Anda di halaman 1dari 2

Dwiki Yudha Himawan

17/410140/TK/45497

Mekanisme Kegagalan Isolasi Padat

Isolator merupakan bahan yang sulit untuk menghantarkan arus listrik. Pada sistem
tenaga listrik, isolator berfungsi untuk memisahkan bagian yang bertegangan dengan bagian
yang tidak bertegangan, agar tidak terjadi lompatan listrik maupun kebocoran tegangan
(leakage). Isolator terdiri atas bermacam-macam jenis, diantaranya terbagi atas isolator padat,
cair dan gas. Isolator padat contohnya ialah porselin, silicon, kaca, kayu, keramik dan lain
sebagainya.
Isolator tidak selamanya dapat menahan tegangan agar tidak tembus. Ada titik dimana
pada saat tegangan mencapai nilai tertentu, isolator tersebut mengalami kegagalan isolasi atau
tegangan mulai menembus isolator tersebut. Tiap isolator mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda terhadap kemampuan tegangan tembusnya. Kemampuan tersebut tergantung pada
jenis dan bentuk isolator yang digunakan.
Bentuk kegagalan isolasi dalam isolator padat bermacam-macam. Diantaranya ada flash
over, spark over dan puncture. Pada spark over kegagalan isolasi terjadi melalui udara sehingga
timbul percikan di sekitar isolator. Flash over merupakan kegagalan isolasi yang terjadi melalui
permukaan isolator saat kegagalan isolasi. Sedangkan puncture merupakan jenis kegagalan
isolasi dimana tegangan menembus bahan isolator. Puncture dapat menyebabkan kerusakan pada
isolator.
Kegagalan isolasi dapat terjadi disebabkan karena banyak hal. Diantaranya ialah karena
isolator yang usang sudah lama terpakai, isolator kotor, kondisi udara yang berair, dan tegangan
yang dikenai melebihi tegangan nominal isolatornya.
Kegagalan isolasi pada isolator padat ditunjukkan karakteristiknya pada gambar berikut,

Gambar 1. Grafik Kegagalan Isolator Padat.


Dari grafik tersebut, tampak bahwa makin tinggi tegangan, maka kegagalannya akan
makin singkat. Berikut penjelasan untuk jenis kegagalannya :
1. Kegagalan Intrinsik
Dwiki Yudha Himawan
17/410140/TK/45497

Adalah suatu kegagalan yang disebabkan oleh jenis dan suhu bahan. Kegagalan
ini terjadi jika tegangan yang dikenakan pada bahan dinaikkan sehingga tekanan
listriknya mencapai nilai 106 volt/cm dalam waktu singkat yaitu 10-8 detik sehingga
menembus isolator.
2. Kegagalan Elektromekanik
Kegagalan elektromekanik disebabkan perbedaan polaritas antara elektroda yang
mengapit zat padat. Karena perbedaan polaritas ini menimbulkan tekanan listrik pada
bahan tersebut. Tekanan listrik akan menmbulkan tekanan mekanik yang menyebabkan
timbulnya tarik menarik antara kedua elektroda tersebut.
3. Kegagalan Streamer
Kegagalan yang disebabkan karena adanya pergerakan avalanche atau kumulatif
dari ionisasi yang terjadi. Sebuah elektron yang memasuki conduction band di katoda
akan bergerak menuju anoda di bawah pengaruh medan dan akan memperoleh energi dari
benturan yang terjadi dengan elektron yang lain serta kehilangan energi pula saat
membentur elektron lain (transfer energi).
4. Kegagalan Termal
Adalah suatu kegagalan yang terjadi jika kecepatan pembangkitan panas di suatu
titik dalam bahan melebihi laju kecepatan pembuangan panas keluar sehingga
menyebabkan bahan tidak stabil.
5. Kegagalan Erosi
Kegagalan yang disebabkan zat isolasi pada tidak sempurna, karena adanya
lubang lubang atau rongga dalam bahan isolasi padat tersebut. Lubang/rongga akan
terisi oleh gas atau cairan yang kekuatan gagalnya lebih kecil dari kekuatan zat
padat

Anda mungkin juga menyukai