NIM : 2022-71-552
Kelas :C
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2022
Enggal Ugiarso
2022-71-552
MODUL III
MOMEN INERSIA
I. TUJUAN
1. Neraca
2. Alat momen inersia .
3. Gerbang Cahaya (Photo Gate).
4. Jangka sorong
5. Benang Nilon
6. Perangkat Beban
7. Pencacah Waktu (Timer Cunter AT-01)
III. TEORI
Sebuah gaya F bekerja pada benda tegak lurus terhadap R, dengan R adalah Jari-jari benda, besarnya
torka yang bekerja pada benda tersebut dapat dituliskan
𝜏 = 𝑅 𝑥 𝐹.................................................................................(1.1)
Apabila torka tersebut bekerja pada suatu system benda yang putarannya ditahan oleh pegas spiral,
dalam hal ini adalah alat-alat momen inersia, besarnya torka tersebut sebanding dengan , 𝜃, yang dapat
dituliskan :
𝜏 = 𝐾. 𝜃....................................................................................(1.2)
Dengan K adalah konsanta spiral
Dari persamaan (1.1) dan (1.2), diperoleh persamaan:
𝜃 = 𝐹......................................................................................(1.3)
Persamaan (1.3) menunjukkan bahwa simpangan sebanding dengan gaya, sehingga apabila di buat grafik
simpangan terhadap gaya dapat berupa garis lurus. Torka yang bekerja pada alat momen inersia
sebanding dengan momen inersia, I dan percwpatan sudut, 𝛼 = yang dapat dituliskan:
𝜏=𝐼
Persamaan (1.2) dapat dituliskan kembali :
𝐼 =−𝑘. 𝜃......................atau....... 𝐼 = . 𝜃.........................(1.4)
Dengan I adalah momen inersia benda terhadap sumbu putar.
𝑇 = 2𝜋 .............................................(1.5)
Dengan persamaan (1.5) kita dapat mengetahui besar momen inersia diri alat momen inersia dengan
mengukur perioda osilasinya
𝐼 = 𝑇 .............................................(1.6)
Dengan 𝐼 adalah momen inersia diri dan 𝑇 adalah perioda diri alat momen inersia.
IV. PERCOBAAN
Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif. Ikatkan benang nilon pada salah satu baut yang ada
ditepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut beberapa lilitan. Baringkan alat momen inersia
dibagian tepi meja. Lihat pada gambar disamping
III. TEORI
Sebuah system yang terdiri dari tiga buha pertikel dengan massa m1, m2, dan m3 Membentuk suatu
benda tegar seperti tampak pada Gambar 2.1. Apabila m1 berada pada posisi r1 dan bergerak rotasi
dengan kecepatan sudut ω, Memiliki kecepatan linear V1=ω x r1, momentum sudut partikel tersebut :
𝐿 = 𝑚 𝑝 =𝑚 𝑟𝑉
𝐿 = 𝑚 𝑟 = (ω𝑟 )
Atau
𝐿 = = 𝑚 𝑟 ω (2.1)
𝐿 =𝑚 𝑟 ω
𝐿 = 𝑚 𝑟 ω
L = L1 + L2 + L3
L = (𝑚 𝑟 + 𝑚 𝑟 + 𝑚 𝑟 )ω
L = I.ω ......................................................(2.2)
Dengan I = 𝑚 𝑟 + 𝑚 𝑟 + 𝑚 𝑟
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
Persamaan (2.2) menunjukkan hubungan antara L, I dan ω, Hubungan ini mirip dengan Hubungan
antara momentum linear p, m dan v pada gerak translasi, p = mv. Jadi besaran I identic dengan massa
pada gerak translasi dan disebut momen inersia Benda tegar, Untuk suatu system N partikel yang
membentuk benda tegar, momen inersianya adalah
I =∑ 𝑚 𝑟 ......................................................(2.3)
Untuk suatu benda tegar dengan distribusi massa yang kontinyu, suatu elemen massa Δmі yang
berjarak rі dari sumbu putar, momen inersia benda dapat dituliskan
𝑟 ∆𝑚𝑖
I =∫ 𝑟²𝑑m
Dari persamaan momen inersia diatas, kita dapat menghitung momen inersia untuk berbagai Benda,
seperti ditunjukkan pada table dibawah:
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia, kemudian diosilasikan, Periode
osilasinya adalah:
T = 𝐼 + 𝑇0 ……………………………………………(2.4)
Dengan T adalah perioda osilasi dan 1 adalah momen inersia benda. Dari persamaan (1.6) dan
persamaan( 2.4), momen inersia benda yang terpasang
I=( − 1)𝐼
IV. PERCOBAAN
1. Timbanglah semua benda yang akan di tentukan momen inersianya. catat hasilnya pada table
2.2
2. Ukulah tinggi dan diameter masing-masing benda. Catat hasilnya pada table 2.2
3. Pasanglah bola pejal pada alat momen inersia.
4. Hubungkan Gerang cahaya dengan alat pecacah waktu AT-01
5. Hubungkan alat pecacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan. Pilih fungsi
CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH. OVER sebanyak sepuluh
kali untuk memebatasi sepuluh getaran yang akan teramati.
6. Simpangkan bola tersebut 180o, kemudian lepaskan sehingga berosilasi. Catat waktu 10
getaran yang ditunjukan alat pecacah waktu pada table 2.3 sebagai t1.
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di layar.
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak 10 kali. Catat hasil tersebut pada table 2.3.
9. Hitunglah waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung perioda getarannya. Catat hasilnya
pada table 2.3
10. Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada table 2.3. Lakukan langkah 6/d 9 setiap
benda. Catat hasil tersebut pada table 2.3
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
V. DATA PENGAMATAN
MODUL III
MOMEN INERSIA (PERCOBAAN I)
Tabel 1.1 Simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban
M Simpangan, Ө( )
(gram) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ө
0,05 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
0,1 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
0,15 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
0,2 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
0,25 113 113 113 113 113 113 113 113 113 113 113
0,3 133 133 133 133 133 133 133 133 133 133 133
3,158 3,163 3,162 3,161 3,161 3,165 3,167 3,162 3,163 3,163 3,1625 0,31625
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
Penyelesaian Perhitungan Hasil Pecobaan
1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia yaitu dengan mengalikan massa setiap
penembahan beban dengan percepatan gravitasi, g = 9,81 m/s² !
∑𝐹 = 𝑚. 𝑔 ∑𝐹 = 𝑚. 𝑔
∑𝐹 = 0,00005 𝑘𝑔 × 9,81 𝑚/𝑠² ∑𝐹 = 0,0002 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 9,81 𝑚/𝑠²
∑𝐹 = 0,00049 𝑁 ∑𝐹 = 0,0019 𝑁
∑𝐹 = 𝑚. 𝑔 ∑𝐹 = 𝑚. 𝑔
∑𝐹 = 0,0001 𝑘𝑔 × 9,81 𝑚/𝑠² ∑𝐹 = 0,00025 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 9,81 𝑚/𝑠²
∑𝐹 = 0,000981 𝑁 ∑𝐹 = 0,0025 𝑁
∑𝐹 = 𝑚. 𝑔 ∑𝐹 = 𝑚. 𝑔
∑𝐹 = 0,000147 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 9,81 𝑚/𝑠² ∑𝐹 = 0,0003 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 9,81 𝑚/𝑠²
∑𝐹 = 0,0015 𝑁 ∑𝐹 = 0,0029 𝑁
2. Hitunglah torka, 𝜏 (Persamaan 1.1) untuk setiap gaya dengan R= 4,5 cm (jari-jari kedidukan
silinder) ! R= 0,045 m
𝜏 =𝐹 ×𝑟 𝜏 =𝐹 ×𝑟
𝜏 = 0,00049 𝑁 × 0,045 𝑚 𝜏 = 0,0019 𝑁 × 0,045 𝑚
𝜏 = 0,000022 𝑁𝑚 𝜏 = 0,000085 𝑁𝑚
𝜏 =𝐹 ×𝑟
𝜏 =𝐹 ×𝑟
𝜏 = 0,0025 𝑁 × 0,045 𝑚
𝜏 = 0,000981 𝑁 × 0,045 𝑚
𝜏 = 0,00011 𝑁𝑚
𝜏 = 0,000044 𝑁𝑚
𝜏 =𝐹 ×𝑟
𝜏 =𝐹 ×𝑟
𝜏 = 0,0029 𝑁 × 0,045 𝑚
𝜏 = 0,0001471 𝑁 × 0,045 𝑚
𝜏 = 0,00013 𝑁𝑚
𝜏 = 0,000066 𝑁𝑚
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
0.00012 0.00011
0.0001 0.000085
0.00008
TORKA
0.000066
0.00006
0.000044
0.00004
0.000022
0.00002
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
RADIAN
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
5. Dari kemiringan grafik yang diperoleh, hitunglah konstanta spiral k, gaya yang bekerja pada
momen inersia sama dengan gaya berat F=m.g, g dalam kg,dan g=9,81 m/s² !
∆𝑦 𝑦 𝑦
𝑘= =
∆𝑥 𝑥 𝑥
0,00013 − 0,00011
𝑘=
2,3 − 1,9
0,00002
𝑘=
0.4
𝑘 = 0,00005 Nm/rad
∑𝑡 31,625
𝑡 = = = 3,1625 𝑠
10 10
𝑡 3,1625
𝑡 = = = 0,31625 𝑠
𝑛 10
Hitung momen inersia alat momen inersia, 𝐼 dengan menggunakan persamaan (1.6) // phi
modul kuadrat!
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
DATA PENGAMATAN
MODUL III
MOMEN INERSIA (PERCOBAAN II)
Bola
7,708 7,709 7,709 7,709 7,707 7,709 7,708 7,709 7,709 7,709 7,7086 0,7708
pejal
Silinder
7,153 7,167 7,168 7,167 7,167 7,167 7,162 7,164 7,168 7,168 7,1651 0,7165
pejal
Silinder
7,306 7,306 7,31 7,298 7,297 7,297 7,299 7,298 7,297 7,297 7,3005 0,7300
Berongga
Piringan
13,36 13,36 13,36 13,37 13,36 13,36 13,36 13,36 13,36 13,36 13,361 1,3361
213
Piringan
17,36 17,34 17,34 17,34 17,34 17,34 17,35 17,34 17,34 17,34 17,343 1,7343
714
Kerucut 8,829 8,828 8,828 8,828 8,826 8,826 8,826 8,829 8,826 8,826 8,8272 0,8827
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
1. Bola Pejal
𝐼=
× , ×( , )
𝐼=
, 𝑘𝑔
𝐼= = 0,000145
𝑚²
2. Silinder Pejal
, ×( , ) , × , 𝑘𝑔
I= = = = 0,0005
𝑚²
3. Silinder Berongga
I = (𝑟 + 𝑟 )
,
= (0,0367) + (0,0294)
,
= (0,0013 + 0,00085)
,
= 0,00215
= 0,00054 kg/𝑚
4. Piringan 213
, ×( , ) , × ,
I= = = = 0,0022 kg/𝑚
5. Piringan 714
, ×( , ) , × ,
I== = = = 0,0037 kg/𝑚
6. Kerucut
× × , ×( , )² × , × ,
I= = = = 0,00089 kg/𝑚
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
2. Dengan persamaan (2.5) hitunglah momen inersia untuk masing – masing benda !
Jawab :
1. Bola Pejal
∑ ,
𝑡 = = = 7,7086 s
,
𝑡 = = = 0,77086 s
( , ) ,
I=( − 1)𝐼 = ( − 1)0,000000127 = ( − 1)0,000000127 = 0,000013 kg/𝑚
( , ) ,
2. Silinder Pejal
∑ ,
𝑡 = = = 7,1651 s
,
𝑡 = = = 0,71651 s
( , ) ,
I=( − 1)𝐼 = ( − 1)0,000000127 = ( − 1) 0,000000127 = 0,000013 kg/𝑚
( , ) ,
3. Silender Berongga
∑ ,
𝑡 = = = 7,3005 s
,
𝑡 = = = 0,73005 s
( , ) ,
I=( − 1)𝐼 = ( − 1)0,000000127 = ( − 1) 0,000000127= 0,000013 kg/𝑚
( , ) ,
4. Piringan 213
∑ ,
𝑡 = = = 13,361 s
,
𝑡 = = = 1,3361 s
( , ) ,
I=( − 1)𝐼 = ( − 1)0,000000127 = ( − 1) 0,000000127𝑁= 0,000013 kg/𝑚
( , ) ,
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
5. Piringan 714
∑ ,
𝑡 = = = 17,343 s
,
𝑡 = = = 1,7343 s
( , ) ,
I=( − 1)𝐼 = ( − 1)0,000000127 = ( − 1) 0,000000127= 0,000013 kg/𝑚
( , ) ,
6. Kerucut
∑ ,
𝑡 = = = 8,8272 s
,
𝑡 = = = 0,88272 s
( , ) ,
I=( − 1)𝐼 = ( − 1)0,000000127 = ( − 1) 0,000000127= 0,000013 kg/𝑚
( , ) ,
KR = 𝑥 100 %
, ,
= 𝑥 100 %
,
= 91 %
2. Silinder Pejal
KR = 𝑥 100 %
, ,
= 𝑥 100 %
,
= 97,4 %
3. Silinder Berongga
KR = 𝑥 100 %
, ,
= 𝑥 100 %
,
= 97,5 %
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
4. Silinder Piringan 213
KR = 𝑥 100 %
, ,
= 𝑥 100 %
,
= 99,4 %
KR = 𝑥 100 %
, ,
= 𝑥 100 %
,
= 99,6 %
1. Kerucut
KR = 𝑥 100 %
, ,
= 𝑥 100 %
,
= 98,3 %
4. Pada percobaan diatas, benda-benda memiliki massa yang (hampir sama). Bagaimana dengan
momen inersianya, sama atau berbeda? Mengapa?
Momen inersia masing-masing benda yang diuji hampir sama dikarenakan pada percobaan
yang dilakukan massa benda sangat mempengaruhi momen inersia benda tersebut.
Laboraturium Fisika
IT-PLN
Enggal Ugiarso
2022-71-552
VI. ANALISA
Momen inersia adalah suatu kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya, besar
momen inersia bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar tersebut. Factor-factor benda
Faktor – factor yang mempengaruhi momen inersia suatu benda : Besar massa benda (m), radius rotasi
benda, bentuk benda. Torsi dapat disebut juga dengan momen gaya adalah gaya pada sumbu putar yang
dapat menyebabkan benda bergerak melingkar atau berputar. Faktor yang mempengaruhi torsi : Gaya
(Gaya Sentripental), Panjang lengan , Momen inersia, Percepatan sudut. Dimana momen gaya / torsi
bernilai positif untuk gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar atau berputar arah
gerakannya searah dengan putaran jam begitu sebaliknya. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada
sumbu putar benda atau titik massa benda dapat dikatakan memberikan torsi pada benda tersebut.
Dalam praktikum kali ini kita mempelajari praktek menghitung memen inersia suatu benda,
dari hasil pengamatan dimana percobaan pertama dengan menguji sebuah benda yang memilki massa
berbeda-beda. Dilakunya sampling pengambilan data dengan enam jenis benda yang massanya
berbeda-beda dan dilakukan pengujian sebanya 10 kali. Setelah dilakukanya sampling kemudian
dihitung besaran gaya terhadap grafitasi, torka pada benda serta menghitung besaran dan satuan lainya
berdasarkan tujuan serta funginnya.
Massa suatu benda sangat mempegaruhi besaran momen inersia benda tersebur, dikarenakan
kekuratan dalam sampling secara teknis mendapatkan hasil yang hampir sama diakeranan kondisi berat
suatu benda hamper sama.
VII. KESIMPULAN
1. Mengetahui besaran konstanta pegas
2. Kita dapat menghitung momen inersia suatu benda dan mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi momen inersia
Laboraturium Fisika
IT-PLN