Anda di halaman 1dari 9

MODUL-03

MOMEN INERSIA

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan konstanta pegas spiral,
memahami konsep momen inersia benda, dan menentukan momen inersia benda.
B. Dasar Teori
Sebuah gaya F bekerja pada benda tegak lurus terhadap R, dengan R adalah jari-
jari benda, besarnya torka yang bekerja pada benda tersebut dapat dituliskan :
𝜏 = 𝑅 × F .......................................................(1.1)
Apabila torka tersebut bekerja pada suatu sistem benda yang putarannya ditahan
oleh pegas spiral, dalam hal ini adalah alat-alat momen inersia, besarnya torka tersebut
sebanding dengan simpangan 𝜃, yang dapat dituliskan:
𝜏 = 𝜅𝜃 ............................................................(1.2)
Dengan 𝜅 merupakan konstanta spiral.
Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh:
𝑅
𝜃 = F ...........................................................(1.3)
κ

Persamaan (1.3) menunjukkan bahwa simpangan sebanding dengan gaya sehingga


apabila dibuat grafik simpangan terhadap gaya dapat berupa garis lurus.
Torka yang bekerja pada alat momen inersia sebanding dengan momen inersia I
𝑑2 θ
dan percepatan sudut 𝛼 = , yang dapat dituliskan:
𝑑𝑡 2
𝑑2 θ
𝜏=I 𝑑𝑡 2

Persamaan (1.2) dapat dituliskan kembali


𝑑2 θ
I = - 𝜅𝜃
𝑑𝑡 2

Atau
𝑑2 θ κ
+ 𝐼 𝜃 = 0 ................................................(1.4)
𝑑𝑡 2

Dengan I adalah momen inersia benda terhadap sumbu putar.


Persamaan (1.4) merupakan persamaan gerak osilasi sederhana dengan periode
𝐼
T = 2π √𝑘 ......................................................(1.5)

Dari persamaan (1.5) kita dapat mengetahui besar momen inersia diri Alat Momen
Inersia dengan mengukur perioda osilasinya.
𝑘
Io = 4𝜋2 To2 .....................................................(1.6)

dengan 𝐼𝑜 adalah momen inersia diri dan 𝑇𝑜 adalah perioda diri Alat Momen
Inersia.
Sebuah sistem yang terdiri dari tiga buah partikel dengan massa m1, m2, dan m3
membentuk suatu benda tegar seperti tampak pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1
Apabila m1 berada pada posisi r1 dan bergerak rotasi dengan kecepatan sudut w,
memiliki kecepatan linier v1 = w x r1, momentum sudut partikel tersebut
L1 = r1 p1
=m1 r1 v1
= m1 r1 (w x r1)
Atau
L1 = m1 r12 w
Dengan cara yang sama untuk m2 dan m3
L2 = m2 r22 w
L3 = m3 r32 w
Besarnya momentum sudut total dapat ditulis
L = L1 + L2 + L3
= (m1 r12 + m2 r22 + m3 r32)w
= I w .................................................... (2.2)
Dengan
I = m1 r12 + m2 r22 + m3 r32
Yang dapat ditulis
I = ∑3𝑖=1 𝑚𝑖 𝑟𝑖 2
Persamaan (2.2) menunjukkan hubungan antara L, I, dan w. Hubungan ini mirip
dengan hubungan antara momentum linier p, m, dan v pada gerak translasi, p = mv. Jadi
besaran I identik dengan massa m pada gerak translasi dan disebut momen inersia benda
tegar.
Untuk suatu sistem N partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya
adalah
I = ∑𝑁 2
𝑖=1 𝑚𝑖 𝑟𝑖 ................................................ (2.3)
Untuk suatu benda tegar dengan distribusi massa yang kontinyu, suatu elemen
massa Δ𝑚𝑖 yang berjarak r1 dari sumbu putar, momen inersia benda dapat dituliskan
I = ∑𝑁 2
𝑖=1 𝑟𝑖 Δ𝑚

Apabila Δ𝑚𝑖 diambil sangat kecil, momen inersia dapat dituliskan


I = ∫ 𝑟 2 𝑑𝑚
Dengan dm adalah elemen massa.
Dari persamaan momen inersia di atas, kita dapat menghitung momen inersia
untuk berbagai benda, seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:
No Nama Benda Letak Sumbu Momen Inersia
𝑚𝑅 2
1. Silinder pejal Pada sumbu silinder
2
𝑚𝑅 2 𝑚𝑙 2
2. Silinder pejal Pada diameter pusat +
4 12
𝑚
3. Silinder berongga Pada sumbu silinder (𝑅1 2 + 𝑅2 2 )
2
2𝑚𝑅 2
4. Bola pejal Pada diameternya
5
2𝑚𝑅 2
5. Bola berongga Pada diameternya
3
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia, kemudian
diosilasikan, periode osilasinya adalah:
4π2
T2 = (𝐼 + 𝐼0 )
𝑘

dengan T adalah periode osilasi dan I adalah momen inersia benda.


Dari persamaan (1.6) dan persamaan (2.4). Momen inersia benda yang terpasang pada alat
momen inersia dapat diketahui dengan persamaan:
T2
I = ( 𝑇 2 − 1)𝐼0 .......................................................... (2.5)
0

C. Alat dan Bahan


Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan pertama antara lain:
1. Neraca .................................................................1 buah
2. Alat momen inersia ..............................................1 set
3. Gerbang cahaya (photo gate) ...............................1 buah
4. Jangka sorong.......................................................1 buah
5. Benang nilon ........................................................1m
6. Perangkat beban @50gram ..................................1 set
7. Pencacah waktu (timer counter AT 01) ................1 buah

Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan kedua antara lain:


1. Alat momen inersia ..............................................1 buah
2. Bola pejal .............................................................1 buah
3. Silinder pejal ........................................................1 buah
4. Silinder berongga .................................................1 buah
5. Piringan 213 .........................................................1 buah
6. Piringan 174 .........................................................1 buah
7. Kerucut pejal ........................................................1 buah
8. Jangka sorong dan/atau penggaris .......................1 buah
9. Neraca ..................................................................1 buah
10. Gerbang cahaya ....................................................1 buah
11. Pencacah waktu ....................................................1 buah
D. Prosedur Percobaan
Percobaan pertama
Konstanta Pegas
1. Timbanglah massa setiap beban!
2. Pastikan jarum penunjuk simpangan pada keadaan nol!
3. Gantungkan satu buah beban pada benang, amati simpangan yang terjadi.
Catatlah sebagai 𝜃1! Bila perlu, ulangi langkah ini beberapa kali. Catat hasilnya
pada Tabel 1.1
4. Tambahkan satu buah beban berikutnya dan catatlah simpangannya pada Tabel
1.1 sebagai 𝜃2
5. Lakukan langkah 4 untuk simpangan 𝜃3, 𝜃4, dan seterusnya. Catat hasilnya pada
Tabel 1.1

Tabel 1.1 Simpangan Alat Momen Inersia untuk Setiap Penambahan Beban

M Simpangan (𝜃)
(gr)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 𝜃𝑟𝑎𝑡

Menentukan Momen Inersia Diri Alat Momen Inersia


1. Tegakkan kembali alat momen inersia. Buka benang yang terpasang pada
dudukan silinder.
2. Pasang gerbang cahaya pada dasar statif bila belum terpasang. Atur posisinya
sehingga jarum penunjuk pada alat momen inersia dapat melintasi gerbang
cahaya.
3. Hubungkan gerbang cahaya dengan alat pencacah pewaktu AT-01 (Lihat
Gambar 1.3)
4. Hubungkan alat pencacah pewaktu dengan 220V AC kemudian nyalakan. Pilih
fungsi CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH.
OVER sebanyak sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran yang akan
teramati.
5. Simpangkan dudukan silinder sampai 180 derajat kemudian lepaskan sehingga
terjadi gerakan bolak-balik atau osilasi.
6. Amati pencacah pewaktu. Pencacah pewaktu akan menghitung mundur jumlah
getaran. Setelah 10 getaran alat tersebut secara otomatis akan menampilkan
waktu untuk 10 getaran. Catat waktu tersebut pada Tabel 1.2 sebagai 𝑡1.
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di
layar.
8. Ulangi langkah 5 s/d 7, catat waktunya sebagai 𝑡2, 𝑡3, … , 𝑡10
9. Hitung waktu rata-rata 10 getaran, kemudian hitung perioda osilasi tersebut!
Catat pada Tabel 12 sebagai 𝑇𝑜.
Tabel 1.2 Perioda Diri Alat Momen Inersia, 𝑇𝑜

Waktu 10 getaran (s) Perioda Diri, 𝑇𝑜(s)

𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡5 𝑡6 𝑡7 𝑡8 𝑡9 𝑡10 𝑡𝑟𝑎
𝑡

Percobaan Kedua
1. Timbanglah semua benda yang akan ditentukan momen inersianya! Catat
hasilnya pada Tabel 2.2.
2. Ukurlah tinggi dan diameter masing-masing benda! Catat hasilnya pada Tabel
2.2.
3. Pasanglah bola pejal pada alat momen inersia!
4. Hubungkan gerbang cahaya dengan alat pencacah pewaktu
5. Hubungkan alat pencacah pewaktu dengan tegangan 220V AC kemudian
nyalakan. Pilih fungsi Cycle dengan menekan tombol Function. Tekan tombol
Ch. Over sebanyak sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran yang akan
teramati.
6. Simpangkan bola tersebut sebesar 180, kemudian lepaskan sehingga berosilasi.
Catat waktu 10 getaran yang ditunjukkan alat pencacah pewaktu pada Tabel 2.3
sebagai t1.
7. Tekan tombol Function satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di layar.
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak 10 kali! Catat hasil tersebut pada Tabel 2.3
9. Hitung waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung perioda getarannya. Catat
hasilnya pada Tabel 2.3
10. Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada Tabel 2.3. Lakukan langkah
6 s/d 9 untuk setiap benda! Catat hasil tersebut pada Tabel 2.3.

Tabel 2.2 Dimensi dan Momen Inersia Benda

No. Nama Benda Massa (kg) Diameter Diameter Tinggi (m)


luar (m) dalam (m)

1. Bola pejal

2. Silinder pejal

3. Silinder berongga

4. Piringan 213

5. Piringan 714

6. Kerucut

Tabel 2.3 Periode untuk Setiap Benda

Nama Benda Waktu 10 getaran (s) T(s)

t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trat

Bola pejal

Silinder pejal

Silinder berongga

Silinder pejal 213

Silinder pejal 714

Kerucut pejal
E. Analisis Data
Percobaan Pertama
Konstanta Pegas
1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia yaitu dengan mengalikan
massa setiap penambahan beban dengan percepatan gravitasi, g = 0,98 m/𝑠2!
2. HItung torka, 𝑟 (persamaan (1.1)) untuk setiap gaya dengan R = 4,5cm (jari-jari
dudukan silinder). Bila perlu, ukur kembali jari-jari dudukan silinder!
3. Ubahlah besarnya simpangan 𝜃 ke dalam satuan radian!
4. Buatlah grafik simpangan 𝜃 terhadap torka 𝑟
5. Dari kemiringan grafik yang diperoleh, hitunglah konstanta spiral 𝜅!

Gaya yang bekerja pada alat momen inersia sama dengan gaya berat, F = mg,
m dalam kg dan g = 9,8m/𝑠2
Tabel 1.3 Simpangan Alat Momen Inersia untuk Setiap Gaya

m (kg) F (N) 𝑟 = 𝐹 × 𝑅 (Nm) 𝜃𝑟𝑎𝑡 𝜃 (rad)

Grafik torka 𝑟 terhadap simpangan 𝜃


(gambar grafik)
Dari grafik di atas persamaan garis lurusnya adalah:
𝑟 = . . . 𝜃 + . . . (𝑁𝑚)
Kemiringan grafiknya, 𝑚𝑡 =… Nm/rad. (Lihat kembali cara membuat grafik
garis lurus dari data (x,y)!)

Dari persamaan (1.2) kita ketahui bahwa 𝑚𝑡 = 𝜅

𝜅 =. .. (Nm/rad)

Momen Inersia Diri Alat Momen Inersia


1. Hitung waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung periodanya
2. Hitung momen inersia dari alat momen inersia, 𝐼𝑜 dengan
menggunakanpersamaan (1.6)
Percobaan Kedua
1. Hitunglah momen inersia benda secara teori!
2. Dengan persamaan (2.5) hitunglah momen inersia untuk masing-masing
benda!
3. Bandingkan hasil No.1 dengan hasil No.2. Hitung kesalahan relatifnya!
Perioda diri, T0 = … s
Momen inersia diri, I0 = … kg m2

Tabel 2.4 Momen Inersia Benda Hasil Percobaan


Nama Benda Iteori (kg m2) T (s) I (kg m2) KSR (%)

Bola pejal

Silinder pejal 15

Silinder pejal 213

Silinder pejal 714

Silinder berongga

Kerucut pejal

Catatan:

Nilai T0 dan I0 diisi dari percobbaan sebelumnya


𝐼 −𝐼
KSR = | 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 | x 100% , kesalahan relatif terhadap teori
𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

Anda mungkin juga menyukai