Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Manajemen Industri

“ Gudang Bahan dan Produk”

Dosen Pengampu : Dr. Faried Wadjdi, M.Pd, MM

Disusun oleh :

Kelompok 3

Mutiara (1501619003)

Septian Saputra (1501619010)

Nur Octaviani (1501619043)

Ach Sofyan Fauzi (5115163776)

Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Gudang Bahan dan Produk ”.

Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan dan juga
untuk meningkatkan kemampuan agar nantinya materi ini bermanfaat dikemudian
hari. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah
pada mata kuliah Manajemen Industri. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Komponen Produksi.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sebenarnya masih ada kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat mempebaiki makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembacanya.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.4 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Komponen Produksi atau Sistem Produksi ....................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Gudang .......................................................................................... 5
2.3 Fungsi Gudang Bahan ...................................................................................... 7
2.4 Gudang Produk, Fungsi dan Tujuan ................................................................. 8
BAB III ...................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ....................................................................................................... 10
SARAN ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Gudang
Gudang adalah bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang
dagangan. Penggudangan ialah kegiatan menyimpan dalam gudang. Dalam
arti yang lebih luas, gudang membahas pemindahan bahan serta penanganan
bahan dan barang jadi.
Menurut Siahaya (2013) dalam bukunya menyebutkan gudang adalah
suatu tempat atau bangunan yang dipergunakan untuk menimbun, menyimpan
barang, baik berupa bahan baku (raw material), barang setengah jadi (work in
process) atau barang jadi (finished product).
Menurut Zaroni (2017), gudang merupakan komponen penting dari
rantai pasokan modern. Rantai pasokan melibatkan kegiatan dalam berbagai
tahap: sourcing, produksi, dan distribusi barang, dari penanganan bahan baku
dan barang dalam proses hingga produk jadi. Gudang dapat digambarkan
sebagai bagian dari suatu sistem logistik sebuah perusahaan yang berfungsi
untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta
kondisi material /persediaan yang disimpan di gudang, sehingga informasi
tersebut selalu up-to-date dan mudah diakses oleh siapa pun yang
berkepentingan.
Berdasarkan ketiga referensi tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa
gudang adalah suatu tempat yang digunakan untuk kegiatan penyimpanan,
pemindahan, seta penanganan berupa bahan baku, barang setengah jadi,
maupun barang jadi. Gudang juga merupakan komponen penting didalam
rantai pasokan modern dan juga merupakan bagian yang penting dari sistem
logistik.
1.2 Batasan Masalah

1. Pembahasan masalah hanya tentang struktur manajemen laboratorium.


2. Pembahasan masalah hanya tentang unit pekerjaan yang dikembangkan
sesuai dengan tenaga kerja yang ada.
3. Pembahasan masalah hanya tentang hal yang diperlukan manager
laboratorium.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud komponen produksi?
2. Sebutkan jenis-jenis gudang!
3. Jelaskan fungsi dari gudang bahan!
4. Jelaskan pengertian dari gudang produk beserta tujuan dan fungsinya!

1
1.4 Maksud dan Tujuan

Makalah ini disusun untuk salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen
Industri, makalah ini juga disusun dengan maksud sebagai penambah
wawasan yang dikemas melalui tulisan-tulisan yang disediakan dalam
makalah ini. Diharapkan penulis memberikan wawasan pada makalah ini
yang berisi tentang komponen produksi, gudang bahan dan produk.

Semakin banyak mendapatkan wawasan semakin banyak pula ilmu yang


diperoleh. Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui dan memahami terkait
apa saja komponen produksi dan fungsi terkait gudang bahan dan gudang
produk. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di
bidang Pendidikan, industri maupun yang lainnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen Produksi atau Sistem Produksi


Produksi merupakan kegiatan pokok untuk setiap entitas atau perusahaan.
Produksi sendiri mencakup kegiatan untuk menciptakan nilai tambah suatu
produk dengan mengubah input menjadi output berupa barang atau jasa,
termasuk sistem yang ada di dalam sebuah perusahaan. Proses produksi tidak
terlepas dari sistem produksi yang ada di perusahaan. Untuk melaksanakan
proses produksi, perusahaan akan menciptakan sistem produksi terlebih
dahulu.
Sistem produksi yang dibuat perusahaan akan disusun sedemikian rupa
sehingga tujuannya akan tercapai. Komponen atau elemen struktural yang
membentuk sistem produksi terdiri dari: material, mesin dan peralatan, tenaga
kerja, modal, energi, informasi , tanah, dan lain-lain.Elemen fungsional terdiri
dari: supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan.
Elemen fungsional berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

1. Input
Dalam sistem produksi terdapat beberapa input sebagai berikut:
1. Tenaga kerja. Operasi sistem produksi membutuhkan intervensi
manusia dan orang-orang yang terlibat dalam sistem produksi dianggap
sebagai input tenaga kerja.
2. Mesin. Untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, maka sebuah
sistem produksi membutuhkan mesin. Material. Agar sistem produksi
dapat menghasilkan produk manufaktur, diperlukan material atau bahan
baku.
3. Modal. Operasi sistem produksi membutuhkan modal. Fasilitas
peralatan, mesin produksi, bangunan pabrik, gudang dan lain-lain
dianggap sebagai barang modal. Metoda. Aktivitas sistem produksi
untuk mengubah material menjadi barang jadi memerlukan teknologi.
Teknologi tersebut harus bisa dioperasikan. Cara untuk
mengoperasikan teknologi disebut dengan metoda.

3
4. Energi. Mesin-mesin produksi dan aktivitas pabrik lainnya membutuhkan
energi untuk menjalankan aktivitas itu. Berbagai macam bahan bakar,
minyak pelumas, tenaga listrik, air untuk keperluan pabrik, dll, dianggap
sebagai input energi.
5. Informasi. Dalam industri modern, informasi telah dipandang sebagai
input. Berbagai macam informasi tentang: kebutuhan pelanggan,
kuantitas permintaan pasar, perilaku pesaing, dll, dianggap sebagai
input informasi.
6. Manajerial. Sistem industri modern yang berada dalam lingkungan pasar
global yang sangat kompetitif membutuhkan: supervisi, perencanaan,
pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang efektif untuk
meningkatkan performansi sistem itu secara terusmenerus.
7. Tanah. Sistem produksi manufaktur membutuhkan lokasi untuk
mendirikan pabrik, gudang, dan lain-lain.

2. Proses Transformasi
Proses transformasi dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai
integrasi sekuensial dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja, dan
mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah
bagi produk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
Contoh proses transformasi, bayangkan sebuah pabrik perakitan mobil
yang menggunakan bahan baku dalam bentuk parts dan komponen. Material
ini secara bersama-sama dengan peralatan modal, tenaga kerja, energi,
informasi, manajerial, dan lain-lain, ditransformasikan menjadi mobil. Hasil
transformasi ini berupa sebuah mobil.
Suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambah apabila
penambahan beberapa input pada tugas itu akan memberikan nilai tambah
produk sesuai dengan keinginan konsumen. Contoh dari tugas yang memiliki
nilai tambah: Pengoperasian peralatan bor untuk mengubah sepotong logam
tanpa cacat. Pengujian material untuk meyakinkan bahwa material itu sesuai
standar yang ditetapkan. Menerbangkan sebuah pesawat terbang dengan baik.

4
3. Output
Output dari proses dalam sistem produksi dapat berupa barang atau jasa yang
disebut sebagai produk. Selain produk hasil output dari sebuah sistem produksi
adalah limbah dan informasi. Pengukuran karakteristik output sebaiknya
mengacu kepada kebutuhan pelanggan dalam pasar. Berikut ini beberapa
contoh sistem produksi jasa dan manufaktur.

