Anda di halaman 1dari 5

TEMBUS LISTRIK PADA ZAT PADAT

Mata Kuliah : Teknik Tegangan Tinggi


Dosen Pengajar : Iriandi Ilyas, Ir. M.T.

Mayharani Jasiska Dini Daud


23224702

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
JAKARTA
2023
TEMBUS LISTRIK PADA ZAT PADAT
Mekanisme kegagalan zat padat:
1. Kegagalan Asasi (Intrinsik)
Bila kedalam dielektrik diberikan tegangan tinggi maka munculah medan tinggi. Bila
di dalam bahan dielektrik terdapat electron konduksi maka electron akan dipercepat.
Percepatan electron berbanding lurus dengan kuat medan listrik. Electron yang
dipercepat akan mendapatkan energi kinetic dalam perjalanannya karena kecepatan
makin bertambah. Elekron ini bergerak di antara atom-atom dielektrik.
Bila selama tumbukkan dengan atom semua energi electron tidak dapat diserap oleh
atom maka electron akan mengionisasi atom dan munculah electron baru yang siap
mengalami proses yang sama. Dengan demikian sepanjang perjalanan muncul electron
makin banyak. Terjadilah konduksi electron yang sangat besar yang disebut dengan
electron avalanche. Tembus intrinsic sering disebut juga dengan tembus elektronik. Hal
ini karena proses terjadinya tembus yang didominasi oleh proses elektronik.
2. Kegagalan Elektromekanik
Pada proses ini terjadi proses polaritas dimana seakan - akan terjadi pemuaian akibat
adanya tarikan dari anoda ke katoda akibat tersusunnya elektron pada isolator maka
timbul kuat medan, bila tegangan tinggi maka kuat medan yang timbul juga tinggi
sehingga terjadilah polarisasi dan pemuaian sehingga timbul gaya yang besar. Bila gaya
yang lebih besar dari gaya penekan elektron maka isalator akan pecah,

3. Kegagalan Streamer
Pada kegagalan streamer ini terjadi pada elektroda yang runcing yang mana elektroda
tersebut bersinggungan dengan elektroda padat , jika terjadi medan listrik yang cukup
besar terlebih dahulu bagian ujung yang runcing tersebut akan merusak isolator, maka
terjadilah breakdown yang menghasilkan panas akibatnya terjadi kerusakan isolator
hingga kerusakan tersebut menjalar ke anoda maka terjadilah breakdown.

4. Kegagalan Termal
Tembus jenis ini muncul bila isolasi beroperasi pada kondisi yang memanaskan kisi-
kisi bahan. Pemanasan bisa terjadi karena dielectric losses. Sebagian panas dapat
disalurkan ke lingkungan, sebagian lagi akan memanaskan isolasi.
Bila kalor yang dihasilkan oleh pemanasan listrik sedikit dan dapat diatasi degan
dilepas kelingkungan maka temperatur material akan tetap stabil. Akan tetapi bila
pemanasan listrik membesar maka sutau saat kalor tidak lagi dapat dibuang ke
lingkungan dan sebagi akibatnya temperatur kisi-kisi material akan naik dan mencapai
harga kritis.

Bila pemanasan lebih hebat lagi maka temperature akan lebih tinggi lagi. Akibat
pemanasan ini maka atom akan lebih mudah terionisasi oleh tumbukan elektron.
Dengan demikian dapat diperkirakan tegangan tembus jenis ini akan jauh lebih kecil
dibandingkan dengan tegangan tembus intrinsik.
5. Kegagalan Erosi/elektrokimia
Kegagalan ini diawali dari proses pembuatan bahan isolasi dimana pada saat pembuatan
terdapat rongga – rongga udara, karena kuat medan yang timbul pada udara itu lebih
besar dari medan breakdown udara maka pda rongga udara tersebut terjadi ionosasi dan
menimbulkan percikan bunga api, dari percikan bunga api tersebut timbul gas ozon
yang akan mengoksidasi bahan isolasi dan terjadi perubahan struktur isolasi, sehingga
isolasi tersebut akan berubah sifat menjadi konduktif maka terjadilah breakdown.
Untuk kegagalan erosi ini terjadi dalam waktu yang sangat lama karena terjadinya
secara bertahap.

6. Discharge Breakdown
Bahan-bahan seperti mika atau keramik atau bahan pada lainya sering kali ditemukan
gas yang terperangkap didalamnya. Gas mempunyai kekuatan isolasi yang lebih kecil
dari isolasi paadat. Secara umum gas mempunyai konstanta dielektrik kecil (mendekati
1) sedangkan isolasi padat mempunyai konstanta dielektrik 2-6. dengan demikian gas
yang berada di dalam isolasi padat akan mendapatkan kuat medan yang lebih besar dari
isolasi padat. Padahal kekuatanya lebih rendah. Dengan demikian gas akan tembus
sebagian (partial discharge).
Pada isolasi polimer sering kali ditemukan tembus sebagian inti. Dari tembus sebagian
di dalam void dapat tumbuh kanal bercabang-cabang membentuk suatu struktur
menyerupai pahoa yang disebut dengan pemohonan listrik (electrical treeing).
Pemohonan listrik makin lama akan makin panjang dan jumlah cabang akan semakin
banyak. Bila pemohonan listrik ini telah menjembatani kedua elektroda maka biasanya
isolasi padat sudah tidak dapat lagi berfungsi untuk menahan medan normal. Terjadilah
kegagalan isolasi.
Contoh Soal
1. Sebutkanlah cara mencegah tembus tegangan pada zat padat, serta jelaskan!
Tembus tegangan pada zat padat biasa terjadi pada isolasi padat dari suatu penghantar.
Tembus tegangan ini dapat membahayakan system dan juga lingkungan, jika terjadi short
circuit akibat tembusnya tegangan maka system akan mengalami gangguan atau jika
tersentuh oleh makhluk hidup tegangan tersebut dapat membahayakan nyawa makhluk
hidup tersebut. Untuk mencegahnya dalam perancangan isolasi dengan zat padat perlu
memperhatikan luas penampang serta bahan jenis zat padat tersebut. Hal ini untuk
mencegah beberapa kegagalan tembus listrik pada zat padat seperti kegagalan
elektromekanik, kegagalan thermal, Kegagalan erosi dan kegagalan lainnya

Anda mungkin juga menyukai