NIM : 0106.1601.007
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DR.KHEZ.MUTTAQIEN PURWAKARTA
2022 M/1443 H
PENGARUH BONEKA JARI TERHADAP KEMAMPUAN
PERCAYA DIRI USIA 5-6 TAHUN DI RA AL-LUTHFI
SINDANGKASIH – PURWAKARTA
( Studi Kuasi Eksperimen di RA Al Luthfi Purwakarta )
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.)
NIM : 0106.1601.007
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DR.KHEZ.MUTTAQIEN PURWAKARTA
2022 M/1443 H
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH BONEKA JARI TERHADAP KEMAMPUAN PERCAY DIRI
USIA 5-6 TAHUN DI RA AL-LUTHFI SINDANGKASIH PURWAKARTA
Oleh:
Ida Farida
NIM : 0106.1601.007
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH BONEKA JARI TERHADAP KEMAMPUAN
PERCAYA DIRI USIA 5-6 TAHUN DI RA AL-LUTHFI
SINDANGKASIH – PURWAKARTA
Oleh:
Ida Farida
NIM : 0106.1601.007
Dinyatakan Lulus Sidang Munaqasah Skripsi oleh Tim Penguji
Pada tanggal 25 Agustus 2022
Tim Penguji,
Tim Penguji 1
Tim Penguji II
Mengetahui,
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Ida Farida
0106.1601.007
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Alhamdulillahirrabil’alamin. Sebuah langkah telah usai sudah. Satu cita
telah kugapai. Namun…, Itu bukan akhir dari perjalanan. Melainkan awal dari
satu perjuangan.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi
dan kusayangi. Ibunda tersayang, ibu Martini yang telah memberikan kasih
sayang, do’a, dukungan dan ridho nya yang tiada mungkin dapat kubalas.
Terimakasih ibu……..
Suamiku tercinta, Ehwan Rosadi yang telah dengan sabar dan ikhlas dalam
mendampingi dan mendukung segala aktifitas secara moril dan materil.
Ke empat aset berhargaku, ananda Tegar, Teguh, Gifar, Ghazwan yang selalu
menjadi inspirasi dan semangatku dalam menyelesaikan karya ini serta
memberikan senyum dan tawa yang selalu menghiasi setiap langkahku.
Terimakasih nak………
Kakak dan adikku tersayang yang selalu memberikanku semangat selama
menjalani perkuliahan dari awal sampai akhir. Terimakasih untuk kalian……
Teman-temanku seperjuangan, Terimakasih untuk kalian semuanya……
MOTTO HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Boneka Jari Terhadap Kemampuan Percaya Diri Usia 5-
6 Tahun Di RA Al-Luthfi Sindangkasih – Purwakarta”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI DR. KHEZ. Muttaqien
Purwakarta.
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah dibantu oleh berbagai pihak,
baik secara langsung maupuan tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Imam Tabroni, M. Pd. I selaku ketua STAI DR. KHEZ.
Muttaqien Purwakarta.
2. Ibu Miftachul Jannah, M. Pd. selaku ketua Prodi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini.
3. Ibu Annisa Purwani, M. Pd. selaku dosen pembimbing I
4. Bapak Enjang MA,M.ud selaku dosen pembimbing II
5. Bapak Drs. Munawar Sanusi, M.Ag selaku dosen wali.
6. Bapak/Ibu Dosen STAI DR. KHEZ. Muttaqien-Purwakarta
7. Ibu Efi Luthfiah, S.Pd selaku ketua yayasan dan kepala sekolah RA Al-
Luthfi yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di
lembaganya.
8. Guru-guru dan siswa-siswi RA Al-Luthfi yang telah menerima dan
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian dengan baik.
9. Ibu, kakak, dan adik tercinta yang selalu mensuport, mendo’akan, serta
membantu selama perkuliahan dari awal hingga akhir.
viii
10. Suami tercinta Ehwan Rosadi yang telah membantu do’a dan memberikan
dukungan moril dan materil dalam menjalankan perkuliahan dari awal
sampai akhir.
11. Teman-teman PIAUD seperjuangan angkatan pertama.
12. Semua pihak yang telah membantu dan turut berpartisipasi dalam
penulisan skripsi ini.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan menjadi karunia dan pahala
disisi Allah SWT. Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat
bermanfaat. Aamiin.
