Anda di halaman 1dari 9

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN

KEMAMPUAN KOGNITIF PADA TAMAN KANAK KANAK PERTIWI 2 KEDUNGREJO

Dosen Pengampu

Dr. Suwoyo, S.Kep.Ns.,M.Kes

Penyusun : Antika Agus Retno HP

NIM.P17321204037

POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang pada anak merupakan hal yang sangat peting, maka dari itu kita
sebagai orangtua harus benar benar memperhatikan bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan pada anak. Terutama pada anak usia dini yang akan memasuki pendidikan
sekolah. Pendidikan pada anak usia dini merupakan hal yang sangat penting. Karena pada
saat usia inilah mereka mampu mengembangkan pola pikirnya, kita sebagai orangtua atau
guru harus mampu mendukung kematangan pola piker pada anak usia dini yang salah stunya
adalah media pembelajaran yang menarik.
Tidak semua anak anak dapat mengembangkan kognitifnya, ada pula anak yang
terlambat dalam pengembangan kognitif atau memiliki masalah pada perkembangannya.
Sebagai orangtua atau tenaga pendidik dapat mengoptimalkan perkembangan kognitif anak
tersebut. Salah satunya dengan memberikan rangsangan stimulasi agar anak dapat
berkembang sesuai usia anak sekarang.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan sebuah lembaga yang ditujukan untuk anak
usia 4-6 tahun untuk melatuh dan membantu mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Selain itu Pendidikan Anak Usia Dini juga berfungsi sebagai pilihan orangtua untuk
membantu rangsangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Mengingat usia dini
merupakan periode emas bagi anak. (golden age)
Dunia anak usia dini tidak lepas dari bermain dan belajar. Mendukung pernyataan
diatas menurut Supartinah (2011). Pada usia bermain dan belajar seperti inilah kita harus bisa
memanfaatkan media bermain yang baik agar anak tertarik untuk belajar. media
pembelajaran yang tepat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan berbicara ialah media
gambar. Karena gambar merupakan media visual yang mudah dimengerti oleh anak usia dini.
Hal ini juga mempermudah anakk untuk tumbuh kembang dengan baik dan cepat. Semakin
anak tumbuh kembang dngana baik semakin mudah juga kita dapat berinteraksi dan mengerti
apa yang dia butuhkan.
Guru atau tenaga pendidik sebagi pengganti orangtua merupakan sosok yang sangat
dibutuhkan sebagai pembantu anak usia dini mengembangkan pola piker, berbahasa dan
mengembangkan bagaimana cara dia menyelesaikan sebuah persoalan kecil seperti membaca
karakter gambar pada buku cerita bergambr dan dapat mengingat apa saja yang mereka
pelajari pada saat memasuki sekolah. Tidak hanya pada metode pembelajaran ini saja,
seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus bisa berpikir kreatif tentang metode
pembelajaran yang ia buat agar anak tertarik belajar dan dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik pada saat usia seperti saat ini.
Media gambar merupakan salah satu hal efektif untuk mengembangkan kecakapan
berbahasa pada anak. Jika menggunakan media gambar, anak dapat mengetahui dengan jelas
dan dapat membayangkan apa yang ia baca. Media gambar sebagai sarana pendidikan pada
anak usia dini juga dapat mengembangkan kognitif pada anak usia dini. Contoh media
gambar ini adalah puzzle bergambar binatang atau tanaman bunga, buku cerita bergambar
dan lain sebagainya. Dengan adanya bantuan buku bergambar diharapkan dapat membantu
anak terus mengembangkan pola pikirnya dan dapat mengeksspresikan apa yang mereeka
lihat atau baca.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas,peneliti menulis rumusan masalah sebagai
berikut “Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Pada Taman Kanak Kanak Pertiwi 2 Kedungrejo.”
a. Tujuan umum
Untuk meneliti dan membuktikan bahwa pada sekolah Taman Kanak Kanak Pertiwi 2
Kedungrejo dapat mengembangkan pola pikir kognitif dan berbahasa dengan buku cerita
bergambar.
b. Tujuan Khusus
1. Penelitian ini disusun untuk membuktikan bahwa buku bergambar dapat
meningkatkan pola piker kognitif pada anak.
2. Melewati media ini Pembaca dan peneliti dapat mengetahui bahwa jika anak
membaca buku bergambar dapat mengembangkan kecakapan anak dalam berbahasa
3. Dengan disusunnya penelitian ini, pembaca dapat mengetahui bahwa jika anak sering
membaca buku cerita bergambar, dapat meningkatkan pola piker kreatifitas anak
sehingga anak dapat menyelesaikan sebah permasalahan dasar seperti menyusun
sebuah puzzle bergambar dan lain sebagainya.
2.3 Manfaat Penelitian

Sebagai pertimbangan dan penambah wawasan bagi orangtua dan tenaga pendidik Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) bahwa pembelajaran menggunakan media gambar dapat meningkatkan
perkembangan pola pikir kognitif pada anak usia dini.

2.4 Variabel
a. variabel independen

Penelitian ini menggunakan independen Buku bergambar sesuai dengan kecapaian Taman Kanak
Kanak Pertiwi 2 Kedungrejo.

b. variabel dependen

Penelitian ini menggunnakan variabel dependen Taman Kanak Kanak Pertiwi 2 Kedungrejo
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Perkembangan Kognitif

Kognisi kognitif berasal dari kata cognition yang memiliki padanan kata knowing (mengetahui).
Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis mendefinisikan kognisi
dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam
mengenal dan mengetahui tentang dunia. Neisser dalam Morgan, et al. (Melly Latifah, 2008),
mendefinisikan kognisi sebagai proses berpikir dimana informasi dari pancaindera
ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan.

2.2 jenis perkembangan. Contohnya kognitif

2.3 kembangkan kognitif

2.4 test perkembangan kognitif pada anak.

2.2 gambar sebagai media belajar anak

Dunia anak dalam menangkap dan memahami pengetahuan akan lebih efektip sambli
bermain, karena itulah pentingnya gambar atau menggambar digunakan selabagi salah satu
media belajar anak-anak. Pendahuluan Dunia anak dalam menangkap dan memahami
pengetahuan akan lebih efektip sambli bermain, karena itulah pentingnya gambar atau
menggambar digunakan selabagi salah satu media belajar anak-anak.

Sesuai dengan pendapat Lina (2016) yang berpendapat bahwa anak cerdas adalah anak
yang memiliki kecerdasan dalam visual, karena anak memiliki kepekaan terhadap warna, garis-
garis, bentuk, ruang, dan bangunan, serta memiliki kemampuan membayangkan sesuatu dan
melahirkan ide secara visual (dalam bentuk gambar). Selain itu media gambar juga merupakan
salah satu aktivitas untuk menstimulasi perkembangan berbicara, meningkatkan perkembangan
kognitif dan perkembangan bahasa (Moeslichatoen R, 2013).

Tempat pembelajaran menggunakan media bergambar.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Kami meneliti secara kualitatif dan menggunakan populasi sebagai sampling, menilai
pertumbuhan dan perkembangan kognitif taman kanak kanak pertiwi 2 kedungrejo dengan
bantuan buku bergambar. Sebelum diadakan penelitian, kita telah survey dan mengawasi lokasi
serta sasaran partisipan yang akan membantu kami dalam proses pengumpulan data.

3.2 Populasi dan sampel

Anak anak berusia 5-6 tahun di taman kanak kanak Pertiwi 2 Kedungrejo sebagai
populasi dan sampel berjumlah 24 anak yang mejadi tujuan penelitian yang membuktikan bahwa
buku bergambar dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kognitif pada
taman kanak kanak. Kriteria inklusi termasuk yang berikut: terlambat dalam melakukan kegiatan
yang diberikan dalam kuisioner, tidak dapat menceritakan gambar apa yang diberikan, berhasil
dalam menyelesaikan sebuah masalah sederhana. Contohnya adalah menyusun sebuah puzzle
bergambar, dan mampu menceritakan gambar apa yang anak susun. (table jumlah populasi
diberii judul)

3.2.1 Populasi penelitian


jumlah sampel diambil dari 24 responden menyatakan bahwa saat peneliti mencoba menghitung
menggunakan rumus dan hasilnya adalah 23.94 yang berarti penghitungan melalui rumus dengan
hasil yang mendekati.

3.2.2 Teknik pengambilan sampel


Teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel secara cluster sampling
(sampling area). Terdapat 3 penilaian pencapaian kognitif pada taman kanak-kanak pertiwi 2
kedungrejo.penilaian tersebut adalah terlambat dalam melakukan kegiatan yang diberikan dalam
kuisioner, tidak dapat menceritakan gambar apa yang diberikan, berhasil dalam menyelesaikan
sebuah masalah sederhana. Contohnya adalah menyusun sebuah puzzle bergambar, dan mampu
menceritakan gambar apa yang anak susun. Yang artinya adalah disaat mengambil populasi
kurang dari 50 maka disebut ssensus.
Hipotesis : ada hubungan antara buku bergambar terhadap perkembangan kognitif pada
taman kanak kanak TK Pertiwi 2 Kedungrejo. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian pada
angka anak yang memiliki pertumbuhan kognitif baik lebih banyak dibandingkan dengan anak
yang terlambat perkembangan kognitifnya.
DAFTAR PUSTAKA

(Arumsari, 2019)Arumsari, C. (2019). Gambar Sebagai Media Bimbingan Bermain dan Belajar
Anak-Anak. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice & Research, 3(2), 99–103.

Novitasari, Y. (2018). Analisis Permasalahan "Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini”. PAUD
Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(01), 82–90.
https://doi.org/10.31849/paudlectura.v2i01.2007

(Novitasari, 2018)Arumsari, C. (2019). Gambar Sebagai Media Bimbingan Bermain dan Belajar
Anak-Anak. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice & Research, 3(2), 99–103.

Novitasari, Y. (2018). Analisis Permasalahan "Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini”. PAUD
Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(01), 82–90.
https://doi.org/10.31849/paudlectura.v2i01.2007

Anda mungkin juga menyukai