Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL 1 MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS


PENGUKURAN DASAR ( ISI DAN MASSA JENIS
ZAT PADAT )

Nama : Ivan Pernanta Perangin angin


NIM : 201811112
Kelas :E
Prodi : S1 Teknik Elektro
Nomor Paket :2
Tgl Praktikum : 12 Oktober 2020
Nama Asisten : Ananda Rizki Utami

Laboratorium Fisika
IT-PLN Jakarta
2020
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112
MODUL I
PENGUKURAN DASAR
( ISI DAN MASSA JENIS ZAT PADAT )

I. TUJUAN

1. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dasar.

2. Menuliskan dengan benar bilangan-bilangan berarti hasil pengukuran atau


perhitungan.
3. Menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN

1. Jangka sorong.

2. Mikrometer sekrup.

3. Neraca Ohaus.

4. Termometer.

5. Balok yang diukur ( 3 buah ).

6. Bejana gelas.

7. Tali.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112
III. TEORI MODUL

Setiap pengukuran besaran fisis selalu dihinggapi oleh batas ketelitian dan
kesalahan pengukuran. Hal ini karena keterbatasan manusia dalam pembuatan alat
maupun keterbatasan dalam kemampuan membaca dan cara membacanya. Karena
itu setiap hasil pengukuran harus dilaporkan secara benar yang memperlihatkan
ketelitian pengukuran tersebut. Untuk hal itu maka pemakaian alat ukur perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Titik nol alat yaitu angka yang ditunjukkan alat sebelum digunakan.

b. Nilai skala terkecil alat yaitu skala terkecil yang diperlihatkan alat.

c. Batas ukur alat yaitu batas maksimum yang dapat diukur alat
tersebut.

d. Cara pemakaian alat.

Demikian banyak hal yang harus diatur dan dikuasai, sehingga pengamat mudah
sekali melakukan suatu kesalahan. Sehingga nilai benar xo tidak mungkin kita

ketahui secara tepat melalui suatu eksperimen, yang diperoleh adalah nilai x
yang tidak tepat sama dengan xo.

Cara pelaporan yang baik dituliskan sebagai x =


xo ±𝛥x Dimana : x : besaran yang dicari
xo : nilai besaran sebenarnya

Δx : simpangannya

A. Pengenalan Alat

1. Jangka Sorong

Perhatikan gambar 1, jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga.
Rahang dalam ( C-D ) untuk mengukur diameter bagian dalam, rahang luar ( A-B
) untuk mengukur diameter bagian luar sedangkan penduga ( E-F ) untuk
mengukur kedalaman. K adalah roda penggerak rahang dan N adalah pengunci
rahang setelah besaran yang diukur terukur.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Gambar 1. Jangka sorong

Skala jangka sorong diperhalus dengan nonius, skala utamanya ada


dalam satuan cm atau inch. Adapun noniusnya ada yang 9 skala
utama jadi 10 skala nonius dan ada yang 49 skala utama jadi 50
skala nonius.

Gambar 2 memperlihatkan 9 skala utama jadi 10 skala nonius

Gambar 2. Skala utama dan nonius

2. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup hanya dapat digunakan untuk mengukur bagian luar saja.
Caranya putarkan roda bagian pemutar kasar, jika sudah dekat putarkan bagian
pemutar halus C, jika sudah pas dikunci oleh penguat S. Skala besarnya adalah
bagian yang horizontal sedangkan skala penghalusnya adalah bagian yang vertikal
N ( lihat gambar 3 ). Biasanya bagian vertikal terdiri dari 50 skala, satu putaran
bagian vertikal akan merubah skala horizontal sebesar ½ mm.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Gambar 3. Mikrometer sekrup

3. Neraca Ohaus

Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca
Ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering
dijumpai di toko-toko atau di warung. Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda
dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding
massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca
Ohaus berada pada neraca itu sendiri.

Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak
timbangan sepanjang lengan. Anak

timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat
diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan
setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja
massa seperti prinsip kerja tuas.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Gambar 4. Neraca Ohaus

A. Ketidakpastian Pada Pengukuran Tunggal

Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja.
Keterbatasan skala alat antara lain merupakan sebab mengapa setiap
pengukuran dihinggapi ketidakpastian ( ktp ).

1. Besaran Langsung Terukur x =


xo ± Δx
Dimana ; xo : yang terbaca pada alat ukur
Δx : ½ skala nilai terkecil ( nst ) alat nst
alat = nst utama jika tanpa nonius
=1/n x nst utama jika ada nonius
n : jumlah skala nonius
2. Besaran Turunan

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

B. Ketidakpastian Pada Pengukuran Berulang

Pengulangan pada pengukuran ini diharapkan akan memberikan informasi


lebih banyak tentang xo, sehingga makin yakin akan benarnya nilai tersebut.

Karena Δx merupakan nst ( berarti diukur sekali saja ) sedangkan berupa deviasi y
standar ( diukur berulang ), maka makna statistik kedua.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112
ktp itu tidak sama, harus disamakan dahulu. Misalnya dengan membuat jaminan
pada Δx dari jaminan 100 % menjadi jaminan 68 % seperti halnya jaminan
pada Δy. Jadi kita pakai :

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Dari hasil :

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112
IV. DAFTAR PUSTAKA

B. Darmawan Djonoputro, Teori Ketidakpastian, 1984

V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN

1. Catatlah suhu ruang dan tekanan ruang ( sebelum dan sesudah


percobaan ).

2. Ambil balok, ukur masing-masing balok secara berulang-ulang ( 5 kali )


panjang dan lebarnya dengan menggunakan jangka sorong, sedangkan tebalnya
dengan menggunakan mikrometer sekrup. Catat pada tabel pengamatan.

3. Timbang masing-masing balok tersebut satu kali dengan


menggunakan neraca Ohaus.

4. Timbang masing-masing balok dengan cara digantung. Catat hasilnya.

5. Timbang masing-masing balok dengan cara digantung tetapi terendam di air.


Cata hasilnya.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Ivan Pernanta Perangin angin
2018-11-112

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai