Kasus Sumur Potensial Sedangkan untuk E > 0

Dengan asumsi 𝒙𝟏 = 𝟎 & 𝒙𝟐 = 𝒂

V
Dengan tahapan yang sama dengan kasus di
1 2 3
0 a potensial perintang, di dapatkan :
a. Ψ1 = 𝐴𝑒 𝑖𝑘1 𝑥 + 𝐵𝑒 −𝑖𝑘1𝑥 daerah (1)
𝑽𝟎 b. Ψ2 = 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥 daerah (2)
c. Ψ3 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘1𝑥 daerah (3)
𝟏
dengan : 𝒌𝟏 = 𝒌𝟑 = 𝟐𝒎𝑬 &
ℏ
𝟏
𝒌𝟐 = 𝟐𝒎 𝑬 + 𝑽
ℏ
Dengan menerapkan syarat batas (syarat Kontinuitas )
a. pada x = 0
Ψ1 = Ψ2 atau 𝐴𝑒 𝑖𝑘1 𝑥 + 𝐵𝑒 −𝑖𝑘1𝑥 = 𝐶𝑒 𝑖𝑘2 𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥
A + B = C + D (1)
𝜕Ψ1 𝜕Ψ2
= atau 𝑖𝑘1 𝐴𝑒 𝑖𝑘1𝑥 − 𝑖𝑘1 𝐵𝑒 −𝑖𝑘1𝑥 = 𝑖𝑘2 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑥 − 𝑖𝑘2 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝑖𝑘1 𝐴 − 𝑖𝑘1 𝐵 = 𝑖𝑘2 𝐶 − 𝑖𝑘2 𝐷 (2)
b. pada x = a
Ψ2 = Ψ3 atau 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘1 𝑥
𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑎 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑎 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘1𝑎 (3)
𝜕Ψ1 𝜕Ψ2
= atau 𝑖𝑘2 𝐶𝑒 𝑖𝑘2 𝑥 − 𝑖𝑘2 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2 𝑥 = 𝑖𝑘1 𝐹𝑒 𝑖𝑘1 𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝑖𝑘2 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑎 − 𝑖𝑘2 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑎 = 𝑖𝑘1 𝐹𝑒 𝑖𝑘1𝑎 (4)
c. Kalikan persamaan (1) dengan dengan 𝑖𝑘1 kemudian jumlahkan dengan persamaan (2),
diperoleh :
𝑖𝑘1 𝐴 + 𝑖𝑘1 𝐵 = 𝑖𝑘1 𝐶 + 𝑖𝑘1 𝐷
𝑖𝑘1 𝐴 − 𝑖𝑘1 𝐵 = 𝑖𝑘2 𝐶 − 𝑖𝑘2 𝐷
+
2𝑖𝑘1 𝐴 = 𝐶 𝑖𝑘1 + 𝑖𝑘2 + 𝐷 𝑖𝑘1 − 𝑖𝑘2
2𝑘1 𝑘1 −𝑘2
𝐶= 𝐴 − 𝐷 (5)
𝑘1 +𝑘2 𝑘1 +𝑘2

d. Menentukan nilai koefisien B dari persamaan (1),

𝐵 =𝐶+𝐷 −𝐴
2𝑘1 𝑘1 −𝑘2
= 𝐴 − 𝐷 +𝐷 −𝐴
𝑘1 +𝑘2 𝑘1 +𝑘2
2𝑘1 𝑘1 −𝑘2
= −1 𝐴+ 1 − 𝐷
𝑘1 +𝑘2 𝑘1 +𝑘2
𝑘1 −𝑘2 2𝑘2
= 𝐴+𝑘 𝐷 X=0 (6)
𝑘1 +𝑘2 1 +𝑘2

e. Fungsi gelombang pada X < 0

𝑘1 −𝑘2 2𝑘2
Ψ𝑥<0 = 𝐴𝑒 𝑖𝑘1𝑥 + 𝐴+𝑘 𝐷 𝑒 −𝑖𝑘1𝑥
𝑘1 +𝑘2 1 +𝑘2
𝒌𝟏 −𝒌𝟐 𝟐𝒌𝟐
= 𝑨 𝒆𝒊𝒌𝟏𝒙 + 𝒌𝟏 +𝒌𝟐
𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝒙 + 𝐃 𝒌𝟏 +𝒌𝟐
𝒆−𝒊𝒌𝟏𝒙

(i) Gelombang datang dari kiri (i) Gelombang terobos dari kanan
(ii) Gelombang pantul dari kiri
e. Fungsi gelombang pada 0 < X < a
Ψ0<𝑥<𝑎 = 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥
2𝑘1 𝑘1 −𝑘2
= 𝐴 − 𝐷 𝑒 𝑖𝑘2 𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥
𝑘1 +𝑘2 𝑘1 +𝑘2
𝒌𝟏 −𝒌𝟐 𝟐𝒌𝟏
= 𝑫 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝒙 − 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝒙 + 𝑨 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝒙
𝒌𝟏 +𝒌𝟐 𝒌𝟏 +𝒌𝟐
(i) Gelombang datang dari kanan (i) Gelombang terobos dari kiri
(ii) Gelombang pantul dari kanan

f. Jadi fungsi gelombang dari daerah 1 ke daerah 2 adalah

𝒌𝟏 −𝒌𝟐
𝑨 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝒙 + 𝒆−𝒊𝒌𝟏𝒙 ; 𝒙<𝟎
𝒌𝟏 +𝒌𝟐
Ψ𝐼 ൞ 𝟐𝒌𝟏 𝒊𝒌𝟐 𝒙
𝑨 𝒆 ; 𝟎<𝒙<𝒂
𝒌𝟏 +𝒌𝟐

