PENDAHULUAN
merupakan titipan atau amanah yang wajib dijaga, dididik, dan diarahkan
supaya meraka bisa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang
tanpa stimulasi atau prilaku-prilaku khusus yang sejatinya sangat berguna bagi
otak anak dipengaruhi oleh keadaan atau situasi di sekelilingnya. Apa yang anak
dengar, lihat, sentuh, rasakan, dan berbagai hal atau keadaan yang dialaminya
stimulasi pada anak sejak dalam kandungan, baik dalam wujud kasih sayang,
Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang
anak. Selain bagian otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, usia
dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana
pertumbuhan anak selanjutnya.Menurut J.Black (1995), usia dini itu dimulai sejak
1
2
anak masih dalam kandungan atau sebelum dilahirkan (pranatal) sampai usia 6
tahun. Ketika masih dalam kandungan ini, otak anak sebagai pusat kecerdasan,
mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Setelah anak lahir sel-sel otak
yang sangat kompleks. Hal inilah yang menyebabkan anak bisa berpikir logis dan
rasional. Ketika anak dalam kandungan organ-organ penting lainnya seperti organ
Dalam ajaran agama Islam para orang tua harus memberikan teladan yang
orang tua akan terekam secara sempurna oleh anak. Sebagaimana yang
karakter yang baik orang tua yang pertama kali baik karakternya, disusul guru
ۗ لَ َقدْ اَك َن لَمُك ْ يِف ْ َر ُس ْولِ اهّٰلل ِ ُا ْس َو ٌة َح َسنَ ٌة لِّ َم ْن اَك َن يَ ْر ُجوا اهّٰلل َ َوالْ َي ْو َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر اهّٰلل َ َك ِثرْي ً ا
Artinya: ”Sesunguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
Ahzab:21)
Asbabul nuzul dari surat Al-Ahzab ayat 21 ini adalah dari terjadinya
perang Ahzab(sekutu) pada tahun 5 H, perang ini sangat fenomenal karena perang
3
yang sangat berat bagi kaum muslimun di Madinah dari kaum kafir yang
Rasulullah dan para sahabat membuat parit diperbatasan kota Madinah. Perang ini
dalam keadaan yang sangat berat. Sementara kaum munafik ikut bersama kaum
muslimin juga,dengan alasan tidak ada tempat untuk berteduh tetapi mereka tidak
ikut menggali parit bersama kaum muslimin. Para ulama menyatakan bahwa ayat
ini merupakan peringatan bagi kaum munafik yang enggan ikut menggali parit
Dengan latar belakang ini maka penting kita pahami bahwa meneladani
Rasulullah SAW itu bukan hanya pada hal-hal yang sifatnya lembut, santun, kasih
sayang dan dalam suasana tenang nyaman tanpa permusuhan. Tapi ada
keteladanan dalam hal ketegasan, saat Rasulullah marah, perang, letih dan berat
Semestinya, ayat ini dijadikan sebagai pedoman yang nyata bahwa dalam
Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam bahwa: ”Pada diri Nabi
Muhammad Allah menyusun suatu bentuk sempurna yaitu bentuk yang hidup dan
bahwa setiap orang tua seharusnya berusaha agar dapat menjadi uswatun hasanah,
4
artinya bisa menjadi contoh teladan yang baik bagi anaknya khususnya dan
dasar yang merupakan upaya pembinaan kepada anak sejak lahir sampai usia
Nasional, khususnya Pasal 1 butir 14, disebutkan bahwa PAUD adalah sesuatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
(2010:3) perlu dilakukan dengan hati-hati karena anak usia dini adalah anak yang
konsep-konsep yang abstrak, sehingga dalam hal ini anak belum bisa dengan serta
merta menerima apa yang diajarkan guru atau orang tua yang sipatnya abstrak
secara cepat. Maka orang tua dan guru harus cerdas memilih dan menentukan
metode yang akan digunakan. Singkatnya, orang tua dan guru harus memiliki
metode yang tepat dan efektif untuk menanamkan nilai moral kepada anak. Agar
5
apa yang disampaikan itu benar-benar sampai dan dipahami oleh anak untuk bekal
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Maka dalam proses pembelajaran akan optimal jika didukung dengan pendekatan
dari peran guru yang termasuk dalam jenjang pendidikan usia dini. Guru PAUD
adalah orang yang melaksanakan berbagai upaya peningkatan mutu dan inovasi
untuk berperan tidak saja sebagai orang tua kedua bagi anak, tetapi juga sebagai
merupakan bimbingan dan pertolongan orang tua kepada anaknya yang diberikan
secara sadar sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohaninya. Maka, dalam
sepenuhnya oleh para pendidik, terutama orang tua. Menurut ajaran islam saat
anak dilahirkan berada dalam keadaan lemah dan suci (fitrah), sebagaiman sabda
فََأب َ َوا ُه هُي َ ِّو َدا ِن ِه َأ ْو يُ َم ِّج َسا ِن ِه َأ ْو يُنَرِّص َ ا ِن ِه،لُك ُّ َم ْولُ ْو ٍد يُ ْودَل ُ عَىَل الْ ِف ْط َر ِة
Artinya :“Anak yang dilahirkan itu telah membawa fitrah (kecenderungan untuk
sifat pembawaan sejak lahir) dengan kuat diatas islam. Dan orang tua yang
bahkan yang bisa menjadikan anaknya beragam Yahudi, Nasrani dan Majusi.
Maka baik dan buruknya dari seorang anak bagaimana pendidikan dasar dari
orang tuanya.
psikologi, dasar itu disebut “potensialitas” atau “dispososisi” yang menurut aliran
kepada anaknya, sangat penting artinya bagi kesehatan mental dan kebahagiaan
hidup anak. Hal ini karena keimanan memupuk dan mengembangkan fungsi-
(Mahmud, 2016)
Seorang anak akan banyak meniru orang tua dan akan terpengaruh juga
dari lingkungannya. Oleh karena itu orang tua merupakan contoh bagi anaknya.
Dan hal ini tidak mudah bagi orang tua untuk bisa menjadi model yang baik.
Semua orang tua berharap anaknya yang terbaik. Supaya bisa yang terbaik maka
peran orang tua harus bisa menjadi panutan dengan memberikan contoh yang
baik. Baik dalam sikap maupun perbuatan, itu semua sangat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan karakter anak. Begitu juga dengan peran guru
pada anak didiknya yang ada dilingkungan sekolah. Jadi peran orang tua dan guru
Dalam menanamkan sikap atau karakter pada anak usia dini dibutuhkan
baik dalam seluruh aspek pada anak usia dini ini.Salah satunya pendidikan
dan wawancara yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2022 dan hari
Rabu tanggal 27 juli 2022 dengan ibu kepala sekolah, guru dan orang tua di RA
8
guru PAUD harus bisa membuat dan menerapkan strategi dalam membangun
pendidikan karakter untuk anak usia dini, bahwa perlakuan pendidikan yang
diberikan pada anak usia dini akan terpatri kuat didalam hati dan pikiran anak
yang jernih dan perkembangan seluruh aspeknya bisa berkembang dengan cepat,
termasuk aspek agama, moral, sosial intelektual dan emosi.Artinya, jika anak
dididik dengan baik , diberi contoh yang baik, dan dibiasakan hidup dengan nilai
dan karakter yang baik, maka mereka cenderung menjadi orang yang baik yang
berhati emas, berpikiran positif dan berbudi mulia.Sedangkan menurut Tin Rustini
diberikan terhadap bangsa Indonesia sejak dini. Hal ini dikarenakan membentuk
suatu paradigma dan karakteristik agar menjadi bangsa yang maju didukung
dengan moral yang baik.Perkembangan karakter yang terbaik adalah jika dimulai
sejak dini.Hal ini terkait dengan kepercayaan bahwa “ Jika kita gagal menjadi
orang baik di usia dini, di usia dewasa kita akan menjadi orang yang bermasalah
atau orang yang kurang beruntung dan beban bagi orang lainnya.Ada juga dalam
yang mendasari kehidupan manusia selanjutnya.Masa ini disebut golden age yaitu
menanamkan nilai kebaikan supaya menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau
Dengan urain dan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
B. Identifikasi Masalah.
adalah :
nilai moral dan budi pekerti dalam membentuk karakter peserta didik.
