Laboratorium Fisika
IT-PLN Jakarta
2020
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112
MODUL I
PENGUKURAN DASAR
( ISI DAN MASSA JENIS ZAT PADAT )
I. TUJUAN
1. Jangka sorong.
2. Mikrometer sekrup.
3. Neraca Ohaus.
4. Termometer.
6. Bejana gelas.
7. Tali.
Setiap pengukuran besaran fisis selalu dihinggapi oleh batas ketelitian dan
kesalahan pengukuran. Hal ini karena keterbatasan manusia dalam pembuatan alat
maupun keterbatasan dalam kemampuan membaca dan cara membacanya. Karena
itu setiap hasil pengukuran harus dilaporkan secara benar yang memperlihatkan
ketelitian pengukuran tersebut. Untuk hal itu maka pemakaian alat ukur perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Titik nol alat yaitu angka yang ditunjukkan alat sebelum digunakan.
b. Nilai skala terkecil alat yaitu skala terkecil yang diperlihatkan alat.
c. Batas ukur alat yaitu batas maksimum yang dapat diukur alat
tersebut.
Demikian banyak hal yang harus diatur dan dikuasai, sehingga pengamat mudah
sekali melakukan suatu kesalahan. Sehingga nilai benar xo tidak mungkin kita
ketahui secara tepat melalui suatu eksperimen, yang diperoleh adalah nilai x
yang tidak tepat sama dengan xo.
Δx : simpangannya
A. Pengenalan Alat
1. Jangka Sorong
Perhatikan gambar 1, jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga.
Rahang dalam ( C-D ) untuk mengukur diameter bagian dalam, rahang luar ( A-B
) untuk mengukur diameter bagian luar sedangkan penduga ( E-F ) untuk
mengukur kedalaman. K adalah roda penggerak rahang dan N adalah pengunci
rahang setelah besaran yang diukur terukur.
2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup hanya dapat digunakan untuk mengukur bagian luar saja.
Caranya putarkan roda bagian pemutar kasar, jika sudah dekat putarkan bagian
pemutar halus C, jika sudah pas dikunci oleh penguat S. Skala besarnya adalah
bagian yang horizontal sedangkan skala penghalusnya adalah bagian yang vertikal
N ( lihat gambar 3 ). Biasanya bagian vertikal terdiri dari 50 skala, satu putaran
bagian vertikal akan merubah skala horizontal sebesar ½ mm.
3. Neraca Ohaus
Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca
Ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering
dijumpai di toko-toko atau di warung. Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda
dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding
massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca
Ohaus berada pada neraca itu sendiri.
Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak
timbangan sepanjang lengan. Anak
timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat
diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan
setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja
massa seperti prinsip kerja tuas.
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja.
Keterbatasan skala alat antara lain merupakan sebab mengapa setiap
pengukuran dihinggapi ketidakpastian ( ktp ).
Karena Δx merupakan nst ( berarti diukur sekali saja ) sedangkan berupa deviasi y
standar ( diukur berulang ), maka makna statistik kedua.
Dari hasil :