ELEKTRONIKA
MODUL I KARAKTERISTIK DIODA
Kelompok : 6B
Kelas :B
Program Studi : D3 Teknologi Listrik
Tgl Praktikum : 25 September 2020
Tgl Presentasi : 9 Oktober 2020
Nama Asisten : Dony Bagus Saputra
MODUL I
KARAKTERISTIK DIODA
I. TUJUAN
a) Mempelajari karakteristik Tegangan-Arus dioda.
b) Mengetahui prinsip kerja dari dioda.
c) Mempelajari karakteristik keluaran rangkaian dioda zener.
(a) (b)
Gambar 35. Kondisi Dioda (a) Forward Bias (b) Reverse Bias
Pada kondisi reverse bias mungkin saja ada arus sangat kecil yang mengalir yang
disebut arus bocor. Sehingga bila tegangan anoda adalah nol terhadap katoda, maka
anoda tidak menarik elektron dari katoda. Sebenarnya ada beberapa elektron
berkecepatan tinggi yang bisa mencapai anoda (sehingga terjadi aliran arus yang
meskipun sangat kecil). Namun karena sangat kecilnya arus yang terjadi, pada umumnya
amperemeter tidak dapat mendeteksi adanya arus tersebut. Bila tegangan anoda negatif
terhadap katoda (dioda diberi tegangan reverse), maka akan timbul medan listrik yang
arahnya menolak elektron. Dengan demikian tidak terjadi aliran listrik. Bila tegangan
anoda positif terhadap katoda (dioda diberi tegangan arah maju), maka timbul medan
listrik yang arahnya menarik elektron sehingga dioda menghantarkan elektron dari katoda
ke anoda, atau dengan kata lain menghantarkan arus dari anoda ke katoda.
Gambar 36. Karakteristik V-I Dioda Silikon dan Germanium (Forward Bias)
Pada setiap titik pada kurva tersebut tetap berlaku Hukum Ohm :
V
R D=
I
Ket :
RD : Resistansi Dioda (Ω)
V : Tegangan Listrik (Volt)
I : Arus Listrik (Ampere)
Nilai RD tidak memiliki nilai yang tetap, tergantung dari titik kerja dioda (tegangan dan arus
dioda pada saat itu).
Dalam rangkaian di atas, dioda zener dipasang dengan prinsip bias balik (reverse
bias). Rangkaian tersebut merupakan cara umum dalam pemasangan dioda zener. Dalam
rangkaian tersebut, tegangan input (masuk) yang diberikan adalah 12 Volt tetapi
multimeter menunjukkan tegangan yang melewati dioda zener adalah 2.8 Volt. Ini artinya
tegangan akan turun saat melewati dioda zener yang dipasang secara bias balik (reverse
bias). Sedangkan fungsi resistor dalam rangkaian tersebut adalah untuk pembatas arus
listrik.
Dioda zener bekerja pada daerah reverse bias. Karakteristik V-I adalah seperti
Gambar 38 di bawah ini :
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan
karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi
Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2. DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon.
Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah
reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan
disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen
elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener
dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N,
ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru
terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan
satuan volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan
sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah
tegangan Zener.
Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan
beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak
menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika input
tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan
mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan
sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan
elektrodanya.
5. DIODA VARACTOR
Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate pada kaki
yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.
Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari
Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di
rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias
(Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal
pada umumnya. Efek Dioda jenis ini ditemukan oleh seorang Fisikawan Amerika yang
bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga nama Diodanya juga diambil dari
nama penemunya yaitu Dioda Zener. Dibawah ini adalah bentuk dan Simbol Dioda Zener:
Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang
berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau
Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya
dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) ini
disebut juga dengan Tegangan Zener.
Karakteristik dioda dapat diperoleh dengan mengukur tegangan dioda (Vab) dan arus
yang melalui dioda, yaitu ID. Dapat diubah dengan dua cara, yaitu mengubah VDD. Bila arus
dioda ID kita plotkan terhadap tegangan dioda Vab, kita peroleh karakteristik dioda. Bila anoda
berada pada tegangan lebih tinggi daripada katoda (VD positif) dioda dikatakan mendapat bias
forward. Bila VD negatip disebut bias reserve atau bias mundur. Pada diatas VC disebut cut-in-
voltage, IS arus saturasi dan VPIV adalah peak-inverse voltage. Bila harga VDD diubah, maka
arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita mempunyai karakteristik dioda dan kita tahu
harga VDD dan RL, maka harga arus ID dan VD dapat kita tentukan sebagai berikut. Dari
gambar pengujian dioda diats dapat ditentukan beberapa persamaan sebagai berikut.
