Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTORIAL II

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


“Penelitian Tindakan Kelas”
Tutor ; Mirawati, M.Pd

Oleh:
ANISA
NIM 857449533

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PGPAUD)
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
TUGAS TUTORIAL 2

A. IDENTITAS
Program Studi : Program S-1 PGPAUD
Semester :2
UPBJJ-UT : Bandung
Kode/Nama MK : IDIK4008 / Penelitian Tindakan Kelas
Nama Tutor : Mirawati, M.PD.

B. PETUNJUK TUGAS :
1. Silakan membaca kembali materi pada modul 3-5 khususnya terkait penyusunan proposal PTK,
pelaksanaan perbaikan dan analisis data.
2. Baca kembali hasil uraian terkait permasalahan pembelajaran dan perkembangan anak yang
pernah dialami atau diamati selama proses pembelajaran di Lembaga PAUD.
3. Lakukan analisis masalah tersebut dengan menentukan kategori aspek perkembangan yang
bermasalah serta tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Buat rancangan proposal PTK mengikuti sistematika terlampir.
5. Pengumpulan tugas dapat melalui tautan yang tersedia.
6. Selamat dan semangat mengerjakan.
Nama Mahasiswa : ANISA
NIM : 857449533
Jawaban : TUGAS TUTORIAL 2

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Judul Penelitian :

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia Dini kelompok A
di POS PAUD Cendrawasih

B. Bidang Kajian :

PAUD, Permainan Edukatif, Kemampuan berbicara anak

C. Pendahuluan :
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini (PAUD) memainkan peran krusial dalam perkembangan
awal anak-anak. Ini adalah tahap perkembangan yang sangat penting, di mana anak-anak mulai
mengembangkan berbagai kemampuan dasar, termasuk kemampuan berbicara dan komunikasi.
Kemampuan berbicara adalah keterampilan yang menjadi dasar bagi interaksi sosial,
pemahaman, dan pembelajaran lebih lanjut. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan berbicara
pada anak usia dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada perkembangan anak.
Permainan edukatif adalah salah satu pendekatan yang telah dikenal efektif dalam
pembelajaran anak usia dini. Permainan semacam ini dirancang khusus untuk mengintegrasikan
pembelajaran dengan bermain, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan
berbicara dan komunikasi anak. Meskipun sudah ada banyak penelitian tentang penggunaan
permainan edukatif dalam konteks pendidikan anak usia dini, masih ada beberapa aspek yang
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Secara khusus, terdapat kebutuhan untuk lebih memahami pengaruh permainan
edukatif tertentu terhadap kemampuan berbicara anak usia dini. Berbagai jenis permainan
edukatif tersedia, dan mungkin ada perbedaan signifikan dalam dampaknya pada
perkembangan bahasa dan komunikasi anak. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang
jenis permainan yang paling efektif dan mekanisme yang terlibat dalam perbaikan kemampuan
berbicara, kita dapat mengoptimalkan pendekatan pendidikan anak usia dini.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan yang ada
dengan menginvestigasi pengaruh permainan edukatif terhadap kemampuan berbicara pada
anak usia dini. Penelitian ini akan memberikan wawasan yang berharga tentang jenis permainan
edukatif yang paling efektif, potensi manfaat jangka panjang, serta bagaimana pendidikan anak
usia dini dapat ditingkatkan melalui pendekatan ini.
Selain itu, penelitian ini juga relevan dengan perkembangan kurikulum dan praktik
pendidikan PAUD yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif
pada perkembangan anak dan persiapan mereka untuk masa depan yang lebih cerah.

2. Identifikasi Masalah

1. Permainan edukatif yang dapat memengaruhi kemampuan berbicara anak usia dini di
POS PAUD Cendrawasih
2. Permainan edukatif memiliki dampak positif atau negatif pada perkembangan
kemampuan berbicara anak.
3. Perkembangan kemampuan berbicara pada anak usia dini di POS PAUD Cendrawasih
yang masih harus distimulasi
4. Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa dan komunikasi pada usia ini
di POS PAUD Cendrawasih
5. Jenis permainan edukatif yang paling efektif digunakan dalam meningkatkan
kemampuan berbicara anak usia dini di POS PAUD Cendarawasih

3. Rumusan masalah

1. Bagaimana permainan edukatif memengaruhi perkembangan kemampuan


berbicara pada anak usia dini kelompok A di POS PAUD Cendrawasih?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara pada anak kelompok A setelah
dilakukan stimulasi dengan menggunakan permainan edukatif di POS PAUD
Cendrawasih?

