3. Kegagalan Streamer
Pada kegagalan streamer ini terjadi pada elektroda yang runcing yang mana elektroda
tersebut bersinggungan dengan elektroda padat , jika terjadi medan listrik yang cukup
besar terlebih dahulu bagian ujung yang runcing tersebut akan merusak isolator, maka
terjadilah breakdown yang menghasilkan panas akibatnya terjadi kerusakan isolator
hingga kerusakan tersebut menjalar ke anoda maka terjadilah breakdown.
4. Kegagalan Termal
Tembus jenis ini muncul bila isolasi beroperasi pada kondisi yang memanaskan kisi-
kisi bahan. Pemanasan bisa terjadi karena dielectric losses. Sebagian panas dapat
disalurkan ke lingkungan, sebagian lagi akan memanaskan isolasi.
Bila kalor yang dihasilkan oleh pemanasan listrik sedikit dan dapat diatasi degan
dilepas kelingkungan maka temperatur material akan tetap stabil. Akan tetapi bila
pemanasan listrik membesar maka sutau saat kalor tidak lagi dapat dibuang ke
lingkungan dan sebagi akibatnya temperatur kisi-kisi material akan naik dan mencapai
harga kritis.
Bila pemanasan lebih hebat lagi maka temperature akan lebih tinggi lagi. Akibat
pemanasan ini maka atom akan lebih mudah terionisasi oleh tumbukan elektron.
Dengan demikian dapat diperkirakan tegangan tembus jenis ini akan jauh lebih kecil
dibandingkan dengan tegangan tembus intrinsik.
5. Kegagalan Erosi/elektrokimia
Kegagalan ini diawali dari proses pembuatan bahan isolasi dimana pada saat pembuatan
terdapat rongga – rongga udara, karena kuat medan yang timbul pada udara itu lebih
besar dari medan breakdown udara maka pda rongga udara tersebut terjadi ionosasi dan
menimbulkan percikan bunga api, dari percikan bunga api tersebut timbul gas ozon
yang akan mengoksidasi bahan isolasi dan terjadi perubahan struktur isolasi, sehingga
isolasi tersebut akan berubah sifat menjadi konduktif maka terjadilah breakdown.
Untuk kegagalan erosi ini terjadi dalam waktu yang sangat lama karena terjadinya
secara bertahap.
6. Discharge Breakdown
Bahan-bahan seperti mika atau keramik atau bahan pada lainya sering kali ditemukan
gas yang terperangkap didalamnya. Gas mempunyai kekuatan isolasi yang lebih kecil
dari isolasi paadat. Secara umum gas mempunyai konstanta dielektrik kecil (mendekati
1) sedangkan isolasi padat mempunyai konstanta dielektrik 2-6. dengan demikian gas
yang berada di dalam isolasi padat akan mendapatkan kuat medan yang lebih besar dari
isolasi padat. Padahal kekuatanya lebih rendah. Dengan demikian gas akan tembus
sebagian (partial discharge).
Pada isolasi polimer sering kali ditemukan tembus sebagian inti. Dari tembus sebagian
di dalam void dapat tumbuh kanal bercabang-cabang membentuk suatu struktur
menyerupai pahoa yang disebut dengan pemohonan listrik (electrical treeing).
Pemohonan listrik makin lama akan makin panjang dan jumlah cabang akan semakin
banyak. Bila pemohonan listrik ini telah menjembatani kedua elektroda maka biasanya
isolasi padat sudah tidak dapat lagi berfungsi untuk menahan medan normal. Terjadilah
kegagalan isolasi.
Contoh Soal
1. Sebutkanlah cara mencegah tembus tegangan pada zat padat, serta jelaskan!
Tembus tegangan pada zat padat biasa terjadi pada isolasi padat dari suatu penghantar.
Tembus tegangan ini dapat membahayakan system dan juga lingkungan, jika terjadi short
circuit akibat tembusnya tegangan maka system akan mengalami gangguan atau jika
tersentuh oleh makhluk hidup tegangan tersebut dapat membahayakan nyawa makhluk
hidup tersebut. Untuk mencegahnya dalam perancangan isolasi dengan zat padat perlu
memperhatikan luas penampang serta bahan jenis zat padat tersebut. Hal ini untuk
mencegah beberapa kegagalan tembus listrik pada zat padat seperti kegagalan
elektromekanik, kegagalan thermal, Kegagalan erosi dan kegagalan lainnya