Sisi Sisi
Miring depan ⃗
⃗ 𝑭𝒀
𝑪
⃗
𝒓 𝑎 ϴ
Sisi
depan Sisi ⃗
ϴ Samping ⃗
𝑭
𝑭 𝑿
⃗
𝑨 ⃗
𝑩
b ϴ
Sisi Sisi
Samping Miring
𝑎 ⃗ ⃗
𝐹𝑋
𝑆𝑖𝑠𝑖𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶
sin 𝜃= sin 𝜃= sin 𝜃 = sin 𝜃=
⃗
𝑆𝑖𝑠𝑖𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 ⃗𝑟 ⃗
𝐴 𝐹
𝑆𝑖𝑠𝑖𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏 ⃗ ⃗
𝐹𝑌
cos𝜃= cos 𝜃= cos 𝜃 =
𝐵 cos 𝜃=
𝑆𝑖𝑠𝑖𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑟 ⃗ ⃗
𝐹
𝐴
𝑆𝑖𝑠𝑖𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 ⃗ ⃗
𝐹𝑋
tan𝜃= ta n 𝜃= tan 𝜃 =
𝐶 ta n 𝜃=
𝑆𝑖𝑠𝑖𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏 ⃗ ⃗
𝐹
𝐵 𝑌
Hubungan antara vektor dengan komponen -komponennya
Hubungan 0 30 37 45 53 60 90
Sisi Miring
⃗
𝐹𝑋 ⃗
𝐹𝑋
co s 𝜃= co s30 0=
⃗
𝐹 5
⃗ = 𝟓 ⃗
𝑭𝒀
𝑭 Sisi depan .
30 0 ⃗
𝑭𝑿
2,
Sisi Samping
Penguraian gaya
Didalam Fisika, jika ditemukan gaya yang miring terhadap suatu sumbu (x
atau y), maka gaya tersebut dapat diuraikan menjadi komponen-
komponennya
𝒌𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏𝑮𝒂𝒚𝒂
⃗
𝑭𝑿
⃗
𝑭
⃗
𝑭𝒀 ⃗
𝑭 ⃗
𝑭𝒀
⃗
𝑭𝑿
𝒌𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏𝑮𝒂𝒚𝒂
Hubungan antara vektor dengan komponen -komponennya
Sisi Miring
⃗
𝑭𝒀 ⃗
𝐹𝑌
⃗
𝑭 sin 𝜃=
Sisi depan ⃗
𝐹
ϴ ⃗
𝑭𝑿
⃗
𝐹𝑌
ta n 𝜃=
⃗
𝐹 𝑋
Sisi Samping
⃗
𝐹𝑌
cos 𝜃=
⃗
𝐹
Usaha dan Energi
Usaha (W)
Usaha (W) dalam fisika merupakan besaran yang menggambarkan hasil yang
ditimbulkan oleh gaya (F) terhadap benda, dalam bentuk perpindahan atau
perubahan Posisi.
Secara kuantitas, besarnya usaha didefinisikan sebagai
perkalian antara perpindahan (s) dengan Gaya (F) atau
komponen Gaya yang searah dengan perpindahan
W = F.s
F = Gaya yang searah perpindahan s = Perpindahan
Fy=F sin θ F
F θ
Fx= F cos θ
s s
W= Fx.s
W = F.s
W= (F cos θ). s
Usaha Akibat beberapa gaya
Jika pada benda bekerja beberapa buah gaya, maka
usaha total pada benda sama dengan jumlah aljabar
usaha akibat masing-masing Gaya
F1Y F1
FR Y F2 W total = W1+W2+W3+W4
F3
F2Y W total = F1X.s+F2X.s+F3.s+F4 .s
FR X F1X
F2 X
W total = (F1X.+F2X+F3+F4 ).s
F4
s
W total = FRX. s
Daya (P)
Daya diartikan sebagai kecepatan melakukan usaha atau kemampuan
melakukan usaha tiap waktu :
W adalah usaha
P=F.v
Energi
Energi diartikan sebagai “sesuatu” yang harus dimiliki benda atau objek agar dapat
melakukan usaha
Perhatikan benda merah
Jika tidak diberi perlakuan, maka benda ini akan diam,
artinya tidak memiliki kemampuan melakukan usaha
Saat Benda Biru bergerak, maka dikatakan membawa energi yang disebut energi
kinetik, Ketika menumbuk, maka energi ini dipindahkan ke benda merah sehingga
benda menjadi memiliki kemampuan untuk melakukan usaha
Energi Kinetik
Energi kinetik (EK) adalah energi yang dimiliki benda ketika sedang bergerak
Misalkan sebuah benda bermassa m
bergerak dengan kecepatan v, maka v
m
besarnya energi kinetik dinyatakan
dengan :
EK = ½ mv2
Untuk menghentikan gerak benda ke kanan, maka harus diberi gaya ke kiri, sehingga
pada benda terjadi perlambatan (-a). Hubungan antara usaha dan energi kinetic
benda dinyatakan sebagai berikut *
W =- Δ EK
W =- (EK 2 – EK 1)
W = - ½ m (v22 – v12)
Energi Potensial Gravitasi
Energi Potensial Gravitasi (EP) adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya
tehadap suatu acuan
m
Semakin jauh (tinggi) dari acuan, maka
energi potensial akan semakin besar m
h m
h
h
EP = m.g. h
Jumlah energi kinetik dan energi potensial ini kemudian dikenal dengan energi
mekanik. Sehingga persamaan di atas dapat di tulis
EM1 = EM2
Hal inilah yang kemudian dikenal dengan hukum kekekalan energi mekanik.
Artinya energi mekanik suatu benda yang sedang bergerak di satu posisi sama
dengan energi mekanik di posisi lain, dengan catatan tidak ada gaya luar yang
bekerja.