Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL II
SIMULASI MEJA GAYA

Nama : Muhammad Wira Ananda


NIM : 201971028
Kelas :A
Jurusan : D3 – Teknik Elektro
Tgl. Praktikum : 19 Juni 2020

LABORATORIUM FISIKA DASAR


IT-PLN JAKARTA
2020
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
MODUL II
SIMULASI MEJA GAYA

I. TUJUAN
Mempelajari keseimbangan gaya-gaya.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. Meja gaya.
2. Beban-beban.
3. Tali.
4. Cincin Logam.

III. TEORI
Beberapa gaya yang bekerja pada suatu benda dapat kita uraikan menjadi komponen gaya-
gaya yang berada pada sumbu koordinat x dan y.

Resultan gaya pada sumbu x, Rx = Ax - Bx


Resultan gaya pada sumbu y, Ry = Ay + By
Besarnya resultan gaya R, R = √ Rx2 + Ry 2
Ry
Berada pada sudut θ, θ = arc tg ( )
Rx

Sehingga gaya penyeimbangnya adalah sebesar R dengan sudut yang


berlawanan 1800 dengan θ

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
IV. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN

1. Catatlah suhu ruang dan tekanan ruang ( sebelum dan sesudah percobaan ).
2. Ada tiga buah gaya F1 = 2 N berada pada sudut 300, F2 = 5 N berada pada sudut 850 dan
F3 = 7 N berada pada sudut 1500.
a. Hitung terlebih dahulu berapa besarnya resultan ketiga gaya dan sudutnya.
b. Kemudian simulasikan pada meja gaya untuk mencari keseimbangan gaya-gaya
tersebut.
c. Gaya-gaya tersebut dikatakan seimbang jika cincin logam tepat berada di tengah-
tengah meja
3. Buat sembarang gaya (2 gaya) pada meja gaya dengan mencoba-coba cari gaya
penyeimbangnya. Kemudian cocokkan dengan perhitungan.
4. Buat sembarang gaya (3 gaya) hitung berapa resultan gaya dan sudutnya, kemudian
simulasikan pada meja gaya.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028

V. DATA PENGAMATAN PAKET 5

MODUL III
( SIMULASI MEJA GAYA )

KELOMPOK : Muhammad Wira Ananda


JURUSAN : D-III TEKNIK ELEKTRO

Pawal : 760 mmHg Pakhir : 760 mmHg

Tawal : 280 Takhir : 270

* Percobaan 1
F1 : 2 N Sudut : 300
F2 : 3 N Sudut : 850
F3 : 5 N Sudut : 1500
* Percobaan 2
F1 : 6 N Sudut : 500
F2 : 5 N Sudut : 1050
F3 : 3 N Sudut : 1700
* Percobaan 3
F1 : 7 N Sudut :300
F2 : 2 N Sudut : 1050
F3 : 3 N Sudut : 1350

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028

VI. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN


1. Tulislah semua hasil perhitungan resultan gaya dan sudutnya mulai dari langkah
percobaan 2 s/d percobaan 4 !
2. Adakah perbedaan hasil perhitungan anda dengan percobaan yang anda lakukan ?
Jika ada perbedaan, Jelaskan !
 Percobaan 1
RESULTAN GAYA
Sumbu X Sumbu Y
F1 = 2 N cos 30° F1 = 2 N sin 30°
F2 = 3 N cos 85° F2 = 3 N sin 85°
F3 = 5 N cos 150° F3 = 5 N sin 150°

Sumbu X
∑ Fx=F 1 x+ F 2 x + F 3 x
∑ Fx=2 N cos 30 °+ 3 N cos 85°+5 N cos 150 °
∑ Fx=1,73 N +0,261 N−4,330 N
∑ Fx=−2,339 N
Sumbu Y
∑ Fy=F 1 y + F 2 y + F 3 y
∑ Fy=2 N sin 30° +3 N sin 85 °+ 5 N sin 150 °
∑ Fy=1 N +2,9885 N +2,5 N
∑ Fy=6,4885 N
Fresultan = √ ¿ ¿
Fresultan = √ ¿ ¿
Fresultan = √ −5,470+42,1
Fresultan = √ 36,63
Fresultan = 6,0522

SUDUT

θ=arc tan
∑ Fy
∑ Fx
6,4885 N
θ=arc tan
−2,339 N
θ=−70,17 ° + 180°
θ=109,83°

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028

F4 = - Fresultan
F4 = 6,0522 θ = -θresultan
θ = 109,83 ° + 180°
θ = 289,83°

 Percobaan 2
 Percobaan 2
RESULTAN GAYA
Sumbu X Sumbu Y
F1 = 6 N cos 50° F1 = 6 N sin 50°
F2 = 5 N cos 105° F2 = 5 N sin 105°
F3 = 3 N cos 170° F3 = 3 N sin 170°