2.2 Jenis-Jenis Gudang


Gudang harus menjadi titik transhipment semua barang yang diterima
maupun yang dikirim dengan cepat, efektif; dan se-efisien mungkin. Gudang
terus memainkan peran utama dalam rantai pasokan dan akan terus
melakukannya di masa mendatang, meskipun gudang ini akan muncul dalam
bentuk yang berbeda. Pertumbuhan pusat distribusi dan penggunaan e-
commerce akan mengubah bentuk pergudangan. Ketersediaan produk
jadi/barang perlu diadakan dekat dengan titik konsumsi untuk mengurangi
semakin meningkat biaya transportasi dan untuk memenuhi persyaratan
pengiriman ke pelanggan. Hal ini telah menyebabkan banyak gudang beubah
menjadi cross-dock dan pusat transshipment, pusat pemenuhan, sortasi dan
pusat konsolidasi, subcontracted to third-party ogistics providers.
Dari perkembangannya, maka gudang dapat dioperasikan oleh
pemasok bahan baku, komponen atau produsen barang jadi, grosir, pengecer,
perusahaan yang terkenal dalam bisnis logistik. Gudang dapat di operasikan
oleh pemiliknya atau disubkontrakkan kepada penyedia logistik (pihak ketiga)

1. Gudang Bahan Baku


Gudang bahan baku atau gudang bahan mentah adalah tempat
penyimpanan sebelum dipergunakan untuk proses produksi oleh
perusahaan yang bersangkutan. Jumlah bahan baku dalam gudang
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu:
a. Jumlah dan keragaman jenis bahan baku yang dipergunakan oleh
perusahaan untuk keperluan proses produksinya. Faktor yang
mempengaruhi jumlah bahan baku tersebut, yaitu; tingkat atau
kecepatan penggunaan bahan baku untuk proses produksi, jumlah
persediaan pengaman (safety stock) yang dipergunakan perusahaan;
besarnya jumlah pembelian yang paling ekonomis, dana yang
disediakan oleh perusahaan di dalam bahan baku, serta
kebijaksanaan persediaan bahan yang dipergunakan di dalam
perusahaan.

b. Metode penyimpanan dalam gudang turut mempengaruhi jumlah


bahan dalam gudang. Penyimpanan dengan menggunakan rak akan
berbeda dengan menggunakan tumpukan di Iantai saja.

5
2. Gudang Barang Setengah Jadi Proses produksi dimulai dari proses awal
(primary process); pertengahan (middle process) dan akhir (final
process). Setiap tahapan proses tersebut mempunyai kecepatan
produksi yang berbeda-beda kecuali proses yang bersifat satu garis
(continuous). Akibatnya terdapat produksi yang sudah diproses tetapi
belum selesai atau memerlukan proses lanjutan (work in process) disebut
barang setengah jadi. Barang setengah jadi ini membutuhkan waktu
tunggu dalam antrian proses produksi, sehingga diperlukan tempat
penyimpanan di gudang tersendiri disebut persediaan on line (inventory
on line).

3. Gudang Barang Jadi Gudang untuk barang jadi merupakan gudang yang
disiapkan oleh perusahaan untuk menyimpan barang jadi atau produk
dari akhir proses produksi atau dapat juga berupa barang/produk yang
siap didistribusikan 7 atau dijual. Perlu mendapatkan perhatian adalah
penentuan berapa besar atau luas gudang yang akan digunakan untuk
menyimpan barang/produk jadi, serta syarat apa saja yang diperlukan
bagi penyiapan gudang tersebut.

4. Gudang Terminal (Pusat) Konsolidasi Gudang Terminal (Pusat)


Konsolidasi digunakan untuk mengumpulkan beberapa jenis barang dari
masing-masing sumber atau pemasok. Selanjutnya menggabungkannya
untuk dikirimkan ke tempat tujuan tertentu atau pelanggan. Bentuk
seperti ini juga dapat digunakan dalam proses asembling, dimana
komponen dikirim pemasok ke gudang. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan komponen sesuai dengan jadwalnya (schedule). Ragam
komponen dan jumlahnya berbeda satu terhadap lainnya sesuai
kebutuhan perakitan produk. Hal ini banyak ditemukan di perakitan
otomotif.

