Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FISIKA KELAS XI MIPA Kode : 01

XI MIPA
DINAMIKA ROTASI
1. Tujuan percobaan :
a. Menghitung percepatan dan kecepatan bola dan silinder yang menggelinding pada bidang miring dengan rumus
Dimanika Rotasi.
b. Membuktikan cepat manakah antara bola dan silinder yang menggelinding pada bidang miring sampai di dasar bidang
miring.
2. Alat dan Bahan yang digunakan :
a. Bidang miring c. Meteran e. Bola pejal dan silider berongga
b. Jangka sorong d. Stopwatch/HP f. Neraca
3. Langkah percobaan :

A v1
S

θ v2
C B
1. Timbang massa bola dan massa silinder, kemudian catat pada tabel data
2. Ukur jari-jari bola dan jari-jari silinder, kemudiaan catat padaa tabel data.
3. Aturlah kemiringan bidang AB sesuai dengan sudut yang diminta dalam tabel (θ).
4. Ukurlah jarak AB yang akan ditempuh bola/silinder, dan catat pada tabel data (s)
5. Letakkan bola/silinder di atas bidang miring di titik A ( dipegang dahulu).
6. Lepaskan bola/silinder dan catat waktu yang diperlukan sampai ke dasar bidang (B)
7. Ulangi percobaan 3 s/d 6 diatas dengan mengubah sudut kemiringan bidang AB sesuai tabel (θ).
4. Data Hasil Percobaan :
Massa bola (m) = ........ kg. Jari-jari bola = ........ m Harga k bola pejal = 2/5
Massa silinder (m) = ........ kg. Jari2 silinder = ........ m Harga k silinder berongga = 1

Bola pejal Silinder berongga


No. θ (o) s a= 2 gh g sin  2 gh
(m) g sin  v2 = a= v2 =
t (s) 1 k t (s) 1 k 1 k
1 k
1. 15o
2. 20o
3. 25o
4. 30o
5. 350
Jumlah

Rata-rata

Perhatikan : sin θ = h/s sehingga h = s.sin θ dan harga g = 9,8 m/s2


5. Hitunglah harga percepatan (a) dan kecepatan benda (v2), di rumah.
6. Dari Data percobaan dan Rata-rata perhitungan hasil diatas, tuliskan dalam kesimpulanmu :
(a). Benda manakah yang lebih cepat sampat di dasar bidang miring (B)?,
(b). Besar manakah rata-rata percepatan dan kecepatan dari kedua benda.
(c). Hitunglah Momen Inersia bola dan silinder.
(d). Hitunglah Gaya gesekan benda (bola dan silinder ) dengan bidang miring.
(e). Sebutkan apa yang mempengaruhi dan yang tidak mempengaruhi harga percepatan (a) dan kecepatan (v) kedua benda.
7. Tugas (Dikerjakan sebagai lampiran pada laporan)
Buktikan rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan diatas.
g sin  2 gh
a= dan v2 = k = Faktor pengali dari Momen Inersia
1 k 1 k

----- Selamat mengerjakan -----


Tujuan : Menyelidiki pengaruh gaya terhadap momen gaya
Alat dan Bahan :

1. Katrol 1 buah
2. Neraca Pegas 1 buah
3. Benang 1 buah
4. Cakram Derajat 1 buah
5. Pengungkit 1 buah
6. Pengait Beban 1 buah
7. Papan Kayu 1 buah

Langkah-langkah Percobaan
1. Merancang dan melaksanakan percobaan
Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar di atas!
Pasang beban yang ditentukan pada pengait beban yang sudah dirangkai pada alat.

2. Mengukur
Ukurlah sudut yang terbentuk oleh lengan gaya dengan melihat busur derajat dan besar gaya yang
dihasilkan oleh beban dengan membaca pada neraca pegas yang terangkai pada alat!

3. Buatlah table
Buatlah tabel untuk mencatat data yang kamu peroleh!

No r (cm) m (gram) F (N) ϴ (0) γ = (90- ϴ) τ (Nm)


1. 50 gram
2. 100 gram
3. 150 gram

4. Memberikan inferensi
Berdasarkan tabel, uraikan hubungan antara gaya dan momen gaya yang dihasilkan!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------

5. Merumuskan kesimpulan
Berdasarkan data diatas, kesimpulan apa yang kamu peroleh!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------

A. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan syarat - syarat keseimbangan benda tegar
B. Landasan Teori
Keseimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama
dengan nol. Keseimbangan bisa terjadi pada
1. Benda yang diam (statik), contoh: semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan dan lain-lain.
2. Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik), contoh gerak meteor di ruang hampa, gerak
kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti atom.

Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk menyatakan
suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada benda itu.
Pada sebuah benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang sama dengan titik-
titik lainnya.
Keseimbangan benda tegar/titik berat adalah kondisi dimana suatu benda berada dalam
keseimbangan rotasi (artinya benda tersebut tidak mengalami rotasi/pergerakan). (retnopalupi, 2013) .
Keseimbangan benda tegar di bedakan menjadi dua:
1. Keseimbangan partikel. Partikel adalah benda yang ukurannya dapat di abaikan dan hanya
mengalami gerak translasi.
2. Keseimbangan benda.

Syarat keseimbangan benda tegar adalah ∑F= 0 dan ∑T= 0 ∑F= 0 adalah syarat
kesetimbangan translasi dan ∑T= 0 adalah syarat kesetimbangan rotasi. (Anonimus, 2013)
Keseimbangan benda tegar berasal dari persamaan hukum I Newton. Jika benda dipengaruhi gaya
yang jumlahnya nol ∑ F = 0 maka benda akan lembam atau seimbang translasi. Syarat itulah yang
dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa sebuah benda tegar itu seimbang. Dari syarat itulah
maka berlaku persamaan :
∑ F = 0 dan ∑ τ = 0
Momen Gaya atau torsi (τ) merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besar
momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan yang saling
tegak lurus. Dari definisi tadi dapat dirumuskan :
τ = F . d ; atau ket : τ = Momen Gaya (Nm)
τ = F . d sin θ F = Gaya yang bekerja (N)
d = Panjang lengan (m)
θ = Sudut kontak
C. Alat dan Bahan
1. Alat
· 4 batang besi
· Statif
· Gunting
· 2 buah dynamometer
· Penggaris
2. Bahan
· tali
· 5 buah beban

D. Prosedur Kerja
1) Siapkan alat dan bahan dan rangkailah sesuai prosedur
2) Ukurlah massa beban yang akan di gunakan (biasanya sudah di ketahui massanya pada beban
itu)
3) Berilah benang tepat pada tengah-tengah batang besi sampai seimbang
4) Kemudian ikatlah pada ujung statif
5) Berilah beban pada ujung kiri dan kanan batang besi tersebut (harus dengan keadaan seimbang)
6) Gantunglah beban yang sama berat pada dinamometer yang sudah diikat pada kedua lengan
batang besi dan atur agar beratnya seimbang
7) Ulangi langkah ke 6 tetapi dengan beban yang bervariasi
8) Aturlah dynamometer pada kedua lengan agar benar-benar seimbang
9) Catatlah hasil pengmatan kalian pada tabel pengmatan.
E. Data Hasil Percobaan

No Fkiri(N) Fkanan (N) lkiri (m) lkanan(m) τkiri (Nm) τ kanan(Nm) Δτ Nm)

1 0,5 0,5 0,1 0,1 0,05 0,05 0


2 1 0,5 0,05 0,1 0,05 0,05 0
3 1 1 0,1 0,1 0,1 0,1 0
4 1,5 1 0,06 0,09 0,09 0,09 0
5 1,5 0,5 0,04 0,1 0,06 0,05 0,01

F. Analisis Data

Percobaan 1
· Massa beban kiri 50 gr
· Masa beban kanan 50 gr

di dapatkan:
· · Fkiri = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
· Fkanan = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
· lkiri = 0,1 m (di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat besi di gantungkan)
· lkanan = 0,1 m (di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat besi di gantungkan)
· · τkiri = F x l = 0,5.0,1 = 0,05 Nm
· · τkanan = F x l = 0,5.0,1 = 0,05 Nm
· Δτ = τkiri - τkanan = 0,05 – 0,05 = 0 Nm

Percobaan 2
· Massa beban kiri 100 gr
· Masa beban kanan 50 gr
· · Fkiri = m.g = 0,1.10 = 1 N
· Fkanan = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
· · lkiri = 0,05 m
· lkanan = 0,1 m
· · τkiri = F x l = 1.0,05= 0,05 Nm
· · τkanan = F x l = 0,5.0,1 = 0,05 Nm
· Δτ = τkiri - τkanan = 0,05 – 0,05 = 0 Nm

