Anda di halaman 1dari 20

TEORI PETA KONSEP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Nama : Nurhayati
NIM : 08082682024004
Dosen Pembimbing
Apa itu Peta
Konsep? 
Peta konsep adalah suatu bagan skematis atau
ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan yang bermakna
antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga
menjelaskan suatu pengertian konseptual seseorang dalam
suatu rangkaian pernyataan. Peta konsep adalah suatu cara
atau strategi untuk menyajikan informasi dalam bentuk
konsep-konsep yang saling terhubung dalam suatu
rangkaian.
Peta konsep dikembangkan oleh Novak dan tim pada tahun
1972 pada program penelitian yang dilaksanakan di Cornell. Peta
konsep dibuat untuk mencari dan memahami perubahan
pemahaman dalam ilmu pengetahuan anak-anak. Peta konsep
digunakan untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki
siswa, sehingga dengan bantuan peta konsep dapat menumbuhkan
proses belajar yang lebih bermakna.

Peta konsep menggunakan pengingat visual sensorik dalam


suatu pola dari ide-ide yang berkaitan untuk belajar,
mengorganisasikan dan merencanakan. Peta konsep dapat
membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan dengan mudah
jauh lebih mudah daripada pencatatan secara tradisional
(Sugiyanto, 2013).
DEFINISI PETA KONSEP DARI BEBERAPA
SUMBER BUKU:
 Menurut Muhimmati (2014), peta konsep adalah alat untuk
mewakili adanya hubungan yang bermakna antara suatu
konsep hingga membentuk suatu proposisi. Proposisi adalah
dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang
diberi kata penghubung sehingga memiliki suatu pengertian.
 Menurut Trianto (2013), peta konsep adalah ilustrasi grafis
konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep
tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori
yang sama.
 Menurut Sujana (2009), peta konsep adalah hubungan yang
bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya yang
dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit tertentu.
 Menurut Dahar (2006), peta konsep adalah alat peraga
untuk memperlihatkan hubungan beberapa konsep yang
merupakan suatu gambaran dua dimensi dari suatu
bidang studi, dalam arti luas peta konsep adalah peta
atau jaringan yang membuat konsep-konsep lengkap
dengan hubungannya.
 Menurut Buzan (2010), peta konsep adalah suatu bagan
skematik untuk menggambarkan suatu pengertian
konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan.
Selain menggambarkan konsep-konsep yang penting
peta konsep juga menghubungkan antara konsep-konsep
yang ada.
CIRI-CIRI PETA KONSEP 

Ciri-ciri Peta Konsep 


 Menurut Dahar (2006), ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut:
Pemetaan konsep yaitu suatu cara untuk memperlihatkan konsep-
konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang. Dengan menggunakan
peta konsep siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan
mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. 
 Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang
studi atau suatu bagian dari suatu bidang studi. Ciri inilah yang dapat
memperlihatkan hubungan yang proporsional antar konsep. 
 Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama, ini berarti ada
konsep lain yang lebih inklusif. 
 Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang
lebih inklusif, maka terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep
tersebut.
FUNGSI DAN MANFAAT PETA KONSEP

Menurut Dahar (2006), beberapa manfaat yang diperoleh dengan


menggunakan peta konsep, antara lain adalah sebagai berikut:
o Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa. Guru harus

mengetahui konsep-konsep apa yang telah dimiliki siswa waktu


pelajaran baru akan dimulai, sedangkan para siswa diharapkan dapat
menunjukan dimana mereka berada atau konsep-konsep apa yang
telah mereka miliki dalam menghadapi pelajaran baru itu. Dengan
menggunakan peta konsep, guru dapat melaksanakan apa yang telah
dikemukakan, sehingga para siswa diharapkan akan terjadi belajar
bermakna.
 Mempelajari cara belajar. Dengan melatih mereka membuat peta
konsep untuk mengambil sari dari apa yang mereka baca, baik buku
teks maupun bacaan-bacaan lain, berarti kita meminta mereka untuk
membaca buku itu dengan seksama mereka tidak lagi dikatakan
tidak berpikir. 
 Mengungkapkan miskonsepsi. Dari peta konsep yang
dibuat oleh para siswa, ada kalanya ditemukan
miskonsepsi yang terjadi dari dikaitkannya dua konsep
atau lebih yang membentuk proposisinya yang salah
Karena miskonsepsi itu terbukti dapat bertahan dan
mengganggu belajar seterusnya, miskonsepsi itu sedapat
mungkin ditiadakan melalui proses perubahan
kosneptual. 
 Alat evaluasi. Dalam menilai peta konsep yang dibuat
oleh para siswa secara ringkas dikemukakan empat
kriteria penilaian, yaitu: 1) kesahihan proposisi; 2)
adanya hierarki; 3) adanya ikatan silang; 4) adanya
contoh-contoh seperti yang telah dikemukakan.
JENIS-JENIS PETA KONSEP

Menurut Trianto (2013), terdapat beberapa jenis peta konsep, yaitu sebagai
berikut:

a. Pohon jaringan (network tree) 


Peta konsep pohon jaringan merupakan peta konsep yang ide-ide
pokok suatu konsep dibuat dalam sebuah persegi empat, sedangkan
beberapa kata yang lain dituliskan dan dihubungkan dengan garis-garis
penghubung, dan garis-garis penghubung tersebut menunjukkan hubungan
antara ide-ide tersebut.

Pada saat mengkontruksi peta konsep pohon jaringan (network


tree), tulislah topik itu dan daftarlah konsep-konsep utama yang berkaitan
dengan konsep itu. Periksalah daftar dan mulai menempatkan ide-ide atau
konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus. Cabangkan
konsep-konsep yang berkaitan itu dari konsep utama dan berikan
hubungannya pada garis-garis itu.
Peta konsep berbentuk pohon jaringan (network tree) sangat cocok digunakan untuk
memvisualisasikan hal-hal sebagai berikut: 1) Menunjukkan sebab akibat; 2) Suatu
hierarki; 3) Prosedur yang bercabang dan; 4) Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan. Contoh peta konsep berbentuk
pohon jaringan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
b. Rantai kejadian (events chain)
Peta konsep rantai kejadian, merupakan peta konsep
yang dapat digunakan untuk menunjukkan suatu urutan
kejadian, langkah-langkah dalam sebuah prosedur, atau
suatu tahapan dalam suatu proses, seperti halnya dapat
digunakan dalam melakukan suatu eksperimen.

Langkah pembuatan peta konsep menggunakan


rantai kejadian, pertama-tama temukan suatu kejadian
yang mengawali rantai itu. Kejadian ini disebut kejadian
awal. Kemudian, temukan kejadian berikutnya dalam
rantai itu dan lanjutkan sampai mencapai suatu hasil.
c. Peta konsep siklus (cycle concept map)
Peta konsep siklus adalah peta konsep yang
didalamnya memuat rangkaian kejadian yang tidak
menghasilkan suatu hasil atau final. Kejadian terakhir
pada rantai tersebut menghubungkan kembali pada
kejadian awal, sehingga siklus berulang dengan
sendirinya. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk
menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian
kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu
kelompok hasil yang berulang-ulang. Contoh peta
konsep siklus dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
d. Peta konsep laba-laba (spider concept map)
Peta konsep laba-laba merupakan peta konsep yang
biasanya digunakan untuk curah pendapat. Dalam
melakukan curah pendapat, ide-ide berasal dari suatu ide
yang sentral, sehingga dapat memperoleh beberapa ide
yang bercampur aduk. Banyak ide-ide yang tumbuh dan
berkaitan dengan ide sentral, namun belum tentu ide-ide
tersebut berhubungan antara ide satu dengan yang lain.
Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk
memvisualisasikan konsep yang tidak menurut hierarki,
kategori yang tidak paralel dan hasil curah pendapat.
Contoh peta konsep laba-laba dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
CARA MEMBUAT PETA KONSEP

Menurut Trianto (2013), langkah-langkah dalam membuat


peta konsep adalah sebagai berikut:
o Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang

melingkupi sejumlah konsep. 


 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder
yang menunjang ide utama.
 Menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta
konsep. 
 Mengelompokkan ide sekunder di sekeliling ide utama
yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide
tersebut dengan ide utama.
Sedangkan menurut Budi (1990), langkah-langkah
dalam menyusun peta konsep adalah sebagai berikut:

 Mengidentifikasi semua konsep yang akan dipetakan. 


 Menyatakan makna dari masing-masing konsep. 

 Meletakkan konsep-konsep tersebut dalam peta sesuai


hubungannya mulai dari yang paling umum ke yang
paling khusus. 
 Membuat garis-garis penghubung dan melukiskan
hubungan pada garis penghubung tersebut.
Cara penilaian peta konsep yang telah dibuat harus
memperlihatkan empat kriteria penilaian, yaitu:

 Kesahihan proposisi, yaitu hubungan antara dua konsep


yang diindikasikan oleh garis hubungan dan kata hubung. 
 Adanya hierarki, yaitu peta konsep yang digambarkan dari
konsep yang paling umum diletakkan paling atas dan konsep
yang khusus diletakkan dibawah. 
 Adanya ikatan silang, yaitu peta yang menunjukkan
hubungan yang berarti antara satu segmen dari hierarki
konsep dan segmen yang lain. 
 Adanya contoh-contoh, yaitu obyek-obyek atau peristiwa-
peristiwa yang digambarkan dalam tingkatan konsep.

Anda mungkin juga menyukai