5. Pusat Distribusi Gudang Distribusi digunakan untuk mengumpulkan


beberapa jenis barang/produk dari sumber tunggal (hasil satu
perusahaan manufaktur) untuk selanjutnya dikirimkan ke beberapa
tempat tujuan (pelanggan). Dengan kata lain perusahaan induk menyewa
atau membuat satu anak perusahaannya berbentuk pengelolaan
pergudangan yang berfungsi untuk mendistribusikan seluruh hasil
produksinya kepada pelanggan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
induknya.

6. Break-bulk Operation Gudang Break-bulk Operation digunakan untuk


menerima barang atau produk dalam jumlah atau volume besar,
kemudian dipecah-pecah atau dibagi-bagi dalam jumlah atau volume

6
yang lebih kecil dan selanjutnya dikirimkan ke beberapa tempat tujuan
atau pengguna.

7. Cross-Docking Gudang yang berbentuk cross docking disebut juga


gudang in-transit mixing. Gudang digunakan untuk menerima atau
mengumpulkan beberapa jenis barang dari beberapa pemasok dan
kemudian dibagi-bagi dan digabungkan atau dikombinasikan sesuai
dengan jumlah, ragam barang dari permintaan masing-masing
pelanggan. Proses penerimaan dan pengiriman berlokasi dalam satu
tempat yang sama dan dilakukan pada waktu yang bersamaan. Dengan
demikian tidak ada barang yang menjadi stok atau persediaan, kalaupun
terdapat sisa barang tidak terdistribusi hanya bersifat sementara dan
segera terkirimkan (gudang ini disebut gudang ekspres).

8. Pergudangan Publik Di luar gudang komersial ada juga kegiatan


pergudangan yang mendukung sektor publik, sektor militer dan sektor
ketiga. Gudang sektor publik akan menyimpan persediaan untuk fasilitas
pemerintah daerah seperti sekolah dan kantor. Produk mencakup alat
tulis, seragam, furniture, hardware dan software komputer, dll. Semua
operasi gudang tersebut dapat dimiliki, disewakan atau dioperasikan oleh
perusahaan pihak ketiga atas nama kepala sekolah. Gudang sektor
publik lainnya adalah seperti Badan Urusan Logistik (BULOG), suatu
pergudangan sektor publik yang memberikan kepastian pasokan dalam
rantai nilai dari hasil pertanian dan kebutuhan pokok masyarakat yang
dikelola oleh pemerintah. Meningkatnya jumlah bencana alam seperti
gempa bumi, kekeringan dan tsunami mengakibatkan organisasi sektor
ketiga membuka gudang di lokasi kejadian. Hal ini memastikan bahwa
gudang lebih dekat ke daerah bencana, sehingga mampu bereaksi lebih
cepat.

2.3 Fungsi Gudang Bahan

Fungsi gudang akan sangat beragam antara satu perusahaan dengan


perusahaan lain. Untuk perusahaan penyelenggara logistik, gudang
merupakan aset yang harus mampu melayani beberapa klien sekaligus dengan
produk yang mungkin beragam. Gudang harus mampu mengakomodasi order
dari pelanggan yang sangat bervariasi. Pada perusahaan seperti ini,
penggunaan sistem rak dan material handling seperti counterbalance,
reachtruck, atau VNA truck sangat dimungkinkan. Apalagi jika didukung oleh
sistem informasi yang handal dan dapat diakses dari perusahaan klien.
Semua ini merupakan ciri utama gudang di perusahaan penyelenggara
(logistic provider).
Menurut Martono (2015) dalam bukunya menyebutkan beberapa fungsi
gudang berikut ini:

