Anda di halaman 1dari 9

A.

PETA KONSEP
a. Pengertian Peta konsep
Metode peta konsep atau disebut Mind Mapping atau Concept Mapping. Metode
ini dipopulerkan oleh Tony Buzan, seorang ahli dan penulis produktif di bidang
psikologi, kreatifitas dan pengembangan diri pada tahun 1970-an, tetapi aslinya
metode ini diciptakan oleh Gelb. Buzan menjelaskan bahwa peta konsep atau mind
mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah yang akan
memetakan pikiran (Buzan, 2010).
Sedangkan Porter dan Hernacki, menjelaskan bahwa peta konsep merupakan
metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Peta konsep menggunakan
pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan.
Peta konsep pada dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya
yang membentuk kesan pada otak (Buzan, 2010).
Peta konsep adalah suatu cara memetakan sebuah informasi yang
digambarakan kedalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai imajinasi
kreatif.
b. Ciri – Ciri
Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, ciri-ciri peta konsep sebagai
berikut (Trianto, 2007) :
1. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan
konsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi
fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat
melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi ,atau
suatu bagian dari bidang studi.
3. Tidak semua peta konsep mepunyai bobot yang sama.
4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih
inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.
Berdasarkan pemaparan ciri-ciri peta konsep di atas maka sebaiknya peta konsep
dibuat secara hierarki yang artinya konsep yang lebih inklusif ditempatkan pada
posisi paling atas, sehingga semakin ke bawah konsep-konsep yang tersaji semakin
kurang inklusif.
c. Jenis – Jenis
Menurut (Nur, 2000) peta konsep ada empat macam yaitu: pohon jaringan
(network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle concept map),
dan peta konsep laba-laba (spider concept map).
1. Pohon Jaringan
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata lain
dihubungkan oleh garis penghubung. Kata-kata pada garis penghubung memberikan
hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan,
tulislah topik itu dan daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu.
1
Daftar dan mulailah dengan menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu
susunan dari umum ke khusus. Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dari
konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis itu.
2. Rantai Kejadian
(Nur, 2000) mengemukakan bahwa peta konsep rantai kejadian dapat
digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu
prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam melakukan
eksperimen.

3. Peta konsep siklus

Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil
akhir. Kejadian akhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal.
Seterusnya kejadian akhir itu menhubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu
berulang dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya.

4. Peta Konsep Laba-laba

Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Dalam


melakukan curah pendapat ide-ide berasal dari suatu ide sentral, sehingga dapat
memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut
berkaitan dengan ide sentral namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain.
Kita dapat memulainya dengan memisah-misahkan dan mengelompokkan istilah-
istilah menurut kaitan tertentu sehingga istilah itu menjadi lebih berguna dengan
menuliskannya di luar konsep utama.
Penggunaan concept mapping harus disesuaikan dengan materi dan tujuan
pembuatan. Maka dari itu sebelum menggunakan concept mapping dalam
pembelajaran seorang guru harus memahami karakteristik dari masing-masing
concept mapping tersebut, agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.
B. BAGAN KONSEP
a. Pengertian Bagan konsep

Bagan adalah gambar rencangan atau skema sebagai alat peraga berupa bentuk
kotak, grafik untuk menyajikan ide - ide atau konsep yang sulit disampaikan secara

2
tertulis atau lisan secara visual, terdapat pula untuk menyajikan data agar
mempermudah penafsiran dari gambar secara analisis dan statistik tentang proses
yang terjadi di dalam alam, teknologi dan masyarkat manusia(Depdikbud,2008,p.
25).
Konsep disebut juga ide - ide, yaitu kesan yang abstrak dari lingkungan yang
diorganisir melalui symbol - symbol yang nyata. Contoh konsep yaitu objek, sifat -
sifat, kejadian dan lain – lain. Kumpulan dari konsep – konsep menyusun kerangka
konseptual atau model konseptual yang terdiri dari idea – idea abstrak dan umum,
serta preposisi yang mengubungkan keduanya.
Jadi, bagan konsep adalah suatu media pembelajaran yang mengunakan lambang
– lambang secara visual, berupa perkembangan suatu ide, kesan yang abstrak dari
lingkungan yang diorganisir melalui symbol - symbol yang nyata objek, lembaga,
orang hingga keluarga dilihat dari sudut waktu dan ruang.

b. Jenis – Jenis
Terdapat beberapa jenis bagan diantaranya adalah bagan pohon, bagan arus,
bagan alir, bagan waktu atau bagan tebel. Pada jenis - jenis bagan tersebut yang
membedakan tergantung pada tujuan bagan tersebut yang dibuat, untuk lebih
memahaminya berikut ini terdapat jenis - jenis bagan :

1. Bagan Pohon
Bagan pohon merupakan bagan yang visualisasinya menggambarkan suatu
proses dari dasar atau bawah yang terdiri dari beberapa akar yang menuju batang
tunggal. Cabang – cabang tersebut mengambarkan perkembangan serta terdapat
hubungan.
2. Bagan Alir
Bagan alir adalah kebalikan dari bagan arus. Bagan alir berfungsi untuk
mempertunjukan bagaimana berbagai unsur – unsur yang penting dikombinasikan
sehingga membentuk satu produksi. Bagan alir dapat digunakan untuk
memperlihatkan, saling ketergantungan dari berbagai unsur.
3. Bagan Arus
Bagan Arus ialah kebalikan dari bagan arus. Bagan yang berjenis arus ini
memiliki fungsi untuk mempertunjukan fungsi, hubungan, dan proses. Misalkan
materi tentang proses penyulingan air mineral, prose kepemimpinan industri,
proses pembuatan tahu, proses penambangan minyak bumi dan sebagainya.
c. Manfaat

3
Manfaat bagan konsep untuk menunjukan hubungan, keterkaitan, perbandingan,
jumlah yang relatif, perkembangan tertentu, proses tertentu mengklasifikasikan dan
pengorganisasian.
C. PETA PIKIRAN
Peta pikiran menurut Tony Buzan adalah cara mencatan yang kreatif dan efektif,
cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak. Peta pikiran
menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar sesuai dengan cara kerja
otak.
Kemudian menurut Susanto Windura peta pikiran adalah suatu teknis grafis yang
memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan
berfikir dan belajar.
Peta pikiran menirukan proses berfikir, memungkinkan individu berpindah-pindah
topik. Individu merekam informasi melalui simbol, gambar, arti emosional dan warna.
Mekanisme ini sama persis dengan cara otak memproses berbagai informasi yang masuk.
Cara membuat peta pikiran:
1. Tulis gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah dengan lingkaran,
persegi atau bentuk lain.
2. Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan
utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi, tergantung dari jumlah gagasan
dan segmen. Gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap cabang.
3. Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan untuk detail.
Kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu
ingatan anda. Jika anda menggukana ingkatan terebut sehingga anda dengan mudah
segera mengingat artinya selama berminggu-minggu.
Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih
baik.
D. METODE PEMBELAJARAN
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-
metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya
siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru. Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
untuk melakukan aktivitasyang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan
sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode
yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan
dan kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu,
4
pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk
situasi yanglain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok
bahasan yangdisampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil
dibawakan oleh gurulain. Ada kalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa
metode dalam menyampaikansuatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa
metode, penyajian pengajaranmenjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru
memberikan suatu uraian denganmetode ceramah, kemudian menggunakan contoh-
contoh melalui peragaan dan diakhiridengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan
hanya guru yang aktif berbicara, melainkansiswa pun terdorong untuk berpartisipasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara
lain:
1. Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas )
2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial
budaya ).
3. Tujuan yang akan dicapai (bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka
dapatditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode).
4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
5. Waktu ( Persiapan mengajar ).
6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
7. Jumlah subyek belajar.
Metode pembelajaran adalah bagian utuh (terpadu, integral) dari proses
pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan (tema,
pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai
sasaran dan tujuan pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah
jalan mencapai sasarandan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan
menetapkan suatu metodedalam kegiatan pembelajaran adalah :
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi
atausemangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga
pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis,
rasionaldikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat
digunakansecara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu,
bahkanmulti-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran

5
b. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

1.Metode Ceramah
Metode ceramah yang berasal dari kata lecture, memiliki arti dosen atau metode
dosen,metode ini lebih banyak dipergunakan dikalangan deosen, karena dosen
memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan
dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. (Martinis
Yamin, 2010 : 153)
Metode ceramah ini banyak berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta ,pada
akhir perkuliahan ditutup dengan tanya jawab antara dosen dan mahasiswa,namun
demikian,pada sekolah tingkat lanjutan metode ceramah dapat dipergunakan oleh
guru,dan metode ini di variasi dengan metode lain.
Sedangkan menurut Abdul Majid, (2011 : 137) Metoode ceramah merupakan cara
menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara
lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah
dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal-hal
yang baik dan benar dari isi ceramah yang disampaikan.
Dapat disimpulkan metode ceramah adalah cara pengembangan proses
pembelajaran secara lisan yang dilakukan oleh pengajar kepada peserta didik.

Kelebihan metode ceramah adalah :


1. Ceramah merupakan metode yang murah dikarenakan proses cermah tidak
memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, Karen ceramah hanya mengandalkan
suara guru
2. Materi pelajaran dapat diringkas sehingga memerlukan waktu yang singkat
3. Guru dapat mengatur materi mana yang harus lebih ditonjolkan
4. Waktu dapat diatur lebih sederhana oleh guru
Kekurangan metode ceramah adalah :
1. Peserta didik hanya dapat mengetahui materi dari satu sumber saja yaitu guru
2. Ceramah dianggap sebagai metode yang membosankan
3. Sulit mengontrol sejauh mana pemahaman siswa

6
2 .Metode Tanya Jawab
Tanya jawab adalah metode ngajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara
guru dan siswa. Metode tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan
bimbingannya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan (Abdul Majid, 2014 :
210).
Metode Tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.
Metode ini digunakan untuk merangsang berfikir dan membimbingnya dalam mencapai
kebenaran.(Abdul Majid, 2011 : 138). Dapat disimpulkan bahwa Metode Tanya Jawab
adalah cara pembelajaran yng dilakukan secara langsung melalui dua arah antara guru
dan peserta didik.
Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana meteri pelajaran yang telah
dikuasai oleh siswa.
2. Untuk merangsang siswa berfikir.
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum
disampaikan.
4. Memotivasi siswa untuk menimbulkan sikap kompetisi dalam belajar.
5. Melatih murid untuk berpikir dan berbicara secara sistematis berdasarkan
pemikiran orisinil.
Kelebihan Metode Tanya jawab adalah sebagai berikut
1. Dapat memusatkan kembali perhatian siswa terhadap materi
2. Menyelingi pembicaraan agar tidak bosan
3. Mengarahkan pengamatan dan pembicaraan mereka
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan. Yang paling mencolok adalah
proses tanya jawab bias menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan.
3.Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa ataupun guru
dengan siswa untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan masalah dan topik
tertentu. (Martinis Yamin, 2010: 156)
Metode diskusi merupakan salah satu cara yang mendidik yang berupa
memecahkan maalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Untuk mendapatkan hal
yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan perasaan subjektivitas dan
emosionalitas yang akan mengurangi bobot pikir dan pertimbangan akal yang
semestinya. (Abdul Majid, 2011 : 141)
Jenis-jenis diskusi :
7
a. Diskusi dikelas
b. Diskusi kelompok kecil
c. Simposium
d. Diskusi panel
e. Seminar
f. Lokakarya
Kelebihan metode diskusi adalah :
1. Dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide
2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan
3. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara
verbal
4. Dapat menghargai pendapat orang lain
Kekurangan metode dikusi adalah

1.Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai 2 atau 3 oarang yang memiliki
keterampilan berbicara
2.Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi
kabur
3.Memerlukan waktu yang cukup panjang
4.Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat smosional yang tidak terkontrol.

Dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah cara pembelajaran menganalisis


dan mengajukan argumentasi tentang suatu topik yang telah ditentukan guna
memecahkan suatu masalah.

DAFTAR PUSTAKA
8
Ali, Muhammad. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo
Buzan, T. (2010). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Edisi ke
empat .
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nur, M. (2000). Pengajaran Berpusat Pada siswa dan Pendekatan Kontruktivisme dalam
Pengajaran. Universitas Negeri Surabaya: Universitas Press.
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta :
Gaung Persada Press

Anda mungkin juga menyukai