PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dinyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun dan
termasuk anak yang masih dalam kandungan.2 Usia tersebut dijuluki golden
age atau masa keemasan, masa dimana otak anak mengalami perkembangan
yang tepat untuk mengembangkan segala potensi dan kecerdasaan anak yang
usia dini), anak usia dini sering disebut anak prasekolah, dalam
yang paling tepat untuk meletakkan dasar pertama dan utama dalam
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
Banyak hal yang dapat dikembangkan terhadap anak usia dini salah
satunya yang dapat dikembangkan oleh anak usia dini adalah kognitif. Kognitif
pada satu aspek tetapi semua aspek anak harus dikembangkan oleh guru
pembelajaran atau media pembelajaran yang menarik dan beragam untuk anak-
4
Sokhibah, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengenal Warna Melalui Bermain
Bola Pada Anak Kelompok A” (n.d.): 1.
5
Ahmad susanto, perkembangan anak usia dini
Tahap pengetahuan ini merupakan aspek perkembangan awal yang
pesat, anak akan dengan mudah menghafal apa yang dilihat, didengar dan
anak usia dini merupakan interaksi antara anak, orang tua, atau orang dewasa
sesuai potensi anak. Interaksi yang dibangun tersebut merupakan faktor yang
6
Umrotus Sholiha, “Peningkatan Kemampuan Menghafal Asmaul Husna Melalui Media
Flashcard Pada Kelompok A (Usia 4-5 Tahun) Di Taman Kanak-Kanak Annur Surabaya”
(Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019).
7
Muhibul Haque Bhuyan, “Teaching Electrical Circuits Course for Electrical Engineering
Students in Cognitive Domain,” Journal of Bangladesh Electronics Society 14, no. 1–2 (2014):
83–91.
8
Lefudin, belajar dan pembelajaran
9
mulyasa
10
Novan Ardy Wiyani & Barnawi, Format Paud (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 121.
merupakan upaya yang dilakukan pendidik dalam melaksanakan proses
peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal dan
11
Trianto ibnu, desain pengembangan pembeljarantematik bagi anak usia dini
12
Tim penyusun undang undang
RA An Nawa merupakan lembaga pendidikan yang berbasis islam,
ibadah, dan peringatan hari besar agama. Karena keterbatasan waktu, diantara
Asmaul husna adalah nama-nama Allah swrt yang indah dan baik.
Mengenali Asma-Nya adalah salah satu upaya dalam mengenali Tuhan kita
yakni Allah SWT. Dan dan ketika kita sudah mengenal Tuhan kita maka kita
akan mengenal pula siapa diri kita yang salah satu manfaatnya adalah kita
mengenal lebih jauh siapa diri kita dan Tuhan kita. Terlebih lagi bila kita dapat
SAW bersabda,
13
Randi Kurniawan, “Penggunaan Metode Hanifida Dalam Kegiatan Menghafal Asma Al-
Husna Di Pondok Pesantren Al-Hamdaniyyah Bojonggede Bogor,” 2020.
“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang
menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677
dan Ahmad, no.7493).
diajarkan sejak usia dini karena Anak usia dini memiliki karakter mudah
Salah satu cara mengenal Allah sang pencipta serta pemelihara alam
semesta bagi seorang muslim adalah dengan mempelajari sifat sifat Allah serta
Mengenal 99 Asma Allah. Nama nama Allah yang baik alangkah lebih baiknya
dikenalkan kepada anak sedini mungkin, agar anak mampu mengenal Allah
lewat keagungan dari 99 Nama tersebut. Penerapan kepada anak tentunya harus
membacakan Asmaul husna dengan pembiasaan sehari hari yang tidak secara
langsung itu menjadi proses anak dalam menghafal. Sebagaimana Allah SWT
dengan cara memilih metode yang tepat serta memperhatikan situasi dan
kondisi sekitar. Untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai harapan,tentu tidak
lepas dari adanya cara dan strategi, begitu juga dalam menghafal Al Asma Al
bahwa:14
perlu adanya metode yang tepat dan praktis. Dalam menghafal, khususnya
14
Keputusan Menteri Agama RI No.792 Tahun 2018 Tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Raudhatul Athfal, 51.
menghafal Asma al-Husna dibutuhkan metode yang tepat agar hasilnya lebih
efektif. Zaman semakin modern dan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini
digunakan, salah satunya adalah metode Hanifida yang merupakan topik utama
pada penelitian ini, saya tertarik metode hanifida dikarenakan metode hanifida
tergolong temuan baru dan lahir sebagai metode menghafal cepat abad 21 yang
Hanifida diambil dari nama pembuat sistem hafalan tersebut, yakni ustadz
menjadikan karakter siswa kuat karena otak kanan dan kiri bekerja seimbang,
15
Khoirotul Idawati and Hanifuddin, Cara Belajar Cepat Abad 21 (Metode Hanifida, Brain
Based Learning) Model Konstruktivisme (Jombang: CV Percetakan Fajar, 2006).
