Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL III

MOMEN INERSIA

Nama : Abdi Maulana Firmansyah

NIM : 202271508

Kelas :B

Kelompok :1

Jurusan : D3 Teknologi Listrik

Tanggal Praktikum : Sabtu, 5 Nopember 2022

Asisten : Alfiah Azzahrah Amir

LABORATORIUM FISIKA DASAR

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA

2022
Abdi Maulana F
202271508
MODUL III

MOMEN INERSIA

 PERCOBAAN 1 KONSANTA PEGAS SPIRAL PADA ALAT MOMEN INERSIA


I. TUJUAN
1. Menentukan Konsanta pegas spiral
2. Menentukan momen inersia diri pada alat momen inersia
II. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Neraca
2. Alat momen inersia
3. Gerbang Cahaya (Photo Gate)
4. Jangka sorong
5. Benang Nilon
6. Perangkat Beban
7. Pencacah Waktu (Timer Cunter AT-01.
III. TEORI
Sebuah gaya F bekerja pada benda tegak lurus terhadap R, dengan R adalah Jari-jari benda,
besarnya torka yang bekerja pada benda tersebut dapat dituliskan
𝜏 = 𝑅 𝑥 𝐹.................................................................................(1.1)

Apabila torka tersebut bekerja pada suatu system benda yang putarannya
ditahan oleh pegas spiral, dalam hal ini adalah alat-alat momen inersia, besarnya
torka tersebut sebanding dengan , 𝜃, yang dapat dituliskan :
𝜏 = 𝐾. 𝜃....................................................................................(1.2)

Dengan K adalah konsanta spiral


Dari persamaan (1.1) dan (1.2), diperoleh persamaan:

Persamaan (1.3) menunjukkan bahwa simpangan sebanding dengan gaya, sehingga apabila
di buat grafik simpangan terhadap gaya dapat berupa garis lurus. Torka yang bekerja pada
alat momen inersia sebanding dengan momen inersia, I dan percepatan sudut,

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
Persamaan (1.2) dapat dituliskan kembali :

Dengan I adalah momen inersia benda terhadap sumbu putar.


Persamaan (1.4) merupakan persamaan gerak osilasi sederhana dengan perioda

Dengan persamaan (1.5) kita dapat mengetahui besar momen inersia diri alat momen
inersia dengan mengukur perioda osilasinya

Dengan 𝐼0 adalah momen inersia diri dan 𝑇0 adalah perioda diri alat momen inersia.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif. Ikatkan benang nilon pada salah satu baut
yang ada ditepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut beberapa lilitan.
Baringkan alat momen inersia dibagian tepi meja. Lihat pada gambar disamping

A. Menentukan konstanta pegas

1. Timbanglah massa tiap-tiap beban

2. Pastikan jarum penunjuk simpangan pada keadaan nol

3. Gantungkan satu buah beban pada benang, amati simpangan yang terjadi.
Catatlah sebagai 𝜃1. Bila perlu , ulangi langkah ini beberapa kali. Catat
hasilnya pada table 1.1
4. Tambahkan 1 buah beban berikutnya dan catatlah simpangnanya pada table

1.1 . sebagai 𝜃2.


Lakukan langkah 4 untuk simpangan 𝜃3, 𝜃4 dan seterusnya. Catat hasilnya pada table 1.1

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

B. Menentukan momen inersia diri alat momen inersia

1. Tegakkan kembali alat momen inersia. Ubuka benang yang terpasang pada
dudukan silinder.
2. Pasang gerbang cahaya pada dasar statif bila belum terpasang. Atur
posisisnya sehingga jarum penunjuk pada alat momen inersia dapat
melintasi gerbang cahaya.
3. Hubungkan gerbang cahaya dengan alat pencacah pewaktu AT-01

4. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian


nyalakan. Pilih fungsi CYCLE dengan menkan tombol FUNCTION.
Tekan tombol CH. OVER sebanyak sepuluh kali untuk membatasi sepuluh
getaran yang akan teramti.

5. Simpangkan dudukan silinder sampai 1800 kemudian lepaskan sehingga


terjadi gerakan bolak- balik atau osilasi
6. Amati pencacah waktu. Pencacah waktu akan menghitung mundur jumlah
getaran. Setelah 10 getaran alat tersebut secara otomatis akan
menampilkan waktu untuk 10 getaran. Catat waktu tersebut pada table 1.2
sebagai 𝑡1 .
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil
dilayar.
8. Ulangi langkah 5 s/d 7, catat waktunya sebagai 𝑡2, 𝑡3, … . . , 𝑡10
Hitung waktu rata-rata 10 getaran, kemudian hitung perioda osilasi tersebut. Catat pada
table 1.2 sebagai 𝑡0.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

 PERCOBAAN 2 MOMEN INERSIA BENDA


I. TUJUAN
1. Memahami konsep momen inersia benda
2. Menentukan momen inersia benda
II. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Neraca
2. Alat momen inersia
3. Benda (Bola pejal, silinder pejal, silinder berongga, piringan 213 ,piringan 174, dan
kerucut pejal
4. Jangka sorong dan/atau penggaris
5. Gerbang cahaya (Photo gate)
6. Pencacah waktu (Timer Counter AT-01)
III. TEORI

Sebuah system yang terdiri dari tiga buha pertikel dengan massa m1, m2, dan m3
Membentuk suatu benda tegar seperti tampak pada Gambar 2.1. Apabila m1
berada pada posisi r1 dan bergerak rotasi dengan kecepatan sudut ω,
Memiliki kecepatan linear V1=ω x r1, momentum sudut partikel tersebut :

Dengan I = m1 r12 + m2 r22 + m3 r32


Yang dapat dituliskan

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

Persamaan (2.2) menunjukkan hubungan antara L, I dan ω, Hubungan ini mirip dengan
Hubungan antara momentum linear p, m dan v pada gerak translasi, p = mv. Jadi besaran I
identic dengan massa m pada gerak translasi dan disebut momen inersia Benda tegar, Untuk
suatu system N partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya adalah

Untuk suatu benda tegar dengan distribusi massa yang kontinyu, suatu elemen massa Δmі
yang berjarak rі dari sumbu putar, momen inersia benda dapat dituliskan

Apabila Δmі diambil sangat kecil, momen inersia dapat dituliskan

Dengan dm adalah elemen massa.

Dari persamaan momen inersia diatas, kita dapat menghitung momen inersia untuk
berbagai
Benda, seperti ditunjukkan pada table dibawah: Tabel
2.1. Momen Inersia Benda

No. Nama Benda Letak Sumbu Momen Inersia


1. Silinder Pejal Pada sumbu silinder 𝑚𝑅²
2
2. Silinder Pejal Pada diameter pusat 𝑚𝑅² 𝑚𝑙²
+
4 12

3. Silinder Berongga Pada sumbu silinder 𝑚


(𝑅12 + 𝑅22)
2
4. Bola Pejal Pada diameternya 2𝑚𝑅²
5
5. Bole Berongga Pada diameternya 2𝑚𝑅²
3
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia, kemudian diosilasikan,
Periode osilasinya adalah:

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
Dengan T adalah perioda osilasi dan 1 adalah momen inersia benda. Dari persamaan (1.6)
dan persamaan( 2.4), momen inersia benda yang terpasang

Pada alat momen inersia dapat diketahui dengan persamaan berikut :

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Timbanglah semua benda yang akan di tentukan momen inersianya. catat hasilnya pada
table 2.2
2. Ukulah tinggi dan diameter masing-masing benda. Catat hasilnya pada table 2.2
3. Pasanglah bola pejal pada alat momen inersia.
4. Hubungkan Gerang cahaya dengan alat pecacah waktu AT-01
5. Hubungkan alat pecacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan. Pilih
fungsi CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH. OVER
sebanyak sepuluh kali untuk memebatasi sepuluh getaran yang akan teramati.
6. Simpangkan bola tersebut 180o, kemudian lepaskan sehingga berosilasi. Catat waktu 10
getaran yang ditunjukan alat pecacah waktu pada table 2.3 sebagai t1.
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di layar.
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak 10 kali. Catat hasil tersebut pada table 2.3.
9. Hitunglah waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung perioda getarannya. Catat
hasilnya pada table 2.3
Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada table 2.3. Lakukan langkah 6/d 9 setiap
benda. Catat hasil tersebut pada table 2.3

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

 PERCOBAAN 1 KONSANTA PEGAS SPIRAL PADA ALAT MOMEN INERSIA


I. DATA PENGAMATAN
MODUL III
MOMEN INERSIA (PERCOBAAN I)

Nama : Abdi Maulana F P awal : 759 mmgr P akhir : 760 mmgr

Prodi : D3 Teknik Elektro T awal : 26°C T akhir : 27°C


Tabel 1.1 Simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban

M Simpangan, 𝜃(0)
(kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 𝜃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

24
0,05 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
47
0,1 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

65
0,15 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
92
0,2 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
113
0,25 113 113 113 113 113 113 113 113 113 113
133
0,3 133 133 133 133 133 133 133 133 133 133

Tabel 1.2 Perioda diri alat momen inersia, T0.

Waktu 10 Perioda
getaran (s) diri,
𝑇0 (s)
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trata2
31,625
3,15 3,16 3,16 3,16 3,16 3,16 3,16 3,16 3,16 3,16
8 3 2 1 1 5 7 2 3 3

Tanggal Pengambilan Data : 5 Nopember 2022


Nama Asisten : Alfiah Azzahrah Amir
Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

 PERCOBAAN 2 MOMEN INERSIA BENDA


I. DATA PENGAMATAN
MODUL III
MOMEN INERSIA (PERCOBAAN II)

Nama : Abdi Maulana F P awal : 759 mmgr P akhir : 760


mmgr
Prodi : D3 Teknik Elektro T awal : 26°C T akhir : 27°C
Tabel 2.2 Dimensi dan momen inersia benda

Massa Diameter Diameter Tinggi


No. Nama Benda (kg) Luar Dalam (m)
(m) (m)

Bola Pejal 0,5 0,054 - -


1.

Silinder Pejal 0,5 0,09 - 0,147


2.

Silinder 0,50 0,073 0,0588 0,0452


3. Berongga 5 4

Piringan 213 0,50 0,187 - 0,0298


4. 5

Piringan 714 0,50 0,242 - 0,022


5. 5

Kerucut 0,49 0,155 - 0,0667


6. 5 2

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

Tabel 2.3 Perioda untuk setiap benda

Nama Waktu 10 getaran (s)


Benda T
(s)
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trata2
7,7086
Bola 7,7 7,70 7,709 7,709 7,707 7,709 7,7 7,709 7,709 7,709
pejal 08 9 08
7,1651
Silinder 7,1 7,16 7,168 7,167 7,167 7,167 7,1 7,164 7,168 7,168
pejal 53 7 62
7,3005
Silind 7,3 7,30 7,31 7,298 7,297 7,297 7,2 7,298 7,297 7,297
er 06 6 99
Beron
gga
13,361
Silind
13, 13,3 13,36 13,37 13,36 13,36 13, 13,36 13,36 13,36
er
36 6 36
Pejal
213
17,343
Silind 17, 17,3 17,34 17,34 17,34 17,34 17, 17,34 17,34 17,34
er 36 4 35
Pejal
714
8,8271
Kerucut 8,8 8,82 8,827 8,828 8,826 8,826 8,8 8,829 8,826 8,826
Pejal 29 8 26

Tanggal Pengambilan Data : 5 Nopember 2022


Nama Asisten : Alfiah Azzahrah Amir

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

 PERCOBAAN 1 KONSANTA PEGAS SPIRAL PADA ALAT MOMEN INERSIA


I. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

A. Menentukan Konstanta pegas


a. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia yaitu dengan
mengalikan massa setiap penambahan beban dengan percepatan gravitasi,
𝑔 = 9.81 𝑚/𝑠 2
b. Hitunglah torka, 𝜏 (persamaan 1.1) untuk setiap gaya dengan R = 4,500
cm (jari-jari dudukan silinder). Bila perlu, ukur kembali jari-jari dudukan
silinder.
c. Ubahlah besarnya simpangan 𝜃 kedalam stauan radian

d. Buatlah grafik simpangan, 𝜃 terhadap torka, 𝜏.


e. Dari kemiringan grafik yang diperoleh, hitunglah konstanta spiral, k. Gaya yang
bekerja pada alat momen inersia sama dengan gaya berat, F=mg , m dalam kg dan 𝑔
= 9.81 𝑚/𝑠 2.

m (kg) F(N) 𝜏= 𝐹 𝑥 𝑅 𝜃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎(0) 𝜃(𝑟𝑎𝑑)


(Nm)

Nota :
Dari grafik yang telah dibuat, persamaan garis lurusnya adalah :
𝜏 =. . . . . . . (𝜃)+. . . . . . . . (𝑁𝑚)
Kemiringan grafiknya, 𝑚1 = . . . . . . . . . . 𝑁𝑚/𝑟𝑎𝑑. (Lihat kembali
cara membuat grafik garis lurus dari data (x,y))
Dari persamaan (1,2) kita ketahui bahwa 𝑚𝑡 = 𝑘
𝑘 = . . . . . . . . . . . 𝑁𝑚/𝑟𝑎𝑑

B. Menentukan momen inersia diri alat momen inersia


Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
1. Hitung waktu 10 getaran rata- rata, kemudian hitung periodanya.
2. Hitung momen inersia dari alat momen inersia, Io dengan menggunakan
persamaan(1.6)
3. Apa saja yang berpengaruh terhadap besarnya konstanta spiral, k?

Jawab

Tugas Akhir (Percobaan I)

A. Menentukan Konstanta Pegas


1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia yaitu dengan mengalikan massa
setiap penambahan beban dengan percepatan gravitasi, 𝑔 = 9.81 𝑚/𝑠 2
Jawab
∑F₁ = m x g = 0,05 x 9,81 = 0,4905 Newton
∑F₂ = m x g = 0,1 x 9,81 = 0,981 Newton
∑F₃ = m x g = 0,15 x 9,81 = 1,4715 Newton
∑F₄ = m x g = 0,2 x 9,81 = 1,962 Newton
∑F₅ = m x g = 0,25 x 9,81 = 2,4525 Newton
∑F₆ = m x g = 0,3 x 9,81 = 2,943 Newton

2. Hitunglah torka, 𝜏 (persamaan 1.1) untuk setiap gaya dengan R = 4,500 cm (jari-jari
dudukan silinder). Bila perlu, ukur kembali jari-jari dudukan silinder
Jawab
R = 4,500 cm = 0,045 m
𝜏₁ = F x R = 0,4905 x 0,045 = 0,0220725 Nm
𝜏₂ = F x R = 0,981 x 0,045 = 0,044145 Nm
𝜏₃ = F x R = 1,4715 x 0,045 = 0,0662175 Nm
𝜏₄ = F x R = 1,962 x 0,045 = 0,08829 Nm
𝜏₅ = F x R = 2,4525 x 0,045 = 0,1103625 Nm
𝜏₆ = F x R = 2,943 x 0,045 = 0,132435 Nm

3. Ubahlah besarnya simpangan 𝜃 kedalam stauan radian


Jawab

M Simpangan, θ (°)

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
(gram θ (rata-
) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata)
0.05 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
0.1 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
0.15 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
0.2 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
0.25 113 113 113 113 113 113 113 113 113 113 113
0.30 133 133 133 133 133 133 133 133 133 133 133

2 θ rata−rata 24
θ radian = x π= x 3,14=0,133 x 3,14=0,417 rad
180 ° 180 °
θ rata−rata 47
θ radian2= x π= x 3,14=0,261 x 3,14=0,819rad
180 ° 180 °
3 θ rata−rata 65
θ radian = x π= x 3,14=0,361 x 3,14=1,133 rad
180 ° 180 °
θ rata−rata 92
θ radian4 = x π= x 3,14=0,511 x 3,14=1,604 rad
180 ° 180 °
5 θ rata−rata 113
θ radian = x π= x 3,14=0,628 x 3,14=1,97 rad
180 ° 180 °
6 θ rata−rata 133
θ radian = x π= x 3,14=0,739 x 3,14=2,320 rad
180 ° 180 °

4. Buatlah grafik simpangan, 𝜃 terhadap torka, 𝜏


Jawab

Grafik Hubungan Antara Simpangan (θ) Terhadap Torsi


𝜏 (Nm)

(𝜏)
0.14 0.11 0.13
0.12
0.09
0.10
0.07
0.08
0.04
0.06
0.02
0.04
0.02
0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

θ (rad)

5. Dari kemiringan grafik yang diperoleh, hitunglah konstanta spiral, k. Gaya yang bekerja
pada alat momen inersia sama dengan gaya berat, F=mg , m dalam kg dan 𝑔 = 9.81 𝑚/𝑠2
Jawab
Diambil data grafik yang paling linear

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

Grafik Hubungan Antara Simpangan (θ) Terhadap Torsi

𝜏 (Nm)
(𝜏)
0.14 0.11 0.13
0.12
0.09
0.10
0.07
0.08
y₂
0.06
0.02 0.04
0.04
y₁ 0.02
0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

x₁ x₂ θ (rad)

∆ y y ₂− y ₁ 1,13−0,42 0,71
k =m= = = = =14,2 Nm /rad
∆ x x ₂−x ₁ 0,07−0,02 0,05

B. Menentukan Momen Inersia Diri Alat Momen Inersia


1. Hitung waktu 10 getaran rata- rata, kemudian hitung periodanya
Jawab
Waktu 10 getaran (s) Periode diri,
T₀ (s)
t₁ t₂ t₃ t₄ t₅ t₆ t₇ t₈ t₉ t₁₀ trata2
3.158 3.163 3.162 3.161 3.161 3.165 3.167 3.162 3.163 3.163 31.625

∑ t 31,625
trata-rata = = =3,1625 s
10 10
t rata−rata 3,1625
tₒ = = =0,316 s
n 10

2. Hitung momen inersia dari alat momen inersia, Io dengan menggunakan persamaan(1.6)
k
I₀ = xT ₒ²
4π²

14,2 14,2 14,2


I0 = x 0,3162= x 0,099856= x 0,099856=0,035 kg/m ²
4 (3,14)² 4 ( 9,8596 ) 39,4384

3. Apa saja yang berpengaruh terhadap besarnya konstanta spiral, k?


a. Massa Benda
b. Gaya Rapatan dan Renggangan Pegas

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
c. Gaya Gravitasi
d. Periode Pegas
e. Perubahan panjang
 PERCOBAAN 2 MOMEN INERSIA BENDA
I. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

1. Hitunglah momen inersia benda secara teori.

2. Dengan persamaan (2.5) hitunglah momen inersia umtuk masing-masing benda.

3. Bandingkan hasil No.1 dengan hasil No.2. hitunglah kesalahan relatifnya.

Perioda diri, To =.......S

Momen inersia diri, Io =........kg m2

Tabel 2.4. Momen inersia benda hasil percobaan

I Teori t I KSR
Nama Benda (kg m2) (s) (kg m2) (%)

Bola Pejal

Silinder Pejal

Silinder Pejal 213

Silinder Pejal 714

Silinder berongga

Kerucut

Catatan :
Nilai To dan Io didapat dari percobaan 1

4. Pada percobaan diatas, benda-benda memiliki massa yang (hampir sama). Bagaimana
dengan momen inersianya, sama atau berbeda? Mengapa?

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
5. Apa yang anda ketahui mengenai momen inersia benda?

Jawab

Tugas Akhir (Percobaan II)

1. Hitunglah momen inersia benda secara teori


Jawab
Bola Pejal
R = 0,054 = 0,027

2mr ² 2 x 0,5 x( 0,027)² 2 x 0,5 x 0,000729 0,000729


I= = = = =0,0001458 kg . m²
5 5 5 5

Silinder Pejal
R = 0,09 = 0,045
2mr ²
I=
2
2 x 0 ,5 x (0,045)² 2 x 0,5 x 0 , 002025
I= = =0,0010125 kg . m ²
2 2

Silinder Berongga
R₁ = 0,0734 = 0,0367
R₂ = 0,0588 = 0,0294
m
I= (R₁² + R₂² )
2
0,505
I= ((0,0367)² + (0,0294)² )
2
I = 0,2525 x (0,00134689 + 0,00086436)
I = 0,2525 x (0,00221125)
I = 0,0005583406 kg.m²

Piringan 213
R = 0,187 = 0,0935
2mr ²
I=
2

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
2 x 0 ,505 x (0,0935)² 2 x 0 ,505 x 0 ,00874225
I= = =0,00441kg .m ²
2 2

Piringan 714
R = 0,242 = 0,121
2mr ²
I=
2
2 x 0 ,505 x (0,121)² 2 x 0 ,505 x 0,014641
I= = =0,007393605 kg .m ²
2 2

Kerucut
R = 0,1552 = 0,0776
3 mr ²
I=
10
3 x 0 , 495 x (0,0776) ²
I=
10
3 x 0 , 495 x 0,00602176 0,0089423136
I= = =0,0008942314 kg . m²
10 10

2. Dengan persamaan (2.5) hitunglah momen inersia umtuk masing-masing benda.


Waktu 10 Getaran (s)
Nama Benda T (s)
t₁ t₂ t₃ t₄ t₅ t₆ t₇ t₈ t₉ t₁₀ trata2
Bola Pejal 7.708 7.709 7.709 7.709 7.707 7.709 7.708 7.709 7.709 7.709 7.7086
Silinder Pejal 7.153 7.167 7.168 7.167 7.167 7.167 7.162 7.164 7.168 7.168 7.1651
Silinder Berongga 7.306 7.306 7.31 7.298 7.297 7.297 7.299 7.298 7.297 7.297 7.3005
Silinder Pejal 213 13.36 13.36 13.36 13.37 13.36 13.36 13.36 13.36 13.36 13.36 13.361
Silinder Pejal 714 17.36 17.34 17.34 17.34 17.34 17.34 17.35 17.34 17.34 17.34 17.343
Kerucut Pejal 8.829 8.828 8.827 8.828 8.826 8.826 8.826 8.829 8.826 8.826 8.8271

∑ t 7,7086
Bola Pejal = trata-rata = = =0,77086 s
10 10
∑t 7,1651
Silinder Pejal = trata-rata = = =0,71651 s
10 10
∑ t 7,3005
Silinder Berongga = trata-rata = = =0,73005 s
10 10
∑t 13,361
Silinder Pejal 213 = trata-rata = = =1,3361 s
10 10
∑t 17,343
Silinder Pejal 714 = trata-rata = = =1,7343 s
10 10
∑t 8,8271
Kerucut Pejal = trata-rata = = =0,88271 s
10 10

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
t rata−rata 0,77086
Bola Pejal = Tₒ= = =0,077086 s
n 10
t rata−rata 0,71651
Silinder Pejal = Tₒ= = =0,071651 s
n 10
t rata−rata 0,73005
Silinder Berongga = Tₒ= = =0,073005 s
n 10
t rata−rata 1,3361
Silinder Pejal 213 = Tₒ= = =0,13361 s
n 10
t rata−rata 1,7343
Silinder Pejal 714 = Tₒ= = =0,17343 s
n 10
t rata−rata 0,88271
Kerucut Pejal = Tₒ= = =0,088271 s
n 10

Bola Pejal = I = ( T2
T ₀²
−1 I ₀)
=
(
( 0,77 )2
( 0,077 )2
−1 0,0001458
)
= ( 0,005929
0,5929
−1 ) 0,000145

= ( 100−1 ) 0,000145
= 99 x 0,000145
= 0,014355 kg.m²

Silinder Pejal = I =
T2
T ₀² (
−1 I ₀ )
¿ (
(0,72)2
(0,072)²
−1 0,0010125 )
¿ ( 0,005184
0,5184
−1) 0,0010125

= (100 – 1) 0,0010125
= 99 x 0,0010125
= 0,1002375 kg.m²

Silinder Berongga = I = ( T2
T ₀² )
−1 I ₀

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

= ( (0,073)²
(0,73)²
)
−1 0,0005583406

= ( 0,005329
0,5329
−1 ) 0,0005583406

= (100 – 1) 0,0005583406
= 99 x 0,0005583406
= 0,0552757194 kg.m²

( )
2
T
Silinder Pejal 213 = I= −1 I ₀
T ₀²

=( ( 1,34)2
(0,134 )²
−1 0,00441 )
= ( 0,017956
1,7956
−1 ) 0,00441

= (100 – 1) 0,00441
= 99 x 0,00441
= 0,43659 kg.m²

( )
2
T
Silinder Pejal 714 = I= −1 I ₀
T ₀²

( )
2
(1,73)
= −1 0,00739
(0,173)²

= ( 0,029929
2,9929
−1 ) 0,00739

= (100 – 1) 0,00739
= 99 x 0,00739
= 0,73161 kg.m²

Kerucut Pejal = ( T2
T ₀²
−1 I ₀ )
=¿

= ( 0,007744
0,7744
−1 ) 0,0008942314

= (100 – 1) 0,0008942314
= 99 x 0,0008942314
= 0,0885289086 kg.m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
= 0,088 kg.m²