Percobaan 3
· Massa beban kiri 100 gr
· Masa beban kanan 100 gr
· · Fkiri = m.g = 0,1.10 = 1 N
· Fkanan = m.g = 0,1.10 = 1 N
· · lkiri = 0,1 m
· lkanan = 0,1 m
· · τkiri = F x l = 1.0,1 = 0,1 Nm
· · τkanan = F x l = 1.0,1 = 0,1 Nm
· Δτ = τkiri - τkanan = 0,1 – 0,1 = 0 Nm

Percobaan 4
· Massa beban kiri 150 gr
· Masa beban kanan 100 gr
· · Fkiri = m.g = 0,15.10 = 1,5 N
· Fkanan = m.g = 0,1.10 = 1 N
· · lkiri = 0,06 m
· lkanan = 0,09 m
· · τkiri = F x l = 1,5.0,06 = 0,09 Nm
· · τkanan = F x l = 1.0,09 = 0,09 Nm
· Δτ = τkiri - τkanan = 0,09 – 0,09 = 0 Nm

Percobaan 5
· Massa beban kiri 50 gr
· Masa beban kanan 50 gr
· · Fkiri = m.g = 0,15.10 = 1,5 N
· Fkanan = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
· · lkiri = 0,04 m
· lkanan = 0,1 m
· · τkiri = F x l = 1,5.0,04 = 0,06 Nm
· · τkanan = F x l = 0,5.0,1 = 0,05 Nm
· Δτ = τkiri - τkanan = 0,06 – 0,05 = 0,01 Nm

G. Pembahasan
1. Pada percobaan pertama besi diberikan beban dengan berat yang sama yaitu 50 gr (0,5 N),
didapatkan panjang lengan yang sama pula setelah dihitung menggunakan penggaris dari titik
poros yaitu 0,1 m dan momen kiri maupun kanan 0,05 sehingga Δτ = 0. Hal ini berarti
percobaan kedua sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan sigma
tau sama dengan nol.
2. Pada percobaan kedua diberikan beban dengan berat F kiri = 1 N dan F kanan = 0,5 N,
didapatkan lengan yang berbeda l kiri = 0,05 dan l kanan = 0,1 . momen gaya lengan kiri
maupun lengan kanan = 0,05 sehingga didapatkan Δτ = 0. Hal ini berarti percobaan kedua
sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan sigma tau sama dengan
nol.
3. Pada percobaan ketiga digantungkan beban dengan berat yang sama antara kiri maupun kanan
sebesar 1 N, didapatkan panjang lengan yang sama pula baik kiri maupun kanan = 0,1 m,
sedangkan momen gaya kiri dan kanan sama besar yaitu 0,1 sehingga Δτ = 0. Hal ini berarti
percobaan ketiga sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan sigma
tau sama dengan nol
4. Pada percobaan keempat diberikan beban dengan berat F kiri = 1,5 N dan F kanan = 1 N,
didapatkan lengan yang berbeda l kiri = 0,06 dan l kanan = 0,09 . momen gaya kiri dan kanan =
0,09 sehingga didapatkan Δτ = 0. Hal ini berarti percobaan keempat sudah sesuai dengan teori
keseimbangan benda tegar yang menyatakan sigma tau sama dengan nol.
5. Pada percobaan kelima diberikan beban dengan berat F kiri 1,5 N dan F kanan = 0,5 N,
didapatkan lengan dengan panjang l kiri =0,04 dan l kanan 0,1 dan momen gaya kiri = 0,06
sedangkan untuk momen gaya kanan = 0,05, sehingga didapatkan Δτ = 0,01. Hal ini berarti
percobaan kelima tidak sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan
sigma tau sama dengan nol. Ini dikarekan kurangnya ketelitian ketika melakukan percobaan.
G. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berat beban mempengaruhi panjang
lengan beban dimana berat beban berbanding terbalik dengan panjang lengan, semakin berat beban yang
digantungkan maka lengan beban semakin mendekati poros. Sehingga benda dikatakan seimbang apabila
mempunyai resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol.

H. Saran

Ketika melakukan percobaan keseimbangan benda tegar membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi dan
kejelian dalam menentukan apakah benda tersebut sudah seimbang atau belum. Oleh karena itu, bagi
teman-teman yang ingin melakukan percobaan, di sarankan agar meningkatkan ketelitian.
Tujuan
Menentukan besar gaya-gaya yang bekerja pada benda yang dalam keadaan setimbang dan
syarat kesetimbangan.