𝒌 −𝒌
𝑫 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝒙 − 𝒌𝟏 +𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝒙 ; 𝟎<𝒙<𝒂
𝟏 𝟐
Ψ𝐼𝐼 ൞ 𝟐𝒌𝟐
𝐃 𝒌 +𝒌 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝒙 ; 𝒙<𝟎
𝟏 𝟐
g. Kalikan persamaan (3) dengan dengan 𝑖𝑘2 kemudian jumlahkan dengan persamaan (4),
diperoleh :
𝑖𝑘2 𝐶𝑒 𝑖𝑘2 𝑎 + 𝑖𝑘2 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑎 = 𝑖𝑘2 𝐹𝑒 𝑖𝑘1 𝑎
𝑖𝑘2 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑎 − 𝑖𝑘2 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑎 = 𝑖𝑘1 𝐹𝑒 𝑖𝑘1𝑎
+
𝑖𝑘2 𝑎
2𝑖𝑘2 𝐶𝑒 = 𝐹 𝑖𝑘1 + 𝑖𝑘2 𝑒 𝑖𝑘1 𝑎
2𝑘2
𝐹=𝐶 𝑒𝑖 𝑘2 −𝑘1 𝑎
(7)
𝑘1 +𝑘2

h. Menentukan nilai koefisien D dari persamaan (3), 𝐶𝑒 𝑖𝑘2 𝑎 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2 𝑎 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘1 𝑎

𝐹𝑒 𝑖𝑘1 𝑎 − 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑎
𝐷=
𝑒 −𝑖𝑘2𝑎
2𝑘2
= 𝐶 𝑒 𝑖 𝑘2−𝑘1 𝑎 𝑒𝑖 𝑘1 +𝑘2 𝑎 − 𝐶𝑒 2𝑖𝑘2𝑎
𝑘1 +𝑘2
2𝑘2
= 𝐶 𝑒 2𝑖𝑘2𝑎 − 𝐶𝑒 2𝑖𝑘2𝑎
𝑘1 +𝑘2
𝑘2 − 𝑘1
=𝐶 𝑒 2𝑖𝑘2𝑎
𝑘1 +𝑘2

i. Fungsi gelombang pada 0 < X < a

𝑘 −𝑘
Ψ0<𝑥<𝑎 = 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥 = 𝐶𝑒 𝑖𝑘2 𝑥 + 𝐶 𝑘2 +𝑘 1 𝑒 2𝑖𝑘2𝑎 𝑒 −𝑖𝑘2𝑥
1 2
𝒌𝟐 −𝒌𝟏
= 𝑪 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝒙 + 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝒙−𝟐𝒂
𝒌𝟏 +𝒌𝟐
j. Fungsi gelombang pada X > a
Ψ𝑥>𝑎 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘1𝑥
2𝑘2
= 𝐶 𝑒 𝑖 𝑘2−𝑘1 𝑎 𝑒 𝑖𝑘1𝑥
𝑘1 +𝑘2
2𝑘2
=𝐶 𝑒 𝑖 𝑘1 𝑥−𝑎 +𝑘2𝑎
𝑘1 +𝑘2

k. Jadi fungsi gelombang dari daerah 1 ke daerah 2 adalah

𝒌𝟐 −𝒌𝟏
𝑪 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝒙 + 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝒙−𝟐𝒂
; 𝟎<𝒙<𝒂
𝒌𝟏 +𝒌𝟐
Ψ𝐼𝐼𝐼 ቐ 2𝑘2
𝐶 𝑒 𝑖 𝑘1 𝑥−𝑎 +𝑘2 𝑎 ; 𝒙>𝒂
𝑘1 +𝑘2

V
1 2 3
0 a

𝑽𝟎
Contoh Soal
Suatu elektron bergerak di dalam sumur potensial yang mempunyai kedalaman 20 eV.
Energi tingkat dasar elektron ternyata adalah -15 eV. Tentukan :
a. Lebar sumur (dalam 𝐴𝑜 ) b. Jumlah tingkat energi diskrit yang mungkin
c. Besar peluang mendapatkan elektron dalam keadaan dasar berada di luar sumur

Jawab
Diket : 𝐸 = 15 𝑒𝑉 (tanda negative berarti elektron ada dalam sumur)
𝑉0 = 20 𝑒𝑉 9tanda negative berarti kasus sumur potensial)
a. Untuk menentukan lebar sumur bisa menggunakan :
𝐸 ℏ 𝑬
cos 𝑘𝑎 = 1 − atau 𝒂 = 𝒂𝒓𝒄 𝒄𝒐𝒔 𝟏 −
𝑉0 𝟐𝒎 𝑽𝟎 −𝑬 𝑽𝟎

𝟏 ℏ𝟐
dengan : 𝐪 = 𝟐𝒎𝑬 = 𝟏𝟗, 𝟕𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟏𝟎 dan ℰ=
ℏ 𝟐𝒎𝒂𝟐

𝟏 𝟐𝝅 𝟏𝟎𝟔
𝒌= 𝟐𝒎 𝑽𝟎 − 𝑬) = 𝟐 𝟎, 𝟓𝟏 𝒙 𝟓 = 𝟏𝟏, 𝟒𝒙 𝟏𝟎𝟏𝟎
ℏ 𝟒,𝟏𝟑𝟔 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟔 𝒄𝟐

1 𝑉0 −𝐸 ℏ
Jadi 𝑎 = 𝑎𝑟𝑐 cos = 𝑎𝑟𝑐 cos 1/2
𝑘 𝑉0 10 𝑚

6,62 𝑥 10−34ൗ
2𝜋 𝜋 1.103 𝑥 10−34
= =
10 𝑥 1,6 𝑥 10−19 9,1 𝑥 10−31 3 16 𝑥 9,1 𝑥 10−50
1.103 𝑥 10−34
= = 0,92 𝑥 10−10
1,2 𝑥 10−24
 V
Jadi lebar sumurnya adalah
𝐿 = 2𝑎 = 1,84 𝑥 10−10 m atau 𝐿 = 1,84 𝐴0
-a a
b. Jumlah energi diskrit yang mungkin dicari
1 3 dengan persamaan :
𝑽𝟎 𝝅 𝝅
𝑵 ≤ 𝒌𝒂 ≤ 𝑵 + 𝟏
𝟐 𝟐
2 2 2 𝑉0 −𝐸
𝑁= 𝜋
𝑘𝑎 = 𝜋 𝜀
2
6,62 𝑥 10−34ൗ 2
ℏ𝟐 2𝜋 1,054 𝑥 10−34
Dengan ℰ= = =
𝟐𝒎𝒂𝟐 2 9,1 𝑥 10−31 0,92 𝑥 10−10 2 15,404 𝑥 10−51
1,11 𝑥 10−68
= = 0,72 𝑥 10−18 𝐽
1,54 𝑥 10−50
2 𝑉0 −𝐸 2 5 𝑥 1,6 𝑥 10−19
Maka 𝑁 = = = 0,637 𝑥 1,05 = 0,67
𝜋 𝜀 3,14 7,2 𝑥 10−19

Jadi tingkat energi diskrit yang mungkin adalah : N + 1 =1

c. Untuk menentukan probabilitas elektron dalam
keadaan dasar di luar sumur, dapat memperhatikan :

𝑪 𝒆𝒒𝒏 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝒏 𝒂 𝒆𝒒𝒏 𝒙 : 𝒙 < −𝒂

𝜳 𝒙 = ൞𝑪 𝐜𝐨𝐬 𝒌𝒏 𝒙 : −𝒂 < 𝒙 < 𝒂
𝑪 𝒆𝒒𝒏 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝒏 𝒂 𝒆−𝒒𝒏 𝒙 : 𝒙>𝒂
Dimana n = 0, 2, 4, . .
Probabilitas untuk menemukan elektron di luar sumur adalah berapa peluang elektron di x >
a + berapa peluang elektron di kiri –a di bagi peluang elektron berada di −∞ ≤ 𝒙 ≤ ∞.
Karena fungsi gelombang yang ditunjukkan gambar adalah simetri, maka dapat di hitung
puluang di kanan sumbu tengah saja, yaitu :
∞
‫𝑎׬‬ Ψ𝑥>𝑎 2 𝑑𝑥
𝑃 𝑥 >𝑎 = 𝑎 ∞
‫׬‬0 Ψ0<𝑥<𝑎 2 𝑑𝑥+‫ 𝑎׬‬Ψ𝑥>𝑎 2 𝑑𝑥
∞
‫𝑎׬‬ 𝑪 𝒆𝒒𝒏 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝒏 𝒂 𝒆−𝒒𝒏 𝒙 2 𝑑𝑥
= 𝑎 ∞
‫׬‬0 𝑪 𝐜𝐨𝐬 𝒌𝒏 𝒙 2 𝑑𝑥 +‫𝒆 𝒂 𝒏𝒌 𝒔𝒐𝒄 𝒂 𝒏𝒒𝒆 𝑪 𝑎׬‬−𝒒𝒏 𝒙 2 𝑑𝑥
𝑎 𝑎 1 −cos 2𝑘𝑥 𝐶2 1 𝑎
Dengan : (1) ‫׬‬0 2
𝑪 𝐜𝐨𝐬 𝒌𝒙 𝑑𝑥 = 𝑐 2
‫׬‬0 𝑑𝑥 = 𝑥 − sin 2𝑘𝑥
2 2 2𝑘 0
𝐶2 1 𝐶2 1
= 𝑎− sin 2𝑘𝑎 ≅ 0,92 − sin 21
2 2𝑘 2 2 11,4
𝐶2
≅ 0,92 − 0,016 = 0,452 𝑥 10−10 𝐶 2
2

∞ ∞
(2) ‫𝒆 𝒂 𝒏𝒌 𝒔𝒐𝒄 𝒂𝒏𝒒𝒆 𝑪 𝑎׬‬−𝒒𝒏𝒙 2
𝑑𝑥 = 𝑐 2 𝑒 2𝑞𝑎 𝑐𝑜𝑠 2 𝑘𝑎 ‫ 𝑒 𝑎׬‬−2𝑞𝑥 𝑑𝑥
2 2𝑞𝑎 2 1 −2𝑞𝑥 ∞
= 𝐶 𝑒 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑎 − 𝑒
2𝑞 𝑎
1
= 𝐶 2 𝑒 2𝑞𝑎 𝑐𝑜𝑠 2 𝑘𝑎 − 0 − 𝑒 −2𝑞𝑎
2𝑞
𝐶2 𝐶 2 𝑥 10−10
= 𝑐𝑜𝑠 2 𝑘𝑎 = 𝑐𝑜𝑠 2 21
2𝑞 2 𝑥 19,74