3. Bandingkan hasil No.1 dengan hasil No.2. hitunglah kesalahan relatifnya.


Bola Pejal

KR= | Iteori−II teori


percobaan
| x100%

KR= |0,0001458−0,014355
0,0001458 | x100%

KR= |−0,0142092
0,0001458 |
x100%

KR=|−97,45|x100%

KR=97,45 %

Silinder Pejal

KR= | Iteori−II teori


percobaan
| x100%

KR= |0,0010125−0,1002375
0,0010125 | x100%

KR= |−0,099225
0,0010125 |
x100%

KR=|−98|x100%

KR=98 %

Silinder Berongga

KR= | Iteori−II teori


percobaan
| x100%

KR= |0,0005583406−0,0552757194
0,0005583406 | x100%

KR= |−0,0547173788
0,0005583406 |
x100%

KR=|−9,8|x100%

KR=¿ 98%
Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

Piringan 213

KR= | Iteori−II teori


percobaan
| x100%

KR= |0,00441−0,43659
0,00441 | x100%

KR= |−0,43218
0,00441 |
x100%

KR=|−98|x100%

KR=98 %

Piringan 714

KR= | Iteori−II teori


percobaan
| x100%

KR= |0,007393605−0,73161
0,007393605 | x100%

KR= |−0,724216395
0,007393605 |
x100%

KR=|−97,95|x100%

KR=97,95 %

Kerucut

KR= | Iteori−II teori


percobaan
| x100%

KR= |0,0008942314−0,088
0,0008942314 | x100%

KR= |−0,0871057686
0,0008942314 |
x100%

KR=|−97,408|x100%
KR=97,408 %
4. Pada percobaan diatas, benda-benda memiliki massa yang (hampir sama). Bagaimana dengan
momen inersianya, sama atau berbeda? Mengapa?
Jawab
Beda,
Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
Faktor-faktor yang mempengaruhi Momen inersia :
a. Massa benda
b. Jari-jari
c. Bentuk benda
d. Titik Poros

5. Apa yang anda ketahui mengenai momen inersia benda?


jawab
- Pengertian Momen Inersia
adalah ukuran resistansi suatu benda terhadap perubahan arah rotasi. Atau sederhananya,
Momen inersia adalah kecenderungan suatu objek atau benda mempertahankan kondisi
awalnya untuk berotasi baik dalam keadaan diam atau bergerak memutar. Seperti dirumuskan
dalam hukum Newton 1 yang menjelaskan tentang inersia atau kelembaman yang menyatakan
bahwa suatu benda atau objek akan cenderung mempertahankan keadaannya kecuali ada gaya
luar yang bekerja pada benda tersebut. Semakin besar momen inersia suatu benda akan
menyebabkan benda akan sulit bergerak. Sebaliknya, jika momen inersia suatu benda bernilai
kecil maka akan menyebabkan benda cenderung lebih mudah bergerak.
- Satuan
Satuan untuk momen inersia adalah kg.m2 atau slug.ft2
- Rumus Momen Inersia
Pada suatu partikel dengan massa m yang sedang berotasi pada sumbunya dengan jari-jari R.
Momen inersia titik partikel tersebut bisa dinyatakan sebagai hasil kali massa partikelnya
dengan jari-jarinya (jarak partikel ke sumbu putar). maka, momen inersia dapat dinyatakan
dengan:

Keterangan :
I = Momen Inersia (Kg m2)
m = Massa partikel (Kg)
R = Jari-jari rotasi (m)
- Jenis-jenis Momen Inersia
a. Momen Inersia Benda Diskrit (Partikel)
Sistem yang berotasi adalah sebuah partikel yang bermassa = m dan berada pada jarak r
dari sumbu rotasi, maka momen inersia partikel tersebut merupakan hasil kali massa
partikel dengan kuadrat jaraknya dari sumbu rotasi.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
Saat benda benda bergerak rotasi, di asumsi kan seluruh kecepatan sudut benda tersebut
sama.
Jadi seolah-olah seperti suatu titik. Momen inersia partikel merupakan hasil kali antara
massa dan kuadrat jarak tegak lurus sumbu rotasi ke partikel.
I = m.r2
Keterangan:
I adalah momen inersia (kgm2)m adalah massa benda (kg)
r adalah jarak partikel dari sumbu putar (m).
b. Momen Inersia Benda Kontinu (Benda Tegar)
Pada benda tegar, massa benda ter konsentrasi pada pusat massa nya dan tersebar pada
jarak yang sama dari titik pusat massa benda.
Momen inersia benda tegar dapat dihitung menggunakan teknik integral.
I = ∫r2dm
Keterangan:
I adalah momen inersia (kgm2)dm adalah massa benda (kg)
r adalah jarak partikel dari sumbu putar (m).
c. Momen Inersia Batang Homogen
Batang homogen adalah batang yang partikel penyusun nya tersebar merata di seluruh
batang sedemikian sehingga pusat massa nya berada tepat di tengah.
Momen inersia batang homogen dipengaruhi oleh sumbu putar nya, misalnya batang
diputar di ujung, di tengah, atau di bagian lain.
 Momen Inersia Batang Homogen yang berputar ditengah

 Momen Inersia Batang Homogen yang berputar dari sisi ujungnya

 Momen Inersia Batang Homogen yang berputar sembarangan

Keterangan:
I = momen inersia batang (kgm2);m = massa batang (kg); danL = panjang batang (m).

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
kL = panjang pergeseran batang (m) dengan k = konstanta
d. Momen Inersia Cakram
Cakram memiliki massa yang terdistribusi secara merata. Momen inersia cakram ini
sama dengan momen inersia silinder pejal.