Purwakarta, 20 Agustus
2022 Penulis
Ida Farida
NIM. 0106.1601.007
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................iv
ABSTRAK.......................................................................................................v
ABSTRACT....................................................................................................vi
PERSEMBAHAN.........................................................................................vii
MOTTO HIDUP..........................................................................................viii
KATA PENGANTAR....................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................................3
C. Batasan Masalah.....................................................................................................4
D. Rumusan Masalah.................................................................................................4
E. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
F. Manfaat penelitian.................................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................6
A. Deskripsi Teori..........................................................................................................6
B. Kerangka Berpikir dan Skema Penelitian........................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................35
A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian.............................................................35
B. Definisi Operasional...............................................................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................54
A. Deskripsi Tempat Penelitian................................................................................54
B. Deskripsi Hasil Penelitian.....................................................................................61
BAB V PENUTUP.........................................................................................75
A. Simpulan..................................................................................................................75
B. Saran-saran.............................................................................................................76
x
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................78
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................79
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
nyata, tetapi kemungkinan besar anak yang percaya diri akan bisa menerima
dirinya sendiri, siap menerima tantangan dalam arti mau mencoba sesuatu yang
baru walaupun sadar bahwa kemungkinan salah pasti ada.
Orang yang percaya diri tidak takut menyatakan pendapatnya didepan
orang banyak. Rasa percaya diri dapat membantu untuk menghadapi situasi di
dalam. Perkembangan emosi anak menjadi salah satu aspek yang perlu diarahkan
dan dikembangkan karena berpengaruh terhadap kepercayaan diri anak.
Soetjiningsih menyatakan bahwa perkembangan sosial emosional anak berkaitan
dengan kapasitas anak untuk mengembangkan kepercayaan diri (self-confidence),
percaya (trust), dan empati (empathy) (Rasyid,2010)
Semakin sering perilaku sosial emosional anak dilatih maka kemampuan
problem solving-nya pun akan semakin baik. Maka dari itu orangtua maupun guru
harus sesering mungkin mengajak anak bermain permainan yang dapat melatih
kemapuan sosial emosional anak. Orangtua dan guru dapat melakukannya melalui
metode bercerita, bermain peran, dan sebagainya. Ketika orangtua maupun guru
memberikan stimulasi dan intervensi yang baik serta didukung oleh lingkungan
yang baik pula, maka kemampuan sosial emosional anak akan berkembang
dengan optimal.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di RA. Al-Luthfi Kabupaten
Purwakarta. Terdapat anak yang belum terlihat menonjol kepercayaan dirinya.
Beberapa anak tidak ingin berbicara dengan siapapun kecuali orang tuanya, anak
belum mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya, dan belum mampu
menjelaskan lingkungan sekitarnya, hal tersebut dapat dilihat dari tidak beraninya
anak untuk bertanya dan cenderung pasif dan diam saat proses pembelajaran
didalam kelas.
Peneliti melihat kurangnya media yang tersedia disekolah tersebut dan
media yang sudah adapun tidak dipergunakan dengan baik, akibatnya anak kurang
tertarik dengan pembelajaran. Sehingga anak tidak mampu mengungkapkan apa
yang diinginkan karena tidak ada media yang mampu mendorong anak untuk
tampil kedepan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti ingin meninjau
lebih jauh apa penyebab aspek yang perlu diarahkan dan dikembangkan karena
3
B. Identifikasi..Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebutt diatas..maka dapat diidentifikasi
masalah..sebagai berikut:
4
1. Kemampuan percaya diri pada anak usia 5-6 tahun dii RA Al-Luthfi
Sindang kasih - Purwakatrta belum..optimal
2. Media pembelajaran..yang ada kurang bervariasi
3. Kurangnya percaya diri guru dalam mengembangkan percaya diri anak di
RA. Al-luthfi- Purwakarta
C. Batasan..Masalah
Berdasarkan..identifikasi masalah di atas dibatasi pada “ Pengaruh..boneka
jari terhadap kemampuan (percaya diri..anak kelompok B di RA AL-luthfi
Sindang kasih- Purwakarta).
D. Rumusan..Masalah
Berdasarkan paparan batasan masalah yang telah dikemukakan tersebut di
atas, maka rumusan masalah dari penelitian yang peneliti buat ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B di RA Al-luthfi
sebelum menggunakan media boneka jari?
2. Bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B di.. RA Al-luthfi
sesudah menggunakan media boneka jari?
3. Bagaimana pengaruh..boneka jari terhadap kemampuan..percaya diri anak
kelompok B di..RA.Al-Luthfi ?
4.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang di
harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B
di RA Al-luthfi Sindangkasih-Purwakarta sebelum mengunakan media
boneka jari
2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan percaya diri anak kelompok B
di RA Al-luthfi Sindang kasih- Purwakarta sesudah menggunakan media
boneka jari
5
F. Manfaat penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini, antara lain
sebagai berikut :
1. Secara teoritis
a. Untuk menambah wawasan dan memberikan sumbangsih pemikiran
terhadap ilmu pengetahuan yang terkait dengan metode dan media boneka
jari anak usia
b. Dapat dijadikan sebsgai referensi proses mengajar dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia
Secara praktis
1. Bagi peneliti :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman
terkait dengan pentingnya penggunaan boneka jari terhadap
kemampuan percaya diri anak usia dini.
2. Bagi pendidik:
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan kemampuan percaya diri anak dengan
mengunakan media dan metode yang sesuai dengan tahap
perkembangan belajar anak, serta menjadikan pembelajaran yang
menyenengkan.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan Anak Usia Dini
a. Pengertian PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini adalah salah satu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan generasi muda sedini mungkin, yang sesuai dengan tujuan
pendidikan anak usia dini yaitu membantu meletakkan dasar kearah
perkembangan sikap prilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang
diperlukan oleh anak didik. Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut adalah
merupakan pedoman yang harus kita lakukan dalam menjalankan suatu
pendidikan karena hal tersebut merupakan salah satu syarat dalam melakukan
program pendidikan.
Urgensi pendidikan anak usia dini yang paling krusial adalah untuk
mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi kognitif, bahasa,
fisik motorik, kasar dan halus, sosial emosional dan nilai moral. Pendidikan
karakter dalam hal ini, merupakan bagian dari nilai moral yang harus
dikembangkan pada anak usia dini guna dimasa depan anak tidak memiliki
krisis moral yang sekarang ini sedang menggrogoti bangsa. Sebagai penerus
bangsa, sikap percaya diri sangat penting ditanamkan pada anak usia dini agar
ia tumbuh menjadi sosok yang mampu mengembangkan potensi dirinya.
Usia.dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan
hidup manusia yang seringkali disebut dengan masa keemasan, karena terjadi
perkembangan yang sangat pesat (Martinis Yamin, 2017). Begitu pentingnya
masa perkembangan anak, sehingga untuk memfasilitasi perkembangan anak
usia dini muncul adanya lembaga pra sekolah seperti kelompok bermain.
Perkembangan emosi.anak menjadi.salah..satu aspek yang perlu
diarahkan dan dikembangkan..karena berpengaruh terhadap kepercayaan diri
anak. (Soetjiningsih,2012) menyatakan bahwa perkembangan sosial emosional
anak berkaitan dengan kapasitas anak untuk mengembangkan kepercayaan diri
(self-confidence), percaya (trust), dan empati (empathy). (Rasyid, 2010)
Semakin sering perilaku sosial emosional anak dilatih maka
kemampuan problem solving-nya pun akan semakin baik. Maka dari itu orang
tua maupun guru harus sesering mungkin mengajak anak bermain permainan
yang dapat melatih kemapuan sosial emosional anak. Orang tua dan guru
dapat melakukannya melalui metode bercerita, bermain peran, dan sebagainya.
Ketika orang tua maupun guru memberikan stimulasi dan intervensi yang baik
serta didukung oleh lingkungan yang baik pula, maka kemampuan sosial
emosional anak akan berkembang dengan optimal.
sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga
dibanding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan
yang unik. Karakteristik anak usia dini antara lain :
1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif
melakukan berbagai kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk
mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.
2. Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu
memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan
pikirannya dalam batas batas tertentu.
3. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan
dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan
sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala
sesuatu yang dilihat.
4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan
sosial. Walaupun aktivitas bermain dilakukan anak secara
bersama.( Mulyasa, M.Pd,2017).
Sedangkan pendapat (Cross, 2013 ) beberapa karakteristrik anak
usia dini adalah sebagai berikut:
1. Bersifat..egosentris
2. Bersifat..unik
3. Perilakunya secara relatif spontan dan reflek
4. Bersifat aktif dan energik senang bergerak
5. Memeliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap
banyak hal
6. Bersifat eksploratif dan berjiwa petualang
7. Kaya dengan fantasi
8. Masih mudah frustasi
9. Kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu
Menurut ( Wermer,1957) perkembangan anak adalah sejalan dengan
prinsip orthgenetis, bahwa perkembangan anak berlangsung dari keadaan global
9
Tabel 2.1
Tingkat pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini 5-6 Tahun
Lingkup Perkembangan Tingkat pencapaian perkembangan anak
1. Nilai Agama dan Moral 1. Mengenal agama yang dianut
2. Mengerjakan ibadah
3. Berprilaku jujur,penolong, sopan, hormat,
sportif,dsb.
4. Menjaga kebersihan diri dan Lingkungan
5. Mengetahui hari besar agama
6. Menghormati( toleransi) agama orang lain
II Fisik-motorik 1.Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi
A. Motorik Kasar untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan
2. Melakukan koordinasi gerakan mata- kaki-
tangan- kepala dalam menirukan tarian atau
senam
3. Melakukan permaianan fisik dengan aturan
10
berhitung
4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur
lengkap(pokok kalimat-predikat-keterangan)
5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk
mengekspresikan ide pada orang lain
6. Melanjutkan sebagian cerita/ dongeng yang
telah diperdengarkan
7. Menunjukan pemahaman konsep-konsep
dalam buku cerita
Selain itu, anak yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi akan terlihat
lebih bahagia, lebih percaya diri dan lebih berprestasi di sekolah.
Pada masa kanak-kanak awal perkembangan sosial emosional hanya
seputar proses sosialisasi. Dimana anak belajar mengenai nilai-nilai dan
perilaku yang diterimanya dari masyarakat. Pada masa ini, terdapat tiga tujuan
perkembangan sosial emosional. Pertama, mencapai pemahaman diri (sense of
self) dan berhubungan dengan orang lain. Kedua, bertanggung jawab atas diri
sendiri yang meliputi kemampuan mengikuti aturan dan rutinitas, menghargai
orang lain, dan mengambil inisiatif. Ketiga, menampilkan perilaku sosial
seperti empati, berbagi, dan mengantri dengan tertib.
1. Percaya Diri Anak
a. Pengertian Percaya diri
Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada
kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan
tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk
kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin
menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya.
Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang
dihadapinya.
Hal ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten
melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi
sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan
induvidu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu
dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi
aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala
aspek kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan dalam
hidupnya. (Hakim, 2004). Pengertian Kepercayaan Diri. Dalam bahasa
14
gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang
sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang
merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan
wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi,
hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan
lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede/percaya diri dengan
apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya.
Menurut (Lauster,2008) kepercayaan diri merupakan suatu sikap
atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-
tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal
yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan
dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta
dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster
menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri
memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak
membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
Menurut (Thantaway, 2005) dalam Kamus istilah Bimbingan dan
Konseling, percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri
seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki
konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu
sering menutup diri.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
percaya diri (Self confidence) merupakan adanya sikap individu yakin
akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan yang
diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya,
bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh
orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri:
toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap
mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis
dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat.
15
3. Prestasi.
4. Mengatasi masalah.
sebuah cerita dan materi pembelajaran. Dalam hal ini, media boneka jari
dapat digunakan untuk mengembangkan semua bidang aspek
perkembangan anak usia dini.
a. Manfaat Media Boneka Jari
Terdapat beberapa manfaat dari media boneka jari unuk anak usia dini
antara lain sebagai berikut :
a. Meningkatkan kemampuan mendengar dan berbicara anak.
b. Dalam hal ini anak akan mendapatkan banyak kosa kata baru.
c. Membantu anak lebih komunikatif. Dengan boneka jari, anak akan
mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang akan dia lontarkan pada
guru.
d. Merangsang daya imajinasi anak. Disini anak akan membayangkan
tokoh-tokoh dalam cerita yang kita buat.
e. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak. Ketika anak bermain
boneka jari, ini membuat anak dapat bersosialisasi dengan baik
dilingkungan sekitarnya.
f. Cara Penggunaan Media Boneka Jari
g. Pertama-tama kita membuat rumusan pembelajaran terlebih dahulu.
Seperti: cerita apa yang cocok untuk diceritakan oleh anak, didalam
cerita ingin diberikan pembelajaran yang seperti apa.
h. Setelah itu kita membuat naskah cerita untuk dimainkan.Usahakan
bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dipahami oleh
anak dan sesuai dengan tahapan perkembangannya.
i. Ambil boneka jari yang telah dibuat dan mainkan sekitar 10- 15
menit.
j. Dalam bercerita usahakan ada nyanyian sehingga anak tidak mudah
bosan.
k. Setelah bercerita, adakan kegiatan tanya jawab tentang isi cerita yang
telah didengarkan.
l. Berilah kesempatan kepada anak untuk memainkan
bonekanya bersama temannya secara bergantian.
20
f. Eksperimen
27
semakinbesar pengaruh
bercerita dengan media big
book terhadap
kecerdasanlinguistik.
Sebaliknya jika semakin
rendah nilai thitung
terhadap
ttabel/nilaisignifikansi >
0,05, maka pengaruh
bercerita dengan media big
book tidakdapat
mempengaruhi kecerdasan
linguistik anak.
2 Eka “Pengaruh Metode Terdapat pengaruh dengan
Pentiernitasari Bercerita dengan tingkat signifikan 5%
, 2017 Media Gambar terhadap kemampuan
terhadap berbicara anak usia dini
Kemampuan setelah diberikan perlakuan.
Berbicara Anak Hal ini terlihat dari hasil
Usia Dini di RA pengujian yang
Raudhatul Islamiyah menggunakan hipotesis Uji
Kecamatan Bram Mann Whitney
Itam Kabupaten menunjukkan bahwa
Tanjung Jabung Zhitung (-3,09) yang
Barat” dihasilkan lebih kecil dari Z
tabel (-1,69) atau (-3,09 < -
1,69). Yang berarti Ho
ditolak. Artinya metode
bercerita dengan media
gambar berpengaruh
terhadap kemampuan
32
berbicara di RA Raudhatul
Islamiyah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
3 Alawiyah, Pengaruh Metode Bahwa uji t diketahui
Tuti M, Bercerita Dongeng thitung lebih besar dari t
Kristanto, and Sikancil Terhadap tabel (6,382 > 2,145). Dari
Dian Ayu Penguasaan Kosa hasil tersebut dapat
Zahrami Kata Pada Anak disimpulkan bahwa H0
kelompok B Di ditolak. Dengan kata lain
RA.Az-zahro terdapat pengaruh yang
Kecamatan signifikan metode bercerita
Mranggen Kab: kijang terhadap tingkat
Demak. Tahun penguasaan kosakata
2018/2019” kelompok B di RA AZ
Zahro Mranggen Demak.
Berdasarkan hasil penelitian
ini, saran yang dapat
disampaikan adalah bahwa
metode bercerita kijang
dapat digunakan sebagai
metode untuk meningkatkan
penguasaan kosakata anak.
4 Vita Pengaruh Bermain Berdasarkan hasil analisis
Sari,Unzilla Peran Berbantuan diperoleh thitung = 7,290
Olivia,et al Media Wayanng sedangkan pada taraf
Terhadap signifikansi 5% dengan
Kemampuan dk=39 diperoleh nilai ttabel
Berbicara Pada = 2,021 sehingga thitung =
Anak Kelompok B. 7,290 > ttabel = 2,021.
Berdasarkan kriteria
33
3. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian (Sugiono
2010). terdapat dua jenis hipotesis dalam penelitian yaitu hipotesis kerja dan
hipotesis nol.
Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif yang disingkat (Ha) adalah hipotesis
34
35
36
Օ1= Pre-test
Օ2= Post-test
6 Penyusunan
laporan
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
37
Tabel 3.1
Jumlah populasi anak kelas B di RA Al-Luthfi
No Kelas Kelas B Jumlah
Kelas B1 Kelas B2
1 B 18 18 36
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil peserta didik sebanyak dua kelas
yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas untuk kelas
kontrol. Kelas eksperimen dalam pembelajaran dikenai pembelajaran
media boneka jari pentuk untuk meningkatkan percaya diri anak,
sedangkan kelas kontrol dikenai pembelajaran konvensional seperti
biasa .
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak anak yang
dilakukan dikelompok B di RA Al-Luthfi Purwakarta. Maka peneliti
mementukan bahwa kelompok eksperimen adalah kelompok B1 yang
berjumlah 25orang anak dengan wali kelas ibu Entin Maesaroh,S pd.I
sedangkan, kelompok kontrol B2 yang berjumlah25 orang dengan
wali kelas Bu Hely Halimah, S pd.I
Tabel 3.2
Jumlah sampel kelas B1 dan B2
Siswa Kelas Jumlah Total
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
18 18 36
38
Tringulasi Teknik
Observasi
Partisipatif
Sumber data yang sama
Wawancara
Dokumentasi
1. Observasi Partisipatif
Dalam sebuah penelitian observasi menjadi bagian yang terpenting
yang harus dilakukan oleh peneliti sebab dengan observasi keadaan subjek
maupun objek penelitia dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh peneliti.
2. Wawancara
Wawancara yang peneliti lakukan yaitu wawancara tak berstruktur
(Unstructure Interview) , yaitu wawancara yang bebas , dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data melalui dokumentasi ini digunakan untuk
mengetahui data tertulis tentang lingkup RA Al-Luthfi , melalui penelusuran
40
dokumen,mulai dari profil, sekolah seperti RPPH ,Rekap nilai anak didik,
struktur sekolah ,dan dokumen lainnya.
4. Tes
Selain menggunakn teknik Tringulasi, penelitian juga mengambil data
melalui tes untuk mengetahui efektifitas dari pembelajaran melalui media
boneka jari dilakukan. Tes dilakukan dua kali yaitu pada saat sebelum
melakukan pembelajaran melalui media boneka jari( pre-test) dan setelah
melakukan pembelajaran melalui media boneka jari(post test).
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan yang dapat diamati (Sumadi Suryabrata, 2000). Definisi
operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan
perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam sripsi. Sesuai
dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Boneka Jari Terhadap Kemampuan
Percaya Diri Anak Usia 5-6 Tahun di RA Al Luthfi”, maka definisi
operasional yang perlu dijelaskan yaitu :
1.Boneka jari ( finger puppet) adalah sebuah media yang sangat
berguna untuk memperkenalkan binatang-binatang kepada anak.Selain itu,bisa
juga digunakan sebagai alatpe-raga bercerita bagi anak.Media boneka jari
merupakan media permaian yang sangat cocok di mainkan orang tua dengan
anak, mempermudah interaksi dan komunikasi serta melatih kepercayaan
diri.Dalam permainan boneka jari ini ada beberapa manfaat yang dapat anak
ambil :
a. Mengembangkan aspek bahasa
b. Mengembangkan aspek moral/menanamkan nilai-nilai kehidupan
pada anak serta mengembangkan daya fantasi(Zaman,2013).
c. (Yosastra,2013) menyatakan bahwa permainan boneka jari dapat
melatih kemampuan bahasa, berhitung, dan kecakapan motorik
halus.
41
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen percaya diri Anak Usia 5-6 Tahun
Variable Aspek Indikator Nomor Butir Total
Anak dapat
memandang dirinya 1,2,3,4,31 5
Penilaian
secara positif
positif
Anak dapat menerima
terhadap diri 5,7,8,22 4
kekurangan dirinya
sendiri
Kepercay Anak nyaman dengan
11,16,17,18 4
aan Diri dirinya sendiri
(Y) Melakukan Anak mampu
segala sesuatu melakukan aktivitas 9,10,12,14,21 4
seorang diri tanpa dibantu guru
Anak mampu 6,15,28,33 4
melakukan kegiatan
tanpa didampingi
orang tua
42
Anak mampu
mejawab pertanyaan 20,21,30,
3
tanpa dibantu
Tabel 3.5
Intrumen penelitian kemampuan percaya diri
Materi: Intstrumen / Lembar observasi untuk menilai perkembangan
percaya diri Anak Usia 5-6 Tahun
Nama :
Hari/Tanggal :
Kelas :
Sekolah :
Skala diisi dengan tanda ceklis (√) sesuai dengan keadaan siswa selama
proses penelitian. BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang),
BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik).
Penilaian
No Pernyataan BB MB BSH BSB
1 Anak mampu memandang
dirinya sebgai anak yang rajin
2 Anak mampu memandang
dirinya sebgai anak yang baik
3 Anak mampu memandang
dirinya sebagai anak yang pintar
4 Anak mampu memandang
dirinya sebgai anak yang
penyayang
5 Anak merasa nyaman dengan
kondisi fisiknya
6 Anak mau memilih boneka
44
kesukaanya.
7 Anak menerima warna kulitnya
8 Anak mampu memahami
pembicaraan orang lain
9 Anak mampu bercerita dengan
sederhana
10 Anak mampu memahami cerita
yang baru didengarnya
3. Uji instrumen
a. Uji Validasi Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk tingkat valid atau
kesahan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang di teliti
secara tepat. Pengujian validitas internal instrument pengaruh media
boneka jari terhadap perkembambangan percaya diri anak ini dilakukan
dengan melakukan pengujian validitas instrumen empirik. Instrumen
dikatakan valid apabila hasilnya sesuai dengan kriteria atau dapat
mengukur secara tepat. Untuk mengetahui ke validan instrumen, maka
digunakan SPSS 25.
a. Uji Validitas
Terdapat dua cara dalam pengujian validasi, yaitu :
1) Validitas konstrak (construct validity)
Untuk menguji validitas konstrak, digunakan pendapat dari ahli
(judgement expert) yaitu berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur
berlandaskan pada teori tertentu. Instrument yang telah dijudgement dan
mendapat penilaian yang cukup baik oleh para ahli dibidangnya maka
dapat digunakan dalam melakukan penelitian.
2). Validitas Isi
Untuk instrumen yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan program,
maka pengujian validasi isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Untuk menguji
validitas butir-butir instrumen, setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka
selanjutnya di ujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda.
Adapun langkah-langkah perhitungan validitas adalah sebagai berikut :
b). Reliabilitas
Reliabilitas adalah pengujian untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama pula. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas
suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Rumus
yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah, rumus Spearman Brown
dengan teknik belahan ganjil-genap sebagai berikut :
r 2r AB
1=
1+r AB
ada pada penelitian pengaruh media boneka jari(x)terhadap percaya diri anak
(y) Komparatif prosentaseini mendeskripsikan presentase perolehan skor dari
sejumlah penelitian.
b. Ukuran pemusatan (Modus,Mean,Median)
Ukuran pemusatan data merupakan sembarang ukuran yang menunjukan
pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil .(Ronald E.
Walpole,1993). Ada beberapa jenis ukuran pemusatan ukuran data yang
digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Modus, mereupakan nilai yang paling tinggi sering muncul atau nilai
yang mempunyai frekuensi tinggi.
2. Mean, Merupakan rata-rata hitung.
3. Median, Merpakan nilai tengah setelah diurutkan .
d. Display data
Penyajian data yang digunakan untuk mendeskripsikan analisis
statistic deskriptif dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakn
histogram.Histogram merupakan tampilan grafik yang menggambarkan
data dengan menempatkan sederetan batang yang menunjukan proporsi
50
a. Uji Normalitas
51
b. Uji Homogenitas
Setelah diuji normalitas an dinyatakan populasisudah
ditribusi normal maka, selanjutnya dilakukan uji homogenitas
dengan menggunakan software SPSS 25 dengan langkah:
1. Masukan data variabel yang hendak diuji
2. Buat nama variabel dengan cara Variabel view, kemudian pada
kolom label diberi nama “kemampuan percaya diri’.
3. Kemudia pada kolom Value lalu kemudian klik none
4. Isi kolom value dengan “I’,Label dengan “Eksperimen “dan klik
ok
5. Pengujian homogenitas dengan uji levene statistic dengan cara
memilih menu analyze,compare means, one-way anova.
6. Masukan “Kemampuan percaya diri” pada kotak Dependen list
dan ‘faktor” ke kotak faktor.
7. Klik menu option dan pilih menu homogenitas of variance test,
kemudian klik continue.
8. Kemudia klik Ok.
3.Uji Hipotesis
Setelah semua data terkumpul lengkap, maka tahap berikutnya, yaitu uji
hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media boneka jari
52
74
55
4 Sentra Balok 4
5 Sentra Bahan Alam 2
6 Sentra Imtak 2
0
2020/202
5 26 24 20 30 50
1 9 17 11 13
2021/202
6 15 36 25 26 51
2 7 8 18 18
2 SMP/MTs Sederajar 7
3 SMA/SMK/MA Sederajat 74
4 S.1 7
5 S.2
6 S.3
Jumlah 91
i. Prestasi Al-Luthfi
Tabel 4.9
Data Prestasi
RA AL-LUTHFI
Nama Tanggal Juara
No. Jenis Lomba Tingkat
Siswa Kegiatan Ke…
1 Eva 20 April 2018 Mewarnai Kecamatan Juara 1
Indah 18 Agustus Memindahkan
2
dkk 2018 bola Kecamatan Juara 1
Kelas A 1 November Manasik haji
3
&B 2019 terbanyak Kabupaten Juara 1
j. Struktur Kepengurusan
STRUKTUR ORGANISASI RA AL-LUTHFI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KETUA YAYASAN
ENDANG SURYANA
KEPALA RA KOMITE
ENDANG
SURYAN
EFI LUTFIYAH, S.Pd.I A
PESERTA DIDIK
RA AL-LUTHFI
62
Dengan didapatkannya nilai 0,955 maka hal ini menandakan bahwa soal
berada dalam kategori sangat tinggi atau sangat reliabel dan dapat digunakan
dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan tabel tingkat hasil uji reliabilitas di bawah
ini.
Tabel 4.12
Tingkat hasil uji reliabilitas
1. Analisis Deskriptif
c. Deskriptif Kelas Eksperimen
Dalam penelitian ini, analisis hasil penelitian dilakukan terhadap data hasil
pretest dan posttest yang diperoleh pada waktu penelitian. Data pretest merupakan
data yang diperoleh dengan mengujikan instrumen penelitian (test) yang
dilakukan sebelum treatment diterapkan, sedangkan posttest merupakan data yang
diperoleh dengan mengujikan instrumen penelitian (test) setelah treatment
65
posttest 78.9
pretest 68.6
Gambar 4.1
Perbandingan rata-rata nilai pretest dan postest kelas eksperimen
Dari data di atas terlihat, sebelum treatment diterapkan, anak memiliki rata-rata
nilai percaya diri sebesar 68,6 sedangkan setelah treatment diadakan, kemampuan
anak meningkat menjadi 78,9.
a. Deskripsi Perubahan (Gain) Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pretest dan posttest di atas, maka akan didapatkan nilai
gain. Nilai gain didapatkan dengan cara menselisihkan data rata-rata nilai pretest
dan posttest. Selisih ini menggambarkan perubahan nilai anak sebelum dan
sesudah kegiatan pembelajaran dilakukan.
Tabel 4.14
Rata-Rata Nilai Pretest, Posttest Dan Gain Kelas Eksperimen
Rata-rata nilai pretest Rata-rata nilai posttest Gain
66
variansi pre-test = 79,83 variansi post-test =101 ,87 dan nilai standar deviasi
pre-test = 8.90 post-test = 10,09
d. Deskriptif Kelas Kontrol
Dalam penelitian ini, analisis hasil penelitian dilakukan terhadap data hasil
pretest dan posttest yang diperoleh pada waktu penelitian. Data pretest dan
posttest merupakan data yang diperoleh dengan mengujikan instrumen penelitian
(test), dari kedua data ini, kita perbandingkan hasilnya berdasarkan analisis data
yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan rata-rata dua hasil pretest dan
posttest sebagai berikut:
Tabel 4.15
Rata-Rata Nilai Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol
Pretest Posttest
69,38 73.61
(sumber: hasil perhitungan Miscrosoft Office Exel 2013)
Jika data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik, maka akan terlihat
sebagai berikut:
pretest 69.4
Gambar 4.2
Perbandingan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas kontrol
Dari data di atas terlihat, nilai pretest dan posttest pada kelas kontrol. Anak
memiliki rata-rata nilai kemampuan percaya diri pada saat pretest sebesar 69,4
sedangkan pada saat posttest, kemampuan anak meningkat menjadi 73,6.
e. Deskripsi Perubahan (Gain) percaya diri Kelas Kontrol
68
Berdasarkan hasil pretest dan posttest di atas, maka akan didapatkan nilai
gain. Nilai gain didapatkan dengan cara menselisihkan data rata-rata nilai pretest
dan posttest. Selisih ini menggambarkan perubahan nilai anak sebelum dan
sesudah kegiatan pembelajaran dilakukan.
Tabel 4.16
Rata-Rata Nilai Pretest, Posttest Dan Gain Kelas Kontrol
Rata-rata nilai pretest Rata-rata nilai posttest Gain
101 dan nilai maksimum post-test = 101; nilai minimum pre-test = 36 dan
nilai minimum post-test = 40; mean pre-test = 69,38 mean post-test = 73’61;
dan median pre-test = 73 median post-test =77
- Penyebaran data (variabilitas data)
Hasil analisis mengenai penyebaran data kelas kontrol yang diambil dari
18 sampel menunjukkan bahwa range pre-test = 65 range post-test = 61;
variansi pre-test = 433 variansi post-test = 324 ; dan nilai standar deviasi pre-
test = 20,82 post-test = 18,0
Dari data deskriptif kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan
bahwa adanya peningkatan pada saat posttest. Posttest pada kelas eksperimen
diperoleh dengan nilai rata-rata 78,1, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh
posttest dengan rata-rata sebesar 78,9. Berdasarkan data tersebut menunjukan
bahwa media boneka jari dapat meningkatkan kemampuan percaya diri anak usia
5-6 tahun di RAAl-Luthfi.
Jika di buat grafik hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
akan menunjukkan sebagai berikut:
Perbandingan Rata-rata
Gambar 4.3
Perbandingan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pada kelas kontrol.
Perbandingan rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu
sebesar 5,3.
2. Uji Prasyarat Analisis
70
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil tes pada kedua kelas pada saat
pretest dan pada saat posttest adalah berdistribusi homogen, (p>0,05).
3. Uji Hipotesis
Setelah diketahui bahwa data penelitian berdistribusi normal maka langkah
selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Uji hipotesis dihitung dengan menggunakan
uji statistik independent sampel test yang terdapat pada program SPSS 25,0.
Penjabaran mengenai hasil yang diperoleh dari penggunaan uji statistika tersebut
disajikan dalam pembahasan sebagai berikut:
1
(sumber: data diola SPSS 25,0)
A. Simpulan
Berdasarkan temuan bab-bab sebelumnya penelitian dan pengujian hipotesis
mengenai>>pengaruh..media..boneka..jari terhadap kemampuan percaya diri anak
usia 5-6 tahun di RA Al-Luthfi Purwakarta, peneliti menyimpulkan bahwa
pelaksanaan media.boneka.jari berpengaruh.secara signifikan terhadap
kemampuan percaya diri anak usia 5-6 tahun. Secara spesifiknya:
1. Hasil analisis data pretest diketahui kondisi awal, baik pada kelompok
eksperimen maupun kontrol, sebelum di terapkan media boneka jari berada pada
kategori rendah dan sedang. Kondisi tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh
media pembelajaran yang digunakan di sekolah kurang variatif (memfokuskan
pada kegiatan akademik) atau..jarang menggunakan media yang dapat
meningkatkan kemampuan percaya diri anak.
2. Hasil.analisis..data posttest diketahui..kondisi akhir kemampuan percaya
diri anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen di RA Al- luthfi sesudah
diterapkan media boneka jari lebih baik dan meningkat dalam aspek sosial
emosional yang meliputi..penilaian positif terhadap diri sendiri, melakukan segala
sesuatu seorang diri, harapan yang realitas terhadap diri sendiri.
3. Dari hasil analisis terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan media
boneka jari terhadap kemampuan percaya diri anak di RA Al-Luthfi. ditunjukkan
adanya perbedaan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan
dengan menggunakan media boneka jari yaitu dapat meningkat secara signifikan
antara aspek sosial emosional yang meliputi penilaian positif terhadap diri sendiri,
melakukan segala sesuatu seorang diri, harapan yang realitas terhadap diri sendiri.
B. Saran-saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
74
76
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Artikel Jurnal
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
80
RIWAYAT HIDUP
Ida Farida lahir di
Subang, 31 Maret
1981 anak kedua dari
empat bersaudara
dari pasangan suami
istri Bapak Adih
Sugiarto (alm) dan
Ibu Martini (alm).
Penulis bertempat
tinggal di Perumahan
Dian Anyar Blok NN 01 Kelurahan Ciseureuh
Kabupaten Purwakarta.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis adalah SD Negeri 1 Ligarmanah
Cipeundeuy lulus tahun 1993, SMP Negeri 1 Campaka lulus tahun 1996, SMA
Negeri 1 Cipeundeuy lulus tahun 1999, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program
S-1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini di STAI DR, KHEZ Muttaqien Purwakarta
sampai dengan sekarang. :