PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak ahli menyebut
periode ini sebagai golden age (masa emas) dalam kehidupan
seseorang. “The Golden Age” adalah masa-masa keemasan seorang
anak, yaitu masa ketika anak mempunyai banyak potensi yang sangat
baik untuk dilakukan pendidikan, guna merangsang kecerdasan anak
supaya dapat berkembang secara optimal. Pada masa ini, semua aspek
kecerdasan anak dikembangkan dengan baik dan dapat dengan mudah
menerima apa yang disampaikan orang lain. Pada masa ini pula terjadi
perkembangan fisik yang sangat pesat. Karena sangat pentingnya
periode kanak-kanak ini, maka stimulasi yang tepat sangat diperlukan.
Stimulasi tersebut akan membantu anak-anak dalam masa tumbuh
kembangnya..
Para ahli berpendapat usia 3-4 tahun merupakan periode subur
bagi pertumbuhan otak. Menurut Manrique ( dalam ali nugroho;2008
:5.4) menyatakan bahwa perkembangan anak-anak yang menerima
stimulasi hingga usia 6 tahun telah meningkat nilai kecedasannya
sehingga kecerdasannya lebih tinggi dari teman-temannya.
Pengembangan pengetahuan merupakan salah satu isi program
kegiatan belajar melalui bermain di Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini. Selain pembentukan melalui pembiasaan sehari-hari yang bersifat
rutin, spontan atau terprogram seperti berperilaku moral, sikap
beragama, disiplin, pengendalian perasaan/ emosi, ataupun kemampuan
3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
Melalui metode bermain dengan media kotak pintar dapat
meningkatkan kemampuan kognitif di kelompok A BA Aisyiyah 6
Garangan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini ada 2 yaitu manfaat
secara teoritis dan manfaat secara praktis:
1. Manfaat Teoritis
Mengambil pengetahuan mengenai kemampuan kognitif melalui
metode bermain dengan media Kotak Pintar
2. Manfaat Praktis
Secara khusus penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
a. Manfaat bagi siswa:
Dalam keadaan yang menyenangkan melalui metode bermain
dengan media Kotak Pintar kemampuan kognitif anak dapat
meningkat.
b. Manfaat bagi peneliti:
Dapat menambah wawasan peneliti dalam meningkatkan
kemampuan kognitif anak melalui metode bermain dengan media
kotak pintar, sehingga mempunyai kesadaran untuk
mengevaluasi diri untuk meningkatkan kemampuan mengajar
yang efektif, efisien, dan menyenangkan.
c. Manfaat bagi sekolah:
Dengan adanya penelitian, maka akan memberikan model
pembelajaran kognitif melalui metode bermain dengan media
kotak pintar yang menarik bagi sekolah dalam rangka
memberikan proses pembelajaran sehingga mutu pendidikan di
sekolah dapat meningkat.
7
sebagai gelas dan minum dari gelas tersebut, anak mengambil makna
gelas dan memisahkan makna itu dari objeknya.
Menurut Vygotsky, ZPD (Zone of Proximal Development)
merupakan salah satu konsep untuk mengetahui hubungan antara
pembelajaran dan perkembangan. Menurutnya, perkembangan
kemampuan seseorang dapat dibedakan menjadi dua tingkat, yaitu
tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial.
Tingkat perkembangan aktual tampak dari kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan masalah atau tugas-tugas secara mandiri.
Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan
seseorang untuk menyelesaikan masalah atau tugas-tugas ketika
berada di bawah bimbingan orang dewasa atau ketika berkolaborasi
dengan teman sebaya yang lebih kompeten. Orang dewasa atau
teman yang lebih kompeten perlu membantu dengan berbagai cara
seperti memberikan contoh, umpan balik, menarik kesimpulan dan
sebagainya dalam rangka perkembangan kemampuannya. Jarak
antara keduanya, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat
perkembangan potensial atau konsep belajar yang menekankan pada
aktivitas pada daerah perkembangan yang terdekat ini disebut
dengan zona perkembangan proksimal.
Dengan demikian, dari berbagai pendapat tentang pengertian
perkembangan kognitif dapat disimpulkan bahwa perkembangan
kognitif seseorang tidak hanya karena bawaan secara genetis tetapi
ditentukan oleh individu itu sendiri secara aktif juga oleh lingkungan
sosial yang aktif pula sehingga dapat menstimulasi anak untuk
meningkatkan kemampuannya secara optimal.
2. Tahap Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun masuk pada masa
praoperasional (preoperasional period) . Apa yang sebelumnya
diperoleh anak di kembangkan kembali dalam bentek representasi
mental (mental representation). Menurut Piaget ( dalam Rini
9
Hildayani dkk, 2013: 6.24) berfikir itu mendahului bahasa dan lebih
luas dari bahasa.
Bidang pengembangan kognitif pada standar pendidikan anak
usia dini dibagi menjadi sejumlah kompetensi dasar bagi anak sesuai
rentang usia. Berikut akan dijabarkan tingkat pencapaian
perkembangan, capaian perkembangan, dan indikator Konsep
bentuk, warna, ukuran, dan pola
a. Tingkat capaian perkembangan
Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna dan
ukuran
b. Pencapaian
Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna dan
ukuran
c. Indikator
Dapat mengenali benda sekitarnya menurut bentuk, jenis dan
ukuran. Indikator;
1) Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri-
ciri tertentu.
Misal: menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dan lain-lain.
2) Menunjuk dan mencari sebanyak-banyaknya benda, hewan,
tanaman, yang mempunyai warna, bentuk, ukuran atau ciri-
ciri tertentu.
3) Mengenal perbedaan kasar-halus, berat-ringan, panjang-
pendek, jauh-dekat, banyak-sedikit, sama-tidaksama, tebal-
tipis.
4) Mencari lokasi tempat asal suara.
5) Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya.(Sujiono,
dkk 2013: 6.27)
Piaget telah mengidentifikasi 4 periode utama dalam
perkembangan kognitif, yaitu periode sensori motor (lahir s/d 2
tahun), periode praoperasional (2 s/d 7 tahun), periode operasi
10
dunia nyata. Sebagai contoh ketika anak sedang bermain balok dan
menggunakannya sebagai gelas dan minum dari gelas tersebut,
anak mengambil makna gelas dan memisahkan makna itu dari
objeknya.
3. Ciri-ciri Perilaku Kognitif dan Krakteristik Perkembangan
Kognitif
Piaget (dalam Sujiono, 2011:2. 6) menjelaskan bahwa
perkembangan kognitif anak usia TK, masuk dalam perkembangan
berpikir praoperasional konkret. Pada tahap ini sifat egosentris
pada anak semakin nyata. Anak mulai memiliki perspektif yang
berbeda dengan orang lain yang berada di sekitarnya.
Pada masa praoperasional, kemampuan abstraksi anak mulai
tumbuh sehingga memungkinkan anak berpikir simbolik sekalipun
anak masih berpikir secara egosentris (berpusat pada diri sendiri).
Di usia TK logika berpikir anak masih sangat terbatas karena
memang anak belum mempunyai pemahaman yang cukup tentang
aturan-aturan logika yang ada. Namun dengan bimbingan orang tua
dan guru, anak-anak akan belajar untuk berpikir logis. Kemampuan
berpikir ini juga sangat erat hubungannya dengan kemampuan
berbahasa dan berhitung. Kemampuan anak dalam menghitung atau
sitematika berbicara anak menggambarkan kemampuannya dalam
berpikir.
d. Ciri-ciri Perilaku Kognitif
Perilaku kognitif mempunyai ciri-ciri yang digambarkan
oleh Williams (Sujiono: 2011: 1.20) yaitu:
1) Berpikir lancar, yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban
yang relevan dan arus pemikiran lancar.
2) Berpikir luwes, yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang
beragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah
pemikiran yang berbeda-beda.
12
SIKLUS I
Memanfaatkan
Permainan dengan
TINDAKAN permainan dengan
media kotak pintar
media kotak pintar
dalam kelompok
besar
Diduga melalui
SIKLUS II
permaianan dengan
Permainan dengan
KONDISI media kotak pintar
media kotak
dapat meningkatkan
AKHIR pintar dalam
kemampuan kognitif
kelompok kecil
21
Perencanaan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
HASIL ?
P = F x 100 %
N
Keterangan :
P : Prosentase yang dicari
F : Jumlah siswa yang sudah tuntas
N : Jumlah dari seluruh siswa
100 % : angka konstan (%)
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan
acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian.
Keseluruhan data yang terkumpul digunakan untuk menilai
keberhasilan tindakan yang ingin dicapai yaitu upaya meningkatnya
kemampuan kognitif anak melaui kotak pintar sebesar 75%. Berikut
aspek penelitian yang harus dicapai :
1. Indikator Kinerja Anak
Tabel 3. Indikator Keberhasilan Anak
Lingkup Penilaian
Indikator Hasil Belajar
perkembangan BB MB BSH BSB
Anak mampu mengenal konsep
bilangan, warna, bentuk, dan ukuran
Anak mampu menghafal konsep
bilangan, warna, bentuk, dan ukuran
Kognitif
Anak mampu membedakan konsep
bilangan, warna, bentuk, dan ukuran
Anak mampu mengurutkan bilangan,
warna, bentuk, dan ukuran
Keterangan : Skor :
BB = Anak Belum Berkembang = 1
27
Keterangan :
4 : dilakukan guru dengan baik
3 : dilakukan guru dengan cukup baik
2 : dilakukan guru tetapi masih kurang baik
1 : tidak dilakukan oleh guru
28
I. Jadwal Penelitian
Tabel 5. Jadwal Penelitian
BULAN
No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan proposal
3 Revisi proposal
4 Pelaksanaan siklus I
5 Pelaksanaan siklus II
6 Penyusunan laporan
J. Sistematika Laporan
Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, abstrak, halaman
persetujuan, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari:
BAB I pendahuluan, pembahasan dalam bab ini meliputi: Latar
belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian.
BAB II berisi kajian teori, kerangka pikir dan Hipotesis Tindakan.
BAB III berisi Metode Penelitian pada bagian pertama pendekatan
penelitian, bagian kedua latar penelitian, ketiga prosedur penelitian,
keempat teknik pengumpulan data, bagian kelima analisa data, bagian
keenam indikator kberhasilan.
BAB IV meliputi Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian pertama tentang Deskripsi BA Aisyiyah 6
Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, bagian kedua
membahas hasil penelitian dan bagian ketiga adalah pembahasan.
BAB V berisi penutup yang terdiri dari dua bagian, yang pertama
adalah simpulan dan bagian kedua adalah saran.
Bagian akhir dari skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran
29
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti dkk, 2008. Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Bumi Aksara
Eka, Rita dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press
Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Nugraha, Ali 2008. Kurikulum dan Bahan Belajar TK, Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional
Wijaya Widarmi D, dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Universitas Terbuka
Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Indeks