Sumbu X
∑ Fx=F 1 x+ F 2 x + F 3 x
∑ Fx=6 N cos 50 ° +5 N cos 105° +3 N cos 170 °
∑ Fx=3,464 N −1,294 N−2,954 N
∑ Fx=−0,784 N

Sumbu Y
∑ Fy=F 1 y + F 2 y + F 3 y
∑ Fy=6 N sin 50 °+ 5 N sin 105 ° +3 N sin 170 °
∑ Fy=4,596 N +4,829 N +0,520 N
∑ Fy=9 ,945 N

Fresultan = √ ¿ ¿
Fresultan = √ ¿ ¿
Fresultan = 9,975 N

SUDUT

θ=arc tan
∑ Fy
∑ Fx
9,975 N
θ=arc tan
−0,784 N
Laboratorium Fisika Dasar
IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
θ=−85,505 ° + 180°
θ = 94,495°

F4 = - Fresultan
F4 = 9,975 θ = -θresultan
θ = 94,495 ° + 180°
θ = 274,495°

 Percobaan 3
RESULTAN GAYA
Sumbu X Sumbu Y
F1 = 7 N cos 30° F1 = 7 N sin 30°
F2 = 2 N cos 105° F2 = 2 N sin 105°
F3 = 3 N cos 135° F3 = 3 N sin 135°

Sumbu X
∑ Fx=F 1 x+ F 2 x + F 3 x
∑ Fx=7 N cos ( 30 ° ) +2 N cos ( 105 ° ) +3 N cos(135 ° )
∑ Fx=6,062 N−0,517 N −2,121 N
∑ Fx=3,964 N

Sumbu Y
∑ Fy=F 1 y + F 2 y + F 3 y
∑ Fy=7 N sin ( 30 ° )+ 2 N sin ( 105 ° )+3 N sin ⁡(135° )
∑ Fy=3,5 N +2,897 N +2,121 N
∑ Fy=8,518 N

Fresultan = √ ¿ ¿
Fresultan = √ ¿ ¿
Fresultan = √ 15,713296+72,556324
Fresultan = √ 88,26962
Fresultan = 9,395

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
SUDUT

θ=arc tan
∑ Fy
∑ Fx
8,518 N
θ=arc tan
3,964 N
θ=65,044 °+ 0°
θ=65,044 °

F4 = - Fresultan
F4 = 9,395 θ = -θresultan
θ = 65,044° + 180°
θ = 245,044°

Analisa
Pada praktikum kali ini, Modul II “ SIMULASI MEJA GAYA” bertujuan untuk
mempelajari keseimbangan gaya-gaya. Gaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas (tak terikat). Sedangkan
secara ilmiah, Gaya adalah vektor yang mempunyai besar dan arah. Penggambarannya
biasanya berupa dengan panjang sesuai dengan skala yang ditentukan. Jadi panjang garis bisa
dikonversikan dengan besarnya gaya. Alat dan perlengkapan yang digunakan Meja Gaya,
Beban-beban, Tali dan Cincin Logam.
Laboratorium Fisika Dasar
IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkannya jika
gaya itu adalah satu-satunya gaya bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali
massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya. Secara eksperimen telah
ditemukan bahwa jika dua atau lebih gaya bekerja pada benda yang sama, percepatan benda
adalah sama seperti jika benda dikenai gaya tunggal yang sama dengan penjumlahan vektor
gaya-gaya itu sendiri. Artinya, gaya-gaya dijumlahkan sebagai vektor-vektor.
Hukum 1 : sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak setimbang, atau
gaya luar neto.
Hukum 2 : percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya dan
sebanding dengan luar neto yang bekerja padanya . (Paul Tipler, 1998: 91)
Hukum 3 : gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah
gaya pada benda B, gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan
oleh benda B pada benda A.
Kesalahan sistematis.Kesalahan ini berkaitan dengan alat ukur. Pada percobaan yang
dilakukan diketahui bahwa pengantung beban yang diikat dengan nilon pada busur derajat tidak
tepat berada ditengah busur derajat karena ikatan nilonnya berubah-ubah tempatnya, sehingga
melilit pada busur derajat.    Kesalahan acak.Kesalahan ini berkaitan dengan faktor lingkungan,
cuaca, serta udara sekitarnya yang bisa mengakibatkan kesalahan, misalnya faktor angin yang
dapat mengubah kesetimbangan penggantung beban.  
Kesalahan pengamatan.Kesalahan ini berkaitan dengan pengamatan dari setiap manusia
kadang berbeda-beda cara pandangannya. Maka dalam pengamatan pembacaan neraca pegas si
pengamatan harus berada tegak lurus dengan neraca pegas.
Landasan Teori.

Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapat dari praktikum kali ini, Gaya adalah suatu pengaruh pada
sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. .
Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
gaya-gaya dijumlahkan sebagai vektor-vektor.
Hukum 1 : sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak setimbang, atau
gaya luar neto.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
Hukum 2 : percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya dan
sebanding dengan luar neto yang bekerja padanya.
Hukum 3 : gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah
gaya pada benda B, gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan
oleh benda B pada benda A.

Teori Tambahan

Gaya adalah tarikan dan dorongan terhadap suatu benda. Benda dalam hal ini meliputi
seluruh benda di alam semesta, meliputi benda-benda yang mahabesar, seperti bintang-bintang,
hingga ke partikel-partikel penyusun atom. Jenis-jenis gaya yang bekerja ada berbagai macam,
tergantung jenis interaksinya.

Ada sebuah kotak yang terletak di atas meja. Kotak itu diam. Kalau kita dorong dengan
sentakan kotak itu akan bergerak atau meluncur, kemudian segera berhenti. Kalau meja itu kita
lumuri dengan sabun cair atau oli, lalu kotak kita dorong kembali, benda akan bergerak lebih
cepat dan lebih lama, sebelum ia berhenti kembali.

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028
Dorongan yang kita berikan adalah gaya. Gaya itu membuat kotak tadi bergerak. Tapi
kenapa kotak itu kemudian berhenti bergerak? Karena ada gesekan antara alas kotak dengan
permukaan meja. Gaya gesek itu menarik kotak yang sedang bergerak tadi, membuat
gerakannya melambat, lalu berhenti.

Bila tidak kita dorong, kotak tidak bergerak. Kotak itu diam. Artinya bila tidak ada
gaya, benda akan diam. Tapi sebenarnya pada kotak yang berada di atas meja bukan tidak ada
gaya. Ada gaya beratnya akibat tarikan gravitasi Bumi. Tapi ada gaya normal, yaitu gaya
dorong ke atas yang diberikan oleh permukaan meja. Gaya normal ini sama besar dengan gaya
berat, tapi berlawanan arah. Gaya adalah besaran vektor. Kalau ada 2 gaya yang bekerja
berlawanan arah maka gaya bersih yang bekerja adalah selisih dari besar kedua gaya itu.
Karena besarnya gaya sama, maka selisihnya 0. Artinya tidak ada gaya bersih (resultan) yang
bekerja. Akibatnya benda tidak bergerak.

Inilah yang dirumuskan dalam Hukum Newton I. Sebuah benda akan diam bila tak ada
resultan gaya yang bekerja padanya. Tidak hanya itu, sebuah benda yang sedang bergerak akan
terus bergerak lurus kalau tidak ada gaya resultan yang bekerja padanya. Bergerak lurus itu
artinya kecepatannya tidak berubah, arahnya juga tidak berubah.

Kalau pada sebuah benda ada resultan gaya maka akan terjadi perubahan kecepatan
(baca: percepatan), artinya benda akan bergerak. Percepatan itu sebanding dengan besar gaya
yang diberikan dibagi massa benda. Makin besar gaya, makin besar percepatannya. Makin
besar massa benda makin kecil percepatan benda itu, bila massa benda besar. Contohnya, kalau
kita dorong sebuah kotak yang ringan dengan satu tangan, benda itu akan bergerak cepat. Tapi
kalau yang kita dorong adalah benda yang berat, tentu gerakannya akan lebih lambat. Keadaan
ini dirumuskan sebagai Hukum Newton II.

gaya normal, yaitu gaya dorong permukaan meja yang ditempati oleh sebuah kotak
bermassa. Gaya ini jarang disadari keberadaannya. Sebuah kotak besi padat yang kita
tempatkan di atas meja menekan permukaan meja. Permukaan meja yang padat melawan
dengan gaya normal ke atas. Itu yang membuat kotak itu bertahan, tidak jatuh. 

SUMBER :

1. https://www.zonareferensi.com/pengertian-gaya/

2. http://iwanharyonoo.blogspot.com/2013/11/kesetimbangan-gaya.html

3. https://mojok.co/hsn/kolom/kolom-gaya-dan-hukum-newton/

4. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-10/hukum-newton-
628/#:~:text=Hukum%20Newton%20I,lurus%20beraturan%20dengan
%20kecepatan%20tetap.”
Laboratorium Fisika Dasar
IT-PLN
Muhammad Wira Ananda
2019-71-028

Laboratorium Fisika Dasar


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai