Anda di halaman 1dari 24

Pengujian

Kegagalan
Isolasi Padat
Created By
Dimas Dewanda Wijaya ( 201911198 )
Randi Kamaru ( 201911194 )
Table of contents

01 02 03
Bahan Isolator
Defenisi Isolator Fungsi Isolator
Padat Padat Padat

04 05 06
Kontruksi Isolator Jenis Isolator Mekanisme
Padat Padat Kegagalan Isolasi
Defenisi Isolator Padat
Isolator merupakan salah satu bahan dielektrik
yang digunakan untuk memisahkan konduktor
bertegangan dengan kerangka penyangga yang
dibumikan.
Isolator padat adalah bahan yang digunakan
dalam peralatan sistem tenaga listrik antara lain
bahan organis, anorganis dan polimer sintetis.
Contoh bahan organis adalah kertas, kayu, dan
karet, sedangkan bahan anorganis adalah keramik
dan mika. Contoh polimer sintetis adalah polyvinyl
chloride dan resin epoksi.
Fungsi Isolator Padat
Untuk penyekat/mengisolasi Untuk menjaga agar jarak antar
penghantar dengan tanah dan antara penghantar tetap (tidak berubah).
penghantar dengan penghantar Bahan yang digunakan pada
isolator padat

1 2 3
Untuk memikul beban mekanis yang
disebabkan oleh berat penghantar
dan/ atau gaya tarik penghantar.
Bahan Isolator Padat

Porselen /
Gelas / Kaca Polimer
Keramik
Keramik / Porselen
Porselen atau Keramik merupakan bahan
dielektrik yang paling sering digunakan
pada isolator. Hal ini terjadi karena
porselen memiliki kekuatan dielektrik yang
tinggi dan tidak dipengaruhi oleh
perubahan kondisi udara disekitarnya.
porselen adalah bahan yang memiliki
kemampuan mekanik yang sangat baik
pada beban tekan. Kekuatan mekanik dari
porselen akan berkurang jika dilakukan
penambahan luas penampang porselen
Gelas / Kaca
Isolator gelas lebih murah daripada
porselen, sedangkan karakteristik
mekaniknya tidak jauh berbeda dari
isolator porselen. Karakteristik elektrik
dan mekanik dari isolator gelas
bergantung pada kandungan alkali pada
isolator tersebut. Semakin tinggi
kandungan alkalinya maka kemampuan
dielektrik isolator akan semakin menurun
hal ini dikarenakan isolator memiliki
konduktivitas lebih tinggi.
Polimer
Isolator polimer adalah isolator yang
terbuat dari susunan beberapa monomer
membentuk suatu isolator sesuai dengan
peruntukannya. Arus bocor yang mengalir
pada permukaan isolator polimer dapat
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu pertama
arus bocor yang timbul karena
peningkatan konduktivitas permukaan
isolator akibat kelembaban/hujan, polusi
dan beberapa faktor iklim lainnya, kedua
arus bocor yang timbul karena efek
kapasitansi dari piringan isolator.
Karakteristik Isolator Padat

Sifat kelistrikan Isolator


Sifat Mekanis Isolator
Sifat Termis Isolator
Sifat Kimia Isolator
Kontruksi Isolator

Isolator pada umumnya memiliki


tiga bagian utama yaitu bahan
dielektrik, kap dan fitting. Selain
itu juga terdapat semen yang
berfungsi sebagai bahan perekat
yang merekatkan ketiga bagian ini
Persyaratan Umum Yang Harus Dipenuhi Dalam
Merancang Suatu Isolator
1. Isolator harus memiliki kekuatan mekanis yang kuat untuk
menahan beban konduktor , terpaan angin dan lain-lain.

2. Isolator harus menggunakan bahan dengan resistansi yang

tinggi agar tidak terjadi arus bocor yang besar ke tanah.


3. Isolator harus memiliki kekuatan permitivitas yang tinggi
agar dapat memiliki kemampuan dielektrik yang baik.
4. Isolator harus padat dan tidak memiliki celah udara karena
dapat menimbulkan peluahan sebagian.
5. Isolator dapat menahan flashover.

6. Setiap lubang pada bahan isolator harus memiliki sumbu


yang sejajar dengan sumbu tegak isolator. Dan lubang dibuat
pada temperatur penampaan isolator.
7. Tidak memiliki lekukan runcing agar pada isolator
tidak terjadi medan elektrik yang tinggi.
8. Permukaan isolator harus licin dan bebas partikel
runcing.
9. Tidak ada resiko meledak atu pecah.

10. Jarak rambat isolator harus diperbesar jika isolator


ditempatkan pada kawasan yang dihuni banyak burung.
11. Bahan perekat harus memiliki kekuatan adhesi yang
tinggi.

