Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGARUH POLUTAN PADA ISOLATOR KACA

TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI

Jones Milan(1) , Ir. Syahrawardi (2)


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen T eknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: jhons.milan@gmail.com

Abstrak

Penggunaan Isolator rantai pada jaringan transmisi ataupun distribusi cenderung lebih murah dibandingkan
isolator pin untuk sistem tegangan lebih dari 33kV. Selain itu isolator rantai memiliki tingkat fleksibel yang tinggi.
Salah satu isolator yang banyak digunakan adalah isolator berbahan kaca. Salah satu keuntungannya adalah
isolator ini relative lebih murah. Namun isolator kaca memiliki kekurangan yakni memiliki sifat mengkondensir
atau mengembun. Hal ini menyebabkan polutan gampang menempel pada isolator kaca. Tulisan ini membahas
tentang pengujian terhadap isolator rantai berbahan kaca dengan memberikan polutan buatan. Isolator rantai pada
transmisi tegangan tinggi yang terkontaminasi akan mengakibatkan distribusi tegangan di masing-masing isolator
berbeda. Penelitiian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh polutan terhadap distribusi isolator rantai berbahan
kaca. Pengujian dilakukan terhadap bahan-bahan seperti garam-garaman (NaCl), debu (CaCO3 ), dan Carbon
sebagai polutan asap kendaraan bermotor. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil antara lain, pengaruh polutan
yang konduktif terhadap isolator kaca mengakibatkan penurunan tahanan permukaan isolator. Namun dengan
nilai konduktivitas yang sama, karakteristik polutan mempengaruhi terhadap lapisan pengotor yang terbentuk.
Semakin tinggi daya rekat dan daya higrokopis dari polutan tersebut, maka semakin merata polutan tersebar di
permukaan isolator. Persentase penurunan distribusi tegangan terbesar diketiga bobot polusi yakni ringan, sedang,
dan berat diakibatkan oleh polutan CaCO3 .
Kata Kunci: distribusi tegangan, polutan, isolator kaca

1. Pendahuluan kondukt or fasa dengan menara. Isolator rantai


Sistem transmisi hant aran udara adalah ini dirangkai dari beberapa isolat or yang
salah satu bagian dari sistem tenaga listrik menyebabkan distribusi tegangan masing-
yang sangat perlu dijaga keandalannya dalam masing isolator berbeda. Jumlah unit isolat or
mencapai kont inuitas pelayanan. Salah yang dirangkai ditentukan oleh beberapa
komponen utama dari sistem transmisi adalah faktor seperti tegangan operasi, kekuatan
isolat or. Isolator ini berfungsi unt uk mekanik, ketinggian di atas permukaan laut,
mengisolir kondukt or dengan menara atau kekuatan petir, dan kontaminasi lingkungan
tiang pendukung. sekitar.
Isolator yang baik mempunyai bahan yang Polutan yang menempel pada isolat or
tidak dapat menghant arkan arus listrik. berasal dari kont aminasi lingkungan sekit ar.
Walaupun ada yang sanggup menghant arkan Biasanya terbentuk dari keadaaan alam dan
arus listrik namun relative kecil sehingga bisa dari sisa aktivit as makhluk hidup. Keadaan
diabaikan. Salah satu bahan isolat or yang alam sepert i daerah pant ai, pegunungan dan
banyak digunakan adalah kaca. Bahan ini gurun pasir berpot ensi mengakibatkan isolator
harganya lebih murah sehingga banyak terpolusi. Sedangkan sisa dari aktivit as
dijumpai penggunaannya baik di transmisi makhluk hidup sepert i sisa pembakaran, polusi
hant aran udara maupun di distibusi hant aran kendaraan bermot or dan lainnya juga
udara. Namun sifatnya yang mengkondensir berpot ensi mengakibatkan terbentuknya
(mengembun) kelembapan udara lapisan pengot or pada isolat or. Hal ini
mengakibatkan debu lebih mudah melekat mengurangi tahanan permukaan isolat or
dipermukaan isolat or. berkurang, sehingga kekuatan dielektrik
Rent engan isolat or disebut dengan istilah isolat or berkurang. Jika tegangan yang dipikul
isolat or rantai. Isolator rantai (string insulator) isolat or lebih besar dibanding kekuatan
digunakan pada sistem tenaga listrik sebagai dielektrik isolat or maka akan terjadi peristiwa
penopang mekanik dan isolasi listrik antara flashover yang mampu mengakibatkan isolator

– 77 – copyright@ DTE FT USU


Jurnal Singuda Ensikom Vol.14 VOL.14 NO.40/MARET 2016

ret ak dan pecah. Jika hal ini terjadi maka merupakan bagian dari zat padat yang tidak
tegangan yang dipikul isolat or rantai akan naik dapat terurai menjadi ion-ion dalam larutan,
dan satu per satu isolat or lainnya ret ak atau namun komponen ini dapat menyebabkan
bahkan pecah. Oleh karena it u, perlu adanya ketahanan permukaan isolat or. Zat -zat seperti
perlu adanya perhitungan khusus terhadap SiO2 , tanah liad (kaolin) dapat membentuk
pemilihan isolat or yang dipengaruhi oleh suatu ikatan mekanis unt uk mengikat
polutan. komponen-komponen kondukt if.

2.3. Distribusi T egangan


2. Tinjauan Pustaka Isolator rantai terdiri dari beberapa isolator
2.1. Isolator
piring yang disusun menjadi satu rentengan.
Pada transmisi hant aran udara, suatu
Dimana setiap unit isolat or membentuk suatu
kondukt or dengan kondukt or lain diisolir
susunan“ kondukt or-dielektrik-kondukt or”.
dengan udara, sedangkan kondukt or dengan
Oleh karena itu suatu isolat or dapat juga
menara atau tiang pendukung kondukt or
dianggap sebagai suatu kapasitor. Dan jika
diisolir dengan bahan isolasi padat yang disebut
permukaan isolat or kot or, maka akan muncul
isolat or. Hal ini bert ujuan agar tidak terjadi
suatu resistansi yang parallel dengan
aliran arus yang tidak semestinya ada antara
kapasitansi isolat or.[1][2] Sehingga jika
satu bagian dengan lainnya, sehingga bagian
isolat or dianggap bersih maka akan didapatkan
yang tidak bert egangan ini harus dipisahkan
suatu rangkaian kapasitansi seperti pada
dari bagian-bagian yang bert egangan.
Gambar 1 sebagai berikut :
Isolator jaringan tenaga listrik merupakan
alat tempat menopang kawat penghant ar
jaringan pada tiang-tiang listrik yang digunakan
unt uk memisahkan secara elektris dua buah
kawat at au lebih agar tidak t erjadi kebocoran
arus (leakage current) atau lewat-denyar
(flashover) sehingga mengakibatkan terjadinya
kerusakan pada sistem jaringan t enaga listrik.
Isolator padat yang banyak digunakan
biasanya berbahan gelas/kaca. isolat or gelas
terdiri dari bahan campuran antara pasir silikat,
dolomit , dan phospat . Isolat or gelas memiliki Gambar 1 Susunan Isolator piring membentuk
sifat mengkondensir (mengembun) kelembapan kapasitansi
udara, sehingga debu lebih mudah melekat
dipermukaan isolat or. Kekuatan mekanik dan Met ode unt uk menghit ung distribusi
dielektrik dari isolat or gelas bergantung pada tegangan pada isolat or rantai, yaitu dengan
kandungan alkali pada isolat or tersebut. metode Hukum Kirchoff. Rangkaian ekuivalen
Kekuatan dielekt rik gelas alkali tinggi adalah isolat or rantai unt uk menghit ung distribusi
17,9 kVrms/mm sedangkan kemampuan tegangan diperlihatkan pada Gambar 2
dielektrik gelas alkali rendah adalah
48kVrms/mm.[1]

2.2. Isolator T erpolusi


Isolator akan dilapisi oleh polutan baik
berada pada ruang terbuka maupun tert utup.
Polutan ini dapat mempengaruhi kondukt ivitas
permukaan dari isolator tersebut sehingga dapat
menyebabkan kegagalan isolasi. Sifat dari
polutan yakni kondukt if dan innert . Polutan
bersifat kondukt if adalah polutan yang mampu
menghant arkan arus listrik. T erdiri dari garam-
garam yang mampu terurai menjadi ion-ion
misalnya NaCl, MgCl2 , Na2 SO4 , dan Gambar 2 Rangkaian distribusi tegangan
sebagainya.Sedangkan polutan bersifat inert menggunakan metode kircoff

– 78 – copyright@ DTE FT USU


Jurnal Singuda Ensikom Vol.14 VOL.14 NO.40/MARET 2016

Hukum kirchoff pada titik (1) adalah sebagai Adapun prosedur percobaan yang
berikut: dilakukan:
+ = + (2.1) 1. Isolator yang t elah dicuci dan dikeringkan
kemudian dilakukan pengujian distribusi
Jika tegangan pada suatu kapasitor C adalah V tegangan dalam kondisi normal
dan frekuensi tegangan itu adalah f, maka arus 2. Dibuat rangkaian pengujian seperti pada
pada suatu kapasitor adalah ic =2πfCV. Dengan Gambar 3
demikian, persamaan dapat dituliskan sebagai
berikut:

2 _1 _1 + 2 _3 ( _ _1 ) =
2 _2 _1 + 2 _1 _2 (2.2)
1 1 + 3( 1) = 2 1 (2.3)

Maka, Hukum Kirchoff pada titik (n-1)


adalah sebagai berikut:

( + ( ) = ( )+ (2.4) Gambar 3 Rangkaian Percobaan

Atau 3. Mengukur temperat ure dan t ahanan pada


ruang uji.
( )+
4. Jarak sela bola diatur 0.2 cm
5. Lakukan pengujian sehingga diperoleh data
( ) = ( + + + + ( ) tegangan disaat t erminal a pada pin 1 dan
(2.5) terminal b pada pin1. Selanjutnya
Jika jumlah isolat or piring adalah n, maka
dilakukan dengan memindahkan terminalb
hukum Kirchoff akan memberikan (n-1) ke pin 2 dan seterusnya kemudian dicat at
persamaan. Di samping (n-1) persamaan itu
tegangannya.
masih ada satu persamaan tegangan yang
6. Untuk Percobaan Isolator terpolusi,
diperoleh, yaitu: Isolator yang t elah t erpolusi ditempatkan
pada posisi isolat or ke 5 kemudian lakukan
= + + + + (2.6) pengujian seperti langkah 2 s/d 5.
Sehingga ada n persamaan dengan n 7. Posisi isolat or terpolusi ditambahi sehingga
tegangan (V) yang tidak diketahui. Dengan isolat or t erpolusi pada posisi 5 dan 4. Hal
demikian, V1 , V2 , V3 ,..........,V(n-1) dan Vn dapat ini dilakukan hingga isolat or terpolusi
dihit ung. seluruhnya.
8. Salah satu isolat or t erpolusi dicuci dengan
3. Metode Penelitian larutan pencuci yang kemudian dihit ung
Eksperimen dilakukan di Laboratorium kondukt ivit asnya. Hitung nilai ESDD
T eknik T egangan Tinggi, Depart emen T eknik polutan
Elektro, Fakultas T eknik Universitas Sumatera 9. Bila nilai ESDD diluar bobot polusi yang
Utara Medan pada bulan Juli - Agustus 2015. diinginkan maka eksperimen diulang
Dalam penelitian, data yang diperoleh dengan
kembali.
menggunakan pengujian. Variasi percobaan ini 10. Percobaan Selesai
dilakukan unt uk mengetahui bagaimana
perubahan distribusi tegangan pada isolat or
4. Hasil dan Pembahasan
rantai pada keadaan:
4.1. Analisis distribusi tegangan isolat or
1. Kondisi sebelum diberi polutan
terpolusi ringan.
2. Kondisi saat diberi polutan NaCl, CaCO3 ,
Dari pengujian isolat or terpolusi ringan
dan C dengan klasifikasi tingkat
yang dilakukan maka diperoleh perbandingan
pengot oran ringan, sedang, dan berat .
nilai tegangan isolat or yang terpolusi ringan
Variasi pengujian meliputi variasi antara
oleh NaCl, CaCO3 , dan C seperti yang
jumlah isolat or piring kaca yang terpolusi yakni
ditunjukkan pada Gambar 4, Gambar 5, dan
dari 5 isolat or yang t erpolusi hingga t inggal 1 Gambar 6.
isolat or saja yang t erpolusi.

– 79 – copyright@ DTE FT USU


Jurnal Singuda Ensikom Vol.14 VOL.14 NO.40/MARET 2016

kondisi isolat or yang terpolusi ke- 5,4,3,2.


Isolator Terpolusi Ringan (NaCl) Sehingga dapat diperoleh penurunan tegangan
11 Kondisi Normal terbesar unt uk kat egori isolator terpolusi ringan
10
9 terjadi pada isolat or yang terpolusi CaCO3 . Hal
% Distribusi Tega ng an x Vt

Isolator
8
Terpolusi ke-5 ini disebabkan karenan CaCO3 yang menempel
7
6 Isolator pada isolat or hampir merat a di permukaan
(k V)

Terpolusi ke-5
5
dan 4 isolat or karena sifat higrokopis CaCO3 sangat
4 Isolator
3 Terpolusi ke-5, tinggi namun masih berupa lapisan-lapisan
2 4, dan 3
Isolator tipis. Sedangkan polutan NaCl dan C menempel
1 Terpolusi ke 5,
0 4, 3, dan 2
tidak merata di permukaan isolat or hanya di
Semua Isolator
Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5)
Terpolusi
pinggiran isolat or saja.
Posisi Isolator

Gambar 4 Isolator terpolusi ringan NaCl vs isolator 4.2. Analisis distribusi tegangan isolat or
bersih terpolusi sedang.
Dari pengujian isolator terpolusi sedang
Isolator Terpolusi Ringan (CaCO3) yang dilakukan maka diperoleh perbandingan
11 Kondisi
10 Normal nilai tegangan isolat or yang terpolusi ringan
9 oleh NaCl, CaCO3 , dan C seperti yang
% Distribusi Tega ng an x V t

Isolator
8
7
Terpolusi ke-5 ditunjukkan pada Gambar 7, Gambar 8, dan
6 Isolator Gambar 9.
(k V)

Terpolusi ke-5
5 dan 4
4 Isolator
3 Terpolusi ke- Isolator Terpolusi Sedang (NaCl)
5, 4, dan 3 11
2 Kondisi Normal
Isolator
10
1 Terpolusi ke
5, 4, 3, dan 2 9 Isolator
0 Semua
Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5) 8 Terpolusi ke-5
% Distribusi Tega ng an x V t

Isolator
Posisi Isolator Terpolusi 7 Isolator
6 Terpolusi ke-5
dan 4
Gambar 5 Isolator terpolusi ringan CaCO3 vs 5
(k V)

Isolator
isolator bersih 4 Terpolusi ke-5,
4, dan 3
3 Isolator
2 Terpolusi ke 5,
4, 3, dan 2
Isolator Terpolusi Ringan (C) 1 Semua Isolator
11 0 Terpolusi
Kondisi Normal
Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5)
10
Posisi Isolator
9 Isolator Terpolusi
% Distribusi Tega ng an x Vt

8 ke-5 Gambar 7 Isolator terpolusi sedang NaCl vs


7 Isolator Terpolusi isolator bersih
6 ke-5 dan 4
(k V)

5 Isolator Terpolusi
4 ke-5, 4, dan 3 Is ol ator Terpolusi Sedang (CaCO3)
3 11
Isolator Terpolusi
10 Kondisi Normal
2 ke 5, 4, 3, dan 2
9
% Distribusi Tega ng an x V t

1 Semua Isolator
8 Isolator Terpolusi
0 Terpolusi ke-5
7
Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5)
6 Isolator Terpolusi
(k V)

Posisi Isolator ke-5 dan 4


5
4 Isolator Terpolusi
Gambar 6 Isolator terpolusi ringan C vs isolator ke-5, 4, dan 3
3
bersih 2 Isolator Terpolusi
1 ke 5, 4, 3, dan 2

Dari Gambar 4 diperoleh persentase penurunan 0 Semua Isolator


Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5) Terpolusi
tegangan terbesar t erjadi pada isolator urutan Posisi Isolator
ke-3 dengan penurunan tegangan sebesar
Gambar 8 Isolator terpolusi sedang CaCO3 vs
32,45% pada kondisi semua isolat or terpolusi.
isolator bersih
Pada Gambar 5 diperoleh persentase penurunan
tegangan terbesar pada isolat or urutan ke-5
sebesar 34,21% pada kondisi isolat or terpolusi
ke 5,4,3,2 dan pada Gambar 6 diperoleh
persentase penurunan tegangan terbesar terjadi
pada isolator urutan ke-5 sebesar 33,4 % pada

– 80 – copyright@ DTE FT USU


Jurnal Singuda Ensikom Vol.14 VOL.14 NO.40/MARET 2016

Is ol ator Terpolusi Sedang (C) Kondisi Normal Is ola tor Terpolusi B erat (NaCl) Kondisi Normal
11 11
10 Isolator 10
Isolator

% Distribusi Tega ng an x V t
9 Terpolusi ke-5 9
Terpolusi ke-5
% Distribusi Tega ng an x Vt

8 8
Isolator Isolator
7 7
Terpolusi ke-5 Terpolusi ke-5

(k V)
dan 4 6
6 dan 4
(k V)

Isolator 5 Isolator
5 Terpolusi ke-5,
4 Terpolusi ke-5,
4 4, dan 3
Isolator 3 4, dan 3
3 Isolator
Terpolusi ke 5, 4, 2 Terpolusi ke 5, 4,
2 3, dan 2
Semua Isolator 1 3, dan 2
1 Semua Isolator
Terpolusi 0 Terpolusi
0 Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5)
Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5)
Posisi Isolator
Posisi Isolator

Gambar 9 Isolator terpolusi sedang C vs isolator Gambar 10 Isolator terpolusi berat NaCl vs isolator
bersih bersih

Dari Gambar 7 diperoleh persentase Is ola tor Terpolusi B erat (CaCO3)


penurunan tegangan terbesar terjadi pada 11 Kondisi Normal
10
isolat or urutan ke-5 dengan penurunan 9

% Distribusi Tega ng an x Vt
Isolator Terpolusi
tegangan sebesar 42,13% pada kondisi isolat or 8 ke-5
7
terpolusi ke- 5,4,3,2. Pada Gambar 8 diperoleh 6
Isolator Terpolusi

(k V)
ke-5 dan 4
persentase penurunan tegangan terbesar terjadi 5
4 Isolator Terpolusi
pada isolator urutan ke-4 sebesar 46,85% pada 3 ke-5, 4, dan 3

kondisi isolat or terpolusi ke 5,4,3 dan pada 2 Isolator Terpolusi


1 ke 5, 4, 3, dan 2
Gambar 9 diperoleh persentase penurunan 0 Semua Isolator
tegangan terbesar t erjadi pada isolator urutan Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5) Terpolusi
ke-4 sebesar 46,15% pada kondisi isolat or yang Posisi Isolator

terpolusi ke- 5,4,3,2. Sehingga dapat Gambar 11 Isolator terpolusi berat CaCO3 vs
disimpulkan penurunan tegangan terbesar isolator bersih
unt uk kat egori isolator terpolusi sedang terjadi
pada isolat or yang terpolusi CaCO3 . Hal ini Is ola tor Terpolusi B erat (C)
disebabkan karenan CaCO3 yang menempel 11 Kondisi Normal

pada isolat or hampir merat a di permukaan 10


9 Isolator Terpolusi
% Distribusi Tega ng an x V t

isolat or karena sifat higrokopis CaCO3 sangat 8 ke-5


tinggi dan juga lapisan yang terbentuk lebih 7 Isolator Terpolusi
6 ke-5 dan 4
tebal dibandingkan kondisi isolat or terpolusi
(k V)

