Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI


MEDIA PERMAINAN SAINS MENCAMPUR WARNA
KELOMPOK B
DI TK MEKAR ASIH SIDOMULYO WONOSALAM DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pemantapan Kemampuan Professional (PKP) Pendidikan Anaka Usia Dini
S1 PG PAUD

Oleh :
Nama : Rifkhotus Saidah
NIM : 822312092
Email : rifkhotussaidah.88.tkks@gmail.com
Program studi : S1 PG PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT SEMARANG
POKJAR DEMAK TAHUN 2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAKMELALUI MEDIA
PERMAINAN SAINS MENCAMPUR WARNAKELOMPOK B DI TK MEKAR
ASIH SIDOMULYO WONOSALAM DEMAK

Rifkhotus Saidah

822312092

Rifkhotussaidah.88.tkks@gmail.com

Abstrak

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan
kemampuan kognitif anak melalui media permainan sains mencampur warna. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui kemampuan kognitif
anak dengan metode yang menyenangkan. Sumber data penelitian ini adalah anak TK
MEKAR ASIH Sidomulyo Wonosalam Demak sejumlah 22 anak. Waktu penelitian pada
semester II. Penelitian dilakukan selama 2 minggu. Data yang dikumpulkan adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes
formatif pada setiap siklus. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada setiap
siklus pembelajaran.Data yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria
keberhasilan untuk mengetahui paham dan tidak paham hasil belajar anak. Hasil
penelitian kemampuan kognitif anak melalui media permainan sains mencampur warna
pada studi awal anak paham hanya 2 anak dari 22 siswa. Pada siklus I anak paham 7
anak. Prestasi anak dari studi awal ke siklus I anak yang banyak bertambah 10 anak.
Pada siklus II anak paham mencapai 17 anak dari 22 anak. Kemampuan anak dalam
pembelajaran kognitif melalui media eksplorasi permainan sains.pada kelompok B TK
MEKAR ASIH mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil pengamatan kemampuan
kognitif anak pada studi awal hanya 9% anak dan meningkat menjadi 32% anak pada
siklus I dan pada siklus II adalah anak yang paham dari 22 anak. Simpulan penerapan
metode melalui media eksplorasi permainan sains dapat meningkatkan kemampuan
kognitif anak dengan mudah dan menyenangkan.

Kata kunci :kemampuan, kognitif, percobaan.

I. Pendahuluan
I.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan taman kanak-kanak bertujuan mengembangkan
kemampuan anak sesuai dengan aspek-aspek perkembangan anak usia
dini. Pada masa anak usia dini pertumbuhan dan perkembangan anak
akan berkembang secara pesat dan optimal. Oleh karena itu peran
orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam membantu
mengembngkan potensi yang ada pada diri anak.
Salah satu bidang pengembangan kemampuan Dasar yang ada di
TK adalah kemampuan dasar kognitif. Pengembangan pembelajaran
sains pada anak termasuk bidang pengembangan kognitif yang
memiliki peranan sangat penting dalam membantu meletakkan dasar
kemampuan dan pembentukan sumber daya manusia yang diharapkan.
Pentingnya pengembangan pembelajaran sains pada anak usia dini
ditunjukkan agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan
masalah yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains sehingga
anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan
berbagai hal yang dihadapinya, memiliki sikap ilmiah ( tidak cepat
mengambil keputusan) dan anak lebih berminat dan tertarik untuk
menghayati sains yang berada dan ditemukan dilingkungan alam
sekitarnya (Nugraha, 2005: 28)
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK Mekar Asih
Sidomulyo Wonosalam Demak khususnya kelompok B kemampuan
kognitif dalam menyebutkan warna dasar dan campuran,
membandingkan takaran air dan pewarna dalam mencampur warna.
Menceritakan apa yang terjadi ketika warna dicampur masih perlu
untuk dikembangkan.hal ini disebabkan Karena kegiatan yang
dilaksanakan dalam permaianan sains mencampur warna di TK Mekar
Asih tidak pernah memberi kesempatan kepada anak untuk mencoba
bereksperimen sendiri serta minimnya peralatan sains yang dimiliki
lembaga.

I.1.1. Identifikasi Masalah


Setelah kita melihat latar belakang masalah diatas,
permasalahan yang timbul antara lain:
1. Anak masih belum mengenal macam-macam warna dasar.
2. Anak jarang mengikuti kegiatan bereksperimen.
3. Anak pasif saat ditanya hasil dari kegiatan
bereksperimennya.
I.1.2. Analisis Masalah
Penyebab terjadinya kesulitan anak dalam memahami
eksperimen percampuran warna yaitu anak belum mengerti
bahwa macam-macam warna yang ada di dunia ini berasal dari
warna dasar merah, kuning biru Sebagai guru kami wajib
mencari tahu apa penyebabnya. Berdasarkan hal tersebut patut
diperhatikan (1)apakah dalam menjelaskan kami harus
menyertakan prakteknya terlebih dahulu atau hanya sekedar
pemberitahuan.(2) Apakah anak sudah mendapatkan
kesempatan bertanya?
I.2. Rumusan Masalah
“ Bagaimana cara meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui
media permainan sains mencampur warna pada kelompok B di TK
MEKAR ASIH Desa Sidomulyo Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak?”
I.3. Tujuan Penelitian
Secara umum permainan sains di Taman Kanak-kanak bertujuan agar
anak mampu secara aktif mencari informasi tentang macam-macam
warna yang ada disekitarnya.Untuk memenuhi rasa
keingintahuannya. Melalui permainan sains mencampur warna anak
mencoba memahami dunianya melalui pengamatan , penyelidikan dan
percobaan.
I.4. Manfaat Penelitian
I.4.1. Manfaat Teoritis
Secara garis besar manfaatnya adalah dapat memberikan
pengalaman langsung kepada anak-anak dalam belajar secara
langsung meliputi ketrampilan mengamati dan melakukan
percobaan sehingga pada akhirnya pembelajaran yang didapat
secara langsung tersebut dapat meningkatkatkan pengetahuan
kognitif anak.
I.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti :Memberikan pengalaman, pemahaman dan
pengetahuan bagi Peneliti untuk mengembangkan dan
mengoptimalkan berbagai kemampuan perkembangan
anak sesuai dengan tahapan usia anak, bakat, minat serta
karakteristik anak.
2. Bagi Peserta Didik :Menambah wawasan dan pengalaman
pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu
perkembangan anak secara optimal terutama dalam
pengembangan potensi yang dimiliki anak, khususnya
dalam peningkatan kognitif anak.
3. Bagi Sekolah: Manfaat bagi sekolah adalah lebih
mengoptimalkan kreatifitas pendidik dalam hal
memberikan bantuan rangsangan melalui kegiatan
pengembangan daya fikir atau kognitif .

II. Kajian Pustaka


II.1. Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut pasal 28 undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan Nasional secara tegas telah mengatur penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut: (1) Pendidikan anak Usia
Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2)
pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal dan non formal, (3) Pendidikan Anak Usia Dini
pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak, RA,
atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan Anak Usia Dini pada
jalur pendidikan Non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB),
Tempat Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat,
(5)Pendidikan Usia Dini pada jalur Pendidikan informal berbentuk
Pendidikan Keluarga.
II.2. Kemampuan Kognitif
Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu
untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat
kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai
minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan
belajar(Sujiono,2011:1.3). kognitif berhubungan dengan intelegensi,
menurut Gardner (2000) intelegensi sebagai kemampuan untuk
memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam
suatu kebudayaan atau lebih.
II.3. Bermain Sains
Dalam kehidupan anak, bermain mempunyai arti yang sangat
penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak yang sehat selalu
mempunyai dorongan untuk bermain sehingga dapat dipastikan bahwa
anak yang tidak bermain pada umumnya dalam keadaan sakit,
jasmaniah atau rohaniah(Montolalu,2012:1.2). Perlu diketahui bahwa
salah satu pendekatan pembelajaran di taman kanak-kanak adalah
belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Melalui bermain
anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, dan memanfaatkan,
objek-objek yang dekat dengannya sehingga pembelajaran menjadi
bermakna
Menurut Hanifah (2012) Sains berasal dari kata Latin scientia
yang berarti saya tahu atau yang dalam bahasa inggris berarti
pengetahuan yang merujuk pada pengetahuan alam (natural
science).kamus mendefinisikan sains sebagai ilmu yang sistematis dan
dirumuskan.Sains berhubungan dengan gejala-gejala kebendaaan dan
didasarkan pada pengamatan dan penelitian.Dengan demikian, sains
memiliki konsep sebagai tanggapan pikiran manusia atas gejala-gejala
yang terjadi dialam semesta yang telah dibuktikan dalam suatu
eksperimen.
II.4. Warna
Warna adalah spectrum tertentu yang terdapat didalam suatu
cahaya sempurna (berwarna putih).Identitas suatu warna ditentukan
panjang gelombang cahaya tersebut. Dalam seni rupa, warna bisa
berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen
yang terdapat dipermukaan benda.misalnya pencampuran pigmen
magneta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih
sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.warna
terbagi menjadi empat: warna netral, warna kontras atau
komplementer, warna panas, warna dingin.
(1) Warna Netral adalah: warna-warna yang tidak lagi
memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan
warna premier maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran
ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat
sama. (2) Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang
berkesan berlawana satu dengan lainnya. Warna kontras bisa
didapatkan dari warna yang bersebrangan, contoh warna kontras
adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu, dan biru dengan
jingga.(3)Warna panas adalah kelompok warna dalam rentang
setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari merah hingga
kuning. Warna ini menjadi symbol, riang, semanagat, marah Dsb.
Warna panas mengesankan jarak yang jauh.(4) Warna dingin adalah
kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran
warna mulai dari hijau hingga ungu, warna ini menjadi symbol
kelembutan, kesejukan, nyaman dan sebagainya.
(https://id.m.wikepedia.org/wiki/warna 2016)

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


III.1. Subjek Penelitian
III.1.1.Lokasi
Lokasi : Desa Sidomulyo
Nama Sekolah : TK MEKAR ASIH
Kelas/Kelompok : Kelompok B
Tema : Air, Udara, Api
Waktu : 07.30-10.00
III.1.2.Waktu Pelaksanaan 2 Siklus
Siklus I : 15 Maret – 19 Maret 2016
Siklus II : 22 Maret – 26 Maret 2016
III.1.3.Karakteristik Anak
Jumlah Anak Didik Tahun 2015/2016 : 22 anak
Laki-laki : 12
Perempuan : 10
III.2. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
III.2.1.Siklus I
Rencana Pelaksanaan
a. Guru menyiapkan RPPH Siklus I
b. Guru menyusun rancangan satu siklus yang terdiri dari 5
RPPH
c. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
d. Guru menyiapkan ruang kelas dan menata meja sehingga
anak dapat melakukan kegiatan dengan baik.
e. Guru menyiapkan alat tulis yang akan dipakai
f. Guru menyiapkan alat evaluasi
g. Guru menyiapkan lembar kerja

RENCANA KEGIATAN SIKLUS I


RPPH
Pembukaan Inti Penutup
KE
1 Tanya jawab Melakukan percobaan Menyanyi lagu”tik-
tentang manfaat mencampur warna merah tik bunyi hujan “
air dan biru menggunakan
crayon pada gambar
mangkuk.
2 Tanya jawab Melakukan percobaan Menyanyi lagu “sifat-
tentang sifat air mencampur warna merah sifat air udara ,api “
dan kuning menggunakan
crayon pada gambar teko
3 Tanya jawab Melakukan percobaan Menyanyi lagu “santri
tentang sumber air mencampur warna merah kecil “
dan biru menggunakan
kertas krep pada gelas
plastik
4 Tanya jawab Melakukan percobaan Menyanyi lagu“sholat
tentang macam- mencampur warna merah dan zakat”
macam tempat air dan kuning menggunakan
kertas krep pada gelas
plastik
5 Bck.cara Melakukan percobaan Menyanyi lagu“adzan
menghemat mencampur warna berkumandang”
pemakaian air merah ,biru dan kuning
menggunakan kertas krep
pada gelas plastik
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Kegiatan awal 30 menit :
(1) Berbaris, Berdo’a, Salam (2) Pemasangan kalender (3) Absensi
anak atau hitung (4) Berbagi pengalaman (5) Bercakap cara
menghemat pemakaian air (6) Demonstrasi melakukan senam fantasi
menirukan gerakan orang menimba air sumur
Kegiatan Inti 60 menit :
1. Area Bahasa
PT. meniru tulisan “air hujan”
2. Area IPA
Melakukan percobaan mencampur warna merah ,biru dan kuning
menggunakan kertas krep pada gelas plastik
3. Area Matematika
Menghubungkan lambang bilangan dengan gambar tempat-tempat
air
4. Area Drama
Praktik menggosok gigi
Kegiatan Istirahat 30 menit :
(1) Cuci tangan, (2) Anak makan bekal (3) Bermain diluar kelas
Kegiatan akhir 30 menit :
(1) Ulasan Menyanyi lagu “adzan berkumandang” (2) Ulasan kegiatan
sehari (3) Pesan-pesan (4) Berdo’a , salam pulang
Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir peneliti berdiskusi dengan
teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan, adapun
keberhasilan dan kekurangannya adalah Setelah berdiskusi dengan
teman sejawat hasilnya adalah bahwa pada Studi awal kegiatan
mencampur warna hanya ada dua anak yang berkembang sangat baik
setelah dilakukan perbaikan pada Siklus I mengalami peningkatan
sebelas anak yang berkembang sangat baik dari total jumlah siswa dua
puluh dua anak hal ini menunjukkan Siklus I ini berhasil. Pada siklus I
masih terdapat kekurangan dimana tidak semua anak dapat
memfokuskan perhatiannya ketika kegiatan mencampur warna.

III.2.2.Deskripsi Siklus II
Perencanaan perbaikan
Sebagai tindak lanjut siklus I diadakan kegiatan ulang yang
sama, namun diadakan perubahan cara penyampaian materi
pembelajaran sehingga lebih menarik dan menyenangkan bagi
anak didik.
Adapun hal-hal yang direncanakan adalah sebagai berikut:
a. Guru menyusun rancangan 5 RPPH dalam satu siklus
b. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan kegiatan siklus
II
c. Guru menyiapkan persiapan macam-macam warna untuk
anak-anak sebagai alat percobaan
d. Guru menyiapkan tempat untuk pembelajaran
RENCANA KEGIATAN SIKLUS II
RPPH
Pembukaan Inti Penutup
KE
1 Tj. tentang macam- Melakukan percobaan Menyanyi lagu“
macam alat mencampur warna nama-nama malaikat”
komunikasi merah ,biru dan kuning
menggunakan pewarna
makanan dicampur air
2 Tj. Tentang guna Melakukan percobaan PT. bertepuk Radio
dari alat mencampur warna
komunikasi merah ,biru dan hijau
menggunakan pewarna
makanan dan dicampur air

3 Bercakap-cakap Melakukan percobaan Menyanyi lagu“santri


pentingnya berbuat mencampur warna merah, kecil”
baik terhadap kuning dan biru
sesama teman menggunakan cat air pada
gambar televisi
4 Bck. Menghemat Melakukan percobaan Menyanyi lagu “mari-
pemakaian listirik mencampur warna merah , marilah sholat”
misal:mematikan kuning dan hijau
TV jika tidur atau menggunakan cat air pada
tidak dilihat. gambar hand phone
5 Bck. Tentang alat Melakukan percobaan PT. bertepuk telpon
komunikasi mencampur warna merah ,
tradisional kuning, biru dan hijau
menggunakan cat air pada
gambar kenthongan
Pelaksanaan perbaikan
Kegiatan awal 30 menit :
(1) Berbaris, Berdo’a, Salam (2) Pemasangan kalender (3)
Absensi anak atau hitung (4) Berbagi pengalaman (5) Bck.
Tentang alat komunikasi tradisional (6) PT. Ritmik
bebas/bergerak bebas dengan irama musik
Kegiatan Inti 60 Menit :
1. Area Bahasa
Menghubungkan tulisan sederhana dengan symbol gambar
alat-alat komunikasi
2. Area IPA
Melakukan percobaan mencampur warna merah , kuning, biru
dan hijau menggunakan cat air pada gambar kenthongan
3. Area Seni
Menggunting kertas berpola “handphone”
4. Area Masak
Melaksanakan tugas dari guru mengupas buah jambu
menggunakan alat pengupas buah
Istirahat 30 Menit :
(1) Cuci tangan, (2) Anak makan bekal (3) Bermain diluar kealas
Kegiatan Akhir 30 Menit
(1) PT. bertepuk telpon (2) Ulasan kegiatan sehari (3) Pesan-
pesan (4) Berdo’a , salam pulang
Refleksi
Setelah proses pembelajaran berhasil, peneliti berdiskusi
dengan teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan dan
kekurangan adalah sebagai berikut : Keberhasilan, Guru senang
sekali melihat kemampuan kognitif anak melalui kegiatan
mencampur warna yang semakin meningkat. Dalam siklus II ini
menunjukkan bahwa kegiatan mencampur warna anak dapat
meningkat dari siklus I yang hanya 50% anak yang berkembang
sanagat baik bertambah menjadi 82% anak yang berkembang
sangat baik pada siklus II , kemaampuan daya fikir anak dalam
mencari tahu lebih banyak tentang warna-warna sekunder (warna
campuran) juga sudah semakin baik. Pada Siklus II ini masih
terdapat beberapa kekurangan guru kurang mampu
mengkondisikan anak untuk melakukakn kegiatan dengan rapi,
dan masih ada beberapa anak yang tidak sungguh-sungguh
mengerjakan kegiatan yang ada.

III.3. Teknik Analisis Data


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom
action research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau
disekolah tempat ia mengajar dengan menekankan pada peningkatan
proses dan praktik pembelajaran menurut Arikunto (2006:96) dalam
kegiatan ini guru terlibat secara langsung dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan Refleksi.
Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik eksperimen
terintegrasi dengan metode demonstrasi. Dimana sebelum pelaksanaan
penelitian seorang peneliti terlebih dahulu mendemonstrasikan
kegiatan, kemudian anak menirukan atau mengembangkannya
dibawah pengawasan pendidik.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif, sebab peneliti ingin mendeskripsikan pelaksanaan
tindakan kelas yang dilakukan dan keberhasilan yang dicapai dalam
meningkatkan kemampuan anak melalui media permainan sains
menacampur warna pada kelompok B TK MEKAR ASIH Desa
Sidomulyo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kemenis
Siklus I ke Siklus berikutnya setiap siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi dan
dokumentasi, guru dan teman sejawat mengamati aktifitas anak dan
kemampuan anak saat melakukan kegiatan mencampur warna.secara
umum kegiatan pengolahan data dan analisa data dalam penelitian ini
adalah dengan penilaian menggunakan symbol, adapun symbolnya
adalah :
 BB (Belum Berkembang ) :*
 MB ( Mulai Berkembang) : **
 BSH ( Berkembang Sesuai Harapan ) : ***
 BSB ( Berkembang Sangat Baik) : ****
Penilaian ini untuk mencari nilai presentase keberhasilan
kegiatan permainan sains mencampur warna dalam upaya
meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Mekar
Asih Sidomulyo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Dengan
menggunakan rumus untuk menghitung prosentase dan penafsiran data
berdasarkan pendapat Ali (1985:184) yaitu :
P= n x 100%
N
Dimana :
P = Presentasi (jumlah presentasi yang dicari )
n = nilai yang diperoleh
N= jumlah anak
100 = bilangan tetap

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan


IV.1. Hasil perbaikan tiap siklus
Pra Siklus
Sebelum peneliti melaksanakan penelitiannya , terlebih dahulu peneliti
melakukan pengamatan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan
mencampur warna di TK Mekar Asih Sidomulyo Sidomulyo
wonosalam Demak .dan hasil pengamatan ini menunjukkan belum
sesuai dengan standar kompetensi anak.
Data pada kondisi awal ini dikumpulkan dan disajikan dalam tabel 1
sebagai berikut :
Jumlah Tingkat
No Nilai
Anak Keberhasilan
1 Belum Berkembang (BB) 9 41%
2 Mulai Berkembang (MB) 5 23%
3 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 5 23%
4 Berkembang Sangat Baik (BSB) 3 13%
Jumlah 22 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa aktifitas anak kelompok


B TK Mekar Asih Sidomulyo Wonosalam Demak sebanyak 41% anak
belum berkembang, 23% anak mulai berkembang, 23% anak
berkembang sesuai harapan, 13% anak berkembang sangat baik. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik Penilaian Pra Siklus Peningkatan Kemampuan
Kognitif Anak Melalui Media Permainan Sains Mencampur Warna di
TK Mekar Asih Sidomulyo Wonosalam Demak

41%
45%
40%
35% BB
30% 23% 23%
25% MB
20% 13% BSH
15% BSB
10%
5%
0%
Pra siklus

Siklus I
Perencanaan :
Tema : Air, Udara , Api
Kelompok :B
Tanggal : 15 Maret – 19 Maret 2016
Tempat : TK Mekar Asih Desa Sidomulyo Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Demak
Hasil pelaksanaan siklus I
Hasilpenelitian pada siklus I mulai tanggal 15 maret sampai 19 maret
2016 di TK Mekar Asih Sidomulyo Wonosalam Demak adalah
sebagai berikut :
Tabel Prosentase Penilaian Siklus I Peningkatan Kemampuan Kognitif
Anak Melalui Media Permainan Sains Mencampur Warna di TK
Mekar Asih Sidomulyo Wonosalam Demak

SKALA NILAI Jumlah


RPPH BSH(*** Prosentase
BB(*) MB(**) BSB(****)
)
8 anak/ 6 anak/ 3 anak/ 5 anak /
RPPH 1 100%
36 % 27% 14% 23%
7 anak/ 5 anak/ 4 anak/ 6 anak /
RPPH 2 100%
32% 23% 18% 27%
4 anak/ 7 anak/ 5 anak/ 6 anak /
RPPH 3 100%
18% 32% 23% 27%
4 anak/ 5 anak/ 5 anak/ 8 anak/
RPPH 4 100%
18% 23% 23% 36%
2 anak/ 4 anak/ 5 anak/ 11 anak/
RPPH 5 100%
9% 18% 23% 50%

Dari tabel diatas dapat kita lihat perkembangan kognitif anak melalui
media permainan sains mencampur warna kelompok B TK Mekar
Asih sidomulyo Wonosalam Demak menunjukkan bahwa kegiatan
yang dilakukan mulai dari RPPH ke-1 sampai RPPH ke-5 pada Siklus
I anak yang Berkembang Sangat Baik mengalami peningkatan yang
sangat signifikan. Hal ini juga dapat dilihat pada grafik perkembangan
di bawah ini:
Grafik Penilaian Siklus I Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak
Melalui Media Permainan Sains Mencampur Warna di TK Mekar
Asih Sidomulyo Wonosalam Demak
50%
50%
45%
40% 36% 36%
35% 32% 32%
27% 27% 27%
30% BB
23% 23% 23% 23%
23% 23%
25% MB
18% 18% 18% 18%
20% BSH
14%
15% BSB
9%
10%
5%
0%
RPPH 1 RPPH 2 RPPH 3 RPPH 4 RPPH 5

Siklus II
Perencanaan :
Tema : Alat Komunikasi
Kelompok :B
Tanggal : 22 Maret – 26 Maret 2016
Tempat : TK Mekar Asih Desa Sidomulyo Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Demak

Hasil pelaksanaan siklus II


Hasil penelitian pada siklus II mulai tanggal 22 maret sampai 26 maret
2016 di TK Mekar Asih Sidomulyo Wonosalam Demak adalah
sebagai berikut :
Tabel Prosentase Penilaian Siklus II Peningkatan Kemampuan
Kognitif Anak Melalui Media Permainan Sains Mencampur Warna di
TK Mekar Asih Sidomulyo Wonosalam Demak
SKALA NILAI JUMLAH
RPPH
BB(*) MB(**) BSH(***) BSB(****) PROSENTASE
3 anak / 4 anak / 4 anak / 11 anak /
RPPH 1 100%
14% 18% 23% 45%
2 anak / 4 anak / 4 anak / 12 anak /
RPPH 2 100%
9% 18% 18% 54%
3 anak / 6 anak / 13 anak /
RPPH 3 - 100%
14% 27% 59%
7 anak / 15 anak /
RPPH 4 - - 100%
32% 68%
4 anak / 18 anak/
RPPH 5 - - 100%
18% 82%

Dari tabel diatas dapat kita lihat perkembangan kognitif anak melalui
media permainan sains mencampur warna kelompok B TK Mekar
Asih sidomulyo Wonosalam Demak menunjukkan bahwa kegiatan
yang dilakukan mulai dari RPPH ke- 1 sampai RPPH ke-5 pada Siklus
II anak yang Berkembang Sangat Baik mengalami peningkatan yang
maksimal, dan menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan pada
Siklus II sudah melebihi target yang diharapkan oleh peneliti Hal ini
juga dapat dilihat pada grafik perkembangan di bawah ini :
Grafik Penilaian Siklus II Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak
Melalui Media Permainan Sains Mencampur Warna di TK Mekar
Asih Sidomulyo Wonosalam Demak
90% 82%
80% 68%
70% 59%
55%
60%
45% BB
50%
32% MB
40% 27%
23% BSH
30% 18% 18%
18% 18%
14% 14% BSB
20% 9%
10% 0% 0%0% 0%0%
0%
RPPH 1 RPPH 2 RPPH 3 RPPH 4 RPPH 5

IV.2. Pembahasan Tiap Siklus


Pembahasan Pra siklus
Pada kegiatan pembelajaran pra sikus guru menekankan pembelajaran
pada kemampuan kognitif anak melalui kegiatan bermain sains
mencampur warna pada anak-anak kelompok B TK MEKAR
ASIH .Pada kondisi awal pra siklus hanya 3 anak yang masuk kategori
berkembang sangat baik .Hal ini dikarenakan kemampuan mengenal
warna anak masih sangat minim, anak juga merasa kurang tertarik
dengan alat peraga yang digunakan.Oleh sebab itu diadakan
pembelajaran siklus I dengan dibantu oleh teman sejawat.

Pembahasan Siklus I
Tema/ Sub Tema : Air, Udara, Api
Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini guru melaksanakan
berbagai macam kegiatan mencampur warna. Pada siklus I ini terjadi
peningkatan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan mencampur
warna, ada 11 anak yang masuk kategori berkembang sangat baik
walaupun masih banyak anak yang cenderung belum mengerti atau
mengenal hasil campuran warna, serta ukuran yang digunakan yang
benar pada waktu kegiatan eksperimen tersebut.
Hal ini menunjukkan pada siklus I dapat dikatakan cukup berhasil
akan tetapi semua masih perlu motivasi dan bimbingan dari guru
untuk dapat peningkatan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan
mencampur warna .Karena pada siklus I ini belum semua anak dapat
dikondisikan dengan baik maka diadakan perbaikan siklus II.

Pembahasan Siklus II
Tema/ Sub Tema : Alat Komunikasi
Dalam siklus II terdapat peningkatan dalam melaksanakan perbaikan,
anak-anak lebih semangat dan lebih aktif dalam melaksanakan
kegiatan yang diberikan guru. Media yang digunakan guru sudah
menarik sehingga anak tertarik untuk mengikutinya dan dengan
sendirinya anak akan aktif untuk mengerjakannya. Pada siklus II ini
peningkatan kemampuan kognitif anak sangat signifikan dari siklus I
ada 11 anak yang masuk kategori berkembang sangat baik dan
meningkat menjadi 18 anak yang masuk kategori berkembang sangat
baik.
V. Kesimpulan Dan Saran
V.1. Kesimpulan
Setelah diadakan penelitian 2 siklus, ternyata dalam siklus I anak didik
belum menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran, namun
pada siklus II anak didik sudah mulai menunjukkan keberhasilan.
Dengan metode yang tepat dan metode pembelajaran yang menarik
perhatian anak didik, dapat meningkatkan keberhasilan dalam
pencapaian hasil belajar anak didik.
Melalui kegiatan mencampur warna anak dapat mengembangkan
kemampuan kognitif. Berdasarkan perolehan hasil belajar yang selalu
meningkat dalam kegiatan mencampur warna ada peningkatan hasil
perkembangan kognitif anak dikelompok B TK MEKAR ASIH dari
kondisi awal pembelajaran, anak-anak tidak begitu antusias
melaksanakan kegiatan hanya 5(13%) anak yang paham dari 22 siswa.
Pada waktu siklus I ada 11( 50%) anak yang mampu melakukan
kegiatan pembelajaran, hal ini menunjukkan bahwa dari studi awal ke
Siklus I mengalami peningkatan , karena pada siklus I ini belum
mencapai target yang diharapkan peneliti yaitu 75% , maka peneliti
melanjutkan penelitian pada Siklus II, pada Siklus II ini kemampuan
anak yang mampu Berkembang Sangat Baik bertambah menjadi 18
anak (82%) dari total 22 anak.
V.2. Saran
Adapun saran-saran penelitian adalah sebagai berikut:
1. Agar permainan sains melalui kegiatan mencampur warna dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak didik maka seorang guru
harus memahami betul kegiatan yang akan dilakukan serta
mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan seperti
pewarna, gelas takar, sendok plastik, meja lipat, celemek.
2. Untuk merangsang daya pikir anak dengan ide-ide yang cemerlang
dan imajinasi mereka yang dituangkan melalui proses percobaan
sehingga menghasilkan suatu karya maka sebaiknya guru memberi
kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi sendiri dalam
permainan sains.
3. Untuk kedepannya diharapkan para guru mencoba dan menjadikan
permainan sains menjadi salah satu kegiatan pembelajaran yang
sering dikerjakan, tentunya disesuaikan dengan tujuan dan materi
pembelajaran.

Daftar Pustaka
Ali, Nugraha. (2005). Pengembangan Pembelajaran Sains Anak Usia
Dini. Jakarta.

Gardner, Howard. (2000). Multiple Intelegences Teori Dan Praktek,


(terjemahan).Bata.Intrakasa.

Sujiono, Y.N. (2011). Metode Pengembangangan Kognitif .Jakarta :


Universitas Terbuka.

Montolalu, B.E.F. (2012). Bermain Dan Permainan Anak. Tangerang


Selatan : Universitas Terbuka.

Hanifah, A.N. (2012). Sains Dan Penemuan Yang Mengubah


Dunia.Yogyakarta : Familia.

Sutanto, R.(2016).Pengertian
warna,https://id.m.wikepedia.org/wiki/warna,diakses pada tanggal 30
maret 2016

Anda mungkin juga menyukai