12. Bentuk dan dimensi sirip harus dibuat sedemikian rupa


agar dapat dengan mudah dibersih.
Jenis Isolator Padat

Berdasarkan fungsinya didalam suatu


sistem tenaga listrik isolator dapat
dibagi menjadi :

Isolator Pendukung
Isolator Gantung
Isolator Rantai
Isolator Pendukung
Isolator pendukung ini dibuat untuk menopang batang-batang
konduktor yang ditempatkan baik di dalammaupun luar ruangan.
Isoaltor dipakai karena bagian konduktor yang bertegangan harus
dipisahkan dari tiang penopang yang terhubung ke tanah. Pada
setiap bagian atas dari isolator ini terdapat lekukan yang dipakai
untuk menopang konduktor penghantar. Isolator pendukung ini
biasanaya hanya dioperasikan pada tegangan kerja isolator
dibawah 33kV. Hal ini dikarenakan jika isolator dioperasiakan
pada tegangan diatas 33kV, maka besar isolator menjadi tidak
efisien lagi. Hal ini disebabkan ukuran isolator akan bertambah
seiring dengan pertambahan tegangan kerja. Isolator pendukung
terbagi atas tiga jenis yaitu : isolator pin, isolator post, dan
isolator pin-post.
Isolator Gantung
Isolator gantung digunakan pada tiang
maupun tower transmisi untuk menggantung
konduktor hantaran udara baik secara
vertikal maupun horizontal (gambar).
Isolator gantung digunakan pada sistem
dengan tegangan kerja melebihi 33 kV.
Isolator gantung ini terdiri dari dua jenis
yaitu isolator piring dan isolator batang
tonggak. Untuk transmisi tegangan tinggi,
isolator piring dirangkai berbentuk rantai.
Isolator rantai ini juga biasanya dilengkapi
dengan arcing horn (busur tanduk). Hal ini
dilakukan untuk melindungi isolator rantai
dari bahaya tegangan lebih yang dapat
menyebabkan isolator rantai pecah.
Isolator Rantai
Isolator rantai adalah merupakan kumpulan dari
beberapa isolator piring yang disusun secara berantai
sehingga menjadi satu kesatuan isolator. Isolator rantai
biasanya digunakan untuk menggantung penghantar
transmisi tegangan tinggi pada menara-menara transmisi.
Penghantar ini digantung dengan menggunakan isolator agar
penghantar ini tidak menyentuh badan menara yang
dibumikan. Isolator jenis ini banyak digunakan karena pada
sistem transmisi tegangan tinggi isolator ini dianggap paling
effisien untuk mengisolasi antara konduktor dengan tiang
menara.
Mekanisme Kegagalan Isolator
Padat
Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat terdiri
dari beberapa jenis sesuai fungsi waktu penerapan
tegangannya. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

 Kegagalan Intrinsik

 Kegagalan Elektromekanik

 Kegagalan Streamer

 Kegagalan Termal

 Kegagalan Erosi
Kegagalan Intrinsik

Kegagalan asasi (intrinsik) adalah kegagalan yang disebabkan oleh jenis


dan suhu bahan ( dengan menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan,
bahan elektroda, ketidakmurnian, kantong kantong udara. Kegagalan ini
terjadi jika tegangan yang dikenakan pada bahan dinaikkan sehingga
tekanan listriknya mencapai nilai tertentu yaitu 106 volt/cm dalamwaktu
yang sangat singkat yaitu detik
Kegagalan Elektromekanik
Kegagalan elektromekanik adalah kegagalan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara
elektroda yang mengapit zat isolasi padat sehingga timbul
tekanan listrik pada bahan tersebut. Tekanan listri yang
terjadi menimbulkan tekanan mekanik yang menyebabkan
timbulnya tarik menarik antara kedua elektroda tersebut.
Pada tegangan 106 volt/cm menimbulkan tekanan mekanik
2 s.d 6 kg/cm2.
Kegagalan Streamer
Pada kegagalan streamer ini terjadi pada elektroda yang runcing
yang mana elektroda tersebut bersinggungan dengan elektroda
padat, jika terjadi medan listrik yang cukup besar terlebih dahulu
bagian ujung yang runcing tersebut akan merusak isolator, maka
terjadilah breakdown yang menghasilkan panas akibatnya terjadi
kerusakan isolator hingga kerusakan tersebut menjalar ke anoda
maka terjadilah breakdown.
Kegagalan Termal

Kegagalan termal, adalah kegagalan yang terjadi jika kecepatan


pembangkitan panas di suatu titik dalam bahan melebihi laju kecepatan
pembuangan panas keluar. Akibatnya terjadi keadaan tidak stabil
sehingga pada suatu saat bahan mengalami kegagalan
Kegagalan Erosi
Kegagalan ini diawali dari proses pembuatan bahan isolasi dimana pada saat
pembuatan terdapat rongga-rongga udara, karena kuat medan yang timbul pada
udara maka pada rongga udara tersebut terjadi ionisasi dan menimbulkan
percikan bunga api, dari percikan bunga api tersebut timbul gas ozon yang akan
mengoksidasi bahan isolasi dan terjadi perubahan striktur isolasi, sehingga isolasi
tersebut akan berubah sifat menjadi konduktif maka terjadilah breakdown, untuk
kegagalan erosi ini terjadi dalam waktu yang sangat lama karena terjadinya
secara bertahap.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai