MOMEN INERSIA
A. Kondisi Lab
B. Waktu/kondisi Awal Akhir
Waktu/pukul 09:00 wib 11:30 wib
Temperatur ( 28± 05 ¿ ¿0 C ( 28± 05 ¿ ¿0 C
Kelembapan ( 87 ± 0,5 ¿ % ( 87 ± 0,5 ¿ %
Tekanan ( 695,45± 0,025 ¿ MmHg ( 699,5± 0,025 ¿ MmHg
Tujuan Percobaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain:
1. Alat momen inersia (1 set)
2. Gerbang cahaya (photogate) (1 buah)
3. Neraca (1 buah)
4. Jangka sorong(1 buah)
5. Benang nilon (1 meter)
6. Perangkat beban (1 set)
7. Pecacah waktu/time counter (1 buah)
8. Bola penjal, silinder pejal, silinder berongga, piringan dan kerucut pejal.
D. Teori Dasar
Benda yang berputar pada sumbu rotasi tertentu dengan sebuah gaya (F) yang bekerja
pada jarak R dari sumbu rotasi tersebut akan menghasilkan momen gaya (torsi) yang
besarnya:
τ =R × F=RF sin θ (1)
Jika torsi tersebut bekerja pada suatu sistem yang rotasinya ditahan oleh pegas spiral,
maka besarnya simpangan θ sebanding dengan torsi tersebut dan memberikan
hubungan:
τ =θk (2)
Dengan k adalah konstanta pegas spiral. Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh:
R
θ= F (3)
k
Persamaan (3) menunjukan bahwa besarnya simpangan sebanding dengan gaya,
sehingga apabila digambarkan dalam grafik akan diperoleh kurva linier antara
simpangan terhadap gaya. Sifat linieritas tersebut tentunya akan muncul selama masih
dalam batas elastisitas Hookie dari pegas spiral tersebut.
Torsi juga menghasilkan percepatan sudut α yang besarnya bergantung pada momen
inersia benda l , yang diberikan oleh hubungan:
d ²θ
τ =l α=l (4)
dt ²
Persamaan (4) dapat dituliskan Kembali menjadi:
d ²θ
l =−kθ
dt ²
d ²θ
l +kθ=0 (5)
dt ²
Persamaan (5) merupakan gerak osilasi sederhana dengan periodenya sebesar:
T =2 π
k
l
√ (6)
Untuk sistem N partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya adalah
N
l=∑ mi r 2i (7)
i=1
Apabila suatu benda tegar memiliki massa yang sangat kecil dan terdistribusi kontinu,
momen inersianya adalah:
l=∫ r ² dm (8)
dengan dm adalah elemen massa.
Gambar 1. Menunjukan sistem yang digunakan dalam percobaan ini untuk mengukur
momen inersia dari beberapa bentuk benda. Karena sistem tersebut juga memiliki
momen inersia, maka harus diketahui momen inersia diri terlebih dahulu. Besar
momen inersia diri l 0 dapat dihitung dengan mengukur periode osilasinya, yaitu:
k 2
l 0= T (9)
4π² 0
Dengan T 0 adalah periode diri dari alat momen inersia yang digunakan.
Table 1. Rumus momen Inersia Benda
No Bentuk Benda Letak Sumbu Momen Inersia
.
1. Silinder Pejal Pada sumbu silinder 1
MR ²
2
2. Silinder Pejal Pada diameter pusat 1 1
MR ²+ ML ²
4 4
3. Silinder Pada sumbu silinder 1
M¿
Berongga 2
4. Bola Pejal Pada diameter pusat 2
MR ²
5
5. Kerucut Pejal Pada diameter pusat 3
MR ²
10
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia tersebut dan kemudian
diosilasikan, maka periode osilasinya T adalah:
4 π2
T 2= ¿) (10)
k
dengan l adalah momen inersia benda yang diukur.
Dari persamaan (9) dan (10), momen inersia benda yang terpanjang pada alat ukur
momen inersia dapat dihitung dengan:
r²
l=( 2 −1) l 0 (11)
r0
E. Prosedur Percobaan
1. Setup Alat
Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif. Ikatlah benang nilon pada salah
satu baut yang ada ditepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut
seperti pada gambar 2.
K. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan definisi momen inersia diri!
Jawab :
Momen inersia diri merupakan ukuran yang menyatakan besarnya kecenderungan
benda untuk mempertahankan keadaan rotasinya.
2. Adakah hal-hal yang mempengaruhi momen inersia suatu benda? Sebutkan!
Jawab :
a. Massa benda
b. Geometri suatu benda
c. Letak sumbu putar pada benda
d. Jarak sumbu putar suatu benda
3. Apa yang anda tahu mengenai konstanta pegas spiral?
Jawab :
Konstanta pegas (k) merupakan ukuran kekakuan pegas. Semakin besar nilai k,
maka pegas semakin kaku dan pertambahan pegas semakin kecil saat pegas ditekan
atau ditarik.
4. Sebuah benda berotasi dengan jari-jari 0,4 meter mengelilingi sumbu. Jika massa
benda tersebut 6 kg, berapakah momen inersianya?
Jawab :
Diketahui :
m=6 kg
r =0,4 m
Ditanya : I …?
Jawab :
2
I =m .r
I =6 x ( 0,4 )2
I =6 x 0,16
2
I =0,96 kg m
5. Apa hubungan antara massa benda terhadap momen inersianya
Jawab :
Semakin jauh jarak massa benda terhadap poros, semakin besar pula momen
inersianya.
L. Tugas Analisis
1. Jelaskan perbandingan I percobaan dengan I teori pada masing-masing benda yang diuji!
Jawab :
2. Jelaskan perbandingan antara I percobaandengan I teori pada masing-masing benda yang
diuji!
Jawab :
3. Jelaskan Kesalahan Relatif yang terjadi dalam data percobaan!
Jawab :
- Kesalahan dalam penggunaan alat, tongkat seharusnya tidak dipasang dalam
pengukuran simpangan setiap penambahan beban
4. Jelaskan perbandingan nilai momen inersia dari keempat benda yang diuji!
Jawab :
5. Gambarlah grafik antara θ rad sebagai fungsi dari τ ! θ rad di sumbu y dan τ di
sumbu x) massa benda terhadap momen inersianya.
Jawab :
I. INTISARI
Momen inersia merupakan
ukuran kelembaman suatu
benda untuk berotasi
pada porosnya. Momen inersia
dipengaruhi oleh massa dan
jari jari atau jarak benda ke
porosnya. Cara menghitung
momen inersia setiap benda
juga berbeda beda, namun
semua rumus tersebut
merupakan turunan dari rumus
yang sama. Semakin jauh jarak
benda ke porosnya, maka akan
semakin besra pula momen
inersianya. Selain momen
inersia ada juga torsi atau mom