Bila hubungan di atas dilukiskan pada karakteristik dioda kita akan mendapatkan garis lurus
dengan kemiringan (1/RL). Garis ini disebut garis beban (load line) seperti gambar berikut
Kurva Karakteristik Dioda Dan Garis Beban Dari gambar karakteristik diatas dapat dilihat
bahwa garis beban memotong sumbu V dioda pada harga VDD yaitu bila arus I=0, dan
memotong sumbu I pada harga (VDD/RL). Titik potong antara karakteristik dengan garis
beban memberikan harga tegangan dioda VD(q) dan arus dioda ID(q). Dengan mengubah harga
VDD maka akan mendapatkan garis-garis beban sejajar seperti pada gambar diatas. Bila
VDD<0 dan |VDD| < VPIV maka arus dioda yang mengalir adalah kecil sekali, yaitu arus
saturasi IS. Arus ini mempunyai harga kira-kira 1 μA untuk dioda silikon.
Sumber:
1) https://www.studiobelajar.com/dioda/
2) http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-fungsinya.html
3) https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-dioda-zener/
4) https://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-dioda/
V. LANGKAH PERCOBAAN
V.1Tegangan Catu Arah Maju
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.
V S (Volt) I I (A)
0.1 4.034 µA 4.034 ×10−7
0.2 16.305 µA 16.305 ×10−7
0.3 53.637 µA 53.637 ×10−7
0.4 167.207 µA 167.207 ×10−7
0.5 512.658 µA 512.658 ×10−7
0.6 1.563 mA 1.563 ×10−4
0.7 4.753 mA 4.753 × 10−4
0.8 14.408 mA 14.408 ×10−4
I (A)
0
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
2. Berdasarkan percobaan II 5.2 yang telah dilakukan, buatlah kurva karakteristik dioda
yang anda amati!
Jawab:
I(A)
0
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
3. Buatlah kurva karakteristik V-I dioda zener pada percobaan III 5.3!
Jawab:
I(A)
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
5. Mengapa arus tidak mengalir pada waktu dioda mendapatkan tegangan terbalik?
Jelaskan dengan gambar depletion layer!
Jawab:
Pada kondisi Tegangan Arah Mundur (reverse bias), mungkin saja ada arus yang
sangat kecil yang mengalir disebut dengan arus bocor. Sehingga apabila tegangan anoda adalah 0
terhadap katoda maka anoda tidak menarik elektron dari katoda.
Dioda disebut juga sebagai penyearah karena hanya bisa menghantarkan arus dalam
satu arah saja. Bila dioda diberi Tegangan Arah Maju (forward bias) maka arus akan mengalir
seperti gambar dibawah ini.
Sedangkan bila diberi Tegangan Arah Mundur (reverse bias) maka arus tidak akan dapat
mengalir seperti gambar dibawah ini.
6. Pada percobaan IV 5.4 mengapa nilai arus I 1 sama dengan nilai arus I 2?
Jawab:
Dikarenakan pada Percobaan IV 5.4 nilai resistansi yang digunakan pada Percobaan
IV 5.4 dengan nilai yang sama, maka nilai yang arus I 1 dan nilai arus I 2 yang dihasilkan juga
sama.
IX. ANALISA
I) ANALISA (Elang Mulya Perkasa-201971058)
Pada praktikum yang pertama yaitu yang membahas tentang karakteristik diode . Dioda
adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk menyearahkan arus atau
menghantarkan arus dalam satu arah. Dioda biasa ditemukan di rangkaian power supply , karena
rangkaian power supply digunakan untuk menyearahkan arus dari arus AC menjadi arus DC.
Macam-macam diode antara lain adalah diode normal (diode PN Junction) , diode bridge , diode
zener , LED ( Light Emitting Diode ) , dioda foto , diode laser , diode varactor , diode tunnel ,
diode Schottky. Yang dibahas pada praktikum ini hanya diode normal dan diode Zener.
Dioda mempunyai dua electrode yaitu anoda dan katoda . Dimana junction positive pada
diode berada pada anoda dan junction negative pada diode berada pada katoda . Pada rangkaian ,
diode normal mempunyai dua keadaan , yang pertama adalah forward bias . Forward bias adalah
keadaan dimana diode “mengijinkan” arus untuk mengalir atau arus akan mengalir melalui diode
tersebut karena tegangan anoda positif terhadap katoda . yang kedua adalah reverse bias .
Reverse bias adalah dimana tegangan anoda negative terhadap katoda dan oleh karena itu diode
akan menghambat arus yang masuk (diode menjadi hambatan yang sangat besar) sehingga arus
yang melalui diode itu akan sangat-sangat kecil (nano Ampere). Pada diode normal (forward
bias) , V-cut in adalah tegangan Ketika arus mulai naik dengan cepat . lebih jelasnya ketika
sumber tegangan kita set 0,1 volt tetapi arus yang melalui diode masih sangat kecil , 0,2 volt arus
meningkat tetapi arus masih sangat kecil (nano ampere) , 0,3 v , 0,4 v , 0,5 v arus yang mengalir
sangat kecil setelah itu kita set sumber tegangannya ke 0,6 volt arus nya sudah agak naik
(besar) . Pada saat kita set tegangannya kita set ke 0,7 volt maka kita bisa melihat bahwa arus
sudah melonjak tinggi semisal dari 3mA ke 21mA . Itu adalah tegangan V-Cut in (0,7 volt) . 0,7
volt itu adalah V-Cut in nya . 0,7 volt ini adalah v-cut in dari bahan silicon. Jika bahan
germanium arus akan naik pada tegangan (0,2 volt sampai 0,3 volt).
Dioda Zener adalah versi lain dari diode normal dan berfungsi untuk penstabil tegangan juga
menyearahkan arus. Dioda Zener terbuat dari semikonduktor . Dioda Zener dapat bekerja pada
reverse bias dan juga forward bias . jika dipasang forward bias , maka diode Zener akan bekerja
seperti diode biasa dengan syarat harus mencapai v-Cut in dari bahan diode tersebut . bagaimana
jika diode tersebut di reverse bias . maka syarat agar diode Zener bekerja adalah tegangan harus
mencapai tengangan breakdown voltage . breakdown voltage adalah kondisi dimana tegangan
yang melalui diode Zener (reverse bias) berlebihan sehingga diode Zener menyalurkan arus
secara berlawanan dan arus bisa mengalir melalui diode Zener meskipun dalam kondisi reverse
bias. Jika V-cut in adalah Ketika diode Zener atau normal terpasang secara forward maka
breakdown voltage adalah Ketika diode Zener dipasang secara reverse bias. Pada
pengaplikasiannya , diode Zener digunakan pada Voltage regulator (Pengatur tegangan) dan
Over voltage Protection (Perlindungan terhadap kelebihan tegangan).
Pada percobaan pertama di multisim yaitu dengan rangkaian forward bias diode , kita
melihat bahwa diode normal akan menyalurkan arus yang maksimal pada saat tengangan pada
angka 0,7 volt yang berarti diode tersebut adalah berbahan silicon. Pada percobaan kedua yaitu
dengan rangkaian reverse bias diode . kita melihat bahwa diode normal menyalurkan arus tetapi
sangat sangat kecil (nano), tidak menyalurkan arus secara maksimal . arus yang sangat-sangat
kecil tersebut disebut arus bocor . Pada percobaan ketiga , kita membuat rangkaian diode Zener ,
pada saat tegangan mencapai 12 volt nilai arus melonjak tinggi dan itu yang disebut breakdown
voltage (arus maksimal karena melampaui breakdown voltage) dan setelah itu
Kita mencoba untuk menaikkan tegangan ke 14 voltage , hasilnya adalah nilai tegangannya
sekitar 12 volt. Ini membuktikan bahwa diode Zener berfungsi sebagai penstabil tegangan . Pada
percobaan keempat , kita merangkai rangkaian diode zener dengan beban (potensio meter) . Saat
kita run , arus hanya melewati potensio meter dikarenakan tegangan pada rangkaian tidak
melampaui breakdown voltage pada diode Zener tersebut . Jika sudah melampaui nilai
breakdown voltage maka arus akan melalui diode Zener tersebut.
Tujuan dari praktikum modul 1 tentang Karakteristik Dioda ini ada 3 yaitu, pertama
mempelajari karakteristik Tegangan-Arus Dioda, yang kedua untuk mengetahui prinsip kerja
dari Dioda, dan yang terakhir untuk mempelajari karakteristik keluaran rangkaian dari Dioda
zener. Dimana Dioda Zener ini merupakan salah satu dari jenis dioda yang digunakan pada
praktikum ini. Dioda Zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari Semikonduktor.
Dioda zener dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias atau Bias
Mundur. Pada saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias atau Bias Maju, Dioda Zener
akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Dioda
Zener bisa mengalirkan arus listrik yang masuk dari arah yang berlawanan yaitu dari katoda
menuju anoda. Prinsip Kerja Dioda Zener memanfaatkan bias terbalik dari arus yang mengalir
melalui dioda. Ini bisa terjadi ketika tegangan yang diberikan melewati batas tegangan
breakdown. Dengan karakteristik ini, maka dioda zener tidak seperti dioda biasa yang hanya
dapat mengalirkan arus listrik satu arah saja dari anoda ke katoda. Dioda zener merupakan dioda
yang mengalirkan arus tidak hanya pada arah maju atau Forward seperti dioda biasa namun bisa
juga mengalirkan arus pada arah balik atau Reverse jika tegangan pada katodanya melebihi
tegangan breakdown dari dioda zener.
Pada praktikum modul 1 tentang Karakteristik Dioda ini menggunakan alat dan
perlengkapan yaitu 1 Unit PC dan software NI Multisim. Dimana PC ini digunakan sebagai
media untuk merangkai rangkaian elektronika dengan menggunakan software NI Multisim.
Pada praktikum modul 1 tentang Karakteristik Dioda ini terdapat 4 Percobaan, yang pertama
Percobaan 1 yaitu mengenai Tegangan Catu Arah Maju, Percobaan 2 yaitu mengenai Tegangan
Catu Arah Mundur, Percobaan 3 mengenai Karakteristik V-I Dioda Zener, dan Percobaan yang
terakhir yaitu Percobaan 4 mengenai pembebanan Dioda Zener.
Percobaan 1 yaitu mengenai Tegangan Catu Arah Maju, langkah yang pertama rangkailah
rangkaian seperti gambar 39 pada modul dengan menggunakan software NI Multisim. Langkah
yang kedua dengan mengatur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE dengan format Maximum Value
dengan nilai 1 V, Minimum Value dengan nilai 0 Vdan Increment dengan nilai 10%. Selanjutnya
langkah yang ketiga jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5. Langkah yang
keempat dengan mengatur Tegangan Sumber V S sesuai dengan data pengamatan dengan cara
menggeser slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key. Langkah yang kelima amatilah
nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber V S , kemudian
jangan lupa mencatat hasil pada Data Pengamatan. Dan langkah yang terakhir yaitu yang keenam
jangan lupa juga untuk menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
Percobaan 2 yaitu mengenai Tegangan Catu Arah Mundur, langkah yang pertama
rangkailah rangkaian seperti gambar 40 pada modul dengan menggunakan software NI Multisim.
Langkah yang kedua dengan mengatur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE dengan format
Maximum Value dengan nilai 1 V, Minimum Value dengan nilai 0 Vdan Increment dengan nilai 10%.
Selanjutnya langkah yang ketiga jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
Langkah yang keempat dengan mengatur Tegangan Sumber V S sesuai dengan data pengamatan
dengan cara menggeser slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key. Langkah yang
kelima amatilah nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber
V S , kemudian jangan lupa mencatat hasil pada Data Pengamatan. Dan langkah yang terakhir yaitu
yang keenam jangan lupa juga untuk menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
Percobaan 3 yaitu mengenai Karakteristik Dioda Zener, langkah yang pertama rangkailah
rangkaian seperti gambar 41 pada modul dengan menggunakan software NI Multisim. Langkah
yang kedua dengan mengatur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE dengan format Maximum Value
dengan nilai 20 V, Minimum Value dengan nilai 0 Vdan Increment dengan nilai 10%. Selanjutnya
langkah yang ketiga jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5. Langkah yang
keempat dengan mengatur Tegangan Sumber V S sesuai dengan data pengamatan dengan cara
menggeser slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key. Langkah yang kelima amatilah
nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber V S , kemudian
jangan lupa mencatat hasil pada Data Pengamatan. Dan langkah yang terakhir yaitu yang keenam
jangan lupa juga untuk menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
Percobaan 4 yaitu mengenai Karakteristik Dioda Zener, langkah yang pertama rangkailah
rangkaian seperti gambar 42 pada modul dengan menggunakan software NI Multisim. Langkah
yang kedua dengan mengatur VARIABLE_RESISTOR dengan format Resistance dengan nilai
2kΩ, Minimum Value dengan nilai 0 Vdan Increment dengan nilai 20%. Selanjutnya langkah yang
ketiga jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5. Langkah yang keempat dengan
mengatur Tegangan Sumber V S sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser slider ke
kanan atau dengan menekan Tombol Key. Langkah yang kelima amatilah nilai arus yang
terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber V S , kemudian jangan lupa
mencatat hasil pada Data Pengamatan. Dan langkah yang terakhir yaitu yang keenam jangan
lupa juga untuk menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
Pada praktikum kali ini yaitu tentang karakteristik dioda, dimana dioda adalah komponen
elektronika aktif yang berfungsi untuk menyearahkan arus atau menghantarkan arus dalam satu
arah. Dioda mempunyai dua buah elektroda, yaitu yang disebut dengan Anoda (diberi notasi A)
dan Katoda (diberi notasi K). Didalam power supply terdapat dioda, karena rangkaian power
supply digunakan untuk menyearahkan arus dari arus AC menjadi arus DC.