2. Pendidikan karakter anak usia dini, belum menjadi pehatian yang utama
C. Fokus Masalah
akan diteliti, serta untuk mengatasi keterbatasan waktu dan kemampuan, maka
penelitiannya adalah peserta didik dikelompok A yang berusia 4-5 tahun pada
10
D. Rumusan Masalah
2. Bagaiman strategi guru dalam membangun pendidikan karakter anak usia 4-5
3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pendidikan karakter anak
E. Tujuan Penelitian
tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya. Sesuai dengan persepsi dan
berpijak pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini
memiliki tujuan:
DAARUL AMIIN.
11
F. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literatur penelitian yang
b. Secara Praktis.
2) Bagi Sekolah
G. Metode Penelitian
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
lain.(Sugiyon, 2020:6)
3. Responden
diantaranya:
a) Kepal sekolah
b) Guru
c) Anak didik
d) Orang tua
Sumber data dalam penelitian biasa disebut sebagai bahan dari mana data
1) Data primer
2) Data sekunder
14
a. Observasi
DAARUL AMIIN.
b. Wawancara
c. Dokumentasi
PURWAKARTA.
6. Instrumen Penelitian.
berikut:
16
Analisis data kualitatif yaitu upaya yang dilakukan dengan bekerja dengan
pola, menemukan apa saja yang penting dan apa yang dapat dipelajari dan
menggunakan metode berfikir induktif yaitu suatu cara yang dipakai untuk
yang bersifat umum. Cara berfikir ini peneliti gunakan untuk menguraikan
dini.
hingga akhir.
keabsahan data yang didapat dalam penelitian ini adalah Triangulasi data
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada masa usia 0-6 tahun. Usia
dini ini merupakan momen yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak
yang sering disebut sebagai golden age atau usia keemasan. Banyak pakar
dalam satu kali dalam perkembangan kehidupan anak. Usia dini juga disebut
juga sebagai masa kritis bagi perkembangan anak. Sebab, jika dalam masa ini
dan layanan kesehatan serta kebutuhan gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat
rangsangan dari lingkungannya. Masa ini merupakan masa yang sangat tepat
18
Menurut J. Black (1995), usia dini itu dimulai sejak anak masih
Ketika dalam kandungan ini, otak anak sebagai pusat kecerdasan, mengalami
perkembangan yang sangat pesat sekali. Setelah anak lahir, sel-sel oak ini
kompleks. Hal inilah yang menyebabkan anak bisa berpikir logis dan rasional.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik dan memiliki
selanjutnta. Sel-sel tubuh anak usia dini akan tumbuh dan berkembang dengan
perkembangan sel-sel otak, bahkan ada yang berpendapat bahwa pada saat
lahir jumlah sel otak tidak bertambah lagi. Selanjutnya setelah lahir terjadi
proses eliminasi dari sel-sel saraf dan pembentukan hubungan antar sel. Dalam
hal ini terdapat dua hal yang sangat penting diperhatikan dalam pertumbuhan
19
kecerdasan yaitu makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang
Menurut para ahli psikologi menjelaskan bahwa anak usia dini sebagai
individu yang berbeda dengan memiliki ciri-ciri yang tampak dari psikologis
anak selama masa kanak-kanak awal, diantaranya usia kelompok, usia meniru,
mencari jati diri dan usia kreatif (Santrock, 2011:7). Dan menurut Aisyah
(2003:7),anak usia dini adalah anak yang berada dalam rentan usia 0-8 tahun ,
anak pada keluarga, (famili child care home), pendidikan prsekolah, baik
usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
usia dini merupakan anak yang berada pada rentan usi 0-8 tahun yang sedang
dikemukakan, yaitu:
sumbu dan mengarah ke tepi. Disini alat-alat tubuh yang terdapat pada
dimulai dari yang bersifat umum selanjutnya secara bertahap menuju pada
ayahnya dan lama kelamaan ia akan mengenal mana ibunya dan mana
ayahnya.
Singgih Gunarsa: yaitu masa pralahir, masa jabang bayi usia 0-2 minggu,
2 minggu – 1 tahun, masa anak 10 bulan – 14 tahun, dan masa remaja usia
14- 21 tahun.
Kartini, 2017;28-35)
dimulai sejak anak fase usia dini, karena sangat menentukan kemampuan anak
21
50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak usia
30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan
atau akhir dsawarsa kedua. Dengan demikian, menjadikan usia dini sebagai
karakter pada usia dini, akan menjadi pondasi sekaligus dasar bagi pendidikan
karakter selanjutnya.
1. Perkembangan tingkah laku susila yang dipilih oleh anak dalam suasana
khusus. Dalm hal ini, anak dapat belajar melalui kebiasaan dan dibiasakan
melalui reaksi khusus yang benar dalam situasi yang khas juga. Pada fase
kawan sepermainan.
Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa,
karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan
berbeda. Oleh karena itu, sudah tentu kita harus mengerti dan memahami
berbagai karakter dasar anak usia dini. Pendidik harus memahami karakteristik
1) Bekal kebaikan
Setiap anak telah dibekali oleh Allah SWT dengan bekal kebaikan dan
dalm keadaan fitrah (Islam), dan orang tuanyalah yang akan menjadikan
2) Suka meniru
Anak suka menirukan gerakan serta prilaku dari orang tua dan lingkungan
3) Suka bermain
Bermain merupakan suatu kegiatan yang paling disukai oleh anak usia
Anak usia dini pada dasarnya memiliki karakter rasa ingin tahu yang tinggi,
hal itu ditandai dengan anak yang selalu bertanya kepada siapa saja yang ia
tingkah laku, budi pekerti, tabiat dan perangai. Dari sudut pandang behavioral
dianggap sebagai ciri , karakteristik, gaya, atau sifat dari diri seseorang yang
24
bersumber dari bentuk yang diterima dari lingkungan ( Doni Kusuma ,2007:
80).
dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur,
Menurut Suyanto (2010), cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan
(action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan
depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil dalam menghadapi
25
akademis.
sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ to mark” atau menandai,
yang harus diajarkan dan diamalkan sejak dini. Seperti sikap hormat, jujur ,
kasih sayang, sabar dan lain sebagainya. Sebagai pedoman dari karakter-
karakter yang baik ini sudah ditegaskan dalam AL-Qur’an dan hadist. Seperti
halnya sikap hormat ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat An-nisa ayat 86;
َو ِا َذا ُح ِيّ ْيمُت ْ ِب َت ِح َّي ٍة فَ َح ُّي ْوا اِب َ ْح َس َن ِمهْن َٓا َا ْو ُرد ُّْوهَا ۗ ِا َّن اهّٰلل َ اَك َن عَىٰل لُك ِ ّ يَش ْ ٍء َح ِسيْ ًبا
yang setimpal atau dengan cara yang lebih baik. Dijelaskan juga dalam HR.At
Artinya: “Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih
lemah lembut kepadanya, karena pada diri yang lebih muda akal dan ilmunya
masih kurang. Mereka perlu bimbingan dan dipenuhi kebutuhannya serta tidak
Menurut Zubaidi (2011), ada lima tujuan pendidikan karakter usia dini,
yaitu:
27
religius.
aman, jujur, pnuh kreativitas dan bersahabat, juga dengan rasa kebangsaan
Menurut Lickona, Schaps, Lewis dan Azra, peran guru dalm membangun
karakter.
secar berkesinambungan tentang berbagai nilai yang baik dan yang buruk.
1) Religius, sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
pekerjaan.
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4) Disiplin, tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pad berbagi
dengan sebaik-baiknya.
7) Mandiri, sikap dan prilaku yang tidaj mudah bergantung pad orang lain
9) Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
kelompoknya.
11) Cinta tanah air, cara brpikir, bertindak, dan berbuat yang menunjukkan
12) Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
14) Cinta damai, sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
16) Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
17) Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
18) Tanggung jawab, sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
lingkungan (alam, sosial, dan budaya) negara dan terhadap Allah SWT.
(Cahyaningrum, 2017)
Adapun kriteria pribadi yang baik, warga masyarakat yang baik, dan
warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum
masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter
2. Strategi Guru
Guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam
melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur
ُك ْون ُـ ْـوا َراَّب ن ِ ّي ْـ َني ُحلَ َم َاء ُف َقه ََاء ُعلَ َم َاء َويُ َق ُال َا َّلراَّب يِن ُّ اذَّل ِ ى يُ َــربِـ ّـى ال َّن َاس ب ِِصغ َِار ْال ِعمْل ِ َق ْبلَ ِك َب ِار ِه
Artinya: “ Jadilah pendidik yang penyantun , ahli fikih dan ulama. Disebut
dimuka bumi , sebagi makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri
Adapun guru PAUD yang profesional secara umum memiliki tugas utama
Menilai, dan (6) mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
diharapkan bisa memfasilitasi kegiatan belajar anak didik secara efektif sesuai
secara profesional, dan dapat menjadi agen perubahan sosial, baik disekolah
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu starategia yang artinya
seni atau ilmu untuk mencapai seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan
suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah-
tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Seperti strategi bisnis yang
penetrasi pasar, pengetahuan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau join
dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah
tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan
Strategi adalah arah dan luang lingkup sebuah organisasi dalam jangka
Strategi merupakan cara yang akan digunakan oleh seorang pengajar untuk
2005: 7).
peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses
2.3 Strategi Guru Dalam Membangun Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
anak tidak melakukan kebiasaan baik itu, yang bersangkutan akan merasa
instink, yang secar otomatis akan membuat seorang anak akan meras kurang
dan tanamkan pula bahwa dalam melakukan sesuatu itu tidak semata-mata
3) Ajak anak kita merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Bantu anak
4) Ingatkan pentingnya rasa sayang antar anggota keluarga dan perluas rasa
melekat pada diri anak, bahkan menjadi kebiasaan hidup mereka sehari-
hari.
Pada fase ini, peranan orang tua harus lebih besar karena landasan moral
baru dibentuk pad umur ini. Selain itu, cinta dan kasih sayang dari orang
perbuatan baik dan buruk. Pada umumnya anak pada usia ini sudah
Pada fase ini anak mengalami fase egosentris, dimana ia senang melanggar
berempati.
Pada fase ini, anak-anak lebih penurut dan bisa diajak kerja sama,agar
terhindar dari hukuman orang tua. Anak sudah dapat menerima pandangan
anak seperti fase 0, maka itu artinya karakter anak yang bersangkutan
tua /guru, sehingga penekanan pentingnya perilaku baik dan sopan akan
sangat efektif. Namun pendidikan karakter pada fase ini harus memberi
Pada fase ini anak merasa memiliki hak sebagai orang dewasa, tidak lagi
potensi bertindak kasar akibat menurunnya otoritas orang tua /guru dalam
adil.
terwujud pada akhlak yang mulia pada siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang.
Pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru dan sekolah harus bisa dipahami
pengamalan dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur pada jati dirinya,
linkungannya.
Berdasarkan Gambar Bagan 2.1 diatas dapat dijelaskan bahwa strategi guru
dalam membangun pendidikan anak usia dini merupakan usaha guru, orang tua
karakter yang ditanamkan pada siswa berupa program kepala sekolah yang
bekerjasama dengan guru dan orang tua. Dalam membangun pendidikan karakter
tersebut guru berupaya untuk memberikan bimbingan motivasi dan evaluasi pada
siswa dengan memberikan contoh yang baik dan menerapkan pembiasaan pada
karakter pada anak usia dini tapi hanya meneliti penerapannya saja dan berfokus
dini.
2018 dalam skripsinya yang berjudul “Membangun Karakter Anak Usia Dini
Melalui Budaya Sekolah Usia 5-6 tahun Di Raudhatul Athfal Nurul Huda Suban
karakter anak usia dini, tapi penelitiannya meneliti tentang upaya yang dilakukan
guru dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak usia dini yang berfokus
usia dini.
Pada Anak Usia Dini Melalui Program Habituation.” Dalam tulisan penelitiannya
sama-sama meneliti tentang pendidikan karakter pada anak usia dini dengan
meneliti pendidikan karakter pada anak usia dini melalui program habituation.
BAB III
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Wilayah.
lingkungan daerah tersebut yang dikelola oleh Drs.Asep Mahmud dan istrinya
Ibu Ucu siti Robiah. Beliau merupakan tokoh agama didaerah tersebut dan
BANDUNG.
Anak Usia Dini dengan surat izin dari Kepala Dinas dan Kebudayaan nomor
dengan nama TKA DAARUL AMIIN kemudian pada tahun 2018 pindah
Pendidikan ini dikelola oleh Lembaga Yayasan Daarul Amiin dengan Ketua
penyelengaraan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Juga tempat untuk anak-
anak dan orang tua belajar agama dengan berbagai kegiatan disekitar
RA, lembaga inipun mengelola pendidikan TPA, TPQ, dan Takhosus yang
2. Profil Sekolah
Kecamatan : Purwakarta
Kabupaten : Purwakarta
No Telepon : 0878-7988-5565
SK Terakhir : AHU.0018703.AH.01.04.2016
a. Visi
43
b. Misi
c. Tujuan
berbasis bukti.
pendidikan, mulai dari gedung dan alat-alat yang digunakan untuk membantu
N keadaa
sarana dan prasarana Jumlah
o n
45
3 WC Guru 1 Baik
4 WC Anak 2 Baik
7 WC Umum 1 Baik
8 Kantin 1 Baik
18 Komputer 1 Baik
19 Printer 2 Baik
20 Leptop 1 Baik
23 Disfenser 1 Baik
46
Ketua Yayasan
Kuswara, S.Pd.I
Kepala RA
Asri Haryati, S.Pd.I
Staf Pengajar
1. Lena Mulyawantini
2. Ani Suryani, S.Pd.I
3. Agiant.Nurul.M
4. Ucu Siti Robiah
8. Strategi Guru Dalam Membangun Pendidikan Karakter Anak Usia 4-5 tahun
di RA Daarul Amiin
48
penycampain tujuannya.
Adapun strategi guru dalam membangun pendidikan karakter anak usia 4-5
1) Melakukan Perencanaan
dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. Imformasi ini didapat dari kepala
berenang, manasik haji, munaqosah dan kegiatan akhir tahun. Program dan
Daarul Amiin dalam membangun pendidikan karakter anak usia dini dan
Maret 2022)
saat ini ibu sebagai kepala sekolah yang membuatnya. Sedangkan untuk
tujuan pembelajaran dan mewujudkan visi dan misi dari sekolah kami.
Hal ini juga disampaikan oleh guru kelas Ibu Agiant Nurul :
Juli 2022)
tujuan yang paling utama adalah ingin membentuk karakter anak yang
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
(Mursid, 2015)
Pendekatan anak usia dini ada dua jenis model pembelajarannya, yaitu (1).
Berpusat pada guru. (2). Berpusat pada peserta didik. Adapun pendekatan yang di
1) Pendekatan Nyata
51
2) Pendekatan Holistik
Berdasarkan dari hasil observasi, pada saat mengajar guru memberikan contoh
benda yang nyata untuk ditunjukkan kepada peserta didik, maka anak akan
Hal ini dijelaskan juga oleh ibu Ani Suryani, S.Pd.I sebagai salah satu guru di
membangun pendidikan karakter pada anak usia dini pastilah banyak melibatkan
unsur yang akan dilibatkan dalam proses pembelajaran, baik dengan sekolah,
antara lain :
lepas dari pesan moral dan nilai-nilai yang dapat kita tanamkan
para nabi, para pahlawan bangsa, dan film kartun di televisi yang
bercerita pada saat belajar. Seperti cerita para nabi atau cerita di
ditanamkan pesan moral dan nilai-nilai baik dari tokoh cerita, lebih
diminati dan respon yang cepat dari anak. Dengan tujuan bisa
2) Metode Bermain
disekitarnya.
3) Metode Bernyanyi
4) Metode Pembiasaan.
dengan istiqomah.
yang baik kepada anak , sehingga anak akan meniru dari apa yang
gurunya .”
58
didiknya. Maka setiap anak akan melakukan apa yang mereka lihat.
sebelum dan sesudah makan. Hal ini dilakukan supaya anak bisa
2022)
adalah meniru. Apa yang dilihat dan apa yang didengar maka anak
anak.
baik, hubungan yang baik antara guru dan peserta didik, dan
mengikuti yang baik, tapi jika teori tanpa praktek maka akan
menimbulkan verbalisme.
perlu ada bantuan juga dari orang tua siswa. Hal ini, di RA Daarul Amiin
pendidikannya.
tua siswa dan guru wali kelas. Grup whatsap ini dijdikan jalan untuk
anaknya bisa di grup bisa juga secara langsung bertanya kepada gurunya.
membangun pendidikan karakter pada anak usia dini, harus ada kerjasama
antara orang tua dan guru. Seperti pembiasaan dan keteladanan disekolah
oleh guru harus selaras dengan orang tua yang diterapkan dirumah.”
Selain adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan guru,
orang tua bersama fakar psikologi yaitu Bapa Mego. Hal ini bisa lebih
karakteristik dasar anak usia dini dengan arahan dabn gambaran dari fakar
psikologi.
orang tua murid dalam pendidikan anak disekolah harus bisa diteruskan
dibanding kepada orang tuanya. Hal ini bisa karena dari belum fahamnya
a. Faktor Pendukung
karakter dan juga untuk menyatukan visi dan misi sekolah dengan
wawancara dengan kepala sekolah, guru dan orang tua untuk tahun
psikologi, Pak Mego. Tapi untuk tahun sekarang kami belum bisa
Amiin yaitu adanya kerjasama antara guru dan orang tua. Hal ini
lebih baik.
2022)
09 maret 2022)
b. Faktor Penghambat
pembentukan karakter pada anak usia dini, hal ini bisa digambarkan
dengan tidak ada komunikasi yang baik antara guru dan orang
B. Analisis Data
Strategi guru dalam membangun pendidikan karakter anak usia 4-5 tahun di
pendidikan karakter anak. Penanaman pendidikan karakter ini tidak terlepas dari
pada anak usia dini.Sabagai strategi guru di RA Daarul Amiin dalam membangun
pendidikan karakter pada anak usia dini, berupaya untuk bisa menanamkan nilai-
nilai pendidikan karakter pada anak usia dini dengan metode pendekatan,
Menerapkan pendidikan karakter pada anak usia dini tidak cukup hanya
dengan menyampaikan definisi dan penjelasan saja, melainkan harus ada contoh
66
konkret dan praktik yang dapat dilakukan dan dipahami oleh anak secara langsung
bahwa tindakan yang dilakukannya baik atau tidak, apakah dapat diterima oleh
orang-orang yang ada disekitarnya atau tidak. Nilai-nilai karakter ini akan lebih
efektif jika diterapkan pada anak usia dini melalui metode pendekatan,
Strategi guru dalam membangun pendidikan karakter anak usia 4-5 tahun di
diupayakan peserta didik dapat memiliki karakter yang baik dari usia dini sampai
kelak dewasa. Hal ini digambarkan dari perkembangan dan pertumbuhan karakter
2. Anak terbiasa mengucapkan salam dan bersalaman terhadap guru dan orang
tua
4. Memiliki sikap toleransi terhadap teman sebayanya dan orang yang ada
disekitarnya.
5. Bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua dan memiliki rasa sayang
pembiasaannya.
8. Anak memiliki sikap dan perilaku yang menunjukkan rasa bersyukur kepada
Allah SWT.
67
strategi guru untuk bisa membangun pendidikan karakter yang baik dari usia dini.
menjadikan mereka terbiasa untuk berperilaku baik, sehingga jika seorang anak
tidak melakukan kebiasaan baik itu anak akan merasa bersalah dan secara
otomatis anak akan merasa kurang nyaman bila tidak melakukan kebiasaan baik
tersebut.
karakter pada anak usia dini di RA Daarul Amiin,masih ada orang tua yang
kurang bekerjasama dengan guru, belum pahamnya orang tua dalam membangun
karakter pada anak usia dini dan pengaruh dari pola asuh keluarga dan lingkungan
disekitar yang mayoritas pedangang dipasar. Sehingga anak masih banyak yang
memiliki karakter buruk , hal ini karena dampak dari pergaulannya yang kurang