2/28/2024

Persamaan Rambatan
Gelombang
Kuliah ke 3

Gelombang Pada Tali

1
 2/28/2024

Persamaan gelombang berjalan

𝑡𝑂𝐴 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑂 𝑘𝑒 𝐴

𝑡𝑜 = 𝑡𝑜𝐴 + 𝑡𝐴

𝒙𝑨 𝑡𝑜 − 𝑥𝑣𝐴 = 𝑡𝐴
𝒚

𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡𝐴
𝒐
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔 𝑡𝑜 − 𝑥𝑣𝐴
𝑨
𝒚 𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡𝑜 − 2𝜋 𝑥𝐴
𝑇 𝑣
𝑨
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡𝑜 − 2𝜋 𝑥
𝜆 𝐴
𝒐 𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥

𝒚 dengan
𝑨 𝜔 = 2𝜋𝑓
𝒐 𝑘 = 2𝜋
𝜆

Bentuk umum - artinya merambat ke kanan

𝑦 = ± 𝐴 sin 𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥
𝜔 = 2𝜋𝑓 𝑘 = 2𝜋
𝜆
+ artinya menyimpang ke atas
𝜔 2𝜋𝑓
𝑘 = = 𝜆𝑓 = 𝜆
2𝜋Τ𝜆 𝑇

𝑣𝑦 = 𝑑𝑦
𝑑𝑡
= 𝜔 𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥 𝜔
𝑘 =𝑣𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡
2
𝑎𝑦 = 𝑑𝑑𝑡𝑦2 = −𝜔2 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥

2
 2/28/2024

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒂𝒏 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈
𝑑𝑦
𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝝎𝒕 − 𝒌𝒙 𝑑𝑥
= −𝑘𝐴 cos 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥

𝑑𝑦
= 𝜔𝐴 cos 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥
𝑑𝑡
𝑑2𝑦 𝑑 2𝑦
= −𝜔2 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥 = −𝑘 2 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥
𝑑𝑡 2 𝑑𝑥 2
𝑑2𝑦
2
𝑑𝑡 2 −𝜔
𝜔 2 𝐴 sin𝜔 𝜔𝑡 2 − 𝑘𝑥
= = 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂
𝑑 2𝑦 𝑘 22 𝑘
−𝑘 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥 2 2 𝜔 = 2𝜋𝑓
𝑑𝑥 2 𝑑 𝑦 1 𝑑 𝑦 𝜔 2𝜋𝑓
= 𝑣 2 𝑑𝑡 2 = 2𝜋 = 𝜆𝑓
𝑑𝑥 2 𝑘
𝑘 = 2𝜋 𝜆
𝜆 =𝑣

Group Gelombang

3
 2/28/2024

𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒑𝒐𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒉𝒂𝒚𝒂

Resultan dari 2 atau lebih gelombang harmonic Akan didapatkan dari menjumlahkan
sederhana (gelombang cahaya monokrom) gelombang2 penyusunnya

𝒚𝟏
+
𝒚𝟐
=
𝒚𝑹 = 𝒚𝟏 + 𝒚𝟐
Syarat: Intensitas cahaya rendah
Jika intensitas sangat tinggi
(seperti medan lstrik 1012volt/m), Efek non-linear yang akan muncul

4
 2/28/2024

𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒑𝒐𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑭𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍

Superposisi 2 gelombang untuk kasus:
✓ Amplitudo sama 𝑎
✓ Arah perambatan getaran sama Fenomena
✓ Frekuensi sudut berbeda sedikit 𝜔1 ≈ 𝜔2 “beat”
✓ Bilangan gelombang berbeda sedikit 𝑘1 ≈ 𝑘2

𝑦1 = 𝑎 cos 𝜔1 𝑡 − 𝑘1 𝑥 𝑦2 = 𝑎 cos 𝜔2 𝑡 − 𝑘2 𝑥
Hasil superposisinya adalah

Diterapkan rumus jumlah 2 fungsi trigronometri

𝐴+𝐵 𝐴−𝐵
cos 𝐴 + cos 𝐵 = 2 cos 2
cos 2

𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒑𝒐𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑭𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍

Superposisi 2 gelombang untuk kasus:
✓ Amplitudo sama 𝑎
✓ Arah perambatan getaran sama Fenomena
✓ Frekuensi sudut berbeda sedikit 𝜔1 ≈ 𝜔2 “beat”
✓ Bilangan gelombang berbeda sedikit 𝑘1 ≈ 𝑘2

𝑦1 = 𝑎 cos 𝜔1 𝑡 − 𝑘1 𝑥 𝑦2 = 𝑎 cos 𝜔2 𝑡 − 𝑘2 𝑥 cos 𝐴 + cos 𝐵 = 2 cos 𝐴+𝐵

2
cos 𝐴−𝐵
2

Hasil superposisinya adalah

𝜔 𝑘
𝜔1 −𝜔2
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 = 2𝑎 cos
2
𝑡 − 𝑘1 −𝑘
2
2𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔1 +𝜔2
2
𝑡 − 𝑘1+𝑘
2
2𝑥

Dari hasil superposisi:

✓ Amplitudo: 2𝑎 ✓ Bilangan gelombang rata-2: 𝑘 = 𝑘1 +𝑘2
2

✓ Frekuensi rata-2: 𝜔 = 𝜔1+𝜔2 ≈ 𝜔1 ≈ 𝜔2 𝑘1 +𝑘2

2 ✓ Frekuensi envelope: 2

5
 2/28/2024

Lanjutan …
𝜔𝑚 𝑘𝑚
𝜔1 −𝜔2
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 = 2𝑎 cos
2
𝑡 − 𝑘1 −𝑘
2
2𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔1 +𝜔2
2
𝑡 − 𝑘1 +𝑘
2
2𝑥

✓ Modulasi frekuensi: 𝜔𝑚 = 𝜔1 −𝜔
2
2

✓ Modulasi Bilangan gelombang : 𝑘𝑚 = 𝑘1−𝑘

2
2

persamaan bisa dituliskan:

𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 = 2𝑎 cos 𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥

maka 𝐴 amplitudo resultannya

𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥

Lanjutan …
Karena gelombang cahaya mempunyai frekuensi yang sangat besar

Jika 𝜔1 ≈ 𝜔2 dan 𝜔 ≫ 𝜔𝑚 maka A bervariasi secara perlahan, tetapi y bervariasi

dengan sangat cepat

Ilustrasi hasil superposisi

𝑰𝒏𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈

𝐼 ≈ 𝐴2
𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝐴 = 2𝑎 cos 𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚𝑥

𝒎𝒂𝒌𝒂
2
𝐼 = 𝐴 = 4𝑎2 cos 2 𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚𝑥
= 2𝑎2 1 + 𝑐𝑜𝑠2 𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚𝑥
𝑰𝒏𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒔𝒊 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝟎 𝒅𝒂𝒏 𝟒𝒂𝟐

6
 2/28/2024

𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑭𝒂𝒔𝒆 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑮𝒓𝒐𝒖𝒑

✓ Komponen − komponen frekuensi menjalar dengan kecepatan sama dengan c
✓ Profil dari kedua kombinasi tetap konstan selama penjalarannya

𝐊𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐬𝐞 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒑𝒐𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈

Tinjau hasil superposisi:
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 = 2𝑎 cos 𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥
Kecepatan fase (vp) dapat ditinjau dari fase konstan

𝜔𝑡 − 𝑘 𝑥 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

𝑥 = 𝜔𝑡 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑘 𝑘

𝜔
𝑣𝑝 = 𝑑𝑥
𝑑𝑡 = Kecepatan fase
𝑘

7
 2/28/2024

𝐊𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐆𝐫𝐨𝐮𝐩 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒑𝒐𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈

Tinjau hasil superposisi:
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 = 2𝑎 cos 𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥
Kecepatan group (vg) dapat ditinjau dari amplitudo konstan

𝜔𝑚 𝑡 − 𝑘𝑚 𝑥 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

𝑥 = 𝜔𝑘𝑚 𝑡 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑘
𝑚 𝑚

𝜔𝑚
𝑣𝑔 = 𝑑𝑥
𝑑𝑡 =
= 𝜔𝑘1 −𝜔
−𝑘
2 = Δ𝜔
Δ𝑘
𝑘𝑚 1 2

Ketika 𝚫𝝎 sangat kecil, maka 𝑣𝑔 = 𝜕𝜔

𝜕𝑘
Kecepatan group

𝐇𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐟𝐚𝐬𝐞 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒑

𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒑𝒐𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑮𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈

Kecepatan fase 𝑣𝑝 = 𝜔 𝜔 = 𝑣𝑝 𝑘
𝑘
𝑑 𝑣𝑝 𝑘
Kecepatan group 𝑣𝑔 = 𝜕𝜔
𝜕𝑘 𝑣𝑔 = 𝑑𝑘 = 𝑣𝑝 + 𝑘 𝑑𝑘𝑝
𝑑𝑣

𝑑𝑣
sehingga 𝑣𝑔 = 𝑣𝑝 − 𝜆 𝑑𝜆𝑝
2𝜋
karena 𝑘 = 2𝜋 𝑑𝑘 = − 2 𝑑𝜆
𝜆 𝜆

8
 2/28/2024

𝑫𝒊𝒔𝒑𝒆𝒓𝒔𝒊
Perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat dalam suatu
medium
Ketika ✓ Dua gelombang cahaya monokromatik merambat dalam ruang hampa
✓ Keduanya mempunyai kecepatan fase sama sebesar c (kecepatan cahaya
dalam ruang hampa)
✓ Hasil superposisinya: 𝒗𝒑 = 𝒗𝒈 = 𝒄

𝑫𝒊𝒔𝒑𝒆𝒓𝒔𝒊
Perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat dalam suatu
medium
Ketika ✓ Dua gelombang cahaya monokromatik merambat dalam medium dispersif
✓ Keduanya mempunyai kecepatan fase berbeda
✓ Hasil superposisinya: 𝒗𝒑 ≠ 𝒗𝒈 ≠ 𝒄

Dalam medium dispersif Panjang gelombang yang berbeda memiliki fase yang
berbeda
𝒅𝒗𝒑
Semakin besar maka perbedaan kecepatan akan lebih besar
𝒅𝝀

9
 2/28/2024

Anomali Dispersi

10
2/28/2024

11