Anda di halaman 1dari 25

DISINTEGRASI

RADIOAKTIF
TRANSFORMASI RADIOAKTIF SUKSESIF
Jika nuklida I meluruh menjadi nuklida 2 lalu meluruh lagi sampai ke nuklida 3 yang
stabil. Dengan konstanta disintegrasi masing-masing adalah 𝜆1 , 𝜆2 , 𝜆3 , 𝑑𝑎𝑛 𝑁3 . Jadi
sistem peluruhan dapat digambarkan sebagai 3 keadaan :
Gmb-6 Rantai radioaktif tiga unsur
Pada saat awal t=0 , 𝑁1 = 𝑁10 , 𝑁2 = 𝑁3 = 0.
Setelah selang waktu dt, maka laju perubahan intu anak, induk, dan cucu memenuhi:
𝑑𝑁1
= −𝜆1 𝑁1
𝑑𝑡
𝑑𝑁2
= 𝜆1 𝑁1 − 𝜆2 𝑁2
𝑑𝑡
𝑑𝑁3
= 𝜆2 𝑁2
𝑑𝑡
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑵𝟏 = 𝑁10 𝒆−𝝀𝟏 𝒕
Untuk N2 diperoleh:
𝑑𝑁2
= 𝜆1 𝑁10 𝑒 −𝜆1𝑡 − 𝜆2 𝑁2
𝑑𝑡
𝑑𝑁2
+ 𝜆2 𝑁2 = 𝜆1 𝑁10 𝑒 −𝜆1 𝑡
𝑑𝑡
Dikalikan kedua ruas dengan 𝑒 𝜆2𝑡
𝑑𝑁2
𝑒 𝜆2 𝑡 + 𝜆2 𝑁2 = 𝜆1 𝑁10 𝑒 −𝜆1 𝑡 . 𝑒 𝜆2 𝑡
𝑑𝑡
𝑑
(𝑁2 𝑒 𝜆2 𝑡 ) = 𝜆1 𝑁10 𝑒 (𝜆2−𝜆1 )
𝑑𝑡
Dengan pengintegralan:
𝑑
(𝑁2 𝑒 𝜆2 𝑡 ) = 𝜆1 𝑁10 𝑒 (𝜆2 −𝜆1 ) 𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝜆1
𝑁2 𝑒 𝜆2 𝑡 = 𝑁10 𝑒 𝜆2 −𝜆1 𝑡 + 𝐶
𝜆2 − 𝜆1
Konstanta C ditentukan dengan syarat batas 𝑁2 = 𝑁20 = 0 pada saat 𝑡 = 0.
𝜆1
0= 𝑁10 𝑒 𝜆2 −𝜆1 0 + 𝐶
𝜆2 − 𝜆1
𝜆1
0= 𝑁10 + 𝐶
𝜆2 − 𝜆1
𝜆1
𝐶=− 𝑁10
𝜆2 − 𝜆1
Penyelesaian untuk 𝑁2 adalah:
𝜆1 𝜆1
𝑁2 𝑒 𝜆2 𝑡
= 𝑁10 𝑒 𝜆2 −𝜆1 𝑡
− 𝑁10
𝜆2 − 𝜆1 𝜆2 − 𝜆1

𝜆1
𝑁2 𝑒 = 𝜆2 𝑡
𝑁10 (𝑒 𝜆2 −𝜆1 𝑡 − 1)
𝜆2 − 𝜆1
𝝀𝟏
𝑵𝟐 = 𝑁10 (𝒆−𝝀𝟏 𝒕 − 𝒆−𝝀𝟐 𝒕 )
𝝀𝟐 − 𝝀𝟏
Dengan menggunakan penyelesaian seperti 𝑁2 dapat diperoleh 𝑁3 sebagai berikut:
𝑑𝑁3
= 𝜆2 𝑁2
𝑑𝑡
𝑑𝑁3 𝜆2 𝜆1
= 𝑁10 (𝑒 −𝜆1 𝑡 − 𝑒 −𝜆2 𝑡 )
𝑑𝑡 𝜆2 − 𝜆1
Diintegralkan :
−𝝀𝟏 𝒕 −𝝀𝟐 𝒕
𝝀𝟏 𝝀𝟐 𝒆 𝒆
𝑵𝟑 = 𝑁10 − +𝑪
𝝀𝟐 − 𝝀𝟏 −𝝀𝟏 −𝝀𝟐

Konstanta C ditentukan dengan syarat batas 𝑁3 = 𝑁30 = 0 pada saat 𝑡 = 0


𝜆1 𝜆2 1 1
𝑁3 = 𝑁10 − + +𝐶
𝜆2 − 𝜆1 𝜆1 𝜆2
𝜆1 𝜆2 0
1 1
𝐶= 𝑁 −
𝜆2 − 𝜆1 1 𝜆1 𝜆2
Penyelesaian akhir untuk 𝑁3 dalah:

𝜆1 𝜆2 0
𝑒 −𝜆1 𝑡 𝑒 −𝜆2 𝑡 𝜆1 𝜆2 0
1 1
𝑁3 = 𝑁 − − 𝑁 −
𝜆2 − 𝜆1 1 −𝜆1 −𝜆2 𝜆2 − 𝜆1 1 𝜆1 𝜆2

𝝀 𝟏 𝝀𝟐 −𝝀𝟏 𝒕 𝟏𝒆−𝝀𝟐 𝒕
0 𝟏−𝒆
𝑵𝟑 = 𝑁 −
𝝀𝟐 − 𝝀𝟏 1 𝝀𝟏 𝝀𝟐
Kesetimbangan biasanya
digunakan untuk
menyatakan kondisi bahwa
turunan suatu fungsi
. terhadap waktu sama
dengan nol
Keseimbangan Radioaktivitas

Keseimbangan Sekuler

Keseimbangan
radioaktivitas
Keseimbangan Transient
Keseimbangan Radioaktif
kondisi bahwa turunan dari fungsi dimana
waktu sama dengan nol

λ1 = 0, yang merupakan
kontradiksi
Keseimbangan Sekuler
Jika paruh induk lebih panjang dari waktu
paruh anak atom dan cukup lama, maka tidak
ada pembusukan

Berdasarkan waktu
paruh
Untuk  1 <<  2 maka  1 dapat diabaikan terhadap  2 dan e 2t  1 . Dapat dibuktikan
bahwa:
1
N2  N10 1  e   t 
2

2
Untuk nilai t yang sangat besar dibandingkan dengan umur rerata inti anak, maka nilai e 2t
dapat diabaikan, sehingga diperoleh:
1
N 2  N10  kons tan
2
N2 dan N1 dikatakan berada dalam keseimbangan sekuler. Karena  1 <<  2 atau waktu
paruh inti induk jauh lebih besar dibandingkan waktu paruh inti anak maka:

N1 1 T2
   kons tan
N 2 2 T1
Aktivitas

Aktivitas Total

140Ba

140La

0 t
Keseimbangan Transient
Jika induk sudah lama-
hidup daripada anak
atom (λ1 < λ2), namun Kegiatan
paruh waktu induk Total
tersebut tidak terlalu
panjang Setelah diabaikan, atom anak
atom menjadi

Rasio kegiatan diukur pada


kesetimbangan
a. Untuk  1 dan  2.
Hal ini berarti bahwa untuk selang waktu yang lama maka e 2t lebih cepat mencapai nol
dibandingkan e 1t , sehingga:
1
N2  N10e 1t
2  1
1
N2  N1
2  1
N2 1
  kons tan (6.6)
N1 2  1
N 22
 kons tan
N11

N2 dan N1 dikatakan berada dalam keseimbangan transien. Keduanya meluruh dengan tetapan
peluruhan yang sama besar.
N

N1

N2

tm t
a. Untuk  1 >  2
1
Dapat dibuktikan bahwa: N 2  N10e 2t
2  1

Hal ini berarti bahwa setelah tm, inti atom induk akan habis (meluruh seluruhnya) dan inti atom
anak meluruh dengan tetapan peluruhannya sendiri
Kesimpulannya:

 Jika waktu paruh induk lebih pendek, maka keseimbangan tidak akan tercapai.

 Jika paruh induk lebih panjang dan cukup lama, maka tidak ada pembusukan.
Dan kondisi keseimbangan sekuler akan tercapai.

 Jika waktu paruh induk lebih panjang, namun cukup pendek sehingga ada
pembusukan terlihat dari induk selama interval waktu yang menarik, kondisi
keseimbangan transient akan tercapai
kondisi keseimbangan secular
(secullar equlibrium).

Gmb-7 keseimbangan sekular. (a) Aktifitas anak yang tumbuh dalam fraksi induk, (b) Aktifitas
karakteristik keseimbangan transient induk dan anak di gambar seperti
berikut.

Gmb-8. kesetimbangan transient (a) aktifitas anak yang tumbuh dalam fraksi induk, (b) Aktifitas induk, (c) aktifitas total fraksi
induk saat awal, (d) peluruhan fraksi anak yang terisolasi (e) total aktifitas anak fraksi gabungan induk dan anak.
Rantai atau Deret Radioaktivitas
Deret radioaktif menggambarkan bentuk transformasi dan
masing-masing deret terdiri dari urutan produk nuklida
anak yang semuanya dapat diturunkan dari nuklida induk
Contoh:
Sampel 235U sebanyak 117,5 gram memancarkan zarah alfa menjadi 231Th. Jika diketahui
tetapan disintegrasi untuk uranium dan thorium secara berturut-turut adalah 3,1.10-17 s-1
dan 7,51.10-6 s-1, tentukan:
a. Setelah berapa lama thorium yang terbentuk maksimum?

b. Jumlah thorium yang terbentuk setelah tercapai kesetimbangan radioaktif.


Penyelesaian:

 1 = 3,1.10-17 s-1

 2 = 7,51.10-6 s-1
117,5
N10  6, 02.1023 inti U
235
1 2 1 117,5.106
a. tm  ln  ln  3, 49.10 6
s
2  1 1 7,51.10  3,1.10
6 17
3,1.10 17

b. Karena  1 <<  2 maka terjadi kesetimbangan sekuler:


1 3,1.1017
N 2  N10  3,01.10 23
 1, 24.10 23
inti Th
2 7,51.10 6

Anda mungkin juga menyukai