≅ 0,02 𝑥 10−10 𝐶 2
Jadi probabilitas menemukan elektron dalam keadaan dasar di luar sumur adalah
∞
‫𝑎׬‬ 𝑪 𝒆𝒒𝒏 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝒏 𝒂 𝒆−𝒒𝒏 𝒙 2 𝑑𝑥
𝑃 𝑥 >𝑎 = 𝑎 ∞
‫׬‬0 𝑪 𝐜𝐨𝐬 𝒌𝒏 𝒙 2 𝑑𝑥 +‫𝒆 𝒂 𝒏𝒌 𝒔𝒐𝒄 𝒂 𝒏𝒒𝒆 𝑪 𝑎׬‬−𝒒𝒏 𝒙 2 𝑑𝑥
0,02 𝑥 10−10 𝐶 2
=
0,452 𝑥 10−10 𝐶 2 +0,02 𝑥 10−10 𝐶 2
0,02
= 𝑥 100 %
0,452
= 44,92 %
3.5 Potensial Perintang

V 𝟎 ∶ x < 0 𝑑𝑎𝑛 X > L

V=ቊ
𝑉0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 ≤ x ≤ L
E

Kasus E < V
0 L x

Persamaan Schrodinger 1 Dimensi bebas waktu untuk daerah 1, 2 dan 3 adalah :

𝜕2 Ψ 2𝑚
+ 𝐸 −𝑉 Ψ=0
𝜕𝑥 2 ℏ2

Untuk daerah 1 atau x < 0, didapatkan bahwa V = 0, sehingga PS dapat dituliskan :

𝜕2 Ψ1 2𝑚 𝐸 𝜕2 Ψ1
+ Ψ =0 atau = −𝑘12 Ψ1
𝜕𝑥 2 ℏ2 𝜕𝑥 2
1
dengan k1 = ℏ 2𝑚𝐸

Memiliki solusi : 𝜳𝟏 = 𝐀 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝒙 + 𝐁 𝒆−𝒊𝒌𝟏𝒙 (1)

Untuk daerah 2 atau 0 ≤ x ≤ L, didapatkan bahwa V = V0 , sehingga PS dapat dituliskan :

𝜕2 Ψ1 2𝑚 𝐸 − 𝑉0 𝜕2 Ψ2 2𝑚
+ Ψ=0 atau =− 𝐸 − 𝑉0 Ψ2
𝜕𝑥 2 ℏ2 𝜕𝑥 2 ℏ2
Karena 𝑉0 > 𝐸,
 𝜕2 Ψ2 2𝑚
Persamaan di atas bisa dituliskan dalam : = 𝑉0 − 𝐸 Ψ2
𝜕𝑥 2 ℏ2

Memiliki solusi 𝜳𝟐 = 𝑪 𝒆𝒒𝒙 + 𝑫 𝒆−𝒒𝒙 (2)

1
dengan q = 2𝑚 𝑉0 − 𝐸
ℏ

Untuk daerah 3 atau x > L, didapatkan bahwa V = 0, sehingga PS dapat dituliskan :

𝜕2 Ψ3 2𝑚 𝐸 𝜕2 Ψ3
+ ℏ2 Ψ = 0 atau = −𝑘32 Ψ1
𝜕𝑥 2 𝜕𝑥 2
1
dengan 𝑘3 = k1 = ℏ 2𝑚𝐸

Memiliki solusi : 𝜳𝟑 = 𝐅 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝒙 (3)

𝝏𝜳
a. Dengan menerapkan syarat kontinuitas pada x = 0 untuk 𝜳 & di dapatkan
𝝏𝒙

(i) Ψ1 = Ψ2 atau A 𝑒 𝑖𝑘1𝑥 + B 𝑒 −𝑖𝑘1 𝑥 = 𝐶 𝑒 𝑞𝑥 + 𝐷 𝑒 =𝑞𝑥

Untuk x = 0 : A+B=C+D (4)
𝜕Ψ1 𝜕Ψ2
(ii) = atau A 𝑖𝑘1 𝑒 𝑖𝑘1 𝑥 − B𝑖𝑘1 𝑒 −𝑖𝑘1 𝑥 = 𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝑥 − 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑥
Untuk x = 0 : 𝐴 𝑖𝑘1 − 𝐵 𝑖𝑘1 = 𝐶𝑞 − 𝐷𝑞 (5)
Kalikan pers (4) dengan 𝑖𝑘1 dan dilanjutkan dengan eliminasi dengan pers (5), diperoleh :
𝐴 𝑖𝑘1 + 𝐵 𝑖𝑘1 = 𝐶 𝑖𝑘1 + 𝐷 𝑖𝑘1
𝐴 𝑖𝑘1 − 𝐵 𝑖𝑘1 = 𝐶𝑞 − 𝐷𝑞
+
2𝑖𝑘1 𝐴 = 𝐶 𝑖𝑘1 + 𝑞 + 𝐷 𝑖𝑘1 − 𝑞
 𝑪 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 +𝑫 𝒊𝒌𝟏 −𝒒
Maka 𝑨= (6)
𝟐𝒊𝒌𝟏
Dan
: 𝐴 𝑖𝑘1 + 𝐵 𝑖𝑘1 = 𝐶 𝑖𝑘1 + 𝐷 𝑖𝑘1
𝐴 𝑖𝑘1 − 𝐵 𝑖𝑘1 = 𝐶𝑞 − 𝐷𝑞
-
2𝑖𝑘1 𝐵 = 𝐶 𝑖𝑘1 − 𝑞 + 𝐷 𝑖𝑘1 + 𝑞
𝑪 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 +𝑫 𝒊𝒌𝟏 +𝒒
Maka 𝑩= (7)
𝟐𝒊𝒌𝟏
𝝏𝜳
a. Dengan menerapkan syarat kontinuitas pada x = L untuk 𝜳 & di dapatkan
𝝏𝒙

(i) Ψ2 = Ψ3 atau 𝐶 𝑒 𝑞𝑥 + 𝐷 𝑒 −𝑞𝑥 = 𝐹 𝑒 𝑖𝑘1𝑥

Untuk x = L : 𝐶 𝑒 𝑞𝐿 + 𝐷 𝑒 −𝑞𝐿 = 𝐹 𝑒 𝑖𝑘1 𝐿 (8)
𝜕Ψ2 𝜕Ψ3
(ii) = atau 𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝑥 − 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝑥 = 𝐹 𝑖𝑘1 𝑒 𝑖𝑘1 𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑥
Untuk x = L : 𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝐿 − 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝐿 = 𝐹 𝑖𝑘1 𝑒 𝑖𝑘1 𝐿 (9)

Kalikan pers (8) dengan 𝑞 dan dilanjutkan dengan eliminasi dengan pers (9), diperoleh :
𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝐿 + 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝐿 = 𝐹𝑞 𝑒 𝑖𝑘1𝐿
𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝐿 − 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝐿 = 𝐹 𝑖𝑘1 𝑒 𝑖𝑘1𝐿
+
2𝐶𝑞𝑒 𝑞𝐿 = 𝐹(𝑖𝑘1 + 𝑞)𝑒 𝑖𝑘1𝐿
𝐹(𝑖𝐤𝟏 +𝑞) 𝐞𝑖𝐤𝟏 𝐿
atau 𝐂= (10)
𝟐𝐪𝐞𝐪𝐋
 Dan
𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝐿 + 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝐿 = 𝐹𝑞 𝑒 𝑖𝑘1𝐿
𝐶𝑞 𝑒 𝑞𝐿 − 𝐷𝑞 𝑒 −𝑞𝐿 = 𝐹 𝑖𝑘1 𝑒 𝑖𝑘1 𝐿
-
−𝑞𝐿 𝑖𝑘1 𝐿
2𝐷𝑞 𝑒 = 𝐹 𝑞 − 𝑖𝑘1 𝑒
𝑭 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
Maka 𝑫= (11)
𝟐𝒒 𝒆−𝒒𝑳
𝑭 𝟐 𝒗𝑭
Koefisien Transmisi di definisikan 𝑻 = . Karena daerah 1 dan daerah 3 adalah
𝑨 𝒗𝑨
sama yaitu memiliki V = 0, maka 𝒗𝑨 = 𝒗𝑭 sehingga
𝑭 𝟐
𝑻=
𝑨
Untuk mendapatkan koefisien Transmisi, dapat dilakukan dengan mensubsitusi pers (10)
dan pers (11) dalam persamaan (6), yaitu :
𝑪 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 +𝑫 𝒊𝒌𝟏 −𝒒
𝑨=
𝟐𝒊𝒌𝟏

𝐹(𝑖𝒌𝟏+𝑞) 𝒆𝑖𝒌𝟏𝑳 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 +

𝑭 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝒊𝒌𝟏 −𝒒
𝟐𝒒𝒆𝒒𝑳 𝟐𝒒 𝒆−𝒒𝑳
=
𝟐𝒊𝒌𝟏
𝑭 (𝑖𝐤𝟏 +𝑞) 𝐞𝑖𝐤𝟏𝑳 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 𝒆𝒒𝑳
=
𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏
𝑭 (𝑖𝐤𝟏 +𝑞) 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 𝒆𝒒𝑳
𝑨=
𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
 𝑨 (𝑖𝐤𝟏 +𝑞) 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 𝒆𝒒𝑳
Jadi : =
𝑭 𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
Maka
𝑭 𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
=
𝑨 (𝑖𝐤𝟏 +𝑞) 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 𝒆𝒒𝑳
𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
=
−𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 +𝒒𝟐 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 −𝒒𝟐 𝒆𝒒𝑳

Gunakan : 𝒆−𝒂 = 𝐜𝐨𝐬𝐡 𝒂 − 𝐬𝐢𝐧𝐡(𝒂) dan 𝒆𝒂 = 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒂 + 𝒔𝒊𝒏𝒉(𝒂)

Didapatkan :
𝑭 𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
=
𝑨 −𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 +𝒒𝟐 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 −𝒔𝒊𝒏𝒉 (𝒒𝑳) + 𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 −𝒒𝟐 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 +𝒔𝒊𝒏𝒉 (𝒒𝑳)
𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
= dibagi 2
𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 + 𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 − 𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 (𝒒𝑳)
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
=
𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 (𝒒𝑳)
−𝟏
𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 (𝒒𝑳)
=
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
−𝟏
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 (𝒒𝑳)
= +
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
−𝟏
𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐
= 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 + 𝒔𝒊𝒏𝒉(𝒒𝑳) 𝒆−𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏
 Jadi koefisien Transmisinya adalah :
𝑭 𝟐 𝑭 𝑭 ∗
𝑻= =
𝑨 𝑨 𝑨
−𝟏 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐 −𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐
= 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 + 𝒔𝒊𝒏𝒉(𝒒𝑳) 𝒆 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 − 𝒔𝒊𝒏𝒉(𝒒𝑳) 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏

𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳)
= 𝒄𝒐𝒔𝒉𝟐 𝒒𝑳 +
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏

Catatan : (i) 𝒄𝒐𝒔𝟐 𝒙 + 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒙 = 𝟏 (ii) 𝒄𝒐𝒔𝒉𝟐 𝒙 − 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒙 = 𝟏

Dengan menggunakan catatan di atas, didapatkan :
𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳)
𝑻= 𝟏 + 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳 +
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
𝟐 −𝟏
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐
= 𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
−𝟏 𝟐 −𝟏
𝒌𝟒𝟏 +𝒒𝟒 +𝟐𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐
= 𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳) = 𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
𝟏
Jadi 𝑻= 𝟐
𝒌𝟐
𝟏 + 𝒒 𝟐
𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
𝑩 𝟐 𝒗𝑩
Koefisien Refleksi di definisikan 𝑹 =
𝑨 𝒗𝑨
. Karena daerah A dan B berada pada
daerah yang sama, maka 𝒗𝑨 = 𝒗𝑩 sehingga
𝑩 𝟐
𝑹=
Dengan menggunakan pers (6) dan Pers (7), diperoleh:
𝑩 𝟏
=𝑩𝒙
𝑨 𝑨
𝑪 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 +𝑫 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝟐𝒊𝒌𝟏
= 𝟐𝒊𝒌𝟏
𝒙 𝑪 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 +𝑫 𝒊𝒌𝟏 −𝒒
𝑪 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 + 𝑫 𝒊𝒌𝟏 +𝒒
= 𝑪 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 + 𝑫 𝒊𝒌𝟏 −𝒒
Subsitusi pers (10) dan pers (11) untuk mengganti nilai C dan D, diperoleh :
𝐹(𝑖 k1+𝑞) e𝑖k1𝐿 𝑭 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝒊𝒌𝟏 −𝒒 + 𝒊𝒌𝟏 +𝒒
𝑩 𝟐𝐪𝐞𝐪𝐋 𝟐𝒒 𝒆−𝒒𝑳
=
𝑨 𝐹(𝑖 k1+𝑞) e𝑖k1𝐿 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 +
𝑭 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝒊𝒌𝟏 −𝒒
𝟐𝐪𝐞𝐪𝐋 𝟐𝒒 𝒆−𝒒𝑳

(𝑖 k1+𝑞) 𝒙 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒙 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝒆𝒒𝑳

=
(𝑖 k1+𝑞) 𝒙 𝒊𝒌𝟏 +𝒒 𝒆−𝒒𝑳 + 𝒒 −𝒊𝒌𝟏 𝒙 𝒊𝒌𝟏 −𝒒 𝒆𝒒𝑳
−𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 −𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 + 𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳+𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳
=
−𝒌𝟐𝟏 +𝒒𝟐 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 −𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 + 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐 +𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳+𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳
𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 𝒌𝟐𝟏 +𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳
= =
𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳−𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳 𝒌𝟐𝟏 −𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳
𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏
= 𝒙
𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳−𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳
−𝟏
𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳−𝟐𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳+𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳
= 𝐱
𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏 𝟒𝒊𝒒𝒌𝟏
−𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳
= 𝒙 + 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏 𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏
Jadi koefisien Refleksinya adalah :
𝑩 𝟐 𝑩 𝑩 ∗
𝑹= =
𝑨 𝑨 𝑨
−𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳
=
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏
𝒙 𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏
+ 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳

−𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉 𝒒𝑳
−
𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏
𝒙 − 𝟐𝒊𝒒𝒌𝟏
+ 𝒄𝒐𝒔𝒉 𝒒𝑳

𝟐 𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳) 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳
= 𝒄𝒐𝒔𝒉𝟐 𝒒𝑳 +
𝟒 𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
𝟐 𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳) 𝒌𝟐𝟏 − 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳
= 𝟏 + 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳 +
𝟒 𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳) 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟒𝟏 +𝒒𝟒 −𝟐𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
= 𝟏+
𝟒 𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
𝟐 𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳) 𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳
= 𝟏+
𝟒 𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏

𝟐
𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳)
𝟐
𝟒 𝒒𝟐 𝒌𝟐 𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳)
𝟏
Jadi koefisien Refleksi 𝑅 = 𝟐 = 𝟐
𝒌𝟐
𝟏+ 𝒒
𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒒𝑳 𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟏 + 𝒒𝟐 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 (𝒒𝑳)
𝟏+
𝟒𝒒𝟐 𝒌𝟐𝟏
Kasus E > V Dengan asumsi 𝒙𝟏 = 𝟎 & 𝒙𝟐 = 𝑳
Dengan tahapan yang sama dengan kasus di atas, di
dapatkan :
a. Ψ1 = 𝐴𝑒 𝑖𝑘1 𝑥 + 𝐵𝑒 −𝑖𝑘1𝑥 daerah (1)
b. Ψ2 = 𝐶𝑒 𝑖𝑘2𝑥 + 𝐷𝑒 −𝑖𝑘2𝑥 daerah (2)
c. Ψ3 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘1𝑥 daerah (3)
dengan :
𝟏 𝟏
𝒌𝟏 = 𝒌𝟑 = 𝟐𝒎𝑬 & 𝒌𝟐 = 𝟐𝒎 𝑬 − 𝑽
ℏ ℏ

Dengan menerapkan syarat kontinuitas pada

a. Titik batas 𝒙 = 𝒙𝟏 = 𝟎, di dapatkan :
𝑪 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 −𝒌𝟐
𝑨= (1)
𝟐𝒌𝟏
𝑪 𝒌𝟏 − 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐
𝑩= (2)
𝟐𝒌𝟏
b. Titik batas 𝒙 = 𝒙𝟐 = 𝑳, di dapatkan :
𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏
𝑪= (3)
𝟐𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳
𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 −𝒌𝟏
𝑫= (4)
𝟐𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳
Untuk menentukan koefisien Transmisi, dengan mensubsitusikan pers (3) dan pers (4) ke
dalam pers (1), yaitu
𝑪 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 −𝒌𝟐
𝑨=
𝟐𝒌𝟏
𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 −𝒌𝟏
𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 −𝒌𝟐
𝟐𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳 𝟐𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳
=
𝟐𝒌𝟏
𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳 + 𝒌𝟐 −𝒌𝟏 𝒌𝟏 −𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳
=
𝟒 𝒌𝟏 𝒌𝟐
𝑨 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 𝒆 𝟐 + 𝒌𝟐 −𝒌𝟏 𝒌𝟏 −𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳
−𝒊𝒌 𝑳
maka = 𝒆𝒊𝒌𝟏𝑳
𝑭 𝟒 𝒌𝟏 𝒌𝟐
𝒌𝟐𝟐 + 𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒌𝟏 𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳 + −𝒌𝟐𝟐 − 𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒌𝟏 𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳 𝒊𝒌 𝑳
= 𝒆 𝟏
𝟒 𝒌𝟏 𝒌𝟐

Gunakan : 𝒆−𝒊𝒂 = 𝐜𝐨𝐬 𝒂 − 𝒊 𝐬𝐢𝐧(𝒂) dan 𝒆𝒊𝒂 = 𝒄𝒐𝒔 𝒂 + 𝒊 𝒔𝒊𝒏(𝒂)

Didapatkan :
𝑨 𝒌𝟐𝟐 + 𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒌𝟏 𝒌𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝒌𝟐 𝑳 −𝒊 𝐬𝐢𝐧(𝒌𝟐 𝑳)+ −𝒌𝟐𝟐 − 𝒌𝟐𝟏 +𝟐𝒌𝟏 𝒌𝟐 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝟐 𝑳 +𝒊 𝒔𝒊𝒏(𝒌𝟐 𝑳)
= 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝑭 𝟒 𝒌𝟏 𝒌𝟐

𝟒𝒌𝟏 𝒌𝟐 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝟐 𝑳 −𝒊𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝒌𝟐 𝑳 −𝒊𝟐𝒌𝟐𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝒌𝟐 𝑳

= 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝟒 𝒌𝟏 𝒌𝟐
𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝒌𝟐 𝑳
= 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝟐 𝑳 − 𝒊 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝟐 𝒌𝟏 𝒌𝟐
𝑭 𝟐
Seperti pada kasus di atas, maka koefisien Transmisinya adalah 𝑻 =
𝑨
 𝑭 𝟐 𝑭 𝑭 ∗
𝑻= = Maka koefisien Transmisinya adalah :
𝑨 𝑨 𝑨

−𝟏 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝒌𝟐 𝑳 −𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝒌𝟐 𝑳
= 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝟐 𝑳 − 𝒊 ) 𝒆 𝒄𝒐𝒔 𝒌𝟐 𝑳 + 𝒊 𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳
𝟐 𝒌 𝟏 𝒌𝟐 𝟐 𝒌𝟏 𝒌𝟐

𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟐 𝒔𝒊𝒏𝟐 (𝒌𝟐 𝑳)
= 𝒄𝒐𝒔𝟐 𝒌𝟐 𝑳 +
𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐

Catatan : (i) 𝒄𝒐𝒔𝟐 𝒙 + 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒙 = 𝟏

(ii) 𝒄𝒐𝒔𝒉𝟐 𝒙 − 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒙 = 𝟏
Dengan menggunakan definisi di atas, maka
𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟐 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳
𝑻= 𝟏 − 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳 +
𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐
𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 + 𝒌𝟐𝟐 −𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐
= 𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳
𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐
−𝟏
𝒌𝟒𝟏 + 𝒌𝟒𝟐 − 𝟐𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐
= 𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝒉𝟐 𝒌𝟐 𝑳
𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐
𝟐 −𝟏
𝒌𝟐𝟏 − 𝒌𝟐𝟐
= 𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳
𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐

𝟏
Jadi 𝑻 =
𝒌𝟐 − 𝒌𝟐 𝟐
𝟏 𝟐
𝟏+ 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳
𝟒𝒌𝟏 𝒌𝟐
𝟐
𝟐
Dari persamaan koefisien transmisi di atas, jika nilai sin 2𝑘2 𝐿 = 0, atau
2𝑘2 𝐿 = nπ
𝟏 𝒏𝝅
𝒌𝟐 = 𝟐𝒎 𝑬 − 𝑽 =
ℏ 𝟐𝑳
Maka nilai transmisinya akan menjadi 1, artinya bahwa partikel 100 % diteruskan (tidak ada
yang dipantulkan). Keadaan ini di kenal sebagai keadaan resonansi
 𝑩 𝟐 𝒗𝑩
Sedangkan Koefisien Refleksinya 𝑹 = . Karena daerah A dan B berada pada
𝑨 𝒗𝑨
𝑩 𝟐
daerah yang sama, maka 𝒗𝑨 = 𝒗𝑩 sehingga 𝑹 =
𝑨
Dengan menggunakan pers (1) dan Pers (1), diperoleh:
𝑩 𝟏
=𝑩𝒙
𝑨 𝑨
𝑪 𝒌𝟏 − 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 𝟐𝒌𝟏
= 𝒙
𝟐𝒌𝟏 𝑪 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 −𝒌𝟐
𝑪 𝒌𝟏 − 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐
=
𝑪 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 + 𝑫 𝒌𝟏 −𝒌𝟐
Dengan subsitusikan pers (3) dan pers (4), diperoleh :
𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 −𝒌𝟏
𝒌𝟏 − 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐
𝑩 𝟐𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳 𝟐𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳
= 𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝑭𝒆𝒊𝒌𝟏 𝑳 𝒌𝟐 −𝒌𝟏
𝑨
𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 −𝒌𝟐
𝟐𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳 𝟐𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳

𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝒌𝟏 − 𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳 + 𝒌𝟐 −𝒌𝟏 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳

=
𝒌𝟐 + 𝒌𝟏 𝒌𝟏 + 𝒌𝟐 𝒆−𝒊𝒌𝟐 𝑳 + 𝒌𝟐 −𝒌𝟏 𝒌𝟏 −𝒌𝟐 𝒆𝒊𝒌𝟐 𝑳

Gunakan : 𝒆−𝒊𝒂 = 𝐜𝐨𝐬 𝒂 − 𝒊 𝐬𝐢𝐧(𝒂) dan 𝒆𝒂 = 𝒄𝒐𝒔 𝒂 + 𝒊 𝒔𝒊𝒏(𝒂)

𝑩 𝑘12 − 𝑘22 cos 𝑘2 𝐿 − 𝑖 sin 𝑘2 𝐿 + 𝑘22 − 𝑘12 𝑐𝑜𝑠 𝑘2 𝐿 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿
=
𝑨 𝑘12 + 𝑘22 + 2𝑘1 𝑘2 cos 𝑘2 𝐿 − 𝑖 sin 𝑘2 𝐿 + −𝑘22 − 𝑘12 + 2𝑘1 𝑘2 𝑐𝑜𝑠 𝑘2 𝐿 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿
−2𝑖𝑘12 sin 𝑘2 𝐿 + 2𝑖𝑘22 sin 𝑘2 𝐿
=
−2𝑖𝑘12 sin 𝑘2 𝐿 − 2𝑖𝑘22 sin 𝑘2 𝐿 +4𝑘1 𝑘2 𝑐𝑜𝑠 𝑘2 𝐿
𝐵 𝑘22 − 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿
=
𝐴 2𝑘1 𝑘2 cos 𝑘2 𝐿 − 𝑘22 + 𝑘12 𝑖 sin 𝑘2 𝐿

𝑘22 − 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿 2𝑘1 𝑘2

= 𝑥
2𝑘1 𝑘2 2𝑘1 𝑘2 cos 𝑘2 𝐿 − 𝑘22 + 𝑘12 𝑖 sin 𝑘2 𝐿
−1
𝑘22 − 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿 2𝑘1 𝑘2 cos 𝑘2 𝐿 − 𝑘22 + 𝑘12 𝑖 sin 𝑘2 𝐿
= 𝑥
2𝑘1 𝑘2 2𝑘1 𝑘2
−1
𝑘22 − 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿 𝑘22 + 𝑘12 𝑖 sin 𝑘2 𝐿
= 𝑥 cos 𝑘2 𝐿 −
2𝑘1 𝑘2 2𝑘1 𝑘2
𝑩 𝟐 𝑩 𝑩 ∗
maka 𝑹 = =
𝑨 𝑨 𝑨
−1
𝑘22 − 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿 𝑘22 + 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿
= 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑘2 𝐿 − 𝑥
2𝑘1 𝑘2 2𝑘1 𝑘2

−1
𝑘22 − 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿 𝑘22 + 𝑘12 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑘2 𝐿
− 2𝑘1 𝑘2
𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑘2 𝐿 + 2𝑘1 𝑘2

2 2 −1
𝑘22 − 𝑘12 𝑠𝑖𝑛2 𝑘2 𝐿 𝑘22 + 𝑘12 𝑠𝑖𝑛2 𝑘2 𝐿
= 𝑐𝑜𝑠 2 𝑘2 𝐿 +
4𝑘12 𝑘22 4𝑘12 𝑘22

𝟐
𝒌𝟐𝟐 − 𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳
Jadi 𝑹= 𝟐
𝟒𝒌𝟐𝟏 𝒌𝟐𝟐 𝒄𝒐𝒔𝟐 𝒌𝟐 𝑳 + 𝒌𝟐𝟐 + 𝒌𝟐𝟏 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒌𝟐 𝑳