Anda di halaman 1dari 11

Accelerat ing t he world's research.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI PERMAINAN BOWLING
ANGKA BERGAMBAR DALAM
PENGEMBANGKAN KOGNITIF DI
TAMAN KANAK-KANAK
rahma tika

Rahma Tika, Dadan Suryana

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENGENALAN KONSEP MAT EMAT IKA BERBASIS SERIASI MELALUI MEDIA LEGO PADA ANAK
mainofriwit a 05

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHIT UNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN POHON ANGKA DI T K F…
Dadan Suryana, Elmida Mansoer

INCREASING ABOUT KNOWLEDGE QUALIT Y CONCEPT S T HROUGH QUICK COMPET IT ION IN KINDERGAR…
art i yusant i
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BOWLING
ANGKA BERGAMBAR DALAM PENGEMBANGKAN KOGNITIF
DI TAMAN KANAK-KANAK

Rahma Tika1,Dadan Suryana2

Magister Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Padang
Jl. Prof Hamka Air Tawar Padang Sumatera Barat
Email: rahmatika_2562@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pembelajaran matematika anak usia dini melalui
permainan bowling angka bergambar dalam mengembangkan kognitif anak. Pelaksanaan
pengenalan konsep dasar matematika melalalui metode bermain dengan memanfaatkan
aqua bekas dan berbagai gambar sebagai sumber pembelajaran di Taman kanak-kanak.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriftif kualitaif. Data dikumpulkan dengan
menggunakan interview, observasi. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah anak
usia 4- 5 tahun. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran matematika
melalui permainan bowling angka bergambar anak lebih mudah untuk memahami dengan
penggunaan media yang menarik bagi anak sehingga anak lebih antusias dalam
pembelajaran matematika dan kognitif anak dapat berkembang dengan baik.
Kata kunci: Pembelajaran matematika, Bowling angka bergambar , Kognitif

ABSTRACT
This study aims to look at early childhood mathematics learning through pictorial
number bowling in children's cognitive development. Introducing the basic
concepts of mathematics through the play method using used aqua and various
pictures as a learning resource at Kindergarten. The research was conducted with
a qualitative descriptive method. Data were collected using interviews,
observations. The characteristics of the subjects in this study were children aged
4- 5 years. The results of this study indicate that in learning mathematics through
the game of bowling with pictorial numbers, it is easier for children to understand
and use attractive media for children so that children are more enthusiastic about
learning mathematics and children's cognitive development.
Keywords: Mathematics learning, Figure bowling, Cognitive
PENDAHULUAN
Perkembangan anak usia dini kembang anak, pemerintah
berlangsung secara alamiah, dalam mendirikan pendidikan anak usia
proses perkembangannya dan tidak dini (PAUD). Pendidikan anak usia
lepas dari bantuan dari orang dini menurut Undang-Undang No 20
dewasa. Anak usia ini memiliki usia Tahun 2003 Tentang Sistem
rentang waktu usia sejak lahir hingga Pendidikan Nasional menyatakan
enam tahun. Periode ini sering bahwa PAUD
disebut sebagai peletak adalah suatu upaya pembinaan yang
perkembangan dasar, karena ditunjukan kepada anak sejak lahir
perkembangan akan mempengaruhi sampai dengan usia 6 tahun yang
perkembangan selanjutnya. Hurlock dilakukan melalui pemberian
Menjelaskan (2000:26) menjelaskan ransangan pendidikan untuk
usia prasekolah adalah paling membantu pertumbuhan dan
penting dalam seluruh tahapan perkembangan jasmani dan rohani
perkembangan dan suatu analisis agar anak memiliki kesiapan dalam
fungsional menjadi peletak dasar memasuki pendidikan lanjut.
struktur perilaku kompleks yang Pendidikan anak usia dini
dibangun sepanjang kehidupan anak. memiliki peranan penting dalam
Data ini didukung dari hasil membantu tumbuh kembang anak
penelitian Bloom perkembangan usia dini. Sebagai peletak dasar
intelektual anak usia dini mencapai pendidikan anak, pendidik anak usia
80% dan sisanya pada usia dewasa. dini memberikan pembelajaran
sesuai dengan sifat unik anak.
Kehidupan anak usia dini Pembelajaran yang diberikan saling
dengan berbagai pengaruh berkoordinasi dengan tahapan
merupakan periode kehidupan yang perkembangan anak, Matematika
sangat penting khususnya berkaitan adalah ilmu tentang bilangan-
dengan diterimanya rangsangan bilangan hubungan antar bilangan
(stimulasi) dan perlakuan dari dan prosedur operasional yang
lingkungan sekitar. Stimulasi dalam digunakan dalam penyelesaian
Febritesna (2012:83) adalah persoalan mengenai bilangan (pusat
pemberian rangsangan dan latihan- pengembangan bahasa:1991).
latihan terhadap kepandaian anak Matematika selama ini oleh peserta
yang datangnya dari lingkungan luar didik merupakan materi
anak.Pemberian ransangan(stimulasi) pembelajaran paling menyeramkan,
pada anak usia dini diberikan dengan sehingga banyak anak-anak kurang
sebaik-baiknya, dengan diberi tertarik untuk mempelajarinya.
perlakuan intervensi dari orang Menurut suryana (2017)
dewasa. Dalam membantu tumbuh Pembelajaran anak usia dini harus
dapat memberikan kesempatan hidup. Melalui kegiatan bermain
kepada anak untuk mendapatkan anak mampu mengembangkan
proses pembelajaran yang ilmiah. potensi yang tersembunyi di dalam
Hal ini akan berdampak kepada dirinya secara aman, nyaman dan
kemampuan berpikir dan wawasan menyenangkan. Melalui bermain dan
anak saat mereka melanjutkan alat permainannya, anak belajar
pendidikan ke jenjang yang lebih mengenali diri dan dunia sekitarnya
tinggi. Demikian dengan anak usia melalui eksplorasi dan meneliti
dini pengenalan konsep dasar berbagai hal yang dilihat, didengar
matematika seharusnya sesuai dan dirasakannya.
dengan sifat unik anak, yaitu Kecerdasan merupakan
melalui, Sehingga pendidik mampu ungkapan dari cara berpikir anak
membentuk sebuah permainan yang yang dapat dijadikan modalitas
dapat merangsang anak dalam belajar. Kecerdasan memiliki
pembelajaran matematika anak usia manfaat yang besar bagi seorang
dini sehingga membantu anak dan bagi pergaulannya di
mengembangan kognitif anak. masyarakat apabila dia mampu
Menurut Suryana (2018:39) berkiprah dalam menciptakan hal-hal
kognitif adalah proses hasil asimilasi, yang baru. Menurut Amstrong dalam
akomodasi dan keseimbangan. Nurani (2010:58) Kecerdasan logika
Asimilasi berkaitan dengan proses matematika berkaitan dengan
menyerap informasi baru ke dalam kemampuan mengolah angka atau
informasi yang sudah ada skema kemahiran menggunakan logika.
(struktur kognitif), proses akomodasi Kecerdasan matematika-logis adalah
menyatukan informasi baru dengan kemampuan menggunkan angka
informasi yang sudah ada dalam dengan baik.Intelegensi matematis-
skema sehingga kombinasi informasi logis merupakan kecerdasan yang
tersebut memperluas skema anak berkaitan dengan kemampuan
berkaitan dengan upaya anak dalam penggunaan bilangan logika secara
dirinya saat menghadapi konflik efektif, seperti matematikawan,
dalam dirinya saat menghadapi suatu saintis dan programmer (Suryana
masalah. Menurut Moeslichatoen 2013:169).
(2004:32) menyatakan bahwa Matematika merupakan salah
bermain merupakan tuntutan dan satu disiplin ilmu yang sangat
kebutuhan yang esensial bagi anak bermanfaat dalam kehidupan sehari-
TK, melalui bermain anak akan hari. Selain itu ilmu pengetahuan dan
dapat memuaskan tuntutan dan teknologi tidak bisa lepas dari
kebutuhan perkembangan dimensi matematika. Oleh karena itu
motorik, kognitif, kreatifitas, matematika perlu diperkenalkan
bahasa, emosi, sosial, nilai dan sikap sejak dini kepada anak-anak di
Taman Kanak-kanak agar mereka
lebih terampil dalam memecahkan PEMBAHASAN
persoalan dalam kehidupan sehari- A. Hakekat Matematika
hari. Kegiatan pembelajaran Menurut Siswono (2012:2)
matematika anak dapat dilakukan mengatakan bahwa matematika
melalui permainan yang tentunya merupakan ilmu yang memiliki
akan lebih efektif karena dunia anak banyak pengertian dan tidak ada
adalah dunia bermain. Menurut kesepakatan tunggal dari para ahli
Flobel, kegiatan bermain yang tentang definisinya. Menurut
dilakukan anak menggunakan alat Soedjadi dalam Siswono (2012:2)
yang disenangi oleh anak dapat ada beberapa definisi menurut ahli-
digunakan untuk menarik perhatian ahli terkait definisi matematika, yaitu
serta mengembangkan kapasitas dan matematika adalah: (1) cabang ilmu
pengetahuan anak. Hasil observasi pengetahuan eksak dan terorganisir
masih ditemukan pembelajaran di secara sistematik, (2) pengetahuan
taman kanak-kanak yang berfokus tentang bilangan dan kalkulasi, (3)
pada kognisi dengan metode pengetahuan tentang penalaran logik
konvensional, seperti pembelajaran dan berhubungan dengan bilangan,
berhitung. Sehingga anak kurang (4) pengetahuan tentang fakta-fakta
difasilitasi untuk mengeksplorasi kuantitatif dan masalah tentang
seluruh kemampuan yang ruang dan bentuk, (5) pengetahuan
dimilikinya. Penelitian ini bertujuan tentang struktur yang logik, dan (6)
untuk mendeskripsikan pembelajaran pengetahuan tentang aturan-aturan
matematika melalui permainan yang ketat. Pandangan terhadap arti
bouwling angka bergambar dengan matematika itu lebih dipengaruhi
memanfaatkan aqua bekas dan oleh bidang- bidang kajian
berbagi macam gambar sebagai matematikawan yang terkait
media sumber belajar. Berdasarkan keahliannya, seperti logika,
latar belakang masalah tersebut, geometri, analisis, atau terapan.
peneliti mencoba meneliti tentang
bagaimana pembelajaran matematika Menurut Van de Walle (2007)
melalui bowling angka bergambar Pengertian matematika yang lebih
dalam mengembangkan kognitif fleksibel dan digunakan pada
anak. Hasil penelitian ini diharapkan pembelajaran adalah matematika itu
dapat memudahkan guru di dalam sebagai sebuah ilmu tentang pola
mengajarkan pengenalan konsep keteraturan dan urutan yang logis
dasar matematika pada anak usia (Siswono, 2012:3). Dari pandangan
dini. seperti inilah maka akan lebih
memberi makna terhadap suatu
pengerjaan-pengerjaan matematika.
misalkan bilangan lima merupakan
representasi dari benda-benda yang Tujuan umum pengenalan
banyaknya lima. Keteraturan dari matematika pada anak usia dini
anggota suatu himpunan yang adalah agar anak mengetahui dasar-
banyaknya lima merupakan pola dan dasar pembelajaran berhitung/
urutan yang logis matematik, sehingga pada saatnya
nanti anak akan lebih siap mengikuti
B. Karakteristik Anak Belajar pembelajaran matematika pada
Matematika jenjang pendidikan selanjutnya yang
Anak usia dini termasuk pada lebih komplek. Sedangkan tujuan
tahap pra-operasi karena umurnya khusus pengenalan matematika pada
sekitar 4-6 tahun (pra TK sampai anak usia dini yaitu: (1) Dapat
TK). Tahap ini ditandai dengan berpikir logis dan sistematis sejak
kemampuan mengklasifikasikan dini melalui pengamatan terhadap
suatu objek, menata letak benda- benda-benda kongkrit, gambar-
benda menurut urutan tertentu gambar atau angka-angaka yang
(seriation), dan membilang. Pada terdapat di sekitar anak. (2) Dapat
tahap ini pemikiran anak lebih menyesuaikan dan melibatkan diri
berdasarkan pada pengalaman dalam kehidupan masyarakat yang
konkrit daripada pemikiran logis, dalam kesehariannya memerlukan
sehingga jika melihat objek- objek keterampilan berhitung. (3) Memiliki
yang kelihatannya berbeda, maka ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan
dikatakan berbeda (Siswanto, daya apresiasi yang tinggi. (4)
2012:4). Memiliki pemahaman konsep ruang
Ciri anak yang memiliki dan waktu serta dapat
kecerdasan logical atau matemathic memperkirakan kemungkinan urutan.
yang menonjol, antara lain : suka
berpikir abstrak, suka paa ketepatan; D. Model Pembelajaran
sangat suka berhitung; suka Matematika Anak Usia Dini
keadaaan teratur, menyukai hal-hal Matematika adalah suatu
yang berhubungan dengan angka dan yang berkaitan dengan ide-
berhitung; menyukai eksperimen dan ide/konsep-konsep abstrak yang
pengembangan ilmu pengetahuan tersusun secara hirarkis melalui
baru; menyukai mata pelajaran sains penalaran yang bersifat deduktif,
dan matematika; suka menganalisis sedangkan jika matematika di
yang dikaitkan dengan logika dan pendidikan anak usia itu merupakan
angka ( Suryana 2013:169 ) kegiatan belajar tentang konsep
matematika melalui aktifitas bermain
C. Tujuan Pengenalan dalam kehidupan sehari-hari dan
Matematika bersifat ilmiah. Tujuan pengenalan
matematika pada anak usia dini
adalah agar anak mengetahui dasar- 6. Pengukuran
dasar pembelajaran berhitung/ 7. Analisis data dan probabilitas
matematika, sehingga pada saat nanti Permainan permainan yang
anak akan lebih siap mengikuti diajarkan dalam berhitung di jalur
pembelajaran matematika pada matematika di anak usia dini
jenjang pendidikan selanjutnya yang diantaranya meliputi dengan bermain
lebih komplek. Pengetahuan tentang pola, bermain klasifikasi, bermain
matematika sebenarnya sudah bilangan, bermain ukuran, bermain
diperkenalkan sejak mulai usia lahir geometri, bermain estimasi
sampai 6 tahunan (sejak usia dini). (memperkirakan), bermain statistika.
Konsep pembelajaran anak yang Semua ini dapat diterapkan didalam
berusia dibawah 3 tahun itu bisa metode permainan berhitung dengan
ditemukan didalam kegiatan sehari- cara:
harinya, semisal anak menuangkan 1. Metode bercerita
air dari wadah satu ke wadah yang 2. Metode bercakap-cakap
lainnya, diajarkan menghitung 3. Metode tanya jawab
manik-manik kecil maupun manik- 4. Metode pemberian tugas
manik yang berukuran besar. 5. Metode demonstrasi
6. Metode eksperimen
Adapun juga manfaat permainan
matematika pada anak usia dini E. Pengembangan Kemampuan
diantaranya: Kognitif Melalui Permainan
Membelajarkan anak Bowling
berdasarkan konsep matematika yang
benar. Menghindari ketakutan Menurut piaget, anak usia TK
matematika sejak awal. Membantu berada pada tahap praoprasional
anak belajar matematika secara alami dimana anak belum menguasai metal
melalui kegiatan bermain, bercerita, secara logis. periode ini ditandai
dan bernyanyi. Prinsip dan standar dengan berkembangnya kemampuan
matematika sekolah yang menggunakan sesuatu yang lain
dikembangkan oleh kelompok didik dengan menggunakan simbol-simbol.
memaparkan harapan matematika Melalui kemampuan tersebut anak
untuk anak usia dini yang harus di mampu berimajinasi atau berfantasi
pahami diantaranya: tentang berbagai hal. Teori
perkembangan kognitif piaget
1. Bilangan didasarkan pada asumsi bahwa orang
2. Aljabar lain berusaha memahami dunianya
3. Penggolongan dan secara aktif menciptakan
4. Pola-pola pengetahuan melalui pengalaman
5. Geometri langsung dengan berbagai
objek,orang dan ide. (Suryana 3. Posisi pemain berdiri lurus
2013:232) mengarah kepin gada yang akan
Bahwa pengembangan pada dilempar dan bola diletakan
anak usia dini seharusnya dengan dibawah badan, kemudian posisi
aktivitas bermain yang badan condong kearah depan dan
mengutamakan adanya kebebasan setengah dibungkukkan
bagi anak untuk bereksplorasi dan 4. Lempar bola menggunakan
beraktivitas, sedangkan orang tangan untuk mengenai sasaran
dewasa berperan sebagai fasilitator pin yang ada didepan pemain
saat anak membutuhkan bantuan 5. Setelah pin dijatuhkan dalam
untuk memecahkan masalah yang sekali gelinding atau lemparan,
dihadapi maka menentukan perhitungan
Menurut Suyatno permainan angka yang didapat dari jumlah
bowling dilakukan dengan cara pin yang jatuh
berdiri dan melibatkan banyak gerak
tangan dan kaki dan daya pikir untuk METODE PENELITIAN
menentuk sasaran dan memperoleh Penelitian ini menggunakan
kemampuan dalam mengembangkan rancangan penelitian deskriftif
pengetahuan, sikap, ketrampilan kualitatif. Teknik pengumpulan data
dengan cara bereksplorasi dan dalam penelitian ini dilakukan
bereksperimen. Permainan bowling melalui wawancara dan pengamatan.
menurut Robet H. Stricland adalah Subjek Penelitian ini adalah anak
permainan yang dimainkan dengan usia dini dengan usia 4-5 Tahun.
menggelindingkan bola dengan trianggulasi data dikerjakan dengan
menggunakan tangan kearah pin menggunakan lebih dari satu strategi
yang berjumlah sepuluh buah yang penelitian untuk memperoleh sebuah
telah disusun menjadi bentuk informasi yang sama. Ada dua jenis
segitiga jika dilihat dari atas pin strategi yang digunakan dalam
dijatuhkan dalam sekali gelinding mengumpulkan data penelitian
atau lemparan, untuk menentukan sebagai berikut; wawancara dan
perhitungan angka yang didapat dari pengamatan peran. Hal ini dilakukan
jumlah pin yang jatuh. untuk menggali data dan informasi
Langkah-langkah permainan mengenai faktor-faktor anak usia
bowling menurut Robet H. Stricland dini yang mempengaruhi
yaitu sebagai berikut : pembelajaran pengenalan konsep
1. Pemain berdiri dengan jarak 2 dasar matematika, pelaksanaan
meter dari sasaran pin pengenalan konsep dasar matematika
2. Pemain mengambil bola untuk melalui permainan Bowling angka
melempar bergambar dan memanfaatkan aqua
bekas dan berbagai macam gambar
media sumber belajar. Analisis data yang nyaman dan menyenangkan
penelitian meliputi menata data, sehingga proses kegiatannya berjalan
membagi satuan satuan, mensintesis, dengan lancar.
mencari pola, menemukan apa yang Adapun cara yang dilakukan
penting dan apa yang dipelajari guru sebelum melaksanakan
untuk disajikan sebagai laporan. permainan bowling angka
Hasil akhir penelitian ini berupa bergambar yaitu:
sajian pemaparan. 1. Menyediakan media atau alat
yang menarik perhatian anak
HASIL PENELITIAN 2. Mengatur posisi anak
3. Menjelaskan dan mencontohkan
cara bermain bowling angka
Pada penelitian ini peneliti bergambar
membahas tentang pengelolaan dan 4. Memberikan kesempatan kepada
analisis data yang diperoleh melalui anak untuk bermain bowling
penelitian yang dilakukan, yakni angka bergambar
dengan menggunakan metode Permainan Bowling angka
deskriptip kualitatif. Hasil observasi bergambar dilakukan dengan
wawancara dan dokumentasi yang cara menumpuk beberapa aqua
dilakukan oleh peneliti pada sebanyak 10 . Anak diminta untuk
pengamatan proses mengembangkan berdiri dengan jarak dua meter dari
kemampuan kognitif melalui tumpukan aqua(bowling) tersebut
permainan bowling angka bergambar dan menggelindingkan bola ke arah
.Berdasarkan hasil observasi yang tumpukan aqua. Kemudian anak
dilakukan guru yang telah diminta untuk menghitung berapa
menyiapkan media atau bahan banyak aqua yang terjatuh dan
mengajar yang akan disampaikan, selanjutnya anak mencari angka
dengan media yang di buat bertujuan sesuai jumlah yang jatuh pada karton
agar anak lebih tertarik dan yang disediakan dan menempel
menambah motivasi pada diri anak. gambar yang disediakan sesuai
Dari hasil observasi diatas dapat angka yang diperoleh anak. Melalui
dipahami bahwa guru dalam kegiatan permainan ini mengajak anak untuk
mengembangkan kemampuan aktif dengan menggunakan alat yang
kognitif melalui permainan bowling menarik dalam mengembangkan
angka bergambar guru telah kemampuan kognitif tersebut
melakukan beberapa tahap sehingga dapat di simpulkan
diantaranya menyediakan media atau pembelajaran matematika melalui
bahan yang manarik perhatian anak permainan bowling angka bergambar
yang membuat anak bersemangat dapat mengembangkan kemampuan
dalam melakukan kegiatan selain itu kognitif anak .
juga harus menciptakan suasana
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan dari hasil
pembahasan dan analisis data, di Activity in Early Childhood
dapatkan kegiatan penelitian Education. Proceedings of the
pembelajaran matematika melalui International Conference of
permainan bowling angka bergambar Early Childhood Education
pembelajaran matematika efektif (ICECE 2019):Atlantis press
dalam mengembangkan anak usia 4-
5 tahun. Kegiatan yang dilakukan Arikunto, Suharsimi. 2010,
menarik dan menyenangkan bagi Penelitian Tindakan Kelas.
anak sehingga dalam proses Jakarta: Bumi Aksara
pembelajaran anak antusias dan Depdikbud, 1999, Pedoman
menyenangkan bagi anak. Permainan Alat Permainan Educative Usia
matematika menggunakan bowling Dini, Jakarta
angka bergambar dapat Fitriah Hayati Dan Sari Mustika,
meningkatkan keaktifan, Peningkatan Kemampuan
keingintahuan, kesabaran dan Mengenal Angka Melalui
kesenangan anak dalam melakukan Permainan Bowling Anak
kegiatan dalam pembelajaran Kelompok A Di Paud Kasih
matematika dan pengembangan Ibu Banda Aceh ISSN 2355-
kognitif anak. 102X Vol III No 1, (2016), h

SARAN H. Stricland, Robet, Bowling


Hendaknya guru senantiasa (Jakarta: PT Grafindo
kreatif dalam mengelola Persada, 2007), h. 5
pembelajaran, agar pembelajaran
Jamiah,yulis.(2012). Pengaruh
tidak monoton dan semangat belajar
Penggunaan Alat Peraga
anak terus terjaga, sehingga
terhadap Hasil Pembelajaran
perkembangan anak juga dapat
Matematika pada Anak Usia
optimal, seperti memanfaatkan
Dini. Jurnal Pendidikan dan
permainan Bowling angka
Pembelajaran.vol 9.no 2
bergambar melalui pembelajaran
matematika dalam mengembangkan Jurnal Pesona PAUD Vo. I No 1
kognitif anak. Page | 10

Kurnia, Rita. 2009, Metodologi


Pengembangan Matematika
AUD. Pekanbaru:Cendikia
Insani
Moeslichatoen. 2004, Metode Suryana, Dadan. Pendidikan Anak
Pengajaran di TK. Jakarta: Usia Dini (Teori dan Praktek
PT. Rineka Cipta Pembelajaran) UNP Press,
Padang (2013)
Nuaraini,Febritesna .2014.
Pelaksanaan Pengenalan Suryana, Dadan. Pengetahuan
Konsep Dasar Matematika Tentang Strategi
Melalui Metode Pembelajaran, Sikap, Dan
MotivasiGuru. Jurnal Ilmu
Nurani, Yuliani. 2010, Bermain Pendidikan, Jilid 19,
Kreatif Berbasis Kecerdasan Nomor2, Desember2013,
Jamak. Jakarta: PT. Indeks Hlm.196-201
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2012. Suryana, Dadan .2019.
Belajar dan Mengajar Implementation of
Matematika Anak Usia Dini. Children’s Numerical Skill
Universita Negeri Surabaya Learning
(2012):1-9.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Sujiono, Yuliani Nurani, 2006.
Metode Pengembangan
Kognitif. Jakarta: Universitas
Terbuka

Suryana, Dadan, 2017. Matematical


learning model based on
scientific approach in
preschool.
Suryana, Dadan. 2017. Pembelajaran
Tematik Terpadu Berbasis
Pendekatan Saintifik Di
ataman kanak-kanak. Jurnal
Pendidikan Usia Dini.
Volume 11 Edisi 1, April
2017.
Suryana, Dadan. 2018. Stimulasi &
Aspek Perkembangan Anak.
Jakarta Prenada media
Group.

Anda mungkin juga menyukai