7
1. Menyimpan barang untuk sementara waktu sambil menunggu giliran
untuk diproses.
2. Memantau pergerakan dan status barang.
3. Meminimumkan biaya pergerakan barang, peralatan, dan karyawan.
4. Menyediakan media komunikasi dengan konsumen mengenai barang.
5. Titik penyeimbang aliran inventory dan barang

Tujuan Gudang Bahan

Tujuan dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari


pergudangan secara umum adalah memaksimalkan pengunaan sumber-
sumber yang ada disamping memaksimalkan pelayanan terhadap
pelanggan dengan sumber yang terbatas.Sumber daya gudang dan
pergudangan adalah ruangan, peralatan dan personil. Pelanggan
membutuhkan gudang dan fungsi pergudangan untuk dapat memperoleh
barang yang diinginkan secara tepat dan dalam kondisi yang baik. Maka
dalam perancangan gudang dan system pergudangan diperlukan untuk hal-
hal berikut ini (Purnomo, 2004):
1) Memaksimalkan penggunaan ruang.
2) Memaksimalkan menggunakan peralatan.
3) Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja.
4) Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh
material dan penerimaan barang.
2.4 Gudang Produk, Fungsi dan Tujuan

Gudang Produk
Gudang produk berbuhubungan dengan penyimpanan yang rapih dan pengeluaran
produk jadi.
Fungsi
Fungsi dari gudang ini adalah bertanggung jawab atas :
1. Penerimaan produk jadi dari produksi
2. Meyimpan barang dengan rapih dah aman
3. Pengambilan pesanan untuk pengiriman
4. Pengepakan untuk pengiriman
5. Menyimpan catatan yang tepat
Tujuan
Tujuan dari metode penyimpanan barang pada gudang produk adalah :
1. Penggunaan volume bangunan yang maksimum
2. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan yang efisien
3. Kemudahan pencapaian bahan

8
4. Pengangkutan barang yang cepat dan mudah
5. Identifikasi barang yang baik
6. Pemeliharaan barang yang maksimum
7. Penampilan yang rapih dan tersusun

9
BAB III
KESIMPULAN
1. Dari penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Gudang adalah
bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang dagangan.
Penggudangan ialah kegiatan menyimpan dalam gudang. Dalam arti yang lebih
luas, gudang membahas pemindahan bahan serta penanganan bahan dan
barang jadi.
2. Sistem produksi yang dibuat perusahaan akan disusun sedemikian rupa sehingga
tujuannya akan tercapai. Komponen atau elemen struktural yang membentuk
sistem produksi terdiri dari: material, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal,
energi, informasi , tanah, dan lain-lain
3. Tujuan dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari pergudangan secara
umum adalah memaksimalkan pengunaan sumber-sumber yang ada disamping
memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan dengan sumber yang
terbatas.Sumber daya gudang dan pergudangan adalah ruangan, peralatan dan
personil

SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kesempurnaan, dengan begitu
kedepannya penulis akan lebih fokus dan rinci dalam menjelaskan dan memaparkan
terkait makalah ini dengan sumber -sumber yang lebih akurat dan tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. Kemudian penulis menyarankan agar menganalisa terlebih
dahulu dalam menentukan sumber atau referensi yang akan kita gunakan dalam
pembuatan makalah. Hal itu bertujuan agar makalah yang telah dibuat dapat
dipertanggungjawabkan dengan sumber yang akurat dan terpercaya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arwani, Ahmad. 2009. Warehouse Check Up Menjadikan Gudang Sebagai Keunggulan


Kompetitif Melalui Audit Menyeluruh. Jakarta: PPM. hal.21
Martono, Ricky. 2015. Manajemen Logostik Terintegrasi. Jakarta: PPM. hal. 343-344
Pandiangan, Syarifuddin. 2017. Operasional Manajemen Pergudangan Panduan
Pengelolaan Gudang. Jakarta: Mitra Wacana Media. hal. 19-22

11

Anda mungkin juga menyukai