Dasar Teori
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya
sama dengan nol.

Kesetimbangan biasa terjadi pada :

1. Benda yang diam (statik),


contoh : semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.

2. Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik),


contoh : gerak meteor di ruang hampa, gerak kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti
atom, dan lain-lain.

Benda tegar adalah benda yang tidak berubah bentuknya karena pengaruh gaya dari luar.

Kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua:

1. Kesetimbangan partikel
2. Kesetimbangan benda
Suatu benda dikatakan setimbang apabila benda memiliki kesetimbangan translasi dan
kesetimbangan rotasi, maka dari itu kesetimbangan dapat diperoleh jika resultan gaya dan
resultan momen gaya sama dengan nol.

∑F = 0, ∑Fx = 0, ∑Fy = 0
∑τ = 0
REPORT THIS AD

Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara gaya
dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya. Momen gaya (, baca : tao)
dirumuskan sebagai :

Perjanjian dalam menghitung besar momen gaya adalah putaran momen gaya yang searah
dengan putaran jarum jam bernilai positif, sedang yang berlawanan putaran jarum jam bernilai
negatif.

Alat dan Bahan

Alat:
1. Beban (2)
2. Batang logam homogen
3. Papan Kayu
4. Statif (2) dan Klem(4)
5. Katrol (2)
6. Timbangan
REPORT THIS AD

Bahan:

1. Milimeter block
2. Benang
3. Selotip

Cara Kerja
1. Siapkan papan dan jepitkan pada statif dengan menggunakan klem
2. Gantungkan katrol pada kedua ujung papan dan kaitkan benang serta
batang dan beban
3. Usik batang dan pastikan batang homogen tersebut akan kembali ke
tempat semula (posisi awal). Jika kembali ke tempat awal, berarti dalam
keadaan setimbang. Jika tidak, maka coba geser batang sehingga jika
diusik kembali ke tempat awal (setimbang).
4. Tempelkan milimeter block di papan dengan menggunakan selotip
sehingga rangkaian keseluruhan
5. Tandai letak beban, batang, dan benang pada milimeter block yang
telah ditempel di papan kayu tersebut.
6. Timbanglah massa dari beban dan batang untuk mengetahui gaya
yang bekerja
7. Gambarkan masing-masing gaya pada kertas milimeter block tersebut
8. Uraikan seluruh gaya lalu jumlahkan.
9. Hitung momen gaya pada masing masing gaya yang ada, kemudian
jumlahkan dan analisis hasilnya.

REPORT THIS AD

Data Pengamatan
Skala yang digunakan pada hasil adalah 1 cm untuk setiap 2,5 gr.
Massa beban dan batang dalam percobaan:

Massa A = mA = 35,5 gr
Massa Beban = mB = 36,6 gr
Massa C = mc = 35,5 gr

Massa Batang = mbatang = 15 gr


(Hasil pengamatan terdapat pada lampiran)

Analisis Data
Skala yang digunakan pada hasil adalah 1 cm untuk setiap 2,5 gr.

Beban A= WA = 0,3479 N
Beban = WBeban = 0,35868 N
Beban C = WC = 0,3479 N
Batang = Wbatang = 0,147 N
lA = 0
lBeban = 3,6 cm
lCx = 3,1 cm
lCy = 16,6 cm
REPORT THIS AD

lBatang = 8,25 cm
lengan diukur berdasarkan gambar hasil pengamatan

Penguraian Gaya

W (N) Wx (N) Wy (N)

WA 0,3479 -0,28175 +0,25235

WBeban 0,35868 0 -0,35868

WC 0,3479 0,245 0,2009

Wbatang 0,3479 0 -0,147

∑ ∑ Fx = -0,03675 ∑ Fy = -0,05243
Wx dan Wy diukur berdasarkan gambar hasil pengamatan

∑ Wx = WAx + WBx + WCx + WBx


= -0,28175 + 0+ 0,245 + 0
= -0,03675 N
∑ Wy = WAy + WBy + WCy + WBy
= 0,25235 – 0,35868 + 0,2009 – 0,147
= -0,05243 N
REPORT THIS AD

∑τ = τA+ τB + τCx + τCy + τBatang


= lA x WA + lBeban x WBeban.y + lCx x WCx + lCy x WCy + lBatang x WBatang
= 0 + [0,036 x (-0,35868)] + [0,031 x 0,245] + [0,166 x 0,2009] + [0,0825 x
(-0,147)]
= -0,0013 + 0,0076 + 0,0333 – 0,0121

= 0,0275 Nm

Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis, didapatkan total gaya ∑ Wx =
-0,03675 N dan ∑ Wy = -0,05243 N serta momen gaya sebesar ∑τ = 0,0275 Nm.Resultan gaya
dan momen gaya menunjukkan angka yang mendekati 0, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa benda (batang homogen) sedang dalam keadaan setimbang. Hasil jumlah gaya dan
momen gaya pada percobaan ini tidak didapatkan 0 dikarenakan adanya faktor ketidaktelitian
dan faktor-faktor lainnya.
Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan faktor ketidakkelitian dalam percobaan ini!
Dalam melaksanakan percobaan ini, ada beberapa faktor ketelitian yang diantaranya membuat
hasil percobaan ini baik ∑W maupun ∑τ tidak sama dengan 0. Beberapa faktor ketidaktelitian
tersebut antara lain, ketidaktelitian saat menandai ujung-ujung batang, benang, dan garis-garis
gaya pada millimeter block saat posisi beban masih tergantung di permukaan papan karena mata
belum tentu bisa melihat tepat tegak lurus dari sisi depan serta beban dan batang terus bergerak
baik karena tersenggol maupun tertiup angin. Selain itu, ketidaktelitian juga terjadi karena
penggambaran garis-garis gaya maupun pengukuran gaya pada millimeter block kurang akurat.
Faktor ketidaktelitian berikutnya adalah posisi beban dan batang yang belum tentu 100%
setimbang dikarenakan terkadang bergerak-gerak karena tertiup angin (saat diusik berkali-kali,
terkadang tidak sepenuhnya kembali ke posisi awal dan sulit juga untuk menentukan letak
absolut dari titik awal). Kondisi katrol yang tidak sepenuhnya licin juga menghasilkan gaya
gesek yang dapat mempengaruhi gaya-gaya dalam percobaan ini sehingga hasil perhitungan
kurang akurat.

2. Jelaskan apakah fungsi katrol dalam percobaan ini?


Dalam percobaan ini, katrol digunakan untuk mempermudah percobaan dengan hasil yang tetap
akurat. Dengan menggunakan katrol tetap (Keuntungan mekanis = 1), maka gaya yang
dikeluarkan akan sama dengan gaya dari beban. Dengan demikian, kita akan mengetahui gaya
yang dihasilkan oleh tegang tali (benang). Diharapkan juga dengan katrol licin, maka tidak akan
ada gaya tambahan lain yang mempengaruhi keseluruhan gaya (sehingga mudah dihitung).

3. Jelaskan syarat-syarat keseimbangan translasi benda!


Syarat-syarat keseimbangan translasi benda adalah benda bergerak dengan percepatan sama
dengan 0 atau benda bergerak secara GLB (Gerak Lurus Beraturan) sehingga tidak
kecepatannya konstan dan tidak memiliki percepatan atau benda sedang diam. Syarat berikutnya
adalah benda berada dalam satu sistem. Resultan gaya yang bekerja pada benda juga harus sama
dengan 0 atau ∑F=0

4. Jelaskan syarat-syarat keseimbangan rotasi benda!


Agar benda tidak berotasi atau tidak bergerak (seimbang) mak asyarat yang harus dipenuhi
adalah momen gaya dari benda tersebut harus sama dengan 0 atau ∑τ=0. Benda juga harus
bergerak tanpa percepatan atau Gerak Lurus beraturan (GLB) dalam satu sistem.

5. Apakah makna dari angka-angka yang Anda peroleh dalam


menganalisis gambar hasil percobaan Anda?
Makna dari angka-angka yang saya peroleh dalam menganalisis gambar hasil percobaan adalah
untuk menyatakan besarnya gaya-gaya yang bekerja dalam setiap benda dan beban yang
terpasang dalam rangkaian sehingga dapat membantu memudahkan perhitungan. Dengan angka-
angka tersebut, kita dapat dengan mudah menghitung ∑F maupun ∑τ yang terdapat pada
percobaan dan membuktikan kesetimbangan benda tegar yang terjadi dalam rangkaian yang
dibuat selama percobaan.

Anda mungkin juga menyukai