5
Isolator Terpolusi
CaCO3 ringan.. Sedangkan polutan NaCl 4 ke-5, 4, dan 3
3
menempel t idak merat a di permukaan isolat or 2 Isolator Terpolusi
hanya di pinggiran isolat or saja. Sedangkan 1 ke 5, 4, 3, dan 2

polutan C tersebar di bagian permukaan isolator 0 Semua Isolator


Vi(1) Vi(2) Vi(3) Vi(4) Vi(5) Terpolusi
namun belum tersebar merat a dibagian atas Posisi Isolator
isolat or, namun lapisan yang terbentuk semakin
tebal. Gambar 12 Isolator terpolusi sedang NaCl vs
isolator bersih
4.3 Analisis distribusi tegangan isolat or
terpolusi berat. Dari Gambar 10 diperoleh persentase
Dari pengujian isolat or terpolusi berat penurunan tegangan terbesar terjadi pada
yang dilakukan maka diperoleh perbandingan
isolat or urutan ke-5 dengan penurunan
nilai tegangan isolat or yang terpolusi ringan tegangan sebesar 44,51% pada kondisi isolat or
oleh NaCl, CaCO3 , dan C seperti yang terpolusi ke- 5,4,3. Pada Gambar 8 diperoleh
ditunjukkan pada Gambar 10, Gambar 11, dan
persentase penurunan tegangan terbesar terjadi
Gambar 12. pada isolator urutan ke-4 sebesar 74,76% pada
kondisi isolat or terpolusi ke-5 dan 4 sedangkan
pada Gambar 9 diperoleh persentase penurunan
tegangan terbesar t erjadi pada isolator urutan
ke-5 sebesar 74,01% pada kondisi isolat or yang
terpolusi ke-5. Sehingga dapat disimpulkan

– 81 – copyright@ DTE FT USU


Jurnal Singuda Ensikom Vol.14 VOL.14 NO.40/MARET 2016

penurunan tegangan terbesar unt uk kategori Daftar Pustaka


isolat or terpolusi berat terjadi pada isolat or [1] T obing, B.L., Peralatan T egangan
yang terpolusi CaCO3 . Hal ini disebabkan T inggi, Jakarta: Erlangga, 2012.
karena CaCO3 yang menempel pada isolat or [2] T obing, B.L., Dasar-Dasar T eknik
merat a di permukaan isolat or karena daya rekat Pengujian T egangan T inggi, Edisi
dan sifat higrokopis CaCO3 sangat t inggi sert a Kedua, Jakarta: Erlangga, 2012.
lapisan yang terbentuksangat tebal. Sedangkan [3] Kuffel, E., Zaengl, W dan Kuffel, J.,
polutan NaCl menempel hampir merat a di High Volt age Engineering
permukaan isolat or namun masih berupa Fundamentals, second edition,
lapisan-lapisan tipis di permukaan isolat or. Butterwort h-Heinemann, 2000.
Sedangkan polutan C tersebar hampir merata di [4] Holtzhausen, J.P., High Voltage Insulators.
bagian permukaan isolat or namun belum IDC Technology, 2004
tersebar hingga dibagian atas isolat or, namun [5] “ Sediver Toughened Glass Suspension
lapisan yang t erbentuk sangat t ebal. Insulator Catalog,” Canada, Sediver.
[6] Naidu, M. dan Kamaraju, V., High Voltage
5. Kesimpulan Engineering, second edition, T he McGraw-
Dari hasil analisa data yang diperoleh dari Hill Companies, Inc, 1996.
pengujian yang dilakukan, maka dapat ditarik [7] Steven, Rudi Simon, “ Pengaruh Polutan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Terhadap Tahanan Permukaan Isolator
1. T ahanan permukaan akan berkurang Epoxy Resin”, Indonesia: Journal The
Institution of Electrical Engineering
dengan adanya polutan pada permukaan Departement, University Of Indonesia
isolat or sehingga menyebabkan penurunan
persentase distribusi tegangan.
2. Penurunan tegangan yang terjadi pada
isolat or selain disebabkan oleh sifat
kondukt ivit as polutan yang menempel juga
dipengaruhi oleh daya higroskopis dan
daya rekat polutan pada permukaan
kondukt or.
3. Persentase penurunan distribusi tegangan
terbesar unt uk masing- masing bobot polusi
yaitu ringan, sedang, dan berat adalah
CaCO3 sedangkan penurunan distribusi
tegangan terendah adalah NaCl.

– 82 – copyright@ DTE FT USU

Anda mungkin juga menyukai