulkan
tekanan mekanik yang menyebabkan timbulnya
tarik menarik antara kedua elektroda tersebut.
• Pada tegangan 106 volt/cm menimbulkan
tekanan mekanik 2 s.d 6 kg/cm2
Adapun sifat dari kegagalan ini adalah:
• Terjadi pada suhu yang rendah, suhu
kamar atau lebih rendah. Kekuatan
kegagalan tidak bergantung pada bentuk
gelombang dari tegangan yang diterapkan
dan terjadi pada waktu yang singkat.
• Kegagalan tergantung pada bentuk, besar
dan spesimen dan bentuk dari kegagalan.
Kegagalan streamer
• adalah kegagalan yang terjadi sesudah suatu banjiran
(avalance).
• Sebuah elektron yang memasuki band conduction di
katoda akan bergerak menuju anoda dibawah pengaruh
medan memperoleh energi antara benturan dan
kehilangan energi pada waktu membentur.
• Jika lintasan bebas cukup panjang maka tambahan
energi yang diperoleh melebihi pengionisasi latis (latice).
• Akibatnya dihasilkan tambahan elektron pada saat
terjadi benturan.
• Jika suatu tegangan V dikenakan terhadap elektroda
bola, maka pada media yang berdekatan (gas atau
udara) timbul tegangan
• Karena gas mempunyai permitivitas lebih rendah dari zat
padat sehingga gas akan mengalami tekanan listrik yang
besar.
• Akibatnya gas tersebut akan mengalami kegagalan
sebelum zat padat mencapai kekuatan asasinya.
• Karena kegagalan tersebut maka akan jatuh sebuah
muatan pada permukaan zat padat sehingga medan
yang tadinya seragam akan terganggu.
• Bentuk muatan pada ujung pelepasan ini dalam keadaan
tertentu dapat menimbulkan medan lokal yang cukup
tinggi (sekitar 10 MV/cm). Karena medan ini melebihi
kekuatan intrinsik maka akan terjadi kegagalan pada zat
padat. Proses kegagalan ini terjadi sedikit demi sedikit
yang dapat menyebabkan kegagalan total
Kegagalan termal
• dalah kegagalan yang terjadi jika
kecepatan pembangkitan panas di suatu
titik dalam bahan melebihi laju kecepatan
pembuangan panas keluar.
• Akibatnya terjadi keadaan tidak stabil
sehingga pada suatu saat bahan
mengalami kegagalan.
karakteristik dari kegagalan termal adalah :
• Terjadi pada suhu yang tinggi
• Kekuatan medan pada waktu terjadinya
kegagalan tergantung pada bentuk dan
besarnya isolasi
• Waktu yang diperlukan untuk kegagalan adalah
dalam mili-detik
• Pada medan bolak-balik harga tegangan gagal
lebih kecil dari medan yang tetap karena
kerugian daya bertambah.
Kegagalan Erosi
• adalah kegagalan yang disebabkan zat
isolasi padat tidak sempurna, karena
adanya lubang lubang atau rongga dalam
bahan isolasi padat tersebut.
Lubang/rongga akan terisi oleh gas atau
cairan yang kekuatan gagalnya lebih kecil
dari kekuatan zat padat
• Rongga ini berisi udara atau benda lain, yang
mempunyai kekuatan medan atau kekuatan
dielektrik yang berbeda dengan kekuatan
dielektrik dari bahan isolasi.
• Bila rongga berisi udara maka akan terdapat
konsentrasi medan listrik. Karena itu, pada nilai
tegangan normal kekuatan medan pada rongga
dapat bernilai melebihi kekuatan kegagalan,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kegagalan.
• Pada setiap pelepasan muatan terjadilah
panas, dan lama kelamaan muka dari
rongga akan terjadi karbonisasi dan dapat
merusak susunan kimia isolasi dan
terjadinya erosi
KEGAGALAN ISOLASI PADAT DALAM PRAKTEK

KEGAGALAN KIMIA DAN ELEKTRO-KIMIA


• Kehadiran udara dan gas lainnya
menyebabkan bahan isolasi padat
mengalami perubahan struktur secara
kimiawi yang dapat berlanjut pada tekanan
listrik secara terus menerus yang pada
akhirnya menyebabkan kegagalan isolasi
Beberapa reaksi kimia penting yang terjadi adalah

• Oksidasi : Kehadiran udara atau oksigen,


pada material padat seperti karet dan
polyethilene mengalami oksidasi yang
dapat meyebabkan keretakan pada
permukaan isolator
• Hidrolisis : Ketika uap air dan embun muncul di atas
permukaan suatu material padat, maka hidrolisis akan
terjadi dan menyebabkan material akan kehilangan
atau berkurang sifat listrik maupun sifat mekanisnya.
• Hidrolisis biasanya terjadi pada material padat seperti
kertas, kain dan beberapa material seluler akan
mengalami perubahan sifat kimiawi yang sangat
cepat.
• Perubahan kimia (hidrolisis) juga terjadi pada material
padat lainnya seperti plastik (polyethilene) yang
menyebabkan penurunan umur pakai dari material
tersebut (aging).
• Aksi Kimiawi. Meskipun tidak terdapat medan listrik yang
tinggi, namun peningkatan penurunan sifat kimia pada
material isolasi dapat menyebabkan terjadinya berbagai
proses ketidakstabilan kimiawi karena adanya
temperatur yang tinggi, oksidasi maupun terbentuknya
ozon.
• Meskipun material isolasi padat digunakan pada
berbagai kepentingan penggunaan dan kondisi yang
berbeda, reaksi kimia akan terjadi pada berbagai
material yang dapat mandorong terjadinya penurunan
sifat listrik maupun sifat mekanis yang pada akhirnya
dapat menyebabkan terjadinya kegagalan isolasi.
KEGAGALAN TRACKING DAN TREEING

• Jika suatu bahan isolasi padat diterapkan tekanan listrik


dalam jangka waktu yang lama maka akan mengalami
kegagalan.
• Secara umum, terdapat dua gejala yang dapat diamati
pada material tersebut, yaitu:
• (a) Adanya bagian konduksi pada permukaan isolator.
• (b) Suatu mekanisme yang bekerja yang menyebabkan
arus bocor melalui bagian konduksi yang pada akhirnya
mendorong ke arah pembentukan suatu percikan
(discharge).
• Percikan yang terjadi akan menyebar selama proses
penjejakan karbon (tracking) dan membentuk cabang-
cabang yang menyerupai pohon (pepohonan) yang
dikenal dengan istilah “treeing”.
• Fenomena pepohonan listrik (treeing) dapat
dijelaskan dengan menggunakan sebuah
spesimen (conducting film) yang diletakkan di
antara dua elektroda.
• Dalam prakteknya, spesimen tersebut diberikan
suatu cairan pelembab kemudian diterapkan
tegangan, dan dalam waktu tertentu pada
permukaan spesimen akan mengalami
kekeringan.
• Pada saat yang sama terjadi percikan yang
dapat menyebabkan kerusakan pada
permukaan material.
• Pada material padat seperti kertas, akan
terbentuk karbonisasi di daerah terjadinya
percikan api, dan
• selanjutnya karbonisasi yang terbentuk akan
bertindak sebagai saluran konduksi permanen
yang kemudiannya dapat meningkatkan tekanan
yang berlebihan.
• Proses ini adalah merupakan proses kumulatif,
dan isolator mengalami kegagalan akibat
terjadinya jembatan karbon diantara elektroda.
Fenomena ini dikenal dengan istilah “tracking”
• treeing terjadi karena erosi dari material pada
ujung percikan.
• Erosi mengakibatkan permukaan menjadi kasar,
dan oleh sebab itu dapat menjadi sumber
pengotoran dan pencemaran.
• Kejadian ini akan meningkatkan konduktivitas,
dan pada sisi yang lain akan membentuk
jembatan antara bagian konduksi tadi dengan
elektroda yang selanjutnya mengakibatkan
kegagalan mekanik (keretakan ) pada bahan
isolator
• Umumnya, tracking terjadi pada tegangan yang
rendah yaitu sekitar 100 V,
• sedang treeing terjadi pada tegangan tinggi.
• Treeing dapat dicegah melalui usaha
membersihkan permukaan material,
menciptakan keadaan kering, dan pada
permukaan yang halus (yang tidak terjadi
kekasaran permukaan).
• Oleh karena itu pemilihan material harus
didasarkan pada material yang mempunyai
resistansi yang tinggi terhadap fenomena
“treeing”
Tugas 3
(Dikerjakan pada Buku Catatan)
1. Sebutkan Sifat yang diperlukan dari bahan
dielektrik?
2. Apa yang dimaksud dengan Partial discharge?
3. Apa perbedaan efek antara Partial discharge
pada padat dengan cair atau gas
4. Jelaskan masing-masing kegagalan pada
benda padat
5. Jelaskan proses terjadinya kegagalan tracking
dan treeing!

Anda mungkin juga menyukai