PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT kepada
para wali. Selanjutnya, adalah komitmen wali untuk mendukung, membesarkan,
dan memberikan pendidikan yang menyeluruh kepada anak-anak mereka. Wali
berperan penting dalam mendidik anak-anak, karena anak-anak sekolah dasar
didapat dari lingkungan keluarga, khususnya wali. Menginjak anak-anak usia
prasekolah (3-6 tahun), wali dapat membagi anak-anaknya dengan yayasan
sekolah yang dapat membantu dan mendidik anak-anak mereka sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan mereka. Lembaga yang dapat mendidik anak-anak
prasekolah adalah Taman Kanak-Kanak (TK).
Taman Kanak-Kanak adalah sekolah remaja yang sedang dalam proses
pendidikan formal yang bertujuan membantu siswa dalam menciptakan berbagai
kemungkinan baik secara mental maupun secara mental. Setiap anak muda
memiliki hak istimewa untuk mendapatkan pelatihan dan pengajaran serupa untuk
kesadaran diri dan tingkat pengetahuannya.
Dalam Pelatihan Pemuda ada enam bagian kemajuan, khususnya ketat dan
kebajikan, mental, mesin aktual, bahasa, sosial dekat dengan rumah dan kreatif.
Sejumlah besar bagian perbaikan ini sangat penting untuk diciptakan dengan cara
yang wajar antara satu sudut pandang dengan sudut pandang lainnya. Hal ini
menunjukkan pentingnya upaya untuk menumbuhkan kapasitas anak muda yang
sebenarnya, salah satunya adalah pergantian peristiwa sosial-pribadi. Anak-anak
PAUD menjadi lebih bebas, terlatih, dan mudah terkoordinasi untuk menyerap
informasi dengan baik. Pendidik pelatihan pemuda dapat memberikan gerakan
untuk meningkatkan kemajuan kapasitas dan kemampuan sejati anak muda,
sebagai salah satu modal untuk mencapai kemajuan publik sekaligus
meningkatkan kebanggaan manusia. Kemajuan pelatihan, khususnya formal, tidak
sepenuhnya ditentukan oleh pelaksanaan yang efektif dari latihan pendidikan dan
pembelajaran, khususnya dengan mengembangkan keberanian siswa. Gagasan
1
2
tentang kepercayaan diri sulit untuk dikatakan dalam arti yang sebenarnya, tetapi
bagaimanapun juga, seorang anak pasti akan benar-benar ingin mengakui dirinya
sendiri, siap untuk menerima tuntutan dalam perasaan ingin mencoba sesuatu
yang baru meskipun ia tahu bahwa mungkin ada gangguan.
Orang-orang tertentu tidak akan ragu untuk menawarkan sudut pandang mereka
secara terbuka. Kepastian dapat membantu mengelola keadaan di dalam.
Kemajuan pribadi anak-anak adalah salah satu sudut pandang yang harus
dikoordinasikan dan diciptakan karena hal itu mempengaruhi kepercayaan diri
anak-anak. Soetjiningsih mengungkapkan bahwa kemajuan sosial anak dekat
dengan rumah berhubungan dengan kemampuan anak untuk menumbuhkan
keberanian, kepercayaan, dan simpati (Rasyid, 2010).
Berdasarkan hasil observasi peneliti di RA. Al-Luthfi Kabupaten
Purwakarta. Terdapat anak yang belum terlihat menonjol kepercayaan dirinya.
Beberapa anak tidak ingin berbicara dengan siapapun kecuali orang tuanya, anak
belum mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya, dan belum mampu
menjelaskan lingkungan sekitarnya, hal tersebut dapat dilihat dari tidak beraninya
anak untuk bertanya dan cenderung pasif dan diam saat proses pembelajaran
didalam kelas.
Peneliti melihat kurangnya media yang tersedia disekolah tersebut dan
media yang sudah adapun tidak dipergunakan dengan baik, akibatnya anak kurang
tertarik dengan pembelajaran. Sehingga anak tidak mampu mengungkapkan apa
yang diinginkan karena tidak ada media yang mampu mendorong anak untuk
tampil kedepan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti ingin meninjau
lebih jauh apa penyebab aspek yang perlu diarahkan dan dikembangkan karena
berpengaruh terhadap kepercayaan diri yang belum optimal pada anak,kurangnya
percaya diri guru dalam pembelajaran ditempat penelitian.
Untuk mengatasi masalah ini, kita sangat menginginkan satu teknik dan media
yang tepat agar nantinya para remaja bisa yakin tentang anak yang tepat dan
benar, tentunya tidak luput dari mengingat unsur kesenangan dengan tujuan yaitu
bermain sambil bermain. pembelajaran dapat berfungsi dengan baik. Salah satu
3
media yang digunakan dalam eksplorasi ini adalah dengan menceritakan kembali
cerita dan melalui boneka jari.
Salah satu cara untuk lebih mengembangkan rasa percaya diri anak adalah
dengan memanfaatkan strategi bernarasi, yaitu menceritakan kembali cerita secara
khusus dengan bantuan media yang dapat menarik keuntungan anak dalam
memperhatikan cerita. Media dan aset pembelajaran di Taman Kanak-kanak
adalah perlengkapan yang menjunjung tinggi kapasitas anak termasuk keberanian.
Salah satu media yang dapat membantu anak muda adalah finger manikin. Cara
yang sangat membantu untuk mengenalkan makhluk dengan anak-anak bekerja
dengan kolaborasi dan korespondensi serta melatih kepercayaan diri, melalui
manikin jari anak-anak akan secara tidak langsung menguasai kemampuan
bercerita tanpa mengakuinya dengan menggunakan manikin jari dan akan
meningkatkan rasa percaya diri anak-anak untuk ikut serta dalam pengalaman
yang berkembang. Manikin jari yang digunakan adalah berbagai jenis hewan
darat, seperti kelinci, monyet, gajah, jerapah, singa. Dengan media finger manikin
dipercaya anak-anak akan lebih tertarik untuk mencoba memanfaatkannya, senang
memainkannya dengan lugas, dan akan membangun keunggulan anak-anak dalam
mengikuti pengalaman yang berkembang.
Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam
tentang manfaat boneka jari dalam membantu mengembangkan aspek percaya
diri. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh
boneka jari terhadap..kemampuan..percaya diri..anak usia 5-6 tahun di RA. Al-
luthfi - Purwakarta”.
B. Identifikasi..Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebutt diatas..maka dapat diidentifikasi
masalah..sebagai berikut:
1. Kemampuan percaya diri pada anak usia 5-6 tahun dii RA Al-Luthfi
Sindang kasih - Purwakatrta belum..optimal
2. Media pembelajaran..yang ada kurang bervariasi
3. Kurangnya percaya diri guru dalam mengembangkan percaya diri anak di
RA. Al-luthfi- Purwakarta
4
C. Batasan..Masalah
Berdasarkan..identifikasi masalah di atas dibatasi pada “ Pengaruh..boneka
jari terhadap kemampuan (percaya diri..anak kelompok B di RA AL-luthfi
Sindang kasih- Purwakarta).
D. Rumusan..Masalah
Berdasarkan paparan batasan masalah yang telah dikemukakan tersebut di
atas, maka rumusan masalah dari penelitian yang peneliti buat ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B di RA Al-luthfi
sebelum menggunakan media boneka jari?
2. Bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B di.. RA Al-luthfi
sesudah menggunakan media boneka jari?
3. Bagaimana pengaruh..boneka jari terhadap kemampuan..percaya diri anak
kelompok B di..RA.Al-Luthfi ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang di
harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B
di RA Al-luthfi Sindangkasih-Purwakarta sebelum mengunakan media
boneka jari
2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B
di RA Al-luthfi Sindang kasih- Purwakarta sesudah menggunakan media
boneka jari
3. Untuk mengetahui pengaruh boneka jari terhadap kemampuan percaya diri
anak kelompok B di RA Al-luthfi Sindangkasih- Purwakarta
F. Manfaat penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini, antara lain
sebagai berikut :
1. Secara teoritis
a. Untuk menambah wawasan dan memberikan sumbangsih pemikiran
5
terhadap ilmu pengetahuan yang terkait dengan metode dan media boneka
jari anak usia
b. Dapat dijadikan sebsgai referensi proses mengajar dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia
Secara praktis
1. Bagi peneliti :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman
terkait dengan pentingnya penggunaan boneka jari terhadap
kemampuan percaya diri anak usia dini.
2. Bagi pendidik:
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan kemampuan percaya diri anak dengan
mengunakan media dan metode yang sesuai dengan tahap
perkembangan belajar anak, serta menjadikan pembelajaran yang
menyenengkan.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan Anak Usia Dini
a. Pengertian PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini adalah salah satu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan usia yang lebih muda sesegera mungkin, yang sesuai dengan
alasan sekolah remaja, yang membantu membangun dasar untuk kemajuan
mentalitas, perilaku, informasi, kemampuan dan imajinasi yang diperlukan.
oleh mahasiswa. Kemampuan dan alasan bersekolah merupakan aturan yang
harus kita lakukan dalam menyelesaikan suatu pelatihan karena merupakan
salah satu prasyarat dalam memimpin proyek-proyek instruktif.
Urgensi pendidikan anak usia dini yang paling krusial adalah untuk
mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi kognitif, bahasa,
fisik motorik, kasar dan halus, sosial emosional dan nilai moral. Pendidikan
karakter dalam hal ini, merupakan bagian dari nilai moral yang harus
dikembangkan pada anak usia dini guna dimasa depan anak tidak memiliki
krisis moral yang sekarang ini sedang menggrogoti bangsa. Sebagai penerus
bangsa, sikap percaya diri sangat penting ditanamkan pada anak usia dini agar
ia tumbuh menjadi sosok yang mampu mengembangkan potensi dirinya.
Usia.dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan
hidup manusia yang seringkali disebut dengan masa keemasan, karena terjadi
perkembangan yang sangat pesat (Martinis Yamin, 2017). Begitu pentingnya
masa perkembangan anak, sehingga untuk memfasilitasi perkembangan anak
usia dini muncul adanya lembaga pra sekolah seperti kelompok bermain.
Perkembangan emosi.anak menjadi.salah..satu aspek yang perlu
diarahkan dan dikembangkan..karena berpengaruh terhadap kepercayaan diri
anak. (Soetjiningsih, 2012). menyatakan bahwa perkembangan sosial
emosional anak berkaitan dengan kapasitas anak untuk mengembangkan
kepercayaan diri (self-confidence), percaya (trust), dan empati (empathy).
(Rasyid, 2010)
a. Karakteristik Anak Usia Dini
adalah salah satu lembaga pendidikan yang langsung mempersiapkan
usia yang lebih muda, yang menurut penjelasan dari sekolah muda,
yang membantu membangun alasan untuk kemajuan penting dari pola
pikir, perilaku, data, kapasitas dan pikiran kreatif. oleh mahasiswa.
Kemampuan dan motivasi untuk naik kelas merupakan prinsip yang
harus kita lakukan dalam menyelesaikan suatu persiapan karena
merupakan salah satu hal yang esensial dalam mendorong
terselenggaranya pendidikan.
Sebagaimana dikemukakan oleh (Rosidah, 2016) bahwa pendidikan
anak muda adalah jenis sekolah yang menonjolkan penataan akal budi
untuk pergantian peristiwa dan perbaikan (koordinir mesin halus dan
8
Tabel 2.1
9
bilangan
4.Mengenal berbagai macam lambing huruf
vocal dan konsonan
5.Merepresentasikan berbagai macam benda
dalam bentuk gambar atau tulisan ( benda
pensil yang diikuti tulisan dan gambar pensil)
IV. Bahasa 1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan
A. Memahami Bahasa 2. Mengulang kalimah yang lebih komplek
3. Memahami aturan dalam suatu permainan
4. Senang dan menghargai bacaan
B.Mengungkapkan Bahasa 1.Menjawab pertanyaan yang lebih komleks
2.Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi yang sama
3.Berkomunikasi secara lisan, memiliki
perbendaharaan kata, serta mengenal symbol-
simbol untuk persiapan membaca, menulis dan
berhitung
4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur
lengkap(pokok kalimat-predikat-keterangan)
5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk
mengekspresikan ide pada orang lain
6. Melanjutkan sebagian cerita/ dongeng yang
telah diperdengarkan
7. Menunjukan pemahaman konsep-konsep
dalam buku cerita
emosional. Maka dari itu, proses tumbuh kembang anak harus selalu
diperhatikan agar berjalan dengan optimal.
Perkembangan sosial diartikan sebagai kemampuan anak dalam
berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, dan masyarakat luas agar
dapat meyesuaikan diri dengan baik sesuai dengan harapan. Hal ini dapat
dilihat ketika anak mulai belajar bersosialisasi saat ia memasuki pendidikan
prasekolah (PAUD/TK). Perkembangan sosial ini meliputi dua aspek penting,
yaitu kompetesi sosial (kemampuan anak beradaptasi dengan lingkungannya
secara efektif)dan tanggungjawab sosial (komitmen anak terhadap tugas-
tugasnya, menghargai perbedaan invidual, dan memperhatikan
lingkungannya).
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri manusia baik senang atau
sedih, maupun baik atau buruk.Menurut Shapiro,kecerdasan emosional perlu
diajarkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi seseorang yang dewasa,
bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Selain itu, anak yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi akan terlihat
lebih bahagia, lebih percaya diri dan lebih berprestasi di sekolah.
Pada masa kanak-kanak awal perkembangan sosial emosional hanya
seputar proses sosialisasi. Dimana anak belajar mengenai nilai-nilai dan
perilaku yang diterimanya dari masyarakat. Pada masa ini, terdapat tiga tujuan
perkembangan sosial emosional. Pertama, mencapai pemahaman diri (sense of
self) dan berhubungan dengan orang lain. Kedua, bertanggung jawab atas diri
sendiri yang meliputi kemampuan mengikuti aturan dan rutinitas, menghargai
orang lain, dan mengambil inisiatif. Ketiga, menampilkan perilaku sosial
seperti empati, berbagi, dan mengantri dengan tertib.
a. Aspek - aspek kepercayaan diri
Lautser menyatakan bahwa orang yang mempunyai rasa percaya
diri yang tinggi pada umumnya mudah bergaul secara fleksibel,
mempunyai toleransi yang cukup baik, bersikap positif, dan tidak mudah
terpengaruh orang lain dalam bertindak serta mampu menentukan langkah-
langkah dalam menyelesikan suatu masalah. Tipe-tipe orang yang
13
mempunyai rasa percaya diri tinggi akan terlihat lebih tenang, tidak
merasa takut, dan mampu memperlihatkan kepercayaan dirinya setiap saat.
(Lautser, 2008) juga menyebutkan orang yang memiliki
kepercayaan diri yang positif adalah:
1. Keyakinan kemampuan diri
Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang
tentang dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya.
2. Optimis
Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri yang
kemampuannya.
3 Objektif
Orang yang memendang permasalahan atau sesuatu seuai dengan
kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau
menurut dirinya sendiri.
4.Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
5. Rasional dan Realistis
Rasional dan Realistis adalah analisis terhadap suatu masalah,
sesuatu hal dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat
diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. Aspek-aspek percaya diri
adalah sifat yang dimiliki seseorang yang memiliki aspek-aspek keyakinan
diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
(Rahayu, 2013) menyatakan bahwa dukungan dari orang tua,
lingkungan maupun guru di sekolah menjadi faktor dalam membangun
percaya diri anak. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan awal dan
utama yang menentukan baik buruknya kepribadian anak. Pendidikan di
sekolah juga merupakan lingkungan yang sangat berperan penting dalam
14
4.Selalu berinisiatif
5.Bersikap mandiri.
6.Mau belajar dari kegagalan.
7.Bersikap kritis dan objektif.
8.Pandai membaca situasi dan menempatkan diri.
3. Media Boneka Jari
a. Pengertian Media Boneka Jari
Kata media berasal dari bahasa latin, khususnya medius yang
merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam arti sebenarnya
media adalah perantara atau presentasi. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau kurir dari sumber kepada penerima pesan.
Sesuai (Gerlach, 2011) yang dikutip dalam buku New Direction
for Youth Schooling, menyatakan bahwa media adalah individu, bahan,
atau kesempatan yang membentuk kondisi yang memberdayakan siswa
untuk memperoleh informasi, kemampuan, atau mentalitas. Dari
perspektif keseluruhan, media sering dikaitkan dengan buku, pendidik,
dan lebih jauh lagi, iklim sekolah, namun secara lebih eksplisit media
dalam pengalaman pendidikan dicirikan sebagai perangkat realistis,
visual atau elektronik untuk menangkap, merevisi data visual atau verbal.
Menurut (Yudhi Munadi, 2008) media adalah perantara yang
dapat menyampaikan dan menyampaikan pesan dari sumber secara
tersusun untuk membingkai iklim belajar yang kondusif dimana
penerima manfaat dalam latihan pembelajaran bisa mendapatkan pesan
dengan mahir dan berhasil.
Pengertian media juga disampaikan oleh (Heinich, 2009) dalam
buku Media dan Aset Belajar TK, kata media sendiri berasal dari bahasa
latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam arti
sesungguhnya media mengandung pengertian perantara atau penyajian,
oleh karena itu media merupakan suatu metode untuk mengalihkan data
pembelajaran atau mengarahkan pesan. Sementara itu, satu lagi
pemahaman yang disampaikan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai yang
16
b. Manfaat praktis
Selain manfaat umum, media pembelajaran juga memiliki
beberapa manfaat praktis yaitu membuat mata pelajaran yang abstrak
menjadi lebih kongkrit, mengatasi kendala keterbatasan ruang dan
waktu.
d. Jenis Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa jenis media pembelajaran
yang perlu untuk diketahui. Jenis media pembelajaran yang dimaksud
diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Media Visual
Media visual merupakan sebuah media yang memiliki beberapa
unsur berupa garis, bentuk, warna, dan tekstur dalam penyajiannya.
Media visual diantaranya seperti buku, jurnal, peta, gambar, dan lain
sebagainya.
2) Audia Visual
22
1. Skema Penelitian
Tabel 2.2
Skema Penelitian
Grup Pretes Variabel Terikat Postes
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y3 - Y4
kelompok B TK Aisiyah
Busthanul Athfal Kauman
Tulungagung.
3. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian (Sugiono
2010). terdapat dua jenis hipotesis dalam penelitian yaitu hipotesis kerja dan
hipotesis nol.
Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif yang disingkat (Ha) adalah hipotesis
yang menyatakan adanya hubungan antara variabel x dan y, atau adanya
perbedaan antara dua kelompok. Sedangkan hipotesis nol yang disingkat (Ho)
menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak adanya
dampak variabel x terhadap variabel y (Arikunto 2010) . Berkaitan dengan
penjelasan diatas, maka pengertian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hipotesis nihil (Ho) : tidak ada pengaruh penggunaan media boneka jari
terhadap kemampuan percaya diri anak kelompok B RA. Al- Luthfi
Sindang kasih- Purwakarta
2. Hipotesis alternatif (Ha) : ada pengaruh penggunaan media boneka jari
terhadap kemampuan percaya dirianak kelompok B RA. Al- Luthfi Sindang
kasih- Purwakarta
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
35
34
Օ1= Pre-test
Օ2= Post-test
6 Penyusunan
laporan
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas B di RA Luthfi Purwakarta.
35
Tabel 3.1
Jumlah populasi anak kelas B di RA Al-Luthfi
No Kelas Kelas B Jumlah
Kelas B1 Kelas B2
1 B 18 18 36
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil peserta didik sebanyak dua kelas
yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas untuk kelas
kontrol. Kelas eksperimen dalam pembelajaran dikenai pembelajaran
media boneka jari pentuk untuk meningkatkan percaya diri anak,
sedangkan kelas kontrol dikenai pembelajaran konvensional seperti
biasa .
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak anak yang
dilakukan dikelompok B di RA Al-Luthfi Purwakarta. Maka peneliti
mementukan bahwa kelompok eksperimen adalah kelompok B1 yang
berjumlah 25orang anak dengan wali kelas ibu Entin Maesaroh,S pd.I
sedangkan, kelompok kontrol B2 yang berjumlah25 orang dengan
wali kelas Bu Hely Halimah, S pd.I
Tabel 3.2
Jumlah sampel kelas B1 dan B2
Siswa Kelas Jumlah Total
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
18 18 36
Sumber data adalah dari mana data dapat diperoleh. Data disini
dikumpulkan secara garis besar menjadi:
1. Data Primer
yaitu bagian yang terpenting yang diperoleh peneliti secara
langsung dari sumbernya. Data primer diperoleh peneliti dari
lapangan yaitu hasil tes dari responden penelitian yaitu dari hasil
wawancara uji instrumen.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil data primer yaitu membuat
instrumen penelitian kemudian wawancara dengan guru dan melakukan
eksperimen terkait peningkatan percaya diri pada anak usia dini.
Tabel 3.3
Data Primer penelitian
Kelas Eksperimen Kontrol
B Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Jumlah 11 7 7 11
Total 18 18
Tringulasi Teknik
Observasi8Partisipati
f Sumber9data9yang
Wawancara9 sama
Dokumentasi0
1. Observasi Partisipatif
Dalam sebuah penelitian observasi menjadi bagian yang terpenting
yang harus dilakukan oleh peneliti sebab dengan observasi keadaan subjek
maupun objek penelitia dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh peneliti.
2. Wawancara
Wawancara yang peneliti lakukan yaitu wawancara tak berstruktur
(Unstructure Interview)
3. Dokumentasi
Pengumpulan data melalui dokumentasi ini digunakan untuk
mengetahui data tertulis tentang lingkup RA Al-Luthfi , melalui penelusuran
dokumen,mulai dari profil, sekolah seperti RPPH ,Rekap nilai anak didik,
struktur sekolah ,dan dokumen lainnya.
38
4. Tes
Selain menggunakn teknik Tringulasi, penelitian juga mengambil data
melalui tes untuk mengetahui efektifitas dari pembelajaran melalui media
boneka jari dilakukan. Tes dilakukan dua kali ialah pada saat sebelum
melakukan pembelajaran melalui media boneka jari( pre-test) dan setelah
melakukan pembelajaran melalui media boneka jari(post test).
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan yang dapat diamati (Sumadi Suryabrata, 2000). Definisi
operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan
perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam sripsi. Sesuai
dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Boneka Jari Terhadap Kemampuan
Percaya Diri Anak Usia 5-6 Tahun di RA Al Luthfi”, maka definisi
operasional yang perlu dijelaskan yaitu :
1.Boneka jari ( finger puppet) adalah sebuah media yang sangat
berguna untuk memperkenalkan binatang-binatang kepada anak.Selain itu,bisa
juga digunakan sebagai alatpe-raga bercerita bagi anak.Media boneka jari
merupakan media permaian yang sangat cocok di mainkan orang8tua
dengan0anak, mempermudah interaksi dan komunikasianserta melatih
kepercayaan diri.Dalam permainan boneka jari ini ada beberapa manfaat yang
dapat anak ambil :
a. Mengembangkan aspek bahasa
b. Mengembangkan aspek moral/menanamkan nilai-nilai kehidupan
pada anak serta mengembangkan daya fantasi(Zaman,2013).
c. (Yosastra,2013) menyatakan bahwa permainan boneka jari dapat
melatih kemampuan bahasa, berhitung, dan kecakapan motorik
halus.
39
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen percaya diri Anak Usia 5-6 Tahun
Variable Aspek Indikator Nomor Butir Total
Anak dapat
memandang dirinya 1,2,3,4,31 5
Penilaian
secara positif
positif
Anak dapat menerima
terhadap diri 5,7,8,22 4
kekurangan dirinya
sendiri
Anak nyaman dengan
11,16,17,18 4
dirinya sendiri
Anak mampu
melakukan aktivitas 9,10,12,14,21 4
tanpa dibantu guru
sosial yang diamati secara spesifik. Semua fenomena spesifik ini disebut
variable penelitian .
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah sehingga
lebh mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket, ceklis,
(check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara,pedoman pengamatan.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan test yaitu pre-test dan
post test, yang menerapkan materi terkait dengan sebelum dan sesudah
menggunakan media boneka jari, dengan tujuan sejauh mana pengaruh
media boneka jari terhadap peningkatan percaya diri anak. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi peningkatan
percaya diri anak dengan mengukur keterampilan kognitif, kontrol diri,
kemandirian, dan hubungan sosial.
2. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan
data yang telah dipilih, atau sebagai alat ukur.
(Indrawan dan Yaniawati 2014), Mengemukakan bahwa instrumen
penelitian adalah alat pengukur yang merupakan faktor penting dalam
menghimpun data yang diharapkan didalam penelitian.
Tabel 3.5
Intrumen penelitian kemampuan percaya diri
Materi: Intstrumen / Lembar observasi untuk menilai perkembangan
percaya diri Anak Usia 5-6 Tahun
Nama :
Hari/Tanggal :
Kelas :
Sekolah :
41
Skala diisi dengan tanda ceklis (√) sesuai dengan keadaan siswa selama
proses penelitian. BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang),
BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik).
Penilaian
No Pernyataan BB MB BSH BSB
1 Anak mampu memandang
dirinya sebgai anak yang rajin
2 Anak mampu memandang
dirinya sebgai anak yang baik
3 Anak mampu memandang
dirinya sebagai anak yang pintar
4 Anak mampu memandang
dirinya sebgai anak yang
penyayang
5 Anak merasa nyaman dengan
kondisi fisiknya
6 Anak mau memilih boneka
kesukaanya.
7 Anak menerima warna kulitnya
8 Anak mampu memahami
pembicaraan orang lain
9 Anak mampu bercerita dengan
sederhana
10 Anak mampu memahami cerita
yang baru didengarnya
3. Uji instrumen
a. Uji Validasi Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk tingkat valid atau
kesahan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang di teliti
secara tepat. Pengujian validitas internal instrument pengaruh media
boneka jari terhadap perkembambangan percaya diri anak ini dilakukan
dengan melakukan pengujian validitas instrumen empirik. Instrumen
dikatakan valid apabila hasilnya sesuai dengan kriteria atau dapat
mengukur secara tepat. Untuk mengetahui ke validan instrumen, maka
digunakan SPSS 25.
44
a. Uji Validitas
Terdapat dua cara dalam pengujian validasi, yaitu :
1) Validitas konstrak (construct validity)
Untuk menguji validitas konstrak, digunakan pendapat dari ahli
(judgement expert) yaitu berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur
berlandaskan pada teori tertentu. Instrument yang telah dijudgement dan
mendapat penilaian yang cukup baik oleh para ahli dibidangnya maka
dapat digunakan dalam melakukan penelitian.
2). Validitas Isi
Untuk instrumen yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan program,
maka pengujian validasi isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Untuk menguji
validitas butir-butir instrumen, setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka
selanjutnya di ujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda.
Adapun langkah-langkah perhitungan validitas adalah sebagai berikut :
a. Prosentase
suatu Metode menganalisis yang dipergunakan pada peneliti ini yaitu
suatau Analisi Komparatif9Persentase. Metode ini digunakan untuk mengkaji
variabel yang ada pada penelitian pengaruh media boneka jari(x)terhadap
percaya diri anak (y) Komparatif prosentaseini mendeskripsikan presentase
perolehan skor dari sejumlah penelitian.
b. Ukuran pemusatan (Modus,Mean,Median)
Ukuran pemusatan data merupakan sembarang ukuran yang menunjukan
pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil .(Ronald E.
Walpole,1993). Ada beberapa jenis ukuran pemusatan ukuran data yang
digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Modus, mereupakan nilai yang paling tinggi sering muncul atau nilai
yang mempunyai frekuensi tinggi.
47
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan software,Langkah –langkahnyaadalah sebagai
berikut:
1. Klik Analyze=>Non Parametric test=>sampel
2. Masukan data variabel yang hendak di uji (skor total variabel).
3. Klik continue, Klik Ok.
b. Uji Homogenitas
Setelah diuji normalitas an dinyatakan populasisudah
ditribusi normal maka, selanjutnya dilakukan uji homogenitas
dengan menggunakan software SPSS 25 dengan langkah:
49
74
52
Sindangkasih Purwakarta
Propinsi : Jawa Barat
e-mail : allutfi005@gmail.com
3) No.Tlp/HP : 081809131913
4) No Rekening / Unit : 100880157-0106122
5) Nama Rekening : _________________
6) No NPWP : _________________
7) Status RA : Sudah Terakreditasi
8) Tahun Pendirian : 1998
9) Akreditas :
- Status Akreditasi : A (Amat Baik)
- Tahun Akreditasi : 2009
- Nilai Akreditasi : _____________
- Nomor sertifikat : 02.00/440/BAP-SM/X/2010
10) No Statistik RA : 101232140025
11) NPSN : 69737596
Yayasan
12) Penyelenggara : EFI LUTFIYAH,S.Pd.I
.- Nama Ketua
Yayasan : ENDANG SURYANA
- Tempat/Tgl. Lahir : Purwakarta, 01 Januari 1960
- Alamat : Jl. Basuki Rahmat, gg Kolbis
Rt 02/01 Sindangkasih
Purwakarta 41112
13) Identitas Komite RA :
.- Nama : ENDANGSURYANA
- Tempat/Tgl. Lahir :
- Alamat :
: NIP.
- Tempat/Tgl. Lahir : Purwakarta, 28 Desember 1978
- Alamat : Jalan Basuki Rahmat Gg kolbis
Sindangkasih Purwakarta 41112
Data Kepemilikan Lahan dan Sarana Prasarana RA
1) Lahan :
- Luas Lahan : 436 M2
- Luas Bangunan : 150 M2
- Luas Halaman : 150 M2
- Luas Area bermain : 50 M2
2) Gedung :
- Ruang Kelas : 3
- Luas Bangunan : 105 M2
- Ruang Guru : 1/ 50 M2
- Gudang : 1
- Toilet : 3
- Serba Guna : 1
3) Status Kepemilikan : Milik Sendiri
4) Intalasi :
- Listrik : Ada
- Air : Ada
- Telp. : Ada
- Internet : Ada
5) Sarana Prasarana :
a. Kelengkapan Ruangan
Tabel 4.1.
Data Sarana
RA AL-LUTHFI
No Jenis Sarana Jumlah
1 Meja kursi belajar siswa 1
2 Meja kursi kepala sekolah 6
54
2021/202
6 15 36 25 26 51
2 7 8 18 18
5 S.2
6 S.3
Jumlah 91
i. Prestasi Al-Luthfi
58
Tabel 4.9
Data Prestasi
RA AL-LUTHFI
Nama Tanggal Juara
No. Jenis Lomba Tingkat
Siswa Kegiatan Ke…
1 Eva 20 April 2018 Mewarnai Kecamatan Juara 1
Indah 18 Agustus Memindahkan
2
dkk 2018 bola Kecamatan Juara 1
Kelas A 1 November Manasik haji
3
&B 2019 terbanyak Kabupaten Juara 1
j. Struktur Kepengurusan
STRUKTUR ORGANISASI RA AL-LUTHFI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KETUA YAYASAN
ENDANG SURYANA
KEPALA RA KOMITE
ENDANG
SURYAN
EFI LUTFIYAH, S.Pd.I A
PESERTA DIDIK
RA AL-LUTHFI
59
sebesar 0,955. Berikut ini adalah data tabel hasil uji reliablilitas
instrument:
Tabel 4.11
Hasil uji Reliabilitas Instrumen
Tabel 4.12
Tingkat hasil uji reliabilitas
1. Analisis Deskriptif
c. Deskriptif Kelas Eksperimen
Pada hasil penelitian peneliti menggunakan nilai pretest dan posttest posttest
yang dilakukan pada kedua kelompok kelas yaitu kelas control dan eksperimen..
62
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan rata-rata dua hasil pretest dan
posttest sebagai berikut:
Tabel 4.13
Rata-Rata Nilai Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
68.6 78.9
(sumber: hasil perhitungan Miscrosoft Office Exel 2013, disesuaikan)
data di atas dapat di tuangkan kedalam grapik seperti di bawah ini
pretest 68.6
Gambar 4.1
Perbandingan rata-rata nilai pretest dan postest kelas eksperimen
Dari data di atas terlihat, sebelumu treatmentu diterapkan, anak memiliki rata-
rata nilai percaya diri sebesar 68,6 sedangkan0setelah treatment= diadakan,
kemampuan anak meningkat menjadi 78,9.
a. Deskripsi Perubahan (Gain) Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pretest dan posttest di atas,. Selisih ini menggambarkan
perubahan nilai anak sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dilakukan.
Tabel 4.14
Rata-Rata Nilai Pretest, Posttest Dan Gain Kelas Eksperimen
Rata-rata nilai pretest Rata-rata nilai posttest Gain
68,6 78,9 10.2
(sumber: hasil perhitungan Miscrosoft Office Exel 2013)
63
Dari tabel perubahan hasil pretest dan posttes, terlihat bahwa perubahan
menunjukkan adanya hasil pretest dan posttets, perubahan tersebut menunjukkan
adanya peningkatan rata-rata nilai kemampuan anak pada kelas eksperimen.
1) Prosentase
Berdasarkan pengumpulan data pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen diperoleh data sebagai berikut :
Jumlah item pernyataan : 35
Jumlah sampel : 18
Total perolehan skor :
- Pre-test : 1235
- Post-test : 1420
Skor maksimal : 2520
Prosentase :
- Pre-test : 49%
- Post-test : 56%
Rata-rata :
- Pre-test : 68,6
- Post-test : 78,9
2) Tendensi Sentral (Pemusatan data)
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 25 diperoleh nilai
tendensi sentral. Hasil analisis data menunjukkan nilai maksimum pre-test =
82 dan nilai maksimum post-test = 96; nilai minimum pre-test = 55 dan nilai
minimum post-test = 59; mean pre-test = 68,6; mean post-test = 78,9; dan
median pre-test = 69; median post-test = 79.
3) Penyebaran data (variabilitas data)
Hasil analisis mengenai penyebaran data kelas eksperimen yang diambil
dari 18 sampel menunjukkan bahwa range pre-test = 27 range post-test = 37;
variansi pre-test = 79,83 variansi post-test =101 ,87 dan nilai standar deviasi
pre-test = 8.90 post-test = 10,09
d. Deskriptif Kelas Kontrol
64
Dalam penelitian ini, analisis hasil penelitian dilakukan terhadap data hasil
pretest dan posttest .
Berdasarkan4hasil8 penelitian,0maka didapatkan rata-rata dua hasil pretest dan
posttest sebagai8berikut:
Tabel 4.15
Rata-Rata Nilai Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol
Pretest Posttest
69,38 73.61
(sumber: hasil perhitungan Miscrosoft Office Exel 2013)
Data pada grafik:
pretest 69.4
Gambar 4.2
Perbandingan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas kontrol
Dari data di atas terlihat, nilai pretest dan posttest pada kelas kontrol. Anak
memiliki rata-rata nilai kemampuan percaya diri pada saat pretest sebesar 69,4
sedangkan pada saat posttest, kemampuan anak meningkat menjadi 73,6.
e. Deskripsi Perubahan (Gain) percaya diri Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil pretest dan posttest di atas, nilai pretest dan posttest.
Selisih ini menggambarkan perubahan nilai anak sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran dilakukan.
Tabel 4.16
Rata-Rata Nilai Pretest, Posttest Dan Gain Kelas Kontrol
Rata-rata nilai pretest Rata-rata nilai posttest Gain
Dari tabel perubahan hasil pretest dan posttes, terlihat bahwa perubahan
menunjukkan adanya hasil pretest dan posttets, perubahan tersebut menunjukkan
adanya peningkatan rata-rata percaya diri anak pada kelas kontrol.
1) Prosentase
Berdasarkan pengumpulan data pre-test dan post-test pada kelas kontrol
diperoleh data sebagai berikut :
Jumlah item pernyataan : 35
Jumlah sampel 18
Total perolehan skor :
- Pre-test : 1249
- Post-test : 1325
Skor maksimal : 2520
Prosentase :
- Pre-test : 69,38%
- Post-test : 73.61%
Rata-rata :
- Pre-test : 69,38
- Post-test : 73,61
- Tendensi Sentral (Pemusatan data)
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 25 diperoleh nilai
tendensi sentral. Hasil analisis data menunjukkan nilai maksimum pre-test =
101 dan nilai maksimum post-test = 101; nilai minimum pre-test = 36 dan
nilai minimum post-test = 40; mean pre-test = 69,38 mean post-test = 73’61;
dan median pre-test = 73 median post-test =77
- Penyebaran data (variabilitas data)
Hasil analisis mengenai penyebaran data kelas kontrol yang diambil dari
18 sampel menunjukkan bahwa range pre-test = 65 range post-test = 61;
variansi pre-test = 433 variansi post-test = 324 ; dan nilai standar deviasi pre-
test = 20,82 post-test = 18,0
Dari data deskriptif kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan
bahwa adanya peningkatan pada saat posttest. Posttest pada kelas eksperimen
66
diperoleh dengan nilai rata-rata 78,1, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh
posttest dengan rata-rata sebesar 78,9. Berdasarkan data tersebut menunjukan
bahwa media boneka jari dapat meningkatkan kemampuan percaya diri anak usia
5-6 tahun di RAAl-Luthfi.
Jika di buat grafik hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
akan menunjukkan sebagai berikut:
Perbandingan Rata-rata
Gambar 4.3
Perbandingan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pada kelas kontrol.
Perbandingan rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu
sebesar 5,3.
2. Uji Prasyarat Analisis
Langkah selanjutnya setelah alat pengumpulan data dikumpulkan dari
responden maka data yang diperoleh disusun dan dikelompokkan untuk dianalisis
sesuai dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan di bab III. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan percaya diri anak usia 5-6 tahun dengan
menggunakan media boneka jari.
a. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis, maka hal yang perlu dilakukan yaitu
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji
normalitas. Uji normalitas data diperlukan untuk menentukkan pengujian beda
dua rata. Kondisi data distribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis
dengan menggunakan statistik parametik. Uji normalitas menggunakan uji
67
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil tes pada kedua kelas pada saat
pretest dan pada saat posttest adalah berdistribusi homogen, (p>0,05).
3. Uji Hipotesis
69
1
(sumber: data diola SPSS 25,0)
bahwa tingkat kemampuan percaya diri anak yang menjadi kelas eksperimen
berbeda dengan tingkat kemampuan percaya diri kelas kontrol. Diterimanya
hipotesis menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan percaya diri anak
dengan menggunakan media pembelajaran melalui media boneka jari.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan9temuan bab-bab sebelumnya penelitianodan pengujian hipotesis
mengenai>>pengaruh..media..boneka..jari terhadap kemampuan percaya diri anak
usia 5-6 tahun di RA Al-Luthfi Purwakarta, peneliti menyimpulkan bahwa
pelaksanaan media.boneka.jari berpengaruh.secara signifikan terhadap
kemampuan percaya diri anak usia 5-6 tahun. Secara spesifiknya:
1. Hasil analisis data pretest diketahui kondisi uawal, baik pada kelompok
eksperimen maupun kontrol, sebelum di terapkan media boneka jari berada pada
kategori rendah dan sedang. Kondisi tersebut0kemungkinan dapat disebabkan
oleh media pembelajaran yang digunakan di0sekolah kurang0variatif
(memfokuskan pada9 kegiatan akademik) atau..jarang menggunakan media yang
dapat meningkatkan kemampuan percaya diri anak.
2. Hasil.analisis..data posttest diketahui..kondisi akhir kemampuan percaya
diri anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen di RA Al- luthfi sesudah
diterapkan media boneka jari lebih baik dan meningkat dalam aspek sosial
emosional yang meliputi..penilaian positif terhadap diri sendiri, melakukan segala
sesuatu seorang diri, harapan yang realitas terhadap diri sendiri.
3. Dari hasil analisis terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan media
boneka jari terhadap kemampuan percaya diri anak di RA Al-Luthfi. ditunjukkan
adanya perbedaan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan
dengan menggunakan media boneka jari yaitu dapat meningkat secara signifikan
antara aspek sosial emosional yang meliputi penilaian positif terhadap diri sendiri,
melakukan segala sesuatu seorang diri, harapan yang realitas terhadap diri sendiri.
B. Saran-saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
74
73
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Artikel Jurnal