Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL IV FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS


MOMENTUM DAN TUMBUKAN

Nama : Dadang Dwi Harianto


NIM : 2022-71-547
Kelas :C
Jurusan : D3 Teknologi Listrik
Tanggal Praktikum : Sabtu, 12 November 2022
Asisten : Bonar Parluhutan

LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2022
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
MODUL IV
MOMENTUM DAN TUMBUKAN

I. TUJUAN

1. Memverifikasi Hukum Kekekalan Momentum

2. Dapat membedakan tumbukan elastis dan tumbukan tidak elastis

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. Rel Udara

2. Kereta

3. Pegas Tumbuk

4. Pewaktu Pencacah (Timer Counter)

5. Beban

6. Penghalang Cahaya Dua Jari 3cm

7. Velero

8. Gerbang Cahaya

III. TEORI
Kita tinjau tumbukan antara dua benda yang bermassa mA dan mB seperti diperlihatkan dalam
gambar 4.1. Dalam selang tumbukan yang sangat singkat kedua benda saling memberikan gaya
pada yang lainnya. Menurut Hukum Newton III, pada setissp saat gaya FA yaitu gaya yang bekerja
pada sebuah benda A oleh benda B sama besar dan berlawanan arah dengan gaya FB yaitu gaya
pada benda B oleh benda A.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
Perubahan momentum benda A akibat tumbukan ini adalah :

Dengan FA adalah harga rata-rata gaya FA dalam selang waktu tumbukan

Δt = t1 – t2

Perubahan momentum benda B akibat tumbukan adalah :

Dengan FB adalah harga rata-rata gaya FB dalam selang waktu tumbukan

Δt = t2 – t1

Jika tidak ada gaya lain yang bekerja maka ΔPA dan ΔPB menyatakan perubahan momentum total
masing-masing benda. Tetapi telah kita ketahui bahwa pasa setiap saat FA= -FB sehingga FA =
FB dan karena itu ΔPA dan ΔPB

Jika kedua benda kita anggap sebagai sebuah sebuah sistem terisolasi, maka momentum total
sistem adalah Ƥ = ƤA + ƤB dan perubahan momentum total sistem akibat tumbukan sama dengan
nol yaitu Δ Ƥ = ΔƤA + ΔƤB = 0.

Jadi jika tidak ada gaya luar yang bekerja maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem.
Gaya impulsif yang bekerja selama tumbukan merupakan gaya internal, karena itu tidak
mempengaruhi momentum total sistem. Misalkan dua buah benda (A dan B) dengan massa mA
dan mB bergerak dengan kecepatan VA dan VB. Kecepatan benda setelah tumbukan VA’ dan
VB’. Hukum kekekalan mometum dapat kita tuliskan

: mA.VA + mB.VB = mA.V’A + mB . V’B ....................................................................(4.1)

jika kita dapat mengukur kecepatan kedua sistem sebelum dan sesudah tumbukan, massa benda
dapat kita ketahui, maka Hukum Kekekalan Momentum dapat kita buktikan.

Percobaan ini kita lakukan untuk dua kasus yang berbeda :

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Misalkan massa kedua benda sama besar mA = mB, dan benda A mula-mula diam VA = 0,
benda B mendekati dan menumbuk benda A dengan kecepatan VB’. Kita apatkan V’A = VB
dan V’B = 0 artinya kedua benda bertukar kecepatan. Untuk benda dengan massa berbeda dan
benda A mula-mula diam persamaan

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
(4.1) menjadi :

mB.VB =mA . V’A + mB . V’B ..........................................................................(4.2).

2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Misalkan massa benda A dan B sama besar, benda A mula-mula diam, dan benda B bergerak
dengan kecepatan V. Setelah tumbukan kecepatan kedua benda sama besar. Maka kecepatan
kedua benda setelah tumbukan menjadi V’ = 1/2v.

Jika kedua benda memiliki kecepatan mula-mula tetapi untuk arah yang sama maka kecepatan
benda setelah tumbukan menjadi v’ = ½ v (vA + vB ) Jika massa kedua benda tidak sama maka
persamaan (1) menjadi :

mB.vB = (mB + mB ) ........................................................................................(4.3)

IV. LANGKAH PERCOBAAN


A. Persiapan Alat

1. Ukur temperatur dan tekanan ruangan sebelum dan sesudah praktikum

2. Susunlah alat seperti gambar 4.2

3. Nyalakan peniup

4. Periksalah kerataan lintasan

5. Pasangkan penghalang cahaya dan pegas tumbuk pada 2 buah kereta yang bermassa sama.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
B. Percobaan Tumbukan Lenting Sempurna

1. Atur agar Pewaktu pencacah pada fungsi COLLISION

2. Letakkan kereta diatas rel

3. Kereta A dalam keadaan diam diantara 2 gerbang cahaya (lihat gambar 4.3)

4. Dorong kereta B sehingga bergerak dengan kecepatan vB yang besarnya dapat diukur
melalui gerbang cahaya G2

5. Tahan kereta sehingga hanya 1 kali melewati gerbang cahaya

6. Amati waktu kereta melewati gerbang cahaya kemudian tekan tombol CHANGE OVER untuk
merubah menjadi data kecepatan, catat pada tabel 4.1

7. Ulangi percobaan diatas dengan mengubah massa kereta dengan menambahkan beban
tamahan. Catat hasilnya pada tabel 4.2

8. Lakukan untuk beberapa kali dengan dorongan yang berbeda-beda

C. Percobaan Tidak Lenting Sama Sekali

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
1. Pasang velcro pada kedua kereta dan penghalang cahaya hanya pada salah satu kereta

2. Letakkan kereta A diantara kedua gerbang cahaya

3. Dorong kereta B sehingga menumbuk kereta A (setelah tumbukan keduakereta akan bergerak
bersama-sama)

4. Amati selang waktu kereta melewati gerbang cahaya sebelum dan sesudah tumbukan pada
penghitung waktu kemudian catat pada tabel 4.3

5. Ulangi langkah 2-4 dengan menambahkan beban tambahan pada keretakemudian catat pada
tabel 4.4

6. Lakukan untuk beberapa dorongan yang berbeda-beda.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
V. DATA PENGAMATAN
MODUL IV

MOMENTUM DAN TUMBUKAN

Nama : Dadang Dwi Harianto P awal : 759 mmHg P akhir : 760 mmHg

Prodi : D3 Teknologi Listrik T awal : 26 C T akhir : 27 C

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547

Tabel 4.1 & Tabel 4.3


𝑀𝐴 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑀𝐵 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚

Tabel 4.2 & Tabel 4.4


𝑀𝐴 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑀𝐵 = 160,65 𝑔𝑟𝑎𝑚

Tanggal Pengambilan Data : 12 November 2022

Nama Asisten : Bonar Parluhutan

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
VI. TUGAS AKHIR
1. Lakukan perhitungan untuk melengkapi tabel di atas.

2. Dapatkah hasil percobaan yang diperoleh menunjukan bahwa Hukum Kekekalan Momentum
Berlaku?

3. Adakah pengaruh jarak terhadap Hukum Kekekalan Momentum?

4. Apakah syarat-syarat yang dapat mempengaruhi berlakunya Hukum Kekekalan Momentum


pada sebuah tumbukan?

5. Faktor – faktor apakah yang dapt mempengaruhi berlakunya Hukum Kekekalan Momentum
pada sebuah tumbukan?

Jawab :

1. Tabel 4.1 Tumbukan elastis dengan mA = mB, dan VA = 0


Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan
No. Benda A Benda B Benda A Benda B
VA 'PA VB 'PB VA' PA' VB' PB'
1 0 0 15,3 2,08 14,8 2,01 0 0
2 0 0 17,5 2,37 17,5 2,37 0 0
3 0 0 16,3 2,21 16,9 2,29 0 0
4 0 0 11,3 1,53 11,2 1,52 0 0
5 0 0 13,6 1,84 13,3 1,80 0 0

Diketahui Massa Tabel 4.1


𝑀 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,13565 Kg
Benda A Sebelum Tumbukan
1. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
2. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
3. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
4. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
5. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²

Benda B Sebelum Tumbukan

1. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 15,3 m/s²
= 2,08 Kg m²
2. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 17,5 m/s²
= 2,37 Kg m²
3. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 16,3 m/s²
= 2,21 Kg m²
4. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 11,3 m/s²
= 1,53 Kg m²
5. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 13,6 m/s²
= 1,84 Kg m²
Benda A Setelah Tumbukan
1. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 14,8 m/s²
= 2,01 Kg m²
2. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 17,5 m/s²
= 2,37 Kg m²
3. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 16,9 m/s²
= 2,29 Kg m²
4. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 11,2 m/s²
= 1,52 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
5. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 13,3 m/s²
= 1,80 Kg m²

Benda B Setelah Tumbukan

1. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
2. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
3. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
4. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
5. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²

Diketahui Massa Tabel 4.2


𝑀𝐴 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,13565 Kg
𝑀B = 160,65 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,16065 Kg
Benda A Sebelum Tumbukan
1. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
2. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
3. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
4. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
5. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²

Benda B Sebelum Tumbukan

1. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 18,5 m/s²
= 2,97 Kg m²
2. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 12,6 m/s²
= 2,02 Kg m²
3. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 17,4 m/s²
= 2,80 Kg m²
4. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 18,3 m/s²
= 2,94 Kg m²
5. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 13,5 m/s²
= 2,17 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
Benda A Setelah Tumbukan
1. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 20,4 m/s²
= 2,77 Kg m²
2. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 12,1 m/s²
= 1,64 Kg m²
3. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 18,8 m/s²
= 2,55 Kg m²
4. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 19,3 m/s²
= 2,62 Kg m²
5. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 14,7 m/s²
= 1,99 Kg m²

Benda B Setelah Tumbukan

1. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 2,3 m/s²
= 0,37 Kg m²
2. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 2,1 m/s²
= 0,34 Kg m²
3. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 2,45 m/s²
= 0,39 Kg m²
4. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 3,1 m/s²
= 0,50 Kg m²
5. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 2,16 m/s²
= 0,35 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547

Diketahui Massa Tabel 4.3


𝑀 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,13565 Kg
Benda A Sebelum Tumbukan
1. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
2. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
3. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
4. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
5. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²

Benda B Sebelum Tumbukan

1. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 23,8 m/s²
= 3,23 Kg m²
2. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 21,1 m/s²
= 2,86 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
3. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 28,1 m/s²
= 3,81 Kg m²
4. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 33,1 m/s²
= 4,49 Kg m²
5. ‘PB = m x v
= 0,13565 Kg x 28,3 m/s²
= 3,84 Kg m²
Benda A Setelah Tumbukan
1. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 11,2 m/s²
= 1,52 Kg m²
2. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 11,5 m/s²
= 1,56 Kg m²
3. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 12,4 m/s²
= 1,68 Kg m²
4. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 15,1 m/s²
= 2,05 Kg m²
5. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 12,1 m/s²
= 1,64 Kg m²

Benda B Setelah Tumbukan

1. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 11,2 m/s²
= 1,52 Kg m²
2. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 11,9 m/s²
= 1,61 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
3. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 12,8 m/s²
= 1,74 Kg m²
4. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 15,1 m/s²
= 2,05 Kg m²
5. PB’ = m x v
= 0,13565 Kg x 12,1 m/s²
= 1,64 Kg m²

Diketahui Massa Tabel 4.4


𝑀𝐴 = 135,65 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,13565 Kg
𝑀B = 160,65 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,16065 Kg
Benda A Sebelum Tumbukan
1. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
2. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
3. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
4. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
5. ‘PA = m x v
= 0,13565 Kg x 0 m/s²
= 0 Kg m²
Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
Benda B Sebelum Tumbukan

1. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 30,7 m/s²
= 4,93 Kg m²
2. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 28,8 m/s²
= 4,63 Kg m²
3. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 28,9 m/s²
= 4,64 Kg m²
4. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 23,4 m/s²
= 3,76 Kg m²
5. ‘PB = m x v
= 0,16065 Kg x 23,8 m/s²
= 3,82 Kg m²
Benda A Setelah Tumbukan
1. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 15,5 m/s²
= 2,10 Kg m²
2. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 16,1 m/s²
= 2,18 Kg m²
3. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 15 m/s²
= 2,03 Kg m²
4. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 13,5 m/s²
= 1,83 Kg m²
5. PA’ = m x v
= 0,13565 Kg x 11,2 m/s²
= 1,52 Kg m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
Benda B Setelah Tumbukan

1. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 15,5 m/s²
= 2,49 Kg m²
2. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 16,1 m/s²
= 2,59 Kg m²
3. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 14,9 m/s²
= 2,39 Kg m²
4. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 13,8 m/s²
= 2,22 Kg m²
5. PB’ = m x v
= 0,16065 Kg x 11,1 m/s²
= 1,78 Kg m²
2. Dapat, karena dalam selang tumbukan yang sangat singkat kedua benda salingmemberikan gaya
pada yang lainnya. Menurut hukum Newton ketiga, pada saat gaya FA yaitu gaya yang bekerja
pada benda A oleh benda B sama besar dan berlawanan arahdengan gaya FB yaitu gaya pada
benda B oleh benda A.
3. Pengaruh jarak dalam terhadap hukum kekekalan Momentum adalah :
V=S
T
ket; V = Kecepatan
s = Jarak
t = Waktu

Hubungan terhadap hukum kekekalan momentum

P = m. v

Ket: P = Momentum

m = Massa

v = Kecepatan

Sehingga dalam pemakaian atau pengaplikasiannya terdapat adanya suatu hubungan antar rumus

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
4. Syarat-syaratnya adalah
a. Kedua benda saling memberikan gaya pada yang lainnya
b .Hukum Newton ketiga, pada saat gaya yaitu gaya yang bekerja pada benda A oleh benda B
sama besar dan berlawanan arah dengan gaya FB yaitu gaya pada benda Boleh benda A.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhinya:
- Adanya pengaruh jarak, waktu, kecepatan serta masa benda dalam suatu kekekalanmomentum.
- Adanya gaya yang bekerja pada saat benda-benda itu bertumbukan.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
VII. ANALISA
Pada praktikum ini di modul 4 berjudul momentum dan tumbukan , momentum adalah
besaran yang menunjukkan ukuran kesukaran guna memberhentikan gerak suatu benda.
Sedangkan, tumbukan ialah interaksi dua benda atau lebih yang saling bertukar gaya dalam
selang waktu tertentu.pada percobaan ini dengan tujuan Memverifikasi Hukum Kekekalan
Momentum dan kita dapat membedakan tumbukan elastis dan tumbukan tidak elastis. Alat yang
di gunakan ada 8 alat yaitu rel udara berfungsi sebagai lintasan untuk keretanya, kereta berfungsi
sebagai benda yang mengalami tumbukanya, pegas tumbuk berfungsi sebagai tempat untuk
mevisualisasikan tumbukan lenting Sebagian, timer counter berfungsi menghitung kecepatan
kereta, beban berfungsi sebagai penambah massa kereta, penghalang cahaya 2 jari 3 cm berfungsi
sebagai data yang di sensor oleh si kereta, Velcro berfungsi mensimulasikan tumbukan tidak
lenting sama sekali dan gerbang cahaya berfungsi untuk mengukur kecepatan kereta,
Pada Langkah percobaan kali ini terdapat tiga kali Langkah percobaan yaitu
mempersiapkan alat, Percobaan Tumbukan Lenting Sempurna dan Percobaan Tidak Lenting
Sama Sekali. Pada Langkah percobaan pertama Ukur temperatur dan tekanan ruangan sebelum
dan sesudah praktikum, Menyusun alat ,Nyalakan peniup, Periksalah kerataan lintasan, dan
Pasangkan penghalang cahaya dan pegas tumbuk pada 2 buah kereta yang bermassa sama.
Langkah percobaan ke dua Atur agar Pewaktu pencacah pada fungsi COLLISION, Letakkan
kereta diatas rel Kereta A dalam keadaan diam diantara 2 gerbang cahaya, Dorong kereta B
sehingga bergerak dengan kecepatan vB yang besarnya dapat diukur melalui gerbang cahaya G2,
Tahan kereta sehingga hanya 1 kali melewati gerbang cahaya, Amati waktu kereta melewati
gerbang cahaya kemudian tekan tombol CHANGE OVER untuk merubah menjadi
datakecepatan, catat pada tabel 4.1, Ulangi percobaan diatas dengan mengubah massa kereta
dengan menambahkan beban tamahan. Catat hasilnya pada tabel 4.2, Lakukan untuk beberapa
kali dengan dorongan yang berbeda-beda.
Hukum – hukum yang berlaku pada percobaan ini ada 5 hukum yaitu hukum 1 Newton
yang berbunyi “benda diam akan tetap diam, benda bergerak akan tetap bergerak jika ada gaya
luar yang bekerja pada benda tersebut”. Hukum II Newton yang berbunyi “jika suatu benda
bermassa diberikan suatu gaya maka akan timbul percepatan yang dimana percepatan berbanding
lurus dengan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa”. Hukum III Newton yang berbunyi
“apabila benda 1 memberikan gaya kepada benda 2 maka benda 2 akan memberikan gaya sebesar
yang di berikan benda 1 namun dengan arah yang berlawanan”. Hukum konservasi energi yang
berbunyi “ energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah menjadi bentuk
energi lainnya. Hukum kekekalan konversi energi kinetic yang berbunyi “ kekekalan kecepatan
benda sebelum tumbukan yaitu sama dengan kecepatan benda setelah tumbukan”

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
Pada tugas akhir percobaan pada praktikum ini diketahui bahwa Hukum Kekekalan
Momentum Dapat berlaku karena dalam selang tumbukan yang sangat singkat kedua benda
saling memberikan gaya pada yang lainnya. Menurut hukum Newton ketiga, pada saat gaya FA
yaitu gaya yang bekerja pada benda A oleh benda B sama besar dan berlawanan arahdengan gaya
FB yaitu gaya pada benda B oleh benda A. jarak memberikan pengaruh terhadap Hukum
Kekekalan Momentum dapat di buktikan dengan rumus kecepatan adalah jarak dibagi dengan
waktu dan rumus momentum adalah massa di kali kecepatan Sehingga dalam pemakaian atau
pengaplikasiannya terdapat adanya suatu hubungan antar rumus. Adapun syarat-syarat yang
dapat mempengaruhi berlakunya Hukum Kekekalan Momentum pada sebuah tumbukan adalah
Kedua benda saling memberikan gaya pada yang lainnya. dan Hukum Newton ketiga, pada saat
gaya yaitu gaya yang bekerja pada benda A oleh benda B sama besar dan berlawanan arah dengan
gaya FB yaitu gaya pada benda Boleh benda A. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
berlakunya Hukum Kekekalan Momentum pada sebuah tumbukan adalah ada 2 faktor yaitu
Adanya pengaruh jarak, waktu, kecepatan serta masa benda dalam suatu kekekalan momentum.
Serta adanya gaya yang bekerja pada saat benda-benda itu bertumbukan.
Faktor – factor yang menyebabkan nilai kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan tidak
bisa sempurna atau tidak bisa sama angkanya adalah karena adanya kesalahan relatif contoh gaya
gesekan atau angin tidak merata pemasanagan yang tidak lurus serta tumbukan yang tidak
maksimal. Kesalahan paralaks (parallax error) adalah kesalahan yang disebabkan adanya
penyimpangan ukuran yang pada awal perencanaan diabaikan.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Dadang Dwi Harianto
2022-71-547
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan di atas, dapat kami simpulkan bahwa :
1. Dengan dilakukannya percobaan, mahasiswa telah memahami tentang
hukumkekekalan momentum. Yang mana hukum tersebut menyatakan bahwa :
”Dalamperistiwa tumbukan, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama
denganmomentum total sistem sesaat sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar
yangbekerja pada sistem”.
Psebelum = Psesudah
PA + PB = PA’ + PB’
mA ∙ vA ∙ + mB ∙ vB=mA ∙ v’A + mB ∙ v’B
2. Tumbukan lenting sempurna (elastis sempurna) dan tumbukan tak lenting
sempurna(tidak elastis sama sekali) merupakan jenis-jenis dari tumbukan yang pasti
berbedadefinisinya. Tumbukan lenting sempurna (elastis sempurna) adalah jenis
tumbukandimana setelah terjadi tumbukan jumlah energi kinetik kedua benda sama
denganjumlah energi kinetik mula-mula (sebelum tumbukan).jadi, setelah tumbukan
takada energi yang hilang, ini berarti bentuk benda sesudah tumbukan sama
sepertisebelum tumbukan atau benda tak mengalami kerusakan. Sedangkan, tumbukan
taklenting sempurna (tidak elastis sama sekali) adalah jenis tumbukan dimana
keduabenda setelah tumbukan bergabung menjadi satu dengan kecepatan yang sama,
jadivA’ =vB’ = v, akibatnya vA’ ─vB’ = 0.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai