Anda di halaman 1dari 8

MODUL IV

MOMEN INERSIA

A. Kondisi Lab
B. Waktu/kondisi Awal Akhir
Waktu/pukul 09:00 wib 11:30 wib
Temperatur ( 28± 05 ¿ ¿0 C ( 28± 05 ¿ ¿0 C
Kelembapan ( 87 ± 0,5 ¿ % ( 87 ± 0,5 ¿ %
Tekanan ( 695,45± 0,025 ¿ MmHg ( 699,5± 0,025 ¿ MmHg
Tujuan Percobaan

1. Menentukan kostanta pegas spiral pada alat momen inersia


2. Menentukan momen inersia dari pada alat momen inersia
3. Menentukan momen inersia tiap benda
4. Menentukan simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan massa pada
benda.
5. Menghitung gaya, torsi dan simpangan pada setiap penambahan massa pada
benda.
6. momen inersia hasil percobaan

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain:
1. Alat momen inersia (1 set)
2. Gerbang cahaya (photogate) (1 buah)
3. Neraca (1 buah)
4. Jangka sorong(1 buah)
5. Benang nilon (1 meter)
6. Perangkat beban (1 set)
7. Pecacah waktu/time counter (1 buah)
8. Bola penjal, silinder pejal, silinder berongga, piringan dan kerucut pejal.

D. Teori Dasar

Benda yang berputar pada sumbu rotasi tertentu dengan sebuah gaya (F) yang bekerja
pada jarak R dari sumbu rotasi tersebut akan menghasilkan momen gaya (torsi) yang
besarnya:
τ =R × F=RF sin θ (1)
Jika torsi tersebut bekerja pada suatu sistem yang rotasinya ditahan oleh pegas spiral,
maka besarnya simpangan θ sebanding dengan torsi tersebut dan memberikan
hubungan:
τ =θk (2)
Dengan k adalah konstanta pegas spiral. Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh:
R
θ= F (3)
k
Persamaan (3) menunjukan bahwa besarnya simpangan sebanding dengan gaya,
sehingga apabila digambarkan dalam grafik akan diperoleh kurva linier antara
simpangan terhadap gaya. Sifat linieritas tersebut tentunya akan muncul selama masih
dalam batas elastisitas Hookie dari pegas spiral tersebut.

Torsi juga menghasilkan percepatan sudut α yang besarnya bergantung pada momen
inersia benda l , yang diberikan oleh hubungan:
d ²θ
τ =l α=l (4)
dt ²
Persamaan (4) dapat dituliskan Kembali menjadi:
d ²θ
l =−kθ
dt ²

d ²θ
l +kθ=0 (5)
dt ²
Persamaan (5) merupakan gerak osilasi sederhana dengan periodenya sebesar:
T =2 π
k
l
√ (6)
Untuk sistem N partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya adalah
N
l=∑ mi r 2i (7)
i=1
Apabila suatu benda tegar memiliki massa yang sangat kecil dan terdistribusi kontinu,
momen inersianya adalah:
l=∫ r ² dm (8)
dengan dm adalah elemen massa.

Gambar 1. Alat momen inersia

Gambar 1. Menunjukan sistem yang digunakan dalam percobaan ini untuk mengukur
momen inersia dari beberapa bentuk benda. Karena sistem tersebut juga memiliki
momen inersia, maka harus diketahui momen inersia diri terlebih dahulu. Besar
momen inersia diri l 0 dapat dihitung dengan mengukur periode osilasinya, yaitu:
k 2
l 0= T (9)
4π² 0
Dengan T 0 adalah periode diri dari alat momen inersia yang digunakan.
Table 1. Rumus momen Inersia Benda
No Bentuk Benda Letak Sumbu Momen Inersia
.
1. Silinder Pejal Pada sumbu silinder 1
MR ²
2
2. Silinder Pejal Pada diameter pusat 1 1
MR ²+ ML ²
4 4
3. Silinder Pada sumbu silinder 1
M¿
Berongga 2
4. Bola Pejal Pada diameter pusat 2
MR ²
5
5. Kerucut Pejal Pada diameter pusat 3
MR ²
10

Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia tersebut dan kemudian
diosilasikan, maka periode osilasinya T adalah:
4 π2
T 2= ¿) (10)
k
dengan l adalah momen inersia benda yang diukur.

Dari persamaan (9) dan (10), momen inersia benda yang terpanjang pada alat ukur
momen inersia dapat dihitung dengan:

l=( 2 −1) l 0 (11)
r0
E. Prosedur Percobaan
1. Setup Alat
Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif. Ikatlah benang nilon pada salah
satu baut yang ada ditepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut
seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Konfigurasi alat untuk percobaan A dan B

F. Menentukan simpangan alat momen inersia


1. Timbanglah massa tiap-tiap beban
2. Pastikan jarum petunjuk simpangan pada keadaan nol.
3. Gantungkan satu buah benda pada benang, amati simpangan yang terjadi. Catatlah
sebagai θ1. Ulangi Langkah ini beberapa kali. Catatlah hasilnya pada table 2.
4. Tambahkan atau ganti 1 buah benda berikutnya dan catatlah simpangannya pada
table 2. Sebagai θ2 .
5. Lakukan Langkah 4 untuk simpangaan θ3 , θ4 dan seterusnya. Catat hasilnya pada
table 2.
Tabel 2. Simpangan untuk setiap penambahan beban
No. Massa θ1 θ2 θ3 θ 4 θ5 θ F τ
(g) (N) (N.m)
1. 70 (0,07) 35 30 10 33 40 29,6 0,686 0,04802
2. 90 (0,09) 15 50 45 5 8 24,6 0,882 0,07938
3. 100 (0,1) 20 15 10 17 15 15,4 0,98 0,98
4. 150 (0,15) 30 20 23 25 20 20 1,47 0,2205

F. Menentukan momen inersia diri


1. Tegakkan kembali alat momen inersia. Buka benang yang terpasang pada dudukan
silinder.
2. Pasang gerbang cahaya pada dasar statif bila belum terpasang. Atur posisinya
sehingga jarum penunjuk pada alat momen inersia dapat melintasi gerbang
cahaya.
3. Hubungkan gerbang cahaya dengan alat pencacah waktu AT-01 Hubungkan alat
pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan. Pilih fungsi
CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH. OVER
sebanyak n untuk membatasi sepuluh getaran yang akan teramati.
4. Simpangkan dudukan silinder sampai 180 atau lebih kemudian lepaskan sehingga
terjadi gerakan bolak-balik atau isolasi
5. Amati pencacah waktu. Pencacah waktu akan menghitung mundur jumlah getaran.
Setelah in getaran, alat tersebut secara otomatis akan menampilkan waktu untuk n
getaran. Catat waktu tersebut pada Tabel 3 sebagai t
6. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di
layar.
7. Ulangi langkah 5-7, catat waktunya sebagai t 1 , t 2 , … . ,t 5
8. Hitung waktu rata-rata n getaran, kemudian hitung perioda osilasi tersebut. Catat
pada Tabel 3 sebagai T

Table 3. Periode diri, T 0 (19,38)


t1 t2 t3 t4 t5 t Periode diri Momen inersia
T 0 (s ) diri I 0
28,166 28,04 28,05 28,05 28,04 28,0692 6,9 1,2072

G. Menentukan momen inersia


1. Menentukan momen inersia benda Timbanglah semua benda yang akan ditentukan
momen inersianya. Catat hasilnya pada Tabel 4
2. Ukurlah tinggi dan diameter masing-masing benda Catat hasilnya pada Tabel
3. Pasanglah bola pejal pada alat momen inersia.
4. Hubungkan gerbang cahaya dengan alat pencacah waktu AT-01.
5. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan
Pilih fungsi CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH
OVER sebanyak n kali untuk membatasi n getaran yang akan teramati
6. Simpangkan bola tersebut sebesar 180 atau lebih, kemudian lepaskan sehingga
berosilasi, Catat waktu n getaran yang ditunjukkan alat pencacah waktu pada
Tabel 5 sebagai t
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di
layar.
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak 5 kali. Catat hasil tersebut pada Tabel 5.
9. Hitung waktu rata-rata n getaran, kemudian hitung perioda getarannya. Catat
hasilnya pada Tabel 5,
10. Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada Tabel 5. Lakukan langkah 6-9
untuk setiap benda. Catat hasil tersebut pada Tabel 5.

Tabel 4. Dimensi benda


No. benda m (kg) d (m) r (m) t (m)
1. Bola pejal 0,5 11 5,5 11
2. Silinder pejal 0,5 9 4,5 14
3. Selinder 0,5 7 3,5 6
berongga
4. Piringan 214 0,5 23 11,5 2
5. Piringan 714 0,5 20,5 10,25 3
6. Kerucut 0,5 16 8 14

Tabel 5. Periode untuk setiap benda


No Benda t1 t2 t3 t4 t5 t rata−rata Periode Momen
T benda Inersia
I benda
1 Bola Pejal 8,166 2,804 2,805 2,805 2,804 3,8768 0,775 4,05
2 Silinder 7,719 652,9 652,6 652,6 652,3 523,624 104,725 7,562
Pejal
3 Silinder 6,448 684,7 684,2 683,9 683,5 548,550 109,710 6,125
Berongga
4 Piringan 9,869 1,448 1,448 1,447 1,446 3,132 0,626 33,062
214
5 Piringan 1,358 1,358 1,357 1,357 1,356 1,357 0,271 26,265
714
6 Kerucut 840,3 840,5 840,0 839,5 839,1 974,236 194,847 12

H. Menentukan konstanta pegas spiral


1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia akibat pemberian beban
2. Hitung torsi (dari persamaan 1).
3. Buatlah tabel seperti Tabel 6 dan grafik simpangan θ (dalam radian) terhadap torsi r
4. Tentukan konstanta pegas spiral, K.
Tabel 6. Simpangan alat momen inersia untuk setiap gaya
No M (kg) F (N) τ =(N . m) θ(° ) θ(rad)
.
1 70 gr = 0,07 kg 0,686 0,6174 1,311 0,0228
2 90 gr = 0,09 kg 0,882 0,7938 1,020 0,0177
3 100 gr = 0,1 kg 0,98 0,882 0,918 0,0159
4 150 gr = 0,15 kg 1,47 1,323 0,612 0,0106

I. Menentukan momen inersia diri


1. Hitung waktu n getaran rata-rata, kemudian hitung periodanya.
2. Hitung momen inersia diri ( I 0) dari alat ukur momen inersia itu dengan
menggunakan persamaan (9).
k 2
Pembahasan : I 0= 2 T 0

1 2 119025
¿ 6,9 = =1,2072
4 × 3,14 2
98596
J. Menentukan momen inersia benda
1. Hitung waktu n getaran rata-rata, kemudian hitung periodanya.
2. Dengan persamaan (12) untuk masing-masing benda, hitunglah momen inersia dan
tentukanlah nilai konstanta c-nya jika momen inersia / dituliskan sebagai I =m C R2 .
Tuliskan pada Tabel 7.
3. Bandingkan hasil pada poin 2 tersebut dengan hasil perhitungan teoretiknya
Tabel 7. Momen inersia benda hasil percobaan dan teori
No. benda teori percobaan Konstanta KSR (% ¿
(C)
1. Bola pejal 4,05 10
2. Silinder pejal 7,562 18,6
3. Selinder 6,125 15,1
berongga
4. Piringan 214 33,062 81,6
5. Piringan 714 26,265 64,8
6. Kerucut 12 29,6

K. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan definisi momen inersia diri!
Jawab :
Momen inersia diri merupakan ukuran yang menyatakan besarnya kecenderungan
benda untuk mempertahankan keadaan rotasinya.
2. Adakah hal-hal yang mempengaruhi momen inersia suatu benda? Sebutkan!
Jawab :
a. Massa benda
b. Geometri suatu benda
c. Letak sumbu putar pada benda
d. Jarak sumbu putar suatu benda
3. Apa yang anda tahu mengenai konstanta pegas spiral?
Jawab :
Konstanta pegas (k) merupakan ukuran kekakuan pegas. Semakin besar nilai k,
maka pegas semakin kaku dan pertambahan pegas semakin kecil saat pegas ditekan
atau ditarik.
4. Sebuah benda berotasi dengan jari-jari 0,4 meter mengelilingi sumbu. Jika massa
benda tersebut 6 kg, berapakah momen inersianya?
Jawab :
Diketahui :
 m=6 kg
 r =0,4 m
Ditanya : I …?
Jawab :
2
I =m .r
I =6 x ( 0,4 )2
I =6 x 0,16
2
I =0,96 kg m
5. Apa hubungan antara massa benda terhadap momen inersianya
Jawab :
Semakin jauh jarak massa benda terhadap poros, semakin besar pula momen
inersianya.
L. Tugas Analisis
1. Jelaskan perbandingan I percobaan dengan I teori pada masing-masing benda yang diuji!
Jawab :
2. Jelaskan perbandingan antara I percobaandengan I teori pada masing-masing benda yang
diuji!
Jawab :
3. Jelaskan Kesalahan Relatif yang terjadi dalam data percobaan!
Jawab :
- Kesalahan dalam penggunaan alat, tongkat seharusnya tidak dipasang dalam
pengukuran simpangan setiap penambahan beban
4. Jelaskan perbandingan nilai momen inersia dari keempat benda yang diuji!
Jawab :
5. Gambarlah grafik antara θ rad sebagai fungsi dari τ ! θ rad di sumbu y dan τ di
sumbu x) massa benda terhadap momen inersianya.
Jawab :

I. INTISARI
Momen inersia merupakan
ukuran kelembaman suatu
benda untuk berotasi
pada porosnya. Momen inersia
dipengaruhi oleh massa dan
jari jari atau jarak benda ke
porosnya. Cara menghitung
momen inersia setiap benda
juga berbeda beda, namun
semua rumus tersebut
merupakan turunan dari rumus
yang sama. Semakin jauh jarak
benda ke porosnya, maka akan
semakin besra pula momen
inersianya. Selain momen
inersia ada juga torsi atau mom

Anda mungkin juga menyukai