Karakteristik Dioda adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan
dioda (karakteristik V-I). Dioda dapat dianggap sebagai tahanan satu arah, yaitu bernilai sangat
besar bila mendapat tegangan reverse dan bernilai sangat kecil bila mendapat tegangan arah
maju. Perhatikan Gambar 36 di bawah ini, pada tegangan di bawah 0.6 Volt arus naik perlahan-
lahan (pertambahannya hanya sedikit demi sedikit). Mulai dari tegangan 0.6 Volt arus naik
dengan cepat. Tegangan dimana arus mulai naik dengan cepat tersebut dinamakan tegangan “cut-
in” atau potensial perintang.
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan
karakteristik serta spesifikasinya, seperti Dioda rectifier adalah jenis dioda yang terbuat dari
bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke
arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Dioda Zener merupakan dioda junction P
dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan
piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada
keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu
anoda (+) dan Katoda (-). Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya
mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda SCR singkatan dari
Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali.
Pada percobaan pertama di multisim yaitu dengan rangkaian forward bias diode , kita
melihat bahwa diode normal akan menyalurkan arus yang maksimal pada saat tengangan pada
angka 0,7 volt yang berarti diode tersebut adalah berbahan silicon. Pada percobaan kedua yaitu
dengan rangkaian reverse bias diode . kita melihat bahwa diode normal menyalurkan arus tetapi
sangat sangat kecil (nano), tidak menyalurkan arus secara maksimal . arus yang sangat-sangat
kecil tersebut disebut arus bocor .
Pada percobaan keempat yaitu pembebanan diode zener, kita menggunakan dua buah multimeter
untuk menghitung arus 1 dan arus 2, resistor 100ohm, diode zener 1n4728A, DC power dengan
tegangan 5 Volt, dan RTD 2k Key=A. Pada percobaan ini saat R2=0% kedua multimeter
menunjukkan arus yang besarnya sama, namun pada saat R2=20% sampai 100% kedua
multimeter menunjukkan besar arus yang berbeda. Hal ini terjadi akibat dari adanya breakdown
voltage pada percobaan ketiga.
X. KESIMPULAN
Pada praktikum pertama modul 1 ini membahas tentang Karakteristik Dioda. Dan dapat
disimpulkan bahwa:
1) Dioda sebagai penyearah karena hanya bisa menghantarkan arus hanya dalam satu
arah saja.
2) Apabila dioda diberi Tegangan Arah Maju atau forward bias maka arus akan
mengalir, sedangkan bila diberi Tegangan Arah Mundur atau reverse bias maka
arus tidak akan dapat mengalir.
3) Nilai tegangan dioda pada setiap percobaan berubah naik maupun turun dengan
drastis sesuai dengan perubahan nilai tegangan yang ditentukan.
4) Pada Percobaan IV 5.4 nilai arus I 1 sama dengan nilai arus I 2dikarenakan nilai
resistansi yang digunakan pada percobaan dengan nilai yang sama, maka nilai yang
dihasilkan juga sama.
5) Tegangan ambang dioda adalah ketika tegangan diubah pada pada nilai tertentu
arus tidak lagi bernilai 0, dan di dapatkan dari percobaan Tegangan ambang
Percobaan I 5.1 dengan nilai V cut ∈¿ ¿-nya yaitu 0,5−0,7, Percobaan II 5.2 dengan
nilai V cut ∈¿ ¿-nya yaitu 0,2−0,3 dan Percobaan III 5.3 dengan nilai V cut ∈¿ ¿-nya
yaitu 3−4