16
M. Fatih, Inkremental Analisis Tentang Desain, Strategi, Metodologi Dan Motivasi
Menghafal Al-Qur’an Bagi Tahfidz Pemula, Progressa Journal Of Islamic Religious Instruction
Vol.12 No.1 Pebruari 2018
17
Ika Kartiwa, Hubungan Antara Metode Hanifida Dengan Motivasi Menghapal Al-Qur’an
Pada Siswa, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol. 3, No.1 2015
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 2
dalam menghafal Asmaul Husna. Karakteristik anak usia dini yang cenderung
objek penelitian karena urgensi untuk memahaminya bagi anak yang masih
berusia dini. Anak yang masih berusia dini akan lebih mudah dalam mengingat
sesuatu dimana ketika sesuatu yang diberikan merupakan hal yang baik maka
metode yang beberapa waktu belakangan ini menjadi sangat diminati dan
B. Rumusan Masalah
Blora?
C. Tujuan Penelitian
pada anak usia dini melalui metode hanifida pada kelompok B di Raudhatul
D. Manfaat Penelitian
bagi penulis terlebih lagi bagi pembaca, serta secara teoritis maupun praktis.
Secara umum manfaat penelitian yang dilakukan ini dapat ditinjau dari dua
Blora
metode hanifida
mudah.
Husna
E. Originilitas penelitian
dan nilai perbedaan antara penelitian ini dengan yang sudah dijalankan oleh
refleksi.19
dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu, implementasi metode Hanifida
sudah berjalan dengan baik secara keseluruhan. Akan tetapi, terdapat poin-poin
19
Khoirotul Idawati, “Pelatihan Al-Asma Al-Husna Metode Hanifida: Solusi Nyata
Lejitkan Otak Anak” 1 (2021): 77–81.
menyelesaikan menghafal al-Qur’an, akan tetapi perlu peningkatan dalam ilmu
tajwid santri.20
melihat hasil rekapan data pencapaian setoran hafalan santri yang mampu
hafalan Asmaul Husna pada program Laborate Agama di Mts Putri Nurul
Hanifida yang di MTs. Putri Nurul Masyithoh Lumajang sudah dikatakan baik
dan sesuai dengan yang ada di buku panduan menghafal Asmaul Husna dengan
metode Hanifida. Hasil hafalan siswi MTs. Putri Nurul Masyithoh mengalami
20
Kusnul Fadlilah, “Implementasi Metode Hanifida Dalam Meningkatkan Hafalan Al-
Qur’an Santri Pondok Pesantren Supercamp La Raiba Hanifida Jombang,” Journal of Islamic
Education & Management 2, no. 8.5.2017 (2022).
21
Himmatul Ulya, “Implementasi Metode Hanifida Dalam Menghafal Al-Qur’an Di
Pondok Pesantren La Raiba Hanifida Jombang” (2020).
peningkatan setelah sekolah menerapkan metode Hanifida untuk menghafal
Asmaul Husna.22
sistem angka dan cerita terbukti efekti, dilihat dari rekapan data nilai dan hasil
menggunakan metode ini, seorang santri bukan hanya dapat menghafal Asma
al-Husna saja, tetapi dapat pula menghafal dengan arti beserta nomor
Judul
Anak. Hanifida.
Pesantren Blora
Supercamp La Raiba
Hanifida Jombang.
Blora
Masyithoh
Lumajang
Dari beberapa penelitian yang ada diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian yang dilakukan merupakan karya orisinil dan belum pernah ada pada
masyarakat.
F. Definisi istilah
Berdasarkan fokus dan rumusan masalah penelitian, maka uraian definisi
1. Asma’ul Husna
jamak dari kata al-ahsan yang memiliki arti baik. Secara terminologi, Al
Asma Al-Husna berarti nama-nama Allah SWT yang baik dan indah, yang
هّٰلل ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه ۗ َُو لَهُ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُحس ْٰنى
nama-nama tersebut bukan hanya baik dan indah, tetapi juga menunjukkan
2. Menghafal
usaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat. Menurut Zuhairini dan
24
Fathir Muhammad, Dzikir Asmaul Husna Untuk Kesejahteraan, Kesuksesan &
Kesehatan, ed. Adibintang (Jakarta Selatan, 2015).
25
Jannah, “Penerapan Metode Hanifida Dalam Meningkatkan Hafalan Asmaul Husna Pada
Program Laborate Agama Di Mts Putri Nurul Masyithoh Lumajang.”
bukunya yang berjudul Mengapa Kita Menghafal (tahfizh) al-Qur’an, istilah
sesuatu yang pernah dibaca secara benar seperti apa adanya. Dalam bahasa
target tertentu.27
3. Metode
melalui , dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain,
metode artinya jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu.28 Metode adalah cara atau prosedur yang ditempuh untuk mencapai
pikiran, atau wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta
26
Rahmiy Kurniasary, Ismail Sukardi, and Ahmad Syarifuddin, “Penerapan Metode Isyarat
Tangan Dalam Pembelajaran Menghafal Dan Mengartikan Al-Qur’an,” Jurnal PAI Raden Fatah
2, no. 1 (2020): 60–73.
27
Junita Arini, “Strategi Dan Metode Menghafal Alquran (Studi Kasus Di Pondok Tahfizh
Darul Itqon Bilasundung Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur)” 2
(2019): 89.
28
Poerwadarminta, “Penerapan Metode Unit Teaching Pada Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Di Madrasah Tsanawiyah Lkmd Giti Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan
Hulu,” Universitas Pendidikan Indonesia (2018).
29
Syafnidawaty, “Perbedaan Metodologi Penelitian Dan Metode Penelitian,” Rahaja.Ac.Id,
2020, Https://Raharja.Ac.Id/2020/10/26/Perbedaan-Metodologi-Penelitian-Dan-Metode-
Penelitian/.
didasarkan pada teori, konsep, dan prinsip-prinsip tertentu. 30 Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), Metode adalah cara kerja
metode yang menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang
diajarkan oleh guru. Menurut hasibuan, seperti yang dikutip oleh ponco
dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu
4. Hanifida
dihubungkan dengan kalimat atau kata yang mudah dan akrab di telinga dan
Sebuah metode pembelajaran yang bertitik tolak dari brain based learning
dibangun sedikit demi sedikit melalui antara lain visualisas, imajinasi, cerita
yang penuh aksi dan terpaut erat dengan emosi yang dibuat sendiri sesuai
mampu menghafal asmaul husna yang terkait beberapa unsur yaitu asma’,
arti, hafalan acak maju dan mundur, bernyanyi dan gerakan. Metode
hanifida memiliki motto “cepat hafal dan sulit lupa” yang bisa dipelajari
merupakan ide atau gagasan mengenai cara yang ditempuh untuk mencapai
sumber daya manusia yang ada serta dapat mengatasi kendala yang dialami
berada di Jln. Mr. Iskandar XII/2 B Jetis Blora Jawa Tengah, Raudhatul
33
Yuhanin Zamrodah, “Pembelajaran Hafalan Asmaul Husna Dengan Metode Hanifida
(Bernyanyi Dan Gerakan) Di Ra Nu Baitul Mukminin Getas Pejaten Jati Kudus” 15, No. 2 (2016):
16-17.
Athfal An nawa merupakan lembaga yang dirintis oleh beliau Bapak Dr.
K.H Nur Ihsan, Lc. MA beserta Ibunyai Hj. Nur Hilwa Layyina, M.Pd.
G. Sistematika Pembahasan
skripsi. Dalam pembahasan nanti terdiri dari 5 bab yang terdiri sebagai berikut:
Bab kedua, membahas tentang landasan teori. Bab ini berisikan teori
yang berupa pengertian dan definisi yang diambil kutipan buku yang berkaitan
Bab ketiga, gambaran umum. Dalam bab ini penulis akan menguraikan
Ulum Blora. Yaitu menjelaskan letak dan keadaan geografis, sejarah berdirinya
Raudlatul Athfal An-Nawa Khozinatul Ulum Blora, profil, visi dan misi serta
data keadaan guru dan siswa, tugas dan fungsi serta sarana dan prasarana
hanifida.
Bab keempat, hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini penulis
membahas menganai hasil data yang diperoleh saat penalitian dan membahas
Bab kelima, penutup. Bab ini merupakan bab akhir penelitian yang berisi
penutup.