Keterangan:
I = momen inersia (kgm2);m = massa benda (kg); dan
r = jari-jari cakram (m).
e. Momen Inersia Segitiga Sama Sisi Pejal
Segitiga sama sisi merupakan bangun datar yang memiliki tiga sisi dengan panjang
setiap sisinya sama.

Keterangan:
I = momen inersia (kgm2);m = massa benda (kg); dan
a = panjang sisi segitiga (m)
- Faktor-faktor Mempengaruhi Momen Inersia
1. Massa benda
2. Jari-jari
3. Bentuk benda
4. Titik Poros
- Penerapan Momen Inersia Dalam Kehidupan sehari-hari
a. Gasing
Gasing yang berputar dengan seimbang, sebuah gasing diputar dari atas bidang miring
dengan kecepatan yang sama, maka akan bergerak lebih cepat karena momen inersia
yang terjadi pada gasing
b. Roda sepeda
Roda sepeda yang berputar, mengarah pada arah gerak putar seperti semula.
Kemampuan suatu benda berputar juga tergantung dari massa benda. Semakin besar
massa benda akan semakin kuat mempertahankan benda tetap berputar. Kemampuan
gerak berputar benda disebut inersia rotasi. Sedangkan ukuran besar kecil kemampuan
suatu benda dalam mempertahankan keadaan tetap berputar seperti semula disebut
momen inersia.

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
c. Gerakan berputar seorang penari balet
pada gerakan kedua tangannya direntangkan. Momen inersia orang akan besar karena
beban jauh dari sumbu putar yaitu badan. Akibatnya, kecepatan sudut orang tersebut
orang menjadi kecil. Jika beban yang dibawa tersebut dirapatkan dengan menekuk,
maka momen inersianya akan berkurang karena jarak beban ke sumbu putar berkurang
yang menyebabkan kecepatan sudut yang dialami beban bertambah besar.
d. Satelit
Satelit adalah suatu benda dalam ruang yang melingkari atau bergerak mengelilingi
benda yang lebih besar. Tahukah kita bagaimana benda itu terus bergerak di sekitar
benda yang lebih besar tanpa terhenti? Ini karena inersia gerakan, yang membuatnya
terus bergerak dalam gerakan melingkar.
e. Buah dan daun jatuh
Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa buah atau daun tumbang ketika dahan pohon
terguncang? Itu karena inersia diam. Sebelum bergetar, cabang sedang diam, tetapi
ketika pohon diguncang, cabang mulai bergerak, sedangkan buah dan daunnya tetap
dalam keadaan awal diam. Jadi, mereka jatuh.
f. Penghilangan Debu Karpet
Tahukah kita apa yang membuat partikel debu berjatuhan dari karpet? Itu semua karena
keajaiban kelembaman. Saat kita memukul karpet dengan tongkat, karpet mulai
bergerak tetapi partikel debu di dalamnya tetap dalam keadaan inersia awal. Pemukulan
karpet yang berulang-ulang menyebabkan partikel debu berjatuhan, sehingga membuat
karpet kita bersih.
g. Jatuh ke depan saat turun dari bus yang bergerak
Pernahkah kita mencoba turun dari bus yang bergerak? Jika sudah maka kitaa pasti tahu
hasilnya, tapi pernahkah kita bertanya-tanya mengapa kita jatuh ke depan dan bukan ke
belakang? Ini lagi-lagi karena inersia gerak. Ketika seorang penumpang turun dari bus
yang bergerak, tubuh bagian atas mereka masih bergerak, dan ketika bersentuhan
dengan tanah yang diam, tubuh mereka terjungkal ke depan karena inersia gerakan.
h. Perputaran susu yang berlanjut setelah pengadukan dihentikan
Pernahkah kita memperhatikan susu terus berputar bahkan setelah kita berhenti
mengaduk sesendok gula atau coklat ke dalam susu? Ajaib, bukan? Tidak salah untuk
mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh keajaiban kelembaman gerak, yang
membuat susu tetap bergerak di dalam gelas.
i. Lari atlet sebelum melakukan lompat jauh

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
Kita pasti pernah melihat atlet lari sebelum melakukan lompat jauh tetapi pernahkah
kitaa merenungkan mengapa mereka melakukannya? Nah, mereka melakukannya untuk
membawa diri mereka dalam inersia gerak dari inersia diam. Itu memudahkan mereka
untuk melakukan lompatan jauh.
j. Sebuah benda terlempar di luar kereta yang sedang melaju
Pernahkah kita memperhatikan mengapa sebuah benda, ketika dilempar ke luar kereta
yang sedang bergerak, bergerak ke arah yang berlawanan dan dengan kecepatan yang
sama dengan yang ada di kereta? Nah, ini lagi-lagi karena konsep kelembaman diam.
k. Mengemudi di sepanjang jalan yang berkelok
Saat mengemudi di jalan yang berkelok, kita pasti merasa seperti sedang terbang keluar
dari mobil. Itu karena inersia arah, yang cenderung membuat gerakan kita tetap lurus.
l. Jatuhnya koin ke gelas
Kita pasti pernah mengalami trik memasukkan koin ke dalam gelas tanpa benar-benar
menyentuhnya. Itu terjadi karena ketika kita tiba-tiba menarik karton tempat koin
ditempatkan, itu jatuh ke dalam gelas karena cenderung tetap dalam keadaan diam.
m. Sabuk Pengaman
Sabuk pengaman mobil ada untuk membuat kita tetap aman saat terjadi kecelakaan. Ini
bertindak sebagai kekuatan eksternal untuk menjaga tubuh tetap utuh saat kendaraan
kita bertabrakan dengan benda eksternal. Dalam hal ini, bagian atas tubuh kita, yang
dalam keadaan bergerak, mencoba bergerak maju karena inersia gerakan, tetapi sabuk
pengaman membantu kita dan membatalkan efek kelembaman.