4. Tujuan Penelitian

1. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami pengaruh permainan


edukatif terhadap kemampuan berbicara anak usia dini. Tujuan ini adalah untuk
menentukan apakah permainan edukatif memiliki efek positif atau negatif pada
perkembangan kemampuan berbicara anak di POS PAUD Cendarawasih.
2. Penelitian juga bertujuan untuk menilai apakah terdapat perbedaan signifikan dalam
perkembangan kemampuan berbicara antara kelompok anak yang terlibat dalam
permainan edukatif dan kelompok anak yang tidak terlibat. Ini akan membantu menilai
dampak nyata dari penggunaan permainan edukatif di POS PAUD Cendrawasih.
3. Tujuan lainnya adalah untuk menentukan jenis permainan edukatif yang paling efektif
dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini. Dengan demikian,
penelitian ini akan memberikan panduan tentang jenis permainan yang dapat digunakan
dalam konteks pendidikan anak usia dini di POS PAUD Cendrawasih.
4. Penelitian akan mengevaluasi dampak jangka panjang dari permainan edukatif pada
perkembangan kemampuan berbicara anak usia dini, termasuk bagaimana hal ini
memengaruhi kemampuan belajar, interaksi sosial, dan komunikasi mereka sepanjang
hidup.
5. Tujuan terakhir adalah memberikan kontribusi pada perbaikan praktik pendidikan anak
usia dini dengan memberikan rekomendasi berdasarkan temuan penelitian. Penelitian
ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efektivitas pendidikan anak usia dini
melalui integrasi permainan edukatif yang sesuai.

5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Anak:


a) Peningkatan Kemampuan Berbicara: Anak-anak usia dini akan
mendapatkan manfaat langsung dari penelitian ini dengan meningkatkan
kemampuan berbicara dan komunikasi mereka. Ini akan membantu
mereka dalam interaksi sosial, pemahaman, dan pembelajaran lebih
lanjut.
b) Peningkatan Kemampuan Belajar: Kemampuan berbicara yang lebih
baik dapat meningkatkan kemampuan belajar anak-anak. Mereka akan
lebih efektif dalam menyerap informasi dan berpartisipasi dalam
aktivitas pembelajaran.
2. Manfaat bagi Guru:
a) Panduan Pendidikan yang Lebih Efektif: Guru dan pendidik anak usia
dini akan mendapatkan wawasan tentang jenis permainan edukatif yang
paling efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak. Ini akan
membantu mereka merancang kurikulum dan metode pengajaran yang
lebih efektif.
3. Manfaat bagi Lembaga Pendidikan dan PAUD:
a) Pengembangan Kurikulum yang Lebih Baik: Lembaga pendidikan anak
usia dini dapat menggunakan temuan penelitian ini untuk
mengembangkan kurikulum yang lebih baik dan mengintegrasikan
permainan edukatif dengan benar.
b) Peningkatan Kualitas Pendidikan: Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang pengaruh permainan edukatif, lembaga pendidikan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan, dan ini dapat
menciptakan reputasi yang lebih baik bagi lembaga mereka.

D. Kajian Pustaka

1. Pengaruh Permainan Edukatif

• Pengertian Permainan Edukatif


Permainan edukatif adalah permainan yang mampu merangsang dan
melatih perkembangan otak anak serta menstimulasi kreatifitas berfikir anak.
Permainan edukatif bukan permainan yang hanya menyenangkan untuk anak
tetapi bisa mendidik dan menstimulasi otak anak. Pada dasarnya, dunia anak
adalah dunia bermain.
Wijaya & Rusyan [1994] berpendapat bahwa Alat Peraga Pendidikan
merupakan media pendidikan yang memiliki berperan sebagai perangsang
belajar & dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga anak tidak menjadi
jenuh dalam meraih tujuan belajar.
Jean Piaget, memandang permainan sebagai alat penting untuk
pengembangan kognitif anak-anak. Baginya, permainan adalah cara anak-anak
belajar dan memahami dunia di sekitar mereka. Permainan edukatif, menurut
Piaget, dapat membantu dalam pengembangan keterampilan kognitif seperti
pemecahan masalah dan berpikir abstrak.
Faizal [2010] Alat Peraga Pendidikan adalah instrument audio maupun
visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih
menarik & membangkitkan minat siswa dalam mendalami materi.
Direktorat PADU, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan
edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau
peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan
dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
2. Pengaruh Permainan Edukatif terhadap Kemampuan Berbicara
Permainan edukatif memiliki beberapa pengaruh terhadap kemampuan berbicara anak-
anak. Pengaruh tersebut ialah:
1) Menstimulasi bahasa, permainan edukatif seringkali dirancang untuk
merangsang perkembangan bahasa. Melalui interaksi, percakapan, dan aktivitas
verbal dalam permainan, anak-anak dapat terpapar pada kosakata baru, struktur
kalimat, dan cara menyampaikan ide.
2) Kemampuan berkomunikasi, dengan permainan edukatif yang dapat
melibatkan interaksi antar pemain dapat membantu anak-anak dalam
mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Mereka belajar untuk
menyampaikan ide, mendengarkan orang lain dan merespon dengan tepat.
3) Peningkatan keterampilan sosial, banyak permainan edukatif yang dapat
mendorong kerjasama dan interaksi sosial. Melalui kolaborasi dalam
permainan, anak-anak dapat memperkuat kemampuan berbicara mereka karena
mereka perlu berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka untuk mencapai
tujuan permainan.
4) Peningkatan keterampilan artikulasi, beberapa permainan edukatif yang
dapat melibatkan penggunaan kata-kata atau suara tertentu dapat membantu
meningkatkan keterampilan artikulasi anak-anak. Melalui pengulangan dan
latihan yang disajikan dalam konteks permainan anak-anak dapat meningkatkan
kejelasan dan kepastian dalam berbicara

• Kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun


Kemampuan berbicara anak pada usia 4-5 tahun merupakan tahap
perkembangan bahasa yang penting. Para ahli perkembangan anak memberikan
pandangan berikut tentang kemampuan berbicara anak pada rentang usia ini:
1) Jean Piaget
Menurut Piaget, pada usia 4-5 tahun, anak-anak memasuki tahap operasi
konkret, di mana mereka mulai mampu menggunakan simbol dan
representasi bahasa dengan lebih baik. Mereka juga mengembangkan
pemahaman tentang aturan gramatikal sederhana.
2) Lev Vygotsky
Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan
bahasa. Pada usia 4-5 tahun, anak-anak dapat lebih baik berkomunikasi
dan menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan
orang dewasa. Vygotsky menyatakan bahwa penggunaan bahasa anak
berkembang bersamaan dengan perkembangan fungsi kognitif.
3) Noam Chomsky
Chomsky menekankan bahwa anak-anak pada usia ini terus
mengembangkan kemampuan gramatikal mereka. Mereka mulai
menguasai aturan-aturan dasar dalam bahasa mereka dan dapat
menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
4) Jerome Bruner
Bruner mengamati bahwa pada usia ini, anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan bercerita yang lebih kompleks. Mereka
dapat merangkai ide-ide dan peristiwa untuk membuat narasi yang lebih
koheren.

3. Penelitian terdahulu

a) penelitian terdahulu yang relevan adalah Penelitian yang dilakukan oleh Septi
yani (2020) tentang "pengaruh metode bermain peran terhadap peningkatan
keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal Darul
Ulum Baturaja Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara",
kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil menunjukkan
pengaruh yang signifikan antara metode bermain peran dan keterampilan
berbicara pada anak usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal Darul Ulum Baturaja
Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara

4. Hipotesis Tindakan

Penerapan metode permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan


berbicara pada anak usia dini di POS PAUD Cendrawasih

E. Rencana dan Prosedur Penelitian

1. Subjek Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini adalah anak kelompok A yang berusia 4-5 tahun di POS
PAUD Cendrawasih Sugihmukti. Jumlah partisipan yang terlibat adalah sebanyak 2 orang
anak.

2. Lokasi/Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini di POS PAUD Cendrawasih Desa Sugihmukti Kec. Pasirjambu
Kab. Bandung

3. Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah kurang lebih selama
1 (satu) bulan

4. Alokasi Lama Tindakan

Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus, namun tetap menyesuaikan dengan hasil
refleksi pada masing-masing siklus yang dilaksanakan

5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Metode
ini dipilih karena peneliti bermaksud untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berbicara melalui permaianan edukatif di POS PAUD
Cendrawasih. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Menurut Ebbut dan Hopkin (1993),
penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan
oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan
refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Bagi Carr & Kemmis, 1986
dalam Burns (1999) berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka serta
pemahaman mereka terhadap praktik-praktik mereka dan terhadap situaasi tempat praktik-
praktik tersebut dilakukan

6. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas


a. Perencanaan

Penelitian ini direncanakan selama 2 siklus. Rancangan tindakan selama 2 siklus ini
telah disesuaikan dengan target capaian pada kemampuan berbicara anak melalui
penerapan permainan edukatif. Dengan melalui permainan saya berencana akan melakukan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak. Contoh
permainan edukatif yang akan saya gunakan adalah ”membentuk huruf menggunakan
playdough, bermain kata dengan melabeli benda-benda di sekitar anak”

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan akan mengacu pada rancangan yang telah disusun sebelumnya.
Pelaksanaan Tindakan mirip dengan penulisan rancangan kegiatan belajar mengajar.
Pelaksanaan Tindakan meliputi:
• Tujuan pembelajaran
• Materi dan alat pembelajaran
• Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
• Evaluasi dan pemantauan kemajuan
• Tindak lanjut

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati proses penerapan permainan edukatif dan juga
ketercapaian perkembangan kemampuan berbicara pada anak usia 4-5 tahun di POS PAUD
Cendrawasih sugihmukti.

d. Refleksi

Refleksi akan dilaksanakan setelah tindakan perbaikan selesai di masing-masing siklus.


pada tahap ini peneliti akan menguraikan data terkait kelemahan ketercapaian penerapan
metode permainan edukatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak
kelompok a di Pos PAUD Cendrawasih

7. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:


a. Observasi:
1. Deskripsi: Melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku anak usia
dini di POS PAUD Cendrawasih saat bermain permainan edukatif dan
interaksi verbal yang terjalin diantara mereka.
2. Proses: Peneliti secara aktif mengamati dan mencatat perilaku, respon,
dan interaksi anak selama bermain permainan edukatif di POS PAUD
Cendrawasih.
b. Wawancara:
1. Deskripsi: Melibatkan percakapan langsung antara peneliti dan anak-anak
usia dini untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kemampuan
berbicara anak di POS PAUD Cendrawasih.
2. Proses: Pertanyaan terstruktur atau terbuka dapat digunakan untuk
merangsang percakapan dan mendapatkan wawasan tentang pengalaman
bermain anak.

c. Dokumentasi:
1. Deskripsi: Merekam dan memfoto anak-anak saat bermain permainan
edukatif untuk menganalisis ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan interaksi
verbal anak dengan teman sebaya atau guru dan orang tua.
2. Proses: Rekaman video dan pengambilan foto dapat diuraikan dan
dianalisis secara rinci untuk memahami perkembangan berbicara anak.
8. Analisis Data

Teknik analisis data yan akan digunakan adalah Miles & Huberman dengan tahapan
pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Alasan memilih
Teknik analisis data Milles & Huberman karena Alat permainan edukatif dapat
menghasilkan data yang beragam, termasuk interaksi verbal, ekspresi wajah, dan
respon anak. Teknik analisis Miles & Huberman memungkinkan peneliti untuk
menangkap keragaman ini dan menganalisisnya secara holistik. Teknik ini juga
memiliki Fleksibilitas Analisis yaitu Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk
memperoleh wawasan mendalam dan merinci analisis berdasarkan situasi dan konteks
unik dari penelitian ini. Tekinik ini pula mengerti bahwa Pentingnya Reduksi dan
Penyajian Data merupakan Proses reduksi data yang dapat membantu
menyederhanakan informasi yang kaya menjadi temuan yang lebih dapat dimengerti.
Sementara penyajian data visual membantu dalam komunikasi temuan dengan jelas.
Keterlibatan Teknik ini dipenuhi dengan Data, dima teknik ini memungkinkan peneliti
untuk secara aktif terlibat dengan data, memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam
tentang kompleksitas faktor yang memengaruhi pengembangan kemampuan berbicara
anak.

F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksakan pada 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari
5 hari/ satu minggu.
Akan mulai dilaksanakan pada:
Silkus 1: 13-17 November 2023
Siklus 2: 20-24 November 2023

G. Biaya Penelitian

Biaya pada saat proses penelitian dianggarkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), biaya
tersebut untuk mendukung proses penelitian yang membutuhkan:
1. pembelian alat dan bahan untuk membuat alat permainan edukatif
2. biaya transportasi dalam pelaksanaan penelitian

H. Personalia Penelitian

Peneliti Utama:
Saya sebagai peneliti utama yang berperan dalam penelitian ini bertanggung jawab
penuh atas perencanaan, pelaksanaan, dan analisis penelitian pengaruh permainan
edukaatif dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak usia dini di POS PAUD
Cendrawasih. Serta saya juga berperan penting dalam menyusun berbagai metodologi,
merancang instrumen penelitian, dan mengkoordinasikan seluruh proyek hasil peelitian
saya tersebut.

I. Daftar Pustaka

https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_09-03-2021_6047927498538.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/351816-the-impact-of-educational-games-on-enhan-
d0d96072.pdf
https://cossykids.com/blogs/cossykids-ideas/how-educational-toys-influence-children-s-language-
development
https://sumbarprov.go.id/home/news/18777-permainan-edukatif-buat-anak
https://madaniah.co.id/definisi-alat-permainan-edukatif-menurut-para-ahli/
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=penelitian+terdahulu+tentang+Pengaruh+Permainan+Edukatif+Terhadap+Kemampuan+Ber
bicara+Pada+Anak+Usia+Dini+kelompok+A

J. Lampiran
1. Instrumen Penelitian
CONTOH:
Tabel 1. Lembar Observasi Kemampuan Berbicara Anak Usia 4-5 Tahun
No Indikator Skala
BB MB BSH BSB
1. Menggunakan beragam kata dan kosakata yang
sesuai dengan usia
2. Menunjukkan kemampuan untuk menyebutkan nama
objek, warna, angka, dan bentuk
3. Memahami dan mengikuti instruksi yang lebih
kompleks.
4. Menanggapi pertanyaan dan mengajukan
pertanyaan.
5. Mengucapkan kata-kata dengan artikulasi yang baik.
6.

Tabel 1. Lembar Wawancara


No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana anak Anda berkomunikasi sehari-hari? Anak berkomunikasi sehari-hari
cukup intens tetapi masih
kurang interaktif ketika
berbicara dengan teman sebaya
dan juga gurunya
2. Apakah ada tema atau topik tertentu yang anak suka Ya, anak suka membicarakan
bicarakan? pengalaman-pengalaman
menarik yang mereka temui di
kehidupan sehari-hari
3. Bagaimana anak menyusun kalimat? Apakah mereka Cara anak menyusun kalimat
menggunakan kalimat sederhana atau sudah mulai cuukup baik, meskipun masih
memasukkan kalimat yang lebih kompleks? menggunakan kalimat
sederhana dan sangat mampu
untuk dipahami guru
4. Apakah mereka dapat mengikuti cerita atau petunjuk Masih ada waktu ketika mereka
dengan baik? belum mengerti petunjuk yang
sudah dijelaskan dan merka
masih kebingungan dalam
mengerjakan pekerjaannya
5. Bagaimana anak berinteraksi dengan teman Masih terbilang cukup jarang,
sebayanya? karena anak masih sering
berdiam diri dan jarang
mengemukakan pendapatnya

2. Riwayat Hidup Peneliti

Nama: Anisa
Alamat: Kp, Muara RT 04 RW 10, desa Sugihmukti, Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung
Telepon: 081386401932
Email: anisaciwidey81@gmail.com
Pendidikan:
1. SD Negeri Rancabolang
2. SMP Perkappen rancabali
3. SMA Al-Amanah Ciwidey
4. Sedang menempuh jenjang S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikann (FKIP) Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai