2018-11-156
MODUL III
MOMEN INERSIA
Apabila torka tersebut bekerja pada suatu system benda yang putarannya ditahan oleh
pegas spiral, dalam hal ini adalah alat-alat momen inersia, besarnya torka tersebut
sebanding dengan , θ, yang dapat dituliskan :
τ =K .θ....................................................................................(1.2)
R
θ= F ......................................................................................(1.3)
K
d2θ
τ =I
dt 2
d2θ d2 θ k
I 2 =−k . θ......................atau....... I 2 = . θ.........................(1.4)
dt dt I
I
T =2 π
√ k
.............................................(1.5)
Dengan persamaan (1.5) kita dapat mengetahui besar momen inersia diri alat momen
inersia dengan mengukur perioda osilasinya
k
I 0= T 2.............................................(1.6)
4π 0
Dengan I 0 adalah momen inersia diri dan T 0 adalah perioda diri alat momen inersia.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif. Ikatkan benang nilon pada salah satu
baut yang ada ditepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut beberapa
lilitan.Baringkan alat momen inersia dibagian tepi meja. Lihat pada gambar disamping
4. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan. Pilih
fungsi CYCLE dengan menkan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH. OVER
sebanyak sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran yang akan teramti.
5. Simpangkan dudukan silinder sampai 1800 kemudian lepaskan sehingga terjadi
gerakan bolak- balik atau osilasi
6. Amati pencacah waktu. Pencacah waktu akan menghitung mundur jumlah getaran.
Setelah 10 getaran alat tersebut secara otomatis akan menampilkan waktu untuk 10
getaran. Catat waktu tersebut pada table 1.2 sebagai t 1 .
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil dilayar.
8. Ulangi langkah 5 s/d 7, catat waktunya sebagai t 2 , t 3 , … .. , t 10
9. Hitung waktu rata-rata 10 getaran, kemudian hitung perioda osilasi tersebut. Catat
pada table 1.2 sebagai t 0 .
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami konsep momen inersia benda
2. Menentukan momen inersia benda
1) Neraca
2) Alat momen inersia
3) Benda (Bola pejal, silinder pejal, silinder berongga, piringan 213 ,piringan 174, dan kerucut
pejal
4) Jangka sorong dan/atau penggaris
5) Gerbang cahaya (Photo gate)
6) Pencacah waktu (Timer Counter AT-01)
III. TEORI
Sebuah system yang terdiri dari tiga buha pertikel dengan massa m1, m2, dan m3
Apabila m1 berada pada posisi r1 dan bergerak rotasi dengan kecepatan sudut ω,
L₁ = r₁p₁ = m₁r₁V₁
L₁ = m₁r₁ = (ωr₁)
Atau
L₁ = m₁r₁²ω....................................................(2.1)
Dengan cara yang sama untuk m2 dan m3 :
L₂ = m₂r₂²ω
L₃ = m₃r₃²ω
Besarnya momentum sudut total dapat dituliskan
L = L1 + L2 + L3
L = ( m₁r₁² + m₂r₂² + m₃r₃² )ω
L = I.ω .........................................................................(2.2)
Dengan I=m₁r₁² + m₂r₂² + m₃r₃²
3
Yang dapat dituliskan I =∑ m₁ r ₁²
i=1
Persamaan (2.2) menunjukkan hubungan antara L, I dan ω, Hubungan ini mirip dengan
Jadi besaran I identic dengan massa m pada gerak translasi dan disebut momen inersia
Benda tegar,
Untuk suatu system N partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya adalah
3
I =∑ m₁ r ₁²..................................................(2.3)
i=1
Untuk suatu benda tegar dengan distribusi massa yang kontinyu, suatu elemen massa
Δmі yang berjarak rі dari sumbu putar, momen inersia benda dapat dituliskan
3
∑ rі² Δmі
i=1
I =∫ r ² dm
Dari persamaan momen inersia diatas, kita dapat menghitung momen inersia untuk berbagai
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia, kemudian diosilasikan,
4 π2
T2= I + I0 ……………………………………………(2.4)
k
Dengan T adalah perioda osilasi dan 1 adalah momen inersia benda.Dari persamaan (1.6) dan
persamaan( 2.4), momen inersia benda yang terpasang
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Timbanglah semua benda yang akan di tentukan momen inersianya.catat hasilnya pada
table 2.2
2. Ukulah tinggi dan diameter masing-masing benda .Catat hasilnya pada table 2.2
3. Pasanglah bola pejal pada alat momen inersia.
4. Hubungkan Gerang cahaya dengan alat pecacah waktu AT-01
5. Hubungkan alat pecacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan. Pilih
fungsi CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH. OVER
sebanyak sepuluh kali untuk memebatasi sepuluh getaran yang akan teramati.
6. Simpangkan bola tersebut 180o ,kemudian lepaskan sehingga berosilasi.Catat waktu 10
getaran yang ditunjukan alat pecacah waktu pada table 2.3 sebagai t1.
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di layar.
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak 10 kali. Catat hasil tersebut pada table 2.3.
9. Hitunglah waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung perioda getarannya. Catat
hasilnya pada table 2.3
10. Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada table 2.3. Lakukan langkah 6/d 9 setiap
benda. Catat hasil tersebut pada table 2.3
Tabel 1.1. simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban
M Simpangan, θ(¿ 0) ¿
(gram
) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 θrata −rata
Nama Asisten :
Nota :
Dari grafik yang telah dibuat, persamaan garis lurusnya adalah :
τ =.... .. . ( θ )+.. .. ....(Nm)
Kemiringan grafiknya, m 1=.. .... .... Nm/rad . (Lihat kembali cara membuat
grafik garis lurus dari data (x,y))
Dari persamaan (1,2) kita ketahui bahwa mt =k
k =.. .. . .. . . .. Nm/rad
Diameter
No Massa Diameter Luar Tinggi
Nama Benda Dalam
. (kg) (m) (m)
(m)
1. Bola Pejal
2. SilinderPejal
3.
SilinderBerongga
4. Piringan 213
5. Piringan 714
6. Kerucut
(s)
t₁ t₂ t₃ t₄ t₅ t₆ t₇ t₈ t₉ t₁₀ trata2
Bola pejal
Silinderpejal
SilinderBerongga
SilinderPejal 213
SilinderPejal 714
KerucutPejal
Nama Asisten :
Bola Pejal
Silinder Pejal
Silinder berongga
Kerucut