- Rumus Momen Inersia Pada Benda

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

1. Momen Inersia Objek Titik


Untuk objek berupa titik, Momen Inersia yang terjadi merupakan massa objek dikali dengan
kuadrat jarak tegak lurus terhadap sumbu referensi rotasi. Yang dinyatakan sebagai berikut :

Dimana
I = momen inersia (kg m2, slug ft2)
m = massa (kg, slugs)
r = jarak antara sumbu dan massa rotasi (m, ft)
Objek berupa Massa titik adalah dasar untuk momen inersia bentuk benda lain karena benda
apa pun tersusun dari kumpulan massa titik

Untuk benda tegar dengan distribusi terus menerus dari partikel yang berdekatan, persamaan
dinyatakan sebagai satu kesatuan berikut :

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
dimana
dm = bagian massa benda yang sangat kecil
2. Momen Inersia Silinder
a. Silinder berongga berdinding tipis
Momen Inersia untuk silinder berongga berdinding tipis dinyatakan sebagai berikut:

dimana
m = massa rongga (kg, slugs)
r = jarak antara sumbu dan lubang berdinding tipis (m, ft)
ro = jarak antara sumbu dan lubang luar (m, ft)
b. Silinder berongga
Momen Inersia untuk silinder berongga dinyatakan sebagai berikut:

dimana
m = massa berlubang (kg, slugs)
ri = jarak antara sumbu dan lubang dalam (m, ft)
ro = jarak antara sumbu dan lubang luar (m, ft)
c. Silinder padat
Momen Inersia untuk silinder padat dinyatakan sebagai berikut:

dimana
m = massa silinder (kg, slugs)
r = jarak antara sumbu dan silinder luar (m, ft)
d. Circular disk
Momen Inersia untuk circular disk dinyatakan sebagai berikut:

dimana
m = massa disk (kg, slugs)
r = jarak antara sumbu dan disk luar (m, ft)

3. Momen Inersia Bola

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508
a. Bola berongga berdinding tipis S
Momen Inersia untuk Bola berongga berdinding tipis dinyatakan sebagai berikut:

dimana
m = massa bola berongga (kg, slugs)
r = jarak antara sumbu dan rongga (m, ft)
b. Bola padat
Momen Inersia untuk Bola padat dinyatakan sebagai berikut:

dimana
m = massa bola (kg, slugs)
r = jari-jari dalam bola (m, ft)
4. Momen Inersia Bidang Persegi
a. Momen Inersia untuk bidang persegi panjang dengan sumbu melalui pusat dapat
dinyatakan sebagai berikut :

dimana
a, b = sisi pendek dan panjang
b. Momen Inersia untuk bidang persegi panjang dengan sumbu di sepanjang tepi dapat
dinyatakan sebagai

5. Momen Inersia Batang Ramping (Slender Rod)


a. Momen Inersia untuk batang ramping dengan sumbu melalui pusat dapat dinyatakan
sebagai berikut :

dimana
L = panjang batang

b. Momen Inersia untuk batang ramping dengan sumbu melalui ujung dapat dinyatakan
sebagai

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

KESIMPULAN

Percobaan I

1. Konstanta pegas spiral diperoleh dengan rumus


∆ y y ₂− y ₁
k =m= =
∆ x x ₂−x ₁
Dengan rumus satuan Nm/rad
2. Nilai Momen Inersia diperoleh dengan rumus
mR²
I=
2
Dengan rumus satuan kg.m²

Percobaan 2

1. Konsep Momen Inersia


- Pengertian Momen Inersia adalah ukuran resistansi suatu benda terhadap perubahan
arah rotasi. Atau sederhananya, Momen inersia adalah kecenderungan suatu objek
atau benda mempertahankan kondisi awalnya untuk berotasi baik dalam keadaan
diam atau bergerak memutar. Seperti dirumuskan dalam hukum Newton 1 yang
menjelaskan tentang inersia atau kelembaman yang menyatakan bahwa suatu benda
atau objek akan cenderung mempertahankan keadaannya kecuali ada gaya luar
yang bekerja pada benda tersebut. Semakin besar momen inersia suatu benda akan
menyebabkan benda akan sulit bergerak. Sebaliknya, jika momen inersia suatu
benda bernilai kecil maka akan menyebabkan benda cenderung lebih mudah
bergerak
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Momen inersia
a. Massa benda
b. Jari-jari
c. Bentuk Benda
d. Titik Poros

2. Momen Inersia benda diperoleh dengan rumus

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN
Abdi Maulana F
202271508

( )
2
T
I= −1 I ₀
T ₀²
Dengan rumus satuan kg.m²

Laboratorium Fisika
Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai