Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENILITIAN

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM


MENINGKATKAN AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK KELAS
XI DI MAN PINRANG TAHUN 2023

Oleh : Rahma

A. Latar Belakang

Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan


kualitas hidup dalam segala bidang. Dalam sejarah hidup umat manusia di
muka bumi ini, hampir tidak ada kelompok umat manusia yang tidak
menggunakan pendidikan sebagai pembudayaan dan peningkatan kualitasnya,
sekalipun dalam kelompok masyarakat primitif. Hanya sistem dan metodenya
yang berbeda-beda sesuai taraf hidup dan budaya masyarakat masing-masing.
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran
agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara
menyeluruh, serta menjadikan agama Islam itu sebagai suatu pandangan
hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun
diakhirat kelak.1
Islam sebagai agama wahyu menuntut umat manusia yang berakal sehat
walafiat untuk berusaha keras mendapatkan kesejahteraan hidup didunia dan
diakhirat sesuai dengan petunjuk wahyu Tuhan. Pendidikan bertujuan untuk
membina manusia yang memiliki pengetahuan serta sikap keterampilan, yang
terpenting dari segalanya ialah membekali anak didik agar dapat mengontrol
dirinya sendiri, melalui pendidikan akhlak dan pencerdasan keilmuan. Inilah
pendidikan yang dikehendaki Islam, sesuai firman Allah SWT dalam QS. Al
Mujaadilah: Ayat 11, yang berbunyi:

1 Zakiyah Darajat dkk, 2009, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), Hlm. 86.
1

‫ٰٓي َا ُّي َه ا ا َّل ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْٓو ا ِا َذ ا ِق ْي َل َل ُك ْم َت َف َّس ُح ْو ا ِف ى ا ْل َم ٰج ِل ِس َف ا ْف َس ُح ْو ا َي ْف َس ِح ا ل ّٰل ُه‬


‫ّٰل‬
‫َل ُك ْۚم َو ِا َذ ا ِق ْي َل ا ْن ُش ُز ْو ا َف ا ْن ُش ُز ْو ا َي ْر َف ِع ا ل ُه ا َّل ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْو ا ِم ْن ُك ْۙم َو ا َّل ِذ ْي َن ُا ْو ُت و ا‬
‫ّٰل‬
‫ا ْل ِع ْل َم َد َر ٰج ٍۗت َو ا ل ُه ِب َم ا َت ْع َم ُل ْو َن َخ ِب ْي ٌر‬
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Ayat tersebut merupakan isyarat tentang wajibnya pendalaman agama dan
bersedia mengajarkannya ditempat-tempat pemukiman serta memahamkan
orang-orang lain kepada agama, sebanyak yang dapat memperbaiki keadaan
mereka. Sehingga mereka tidak bodoh lagi tentang hukum-hukum agama
secara umum yang wajib diketahui oleh setiap mu’min.2
Dengan merujuk kepada tingginya peran agama bagi aura kehidupan
hingga arah dan fungsi pendidikan rakyat Indonesia, maka pendidikan agama,
khususnya Pendidikan Agama Islam di sekolah menempati posisi yang paling
strategis, mengingat para siswa sekolah umum secara kuantitas jumlahnya
demikian besar dan dengan identitas peserta didik mayoritas beragama Islam.
melalui pendidikan agama, fungsi pendidikan sebagai sarana transformasi
pengetahuan mengenai aspek keagamaan dapat terpenuhi (dalam ranah
kognitif) dan pendidikan agama yang berfungsi sebagai sarana transformasi
norma serta nilai moral yang bisa membentuk sikap (dalam ranah afektif) yang
berperan dalam mengendalikan perilaku (dalam ranah psikomotorik) sehingga
berwujud kepribadian manusia Indonesia seutuhnya.3

2 Ahmad. Mustafa, al-Maraghi. 1993, Terjermah Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: Karya


Toha Putra Semarang), Hlm. 187.
3 Imam, Tholkhah. 2009, Mereka Bicara Pendidikan Islam (Sebuah Bunga Rampai),
(Jakarta: Raja Grafindo Persada),Hlm. 111.
2

Sesuai dengan Undang-Undang RI tentang Sistem Pendidikan Nasional


No. 20 Tahun 2003, memuat Tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut:
Pendidikan Nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Namun betapapun idealnya tujuan pendidikan agama Islam tersebut diatas,
kenyataan yang terjadi di masyarakat Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten
Grobogan selama ini belum mampu memperlihatkan hasil yang memuaskan
dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Hal ini dapat di indikasikan
dengan tindak kriminal, perilaku kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan
perilaku abnormal serta perilaku kekerasan lainnya di lingkungan generasi
muda, di lingkungan sekolah atau diluar sekolah yang dilakukan oleh
kebanyakan dari kalangan pelajar. Dengan demikian, tugas guru pendidikan
agama Islam disekolah adalah mendidik peserta didiknya melalui pendidikan
agama Islam yang dapat membina akhlak peserta didik dan
memperaktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.4 Bapak Ilham selaku guru
PAI di MAN waktu di wawancarai penulis.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik dengan
penilitian yang berjudul “Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Peserta Didik Peserta Didik Di
Man Pinrang Tahun 2023”

B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas, penulis menarik beberapa permasalahan yang
akan dijadikan inti pembahasan sebagai berikut:
1. Apa itu strategi pembelajaran PAI dan gambaran akhlak peserta didik di
Man Pinrang Tahun 2023?
2. Bagaimana sikap guru akidah akhlak dalam meningkatkan akhlak peserta
didik di Man Pinrang Tahun 2023?

4 Wawancara kepada Bpk. Shodikin. S. Ag. Selasa, 8 Mei 2018. Jam 10.00
3

3. Bagaimana strategi pembelajaran guru PAI dalam meningkatkan akhlak


peserta didik di Man Pinrang Tahun 2023?

C. Tujuan dan Kegunaan Penilitian


a. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apa itu strategi pembelajaran PAI dan
Mendeskripsikan akhlak peserta didik di Man Pinrang Tahun 2023.
b. Untuk mengetahui sikap guru akidah akhlak dalam meningkatkan
akhlak peserta didik di Man Pinrang Tahun 2023?
c. Untuk mengetahui strategi pembelajaran guru PAI dalam
meningkatkan akhlak peserta didik di Man Pinrang Tahun 2023?
b. Kegunaan Penilitian
a. Memberikan wawasan akademik bagi para pendidik.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaca di dunia pendidikan.
c. menjadi bahan masukan dan menambah wawasan keilmuan dalam
bidang pendidikan agama Islam.

D. Tinjauan pustaka
1. Landasan teori
a) Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pengertian Strategi Pembelajaran PAI adalah taktik yang
digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar
dapat mempengaruhi peserta didik untuk mencapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien. Sedangkan pembelajaran
merupakan suatu proses membelajarkan peserta didik agar dapat
mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka,
disamping itu, juga untuk mengembangkan pengalaman belajar
dimana peserta didik dapat secara aktif menciptakan apa yang sudah
diketahuinya dengan pengalaman yang diperoleh. Kegiatan ini akan
4

mengakibatkan peserta didik mempelajari sesuatu dengan cara lebih


efektif dan efisien.5
Dalam dunia pendidikan, strategi menurut J.R David dalam buku
Wina Sanjaya diartikan sebagai a plan, method, or series of activities
designed toachieves a particular educational goal.6 Jadi, dengan
demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Adapun pengertian strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
adalah suatu strategi yang menjelaskan tentang komponen-
komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran pendidikan
agama dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama
dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.7
b) Sikap Guru akidah akhlak
Dalam hal ini, Menurut Abdurrahman an-Nahlawi sifat-sifat guru
PAI antara lain sebagai berikut:
1) Guru hendaknya robbani dalam segala tujuan, tingkah laku dan
pola pikirnya. Maksudnya, dalam mendidik guru harus
memiliki dali sebagai pedoman terhadap materi yang
bersangkutan. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT. dalam
surat Ali Imran/3:79, yaitu:
‫ِم ِن ّٰلِه ِك‬ ‫ِع‬ ‫ِل‬ ‫ِت ّٰل ِك‬ ‫ِل‬
‫َم ا َك اَن َبَش ٍر َاْن ُّيْؤ َيُه ال ُه اْل ٰت َب َو اْلُح ْك َم َو الُّنُبَّوَة ُثَّم َيُقْو َل لَّناِس ُك ْو ُنْو ا َباًدا ِّلْي ْن ُدْو ال َو ٰل ْن‬

‫ۙ ُك ْو ُنْو ا َر َّباِن ّٖيَن ِبَم ا ُكْنُتْم ُتَعِّلُمْو َن اْلِكٰتَب َو ِبَم ا ُكْنُتْم َتْد ُرُسْو َن‬

Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah


berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia
berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi
5 Muhaimin dkk. 1996, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media,), Hlm. 157.
6 Wina, Sanjaya. 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta:
Kencana,), Hm. 126.
7 Wina, Sanjaya. 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana),
Hlm.186.
5

penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan


tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang
rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan
disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”
2) Guru hendaknya ikhlas dalam pekerjaannya.
3) Guru hendaknya mempunyai sifat sabar dalam mendidik.
4) Guru hendaknya bersifat jujur dalam menyampaikan apa yang
diserukan kepada anak didik.
5) Guru hendaknya selalu membekali diri dengan berbagai
macam ilmu dan terus menerus mengadakan pengkajian.
6) Guru hendaknya menguasai berbagai macam metode pelajaran
dan menggunakannya dengan tepat.
7) Guru hendaknya mampu mengadakan pengelolaan terhadap
peserta didik serta tegas dan dapat berlaku adil.
8) Guru hendaknya memahami jiwa anak, sehingga dapat
memperlakukan peserta didiknya sesuai dengan
kemampuannya.
Maksudnya, guru harus bisa memahami problem yang
dihadapi peserta didik. Firman Allah dalam surat al-Fatihah:
Ayat 7 yang berbunyi:

‫ِص َر اَط اَّلِذْي َن َاْن َع ْم َت َع َلْي ِه ْم ۙە َغ ْي ِر اْلَم ْغ ُضْو ِب َع َلْي ِه ْم َو اَل الَّض ۤا ِّلْي َن‬

Artinya: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri


nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
9) Guru harus bersifat adil.
Maksudnya guru hendaknya tidak membeda-bedakan peserta
didik. Firman Allah dalam surat al-Maidah/5:8 yang berbunyi:
6

‫ٰٓي َا ُّي َه ا ا َّل ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْو ا ُك ْو ُن ْو ا َق َّو ا ِم ْي َن ِل ّٰل ِه ُش َه َد ۤا َء ِب ا ْل ِق ْس ِط ۖ َو اَل‬


‫َي ْج ِر َم َّنُك ْم َش َن ٰا ُن َق ْو ٍم َع ٰٓل ى َا اَّل َت ْع ِد ُل ْو ا ۗ ِا ْع ِد ُل ْو ۗا ُه َو َا ْق َر ُب ِل ل َّت ْق ٰو ۖى‬
‫َو ا َّت ُق و ا ا ل ّٰل َه ۗ ِا َّن ا ل ّٰل َه َخ ِب ْي ٌۢر ِب َم ا َت ْع َم ُل ْو َن‬

Artinya: “... dan janganlah sekali-kali kebencianmu


terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kepribadian yang dimiliki guru agama merupakan salah


satu faktor yang menentukan dan paling berpengaruh baik dan
tidaknya, disiplin dan tidaknya guru agama dalam
melaksanakan tugasnya. Pendapat tersebut memberikan
pengertian bahwa kepribadian guru agama merupakan faktor
yang sangat penting dalam melaksanakan tugas
kependidikannya, begitu juga seorang guru agama dalam
melaksanakan tugas, kepribadian yang dimilikinya juga lebih
banyak menentukannya.
Jadi, kepribadian guru agama merupakan faktor terpenting
dalam melaksanakan kepribadian, bahkan kepribadian yang
dimiliki oleh guru agama itu menentukan segala langkah dan
perbuatannya. Selain itu, kepribadian juga memiliki tiga aspek,
yaitu: aspek jasmaniah, aspek kejiwaan dan aspek kerohanian.

c) Strategi Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa Dalam membina


akhlak siswa, hal pertama yang harus dilaksanakan oleh guru adalah
memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai apa yang akan
diajarkan dan disampaikan. Kemudian guru memilih cara atau metode
yang tepat sehingga proses pembinaan berjalan efektif dan efisien.
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam membina akhlak siswa
7

dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, di antaranya dengan


memberikan contoh yang baik (keteladanan), membiasakan akhlak yang
baik, memberikan nasihat dan hukuman Strategi pembelajaran guru
pendidikn agama Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah
peserta didik tidak terlepas dari landasan teologis yakni alQur’an dan
al-Hadis. Selain itu, juga didasarkan pada landasan yuridis yakni
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (sisdiknas), Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen, peraturan pemerintah RI Nomor 55 Tahun
2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan. Permen Dikbud No.
81.a tentang Implementasi kurikulum 2013.
Hubungan professional mengandaikan perlunya penciptaan
hubungan yang rasional, kritis, dan dinamis antara sesama guru atau
antara guru dan pimpinannya dan/atau peserta didik dengan guru dan
pimpinannya untuk saling berdiskusi, asah dan asuh, tukar-menukar
informasi, saling berkeinginan untuk maju,serta meningkatkan kualitas
sekolah, professional guru dan antar kualitas layanan terhadap peserta
didik. Dengan perkataan lain, perbincangan antara guru dan antar peserta
didik, juga antara guru dengan peserta didik lebih banyak berorientasi
pada pengembangan akademik, serta peningkatkan kualitas keagamaan
Islam, bukan “ngerumpi” yang tiada arti. Sementara hubungan sederajat
atau sukarela merupakan hubungan manusiawi antar teman sejawat untuk
saling membantu, mengingatkan dan melengkapi antara satu dengan yang
lainnya. Ketiga hubungan tersebut perlu didudukan secara professional
dengan dilandasi oleh kode etik tertentu untuk menghindari tumpah
tindih.8
2. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian
terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan,

8 Achmad , Asrori. 2014, Pembentukan akhlaqul karimah berbasis pemaduan sekolah dan
pesantren, ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman, Volume 14, Nomor 2, Desember 2014.
8

kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah


terpublikasikan atau belum terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, dan
sebagainya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat
sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak
dilakukan.13 Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama skripsi yang berjudul ”Strategi Guru PAI terhadap
Pembentukan Akhlak Peserta Didik SDN 216 Dualimpoe Kecamatan
Maniangpajo Kabupaten Wajo”, yang ditulis oleh Muhammad Junaedi
pada Tahun 2018 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Alauddin
Makasar. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan yang bersifat
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah guru pendidikan agama
Islam (PAI) di SDN 216 Dualimpoe Kecamatan Maniangpajo Kabupaten
Wajo memiliki kompetensi pedagogi dan bersifat komunikator. Selain
itu, diperoleh bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Threats). 14 13 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN
Jember,hal 45-46. 14 Muhammad Junaedi, ”Strategi Guru PAI Terhadap
Pembentukan Akhlak Peserta Didik SDN 216 Dualimpoe Kecamatan
Maniangpajo Kabupaten Wajo”,Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Alauddin Makasar, 2018. 12
Kedua tesis yang berjudul ” Strategi Pembelajaran Guru
Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah
Peserta Didik di SMA Bosowa Iternasional School Makassar”, yang
ditulis oleh Muhammad Yusuf pada Tahun 2016 Pascasarjana bidang
Pendidikan Agama Islam UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah strategi guru dalam
pembelajaran akhlakul karimah siswa ditemukan menggunakan beberapa
metode diantaranya adalah keteladanan, metode anjuran, metode
ceramah, metode tanya jawab, metode praktik atau pembiasaan, dan
9

reward, sedangkan pembinaan akhlakul karimah siswa dilakukan melalui


pendekatan secara personal, pembiasaan melakukan halhal yang baik,
penciptaan komitmen bersama, dan pengelolaan program pembelajaran
yang bagus. 15
Ketiga skripsi yang judul, ”Strategi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Membangun Akhlak Siswa di SMP Muhammadiyah
48 Medan”. yang ditulis oleh Sampurna Munthe pada tahun 2016,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama
Islam, Universitas Negeri Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini
menggunakan kualitatif naturalistik yaitu jenis penelitian yang
menggambarkan realita sosial yang kompleks dan konkret. Hasil
penelitian ini adalah strategi pembelajaran afektif yang salah satunya
menggunakan strategi modelling atau percontohan sedangkan metode
pembelajaran yang digunakan adalah metode jigsaw16 . 15 Muhammad
Yusuf,” Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Akhlakul Karimah peserta didik di SMA Bosowa
Iternasional School Makassar”, Proposal Tesis,Pasca Sarjana Pendidikan
Agama Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar, 2016. 16
Sampurna Munthe, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dalam Membangun Akhlak Siswa di Smp Muhammadiah 48 Medan”,
Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Negeri
Sumatera Utara Medan, 2016 13 Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu

No Penelitian Terdahulu Perbedaan Persamaan


10

1. Muhammad Junaedi Penelitian sebelumnya enis penelitian


(2018) “Strategi Guru lebih kepada kompetensi yang digunakan
PAI dalam Pembentukan yang dimiliki guru dan yaitu penelitian
Akhlak Peserta Didik strategi yang digunakan kualitatif, dan
SDN 216 Dualimpoe adalah analisis SWOT, membahas
Kecamatan Maniang pajo sedangkan penelitian ini tentang strategi
Kabupaten Wajo membahas tentang pendidikan
strategi guru PAI dalam
pembinaan akhl;ak.

2 Muhammad Yusuf Penelitian ini mengkaji Menggunakan


(2016) “Strategi bagaimana strategi metode
Pembelajaran Guru pembelajaran guru dan penelitian
Pendidikan Agama Islam menggunakan beberapa kualitatif, sama-
dalam Meningkatkan metode pembelajaran sama mengkaji
Akhlakul Karimah seperti metode praktik tentang strategi
Peserta Didik di SMA atau tanya jawab, guru dalam
Bosowa Internasional sedangkan penelitian ini meningkatkan
School Makassar” membahas tentang akhlak siswa
strategi guru PAI dalam
pembinaan akhlak siswa.

3 Sampurna Munthe, Peneliti terdahulu Jenis penelitian


(2016) “Strategi menggunakan strategi yang digunakan
Pembelajaran Pendidikan pembelajaran Modelling adalah kualitatif,
Agama Islam Dalam dan Jigsaw, sedangkan dan
Membangun Akhlak penelitian ini membahas mengembangkan
Siswa di Smp tentang strategi guru PAI akhlak siswa.
Muhammadiah 48 dalam pembinaan akhlak
Medan”. Fakultas Ilmu siswa
Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Negeri
11

Sumatera Utara Medan.

Berdasarkan uraian tabel tersebut, penelitian ini memiliki perbedaan


dari penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti sebelumnya lebih terfokus
pada metode pembelajaran guru yang diterapkan sedangkan pada penelitian
ini peneliti lebih fokus terhadap strategi guru dalam pembinaan akhlak
siswa.

Peran Guru Dalam


Meningkatkan Motivasi
Belajar

Input Proses
Output

 Kebijakan Peranan guru


Peningkatan
sekolah akidah akhak
akukharimah
 Kurikulum kharimah peserta
didik secara
 Sarana Peningkatan
akhaku maksimal
Prasarana sehingga tujuan
kharimah
 Pendidik pembelajaran
dapat tercapai dari
segi kognitif
efektif, psiko
motoric dan pritua
 Lingkungan
sekolah
 Masyarakat

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

E. Definis operasional
Agar variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diobservasi
(diamati), maka perlu dirumuskan terlebih dahulu definisi operasional
12

variabel. Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan


pada sifat yang mudah diamati, mempunyai rumusan yang jelas dan
pasti serta tidak membingungkan. Definisi operasional merupakan
unsur penting dalam penelitian, karena melalui definisi operasional
variable maka seorang peneliti menyusun dna mebuat alat ukur data
yang tepat dan akurat. Oleh karena itu, untuk memberikan kemudahan
dalam proses pengukuran variabel penelitian ini, variabel yang
dibahas didefinisikan secara operasional sebagai berikut:
a. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pengertian Strategi Pembelajaran PAI adalah taktik yang
digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar
dapat mempengaruhi peserta didik untuk mencapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien. b. Sikap Guru akidah
akhlak Dalam hal ini, Menurut Abdurrahman an-Nahlawi sifat-
sifat guru PAI antara lain sebagai berikut:
Guru hendaknya robbani dalam segala tujuan, tingkah laku dan pola
pikirnya. Maksudnya, dalam mendidik guru harus memiliki dali
sebagai pedoman terhadap materi yang bersangkutan c. Strategi Guru
PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa Dalam membina akhlak siswa, hal
pertama yang harus dilaksanakan oleh guru adalah memberikan
pengetahuan dan pemahaman mengenai apa yang akan diajarkan dan
disampaikan. Kemudian guru memilih cara atau metode yang tepat
sehingga proses pembinaan berjalan efektif dan efisien
Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah
suatu langkah atau prosedur untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi
tindakan dan lain-lain secara holistik dari sudut perspektif partisipan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus.
Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara
interaktif, terinci dan mendalam terhadap organisasi lembaga, ditinjau
13

dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau


subjek yang sempit. Dalam hal ini, kasus yang diteliti oleh peneliti adalah
bagaimana strategi guru akidah akhak dalam pembinaan akhlak siswa di
MAN pinrang. Dari penelitian ini, diperoleh pemahaman dan penafsiran
secara mendalam mengenai data yang yang relevan mengenai strategi
guru akidah dalam pembinaan akhlakul karimah siswa di MAN
pinrang .Pendekatan spiritual adalah memandang bahwa ajaran Islam
yng bersumberkan kitab suci al-Qur’an dan Al-sunnah, menjadi
sumber inspirasi (ilham) dan motivasi pendidikan Islam. 19 Pendekatan
ini diarahkan untuk menelusuri dan mengetahui strategi pembelajaran
guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah
peserta didik.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri atas dua
macam, yaitu :
1. Sumber data primer

Dalam penelitian lapangan sumber data primer merupakan data utama


yang diambil langsung dari para informan guru akidah akhak MAN pinrang
meaui proses wawan .
2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang tidak langsung diambil dari
para informan akan tetapi melalui dokumen Sumber data sekunder dalam
hal ini adalah data yang berupa dokumentasi penting adalah majalah
sekolah dan dokumen-dokumen sekolah lainnya yng menunjang pendidikan
sekolah.
Berdasakan pada petunjuk tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan
memilih dan menentukan sumber data sebagai kunci informan yang
dianggap paling mengetahui permaslahan. Kemudian peneliti menfokuskan
pada strategi pembelajaran guru pendidikan agama Islam, akhlak peserta
14

didik di sekolah dan dampak dari strategi pembelajaran terhadap akhlak


peserta didik.
a. Pendekatan pedagogis

Pendekatan pedagogis menuntut kepada kita untuk berpandangan


bahwa manusia didik adalah makhluk Tuhan yang berada dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah yang
memerlukan bimbingan dan pengarahan melalui proses kependidikan.
Pendekatan ini digunakan untuk pembelajaran pendidikan agama
Islam yang berkonsentrasi pada perkembangan akhlakul karimah
peserta didik.
b. Pendekatan Psikologis

Pendekatan psikologis adalah pendekatan yang mempelajari jiwa


seseorang melalui gejala perilaku yang diamati.Perilaku seseorang
yang tampak lahiriyah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang
dianutnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi

Penilitian kualitatif ini dilaksanakan di ruang staf pengajar di Man


Pinrang Tahun 2023. Dan peniliti juga melakukan wawancara di rumah
Bapak Ilham yaitu salah satu pengajar Man Pinrang Tahun 2023.
2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 29 juni sampai dengan 22 juli


2023, pada semester genap tahun pelajaran 2022/2023.
D. Informan Penelitian
Informan yang penulis wawancarai adalah:
1. Bapak Ilham pengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. mufidah dan della, murid dari Bapak Shodikin kelas XI IPA

E. Teknik Pengumpulan Data


15

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,


yaitu:
1. Teknik Observasi

Teknik observasi partisipasi moderat merupakan teknik pengumpulan


data yang digunakan oleh peneliti, karena dalam observasi ini terdapat
keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar,
peneliti ikut melakukan yng dilakukan oleh narasumber untuk
memperoleh data dari hasil pengamatan langsung.
2. Teknik Wawancara

Yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode


wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalh proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara, dimana pewawancara dengan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama.
3. Teknik Dokumentasi

Peneliti memakai teknik pengumpulan data dengan dokumentasi karena


hasil penelitian dari observasi dan wawancara, akan lebih kredibel/ dapat
dipercaya kalau didukung oleh sejarah atau catatan peristiwa yang sudah
berlalu.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yakni penyusunan
data untuk kemudian dijelaskan dan dianalisi serta dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data. Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk
menemukan dan mendeskriptifkan tntang strategi pembelajaran guru
pendidikan agama Islam terhadap peningkatan akhlakul karimah peserta didik
di Man Pinrang Tahun 2023.
Penelitian ini mendeskripsikan dan menginterpretasikan secara factual dan
akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Kemudian proses pengolahan data
16

mengikuti teori Miles dan Huberman, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono,


bahwa proses pengolahan data melalui tiga tahap, yaitu reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data

Reduksi data, yaitu penulis merangkum dan memilih beberapa data


yang penting yang berkaitan dengan judul proposal ini. Kemudian data
yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks yang bersifat
naratif dalam laporan penelitian. Dengan begitu, gambaran hasil
penelitian akan lebih jelas.
2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam


bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
Selanjutnya penyajian data, yaitu data yang sudah diorganisir secara
keseluruhan. Data yang sifatnya kualitatif seperti jumlah guru, peserta
didik, sarana dan prasarana.
3. Verifikasi Data

Verifikasi data, yaitu penulis membuktikan kebenaran data yang dapat


diukur melalui informan yang memahami masalah yang diajukan secara
mendalam dengan tujuan menghindari adanya unsure subjektivitas yang
dapat mengurangi bobot proposal.
G. Uji Keabsahan Data
Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi,
yaitu teknik pengecekan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang
lain diluar data yang ada untuk kepentingan keabsahan data atau bahan
perbandingan data yang ada. Triangulasi dilakukan dan digunakan untuk
mengecek keabsahan data yang terdiri dari sumber, metode, dan waktu.
Adapun penjelasannya, penulis akan uraikan sebagai berikut:
1. Triangulasi sumber
17

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dan


mengecek kembli derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
dari lapangan penelitian melalui sumber yang berbeda.
2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan data hasil


observasi dengan data hasil wawancara, sehingga dapat disimpulkan untuk
memperoleh data akhir autentik sesuai dengan masalah yang ada dalam
penelitian ini.
3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan


wawancara dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda untuk
menghasilkan data yang valid sesuai dengan masalah yang ada dalam
penelitian.
18

DAFTAR PUSTAKA

Darajat, Zakiyah, dkk. 2009, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
al-Maraghi, Ahmad. Mustafa,. 1993, Terjermah Tafsir Al-Maraghi, Semarang:
Karya Toha Putra Semarang.
Tholkhah, Imam. 2009, Mereka Bicara Pendidikan Islam (Sebuah Bunga
Rampai), Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhaimin, dkk. 1996, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media.
Sanjaya, Wina. 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
Jakarta: Kencana
Supeno, Hadi. 1995, Potret Guru, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Zainuddin, dkk. 1991, Seluk Beluk Pendidikan al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara
Thoha, Chabib. 1996, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Utsman, Moh. Uzer. 1992, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Asmaran. 2002, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Persada Amin,
Ahmad. 1991, Ilmu Akhlak Terjemahan, Jakarta: Bulan Bintang.
Arikunto, Suharsimi. 2007, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. M.
Arifin.
Farhan, 2016 “Strategi guru pai dalam pembinaan akhlak al-karimah siswa di
SMAN marga baru Kabupaten Musi Rawas” An-Nizom. Vol. 2, No. 2,
Agustus 2017.
Asrori, Achmad. 2014, Pembentukan akhlaqul karimah berbasis pemaduan
sekolah dan pesantren, ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman, Volume
14, Nomor 2, Desember 2014.
19

Anda mungkin juga menyukai